Disusun oleh
Adhen Bella Andriani G4A021001
Pembimbing
dr. Yulia Fitriani, Sp.M
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2022
IDENTITAS JURNAL
DOI https://doi.org/10.1007/s10103-020-03031-0
PMID 32363437
ABSTRAK
• Penelitian bertujuan untuk mengetahui efek dari aplikasi laser kuning mikropulsa
subliminal pada ketebalan makula pusat dan koreksi ketajaman visual pada pasien edema
makula cystoid sekunder dengan retinitis pigmentosa
• Uji klinis prospektif label terbuka ini, yang dilakukan antara Januari 2018 dan Oktober
2019, melibatkan 32 mata dari 29 pasien yang memiliki edema makula sistoid sekunder
akibat retinitis pigmentosa.
• Ketebalan makula sentral rata-rata adalah 651,3 μm sebelum perawatan dan 247,7 μm
pada 12 bulan setelah perawatan.
• Penurunan rata-rata ketebalan makula sentral secara statistik signifikan .
• Peningkatan visual dengan koreksi terbaik ketajaman tidak signifikan secara statistik .
• Delapan puluh enam persen pasien menyatakan bahwa kualitas penglihatan sentral
meningkat dan penglihatan warna, sensitivitas kontras,dan distorsi ditingkatkan.
• Retinitis pigmentosa (RP) adalah fotoreseptor progresif
dan degenerasi epitel pigmen retina (RPE) yang dimulai
Pendahuluan
dengan kehilangan penglihatan pada malam hari, yang
mengakibatkan penyempitan bidang visual
• Sejauh ini kami belum menemukan publikasi ilmiah tentang penggunaan laser kuning mikro untuk
pengobatan edema makula sistoid sekunder akibat retinitis pigmentosa.
• Subliminal micropulse laser adalah metode yang dikembangkan untuk pengobatan penyakit makula.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki efek aplikasi SL-MPL kuning 577 μm pada
ketebalan makula sentral dan pada ketajaman penglihatan yang paling baik dikoreksi pada pasien
dengan edema makula sistoid non-inflamasi dan resisten sekunder akibat retinitis pigmentosa.
LITERATURE
REVIEW
Material and Metods
• Uji klinis prospektif dilakukan di Klinik Bioretina Ankara/TURKI.
• Penelitian ini melibatkan 32 mata dari 29 pasien yang memiliki CME sekunder
akibat RP.