Anda di halaman 1dari 3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Penelusuran peneliti sejauh ini belum ditemukan karya ilmiah yang

membahas sesuai dengan topik ini, baik dalam bentuk buku, artikel, jurnal,

penelitian berupa skripsi dan karya ilmiah lainnya yang memiliki kesamaan

dengan penelitian yang berkaitan dengan penelitian sekarang ini. Berikut

beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang akan

peneliti lakukan dalam bentuk skripsi antara lain :

Skripsi Asep Abdul Rohman (2009) yang berjudul “Efektivitas

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di MAN 13 Jakarta”. Hasil

penelitian ini dapat disimpulkan : Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

(PAI) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 13 Jakarta sudah efektif. Karena

lebih dari 60% (72% = 40 orang) dari 56 siswa memperoleh nilai 76 – 100.

adapun siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM, maka pihak madrasah

(dalam hal ini guru) melaksanakan: 1) Remediasi, yaitu program

pembelajaran tambahan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar

di kelas dengan alokasi waktu di luar jam pembelajaran regular; dan 2)

Klinik Mata Pelajaran, yaitu program pembelajaran tambahan bagi peserta

didik yang sangat mengalami kesulitan belajar di kelas dan membutuhkan

bantuan tenaga kependidikan.


Melihat hasil yang diperoleh siswa, lalu dibandingkan dengan kelas

konvensional. maka pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MAN 13

Jakarta tidak hanya efektif, tapi juga bisa dikatakan efisien. karena biasanya

waktu yang dibutuhkan untuk mengajarkan Pendidikan Agama Islam

sebanyak ± 48 jam pelajaran, menjadi hanya 24 jam pelajaran.

Skripsi Rahma Sarah (2021) yang berjudul “Efektivitas

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Secara Daring Di Masa Pandemi

Covid-19 Di SMKN 1 Al-Mubarkeya Ingin Jaya Aceh Besar”. Hasil

Penelitian dapat disimpulkan : 1) Efektivitas pembelajaran Pendidikan

Agama Islam secara daring di masa pandemi covid-19 ditinjau dari

pendapat siswa/i di SMKN 1 Al-Mubarkeya Ingin Jaya Aceh Besar dengan

perolehan nilai rata-rata sebanyak 2.7452 berada pada kategori kurang

efektif. 2) Efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam secara daring

dimasa pandemi covid-19 dilihat dari indikator-indikator efektivitas

pembelajaran seperti pada indikator berikut : a) Belajar secara aktif

memperoleh hasil nilai rata-rata 2.62 menunjukkan pada kriteria kurang

efektif. b) metode belajar bervariasi memperoleh hasil nilai rata-rata 3.09

menunjukkan pada kriteria kurang efektif. c) Motivasi belajar memperoleh

hasil nilai rata-rata 2.826 menunjukkan pada kriteria kurang efektif. d)

Suasana demokratis memperoleh hasil nilai rata-rata 2.6 menujukkan pada

kriteria tidak efektif. e) Pelajaran perlu dihubungkan dengan kehidupan

nyata memperoleh hasil nilai rata-rata 2.94 pada kriteria kurang efektif. f)

Interaksi belajar yang kondusif memperoleh hasil nilai rata-rata 2.34 pada
kriteria tidak efektif. g) Dan diagnosis kesulitan belajar memperoleh hasil

nilai rata-rata 2.746 pada kriteria kurang efektif.

Skripsi Yeni Mutmainah (2008) yang berjudul “Efektivitas

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Pronojiwo Lumajang”.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: 1) Efektivitas pembelajaran

pendidikan agama Islam di SMPN 1 Pronojiwo, hasil dari usaha yang telah

dilakukan melalui beberapa kegiatan adalah: proses belajar mengajar

terlaksana dengan baik, siswa disiplin, siswa dapat menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya Agama dala

komunitas sekolah. Pembelajaran pendidikan agama Islam di SMPN 1

Pronojiwo masih kurang efektif, karena masih ada salah satu siswa yang

bersikap kurang sopan dan lemah dalam melaksanakan ibadah. 2) Faktor-

faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran pendidikan agama

Islam di SMPN 1 Pronojiwo: Faktor pendukung: a) motivasi dan dukungan

dari orang tua, b) lingkungan yang mendukung, c) kesadaran para siswa, d)

faktor fasilitas, e) kebersamaan dalam diri masing-masing guru dalam

membina dan menanamkan nilai-nilai agama pada siswa, f) motivasi guru.

Faktor penghambat: a) latar belakang siswa yang kurang mendukung, b)

minimnya sarana dan prasana, c) kurang adanya kesadaran siswa, d) kurang

perhatian orang tua, e) lingkungan masyarakat (pergaulan).

Anda mungkin juga menyukai