Anda di halaman 1dari 4

AHMAD RIDHA & PUJA LESTARI MARULU

STATISTIKA NONPARAMETRIK
Praktikum VI : Pengujian K Sampel Independen
I. Uji Kruskal Wallis

 Fungsi Pengujian
Menguji apakah k sampel bebas berasal dari populasi-populasi yang berbeda dan
menguji nilai tengah populasi berdasarkan nilai tengah k sampel yang tidak
berpasangan. Uji ini biasa digunakan sebagai alternative uji one way Anova, dimana
asumsi kenormalan tidak terpenuhi.

 Asumsi
1. Data terdiri dari contoh acak x 1, x2, … ,xn berasal dari populasi 1
Data terdiri dari contoh acak y 1, y2, … ,yn berasal dari populasi 2
Data terdiri dari contoh acak z1, z2, … ,zn berasal dari populasi 3
2. Skala pengukuran minimal ordinal

 Hipotesis
H0 : M1 = M2 = M3 … = Mk
H1 : Minimal ada satu Mi G Mj

 Prosedur Statistik Uji


1. Tentukan H0 dan H1
2. Tentukan tingkat signifikansi (𝛼)
3. Gabungkan seluruh data contoh
4. Peringkatkan setiap pengamatan dari yang terkecil sampai yang terbesar.
5. Hitung jumlah peringkat untuk setiap contoh, nyatakan dengan Ri
6. Stat uji Kruskal Wallis dihitung dengan rumus:
𝑘
12 𝑅𝑖2
𝐻= ∑ − 3(𝑁 + 1)
𝑁(𝑁 + 1) 𝑛𝑖
𝑖=1
Jika ada ties perlu dikoresi dengan:
𝐻
𝐻𝑒 = ; 𝑇 = 𝑡3 − 𝑡
∑𝑇
1− 3
𝑁 −𝑁
 Kaidah keputusan
1. Jika melibatkan 3 contoh perlakuan dan tiap perlakuan terdiri dari 5 atau kurang
pengematan, maka gunakan tabel kruskal wallis. Tolak H0 jika H atau He > 𝐻𝛼
2. Jika poin 1 tidak bisa digunakan maka gunakan tabel chi-square. Tolak H0 jika H
2
atau He > 𝑥 (𝛼);(𝑘−1)
 Contoh Kasus
Crason dkk. Melaporkan data tentang kadar kortisol dalam tiga kelompok pasien yang
melahirkan pada usia kehamilan antara 38 dan 42 minggu. Pengamatan terhadap
kelompok 1 dilakukan sebelum proses bedah Caesar yang sengaja dipilih. Pengamatan
terhadap kelompok 2 dilakukan pada proses bedah Caesar yang terpaksa diilih akibat
proses normal tidak berhasil. Dan kelompok 3 terdiri atas pasien-pasien yang dapat
melahirkan secara normal tetapi ada yang memilih melahirkan melalui bedah Caesar.
Kita ingin mengetahui apakah bukti yang cukup untuk menunjukkan adanya
perbedaan dalam median kadar kortisol di antara ketiga populasi yang diwakili.untuk
alfa 1%. Datanya adalah sebagai berikut:

Kelompok 1 262 307 211 323 454 339 304 154 287 356
Kelompok 2 465 501 455 355 468 362
Kelompok 3 343 772 207 1048 838 687

Syntax R
library(openxlsx)
data<-read.xlsx(file.choose())
attach(data)
names(data)
View(data)
data$Group<-as.factor(data$Group)
data$Group<-factor(data$Group, labels=c("Kelompok 1", "Kelompok 2", "Kelompok
3"))
class(data$Group)
kruskal.test(Kadar.kortisol~Group, data=data)

II. Uji Perluasan Median


Perluasan uji median digunakan untuk menentukan apakah k kelompok independen
berasal dari populasi yang sama atau dari populasi-populasi yang mempunyai median
yang sama. Data yang digunakan sekurang-kurangnya berskala ordinal. Perluasan uji
median pada dasarnya adalah uji chi-square untuk k sampel.
Frekuensi yang ada dimasukan dalam tabel kontingensi 2 x k. Tahapan pengerjaannya
serupa dengan uji median untuk 2 sampel. Jika ada skor yang jatuh tepat pada median
gabungan, maka skor tersebut dimasukan dalam kategori ≤ median gabungan.

 Hipotesis
H0 : Mx = My H1 : Minimal ada 1 Mx G My

 Prosedur Statistik Uji


1. Menentukan hipotesis
H0
: k sampel berasal dari populasi yang mediannya sama.
H1
: k sampel tidak berasal dari populasi yang mediannya sama.
2. Menentukan median gabungan skor-skor dalam k kelompok.
3. Memisahkan skor dalam masing-masing k kelompok pada median gabungan
tersebut. Dengan cara membubuhkan tanda tambah (+) untuk semua skor di atas
median gabungan dan tanda kurang (-) untuk semua skor di bawah median
gabungan.
4. Masukkan frekuensi-frekuensi tersebut ke dalam tabel kontingensi berukuran
2× k.
5. Perhitungan:

di mana :
Oij
: banyak kasus yang diobservasi yang dikategorikan dalam baris ke-i dan
pada kolom ke-j.
Eij
: banyak kasus yang diharapkan di bawah H0 untuk dikategorikan
dalam baris ke-i dan kolom ke-j.
k : banyak kolom, r adalah banyak baris.

6. Menentukan derajat kebebasan, db=(k−1)(r – 1), k adalah kolom dan r adalah


baris.

 Kriteria Penolakkan

𝑇𝑜𝑙𝑎𝑘 𝐻0 𝑎𝑝𝑎𝑏𝑖𝑙𝑎 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝜒 2 [1−𝛼,(𝑘−1)(𝑟−1)]


 Contoh Kasus:

Penelitian dilakukan tentang hubungan golongan gaji pegawai dengan jumlah media
cetak yang dibaca. Dalam hal ini golongan gaji dikelompokkan menjadi 4 tingkatan
yaitu Gol I, II, III, dan IV. Dalam penelitian digunakan sampel pegawai Gol I = 7
orang, Gol II = 10 orang, Gol III = 9 orang, dan Gol IV = 8 orang. Ujilah apakah ada
hubungan golongan gaji pegawai dengan jumlah media cetak yang dibaca dengan
α =5. Data disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel Jumlah Media Cetak Yang dibaca oleh Pegawai Berdasarkan


Golongan Gaji
Jumlah Media Cetak yang dibaca
Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV
0 1 2 5
1 2 3 3
2 2 4 4
1 2 5 6
4 6 3 8
1 1 2 5
1 3 3 6
1 4 3 4
2 2 3 3
2 3 2 3
1 2 1 4
2 4

Sintaks R:
# Packages yang di install

install.packages("agricolae")

library(agricolae)

#panggil data

library(openxlsx)

data=read.xlsx(file.choose())

data

Median.test(data$Media, data$Golongan, alpha=0.05, simulate.p.value=TRUE

Anda mungkin juga menyukai