Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

Tentang
BISNIS RITEL & STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR (SOP)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bisnis Ritel

Disusun Oleh:

Firda Amarilis
Noorhapipah
M. Syaugi
M. Rasid
Reza Fahlevi

Kelas XII - BDP

SMK BINA BANUA


BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2020 - 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas rahmat dan
hidayah - Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Bisnis Ritel Dan
Standar Operasional Prosedur (SOP)”.

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata pelajaran
Bisnis Ritel.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya, baik
dari segi keluasan isi pembahasan maupun dari sistematika penulisan, oleh karena itu penulis
mengharapkan pembaca dapat menyampaikan kritik dan sarannya terhadap hasil makalah ini
untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. ii

BAB I. BISNIS RITEL


A. Pengertian Bisnis Ritel
B. pengertian Bisnis Ritel Menurut Para Ahli ……………………………
C. Fungsi Bisnis Ritel ………………………………………………………
D. Manfaat Bisnis Ritel …………………………………………………….
E. Jenis - Jenis Bisnis Ritel ………………………………………………..
F. Contoh Bisnis Ritel ………………………………………………………
G. Klasifikasi Bisnis Ritel …………………………………………………..
H. Karakteristik ………………………………………………………………

BAB II. GUDANG DAN PERGUDANGAN


A. Pengertian Gudang Menurut Para Ahli …………………………………..
B. Pengertian Pergudangan ………………………………………………….
C. Jenis - Jenis Gudang Barang ……………………………………………..
D. Kegiatan Umum Gudang ………………………………………………….

BAB III. STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)


A. Pengertian SOP ……………………………………………………………
B. Pengertian SOP Menurut Para Ahli ……………………………………..
C. Fungsi SOP ………………………………………………………………..
D. Manfaat SOP ………………………………………………………………
E. Contoh - Contoh SOP ……………………………………………………..

BAB IV. GAMBAR SURAT BISNIS RITEL


A. Surat Pesanan Barang …………………………………………………….
B. Surat Jalan ………………………………………………………………….
C. Surat Penerimaan Barang ………………………………………………..
D. Nota Kontan ………………………………………………………………..
E. Buku Pengeluaran Gudang ………………………………………………
BAB I
BISNIS RITEL

A. Pengertian Bisnis Ritel


Bisnis ritel adalah kegiatan usaha yang melibatkan transaksi penjualan barang atau jasa kepada
konsumen dalam jumlah satuan maupun eceran untuk dikonsumsi pribadi dan tidak diperjualbelikan
kembali.

Kelebihan bisnis ritel adalah kegiatan perdagangan terkait penjualan barang secara langsung kepada
konsumen terakhir. Adapun, semua barang dagangan tersebut akan dimanfaatkan untuk keperluan rumah
tangga.

Selain itu, sistem kerja yang biasa digunakan pada bisnis ritel adalah menghubungkan produsen utama
(grosir besar) dengan konsumen yang melakukan pembelian barang dalam jumlah kecil maupun bentuk
satuan.

B. Pengertian Bisnis Ritel Menurut Para Ahli

Berikut pengertian bisnis ritel menurut beberapa para ahli.

1) Menurut Kotler, definisi Retail adalah penjualan eceran melingkupi seluruh aktivitas yang melibatkan
penjualan barang atau juga jasa pada konsumen akhir untuk kemudian dipergunakan yang sifatnya pribadi,
bukan bisnis.

2) Menurut Berman dan Evans, Definisi Retail yaitu suatu usaha bisnis yang berusaha untuk memasarkan
barang atau juga jasa kepada konsumen akhir yang menggunakannya itu untuk keperluan pribadi serta
rumah tangga.

3) Menurut pendapat Levy dan Weitz, definisi Retail adalah satu rangkaian aktivitas/kegiatan bisnis dalam
menambah nilai guna barang serta jasa yang dijual kepada konsumen untuk konsumsi pribadi atau rumah
tangga.

4) Menurut pendapat Gilbert, Definisi Retail adalah semua usaha bisnis yang dengan secara langsung
mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk dapat memuaskan konsumen akhir itu dengan berdasarkan
organisasi penjualan barang serta jasa ialah sebagai inti dari distribusi.
Dari sejumlah pendapat ahli diatas, dapat dikatakan bahwa penjualan eceran adalah proses distribusi, di
mana semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang dagangan langsung ke konsumen akhir (yaitu
orang yang ingin menggunakan produk) dimasukkan.

C. Fungsi Bisnis Ritel

Sebagai salah satu rantai penyebaran produk dari produsen ke konsumen, bisnis tingkatan ritel tentu
sangat penting peranannya. Bahkan, retailer atau pengecer kerap kali menjadi penentu keberhasilan
pengenalan produk kepada konsumen. Secara lebih rinci, berbagai fungsi ritel adalah sebagai berikut:

1. Membantu konsumen untuk memperoleh produk secara efektif


Hadirnya retailer membuat konsumen tidak harus membeli produk dalam jumlah yang banyak. Bahkan,
retailer dapat mengatur satuan beli sesuai kehendak konsumen. Misalnya, semangka kini dapat dijual hanya
dalam bentuk setengah buah saja.

2. Membantu produsen dan pedagang grosir menyebarkan produk


Lazimnya retailer atau pengecer berjumlah lebih banyak ketimbang pedagang grosir. Hal ini yang membuat
retailer sangat penting peranannya dalam meluaskan produk dalam menjangkau konsumen.

3. Pelaku observasi pasar


Retailer atau pengecer adalah pihak yang paling memungkinkan untuk mengobservasi pasar. Karena
bersentuhan langsung dengan konsumen, seorang retailer akan mengetahui kebutuhan konsumen terhadap
barang tertentu. Selain itu, retailer juga dapat mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu
barang.

4. Membantu pengenalan produk kepada konsumen


Bagi produsen kompetitor baru, pedagang tingkat eceran adalah corong promosi paling penting. Edukasi
yang dilakukan kepada pengecer sangat penting dilakukan karena pengecer dapat mempengaruhi
konsumen secara langsung. Tidak jarang juga seorang konsumen akan meminta pertimbangan pedagang
ritel ketika memilih produk tertentu.

D. Manfaat Bisnis Ritel

Manfaat yang dapat diperoleh dari adanya bisnis ritel adalah sebagai berikut.
1) Mengetahui besarnya laba usaha
Dengan melakukan administrasi anda dapat lebih memastikan seberapa besar keuntungan yang anda
peroleh tidak dengan cara mengira-ngira, setiap catatan penjualan dan pembelian adalah bukti dan data
yang jelas.

2) Menghindar Risiko Kerugian


Dengan melakukan administrasi, setidaknya anda tidak akan lupa dan salah dalam menetapkan
suatu harga penjualan, bila tidak ada catatan pembelian dan nota-nota pembelian tidak anda
simpan dengan baik, adakalanya suatu saat anda lupa berapa harga pembelian persediaan yang
telah anda bayar, tentunya anda akan kesulitan dalam menetapkan harga penjualan.

3) Mengetahui Data Pengembangan Bisnis


Jika bisnis anda telah diterapkannya administrasi dengan baik, anda dapat dengan mudah
membandingkan besarnya penjualan setiap bulan atau setiap tahun, dan anda dapat dengan
mudah mengukur seberapa besar persentase pertumbuhan bisnis anda. Mungkin anda akan mulai
mencoba melakukan penambahan modal agar bisnis anda semakin berkembang.

4) Sebagai Informasi Bagi Investor


Seiring dengan kemajuan bisnis yang anda jalani, tentunya anda akan melakukan penambahan
modal agar bisnis anda lebih maju dan berkembang, mungkin anda akan mencari investor atau
partner bisnis. Investor bisa perorangan atau suatu lembaga seperti bank, koperasi dan lembaga
lainnya. Siapapun investor bisnis anda, terntu mereka memerlukan suatu data untuk mengetahui
seberapa besar kemajuan usaha dan laba usaha anda, bila anda telah melakukan administrasi
pada bisnis, tentu data-data tersebut telah anda miliki.
E. Jenis - Jenis Bisnis Ritel

Jenis-jenis ritel dapat dibedakan berdasarkan produk yang dijual, kepemilikan, dan lokasi
penjualan.
• Jenis Ritel Berdasarkan Produk yang Dijual
Berdasarkan produk yang dijual, ritel terbagi ke dalam tiga jenis: product retail yang menjual
barang, service retail yang menawarkan jasa, serta non-store retail yang menggunakan media
tertentu dalam memasarkan produknya.
Beberapa contoh dari product retail adalah toko mainan dan toko elektronik yang memasarkan
barang lebih sedikit dari pusatnya. Jasa perbaikan kendaraan, perawatan taman, serta layanan
supir dan pengasuh anak termasuk ke dalam service retail, sedangkan non-store retail meliputi
vending machine serta toko-toko online yang tergabung dalam e-commerce.
• Jenis Ritel Berdasarkan Kepemilikan
Ada tiga jenis ritel yang dikategorikan berdasarkan sifat pemiliknya, yakni ritel mandiri, waralaba,
dan kelompok usaha. Seperti namanya, ritel mandiri beroperasi secara independen tanpa
bergabung dengan pihak mana pun. Warung, ruko, dan toko kelontong adalah beberapa contoh
ritel yang termasuk ke dalam jenis ini.
Berbeda dengan ritel mandiri yang mengembangkan usaha sendiri, ritel waralaba (franchise)
melibatkan pihak perusahaan pusat (franchisor) dan pengusaha turunan (franchisee) dalam
memasarkan produk yang sama. Sementara itu, kelompok usaha merupakan jaringan ritel yang
saling terkait dalam satu manajemen, seperti swalayan atau department store.
• Jenis Ritel Berdasarkan Lokasi Penjualan
Jenis ritel juga dapat dibedakan berdasarkan lokasi penjualan. Pengecer yang memiliki akses
langsung ke jalan umum termasuk dalam jenis ritel strip mal atau lahan komersial. Selain itu, ada
pula pusat bisnis dan pusat perbelanjaan yang terdiri dari gabungan pengusaha ritel yang
memasarkan produk dan layanannya dalam kawasan atau bangunan yang sama.
Ritel adalah sistem pemasaran yang cukup populer saat ini karena memiliki pangsa pasar yang terbilang
besar. Oleh karena itu, mengetahui pengertian, fungsi, dan sejumlah jenis ritel bisa dijadikan
sebagai tambahan informasi bagi Anda yang berencana untuk menjadi pengecer atau
mengembangkan usaha ritel sendiri.
F. Contoh Bisnis Ritel
Manajemen bisnis ritel adalah sistem pelayanan konsumen dalam jumlah masif, tentunya memiliki banyak
produk di dalamnya. Secara otomatis, bisnis ini terbagi menjadi beberapa jenis Berikut jenis-jenis usaha
ritel yang harus Anda ketahui.
1. Toko serba ada
Biasanya, tujuan dibentuknya bisnis ritel adalah menyediakan berbagai produk untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari calon konsumen. Contohnya, mini-market, supermarket, dan department store.
2. Khusus yang Menjual Satu Jenis Produk Toko
Biasanya, usaha ritel jenis ini mempunyai beberapa kategori yang sempit namun fokus. Contohnya,
showroom mobil, bengkel, restoran, toko mainan, obat, perhiasan, pakaian, dan toko buku.
3. Pengecer Non-Toko
Perkembangan bisnis ritel di Indonesia seiring dengan majunya teknologi saat ini. Misalnya saja
menjadi pengecer non-toko. Jenis usaha ini akan memanfaatkan sarana alat komunikasi, seperti
email, website, aplikasi, bahkan telepon untuk menjual produk eceran.

G. Klasifikasi Bisnis Ritel


Beberapa klasifikasi bisnis ritel adalah kegiatan usaha yang dibedakan berdasarkan produk barang
dagangan, aset kepemilikan, maupun lokasi penjualan. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Berdasarkan Produk yang Dijual
Berdasarkan produk yang dipasarkan, ritel dibagi menjadi tiga jenis. Yaitu, product retail yang menjual
barang, contohnya toko mainan. Service retail dengan penawaran jasa seperti service kendaraan.
Serta, non-store retail untuk memasarkan barang menggunakan media tertentu, misalnya vending
machine.
2. Berdasarkan Kepemilikan
Ada tiga jenis ritel yang dikategorikan berdasarkan sifat pemiliknya, yakni ritel mandiri seperti warung,
toko kelontong dan ruko, waralaba seperti franchise, dan kelompok usaha seperti swalayan atau
department store yang terikat dalam satu manajemen.
3. Berdasarkan Lokasi Penjualan
Usaha ritel juga dapat dibedakan berdasarkan lokasi penjualannya. Pengusaha yang mempunyai
akses langsung ke jalan besar termasuk ke dalam jenis ritel strip mal atau lahan komersial.

H. Karakteristik
Berikut beberapa karakteristik bisnis ritel yang harus kamu ketahui.

1. Menjual Barang dalam Jumlah Satuan


Karakteristik bisnis ritel yang pertama adalah menjual produk atau barang dalam jumlah satuan.
Salah satu strategi yang harus diperhitungkan pengecer atau peritel yaitu memasang harga yang bersaing.
Tidak lupa melakukan berbagai teknik promosi agar bisnis ritelnya menjadi langganan banyak orang serta
memastikan stok tersedia.
2. Berhadapan Langsung dengan Konsumen
Karakteristik bisnis ritel selanjutnya yaitu pelaku bisnis ini akan berhadapan langsung dengan konsumen.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya kamu adalah ujung tombak penjualan dan menjual produk ke
konsumen akhir.
Maka. kamu harus memikirkan strategi marketing mutakhir untuk menarik konsumen.
Dalam bisnis ritel, kamu memerlukan sistem pembayaran produk yang cepat dan mudah.
Kamu harus menentukan harga yang bersaing dengan peritel atau pengecer lainnya.
Banyak ritel lain pula yang memberikan layanan ekstra seperti membuka toko online, poin, dan lain-lain.
3. Menyediakan Berbagai Produk
Sebab ritel menjual barang dengan sistem ecer atau satuan, maka barang yang disediakan pun beragam.
Hal itu ditujukan agar konsumen dapat belanja segala kebutuhannya dalam satu waktu dan satu tempat.
BAB II
Gudang Dan Pergudangan

A. Pengertian Gudang Menurut Para Ahli


1. Perpu Nomor 5 Tahun 1962
Gudang yakni suatu ruangan yang tidak bergerak yang dapat ditutup dengan tujuan tidak untuk dikunjungi
secara umum, melainkan untuk dipakai khusu sebagai tempat penyimpanan barang.

2. Bowersox (1978:293)
Gudang yakni suatu tempat yang dijadikan sebagai lokasi penyimpanan produk sampai permintaan
(demand) cukup besar untuk melaksanakan kegaiatan distribusinya.

3. Perpu Nomor 5 Tahun 1962


Gudang yakni suatu tempat yang tidak dapat bergerak, tetapi bisa ditutup dengan tujuan tidak dapat
dikunjungi secara umum, melainkan untuk dipergunakan khusus sebagai tempat menyimpan suatu barang
guna dapat menjaga kualitas barang.

B. Pengertian Pergudangan
Pergudangan adalah kegiatan–kegiatan penampungan, penyimpanan, pengamanan dan pendistribusian/
penyaluran barang–barang yang menjadi kebutuhan bagi setiap organisasi. (Sukadarto, 2001:19)

Menurut Lucas dan Rumsari (2004:81) Pergudangan merupakan serangkaian kegiatan pengurusan dalam
penyimpanan logistik mulai dari kegiatan penerimaan, pencatatan, pemasukan, penyimpanan, pengaturan,
pembukuan, pemeliharaan, pengeluaran dan pendistribusian samapai dengan kegiatan
pertanggungjawaban pengelolaan gudang (pembuatan laporan – laporan) dengan tujuan mendukung
kontinuitas kerja unit kerja, sekaligus mendukung efektivitas dan efisiensi organisasi secara keseluruhan.

Pengertian lain Pergudangan adalah sebuah bagian dalam sebuah sistem logistik perusahaan yang
berfungsi untuk menyimpan produk – produk perusahaan (baik itu bahan baku, part produk, produk dalam
proses, ataupun produk jadi) pada dan diantara titik asal produk (produsen) dan pada titik konsumsi
(konsumen), serta menyediakan informasi bagi manajemen mengenai status, kondisi, serta arus/
perpindahan produk yang disimpan dalam gudang (Warman, 2004).

Dari pengertian pergudangan ini dapat digaris bawahi bahwa kegiatan penggudangan tidak sekedar
kegiatan memasukkan barang dalam ruang penyimpanan (gudang), tetapi lebih dari itu, dalam kegiatan
penggudangan penting dilakukan perencanaan, pengorganisasian, serta pengendalian logistik baik secara
teknis maupun administrative sehingga kegiatan tersebut dapat menjamin dan menjaga kelangsungan dan
kesinambungan setiap aktivitas dalam setiap unit kerja di dalam suatu organisasi.

C. jenis - Jenis Gudang Barang


1. Gudang Pribadi
Gudang pribadi merupakan tempat penyimpanan yang biasanya dimiliki oleh para pemasok atau reseller.
Salah satu jenis perusahaan yang sering memanfaatkan gudang semacam ini adalah perusahaan retail.
Perusahaan ini akan menyimpan barang-barang dari pabrik pemasok untuk nantinya didistribusikan ke
beberapa toko yang mereka kelola.
Jika perusahaan retail tersebut memiliki satu atau dua toko di sebuah kota, biasanya mereka akan
membangun sebuah gudang pribadi untuk memudahkan proses distribusi. Sebab biasanya meskipun luas,
bangunan toko tidak memiliki tempat penyimpanan yang memadai.
2. Gudang Umum
Gudang umum merupakan ruang penyimpanan yang dapat disewakan untuk publik. Karena disewakan
secara bebas, kepemilikan dan isi gudang cukup variatif tergantung penggunaannya. Biasanya yang
menyewa gudang semacam ini adalah para pengecer yang membutuhkan tempat penyimpanan tambahan.
Gudang umum juga bisa digunakan untuk meletakkan barang lain yang harus disimpan dalam jangka waktu
pendek. Gudang semacam ini biasanya mudah ditemukan di daerah-daerah industri dan pabrik.

3. Gudang Climate-Controlled
Climate-controlled warehouse merupakan gudang untuk aneka produk yang membutuhkan penanganan
khusus. Penanganan khusus ini terkait dengan suhu di dalam gudang. Gudang semacam ini biasanya
digunakan oleh perusahaan makanan atau minuman.
Contoh yang sering kita temui adalah gudang penyimpanan es krim. Untuk menyimpan makanan beku
tersebut tentu dibutuhkan gudang khusus dengan suhu yang cukup dingin. Dari bentuk dan fasilitasnya,
gudang climate-comtrolled sangat berbeda dengan gudang biasa.
Tidak banyak yang memiliki gudang semacam ini kecuali perusahaan yang memang terjun di bisnis
makanan khusus. Soal manajemen, tempat penyimpanan khusus ini membutuhkan penanganan yang
khusus pula. Karena jika tidak, produk yang disimpan di dalamnya akan mengalami kerusakan atau tidak
layak untuk didistribusikan.

4. Gudang Otomatis
Sesuai dengan namanya, gudang semacam ini beroperasi secara otomatis menggunakan teknologi
komputer dan robot. Jadi hampir tidak ada tangan manusia yang terlibat di gudang berteknologi tinggi
tersebut. Tahapan otomatis diaplikasikan di hampir seluruh proses pergudangan. Mulai dari proses barang
datang, disimpan, hingga didistribusikan kembali.
Karena serba otomatis, fasilitas yang dimiliki tentu saja lebih mumpuni dan membutuhkan penanganan
khusus. Gudang semacam ini banyak ditemukan di negara-negara maju.

5. Pusat Distribusi
Pusat distribusi merupakan sebuah gudang yang menyimpan beberapa produk dalam waktu singkat. Bisa
dibilang, gudang semacam ini hanya tempat penyimpanan sementara sebelum nantinya produk-produk
tersebut didistribusikan ke berbagai pemasok. Meskipun sementara, pusat distribusi biasanya memiliki
kapasitas yang lumayan besar.
Barang yang disimpan biasanya akan datang di pagi hari dan didistribusikan saat akhir hari. Karena jam
kerjanya cukup padat dan terbatas, fasilitas yang dimiliki juga disesuaikan dengan kebutuhan.

D. Kegiatan Umum Gudang


Kegiatan umum gudang meliputi hal - hal sebagai berikut.
a. Kegiatan administrasi
Bentuk kegiatan pengeluaran dan pemasukan data dilakukan dalam administrasi dan harus dicatat untuk
memudahkan seluruh kegiatan produksi beserta pengembangannya yang berkaitan dengan pergudangan.

b. Membandingkan Data dengan Jumlah Stok Fisik yang Tersedia


Admin gudang juga melakukan penginputan data inventory. Hal itu dilakukan setelah mencatat keseluruhan
aktivitas barang yang keluar masuk dari gudang.
Tahapan ini perlu ketelitian dan ketajaman analisis karena harus mengonfirmasi dari setiap perhitungan yang
sudah dilakukan. Jika analisis dan hasil verifikasi sama, berarti data yang ada valid.
Sebaliknya, jika ada ketidaksesuaian antara data dan barang berarti ada kesalahan perhitungan antara arus
keluar-masuk barang ke gudang.
c. Melakukan Pengecekan Stok Barang di Gudang
Aktivitas di gudang bisa dibilang sangat banyak. Barang yang keluar-masuk gudang juga tidak hanya satu
jenis. Untuk itu, admin gudang harus terus melakukan pengecekan stok barang dari periode masuk,
pembongkaran barang, penyimpanan, dan distribusi barang.
Semua itu dilakukan agar memastikan barang yang masuk dan keluar gudang sesuai dengan transaksi yang
dilakukan. Jadi, peran admin gudang bukan cuma sekadar mencatat dan mengecek, tetapi juga mengawasi
keberadaan stok barang di gudang tersebut.

d. Melakukan Pengawasan Masa Kadaluarsa Produk


Jika 4 peran admin gudang sebelumnya fokus dalam penghitungan kuantitas dan pengawasan barang dan
keluar masuk. Kali ini, peran admin gudang lainnya adalah memantau masa kadaluarsa atau berlaku produk
yang di gudang.
Bahkan, admin gudang juga harus mengatur barang yang didistribusikan lebih dulu yang diproduksi dan
memiliki masa kadaluarsa lebih cepat. Jadi, tidak ada barang gudang yang tidak bisa didistribusikan gara-
gara masalah masa kadaluarsa.

e. Mengecek Barang Retur dari Konsumen


Dalam sebuah produksi barang, pasti ada produk yang kurang sempurna saat sampai ke toko. Akhirnya,
barang-barang dengan hasil kurang sempurna itu diretur atau kembalikan lagi ke gudang.
Di sini, Admin gudang berperan untuk mencatat dan mengecek setiap barang retur yang datang dari
konsumen.

f. Membuat Surat Jalan


Admin gudang juga berperan dalam proses pembuatan surat jalan pengiriman barang dari gudang ke
konsumen. Surat jalan itu berguna sebagai surat tugas supir yang mengirimkan barang. Nantinya, admin
gudang akan bertanda tangan di surat itu bersama pimpinan gudang.

g. Mencatat Penggunaan Barang di Gudang dan Mengarahkan Karyawan Lain yang Berhubungan dengan
Gudang
Admin gudang juga mencatat segala penggunaan peralatan gudang. Hal itu dilakukan demi menjaga
keawetan dan keberadaan berbagai peralatan di gudang. Selain itu, admin gudang juga harus
berkomunikasi dengan karyawan di luar gudang yang harus berhubungan dengan gudang. Tujuannya untuk
memastikan aktivitas karyawan itu tidak menganggu alur keluar-masuk barang di gudang.
Itulah penjelasan mengenai tugas calon pekerja bagian administrasi pergudangan, sekaligus perhitungan
gaji dan penjelasan mengenai pemberian tunjangan. Jika Anda memenuhi syarat dan memiliki minat di
bidang pekerjaan ini, semoga informasi ini membantu Anda dalam meyakinkan dan mendalami kemampuan
anda.
BAB III
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

A. Pengertian SOP
SOP adalah prosedur operasi khusus yang menjelaskan aktivitas yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas dengan peraturan industri, undang-undang provinsi, atau bahkan hanya
standar Anda sendiri dalam menjalankan bisnis.
Dengan kata lain, SOP dapat diartikan sebagai dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis
yang telah dibakukan dan ditetapkan untuk membantu kelancaran operasional dan administrasi
pekerjaan di dalam suatu perusahaan.
Sebagian besar perusahaan terkemuka melakukan standarisasi operasi untuk mencapai stabilitas
dan pertumbuhan yang efektif. Dalam penyusunannya, ada beberapa prinsip yang harus
diperhatikan, seperti kemudahan dan kejelasan, efektivitas dan efisiensi, keseimbangan, dinamis,
berorientasi pada pengguna, mengikuti aturan dan hukum yang berlaku serta terukur dan pasti.

B. Pengertian SOP Menurut Para Ahli


Persyaratan bagi SOP dan formatnya memiliki perbedaan antara satu industri dengan industri lainnya.
Persyaratan SOP juga bisa bergantung terhadap jenis aktivitas yang dilakukan oleh setiap organisasi,
maupun mengenai peraturan apa yang diatur oleh bisnis tersebut.
Sementara itu, terdapat beberapa pengertian SOP menurut para ahli :
1. Laksmi
Menurut Laksmi (2008:52), Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan dokumen yang berhubungan
dengan prosedur yang dikerjakannya secara kronologis guna menuntaskan suatu pekerjaan yang berfungsi
untuk mendapatkan hasil kerja yang paling efektif dari pekerja dengan biaya serendahnya.
2. Sailendra 2015
Menurut Sailendra (2015:11), Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pedoman yang dipakai untuk
membenarkan bahwa aktivitas operasional organisasi maupun perusahaan dapat berjalan secara baik dan
lancar.
3. Moekijat (2008)
Menurut Moekijat (2008), Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan sebuah urutan mengenai
tahapan pelaksanaan suatu pekerjaan, di mana pekerjaan tersebut dikerjakan, bagaimana mengerjakanya,
bilamana mengerjakannya, di mana mengerjakannya, dan siapa yang mengerjakannya.
4. Tjipto Atmoko (2011)
Menurut Tjipto Atmoko (2011), Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu panduan atau pedoman
yang dipakai untuk mengerjakan sebuah tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja
instansi non pemerintah atau pemerintah, non-usaha atau usaha, yang berdasarkan pada administratif,
indikator-indikator teknis, dan prosedur kerja, prosedural sesuai tata kerja, dan sistem kerja pada unit kerja
yang saling berkaitan.
5. Insani (2010)
Menurut Insani (2010:1), SOP merupakan dokumen yang memuat mengenai serangkaian perintah atau
instruksi yang telah dibuat secara tertulis. Kemudian, dibakukan pada berbagai proses penyelenggaraan
administrasi perkantoran yang terdiri dari cara melakukan pekerjaan, tempat penyelenggaraan, waktu
pelaksanaan, dan individu yang terlibat dalam aktivitas.

C. Fungsi SOP
SOP merupakan alat bisnis yang bermanfaat sebab mengkomunikasikan cara yang benar dalam
menjalankan suatu aktivitas pada organisasi kamu. Standar Operasional Prosedur memberikan fungsi bagi
bisnis kamu, diantaranya adalah:
a. Konsistensi
Fungsi pertama SOP bagi bisnis kamu yaitu konsisten. Hal itu dikarenakan bahwa dengan kamu
memberlakukan SOP secara konsistensi ketika mengerjakan segala tugas maupun aktivitas tertentu. Maka,
konsistensi tersebut dapat mengurangi kemungkinan terjadinya masalah pada kualitas yang telah diberikan.
b. Reduksi kesalahan
Fungsi kedua SOP bagi bisnis kamu yaitu reduksi kesalahan. Standar Operasional Prosedur yang telah
tertulis tersebut mencangkup serangkaian perintah atau instruksi untuk melaksanakan tugas. Selama tim
kamu dan individu melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang tertulis, maka terdapat peluang cukup besar
untuk mengurangi kesalahan.
c. Komunikasi
Fungsi ketiga SOP bagi bisnis kamu yaitu komunikasi. Alasan suatu perusahaan membutuhkan SOP bagi
tim maupun individu yaitu untuk kebutuhan komunikasi. Dengan evaluasi yang dilaksanakan pada prosedur
operasi diperbarui, proses, dan setiap pembaruan yang membutuhkan pelatihan baru. Memperbarui SOP
dengan memberikan sebuah metode yang digunakan untuk mengkomunikasikan perubahan proses kepada
karyawannya.

D. Manfaat SOP
Berikut ini adalah manfaat yang dapat kamu dapatkan, apabila kamu menerapkan SOP bagi bisnis kamu:
1. Keterbukaan Informasi
Salah satu SOP yang baik adalah dengan memberikan individu segala informasi kesehatan, keselamatan,
lingkungan, dan operasional yang dibutuhkannya guna melaksanakan pekerjaan dengan baik dan benar.
Dengan menempatkan nilai pada produksi sedangkan kamu mengabaikan kesehatan, keselamatan, dan
lingkungan. Maka akan dapat berisiko pada jangka panjangnya. Untuk itu, lebih baiknya yaitu kamu
melakukan orientasi dan melatih para karyawan dalam segala aspek ketika melaksanakan pekerjaan
tersebut, ketimbang kamu harus menghadapi sebuah kecelakaan, litigasi ataupun denda nantinya.
2. Tetap Konsisten
Fungsi SOP yang kedua yaitu tetap konsisten. Standar Operasional Prosedur juga akan memastikan bahwa
operasi produksi dilaksanakannya tersebut harus secara konsisten. Hal itu dikarenakan guna menjaga
pengelolaan kualitas proses dan produk.
Oleh sebab itu, konsumen menginginkan individu dari perusahaan tetap memberikan produk dengan
spesifikasi, dan kualitasnya secara konsisten. SOP menentukan tahapan-tahapan pekerjaan yang dapat
dipakai guna membantu menstandarkan kualitas produk.
3. Penyesuaian Jadwal
SOP memastikan bahwa suatu proses yang berlanjut tanpa adanya gangguan dan dapat terselesaikan
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukannya. Serta dengan mengikuti SOP tersebut, dapat membantu
kamu untuk menghindari pemadaman proses yang dikarenakan oleh kerusakan fasilitas atau kegagalan
peralatan lainnya.
4. Mereduksi Kegagalan
Guna memastikan bahwa tidak adanya suatu kegagalan yang terjadi dalam proses, dan pembuatan lainnya
yang dapat membahayakan siapa saja di komunitas maupun organisasi sekitar, maka perlunya membuat
SOP. Dengan mengikuti panduan kesehatan dan juga lingkungan akan memastikan terhadap bahaya yang
mengancam lingkungan sekitar dan membuat kemarahan masyarakat.
5. Kepatuhan Terhadap Hukum
SOP juga memastikan bahwa prosedur yang sudah disetujui tersebut wajib diikuti sesuai dengan peraturan
perusahaan dan pemerintah. SOP yang telah ditulis dengan baik berperan guna memastikan bahwa
peraturan pemerintah sudah dipenuhi. Standarisasi juga menunjukkan niat baik dari perusahaan untuk
beroperasi dengan benar dan tepat.
Kegagalan dalam menulis dan menggunakan SOP yang tepat hanya akan bisa memberikan sinyal terhadap
pemerintah bahwa bisnis yang kamu miliki tidak serius memenuhi kepatuhan.
6. Sebagai Standar Pelatihan
Manfaat SOP yang selanjutnya yaitu sebagai standar pelatihan. SOP juga memiliki tujuan sebagai sebuah
dokumen pelatihan untuk manajemen lain dalam mengetahui proses pembuatan SOP. SOP menyeluruh
dapat dipakai sebagai dasar dalam memberikan pelatihan standar bagi karyawan baru dalam pekerjaan
tertentu dan bagi mereka yang memerlukan pelatihan ulang.
7. Peningkatan Keterampilan Kerja
Standarisasi juga memiliki manfaat sebagai daftar periksa bagi rekan kerja yang mengamati kinerja guna
memperkuat kinerja yang tepat. Proses memperhatikan sesama pekerja secara aktif berperan dengan satu
pekerja yang lain pada semua aspek kinerja pekerjaan secara baik.
Ketika menjabarkan prosedur yang benar dalam SOP yang baik, rekan kerja manapun dapat memakai SOP
tersebut guna melatih lainnya serta membantu meningkatkan keterampilan dalam kerja.
8. Membantu Auditor Manajemen
Selain itu, SOP juga memiliki manfaat sebagai daftar periksa untuk auditor. Penilaian kinerja merupakan
proses yang serupa dengan pengamatan yang dijelaskannya pada sebelumnya, hanya saja umumnya
melibatkan pencatatan. SOP harus berfungsi sebagai dasar yang kuat saat mengembangkan daftar periksa
audit secara terperinci atau ringkas.
9. Sebagai Dokumen untuk Improvisasi Alur Kerja
SOP bertindak sebagai sebuah historis tentang mengapa, bagaimana dan kapan langkah dalam proses
yang telah ada. Ini memberikan dasar faktual guna merevisi langkah-langkah tersebut saat suatu proses
diubah. SOP tertulis dikelola dengan benar bisa menceritakan pengalaman terbaik.
10. Pertimbangan Untuk Memperbaiki Keadaan
SOP juga berperan sebagai pemahaman mengenai tahapan-tahapan dalam proses peninjauan dalam
investigasi kecelakaan. Meskipun kecelakaan tidak selalu menguntungkan, akan tetapi itu sebagai peluang
untuk belajar bagaimana memperbaiki kondisi. SOP yang baik memberikan kamu dasar untuk mengawali
penyelidikan kecelakaan.

E. Contoh - Contoh SOP


Berikut ini adalah contoh daftar dari beberapa SOP yang sering kamu jumpainya pada sebagian bisnis, dan
mungkin kamu dapat mempertimbangkan untuk menggunakannya bagi bisnis kecil kamu.

1. Produksi atau Operasi


• Menyusun tahapan-tahapan berupa lini produksi.
• Standar perawatan bagi peralatan, dan prosedur untuk inspeksi.
• Cara pelatihan bagi karyawan baru.
2. Administrasi dan Keuangan
• Cara mengelola piutang dagang, pembayaran, dan proses penagihan.
• Pengelolaan proses utang dagang dengan cara memaksimalkan arus kas sembari memenuhi
• semua batas akhir waktu pembayaran.
3. Penjualan, Pemasaran dan Layanan Pelanggan
• Aturan persetujuan komunikasi eksternal, seperti iklan, siaran pers, media sosial, dan lain sebagainya.
• Cara untuk melakukan suatu persiapan penawaran harga
• Standarisasi proses pengiriman layanan, diantaranya yaitu waktu response.
• Aturan garansi, kebijakan pertukaran, atau pengembalian uang.
• Aturan dan penyelesaian keluhan, atau cara pengakuan, hingga saran, dan komentar pelanggan
4. Mempekerjakan Staf
• Gambaran pekerjaan
• Kebijakan orientasi dan pelatihan bagi karyawan.
• Daftar tindakan disiplin, dan korektif.
• Pengelolaan ulasan kinerja.
• Aturan pemakaian internet dan media sosial sebagai tujuan bisnis.
BAB IV
GAMBAR SURAT BISNIS RITEL

A. Surat Pesanan Barang


B. Surat Jalan

Business Centre SMK Nusantara


Jl. Petenogoro No. 2
Kota semarang

Nomor : 05/SP/v/2019 Semarang, 6 Mei 2019


Lamp : -
Hal : PESANAN BARANG

Kepada:
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk
Kawasan Industri Wijaya Kusuma
Jl. Industri I No. 1 Randu Garut Tugu
Semarang

Dengan hormat,
Untuk persiapan menjelang lebaran, kami akan melakukan pemesanan barnag berikut:

No. Jumlah Barang Nama barang


1. 10 Kaleng Wafer Chocolatos 600 gram
2. 12 Kaleng Khong Guan Red 1.600 gram
3. 12 Kaleng Monde Butter Cookies 454 gram
4. 8 Kaleng Egg Roll Original Kaleng Kotak 300 Gram
5. 24 Botol Sirop Marjan

Kami tunggu pengiriman barang secepatna.


atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.

Hormat Kami,

Oky Rahmawati
Bagian Pembelian
Business Centre SMK Nusantara
Jl. Petenogoro No. 2
Kota semarang

Dikirim dengan : Truk Boks Lamp : -


Hal : PESANAN BARANG
Surat Jalan No : 05/SJ/V/2019 No. PO: 05/SP/V/2019

LAPORAN PENERIMAAN BARANG

No. Nama Barang Jumlah Keterangan Total


Barang Harg
a
1. Wafer Chocolatos 600 gram 10 Kaleng
2. Khong Guan Red 1.600 gram 12 Kaleng
3. Monde Butter Cookies 454 gram 12 Kaleng
4. Egg Roll Original Kaleng Kotak 300 8 Kaleng
Gram
5. Sirop Marjan 24 Botol

Admin Pembelian, Penerima,

WERDINNINGRUM AHMAD DANY


Business Centre SMK Nusantara
Jl. Petenogoro No. 2
Kota semarang

KARTU PERSEDIAAN

NAMA BBARANG: Wafer Chocolatos 600 Gram


No. Uraian Tanda Bukti Masuk Keluar Sisa
Tanggal Nomor
1. Pembelian 7 Mei 07/SJ/V/2019 10 Kaleng 10 Kaleng
2019
2. Penjualan 9 Mei 07/NK/2019 3 Kaleng 7 Kelng
2019
3. Penjualan 10 Mei 09/NK/2019 1 Kaleng 6 Kelang

Business Centre SMK Nusantara


Jl. Petenogoro No. 2
Kota semarang

KARTU PERSEDIAN

NAMA BBARANG: Khong guan Red 1.600 Gram


No. Uraian Tanda Bukti Masuk Keluar Sisa
Tanggal Nomor
1. Pembelian 7 Mei 07/SJ/V/2019 12 Kaleng 2 Kaleng
2019
2. Penjualan 9 Mei 08/NK/2019 3 Kaleng 9 Kelng
2019
Business Centre SMK Nusantara
Jl. Petenogoro No. 2
Kota semarang

Nomor : 07/NK/2019 Semarang, 9 Mei 2019


Kepada:
Indah Sulistyawati
Semarang

No. Nama Barang Jumlah Harga Total Harga


Barang Satuan
1. Wafel Chocolatos 600 Gram 3 Kaleng Rp. Rp.
55.000,00 165.000,00
2. Monde Butter Cookies 454 1 Kaleng Rp. Rp. 48.000,00
gram 48.000,00

Total 213.000,00

Pembeli,

Indah Sulistyawati
Business Centre SMK Nusantara
Jl. Petenogoro No. 2
Kota semarang

KARTU PERSEDIAAN

NAMA BBARANG: Monde Butter Cookies 454 gram


No. Uraian Tanda Bukti Masuk Keluar Sisa
Tanggal Nomor
1. Pembelian 7 Mei 07/SJ/V/2019 12 Kaleng 12 Kaleng
2019
2. Penjualan 9 Mei 07/NK/2019 1 Kaleng 11 Kelng
2019
3. Penjualan 9 Mei 09/NK/2019 2 Kaleng 9 Kelang
2019

Business Centre SMK Nusantara


Jl. Petenogoro No. 2
Kota semarang

KARTU PERSEDIAN

NAMA BBARANG: Egg Roll Original Kaleng Kotak 300 gram


No. Uraian Tanda Bukti Masuk Keluar Sisa
Tanggal Nomor
1. Pembelian 7 Mei 07/SJ/V/2019 8 Kaleng 8 Kaleng
2019

Business Centre SMK Nusantara


Jl. Petenogoro No. 2
Kota semarang

KARTU PERSEDIAN

NAMA BBARANG: Sirop Marjan


No. Uraian Tanda Bukti Masuk Keluar Sisa
Tanggal Nomor
1. Pembelian 7 Mei 07/SJ/V/2019 24 Botol 24 Botol
2019
2. Penjualan 9 Mei 08/NK/2019 3 Botol 21 Botol
2019
3. Penjualan 9 Mei 09/NK/2019 2 Botol 19 Botol
2019
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk
Jl. Kawasan Industri Wijaya Kusuma Jl Industri I No. 1 Randu Garut Tugu
Kota semarang

Nomor : 07/SJ/v/2019 Semarang, 7 Mei 2019


Lamp : -
Hal : PESANAN BARANG

Kepada:
Business Centre SMK Nusantara
Jl. Peterongansari No. 2
Kota Semarang

SURAT JALAN

Harap diterima dengan baik barang-barang berikut:

No. Nama barang Jumlah Barang Keterangan


1. Wafer Chocolatos 600 gram 10 Kaleng
2. Khong Guan Red 1.600 gram 12 Kaleng
3. Monde Butter Cookies 454 gram 12 Kaleng
4. Egg Roll Original Kaleng Kotak 300 8 Kaleng
Gram
5. Sirop Marjan 24 Botol

Penerima, Pengirim,

AHMAD DANY HERY WIBOWO

Anda mungkin juga menyukai