Anda di halaman 1dari 2

SALES FUNDAMENTAL ENERGIZER

By : MR.LIM PO KOK

Kali ini saya coba sharing bagaimana menganalisa Sales Fundamental


secara sederhana dan cepat.

Sebelum menganalisa, perlu diketahui dulu beberapa point dalam Sales


Fundamental (di setiap perusahaan beda istilah saja )

1. Call : diartikan kunjungan outlet/toko. Artinya adalah jumlah


kunjungan team penjualan/ team sales terhadap outlet/toko. Misal :
dalam 1 hari Salesman mengunjungi 40 toko untuk menawarkan
produk.

2. EC : (Effective Call) diartikan kunjungan outlet/toko yang


menghasilkan traksaksi penjualan atau si toko beli barang dari team
sales. Misal : dari 40 toko yang dikunjungi Salesman dalam 1 hari, 35
toko membeli barang dari kita dan 5 toko lagi tidak beli. Jadi EC nya
adalah 35.

3. EA : (Effective Account) diartikan jumlah outlet/toko yang


menghasilkan transaksi dalam satu bulan. Misal : Salesman punya 400
daftar outlet/toko yg harus dikunjungi dalam satu bulan, berapa kali pun
transaksi dihitung 1 setiap outletnya. Outlet/toko A dikunjungi 4 x
dalam satu bulan, setiap dikunjungi selalu melakukan transaksi, maka
salesman tersebut dalam satu bulan terhadap outlet A adalah dapat EC =
4, EA = 1

4. Volume : diartikan jumlah rupiah hasil transaksi dengan


outlet/toko. Misal : Salesman mengunjungi 40 outlet/toko di hari Senin,
35 melakukan transaksi dengan total hasil penjualan adalah Rp.
12.500.000,-. Berarti volumenya di hari Senin tersebut adalah Rp.
12.500.000,-

Oke sekarang kita akan menganalisa bagaimana mengetahui penyebab


point-pont Sales Fundamental diatas tidak bisa tercapai :
Penjelasan Problem :

1. Personil : masalahnya terletak pada personil salesnya


2. BD Target : masalahnya terletak pada Break Down Target yg kurang tepat,
atau bahasa sederhananya membuat target salesnya kurang tepat
3. RPS : masalahnya terletak pada Retail Performance Standard, atau bahasa
sederhananya salesman hanya menjual item itu-itu saja padahal item lainnya
banyak. Cuma tidak ditawarkan.
4. TTM : masalahnya terletak di Teritorial Management, atau bahasa
sederhananya pengaturan area atau pemetaan area penjualannya kurang tepat
5. Call Plan : masalahnya terletak di rencana kunjungan, atau bahasa
sederhananya salesman tidak merencanakan kunjungan ke outlet dengan tepat.
6. Matrix : masalahnya adalah terletak di pengaturan kunjungan setiap harinya,
atau bahasa sederhananya mengatur jumlah outlet potensi dan letaknya kurang
tepat
7. Saya : masalahnya terletak di Anda (pimpinan team sales) yang mengatur
segala proses penjualan.

Dengan mengetahui titik permasalahan sales, semoga mendapatkan solusi yang


jitu.

Anda mungkin juga menyukai