Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Discounted Cash Flow (DCF)

Metode Discounted Cash Flow (DCF) merupakan suatu metode

pemeringkatan proposal – proposal investasi yang menggunakan konsep nilai

waktu uang (Belkaoui, 1993; Brigham dan Houston; 2003). Metode ini

merupakan teknik penilaian usulan investasi yang berdasarkan ukuran keuangan.

Penggunaan metode DCF mensyaratkan dipenuhinya terlebih dahulu

parameter-parameter DCF yang meliputi: (1) aliran kas masa depan sebuah

proyek (2) tingkat diskonto risiko yang telah disesuaikan (3) dampak

proyek terhadap arus kas yang dihasilkan dari aset lain (4) dampak proyek

terhadap kesempatan investasi masa depan (Myers, 1984).

Metode Discounted Cash Flow (DCF) adalah metode valuasi saham yang

menggunakan konsep Time Value of Money. Metode ini memperhitungkan

seluruh arus uang yang mengalir di perusahaan, yaitu dividen dan laba

perusahaan. Teori yang mendasari metode ini adalah seluruh uang yang mengalir

di perusahaan di masa depan (future value). Analisis penggunaan metode ini

sering digunakan untuk kepentingan investor, jika proyeksi pendapatan ekonomis

yang digunakan dan tingkat diskonto yang diperoleh berasal dari pasar, maka

yang dihasilkan bukanlah nilai investasi melainkan nilai pasar wajar.

Damodaran (2002) berpendapat jika Discounted Cash Flow (DCF) adalah

metode valuasi saham yang menggunakan Future Free Cash Flow (FCFF) dan

Weighted Average Cost of Capital (WACC) untuk mendapatkan nilai yang

53
54

potensial dalam investasi. Perhitungan DCF adalah dengan menggunakan arus kas

seperti net income, free cash floe dan operating cash flow yang dihitung future

value-nya, kemudian didiskontokan untuk mendapatkan nilai wajar.

Penelitian ini menggunakan metode DCF dengan pendekatan Free Cash

Flow to Firm (FCFF). Berikut adalah langkah – langkah untuk menentukan nilai

intrinsik suatu saham :

1. Melakukan proyeksi (perkiraan) laporan keuangan perusahaan selama 5

(lima) tahun 2020 – 2024 dengan berbagai asumsi yang berdasarkan

analisis fundamental.

2. Melakukan perhitungan terhadap Weighted Average Cost of Capital

(WACC) dengan rumus berikut :

= 1−
+ + + + + +

Keterangan :
WACC = Weighted average cost of capital
Kd = Biaya utang (Cost of debt) sebelum pajak
t = Tarif pajak
Kp = Biaya saham istimewa (Cost of preferred stock)
Ke = Biaya ekuitas (Cost of equity)
D/(D+P+E) = Bobot nilai utang terhadap total pendanaan
P/(D+P+E) = Bobot nilai saham istimewa terhadap total pendanaan
E/(D+P+E) = Bobot nilai ekuitas terhadap total pendanaan

Sebelum melakukan perhitungan WACC, terlebih dahulu menghitung Cost

of equity dimana dibutuhkan Risk free rate yang berasal dari tingkat bunga

Surat Utang Negara (SUN), market risk premium (Rf – Rm) dan Beta

Saham. Lalu dilanjutkan dengan menghitung Cost of debt yang dihitung

dengan menggunakan rumus :

Cost of Debt = (1 - T )*Kd


55

Dimana T adalah Dimana T adalah besaran dari tarif PPh Badan

berdasarkan Pasal 17 ayat (1) bagian b UU No. 36 Tahun 2008 tentang

pajak penghasilan, tarif pajak yang dikenakan kepada badan adalah 25%.

Sedangkan Kd adalah tingkat bunga kredit korporasi.

3. Menghitung FCFF dengan rumus :

FCFF = CFO + Interest expense (1 – T) – Invest in Fixed Asset

Hitung nilai FCFF per tahun, lalu dihitung NPV dari FCFF selama 5

tahun.

4. Mendiskontokan nilai free cash flow to the firm dengan WACC guna

memperoleh nilai perusahaan / enterprise value (Value of Firm) dengan

menghitung Terminal Value dari FCFF di tahun terakhir dengan rumus :

! 1 + " #$ ℎ &
=
− " #$ ℎ &

Setelah Terminal Value didapat, selanjutnya dilakukan perhitungan NPV

dari Terminal Value.

5. Setelah memeproleh nilai perusahaan, langkah selanjutnya adalah

melakukan penghitungan nilai ekuitas dengan cara mengurangi nilai

perusahaan dengan nilai pasar dari hutang dengan rumus sebagai berikut :

Equity Value = Firm Value – Market Value of Debt

6. Tahapan berikutnya menghitung nilai per lembar saham dengan membagi

nilai ekuitas (equity value) dengan saham yang beredar (outstanding

share) dengan menggunakan rumus berikut :

* +
' () =
, ( - . /ℎ
56

7. Menghitung Margin of Safety dengan rumus :

0,/ = 1 ( −1 2 ( /1 ( !100%

3.2 Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Nama
No Definisi Variabel Indikator Sumber
Variabel
1. Nilai wajar Tambunan (2007), Keputusan Investasi Tandelilin
saham (nilai harga wajar adalah 1. MOS > 30% = Beli (2010)
intrinsik) harga yang dapat 2. MOS < 30% =
kita terima sebagai Hold/Jual
harga pokok
kepemilikan suatu
asset setelah
membandingkan
tingkat imbal hasil
yang kita harapkan
(required rate of
return) dengan
tingkat imbal hasil
yang dapat
diberikan asset
tersebut pada masa
mendatang
(expected rate of
return)

2. Discounted Damodaran (2002), 1. Memproyeksikan Gillis


Cash Flow Discounted Cash pertumbuhan laporan Benyamin
(DCF) Flow adalah metode keuangan 5 tahun Panjaitan
valuasi saham yang kedepan. (2012)
menggunakan 2. Menghitung WACC.
Future Free Cash 3. Mendiskontokan FCFF
Flow (FFCF) dan dengan WACC
diskon Weighted constant growth.
Average Cost of 4. Menghitung nilai
Capital (WACC) ekuitas
untuk 5. Menghitung harga per
mendapatakan nilai lembar saham
di masa depan yang
potensial dalam
melaksanakan
investasi
57

3.3 Obyek Penelitian, Unit Sampel, Populasi, dan Penentuan Sampel

3.3.1 Obyek Penelitian dan Unit Sampel

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif yang artinya dalam penelitian ini tidak membutuhkan

pengujian hipotesa. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengeksplorasi dan

mengklarifikasi suatu fenomena dengan mendeskripsikan sejumlah variabel yang

berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2008), Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau

menghubungkan dengan variabel lain.

Menurut Resseffendi (2010:33) mengatakan bahwa penelitian deskriptif

adalah penelitian yang menggunakan observasi, wawancara atau angket mengenai

keadaan sekarang ini, mengenai subjek yang sedang kita teliti. Kiki (2018)

berpendapat bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

mendeskripsikan peristiwa, keadaan, dan objek yang terkait dengan variabel yang

dijelaskan melalui angka ataupun rangkaian kata tanpa mempersoalkan hubungan

antar variabel, sehingga penelitian ini tidak melakukan pengujian hipotesis.

Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan fenomena yang ada dengan

menggunakan angka – angka untuk mencanarkan karakteristik individu atau

kelompok (Syamsudin & Damiyanti: 2011) sesuai dengan penelitian yang akan

dilakukan yaitu penelitian tentang valuasi harga wajar saham dengan

menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) dengan pendekatan Free


58

Cash Flow to Firm (FCFF) sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi

melalui perhitungan memproyeksikan arus kas di masa yang akan datang.

Penelitian tentang valuasi nilai wajar saham dengan metode Discounted

Cash Flow (DCF) sebagai dasar pengambilan keputusan investasi, menggunakan

saham perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode tahun 2015 – 2019.

3.3.2 Populasi

Menurut Sabar (2007) Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.

Apabila seseorang inig meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian,

maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau studi

sensus. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan

yang bergerak di sektor pertambangan periode tahun 2014 – 2018 yang berjumlah

sebanyak 49 perusahaan yang terdaftar di BEI.

3.3.3 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi atau bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur

tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Teknik pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling yang artinya pemilihan

sampel dilakukan secara tidak acak dan informasi yang diperoleh berdasarkan

pertimbangan – pertimbangan tertentu. Kriteria pemilihan sampel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :


59

1. Perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan dan terdaftar di BEI

periode 2015 – 2019.

2. Perusahaan yang tidak merilis laporan keuangan tahun 2015 – 2019

3. Perusahaan tidak megalami suspensi pada periode 2015 – 2019

4. Perusahaan yang memiliki arus kas dalam kondisi negatif pada tahun 2019

5. Perusahaan yang perolehan aset tetapnya lebih tinggi daripada arus kas operasinya

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Menurut Sugiyono (2012:141) data sekunder adalah sumber data yang diperoleh

dengan cara membaca, mempelajari, memahami melalui media lain yang

bersumber dari literature, buku – buku, serta dokumen. Data sekunder yang

digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pada perusahaan yang

bergerak di sektor pertambangan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015 –

2019.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari situs resmi

Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) yang berisi laporan keuangan perusahaan,

daftar perusahaan yang termasuk ke dalam indeks pertambangan , informasi

mengenai jumlah saham yang beredar, informasi tentang arus kas operasi, dan

harga penutupan pada pasar regular.


60

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah proses pengadaan data untuk keperluan

penelitian. Menurut Sugiyono (2013) berpendapat bahwa teknik pengumpulan

data merupakan prioritas utama yang memiliki nilai strategis dalam penelitian, hal

ini diungkapkan lantaran tujuan penelitian ialah mendapatkan data – data, baik

primer maupun sekunder.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan studi

dokumentasi data, terkait laporan keuangan dan informasi lainnya yang

menyangkut perusahaan sektor pertambangan pada situs resmi Bursa Efek

Indonesia (BEI).

3.6 Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan analisis fundamental yang melibatkan harga

wajar saham dengan metode Discounted Cash Flow (DCF) menggunakan

pendekatan Free Cash Flow to Firm (FCFF) sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan investasi. Analisis yang dilakukan merupakan analisis kuantitatif yang

mengklasifikasikan, menghitung, membandingkan, menganalisis data yang ada

menggunakan rumus dari berbagai sumber. Penelitian ini bertujuan untuk

menghitung nilai wajar saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi

dengan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Memproyeksikan pertumbuhan laporan keuangan 5 tahun kedepan.

2. Menghitung WACC.

3. Mendiskontokan FCFF dengan WACC constant growth.

4. Menghitung nilai ekuitas.


61

5. Menghitung harga per lembar saham.

6. Menghitung Margin of Safety.

Anda mungkin juga menyukai