Retail
Bisnis
Retail Klasifikasi Bisnis
Faktor Keberhasilan Retail
Bisnis Retail
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis retail
dapat diartikan sebagai mata rantai terakhir dari proses distribusi yang langsung ditujukan pada konsumen. Di
dalam bisnis retail juga akan menawarkan banyak produk, mulai dari barang, jasa maupun keduanya. Bisnis retail
itu sendiri memiliki sasaran utama, yaitu masyarakat yang membutuhkan barang maupun jasa yang dijual untuk
kebutuhan pribadi. Kebutuhan pribadi yang dimaksud adalah tidak untuk sarana bisnis atau dijual kembali untuk
sasaran konsumen yang lainnya.
Inti dari bisnis retail adalah semua kegiatan yang melibatkan jual beli barang dan jasa yang diecerkan(tidak
bentuk grosir) kepada konsumen akhir. Contoh nyata dari bisnis retail dalam kehidupan sehari-hari adalah adanya
toko kelontong. Toko kelontong menjual berbagai barang untuk keperluan konsumen terakhir. Misalnya, menjual
berbagai aneka sembako yang dapat diecer. Lalu untuk jenis jasa yang sering kita temui adalah jasa potong
rambut, tambal ban, maupun servis sepeda motor.
G. Strategi Ritel
Menurut Berman dan Evans (2007, p12), strategi ritel adalah keseluruhan rencana atau kerangka kerja
yang memandu actions dari peritel. Strategi ritel idealnya hanya bertahan selama satu tahun. Setiap peritel, tanpa
melihat bentuk atau jenis ritel tersebut harus menggunakan enam langkah perencanaan strategi sebagai berikut:
1. Menentukan jenis bisnis yang berkenaan dengan kategori barang atau jasa dan orientasi khusus perusahaan
tersebut (seperti full service).
2. Menentukan tujuan jangka panjang dan pendek untuk sales dan profit, pangsa pasar, citra, dan sebagainya.
3. Menentukan target pasar berdasarkan karakteristik (seperti jenis kelamin dan /eve/ pendapatan) dan kebutuhan
konsumen.
4. Merancang rencana jangka panjang, keseluruhan yang memberikan arahan umum untuk perusahaan.
5. Mengimplementasikan strategi integral yang menggabungkan faktor-faktor seperti lokasi toko, product
assortment, harga, iklan, dan etalase untuk mencapai tujuan.
6. Secara teratur mengevaluasi kinerja dan memperbaiki kelemahan atau masalah-masalah ketika diobservasi.