Anda di halaman 1dari 12

Volume 4 (2), 2022 ISSN 2686-0767 | EISSN 2685-7595

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN AL-QUR’AN


METODE QIRAATI DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL
HIDAYAH JAKARTA SELATAN
Mahyudin HM1
STAI ALHIKMAH Jakarta1
Email: mahyudinham56@gmail,com1

ABSTRACT
This research is a case study method by applying descriptive qualitative
research, namely by obtaining data naturally, collecting data using observation,
structured interviews and documentation. Observations were made on al-Qur'an
learning activities at MI Nurul Hidayah, namely the principal, deputy principal of
the school, the qiraati coordinator and several qiraati teachers. The data from the
analysis results are categorized into low, medium and high levels, based on the
objective standard / evacuation criteria, then determine the decisions at each
evaluation stage, the results of the evaluation decisions are contained in a summary
case order-effect matrix. The results achieved in the application of learning the
Koran using the qiraati method show that students can kill the qiraati on average
from volumes 1 to 6 within 3 years by mastering the rules of tajwid and the science
of gharib, but there are also students who can memorize the Qur'an. within 1 year.
The slow pace of students reciting qiraati is due to the very limited time of the Al-
Qur'an learning program at MI Nurul Hidayah, namely 1 day of school hours is 1
½ hours x 5 days in 1 week.

Kata Kunci: program evaluation, al-Qur’an learning, qiraati method

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan metode studi kasus dengan menerapakan penelitian
kualitatif deskriptif yaitu dengan mendapatkan data secara alamiah, pengumpulan
data menggunakan observasi, wawancara berstruktur dan dokumentasi. Observasi
dilakukan pada kegiatan pembelajaran al-Qur’an di MI Nurul Hidayah, yakni
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator qiraati dan beberapa orang guru
qiraati. Data hasil analisis dikategorikan menjadi rendah, sedang dan tinggi,
berdasarkan standar objektif / kriteria evakuasi, kemudian menetapkan keputusan
pada tiap-tiap tahapan evaluasi, hasil evaluasi keputusan dituangkan dalam
summary case order-effect matrix. Hasil yang dicapai dalam penerapan
pembelajaran al-Qur’an dengan metode qiraati terlihat siswa dapat menghatamkan
qiraati rata-rata dari jilid 1 sampai 6 dalam waktu 3 tahun dengan menguasai kaidah
tajwid dan ilmu gharib, namun ada juga siswa yang dapat menghatamkan al-Qur’an
dalam waktu 1 tahun. Lambatnya siswa menghatamkan qiraati ini disebabkan
program pembelajaran al-Qur’an di MI Nurul Hidayah ini waktu yang sangat
terbatas, yakni 1 hari jam sekolah adalah 1½ jam x 5 hari dalam 1 minggu.

Keywords : evaluasi program, pembelajarn al-Qur’an, qira’ati

235 | Alim | Journal of Islamic Education


Evaluasi Program Pembelajaran … |

PENDAHULUAN
Evaluasi program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan
untuk mengumpulkan informasi yang merealisasi atau mengimplementasi dari
suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi
dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang guna pengambilan
keputusan 1. Dengan perkataan lain, evaluasi program bertujuan untuk mengetahui
pencapaian tujuan program yang telah dilaksanakan2. Selanjutnya, hasil evaluasi
program digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau
untuk melakukan pengambilan keputusan berikutnya 3.
Evaluasi sama artinya dengan kegiatan supervisi 4. Kegiatan
evaluasi/supervisi dimaksudkan untuk mengambil keputusan atau melakukan
tindak lanjut dari program yang telah dilaksanakan 5. Manfaat dari evaluasi program
dapat berupa penghentian program, merevisi program, melanjutkan program, dan
menyebarluaskan program 6. Dalam dunia pendidikan, kegiatan evaluasi sering dan
harus digunakan, karena selama satu periode berlangsung, orang perlu mengetahui
hasil, atau prestasi yang telah dicapai, baik pihak pendidik maupun anak didik 7.
Hal ini dapat dirasakan dalam semua bentuk dan jenis pendidikan, baik pendidikan
formal, non formal dan informal 8.
Keberhasilan suatu program pembelajaran di sekolah, terutama pengajaran
dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari pemilihan metode pembelajaran
yang digunakan guru 9. Dalam hal ini banyak sekali metode yang dapat digunakan,
yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa 10. Akan tetapi

1
Marno Wance, “Evaluasi Pelayanan Kinerja Pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik
Kota Ternate Tahun 2017,” Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik 5, no. 1 (2019): 46–62; Neni
Neni, “Manajemen Evaluasi Program Tulis Baca Al-Qur’an,” Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Agama Islam 10, no. 1 (2020).
2
Tatang Hidayat and Abas Asyafah, “Konsep Dasar Evaluasi Dan Implikasinya Dalam
Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah,” Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan
Islam 10, no. 1 (2019): 159–81.
3
Desi Rahmawati and Arlyta Dwi Anggraini, “Evaluasi Program Kurikulum Berdasarkan
Standar Isi, Standar Proses, Dan Standar Kompetensi Lulusan Di SDN Pisangan Timur 10 Pagi,”
Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB) 5, no. 1 (2017): 35–50.
4
Rani Saidah, “Evaluasi Pembelajaran Kesetaraan Paket C Dalam Meningkatkan Kualitas
Lulusan,” Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 12, no. 2 (2018): 60–71.
5
Yumnan Abadi, Akhyak Akhyak, and Imam Fuadi, “SUPERVISI PEMBELAJARAN
KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN,” JMSP
(Jurnal Manajemen Dan Supervisi Pendidikan) 3, no. 2 (2019): 36–44.
6
Onny Fitriana Sitorus and Jamil Latief, “Evaluasi Program PKL FKIP UHAMKA,”
Jurnal Utilitas 5, no. 1 (2019): 7–16.
7
Mohamad Sodik, Yosef Farhan Dafik Sahal, and N Hani Herlina, “Pengaruh Kinerja Guru
Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Alquran
Hadis,” Jurnal Penelitian Pendidikan Islam,[SL] 7, no. 1 (2019): 97–112.
8
Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional: Prinsip, Teknik Dan Prosedur (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1991), 1.
9
Naniek Kusumawati and Endang Sri Maruti, Strategi Belajar Mengajar Di Sekolah Dasar
(CV. AE MEDIA GRAFIKA, 2019); Agung Suswanto, “KEMAMPUAN KEMAMPUAN
MENGELOLA PROGRAM BELAJAR MENGAJAR (Suatu Konsep Teoritis Dalam Pembentukan
Guru Profesional),” Murabbi 3, no. 1 (2020); Athoilllah Islamy and Saihu, “The Values of Social
Education in the Qur’an and Its Relevance to The Social Character Building For Children,” Jurnal
Paedagogia 8, no. 2 (n.d.): 51–66.
10
(Syaparuddin et al., 2020)

236 | Alim | Journal of Islamic Education


| Mahyudin 1

metode yang digunakan tidak selalu cocok untuk siswa, karena kadang-kadang
metode yang digunakan tidak sesuai dengan keadaan siswa 11.
Dewasa ini sudah banyak metode pengajaran baca tulis al-Qur’an yang telah
dikembangkan 12, begitu juga buku panduannya telah banyak disusun dan dicetak
oleh para ahlinya 13. Para Guru al-Qur’an tinggal memilih metode yang tepat untuk
dijadikan pedoman, yang paling efektif dan paling murah serta mudah dikuasai oleh
siswa 14.
Metode qiraati merupakan salah satu metode praktis untuk memudahkan
anak didik dalam mempelajari baca tulis al-Qur’an secara cepat 15. Metode ini
diprakarsai oleh KH. Dachlan Zarkasyi Hafidlakumullah atas hidayah yang
diberikan Allah SWT semata kepada yang bersangkutan 16. Metode ini kemudian
berkembang dengan pesat di Jawa Tengah yang merupakan tempat awal munculnya
metode qira’ati ini 17. Dewasa ini metode qira’ati telah merebak hingga ke seluruh
tanah air di samping adanya Metode-metode pembelajaran Al Qur’an lainnya 18.
Berdasarkan penelitian awal di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan, diteliti
evaluasi hasil pembelajaran yang selama ini telah dilakasanakan di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Hidayah Jakarta Selatan sejak tahun 2008 sampai kini, meliputi
banyak siswa yang telah mampu membaca al-Qur’an dengan tartil dan baik
(khatam) sesuai dengan tujuan pembelajaran al-Qur’an menggunakan metode
Qira’ati. Namun sebaliknya apakah siswa yang belum bisa membaca al-Qur’an
dengan tartil dan baik (khatam) sama metode pembelajarannya.
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian evaluasi dengan judul: “Evaluasi Program Pembelajaran
Alqur’an Metode Qiraati Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Jakarta Selatan”.

11
Komputri Apria Santi, “PENERAPAN METODE QIRO’ATI DALAM
MENINGKATKAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA KELAS VI MADRASAH
IBTIDAIYAH PONDOK PESANTREN RAUDHATUL ULUM SAKATIGA KECAMATAN
INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR,” Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal
Tarbiyah Islamiyah 3, no. 2 (2018): 39–52.
12
Muhammad Aman Ma’mun, “Kajian Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an,” Jurnal
Pendidikan Islam 4, no. 1 (2018): 2–10; Islamy and Saihu, “The Values of Social Education in the
Qur’an and Its Relevance to The Social Character Building For Children.”
13
Iqbal Fauzi Wahdani, “Keefektifan Metode Tilawati Untuk Meningkatkan Kompetensi
Siswa Dalam Pembelajaran Alquran: Penelitian Di SD Istiqamah Kota Bandung” (UIN Sunan
Gunung Djati Bandung, 2017).
14
Hermi Safitri Yunita, Muhammad Junaid, and Ahmad Ridwan, “KEMAMPUAN
MEMBACA AL-QUR’AN SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS
MELALUI METODE DEMONTRASI MADRASAH TSANAWIYAH DARUDDA’WAH WAL
IRSYAD DESA KOTA HARAPAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR” (UIN Sultan
Thaha Saifuddin Jambi, 2020).
15
Eni Rohmawati, “Implementasi Manajemen Metode Qiro’ati Dalam Meningkatkan Baca
Tulis Al-Qur’an,” Islamic Review: Jurnal Riset Dan Kajian Keislaman 9, no. 2 (2020): 267–80.
16
Aziz Syafiuddin, “Pembelajaran Al Qur’an Metode Qiro’ati Dan Metode An-Nahdiyah:
Studi Banding Konsentrasi Atau Inovasi Di TPQ Al-Hidayah Betoyo Kauman Manyar Gresik Dan
Metode An-Nahdiyah TPQ Mambaus Sholihin Suci Manyar Gresik” (UIN Sunan Ampel Surabaya,
2020).
17
Listya Maryani, “B. Metode Qiroati,” INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
METRO 1441 H/2020 M, n.d., 27.
18
Siti Sumihatul Ummah and Abdul Wafi, “Metode-Metode Praktis Dan Efektif Dalam
Mengajar Al-Quran Bagi Anak Usia Dini,” in Annual Conference on Islamic Early Childhood
Education, vol. 2, 2017, 121–34.

237 | Alim | Journal of Islamic Education


Evaluasi Program Pembelajaran … |

METODE PENELITIAN
Metode yang dipakai dalam evaluasi program atau penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan
pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena
sosial dan masalah manusia 19. Menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutif
Lexy J. Moleong penelitian kualitatif adalah “merupakan proses penelitian yang
menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku
yang diamati 20. Pendekatan ini dipilih karena obyek penelitian dipandang sebagai
individu atau kelompok secara utuh. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu
gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dan pandangan responden
serta melakukan studi pada situasi alami 21. Adapun model evaluasi yang dipakai
dalam mengevaluasi program pembelajaran al-Qur’an adalah Model Evaluasi
Context, Infut, Process and Product (CIPP) 22. Model CIPP ini dikembangkan
oleh L. Stufflebeam dan kawan-kawan di Ohio State University pada tahun 1986 23.
Model ini hemat peneliti, sesuai untuk mengevaluasi keberhasilan dari
penyelenggaraan Program Pembelajaran Al-Qur’an di MI Nurul Hidayah Jakarta
Selatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Konteks (Context)
Berdasarkan hasil penelitian, komponen konteks dalam kaitannya dengan
program pembelajaran al-Qurán dengan menggunakan metode qiraati di MI Nurul
Hidayah Jakarta Selatan menghasilkan data kualitatif sehingga harus dianalisis
secara kualitatif pula. Penelitian ini menelaah dua aspek atau faktor penting, yaitu:
(a) Landasan dan tujuan, (b) analisis kebutuhan.

Tabel 1. Hasil Evaluasi Context berdasarkan Kriteria Standar Ojbektif


Penyelenggaran Pembelajaran Al-Qurán Metode Qiraati di MI Nurul Hidayah
Jakarta Selatan
Aktualitas
Standar Objektif Intensitas Objektif Keputusan
Rd Sd Tg
1. Landasan a. Landasan dan tujuan √ Berdasarkan Sub Evaluasi
Formal, dan Program jelas Konteks, Program
Tujuan b. Pengangkatan Pembelajaran al-Qurán
pengelola program √ metode qiraati memiliki
Pembelajaran al- aktualitas tinggi.
Qurán Metode Qiraati
dilakukan oleh Aspek yang perlu dibenahi
Kepala Sekolah adalah:

19
J.W. Creswell, Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five
Tradition (London: Sage Publications, 1998), 15.
20
Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2001), 4.
21
Creswell, Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Tradition.
22
Subar Junanto and Nur Arini Asmaul Kusna, “Evaluasi Program Pembelajaran Di PAUD
Inklusi Dengan Model Context, Input, Process, and Product (CIPP),” INKLUSI Journal of Disability
Studies 5, no. 2 (2018): 179–94.
23
Rahmatulloh Rahmatulloh and Khausar Khausar, “EVALUASI MODEL CIPP
TERHADAP LAYANAN E-KTP PADA PROGRAM PENGEMBANGAN DAN EVALUASI
KEBIJAKAN SISTEM ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DINAS KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015/2016,” Genta Mulia:
Jurnal Ilmiah Pendidikan 7, no. 2 (2018).

238 | Alim | Journal of Islamic Education


| Mahyudin 1

1. Analisis informan menyatakan √ Pengangkatan pegelola


Kebutuhan sangat setuju dengan
adanya Program Pembe-
lajaran al-Qurán metode
Qiraati
Keterangan: Rd = Rendah, Sd = Sedang dan Tg. = Tinggi

Masukan (Input)
Komponen masukan (input) mencakup analisis persoalan yang
berhubungan dengan bagaimana penggunaan sumber-sumber yang tersedia, dan
alternative-alternatif strategi yang harus dikembangkan untuk mencapai suatu
program. Efektivitas input membantu menyusun keputusan, menentukan sumber-
sumber yang ada, alternative apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk
mencapai kebutuhan.
Berdasarkan hasin penelinitain, orientasi utama evaluasi masukan ialah
mengemukakan suatu program yang dapat dicapai dan apa yang diinginkan. Sub-
sub komponen yang menjadi indikator dalam mengevaluasi masukan pada
penyelengggaraan program pembelajaran al-Qurán dengan metode qiraati di MI
Nurul Hidayah Jakarta Selatan terdiri atas: (a) perencanaan dan penjadwalan, (b)
Rekrutmen siswa, (c) kondisi sarana dan prasarana, dan (d) pembiayaan.

Tabel 2. Hasil Evaluasi Input berdasarkan Kriteria Standar Objektif


Penyelenggaraan Program Pembelajaran al-Qurán Metode Qiraati di MI Nurul
Hidayah
Aktualitas
Standar Objektif Intensitas Objektif Keputusan
Rd Sd Tg
1. Perencanaan Perencanaan
dirancang oleh Berdasarkan Sub
koordinator daerah Evaluasi masukan,
atau pusat, guru tidak √ program pembe-lajaran
dilibatkan dalam
al-Qurán metode Qiraati
penyusunan
memiliki aktualitas
perencanaan dan guru
hanya mengajar saja . tinggi
2, Rekrutmen Siswa dan a. Peserta adalah
Guru Siswa-siswi MI Terdapat 2 aspek yang
Nurul Hidayah memenuhi standar, 2
b. Guru tetap aspek yang perlu
yayasan hanya 4 √ ditingkatkan:
orang, sisa guru - Guru perlu dilibatkan
dari Luar MI dalam perencanaan
Nurul Hidayah program pembelajaran
yang telah - Pengalokasian dana /
bersyahadah
biaya harus jelas
3. Kondisi sarana dan Kondisi sarana dan
prasarana prasarana cukup baik √
sumbernya
namun perlu
peningkatan
4, Pembiayaan Sumber dana :
a. Dari SPP Siswa/i

b. Dari Infaq dan
shadaqoh Siswa

239 | Alim | Journal of Islamic Education


Evaluasi Program Pembelajaran … |

c. Dari Infaq dan


Shadaqoh para
Dermawan di luar
MI Nurul Hidayah
Keterangan: Rd = rendah, Sd = Sedang, dan Tg = Tinggi

Proses (Process)
Evaluasi proses merupakan evaluasi yang dirancang untuk mengimplementasikan
input. Berdasarkan hasil penelitian, program evaluasi proses program pembelajaran
al-Qurán di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan mencakup: pengorganisasian,
pelaksanaan pembelajaran, pengendalian dan pengawasan.

Tabel 3. Hasil evaluasi Proscess berdasarkan Kriteria Standar Objektif


Penyelenggaraan Program Pembelajaran Al-Qur’an di MI Nurul Hidayah Jakarta
Selatan.

Aktualitas
Standar Objektif Intensitas Objektif Keputusan
Rd Sd Tg
1. Pengorganisasian Hubungan organisasi secara Berdasarkan sub
internal dan eksternal √ Proses masukan,
berjalan baik program
2. Pelaksanaan Berdasarkan hasil obser- √ pembelajaran al-
Pembelajaran vasi dan wawancara dengan Qur’an mempunyai
guru, pelaksana-an aktualitas tinggi.
pembelajaran al-Qur’an Terdapat 3 (tiga)
terlaksana dengan baik aspek memenuhi
berjalan sesuai dengan yang standar dan 1 (satu)
dijadwal kan aspek yang perlu
3. Pendukung dan Menurut kepala sekolah: √ mendapat perhatian
Penghambat - faktor pendu-kung: yaitu: pendukung
Guru, Siswa dan sarana dan penghambat
prasarana program
- penghambat adalah: pembelajaran
waktu belajar, siswa dan
sarana prasaran
4. Evaluasi Menurut Koordinator √
Pembelajaran Qiraati MI Nurul Hidayah,
ada dua cara dalam teknik
evaluasi, yakni Evaluasi
harian, dan evaluasi
kenaikan
Keterangan: Rd = rendah, Sd = Sedang, dan Tg = Tinggi

Produk (Product)
Evaluasi produk kadangkala disebut sebagai evaluasi hasil. Evaluasi produck,
menyangkut prestasi aktual dari suatu institusi. Dalam pelaksanaan evaluasi produk
ini selalu dikaitkan dengan sejauh mana institusi/organisasi/lembaga mencapai
tujuan.
Berdasarkan hasil penelitian evaluasi produk dalam kaitannya dengan
program pembelajaran al-Qur’an metode qiraati MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan

240 | Alim | Journal of Islamic Education


| Mahyudin 1

adalah menilai tentang prestasi aktual atau pruduktivitas Program pembelajaran al-
Qur’an metode qiraati MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan.

Tabel 4. Hasil analisis deskriptif evaluasi produk MI Nurul Hidayah Jakarta


Selatan
Aktualitas
Standar Objektif Intensitas Objektif Keputusan
Rd Sd Tg
Prestasi Jumlah Siswa yang telah Berdasarkan sub
Pembelajaran al- hatam al-Qur’an selama 6 √ produk, program
Qur’an tahun sejak dimulainya pembelajaran
program sebanyak 47 memiliki aktualitas
siswa. Secara quantitas sedang, perlu
tiap tahun mengalami peningkatan hasil /
kanaikan, namun dari produk.
target tidak mengalami
kenaikan
Keterangan: Rd = rendah, Sd = Sedang, dan Tg = Tinggi

Konteks (context)
Temuan pada evaluasi konteks, difokuskan pada dua aspek evaluasi yaitu
landasan, tujuan program dan pengangkatan pengelola program Pembelajaran al-
Qurán Metode Qiraati. Pada evaluasi konteks, menetapkan aspek yang
membutuhkan perbaikan adalah pada aspek pengangkatan pengelola kegiatan
program.
Berdasarkan hasil temuan pada landasan formal dan tujuan pembelajaran
al-Qur’an metode qiraati sangat baik yakni selain al-Qur’an dan hadits nabi
Muhammad SAW juga berlandaskan pada Panca sila dan UUD 1945. Program
pembelajaran al-Qur’an di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan mempunyai tujuan
yang mulia yakni mendasari jiwa anak untuk mencintai al-Qur’an, menjaga dan
memelihara kehormatan, kesucian dan kemurnian al-Qur’an dari cara membaca
yang benar, sesuai dengan kaidah tajwidnya, menyebar luaskan ilmu baca al-
Qur’an, dan mengingatkan kepada guru-guru al-Qur’an agar dalam mengajarkan
bacaan al-Qur’an harus berhati-hati, jangan sembarangan.
Terdapat kelemahan, yakni legalitas guru program pembelajaran al-Qur’an
dengan metode qiraati cukup dari kepala sekolah, tidak melalui test atau
musyawarah dengan dewan guru, seharusnya untuk mendapatkan guru yang
profesional perlu diadakan seleksi yang ketat.

Masukan (input)
Pembahasan hasil temuan pada evaluasi masukan (input) berdasarkan hasil
investigasi, diklasifikasikan pada beberapa aspek, yaitu perencanaan, rekrutmen
siswa dan guru qiraati, kondisi sarana dan prasarana dan pembiayaan.
Temuan penelitian yang mengungkapkan tentang rencana pembelajaran
merupakan fase awal untuk memulai kegiatan pembelajaran al-Qur’an metode
qiraati di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan. Adapun perencanaan pembelajaran
yang ada di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan khususnya dalam pembelajaran
Qiraati meliputi: program tahunan, program semester, kurikulum dan silabus.
Untuk struktur kurikulumnya pada mata pelajaran Qiraati berisi: standar
kompetensi pada jilid 1 sampai 6, kelas dan semester, keterangan dan sumber
referensi.

241 | Alim | Journal of Islamic Education


Evaluasi Program Pembelajaran … |

Perencanaan program pembelajaran al-Qurán metode qiraati di MI Nurul


Hidayah Jakarta Selatan sudah diatur bersamaan dengan penjadwalan sekolah yang
dilakukan persemester. Untuk kegiatan pembelajaran al-Qurán metode qiraati
dijadwalkan dari hari Senin sampai dengan Kamis pada jam 06.30 sampai dengan
jam 08.00, sedangkan hari Jumát untuk menghapal surat-surat pendek dan doa-doa
harian dari jam 07.00 sampai dengan jam 08.00.
Perencanaan program kurikulum dan silabus sudah diatur dari pencipta atau
pendiri metode qiraati yang disebarkan melalui koordinator qiraati pusat, daerah,
atau koordinator cabang, sedang koordinator lembaga atau guru yang mengajar
pada suatu lembaga hanya melaksanakan tugas untuk mengajar. Menurut peneliti
ini merupakan suatu kekurangan dalam metode qiraati, seharusnya guru atau
lembaga banyak dilibatkan dalam menyusun suatu kurikulum atau silabus, karena
guru atau lembaga sangat mengetahui kondisi di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan.
Terbukti dalam target metode qiraati siswa mampu membaca al-Qur’an dengan
bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dalam batas tertentu sudah hatam
dalam 2 tahun. Kenyataan yang ada mayoritas siswa lebih dari 2 tahun untuk
menghatamkan bacaan al-Qur’an.
Dari aspek rekrutmen siswa dan guru qiraati masuk dalam kategori tinggi,
karena seluruh siswa untuk pembelajaran al-Qur’an metode qiraati diwajibkan
untuk mengikuti program ini, karena program ini dijadikan program unggulan di
MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan. Sedang untuk tenaga pendidik atau guru metode
qiraati dipersyaratkan harus yang telah memiliki syahadah. Meskipun demikian
peneliti menyarankan dalam perekrutan guru perlu dilakukan test terlebih dahulu
agar guru yang diperoleh betul-betul guru yang profesional.
Kemudian dari aspek sarana dan prasarana, yang diukur hanya gedung dan
kelas serta alat bantu / alat peraga dalam pembelajaran al-Qur’an. Gedung atau
kelas yang dimiliki oleh MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan cukup baik, namun
perlu ditingkatkan. Dari hasil observasi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MI
Nurul Hidayah cukup memadai atau layak digunakan untuk proses pembelajaran
al-Qur’an metode qiraati.
Temuan penelitian lainnya dari aspek pembiayaan, Pembiayaan kegiatan
pembelajaran al-Qurán pada awalnya dilakukan oleh sekolah yang diambil dari dari
uang SPP dan Infaq Shodaqoh dari para siswa-siswi MI Nurul Hidayah setiap
minggu. Namun pada perjalanannya sekolah mengalami kekurangan dana,
sehingga untuk biaya honor guru ditugaskan kepada koordinator pembelajaran al-
Qurán metode qiraati untuk mencari donatur dari para dermawan di luar MI Nurul
Hidayah. Dengan mengharapkan donatur / dermawan sangat menghawatirkan
karena ketidak pastian, oleh karena itu perlu kepala sekolah, koordinator qiraati dan
pengurus yayasan menacri jalan keluar agar dana atau biaya untuk kegiatan
program pembelajaran al-qur’an ini tersedia dengan baik dan aman.

Proses (Process)
Kajian temuan pada evaluasi proses mencakup empat sub bagian, yakni
pengorganisasian, pelaksanaan pembalajaran dan pendukung dan penghambat, dan
evaluasi program pembelajaran.
Temuan pada aspek pengorganisasian, secara internal dan eksternal
program pembelajaran al-Qur’an metode qiraati sudah berjalan dengan baik,
hubungan antar guru dengan koordinator, koordinator dengan kepala sekolah.
Hubungan ini terbukti dengan adanya pertemuan yang dilaksanakan setiap satu
bulan sekali. Kemudian yang dimaksud hubungan secara eksternal adalah

242 | Alim | Journal of Islamic Education


| Mahyudin 1

hubungan dengan koordinator tingkat korcam, cabang, tingkat daerah. Pertemuan


atau pelatihan yang dilaksanakan 1 bulan 1 kali untuk tingkat korcam dan 4 bulan
sekali untuk tingkat cabang dan daerah. Pertemuan tersebut diberi nama Majlis
Mutaalim Qur’an (MMQ) yang tempatnya selalu bergiliran tergantung kesiapan
dari pada lembaga qiraati.
Temuan dari aspek pelaksanaan program pembelajaran al-Qur’an metode
qiraati di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan berjalan dengan baik. Pelaksanaan
program pembelajaran dibagi dalam berapa bagian, yakni proses pembelajaran,
metode dan media pembelajaran yang digunakan.
Proses pembelajaran merupakan salah satu proses pentransferan ilmu dari
seorang guru kepada murid atau santri. Kegiatan program pembelajaran al-Qur’an
di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan 100 % mengacu pada kurikulum Metode
Qiraati dan waktu kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin sampai
Jum’at pukul 06.30 – 08.00.
Untuk pemilihan metode pembelajaran yang diterapkan dalam metode
Qiraati di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan disesuaikan dengan jilid anak dan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Metode pembelajaranya yaitu Individual
(sorogan), klasikal individual dan klasikal baca simak, membaca, menulis, ceramah
dan drill.
Media yang digunakan adalah papan tulis, kapur tulis, Qiraati masing-masing
peserta didik, buku tulis dan peraga Qiraati, media tersebut digunakan untuk sarana
penunjang dalam penyampain materi, media yang digunakan oleh pengajar dalam
mengajar adalah murni jilid Qiraati yang disusun oleh K.H. Dachlan Salim
Zarkasyi dan alat peraga yang digunakan pendidik dalam mengajar.
Selanjutnya, temuan pada sub pendukung dan penghambat program
pembelajaran al-Qur’an di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan. Sub pendukung
yang pertama adalah guru, guru yang mengajar di MI Nurul Hidayah semuanya
sudah bersyahadah atau sudah mempunyai sertifikat mengajar qiraati. Yang kedua
adalah siswa, siswa merupakan faktor pendukung pertama, jumlah siswa yang
belajar al-Qur’an pada tahun pelajaran 2020/2021 berjumlah 204 orang. Dari
jumlah tersebut dibagi menjadi tujuh tingkatan yakni tingkatan dari jilid I – VI dan
tingkatan ke VII adalah ghorib dan tajwid. Yang ke tiga adalah sarana dan prasarana
pembelajaran, sarana dan prasarana yang ada di MI Nurul Hidayah ini antara lain
adalah tersedianya al-Qur’an dan buku qiraati yang dikelola oleh koordinator
qiraati, artinya siswa tidak perlu mencari atau membeli keluar sekolah, sudah
tersedia dan memudahkan siswa karena kitab qiraati tidak diperjualbelikan secara
bebas, hanya guru atau koordinator yang telah bersyahadah yang diperbolehkan
membeli.
Selanjutnya adalah faktor penghambat dalam pembelajaran al-Qur’an
metode qiraati yakni ada 3 faktor yang menjadi penghambat dalam pembelajaran
al-Qur’an metode qiraati di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan adalah waktu belajar,
siswa dan sarana prasarana. Pertama adalah waktu belajar, waktu yang tersedia
adalah satu setengah jam (90 menit) dimulai jam 6.30 sampai dengan jam 08.00.
namun waktu yang dipakai untuk pembelajaran al-Qur’an hanya 30 menit. 30 menit
pertama digunakan untuk tadarus al-Qur’an secara keseluruhan, 30 menit kemudian
digunakan untuk sholat dhuha dan praktik sholat, 30 menit terakhir dipkai untuk
pembelajaran al-Qur’an. Karena hany 30 menit sangat kurang untuk pembelajaran
al-Qur’an yang masing-masing kelasnya lebih dari 10 orang, sehingga sangat
menghambat pembelajaran. Dengan demikian diharapkan kepada kepala sekolah
untuk mempertimbangkan waktu untuk belajar al-qur’an agar ditambah waktunya.

243 | Alim | Journal of Islamic Education


Evaluasi Program Pembelajaran … |

Yang kedua adalah siswa. Kurangnya pengulangan pembacaan al-Qur’an di rumah,


sehingga siswa mudah lupa, dan orang tua tidak memeriksa hasil belajar anak di
sekolah (kartu/buku prestasi anak), dan adanya siswa sering datang terlambat, ini
merupakan faktor penghambat program pembelajaran al-Qur’an, sehingga siswa
lama untuk naik jilid atau kelas. Yang ketiga adalah Sarana dan Prasarana. Di MI
Nurul Hidayah Jakarta Selatan, faktor penghambat untuk sarana prasarana adalah
kekurangan lokal/kelas, sementara ini siswa belajar selain di kelas ada yang di
Mushola Al-Mahbubiyah sebanyak 2 tingkatan, dan Pondok Pesantren At-
Thoyibah sebanyak 2 tingkatan.

Produk (produck)
Hasil investigasi pada aspek produk, secara keseluruhan berada pada
aktualitas sedang. Aspek produk ini mencakup prestasi aktual (nyata) dari
pelaksanaan program pembelajaran al-Qur’an metode qiraati.
Temuan pada pelaksanaan program pembelajaran al-Qur’an metode qiraati
yang diselenggarakan oleh MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan dilihat dari
perkembangan hasil yang telah dicapai secara quantitas mengalami kenaikan
selama 6 tahun sejak diselenggarakannya program pembelajaran al-Qur’an metode
qiraati yakni tahun pertama sebanyak 4 orang, tahun kedua 8 orang, tahun ketiga 6
orang, tahun keempat 8 orang, tahun kelima 10 orang dan tahun keenam sebanyak
11 orang, total yang telah hatam selama 6 tahun adalah 47 orang. Jika dilihat dari
jumlah rata-rata siswa di MI Nurul Hidayah selama 6 tahun terakhir (150 orang)
dan rata-rata yang hatam (8 orang) yang lulus hanya 5 – 6 % dari jumlah siswa.
Kenyataan yang ada di MI Nurul Hidayah semenjak diberlakukannya
program pembelajaran al-Qur’an metode qiraati keberkahan yang diperoleh oleh
MI Nurul Hidayah adalah semakin tahun semakin meningkat jumlah siswa.
Sebelum adanya program unggulan pembelajaran al-Qur’an ini siswa semakin
menurun, namun setelah tersiar di masyarakat bahwa siswa atau putra-putri mereka
banyak yang sudah bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan tartil, bahkan ada
diantara mereka menuntut supaya orang tua mereka bisa memmbaca al-Qur’an.
Kian hari semakin tersiar, sehingga banyak orang tua murid yang mendaftarkan
putra-outri mereka ke MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan.
Sehingga dapat disimpulkan secara obyektif bahwa, pembelajaran al-
Qur’an metode Qiraati akan selalu meningkat dan berkembang dengan baik apabila
penghambat pembelajaran alquran dapat diminimalisir atau dikurangi, dan kepala
sekolah serta dewan guru lebih peduli dan mau memperjuangkan secara bersama-
sama.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi dan pembahasan, selanjutnya dapat ditarik
kesimpulan bahwa komponen konteks diklasifikasikan pada beberapa aspek, yaitu
landasan hukum dan tujuan program pembelajaran al-Qur’an, dan analisis
kebuthan. Berdasarkan hasil dan pembahasan evaluasi konteks, secara umum
berada pada kategori tinggi. Namun masih terdapat aspek yang perlu dibenahi yakni
proses pengangkatan pengelola pembelajaran al-Qur’an. Komponen konteks
dituangkan pada beberapa aspek, yaitu aspek perencanaan, aspekrutmen siswa dan
guru qiraati, kondisi sarana dan prasarana, da, pembiayaan. Secara umum evaluasi
masukan (input) berada pada kategori tinggi, namun terdapat 2 aspek yang
memenuhi standar, 2 aspek yang perlu ditingkatkan: Guru perlu dilibatkan dalam
perencanaan program pembelajaran, pengalokasian dana / biaya harus jelas

244 | Alim | Journal of Islamic Education


| Mahyudin 1

sumbernya. Komponen proses dibagai atas 4 aspek, yakni aspek pengorganisasian,


aspek pelaksanaan pembelajaran, aspek pendukung dan penghambat, dan espek
evaluasi pembelajaran. Secara umum komponen proses berada pada kategori tinggi,
ada satu aspek perlu ada peningkatan, yakni meminimalisir penghambat kegiatan
program pembelajaran al-Qur’an di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan. Komponen
produk berkaitan dengan hasil atau prestasi nyata dari program pembelajaran al-
Qur’an metode qiraati. Komponen produk berada pada kategori sedang, yakni perlu
peningkatan disegala bidang. Hasil yang diperoleh secara kuantitas yang hatam
alqur’an meningkat dari segi jumlah hataman, namun bila dibanding dari jumlah
siswa yang kian tahun semakin meningkat yang hatam hanya 5 – 6 % dari jumlah
siswa, berarti kepala sekolah, koordinator dan para guru harus lebih giat dan peduli
dalam proses pembelajaran al-Qur’an.

DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Yumnan, Akhyak Akhyak, and Imam Fuadi. “SUPERVISI
PEMBELAJARAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN
MUTU PEMBELAJARAN.” JMSP (Jurnal Manajemen Dan Supervisi
Pendidikan) 3, no. 2 (2019): 36–44.
Arifin, Zainal. Evaluasi Instruksional: Prinsip, Teknik Dan Prosedur. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1991.
Creswell, J.W. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five
Tradition. London: Sage Publications, 1998.
Hidayat, Tatang, and Abas Asyafah. “Konsep Dasar Evaluasi Dan Implikasinya
Dalam Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah.” Al-
Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam 10, no. 1 (2019): 159–81.
Islamy, Athoilllah, and Saihu. “The Values of Social Education in the Qur’an and
Its Relevance to The Social Character Building For Children.” Jurnal
Paedagogia 8, no. 2 (n.d.): 51–66.
Junanto, Subar, and Nur Arini Asmaul Kusna. “Evaluasi Program Pembelajaran
Di PAUD Inklusi Dengan Model Context, Input, Process, and Product
(CIPP).” INKLUSI Journal of Disability Studies 5, no. 2 (2018): 179–94.
Kusumawati, Naniek, and Endang Sri Maruti. Strategi Belajar Mengajar Di
Sekolah Dasar. CV. AE MEDIA GRAFIKA, 2019.
Ma’mun, Muhammad Aman. “Kajian Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an.”
Jurnal Pendidikan Islam 4, no. 1 (2018): 2–10.
Maryani, Listya. “B. Metode Qiroati.” INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) METRO 1441 H/2020 M, n.d., 27.
Moelong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001.
Neni, Neni. “Manajemen Evaluasi Program Tulis Baca Al-Qur’an.” Tarbiyah
Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam 10, no. 1 (2020).
Rahmatulloh, Rahmatulloh, and Khausar Khausar. “EVALUASI MODEL CIPP
TERHADAP LAYANAN E-KTP PADA PROGRAM PENGEMBANGAN
DAN EVALUASI KEBIJAKAN SISTEM ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
SIPIL PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015/2016.” Genta Mulia:
Jurnal Ilmiah Pendidikan 7, no. 2 (2018).
Rahmawati, Desi, and Arlyta Dwi Anggraini. “Evaluasi Program Kurikulum
Berdasarkan Standar Isi, Standar Proses, Dan Standar Kompetensi Lulusan
Di SDN Pisangan Timur 10 Pagi.” Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis

245 | Alim | Journal of Islamic Education


Evaluasi Program Pembelajaran … |

(JPEB) 5, no. 1 (2017): 35–50.


Rohmawati, Eni. “Implementasi Manajemen Metode Qiro’ati Dalam
Meningkatkan Baca Tulis Al-Qur’an.” Islamic Review: Jurnal Riset Dan
Kajian Keislaman 9, no. 2 (2020): 267–80.
Safitri Yunita, Hermi, Muhammad Junaid, and Ahmad Ridwan. “KEMAMPUAN
MEMBACA AL-QUR’AN SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-
QUR’AN HADITS MELALUI METODE DEMONTRASI MADRASAH
TSANAWIYAH DARUDDA’WAH WAL IRSYAD DESA KOTA
HARAPAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR.” UIN Sultan
Thaha Saifuddin Jambi, 2020.
Saidah, Rani. “Evaluasi Pembelajaran Kesetaraan Paket C Dalam Meningkatkan
Kualitas Lulusan.” Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 12, no. 2 (2018): 60–71.
Santi, Komputri Apria. “PENERAPAN METODE QIRO’ATI DALAM
MENINGKATKAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA
KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH PONDOK PESANTREN
RAUDHATUL ULUM SAKATIGA KECAMATAN INDRALAYA
KABUPATEN OGAN ILIR.” Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal
Tarbiyah Islamiyah 3, no. 2 (2018): 39–52.
Sitorus, Onny Fitriana, and Jamil Latief. “Evaluasi Program PKL FKIP
UHAMKA.” Jurnal Utilitas 5, no. 1 (2019): 7–16.
Sodik, Mohamad, Yosef Farhan Dafik Sahal, and N Hani Herlina. “Pengaruh
Kinerja Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Alquran Hadis.” Jurnal Penelitian Pendidikan
Islam,[SL] 7, no. 1 (2019): 97–112.
Suswanto, Agung. “KEMAMPUAN KEMAMPUAN MENGELOLA
PROGRAM BELAJAR MENGAJAR (Suatu Konsep Teoritis Dalam
Pembentukan Guru Profesional).” Murabbi 3, no. 1 (2020).
Syafiuddin, Aziz. “Pembelajaran Al Qur’an Metode Qiro’ati Dan Metode An-
Nahdiyah: Studi Banding Konsentrasi Atau Inovasi Di TPQ Al-Hidayah
Betoyo Kauman Manyar Gresik Dan Metode An-Nahdiyah TPQ Mambaus
Sholihin Suci Manyar Gresik.” UIN Sunan Ampel Surabaya, 2020.
SYAPARUDDIN, SYAPARUDDIN, MELDIANUS MELDIANUS, and Elihami
Elihami. “Strategi Pembelajaran Aktif Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Pkn Peserta Didik.” Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar 1, no. 1 (2020): 30–41.
Ummah, Siti Sumihatul, and Abdul Wafi. “Metode-Metode Praktis Dan Efektif
Dalam Mengajar Al-Quran Bagi Anak Usia Dini.” In Annual Conference on
Islamic Early Childhood Education, 2:121–34, 2017.
Wahdani, Iqbal Fauzi. “Keefektifan Metode Tilawati Untuk Meningkatkan
Kompetensi Siswa Dalam Pembelajaran Alquran: Penelitian Di SD
Istiqamah Kota Bandung.” UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2017.
Wance, Marno. “Evaluasi Pelayanan Kinerja Pada Badan Kesatuan Bangsa Dan
Politik Kota Ternate Tahun 2017.” Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik
5, no. 1 (2019): 46–62.

246 | Alim | Journal of Islamic Education

Anda mungkin juga menyukai