ABSTRACT
This research is a case study method by applying descriptive qualitative
research, namely by obtaining data naturally, collecting data using observation,
structured interviews and documentation. Observations were made on al-Qur'an
learning activities at MI Nurul Hidayah, namely the principal, deputy principal of
the school, the qiraati coordinator and several qiraati teachers. The data from the
analysis results are categorized into low, medium and high levels, based on the
objective standard / evacuation criteria, then determine the decisions at each
evaluation stage, the results of the evaluation decisions are contained in a summary
case order-effect matrix. The results achieved in the application of learning the
Koran using the qiraati method show that students can kill the qiraati on average
from volumes 1 to 6 within 3 years by mastering the rules of tajwid and the science
of gharib, but there are also students who can memorize the Qur'an. within 1 year.
The slow pace of students reciting qiraati is due to the very limited time of the Al-
Qur'an learning program at MI Nurul Hidayah, namely 1 day of school hours is 1
½ hours x 5 days in 1 week.
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan metode studi kasus dengan menerapakan penelitian
kualitatif deskriptif yaitu dengan mendapatkan data secara alamiah, pengumpulan
data menggunakan observasi, wawancara berstruktur dan dokumentasi. Observasi
dilakukan pada kegiatan pembelajaran al-Qur’an di MI Nurul Hidayah, yakni
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator qiraati dan beberapa orang guru
qiraati. Data hasil analisis dikategorikan menjadi rendah, sedang dan tinggi,
berdasarkan standar objektif / kriteria evakuasi, kemudian menetapkan keputusan
pada tiap-tiap tahapan evaluasi, hasil evaluasi keputusan dituangkan dalam
summary case order-effect matrix. Hasil yang dicapai dalam penerapan
pembelajaran al-Qur’an dengan metode qiraati terlihat siswa dapat menghatamkan
qiraati rata-rata dari jilid 1 sampai 6 dalam waktu 3 tahun dengan menguasai kaidah
tajwid dan ilmu gharib, namun ada juga siswa yang dapat menghatamkan al-Qur’an
dalam waktu 1 tahun. Lambatnya siswa menghatamkan qiraati ini disebabkan
program pembelajaran al-Qur’an di MI Nurul Hidayah ini waktu yang sangat
terbatas, yakni 1 hari jam sekolah adalah 1½ jam x 5 hari dalam 1 minggu.
PENDAHULUAN
Evaluasi program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan
untuk mengumpulkan informasi yang merealisasi atau mengimplementasi dari
suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi
dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang guna pengambilan
keputusan 1. Dengan perkataan lain, evaluasi program bertujuan untuk mengetahui
pencapaian tujuan program yang telah dilaksanakan2. Selanjutnya, hasil evaluasi
program digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau
untuk melakukan pengambilan keputusan berikutnya 3.
Evaluasi sama artinya dengan kegiatan supervisi 4. Kegiatan
evaluasi/supervisi dimaksudkan untuk mengambil keputusan atau melakukan
tindak lanjut dari program yang telah dilaksanakan 5. Manfaat dari evaluasi program
dapat berupa penghentian program, merevisi program, melanjutkan program, dan
menyebarluaskan program 6. Dalam dunia pendidikan, kegiatan evaluasi sering dan
harus digunakan, karena selama satu periode berlangsung, orang perlu mengetahui
hasil, atau prestasi yang telah dicapai, baik pihak pendidik maupun anak didik 7.
Hal ini dapat dirasakan dalam semua bentuk dan jenis pendidikan, baik pendidikan
formal, non formal dan informal 8.
Keberhasilan suatu program pembelajaran di sekolah, terutama pengajaran
dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari pemilihan metode pembelajaran
yang digunakan guru 9. Dalam hal ini banyak sekali metode yang dapat digunakan,
yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa 10. Akan tetapi
1
Marno Wance, “Evaluasi Pelayanan Kinerja Pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik
Kota Ternate Tahun 2017,” Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik 5, no. 1 (2019): 46–62; Neni
Neni, “Manajemen Evaluasi Program Tulis Baca Al-Qur’an,” Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Agama Islam 10, no. 1 (2020).
2
Tatang Hidayat and Abas Asyafah, “Konsep Dasar Evaluasi Dan Implikasinya Dalam
Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah,” Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan
Islam 10, no. 1 (2019): 159–81.
3
Desi Rahmawati and Arlyta Dwi Anggraini, “Evaluasi Program Kurikulum Berdasarkan
Standar Isi, Standar Proses, Dan Standar Kompetensi Lulusan Di SDN Pisangan Timur 10 Pagi,”
Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB) 5, no. 1 (2017): 35–50.
4
Rani Saidah, “Evaluasi Pembelajaran Kesetaraan Paket C Dalam Meningkatkan Kualitas
Lulusan,” Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 12, no. 2 (2018): 60–71.
5
Yumnan Abadi, Akhyak Akhyak, and Imam Fuadi, “SUPERVISI PEMBELAJARAN
KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN,” JMSP
(Jurnal Manajemen Dan Supervisi Pendidikan) 3, no. 2 (2019): 36–44.
6
Onny Fitriana Sitorus and Jamil Latief, “Evaluasi Program PKL FKIP UHAMKA,”
Jurnal Utilitas 5, no. 1 (2019): 7–16.
7
Mohamad Sodik, Yosef Farhan Dafik Sahal, and N Hani Herlina, “Pengaruh Kinerja Guru
Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Alquran
Hadis,” Jurnal Penelitian Pendidikan Islam,[SL] 7, no. 1 (2019): 97–112.
8
Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional: Prinsip, Teknik Dan Prosedur (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1991), 1.
9
Naniek Kusumawati and Endang Sri Maruti, Strategi Belajar Mengajar Di Sekolah Dasar
(CV. AE MEDIA GRAFIKA, 2019); Agung Suswanto, “KEMAMPUAN KEMAMPUAN
MENGELOLA PROGRAM BELAJAR MENGAJAR (Suatu Konsep Teoritis Dalam Pembentukan
Guru Profesional),” Murabbi 3, no. 1 (2020); Athoilllah Islamy and Saihu, “The Values of Social
Education in the Qur’an and Its Relevance to The Social Character Building For Children,” Jurnal
Paedagogia 8, no. 2 (n.d.): 51–66.
10
(Syaparuddin et al., 2020)
metode yang digunakan tidak selalu cocok untuk siswa, karena kadang-kadang
metode yang digunakan tidak sesuai dengan keadaan siswa 11.
Dewasa ini sudah banyak metode pengajaran baca tulis al-Qur’an yang telah
dikembangkan 12, begitu juga buku panduannya telah banyak disusun dan dicetak
oleh para ahlinya 13. Para Guru al-Qur’an tinggal memilih metode yang tepat untuk
dijadikan pedoman, yang paling efektif dan paling murah serta mudah dikuasai oleh
siswa 14.
Metode qiraati merupakan salah satu metode praktis untuk memudahkan
anak didik dalam mempelajari baca tulis al-Qur’an secara cepat 15. Metode ini
diprakarsai oleh KH. Dachlan Zarkasyi Hafidlakumullah atas hidayah yang
diberikan Allah SWT semata kepada yang bersangkutan 16. Metode ini kemudian
berkembang dengan pesat di Jawa Tengah yang merupakan tempat awal munculnya
metode qira’ati ini 17. Dewasa ini metode qira’ati telah merebak hingga ke seluruh
tanah air di samping adanya Metode-metode pembelajaran Al Qur’an lainnya 18.
Berdasarkan penelitian awal di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan, diteliti
evaluasi hasil pembelajaran yang selama ini telah dilakasanakan di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Hidayah Jakarta Selatan sejak tahun 2008 sampai kini, meliputi
banyak siswa yang telah mampu membaca al-Qur’an dengan tartil dan baik
(khatam) sesuai dengan tujuan pembelajaran al-Qur’an menggunakan metode
Qira’ati. Namun sebaliknya apakah siswa yang belum bisa membaca al-Qur’an
dengan tartil dan baik (khatam) sama metode pembelajarannya.
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian evaluasi dengan judul: “Evaluasi Program Pembelajaran
Alqur’an Metode Qiraati Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah Jakarta Selatan”.
11
Komputri Apria Santi, “PENERAPAN METODE QIRO’ATI DALAM
MENINGKATKAN KEFASIHAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA KELAS VI MADRASAH
IBTIDAIYAH PONDOK PESANTREN RAUDHATUL ULUM SAKATIGA KECAMATAN
INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR,” Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal
Tarbiyah Islamiyah 3, no. 2 (2018): 39–52.
12
Muhammad Aman Ma’mun, “Kajian Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an,” Jurnal
Pendidikan Islam 4, no. 1 (2018): 2–10; Islamy and Saihu, “The Values of Social Education in the
Qur’an and Its Relevance to The Social Character Building For Children.”
13
Iqbal Fauzi Wahdani, “Keefektifan Metode Tilawati Untuk Meningkatkan Kompetensi
Siswa Dalam Pembelajaran Alquran: Penelitian Di SD Istiqamah Kota Bandung” (UIN Sunan
Gunung Djati Bandung, 2017).
14
Hermi Safitri Yunita, Muhammad Junaid, and Ahmad Ridwan, “KEMAMPUAN
MEMBACA AL-QUR’AN SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS
MELALUI METODE DEMONTRASI MADRASAH TSANAWIYAH DARUDDA’WAH WAL
IRSYAD DESA KOTA HARAPAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR” (UIN Sultan
Thaha Saifuddin Jambi, 2020).
15
Eni Rohmawati, “Implementasi Manajemen Metode Qiro’ati Dalam Meningkatkan Baca
Tulis Al-Qur’an,” Islamic Review: Jurnal Riset Dan Kajian Keislaman 9, no. 2 (2020): 267–80.
16
Aziz Syafiuddin, “Pembelajaran Al Qur’an Metode Qiro’ati Dan Metode An-Nahdiyah:
Studi Banding Konsentrasi Atau Inovasi Di TPQ Al-Hidayah Betoyo Kauman Manyar Gresik Dan
Metode An-Nahdiyah TPQ Mambaus Sholihin Suci Manyar Gresik” (UIN Sunan Ampel Surabaya,
2020).
17
Listya Maryani, “B. Metode Qiroati,” INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
METRO 1441 H/2020 M, n.d., 27.
18
Siti Sumihatul Ummah and Abdul Wafi, “Metode-Metode Praktis Dan Efektif Dalam
Mengajar Al-Quran Bagi Anak Usia Dini,” in Annual Conference on Islamic Early Childhood
Education, vol. 2, 2017, 121–34.
METODE PENELITIAN
Metode yang dipakai dalam evaluasi program atau penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan
pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena
sosial dan masalah manusia 19. Menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutif
Lexy J. Moleong penelitian kualitatif adalah “merupakan proses penelitian yang
menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku
yang diamati 20. Pendekatan ini dipilih karena obyek penelitian dipandang sebagai
individu atau kelompok secara utuh. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu
gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dan pandangan responden
serta melakukan studi pada situasi alami 21. Adapun model evaluasi yang dipakai
dalam mengevaluasi program pembelajaran al-Qur’an adalah Model Evaluasi
Context, Infut, Process and Product (CIPP) 22. Model CIPP ini dikembangkan
oleh L. Stufflebeam dan kawan-kawan di Ohio State University pada tahun 1986 23.
Model ini hemat peneliti, sesuai untuk mengevaluasi keberhasilan dari
penyelenggaraan Program Pembelajaran Al-Qur’an di MI Nurul Hidayah Jakarta
Selatan.
19
J.W. Creswell, Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five
Tradition (London: Sage Publications, 1998), 15.
20
Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2001), 4.
21
Creswell, Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Tradition.
22
Subar Junanto and Nur Arini Asmaul Kusna, “Evaluasi Program Pembelajaran Di PAUD
Inklusi Dengan Model Context, Input, Process, and Product (CIPP),” INKLUSI Journal of Disability
Studies 5, no. 2 (2018): 179–94.
23
Rahmatulloh Rahmatulloh and Khausar Khausar, “EVALUASI MODEL CIPP
TERHADAP LAYANAN E-KTP PADA PROGRAM PENGEMBANGAN DAN EVALUASI
KEBIJAKAN SISTEM ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DINAS KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015/2016,” Genta Mulia:
Jurnal Ilmiah Pendidikan 7, no. 2 (2018).
Masukan (Input)
Komponen masukan (input) mencakup analisis persoalan yang
berhubungan dengan bagaimana penggunaan sumber-sumber yang tersedia, dan
alternative-alternatif strategi yang harus dikembangkan untuk mencapai suatu
program. Efektivitas input membantu menyusun keputusan, menentukan sumber-
sumber yang ada, alternative apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk
mencapai kebutuhan.
Berdasarkan hasin penelinitain, orientasi utama evaluasi masukan ialah
mengemukakan suatu program yang dapat dicapai dan apa yang diinginkan. Sub-
sub komponen yang menjadi indikator dalam mengevaluasi masukan pada
penyelengggaraan program pembelajaran al-Qurán dengan metode qiraati di MI
Nurul Hidayah Jakarta Selatan terdiri atas: (a) perencanaan dan penjadwalan, (b)
Rekrutmen siswa, (c) kondisi sarana dan prasarana, dan (d) pembiayaan.
Proses (Process)
Evaluasi proses merupakan evaluasi yang dirancang untuk mengimplementasikan
input. Berdasarkan hasil penelitian, program evaluasi proses program pembelajaran
al-Qurán di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan mencakup: pengorganisasian,
pelaksanaan pembelajaran, pengendalian dan pengawasan.
Aktualitas
Standar Objektif Intensitas Objektif Keputusan
Rd Sd Tg
1. Pengorganisasian Hubungan organisasi secara Berdasarkan sub
internal dan eksternal √ Proses masukan,
berjalan baik program
2. Pelaksanaan Berdasarkan hasil obser- √ pembelajaran al-
Pembelajaran vasi dan wawancara dengan Qur’an mempunyai
guru, pelaksana-an aktualitas tinggi.
pembelajaran al-Qur’an Terdapat 3 (tiga)
terlaksana dengan baik aspek memenuhi
berjalan sesuai dengan yang standar dan 1 (satu)
dijadwal kan aspek yang perlu
3. Pendukung dan Menurut kepala sekolah: √ mendapat perhatian
Penghambat - faktor pendu-kung: yaitu: pendukung
Guru, Siswa dan sarana dan penghambat
prasarana program
- penghambat adalah: pembelajaran
waktu belajar, siswa dan
sarana prasaran
4. Evaluasi Menurut Koordinator √
Pembelajaran Qiraati MI Nurul Hidayah,
ada dua cara dalam teknik
evaluasi, yakni Evaluasi
harian, dan evaluasi
kenaikan
Keterangan: Rd = rendah, Sd = Sedang, dan Tg = Tinggi
Produk (Product)
Evaluasi produk kadangkala disebut sebagai evaluasi hasil. Evaluasi produck,
menyangkut prestasi aktual dari suatu institusi. Dalam pelaksanaan evaluasi produk
ini selalu dikaitkan dengan sejauh mana institusi/organisasi/lembaga mencapai
tujuan.
Berdasarkan hasil penelitian evaluasi produk dalam kaitannya dengan
program pembelajaran al-Qur’an metode qiraati MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan
adalah menilai tentang prestasi aktual atau pruduktivitas Program pembelajaran al-
Qur’an metode qiraati MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan.
Konteks (context)
Temuan pada evaluasi konteks, difokuskan pada dua aspek evaluasi yaitu
landasan, tujuan program dan pengangkatan pengelola program Pembelajaran al-
Qurán Metode Qiraati. Pada evaluasi konteks, menetapkan aspek yang
membutuhkan perbaikan adalah pada aspek pengangkatan pengelola kegiatan
program.
Berdasarkan hasil temuan pada landasan formal dan tujuan pembelajaran
al-Qur’an metode qiraati sangat baik yakni selain al-Qur’an dan hadits nabi
Muhammad SAW juga berlandaskan pada Panca sila dan UUD 1945. Program
pembelajaran al-Qur’an di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan mempunyai tujuan
yang mulia yakni mendasari jiwa anak untuk mencintai al-Qur’an, menjaga dan
memelihara kehormatan, kesucian dan kemurnian al-Qur’an dari cara membaca
yang benar, sesuai dengan kaidah tajwidnya, menyebar luaskan ilmu baca al-
Qur’an, dan mengingatkan kepada guru-guru al-Qur’an agar dalam mengajarkan
bacaan al-Qur’an harus berhati-hati, jangan sembarangan.
Terdapat kelemahan, yakni legalitas guru program pembelajaran al-Qur’an
dengan metode qiraati cukup dari kepala sekolah, tidak melalui test atau
musyawarah dengan dewan guru, seharusnya untuk mendapatkan guru yang
profesional perlu diadakan seleksi yang ketat.
Masukan (input)
Pembahasan hasil temuan pada evaluasi masukan (input) berdasarkan hasil
investigasi, diklasifikasikan pada beberapa aspek, yaitu perencanaan, rekrutmen
siswa dan guru qiraati, kondisi sarana dan prasarana dan pembiayaan.
Temuan penelitian yang mengungkapkan tentang rencana pembelajaran
merupakan fase awal untuk memulai kegiatan pembelajaran al-Qur’an metode
qiraati di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan. Adapun perencanaan pembelajaran
yang ada di MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan khususnya dalam pembelajaran
Qiraati meliputi: program tahunan, program semester, kurikulum dan silabus.
Untuk struktur kurikulumnya pada mata pelajaran Qiraati berisi: standar
kompetensi pada jilid 1 sampai 6, kelas dan semester, keterangan dan sumber
referensi.
Proses (Process)
Kajian temuan pada evaluasi proses mencakup empat sub bagian, yakni
pengorganisasian, pelaksanaan pembalajaran dan pendukung dan penghambat, dan
evaluasi program pembelajaran.
Temuan pada aspek pengorganisasian, secara internal dan eksternal
program pembelajaran al-Qur’an metode qiraati sudah berjalan dengan baik,
hubungan antar guru dengan koordinator, koordinator dengan kepala sekolah.
Hubungan ini terbukti dengan adanya pertemuan yang dilaksanakan setiap satu
bulan sekali. Kemudian yang dimaksud hubungan secara eksternal adalah
Produk (produck)
Hasil investigasi pada aspek produk, secara keseluruhan berada pada
aktualitas sedang. Aspek produk ini mencakup prestasi aktual (nyata) dari
pelaksanaan program pembelajaran al-Qur’an metode qiraati.
Temuan pada pelaksanaan program pembelajaran al-Qur’an metode qiraati
yang diselenggarakan oleh MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan dilihat dari
perkembangan hasil yang telah dicapai secara quantitas mengalami kenaikan
selama 6 tahun sejak diselenggarakannya program pembelajaran al-Qur’an metode
qiraati yakni tahun pertama sebanyak 4 orang, tahun kedua 8 orang, tahun ketiga 6
orang, tahun keempat 8 orang, tahun kelima 10 orang dan tahun keenam sebanyak
11 orang, total yang telah hatam selama 6 tahun adalah 47 orang. Jika dilihat dari
jumlah rata-rata siswa di MI Nurul Hidayah selama 6 tahun terakhir (150 orang)
dan rata-rata yang hatam (8 orang) yang lulus hanya 5 – 6 % dari jumlah siswa.
Kenyataan yang ada di MI Nurul Hidayah semenjak diberlakukannya
program pembelajaran al-Qur’an metode qiraati keberkahan yang diperoleh oleh
MI Nurul Hidayah adalah semakin tahun semakin meningkat jumlah siswa.
Sebelum adanya program unggulan pembelajaran al-Qur’an ini siswa semakin
menurun, namun setelah tersiar di masyarakat bahwa siswa atau putra-putri mereka
banyak yang sudah bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan tartil, bahkan ada
diantara mereka menuntut supaya orang tua mereka bisa memmbaca al-Qur’an.
Kian hari semakin tersiar, sehingga banyak orang tua murid yang mendaftarkan
putra-outri mereka ke MI Nurul Hidayah Jakarta Selatan.
Sehingga dapat disimpulkan secara obyektif bahwa, pembelajaran al-
Qur’an metode Qiraati akan selalu meningkat dan berkembang dengan baik apabila
penghambat pembelajaran alquran dapat diminimalisir atau dikurangi, dan kepala
sekolah serta dewan guru lebih peduli dan mau memperjuangkan secara bersama-
sama.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi dan pembahasan, selanjutnya dapat ditarik
kesimpulan bahwa komponen konteks diklasifikasikan pada beberapa aspek, yaitu
landasan hukum dan tujuan program pembelajaran al-Qur’an, dan analisis
kebuthan. Berdasarkan hasil dan pembahasan evaluasi konteks, secara umum
berada pada kategori tinggi. Namun masih terdapat aspek yang perlu dibenahi yakni
proses pengangkatan pengelola pembelajaran al-Qur’an. Komponen konteks
dituangkan pada beberapa aspek, yaitu aspek perencanaan, aspekrutmen siswa dan
guru qiraati, kondisi sarana dan prasarana, da, pembiayaan. Secara umum evaluasi
masukan (input) berada pada kategori tinggi, namun terdapat 2 aspek yang
memenuhi standar, 2 aspek yang perlu ditingkatkan: Guru perlu dilibatkan dalam
perencanaan program pembelajaran, pengalokasian dana / biaya harus jelas
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Yumnan, Akhyak Akhyak, and Imam Fuadi. “SUPERVISI
PEMBELAJARAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN
MUTU PEMBELAJARAN.” JMSP (Jurnal Manajemen Dan Supervisi
Pendidikan) 3, no. 2 (2019): 36–44.
Arifin, Zainal. Evaluasi Instruksional: Prinsip, Teknik Dan Prosedur. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1991.
Creswell, J.W. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five
Tradition. London: Sage Publications, 1998.
Hidayat, Tatang, and Abas Asyafah. “Konsep Dasar Evaluasi Dan Implikasinya
Dalam Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah.” Al-
Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam 10, no. 1 (2019): 159–81.
Islamy, Athoilllah, and Saihu. “The Values of Social Education in the Qur’an and
Its Relevance to The Social Character Building For Children.” Jurnal
Paedagogia 8, no. 2 (n.d.): 51–66.
Junanto, Subar, and Nur Arini Asmaul Kusna. “Evaluasi Program Pembelajaran
Di PAUD Inklusi Dengan Model Context, Input, Process, and Product
(CIPP).” INKLUSI Journal of Disability Studies 5, no. 2 (2018): 179–94.
Kusumawati, Naniek, and Endang Sri Maruti. Strategi Belajar Mengajar Di
Sekolah Dasar. CV. AE MEDIA GRAFIKA, 2019.
Ma’mun, Muhammad Aman. “Kajian Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an.”
Jurnal Pendidikan Islam 4, no. 1 (2018): 2–10.
Maryani, Listya. “B. Metode Qiroati.” INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) METRO 1441 H/2020 M, n.d., 27.
Moelong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001.
Neni, Neni. “Manajemen Evaluasi Program Tulis Baca Al-Qur’an.” Tarbiyah
Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam 10, no. 1 (2020).
Rahmatulloh, Rahmatulloh, and Khausar Khausar. “EVALUASI MODEL CIPP
TERHADAP LAYANAN E-KTP PADA PROGRAM PENGEMBANGAN
DAN EVALUASI KEBIJAKAN SISTEM ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
SIPIL PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015/2016.” Genta Mulia:
Jurnal Ilmiah Pendidikan 7, no. 2 (2018).
Rahmawati, Desi, and Arlyta Dwi Anggraini. “Evaluasi Program Kurikulum
Berdasarkan Standar Isi, Standar Proses, Dan Standar Kompetensi Lulusan
Di SDN Pisangan Timur 10 Pagi.” Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis