Pematang Siantar
Pematang Siantar
SUMATERA UTARA
KOTA P E MATANG S IANTA R
ADMINISTRASI
Profil Wilayah
Sebagai kota perdagangan, secara geografi Pematang Siantar diapit Kabupaten Simalungun
yang memiliki kekayaan perkebunan karet, sawit, teh, dan pertanian. Kemudian kota ini juga
menghubungkan jalan darat ke kabupaten-kabupaten lainnya, seperti Toba Samosir, Tapanuli
Utara, dan Tapanuli Selatan. Sehingga, posisinya sangat strategis sebagai kota transit
perdagangan antar kabupaten atau transit wisata ke Danau Toba Parapat.
Kota Pematang Siantar mempunyai visi dalam pembangunan kotanya ya itu ”Terwujudnya
Kota Pematang Siantar yang memiliki jati diri kota dalam daerah otonom yang maju,
demokratis, berbudaya rukun dan harmonis yang didukung oleh masyarakat Kota Pematang
Siantar yang beriman, bermoral, tangguh, produktif, berdaya saing dan mampu bekerja sama
dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia.”
Untuk mewujudkan visi di atas, maka yang menjadi misi dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Pematang Siantar yaitu pembentukan jati diri Kota Pematang Siantar yang mempunyai
karakteristik berdasarkan pertimbangan historis dan nilai budaya geografis dan fisik kota,
potensi sumber daya, fungsi kota dan kajian planologi kota, arsitektur bangunan dan
sebagainya.
Orientasi Wilayah
Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Siantar Martoba (40,75 km2)
sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Siantar Selatan (2,02 km2).
Struktur geologis wilayah ini adalah berada pada ketinggian 0,5-5 meter di atas permukaan
laut dengan permukaan tanah yang berbukit-bukit.
PENDUDUK
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk Kota Pematang Siantar terbanyak terdapat di Kecamatan Siantar Utara,
yaitu sebanyak 49.711 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan
Siantar Selatan, yaitu sebanyak 21.678 jiwa.
Kecamatan dengan tingkat kepadatan tertinggi yaitu Kecamatan Siantar Barat (14.431 jiwa/
km2), sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan terendah yaitu Kecamatan Siantar
Marihat (1.199 jiwa/ km2).
Tenaga Kerja
Pertumbuhan tenaga kerja di Kota Pematang Siantar sejalan dengan pertumbuhan penduduk.
Pada periode 1990-2002 rata-rata pertumbuhan tenaga kerja 1,26% per tahun. Namun
pertumbuhan ini tidak sebanding dengan kesempatan kerja yang ada, sehingga mengakibatkan
bertambahnya jumlah pengangguran. Di Kota Pematang Siantar pada tahun 2002 banyaknya
pencari kerja yang belum berpengalaman yang terdaftar di Kantor Departemen Tenaga Kerja
1.392 orang. Jika dilihat dari jenis kelamin pencari kerja perempuan lebih banyak jika
dibandingkan dengan pencari kerja laki-laki. Jumlah pencari kerja perempuan 977 orang dan
laki-laki sebanyak 415 orang.
Jenis industri yang berkembang di Kota Pematang Siantar ini adalah jenis industri kimia agro
dan hasil hutan. Dari hasil industri ini banyak menyerap tenaga kerja hampir 42,3% dari
jumlah tenaga kerja di sektor industri. Hasil industri olahan ini dari hasil-hasil hutan atau
perkebunan yang berasal dari hinterland sekitarnya.
Keuangan Daerah
Pertumbuhan ekonomi Kota Pematang Siantar tahun 2002 sebesar 6,65 % lebih tinggi
dibanding dengan tahun 2001 yang bernilai 5,42 %, hal ini disebabkan gejolak harga yang
sudah mulai terkendali sehingga usaha di berbagai sektor sudah mulai meningkat usahanya.
Jumlah Sekolah Dasar ada sebanyak 160 sekolah dengan jumlah guru 1.538 orang dan jumlah
murid sebanyak 33.835 orang. Sementara jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
ada sebanyak 43 sekolah dengan jumlah guru 1.233 orang dan jumlah murid sebanyak 18.974
orang. Pada tahun yang sama jumlah Sekolah Menengah Umum (SMU) ada sebanyak 28
sekolah dengan jumlah guru 954 orang dan murid 16.140 orang.
Jumlah universitas.akademi pada tahun 2002 adalah sebanyak 7 buah dengan jumlah
mahasiswa sebanyak 3.445 orang.
Fasilitas Kesehatan
Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit merupakan faktor utama dalam menunjang
perbaikan kualitas hidup. Jumlah rumah sakit yang ada di Kota Pematang Siantar ada
sebanyak 7 buah dengan jumlah kapasitas tempat tidur 597 buah.
Sementara sarana kesehatan di tinggkat kecamatan cukup banyak. Puskesmas di Kota
Pematangsiantar tahun 2002 berjumlah 17 unit dan Puskesmas Pembantu 10 unit sedangkan
Balai Pengobatan Umum (13PU) terdapat sebanyak 14 unit dan Posyandu ada sekitar 235
unit.
Tenaga medis di Kota Pematang Siantar cukup memadai. Jumlah Dokter Umum tahun 2002
sebanyak 47 orang, dokter gigi 1 orang. Sedangkan tenaga medis bidan tersedia sebanyak 192
orang, perawat 613 orang.
Perkembangan Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Pematang Siantar setiap tahun selalu
mengalami peningkatan. Pada tahun 2001, PUS di Kota Pematangsiantar terdapat 29.103 PUS
dan pada tahun 2002 menurun menjadi 2S.625 PUS.
Persentase, akseptor aktif terhadap PUS setiap tahun juta mengalami penurunan. Tahun 2001
persentasenya masih 63,11 persen, tahun 2002 meningkat menjadi 61,30 persen. Sedangkan
jumlah klinik di Kota Pematang Siantar tahun 2002 ada sebanyak 30 buah tersebar diseluruh
kecamatan.
Sistem sumber yang digunakan di kota ini adalah mata air dan sumur dalam, dengan kapasitas
sumber masing-masing sumur dalam 5 lt/dt dan mata air sebesar 763 lt/dt. Sedangkan panjang
pipa transmisi 71,5 km dan panjang pipa distribusi 331,8 km dengan tingkat kebocoran rata-
rata sebesar 32%.
Tabel 9. DATA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KOTA PEMATANG SIANTAR
NO. URAIAN SATUAN BESARAN
I. Pelayanan Penduduk
1. Jumlah penduduk Jiwa 242.124
2. Jumlah pelanggan Jiwa 200.551
3. Penduduk terlayani % 82,83
II. Data Sumber
1. Nama pengelola : PDAM Tirta Uli
2. Sistem : -
3. Sistem sumber : mata air dan sumur dalam
4. Kapasitas sumber Lt/dt 675
5. Kondisi fasilitas sumber : baik
III. Data Produksi
1. Kapasitas produksi Lt/dt 671
2. Kapasitas desain Lt/dt 838,75
3. Kapasitas pasang Lt/dt 585
4. Produksi aktual m3/th 1.356.480
5. Kondisi fasilitas produksi : baik
IV. Data Distribusi
1. Sistem distribusi : gravitasi dan perpompaan
2. Kapasitas distribusi Lt/dt 615
3. Asumsi kebutuhan air Lt/hr 24.212.400
4. Ratio kebutuhan % 258,19
5. Air terjual m3/th -
6. Air terdistribusi m3/th 1.029.208
7. Total penjualan air Rp 11.204.412
8. Cakupan pelayanan air % 82,83
9. Cakupan penduduk Jiwa 200.551
10. Jumlah mobil tangki Unit 4
V. Data Kebocoran
1. Kebocoran administrasi % -
2. Kebocoran teknis % 34,72
Sumber : PDAM Kota Pematang Siantar 2002
Dengan asumsi kebocoran yang diperbolehkan untuk Kota Sedang sebesar 15%, dan
kebutuhan ideal adalah 100 liter/orang/hari, maka kebutuhan air bersih untuk Kota Pematang
Siantar disajikan dalam tabel berikut ini :
Dari tabel tersebut diatas, maka Kota Pematang Siantar dengan jumlah penduduk
242.124 jiwa, membutuhkan air bersih sebesar 24.212.400 liter/hari. Jumlah ini didapatkan
dari jumlah penduduk dikalikan dengan jumlah/kebutuhan dasar penduduk untuk klasifikasi
kota sedang (100 liter/orang/hari). Namun PDAM Tirta Uli dapat memproduksi sebanyak
57.974.400 liter/hari. Sehingga terdapat kelebihan (surplus) kapasitas produksi sebanyak
33.762.000 liter/hari, atau 390,76 liter/detik.
Tabel 11. DATA PELAYANAN AIR BERSIH DI KOTA PEMATANG SIANTAR
NO. URAIAN SATUAN BESARAN
I. Pelayanan Penduduk
1. Jumlah penduduk Jiwa 242.124
2. Jumlah pelanggan Jiwa 200.551
3. Penduduk terlayani % 82,83
II. Data Tarif
1. Rumah tangga Rp 679
2. Niaga Rp 2.885
3. Industri Rp 2.905
4. Instansi Rp 880
5. Sosial Rp 335
Tarif Rp 1.537
III. Data Konsumen
1. Jumlah sambungan rumah Unit 44.054
2. Jumlah sambungan rumah tangga Unit 42.929
3. Jumlah sambungan niaga Unit 645
4. Jumlah sambungan industri Unit -
5. Jumlah sambungan sosial Unit 480
6. Jumlah sambungan instansi Unit -
7. Terminal air Unit -
8. Hidran umum Unit 194
9. Kran umum Unit -
10. Konsumsi rumah tangga m3/th -
11. Konsumsi non rumah tangga m3/th -
12. Jumlah jiwa/sambungan rumah Jiwa/SR -
13. Jumlah jiwa/hidran umum Jiwa/unit -
14. Tingkat pelayanan umum % -
IV. Data Administrasi
1. Keuangan Rp -
2. Efisiensi penagihan % -
3. Jumlah pegawai Orang 625
4. SLA Rp -
5. RPD Rp -
6. Jangka waktu pinjaman SLA Tahun -
7. Jangka waktu pinjaman RPD Tahun -
Sumber : PDAM Kota Pematang Siantar 2002
PDAM Tirta Uli melayani 44.054 SR pelanggan dari 50.000 pelanggan potensial yang
ada.
Tabel 12. JUMLAH LANGGANAN (KONSUMEN) AIR MINUM KOTA PEMATANG SIANTAR 2002
Untuk Rumah Untuk Perusahaan/ Untuk Tempat
Bulan Jumlah
Tangga Hotel/ Penginapan Ibadah, Sosial
1. Januari 41.647 652 462 42.761
2. Februari 41.759 647 464 42.870
3. Maret 41.870 648 467 42.985
4. April 42.020 649 467 43.136
5. Mei 42.118 655 470 43.243
6. Juni 42.252 659 471 43.382
7.. Juli 42.400 657 478 43.535
8. Agustus 42.522 659 478 43.659
9. September 42.624 658 480 43.762
10. Oktober 42.744 661 480 43.885
11. November 42.837 655 481 43.973
12. Desember 42.929 645 480 44.054
Sumber : BPS Kota Pematang Siantar, diolah dari PDAM Kota Pematang Siantar, 2002
Komponen Persampahan
Pembuangan sampah dibedakan atas komponen-komponen: penyimpanan, pengumpulan,
transfer depot, pengangkutan, TPS (Tempat Pembuangan Sementara), dan pembuangan akhir.
Sistem pembuangan sampah di Kota Pematang Siantar belum sepenuhnya mengikuti sistem
pembuangan sampah seperti prinsip di atas. Saat ini lokasi pembuangan sampah akhir
terdapat di Kecamatan Siantar Martoba sesuai dengan arah perkembangan kota diarahkan ke
utara kota (Kec. Siantar Martoba).
Cakupan penduduk yang terlayani di kota ini yaitu sejumlah 135.589 jiwa atau sekitar 56%
dari total keseluruhan jumlah penduduk Kota Pematang Siantar, dengan cakupan layanan
geografis seluas 4.478,38 Ha atau sekitar 0,56% dari luas keseluruhan wilayah kota.
Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa jumlah sampah di kota ini (eksisteing)
mencapai 785 m3/hr, sedangkan jumlah pelayanan sampah (yang terangkut) sebanyak 675
m3/hr. Dari sini dapat dilihat ada selisih jumlah sampah sebanyak 110 m3/hr yang seharusnya
diangkut.
Jika dianalisis lebih lanjut, maka kebutuhan sampah dapat dihitung dengan asumsi timbulan
sampah untuk kota sedang sebesar 3 liter/orang/hari, sehingga didapatkan perhitungan jumlah
kebutuhan komponen persampahan Kota Pematang Siantar yang disajikan dalam tabel
berikut :
Sesuai dengan standar kota sedang, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3 liter/orang/hari,
Kota Pematang Siantar dengan jumlah penduduk 242.124 jiwa, menghasilkan 726,37 m3/hr
timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk dikalikan 3/1000 (m3/hr).
Namun Kota Pematang Siantar baru dapat mengelola sebanyak 675 m3/hr. Sehingga
banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 51,37 m3/hr.
Komponen Sanitasi
Untuk produksi limbah, setiap manusia diasumsikan memproduksi limbah cair sejumlah 0,2
lt/org/hr. Angka ini merupakan kebutuhan ideal dari setiap penduduk pada kelas kota sedang.
Sehingga didapatkan asumsi produksi limbah di Kota Pematang Siantar ini sejumlah 48.424,8
lt/hr dari hasil perhitungan kebutuhan ideal produksi limbah setiap manusia dikalikan dengan
jumlah penduduk Kota Pematang Siantar.
Hasil perhitungan analisis sanitasi/limbah cair tersebut dapat dilihat lebih lanjut pada tabel
berikut di bawah ini :
Tabel 16. DATA PENGELOLAAN SANITASI/LIMBAH CAIR
DI KOTA PEMATANG SIANTAR
NO. URAIAN SATUAN BESARAN
I. Data Sanitasi On Site
1. Jumlah penduduk Jiwa 242.124
2. Asumsi produksi limbah Lt/hr 48.424,8
3. Kapasitas IPLT m3/bln -
4. Jumlah septik tank Unit -
5. Cubluk Unit -
6. Cakupan on site - -
7. Jumlah komunal MCK unit -
8. Jumlah komunal septik tank Unit -
II. Data Tarif Pelayanan Sanitasi
1. Tarif penyedotan Rp 40.000
2. Dasar penyedotan Rp -
III. Data Alat Angkut Sanitasi
1. Jumlah truk tinja Unit 7
2. Kondisi truk tinja : -
IV. DATA IPLT
1. Nama IPLT : -
2. Kapasitas IPLT m3/bln -
3. Nama Pengelola IPLT : -
4. Nama IPAL : -
5. Lokasi : -
6. Operasional angkut : -
Sumber : kompilasi data
Komponen Drainase
Rencana jaringan air hujan dan limbah dibagi menjadi 3 bagian, yaitu jaringan primer,
sekunder, dan tersier. Jaringan primer berupa sungai-sungai yang menampung air kemudian
mengalir ke muara. Jaringan sekunder berfungsi sebagai penerima saluran yang berasal dari
kawasan perumahan, perdagangan, dan lain- lain. Jaringan tersier merupakan saluran air yang
menerima aliran air langsung dari perumahan atau bangunan lainnya.
Pengelolaan drainase di kota ini dikelola oleh Sub Dinas Cipta Karya Kota Pematang Siantar.
Prinsip kerja drainase ini adalah mengalirkan air mengikuti gravitasi dengan kemiringan
1,5%. Arah aliran direncanakan sesuai dengan topografi dan kemiringannya disalurkan ke
arah sungai.
Data-data drainase yang didapat amat sangat minim, baik cakupan pelayanan, panjang
saluran, maupun kondisinya, sehingga tidak dapat dianalisis lebih lanjut.
Komponen Jalan
Pengelolaan jalan di kota ini dikelola oleh Sub Dinas Bina Marga Kota Pematang Siantar.
Sebagian besar kondisi jalan-jalan di kota ini bisa dikatakan relatif baik, tidak mengalami
kerusakan yang cukup berarti. Sepanjang 249,17 km atau sekitar 77,39 sudah merupakan
jalan aspal dari keseluruhan total jalan 321,97 km.
Tabel 17. DATA JALAN DI KOTA PEMATANG SIANTAR
NO. URAIAN SATUAN BESARAN
I. Data Jenis Permukaan
1. Nama Pengelola : Sub Dinas Bina Marga Kota Pematang Siantar
2. Panjang total Km 321,97
3. Panjang jalan aspal Km 249,17
4. Panjang jalan kerikil Km -
5. Panjang jalan tanah Km -
II. Data Fungsi
1. Panjang jalan arteri Km -
2. Panjang jalan kolektor Km -
3. Panjang jalan lokal Km -
III. Data Kewenangan
1. Panjang jalan nasional Km -
Kondisi jalan : -
2. Panjang jalan propinsi Km -
Kondisi jalan : -
3. Panjang jalan kabupaten Km -
Kondisi jalan : -
Sumber : kompilasi data