Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

No Tugas Tutorial Skor Maksimal


1 BI Pertahankan Kebijakan Moneter Ketat 40

KATADATA. Bank Indonesia (BI) menegaskan tetap akan mengambil


kebijakan moneter ketat. BI tetap melakukan stabilisasi makro ekonomi
dengan menggunakan instrumen suku bunga. Deputi Gubernur Senior
Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, Indonesia tidak bisa
mengambil kebijakan yang melawan pasar. Apalagi, Indonesia bukan
negara maju dengan tingkat produktivitas yang tinggi. Makanya, mau tak
mau, BI harus menjaga stabilitas dengan menahan suku bunga yang
tinggi.

Kita negara berkembang yang tidak punya kemewahan untuk melakukan


kebijakan yang bertentangan dengan kondisi global saat ini, kata Mirza
dalam seminar Sinergi Fiskal dan Moneter di Era Jokowinomics di Aula
Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina, Jakarta, Senin (30/3). Kita
bukan pencetak dolar. Kita tidak punya kemewahan itu. Dengan stabilitas
akan ada pertumbuhan, tanpa itu tidak akan bisa.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi tidak akan sehat tanpa stabilisasi


keuangan. Situasi perekonomian global saat ini berbeda dengan
sebelumnya. Suku bunga cenderung rendah yang disertai penggelontoran
stimulus moneter di pusat-pusat ekonomi dunia, seperti AS, Eropa, dan
Jepang. Oleh karena itu, BI tidak bisa membiarkan cadangan devisa
tergerus untuk menahan pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS.
Pasalnya, penguatan dolar AS merupakan fenomena global yang terjadi
hampir terhadap suluruh mata uang. Mirza optimistis, nilai tukar rupiah
saat ini berada pada level yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Meski melemah terhadap dolar AS, rupiah menguat terhadap beberapa
mata uang lain.

Lebih lanjut, dia mengatakan, menjaga stabilitas ekonomi merupakan


langkah konkrit yang harus dilakukan pemerintah untuk menjaga
fundamental ekonomi tetap positif. Terutama, menjaga defisit transaksi
berjalan tetap baik. Dengan begitu, gejolak yang terjadi tidak akan besar.
Bukan dipertentantangkan, stabilisasi itu mendukung growth. Kan saya
bilang tidak ada growth tanpa stabilitas keamanan, politik, dan keuangan,
tutur dia. BI pada 17 Maret lalu memutuskan mempertahankan suku
bunga acuan (BI Rate) di posisi 7,5 persen.
Keputusan tersebut didasarkan pada keinginan untuk menjaga stabilitas
makroekonomi di tengah meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan
global. Kepala Ekonom PT Bahana TCW Investment Budi Hikmat
menilai, investor saat ini tengah menunggu reformasi ekonomi yang
dijalankan pemerintahan Joko Widodo. Menurutnya, ini terkait adanya
kesan perubahan arah kebijakan otoritas moneter dan fiscal
fokus pada stabilitas makro ekonomi. BI menunjukkan tightning bias
dengan mempertahankan suku bunga, kata dia dalam analisis
mingguannya.

Sementara media mengutip pernyataan Menteri Keuangan yang tidak


terlalu mengejar target pertumbuhan ekonomi. Perubahan orientasi ini
memicu pertentangan karena Indonesia telah menggelar stabilisasi sejak
2013 lalu. Stabilisasi yang terlalu lama tanpa reformasi berisiko memicu
resesi. Kebijakan moneter dan fiskal yang ketat akan kehilangan
kredibilitas, kata Budi. Menurutnya, pemerintah Jokowi menghadapi ujian
berat, mulai dari formulasi, koordinasi dan implementasi, hingga
sosialisasi kebijakan reformasi. Sebab setiap kebijakan selalu memicu
konflik kepentingan antarpihak dan lintas generasi. Pilihan untuk kembali
fokus kepada stabilisasi sendiri berlawanan dengan target pertumbuhan 7
persen yang kerap diasosiasikan dengan keinginan Presiden.
Sumber: Katadata.co.id

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

Sebutkan dan jelaskan instrumen dalam kebijakan moneter!


Jawab :
Instrumen kebijakan moneter adalah
Kebijakan operasi pasar terbuka
Kebijakan pasar terbuka merupakan sebuah bentuk dari kebijakan yang
dimana dilakukan pengambilan oleh sebuah bank sentral guna untuk
melakukan pengurangan maupun penambahan dari jumlah uang yang
dimana pada saat itu sedang beredar di masyarakat. Dalam hal tersebut
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengjualan dari Sertifikat Bank
Indonesia maupun dengan cara melakukan pembeliah terhadap beragam
surat berharga yang terdapat pada sebuah pasar modal.
Kebijakan diskonto
Diskonto merupakan sebuah bentuk dari kebijakan yang idmana
kemudian terjadi sebuah pengurangan serta penambahan yang dimana
berada pada jumlah uang yang pada saat itu beredar di masyarakat dengan
cara melakukan pengubahan dari diskonto yang dimana terdapat pada
sebuah bank umum.
Kebijakan cadangan khas
Bank sentral sebagai sebuah bank yang memiliki wewenang untuk
melakukan pembuata dari peraturan yang dimana adalah melkaukan
penaikan hingga melakukan penurunan dari sebuah cadangan khas.
Kebijakan kredit ketat
Kebijakan kredit ketat merupakan sebuah bentuk dari kebijakan yang
dimana akan memiliki hubungan dengan sebuah pengawasan seperti
pengawasan dari jumlah uang yang ada kemudian berada di masyarakat.
Kebijakan dorongan moral
Merupakan sebuah bentuk dari kebijakan yang dimana bekerja untuk
melakukan pengstabilan dari jumlah uang yang berada pada masyarakat
guna untuk melakukan penurunan dan juga penaikan dari jumlah uang itu
sendiri.

2 Apabila BI sebagai bank sentral menerapkan instrumen moral suassion 30


pada kasus dalam bacaan di atas, bagaimana langkah implementasinya
yang tepat menurut anda?

Jawab :

Langkah implementasinya yang tepat menurut saya yaitu dengan


menganjurkan bank-bank untuk melakukan penyesuaian dalam
mengalokasikan dananya.
Bank Indonesia melakukan meeting dengan pimpinan bank umum. Hal ini
biasanya berkaitan dengan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
bank umum agar sejalan dengan Bank Indonesia. Hal ini sangat penting,
karena bank umum harus mengikuti kebijakan yang sudah ditetapkan oleh
Bank Indonesia. Apabila ada bank umum yang tidak mau ikut dalam
peraturan Bank Indonesia, maka bank sentral bisa mengambil tindakan
lebih lanjut. . Dengan demikian, keadaan yang diharapkan pemerintah
dapat tercapai
3. Jelaskan hubungan antara suku bunga acuan (BI rate) dengan Inflasi di 30
Indonesia?

Jawab :
Suku bunga acuan (BI rate) berhubungan erat dengan inflasi karena pada
dasarnya Inflasi yang terkendali pada tingkat rendah menjadi alasan BI
mengambil sikap tidak mengubah suku bunga acuan. BI menaikkan suku
bunga acuan apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran.
Sebaliknya, BI memotong suku bunga itu apabila inflasi ke depan
diperkirakan berada di bawah sasaran. Intinya, inflasi sasaran menjadi
jangkar bagi penentuan suku bunga acuan.

Anda mungkin juga menyukai