Anda di halaman 1dari 2

Pertanyaan Efektivitas Allium sativum pada Tinea :

1. Apakah ekstrak bawang putih tersebut juga mempunyai efektivitas yang sama sebagai
alternatif dermatoterapi untuk dermatofitosis yang lainnya?
- Ya, dapat karena kandungan allicin yang menghambat enzim proteinase, fosfolipase
sekresi dan dimorphism pada C.albicans
Sumber : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4211483/
- Our results are in accord with literature data regarding antifungal effect of A. sativum
extract against human pathogenic fungi like Candida species , Trichophyton
mentagrophytes, T. rubrum, T. verrucosum, Microsporum gypseum and
Epidermophyton floccosum etc
Sumber :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6865177/

2. Bagaimana mekanisme/fisiologi ekstrak bawang putih tersebut dalam perannya sebagai


anti fungal alami ?
- Ekstrak bawang putih tersebut mempengaruhi dinding sel fungi tersebut, dimana
merupakan struktur yang komplek dan dinamis. Ekstrak bawang putih tersebut juga
kontak langsung dengan lingkungan hostnya dalam memberikan efektivitas anti
fungal dalam waktu bersamaan.
- Efektivitas ekstrak bawang putih sbg antifungal dapat dinilai dari konsentrasi yang
digunakan & disesuaikan dengan spesies funginya , misalnya :
o Candida albicans, C. tropicalis dan C.krusei
 konsentrasi 100 mg/mL  Fungicidal Effect.
 Konsentrasi 20mg/mL  menghambat produksi hifa
o

Sumber :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6865177/

3. Bagaimana cara mendapatkan efektivitas maksimal dari ekstrak bawang putih tersebut
dalam fungsinya sebagai anti-fungal?
- Menurut penelitian J. P Burian et al pada jurnalnya Fungal infection control by garlic
extracts (Allium sativum L.) and modulation of peritoneal macrophages activity in
murine model of sporotrichosis , menyatakan bahwa efektivitas ekstrak bawang putih
sebagai potensial anti fungal didapatkan dengan peng-konsumsi-an ekstrak bawang
putih secara oral secara rutin (produksi sitokin oleh makrofag yang berperan penting
dalam anti-inflammatory agent)

Sumber :
Burian JP, Sacramento LVS, Carlos IZ. Fungal infection control by garlic extracts (Allium
sativum L.) and modulation of peritoneal macrophages activity in murine model of
sporotrichosis. Braz J Biol [Internet]. 2017;77(4):848–55. Available from:
https://www.scielo.br/j/bjb/a/7zLKb7yF8qTq75J6NQvmQkD/?format=pdf&lang=en

4. Apakah semua bawang putih dapat difungsikan sebagai anti fungicidal dalam bentuk
ekstrak bawang putih ?
- Semua bawang putih dapat dijadikan ekstrak untuk mendapatkan komposisi allicin,
flavonoid, arginin, oligosaccharides & selenium, yang dibedakan hanya cara
preparingnya.
- Ada 4 cara preparing garlic / bawang putih :
o Raw garlic juice ( RGJ)
o Heated garlic juice (HGJ)
o Dehydrated garlic powder ( DGP)
o Aged garlic extract (AGE)  paling efektif, karena berasal dari suing bawang
putih utuh ataupun irisan bawang putih yang direndam semalaman dalam
pencairan alkohol dalam beberapa waktu yang berbeda.
Sumber :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4211483/#!po=62.5000

Anda mungkin juga menyukai