LANDASAN TEORI
2.1 INVESTASI
Investasi adalah suatu kegiatan penanaman modal pada masa sekarang
untuk memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang. Selain itu investasi
juga dapat didefinisikan dengan mengorbankan peluang konsumsi saat ini dengan
harapan mendapat keuntungan dimasa datang. Dengan demikian aspek penting
dalam investasi terdiri dari aspek uang yang ditanamkan dan diharapkan, serta
aspek waktu sekarang dan waktu yang akan datang. Ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan tujuan dari suatu investasi, yaitu1 :
1
Abdul Halim, Analisa Investasi, Salemba Empat, 2005, Hal. 4
2
Aswath Damodaran, Corporate Finance-Theory and Practice, second edition, John Willey &
Sons, Inc. Hal 64
Dalam metode Discounted Cash Flow , nilai dari suatu asset merupakan
present value dari expected cash flow asset tersebut yang kemudian didiskontokan
(discounted back) pada suatu nilai discount rate yang menggambarkan tingkat
risiko dari expected cash flow tersebut (Damodaran, 2006). Secara umum nilai
dari suatu asset tersebut digambarkan dengan rumus :
3
Aswath Damodaran, Corporate Finance-Theory and Practice, second edition, John Willey &
Sons, Inc.
Dimana merupakan nilai risk free rate , β merupakan systematic risk dari
ekuitas perusahaan dimana nilainya didapat dari hasil regresi return dari saham
perusahaan tersebut terhadap market return, merupakan nilai expected
4
Keren Senel, The New Valuation Paradigm: Real option s, Istambul Commerce Univercity,
Faculty of Commercial Science, hal 106-107
5
Mousumi Bhattacharya, Patrick M. Wright, Recognizing Risk in Human Capital Investment: A
Real options Approach to Strtegic Human Rsources Management,Cornell University CAHRS
Working Paper Year 2000, Hal 5
6
Li, Xiaotong., & Johnson, D. John. (2002). Evaluate IT Investment Opportunities Using Real
Options Theory, Information resources Management Journal, July-Sept. 2002.
7
Mun, Jonathan. (2006). Modeling Risk : Applying Monte Carlo Simulation, Real Options Analysis,
Forecasting, and Optimization Techniques. New Jersey: John Wiley & Sons.
8
Amram, Martha., & Kulatilaka, Nalin. (1999). Disciplined Decisions: Aligning Strategy with the
Finansial Markets. Harvard Business Review, January-February 1999.
§ Identifikasi pola atau jalur investasi korporasi yang berbeda atau proyek-
proyek yang dijalankan dalam kondisi bisnis yang tidak pasti.
§ Menilai setiap opsi strategi investasi dan memberikan pandangan secara
keuntungan financial dan kelayakannya.
§ Memberikan prioritas atas opsi-opsi investasi yang ada berdasarkan
metrik-metrik kuantitatif dan kualitatif.
§ Mengoptimalkan nilai dari keputusan investasi strategi dengan
mengevaluasi opsi-opsi berbeda dalam kondisi tertentu dengan urutan
evaluasi yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang optimal.
§ Menentukan waktu yang paling tepat dalam melakukan eksekusi investasi
dan menemukan nilai optimal dari variable-variabel biaya dan pendapatan.
§ Mengatur dan mengembangkan opsi-opsi yang ada dan menentukan
keputusan yang strategis untuk keuntungan di masa yang akan datang.
9
Hand, J. Thomas. (2001). Using Real Options for Policy Analysis. National Energy Technology
Laboratory. Office of Sistems and Policy Support
10
Nuzulul Haq The Economic Value of Flexibility, http://kajian-realoptions.blogspot.com
11
Johnathan Mun, Real options Analysis versus Traditional DCF Valuation in Layman’s term,
2006 Hal. 17
12
Millind Patil, A Real options approach, Ptni Computer System Ltd. 2004 Hal 3
a. Timing Options
b. Growth options
c. flexibility options
e. Larning options
Larning options timbul akibat dari pelaksanaan investasi yang tidak terlalu
besar untuk melakukan uji coba terhadap nilai investasi yang lebih besar lagi.
Nilai options ini akan menjadi tinggi untuk suatu produk baru dan tahapan awal
inovasi daripada suatu produk yang sudah dala tahapan mature karena masih
sedikit informasi mengenai new market tersebut.
Solusi dari permasalah ini adalah membentuk suatu options melalui
tahapan-tahapan incremental dari produk baru tersebut. Sebagai contoh, pada
tahapan awal riset pemasaran mungkin mengindikasikan adanya kekurangan
dalam penerimaan produk tersebut di masyarakat. Dengan demikian terdapat dua
macam kebijakan yaitu menurunkan biaya advertising untuk menghindari
kerugian lebih jauh lagi atau mungkin saja pasar yang ada terlalu besar dari
asumsi awal yang diharakan. Dua kebijakan tersebut merupakan penggabungan
dari option to abandon (jika ternyata pasar tidak menerima produk baru tersebut)
serta growth options (jika ternyata pasar tersebut lebih besar dan dapat
menghasilkan keuntungan).
f. Hybrid options
g. Compound options
h. Rainbow options
…………………………………………(2.6)
Dimana :
= Nilai dari underlying asset (misal : harga saham saat ini)
N(d1) = Distribusi normal kuulatif dari variable variansi normal (d1)
N(d2) = Distribusi normal kuulatif dari variable variansi normal (d2)
X= Nilai exercise prices
T = Jangka waktu options tersebut diberlakukan (maturity date)
rf = risk free rate
e = Nilai base of natural logarithms = 2.1728..
σ = volatilitas
dan d2 = d1 - σ
14
Copeland & Antikarov, 2001
15
Copeland & Antikarov, 2001
…………….……………………….…….2.7
…………….……………………………..2.8
…………………………………..……… 2.9
16
Mun, Jonathan (2006), Modeling Risk : Applying Monte Carlo Simulation, Real Options
Analysis, Forecasting, and Optimization Techniques, New Jersey, John Wiley & Sons.
= 1.1183
= 0.8942
= = 0.5169
156.39
139.85 139.85
125.06 125.06
111.83 111.83
111.83
100 100
$100
89.42 89.42 8942
79.96 79.96
71.5 71.5
63.94
57.18
Gambar 2.2 contoh dari underlying asset lattice (binomial 5 step lattice)
Sumber (Mun, 2006)
(D) 74.9
57.39 (B)
29.17 26.05
1.59 0
0 0
Gambar 2.3 Contoh dari Options valuation lattice (Binomial 5 steps lattice)
Sumber : (Mun,2006)
Pada node (A) nilai $74.9 didapatkan dari nilai maksimum antara
membiarkan options tersebut expired tanpa di exercise =$0 dengan apabila option
tersebut diexercise atau digambarkan dengan symbol MAX[$174.9 -$100,0]. Hal
yang sama berlaku untuk node (B) dan (C). untuk node (C) karena MAX[$89.4 -
$100,0] atau ternyata nilai stock price jatuh ke nilai $89.4 maka call option tidak
akan diexercise = $0.
Setelah itu nilai (D) didapatkan dengan cara backward induction dengan
rumus 17 :
17
Mun, Jonathan (2006), Modeling Risk : Applying Monte Carlo Simulation, Real Options
Analysis, Forecasting, and Optimization Techniques, New Jersey, John Wiley & Sons.
1. Menentukan nilai NPV proyek dari arus kas diluar biaya investasi.
2. Menentukan tingkat volatilitas tahunan dari proyek tersebut.
3. Membuat lattices steps untuk memetakan naik turunnya nilai NPV
proyek tersebut selama periode tertentu.
4. Menghitung nilai opsi ( options) berdasarkan scenario yang
dilakukan pada proyek tersebut.