Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

“Ditujukan untuk memenuhi tugas”

Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan Umum

Dosen : AHMAD FUAD,M.Pd.I.

Jurusan. : Tarbiyah – PAI ( Pagi )

Disusun oleh:

IRAWATI RAHMA

LINDA SARI DALIMUNTHE

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

JAM’IYYAH MAHMUDIYYAH

TANJUNG PURA

LANGKAT

2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak

nikmat, Rahmat dan Taufiqnya pada kita semua, Yang dapat sama sama kita rasakan seperti

nikmat kesehatan dan keimanan yang haqiqi. Atas Inayah Allah lah Penyusun dapat

menyusun makalah dalam mata pelajaran Ilmu pendidikan umum yang berjudul “

Perbandingan Pendidikan “ dengan baik dan tepat waktu. Sholawat dan salam atas junjungan

alam semesta, Baginda besar Rasulullah Saw. Seorang utusan yang membawa pengaruh besar

bagi umat manusia. Semoga dengan memperbanyak sholawat syafaat beliaulah yang kita

harapkan di Yaumil hisab nanti.

Pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah mendukung dan mendorong dalam penyusunan makalah ini.

Diantaranya dosen pengampu dalam makalah Ilmu Pendidikan Umum, Bapak Ahmad

Fuad, yang telah memberikan tugas kepada penulis, kedua orang tua dan rekan-rekan yang

telah memberikan banyak bantuan dalam bentuk riil maupun materil kepada penyusun.

Penyusun juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu penyusun

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi tercapainya

kesempurnaan makalah ini. Harapan penyusun semoga makalah ini dapat diterima dan

bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Tanjung pura, 7 Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………….....…………………...................iii

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..iii

C. Tujuan pembelajaran……………………………………………………………….iii

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perbandingan Pendidikan……………………………………………...1


B. Sistem Dan Kebijakan Pendidikan di Indonesia…………….…….………...…….2
C. Perbandingan Sistem Pendidikan Indonesiadengan Negara Lain……….……....3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………...…..….iv

B. Saran….……………………………………………………………………....…..…..iv

C. DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….……......v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari sumber daya manusianya. bangsa

yang cerdas adalah bangsa yang mampu menggunakan sumber daya yang dimiliki

oleh bangsa tersebut. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam meningkatkan

pendidikan adalah sumber daya manusianya. Tak dapat dielakkan lagi, pendidikan

merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam kehidupan

manusia. Pendidikan dan kemajuan suatu bangsa bagaikan dua sisi mata uang.

Keberadaannya saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Karena itulah kemajuan

suatu bangsa, sejatinya tidak pernah lepas dari peranan pendidikan.

Setiap negara didunia ini tentu mempunyai sistem pendidikan mereka sendiri.

Sistem pendidikan yang diterapkan saat ini, dirasa belum sesuai dengan kebutuhan

masyarakat terhadap para peserta didik. Oleh karenanya, kita membutuhkan sistem-

sistem baru dari negara-negara yang telah maju khususnya di bidang pendidikan

untuk diterapkan di negara Indonesia.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian Perbandingan Pendidikan?

2. Bagaimana Sistem dan Kebijakan Pendidikan di Indonesia?

3. Bagaimana Perbandingan Sistem Pendidikan di Indonesia dengan Sistem

Pendidikan di Negara lain?

C. Tujuan Pembahasan

a. Mengetahui pengertian dari Perbandingan Pendidikan


b. Mengetahui sistem dan kebijakan Pendidikan di Indonesia

c. Membandingkan sistem Pendidikan di Indonesia dengan sistem


Pendidikan di Negara lain
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Perbandingan Pendidikan

Menurut Carter V. Good dalam bukunya Dictionary of education disebutkan

bahwa batasan tersebut mencakup ruang lingkup dan tujuan perbandingan pendidikan.

Bagian pertama menyebutkan studi perbandingan pendidikan meliputi teori dan

praktek pendidikan yang ada di berbagai negara. Bagian kedua bertujuan untuk

memperluas wawasan dan kajian mengenai batasan-batasan masalah kependidikan di

negara lain.1

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu perbandingan

pendidikan mengarahkan sasaran studinya kepada masalah teori dan praktek

pendidikan. Studi perbandingan mengandung pengertian yang sangat kompleks, maka

kita harus mencakup berbagai aspek dan latar belakang yang mempengaruhi

kemajuan suatu bangsa.di dalam suatu bangsa terdapat aspirasi-aspirasi dan cita-cita

yang mendorong kemajuan bangsa tersebut dalam kurun waktu yang cukup lama.

Sementara konsep-konsep pendidikan berkaitan erat dengan aspirasi-aspirasi dan cita-

cita bangsa yang hidup pada zamannya. Aspirasi dan cita-cita itulah yang memberi

corak, bentuk kebudayaan dan peradaban bangsa yang bersangkutan.

Menyadari cakupan perbandingan pendidikan yang begitu luas dan kompleks

maka pembatasan pengertiannya harus bersifat komprehensif yakni

1. Ilmu perbandingan pendidikan adalah pembahasan tentang sistem

pendidikan dan pengajaran beserta problematikanya di negara yang

berbeda. Selanjutnya problematika tersebut dikaji sampai tuntas sehingga

faktor penyebab utama timbulnya masalah dapat diketahui secara pasti.

1
Carter V. Good.ed Dictionary of Education, New Yoric, Mc. Graw Hill. 1959
2. Dapat juga diartikan sebagai pembahasan tentang sistem pendidikan dan

pengajaran di negara lain beserta faktor-faktor yang mempengaruhi.

3. Ilmu perbandingan pendidikan juga diartikan sebagai pembahasan tentang

teori-teori serta praktek pendidikan dan pengajaran. Lalu membandingkan

antara negara satu dengan negara lainnya dengan demikian dapat diketahui

persamaan dan perbedaan beserta latar belakang yang mempengaruhinya.

Di dalam melakukan pembahasan perbandingan pendidikan terkandung makna

tertentu yang diharapkan mampu memberikan manfaat bagi kepentingan umum.

Didalam buku Ensiclopedia of Education Research beberapa tujuan dan kegunaan

dalam pembahasan perbandingan pendidikan sebagai berikut:

1. Untuk mengamankan informasi yang akan berguna dalam meningkatkan

konten ideal pendidikan, metode dan organisasi diantara berbagai sistem

pendidikan dunia;

2. Untuk melayani sebagai bantuan teoritis dan praktis menuju berdirinya

sistem pendidikan;

3. Tantangan provinsialisme yang tidak kritis;

4. Perluasan cakrawala budaya;

5. Peningkatan cita-cita dan praktik kemanusiaan;

6. Pengurangan ketegangan internasional.2

I.L kanderl berpendapat bahwa pembahasan perbandingan pendidikan dirasa

belum cukup dengan hanya mendeskripsikan anatomi pendidikan yang meliputi

mekanisme dan teknik pendidikan, administrasi, kurikulum, organisasi sekolah,

jadwal sekolah dan metode pengajaran. Namun deskripsi tersebut akan lebih bernilai

tinggi apabila disertai analisis mengenai faktor, latar belakang, memberi arti dan

menjiwai pendidikan suatu bangsa.


2
Ch. W. Haris ed.Encylopedia of Education Research, New York : Macmillan, 1960.
B.Sistem dan Kebijakan Pendidikan di Indonesia

Para pendiri republik Indonesia mendudukkan pendidikan dalam suatu bab

tersendiri dalam undang-undang 1945 dan menetapkan “kewajiban pemerintah

mengusahakan dan menyelenggarakan 1 sistem pengajaran nasional” ( pasal 32 ayat

(2) UUD 1945 sebelum Amandemen).3

Dari 55 negara yang di ukur peringkat daya saingnya, pada tahun 2007

Indonesia menempati posisi ke 54, peringkat ini termasuk terendah di kalangan

negara-negara ASEAN lainnya.4

Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,

bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dengan aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang

berdasarkan Pancasila dan UU tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,

kebudayaan Nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling

terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan Nasional.

a.Jenjang pendidikan

Dalam jenjang pendidikan Indonesia mewajibkan belajar selama 12 tahun. Pendidikan

sekolah dasar selama 6 tahun, pendidikan sekolah menengah pertama selama 3 tahun,

3
prof.Dr.Soedijiarto, Mengkritisi Peraturan Perundangan undangan dibidang
pendidikan dan hak yayasan yangterancam bubar, Jakarta, T.T., hal 2
4
BAPPENA, Peraturan Presiden RI No.20 Tahun 2009 tentang rencana kerja
pemerintah tahun 2010 buku II, Jakarta,2010 hal 11.1.9.
dan pendidikan sekolah menengah atas selama 3 tahun. Pra-pendidikan dasar atau

dinamakan dengan pendidikan usia dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai

dengan 6 tahun dan bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar.

Pendidikan dasar dimulai dari usia 7 tahun sampai 12 tahun, sekolah menengah

pertama dimulai dari usia 13 sampai 15 tahun, sekolah menengah Atas diperuntukkan

bagi siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang universitas, sekolah menengah kejuruan

dengan bidang keahlian diantaranya teknik, bisnis dan manajemen, pariwisata, tata

boga, tata busana, agribisnis, seni rupa, perkapalan, teknologi informasi dan

komunikasi dan lain sebagainya. Sekolah ini diperuntukkan bagi siswa yang ingin

melanjutkan ke dunia kerja. Pendidikan tinggi terdiri dari pendidikan

akademik yang memiliki fokus dalam penguasaan ilmu

penguasaan ilmu pengetahuan.Dalam jenjangnya terdiri atas Sarjana (S1) selama 4

tahun,Program profesi Magister (S2) selama 2 tahun, Program Spesialis (SP) dan

Program Doktoral (S3) selama 3 tahun.Pendidikan vokasi yang menitikberatkan pada

persiapan lulusan untuk mengaplikasikan keahliannya. Dalam jenjang Diploma I,II,III

dan IV.

b. Anggaran Pendidikan

Menurut M. Munandar ( 2005:1 ) pengertian anggaran yaitu: “ suatu rencana


yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang
dinyatakan dalam unit( kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu ( periode
tertentu yang akan datang”.5 Anggaran pendidikan di Indonesia diperoleh sebanyak
20% dari total seluruh anggaran negara yaitu sebesar Rp 332 triliun. Sementara untuk
pembiayaan pendidikan adanya dana Biaya Operasional Sekolah, Untuk pembiayaan
seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru,Sumbangan Pembiayaan
Pendidikan, Pembelian buku teks pembelajaran, biaya ulangan harian dan ujian, serta
biaya perawatan Operasional Sekolah sehingga adanya pembebasan biaya pendidikan
dari jenjang Sekolah Dasar sampai Sekolah menengah atas.
5
Aditya Achmad, Pengaruh Anggaran Pendidikan dan Penggunaan Anggaran BOS
Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan, Vol 10. No. 1. Hlm 1.
b. Tenaga pendidik

Kualifikasi pendidik lelah jenjang pendidikan Dasar, pendidikan menengah,

minimal lulusan sarjana dan dilanjutkan dengan program PPG atau sertifikasi sebagai

tanda kelayakan guru.Proses perekrutan guru di Indonesia menggunakan ujian CPNS.

Atau jika diperlukan mendesak di daerah-daerah yang diperlukan guru, diadakan ujian

CPNS tingkat daerah. Gaji guru di Indonesia berkisar antara 2 juta hingga 5 juta

perbulan.

c. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode saintifik yaitu

mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan ilmu yang

telah didapat. Guru berperan sebagai fasilitator. Sistem penilaian berdasarkan dengan

acuan KKM, KKM merupakan batas kriteria ketuntasan minimal yang harus dicapai

siswa untuk dapat dikategorikan lulus. Apabila terdapat siswa yang belum mencapai

KKM maka diadakan pembelajaran remedial.

Adapun kebijakan kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah antara lain:

1.Menerapkan kolaborasi dan pembinaan antar sekolah TK – SD – SMP – SMA.

2.Meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah.

3.Membangun platform pendidikan nasional berbasis teknologi.

4.Memperbaiki kurikulum nasional, pedagogi, dan penilaian.Dsb.

C.Perbandingan sistem pendidikan di Indonesia dengan negara lain

1. Sistem pendidikan di Negara Finlandia

Pendidikan di Finlandia dikenal sebagai sistem pendidikan terbaik di seluruh

dunia. Remaja Finlandia berhasil menduduki peringkat pertama bersama dengan


Korea Selatan dan Jepang. Ada hasil tersebut Finlandia menempati peringkat pertama

di literasi membaca, keempat di matematika, dan ketiga di ilmu alam.

Pendidikan berkualitas tersebut bergantung pada kualitas jajaran pendidiknya

yang diberi kebebasan penuh dalam meramu kurikulum dan menentukan metode

materi dalam belajar mengajar. Keberhasilan tersebut telah menarik 100 delegasi dari

40-45 negara di seluruh dunia untuk mengunjungi kementerian Pendidikan Finlandia

pada masa 2005 - 2011 dan mempelajari kunci sukses sistem disana.Finlandia juga

telah melakukan ekspor sistem pendidikannya ke negara-negara lain.

a. Sistem Pembelajaran

Tahun pelajaran Sekolah dimulai dari bulan Agustus dan berakhir di bulan

Juni dengan total 190 hari sekolah. Murid-murid sekolah 5 hari dalam seminggu,

dengan jumlah pelajaran berkisar antara 19 - 30 per minggunya, tergantung dari

tingkat pembelajaran serta jumlah kelas pilihan yang diambil. Pemerintah Finlandia

memastikan semua warga negara mendapatkan hak pendidikan yang sama. Mayoritas

sekolah di Finlandia adalah negeri. Administrasi setiap sekolah merupakan tanggung

jawab pemerintah daerah yang menentukan alokasi dana, kurikulum lokal dan

perekrutan staff Pendidikan. Pemerintah daerah diperbolehkan untuk men delegasi

tanggung jawab tersebut ke masing-masing sekolah.

Pendidikan formal di Finlandia dipegang penuh oleh pemerintah dan

disediakan secara gratis untuk semua warga negara Finlandia. Fasilitas gratis ini

meliputi sarana dan prasarana belajar, makan harian di sekolah, serta transportasi bagi

murid yang tinggal jauh dari sekolah. Pengecualian bagi murid-murid pendidikan

menengah atas yang perlu membeli buku cetak nya sendiri sendiri dan bagi peserta

pendidikan orang dewasa yang mungkin perlu membayar makanannya sendiri. Selain
itu siswa menengah atas atau mahasiswa dapat mengajukan bantuan dana kuliah

melalui sistem beasiswa maupun pinjaman dana pendidikan.

b. Tenaga pendidik

Menurut laporan OECD pada tahun 2013, sebanyak 84% penduduk Finlandia

usia 25 sampai 64 tahun setidaknya lulus pendidikan menengah atas. Angka ini jauh

lebih tinggi daripada rata-rata OECD (75%). Finlandia berfokus pada optimalisasi

kemampuan individu setiap pelajar. Mereka memastikan ini melalui kerangka

pembinaan dan konseling yang bertujuan untuk mendukung, membantu dan membina

murid agar dapat mencapai kemampuan terbaiknya secara akademis maupun

keterampilan hidup, seperti kemampuan berpikir panjang, kritis, serta membuat

keputusan. Setiap murid dibina untuk mencari cara belajar terbaik yang masing-

masing. Setiap pengajar dan pendidik bertanggung jawab untuk memperlakukan

setiap anak secara perseorangan tidak melakukan stereotipe atau penggolongan.

Para guru diberikan kebebasan penuh dalam menentukan metode pengajaran

serta pemilihan buku dan materi yang digunakan. Universitas bahkan mendapat

kebebasan yang lebih luas lagi, mereka diperbolehkan untuk menentukan sendiri

kerangka dan isi dari setiap program studi dan riset yang masing-masing. Evaluasi

utama siswa adalah evaluasi berkelanjutan oleh guru terkait selama tahun ajaran

berlangsung. Setiap siswa mendapatkan laporan hasil belajar setidaknya sekali dalam

1 tahun akademis. Ujian Nasional baru diadakan bagi siswa Sekolah menengah Atas

pada akhir tingkat pendidikan. Sistem pendidikan di Finlandia bersifat inklusif yakni

tidak ada sistem pembedaan pendidikan, antara sistem pembelajar reguler dengan

pembelajar berkebutuhan khusus, Murid berkebutuhan khubelajarsus belajar di

sekolah umum bersama dengan pelajar reguler Dan berhak mendapatkan bantuan dan
dukungan tambahan yang bertujuan untuk membuka peluang bagi siswa berkebutuhan

khusus agar terbiasa dan mampu melanjutkan tingkat pendidikan menengah atas.

Guru merupakan profesi terpopuler dan elit di Finlandia, pendidikan tinggi

keguruan di Finlandia sangat selektif. Guru dan asisten pendidikan prasekolah

biasanya merupakan lulusan sarjana dengan rata-rata gaji sebesar AS$ 29.125 per

tahun (2011). Guru

Pendidikan Dasar hingga Sekolah menengah atas diharuskan memiliki gelar Magister.

Sedangkan guru Pendidikan vokasi wajib memiliki gelar pendidikan yang lebih tinggi

di bidang studi pengajarannya. Tingginya syarat pengajar di Finlandia dikarenakan

kesuksesan implementasi sistem pendidikan Finlandia sangat bergantung pada setiap

pengajarnya. Dimana pengajar memiliki otonomi tinggi dalam melaksanakan proses

belajar mengajarnya. Guru yang mengajar di 6 tahun pertama pendidikan dasar

biasanya adalah lulusan jurusan keguruan umum, sedangkan guru mata pelajaran di 3

tahun terakhir pendidikan dasar serta guru menengah Atas adalah lulusan magister di

bidang pedagogi dan keahlian mereka.

c. Jenjang pendidikan

Pendidikan pra sekolah di Finlandia hampir sama dengan Indonesia,Pendidikan

Sekolah Dasar di Finlandia dilakukan dengan metode” belajar sambil bermain”,

pendidikan pra dasar diwajibkan bagi setiap anak yang berusia 6 tahun. Pendidikan

Sekolah Dasar di Finlandia merupakan fase wajib belajar selama 9 tahun, bagi setiap

anak yang berusia 7 sampai 16 tahun. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar selama

9 tahun siswa mendapat sertifikat kelulusan. Pendidikan menengah Atas di Finlandia

terdiri dari dua jenis yaitu pendidikan umum dan pendidikan vokasi. Lulusan semua

pendidikan menengah atas baik pendidikan menengah umum maupun vokasi

mendapatkan kesempatan yang sama untuk melanjutkan ke pendidikan


tinggi( universitas). Finlandia memiliki dua jenis universitas yaitu Universitas umum

dan Universitas terapan,Universitas umum mengedepankan riset dan instruksi ilmiah

sedangkan Universitas terapan memprioritaskan penerapan ilmu secara praktis.

Pada tahun 2015, Finlandia mengumkan rencana perubahan Sistem pendidikan

mereka di mana tidak ada lagi satuan mata pelajaran, namun hanya ada pelajaran

tematik yang mengajarkan beberapa mata pelajaran dalam satuan tema yang saling

berkaitan. Guru akan bekerja sama dengan murid-muridnya dalam menentukan

pelajaran tematik yang akan mereka pelajari sehingga diharapkan murid akan lebih

berpartisipasi dalam proses belajar mengajar karena mereka memilih tema-tema yang

menarik bagi diri mereka sendiri.

Pada Agustus 2016, perubahan ini berlaku wajib di seluruh sekolah namun

diberlakukan secara bertahap. Saat ini setiap sekolah hanya perlu menyertakan satu

proyek tematik dalam 1 tahun ajaran.

2.Sistem Pendidikan Di Negara Jepang

a. Sistem pendidikan

Filsafat pendidikan Jepang tercermin dalam tujuan pendidikannya yaitu:

1. Mengembangkan kepribadian setiap individu secara utuh


2. Berusaha keras mengembangkan sumber daya manusia yang
berkualitas baik pikiran maupun jasmani
3. Mengajarkan kepada setiap siswa agar senantiasa memelihara keadilan
dan kebenaran
4. setiap siswa didik untuk selalu menjaga keharmonisan dan menghargai
terhadap lingkungan sosialnya
5. Setiap siswa dituntut untuk disakitin menghargai waktu, dan memiliki
etos kerja
6. pengembangan sikap bertanggung jawab terhadap setiap pelajaran dan
tugas yang diberikan kepada siswa sesuai dengan tingkat
pendidikannya masing-masing
7. meningkatkan semangat independen setiap siswa untuk membangun
negara dan menjaga perdamaian dunia6
b. Jenjang pendidikan

Wajib belajar sembilan tahun pendidikan dasar dan menengah berlaku untuk

penduduk berusia 6 tahun hingga 15 tahun.Pendidikan anak usia dini memang tidak

termasuk dalam pendidikan yang diwajibkan,namun pemerintah menyediakan TK

atau yang di sebut dengan Youchien. Selain itu juga ada Hoikuen(day care).

Perbedaan antara Youchien dengan hoikuen hanya terletak pada jam belajarnya

Youchien hanya dari pukul 08.3013.30,sedangkan Hoikuen dimulai sejak pukul

07.00-19.00. Hoikuen diperuntuk kan untuk anak-anak yang orang tua nya bekerja

dan tidak ada yang bisa menjaganya. Oleh karena itu syarat mendaftar di sekolah ini

adalah surat keterangan bahwa orang tua bekerja.

Compulcary education :

1. Sekolah dasar (SD){6th}:7-12 tahun

2. Sekolah menegah pertama(SMP){3th}:13-15tahun

1. Sekolah Menengah Akademis Elit.Sekolah ini di peruntukkan bagi siswa yang

ingin melanjutkan kejenjang Universitas papan atas Nasional.

2. Sekolah Tinggi Akademik Not Elit.Sekolah ini diperuntukkan bagi siswa


masuk

Universitas atau perguruan tinggi kurang bergengsi.

Pendidikan tinggi terdiri dari

1. Universitas(daigaku)

2. Akademik Teknologi(Tanki Daigaku)

3. Sekolah tinggi Tekhnik(Koto senmon gakko)

4. Sekolah kejuruan(Senmon gakko)

6
Aniswita, sistem pendidikan Jepang studi komperatif perbaikan Pendidikan
Indonesia, vol.11
Perbandingan sistem pendidikan yang ada di negara Indonesia dan di negara Jepang

Berikut ini akan dijelaskan perbandingan antara sistem pendidikan yang ada di
Indonesia dengan sistem pendidikan yang ada di Jepang (Kurniawan, 2017)

1. Jam sekolah

Jam sekolah di Jepang dimulai dari pukul 8: 00-15:00, sedangkan di Indonesia


mulai dari pukul 07:15-15:15, di Indonesia lebih lama 1 jam. Di Jepangapabila siswa
datang terlambat maka akan dimintakan surat perjanjian untuk tidak mengulanginya
lagi. Di Indonesia siswa diberihukuman seperti berdiri di tiang bendera, menjabat
rumput dan lain-lain.

2. Etika dan kedisiplinan

Murid atau siswa di Jepang baru mengikuti ujian mata pelajaran ketika sudah
berada di grade 4 atau setara dengan anak yang berumur 10 tahun, dikarenakan pada
usia 3 tahun awal anak-anak diberikan pemahaman yang penting berkaitan dengan
tata cara berperilaku sehari-hari serta nilai sopan santun. Di Indonesia kedisiplinan
masih harus ditingkatkan lagi begitu juga etika yang mengalami kemerosotan, bahkan
di Indonesia sangat sulit bagi anak untuk mengantri ketika berbelanja.

3. Bidang studi pelajaran yang ada di sekolah

Bidang studi yang dipelajari di sekolah yang ada di Jepang lebih sedikit
dibandingkan dengan mata pelajaran yang ada di Indonesia, sehingga siswa bisa lebih
fokus ke mata pelajaran yang ia senangi. di Indonesia siswa diharapkan bisa
menguasai banyak mata pelajaran,hal itu membuat siswa merasa tertekan dan merasa
jenuh di sekolah.

4. Pola pikir siswa

Murid di Jepang lebih banyak diajarkan bagaimana memecahkan suatu


masalah atau problem solving, berpikir lebih kritis Dalam proses pembelajaran.di
Indonesia anak-anak lebih sering diajak untuk menghafal oleh guru yang ada di
sekolah.

5. Transportasi
Murid di Jepang lebih disarankan untuk berjalan kaki ke sekolah
menggunakan sepeda atau menggunakan sarana transportasi umum. di Indonesia
banyak siswa yang sekolah membawa motor dan mobil. Di Jepang anak-anak berjalan
kaki atau mengendarai sepeda agar lebih sehat dan bersemangat pergi ke sekolah.

6. Perlengkapan sekolah

Di sekolah anak-anak Jepang apabila memasuki kelas menggunakan sepatu


khusus di sekolah agar kotoran tidak masuk ke dalam lantai sekolah, siswa juga
menggunakan tas yang diberikan dari pihak sekolah.di Indonesia anak-anak
menggunakan barang-barang mewah untuk pergi ke sekolah dan itu memperlihatkan
kelas anak-anak mana yang kaya dan kurang.

7. Menu makan siang

Siswa di Jepang setiap makan siang selalu memakan makanan yang sama dan
juga minum-minuman yang sama bersama dengan gurunya di dalam kelas. Di
Indonesia siswa makan-makanan yang disukainya sesuai dengan seleranya, di
Indonesia anak-anak bisa denganbebas apakah ingin membawa makanan dari rumah
atau jajanan sekolah.

8. Kebersihan sekolah

Di Jepang siswa setiap pulang sekolah jam 3 sore anak-anak bergotong-royong


untuk membersihkan lingkungan sekolah yang disebut dengan O-Soji, tidak ada
petugas sekolah yang bertugas untuk membersihkan sekolah. Di Indonesia anak-anak
memberikan sekolah di pagi hari sebelum masuk ke kelas.

9. Seragam sekolah

Siswi di Jepang menggunakan pakaian seperti baju pelaut dan laki-lakinya


menggunakan seragam seperti militer, bajunya tebal dan lengannya panjang. Di
Indonesia memiliki baju seragam yang berbeda-beda seperti merah-putih batik dan
Pramuka.7

7
Dian montanesa, perbandingan sistem pendidikan Indonesia dan Jepang,vol 3. No 1
tahun 2021Hlm 174
3. Sistem pendidikan di Korea Selatan
a. Latar belakang

Republik Korea Selatan yang didirikan pada tahun 1948 terletak di


semenanjung di daratan Asia timur,dengan batas batas wilayah sebelah timur
berbatasan dengan lautan Pasifik, sebelah selatan berbatasan dengan selat Jepang, di
sebelah barat berbatasan dengan demokrasi militer,( garis lintang 380)yang
memisahkan Korea Selatan dan Korea Utara..penduduk Korea Selatan kurang lebih
47 jt jiwa dengan angka pertumbuhan penduduk rata-rata 1,7% per tahun dengan
kondisi penduduk yang homogen( etnik Korea), dengan angka literasi 98%.(world
almanae 2000). Adapun sistem pemerintahan Korea Selatan bersifat sentralistik,
dengan sistem sentralistik ini ini maka kebijakan-kebijakan pemerintah termasuk di
bidang pendidikan dapat dijalankan tanpa harus mendapat persetujuan badan legislatif
daerah, seperti yang terdapat pada pemerintahan sistem desentralisasi.

b. Tujuan pendidikan di Korea Selatan

Salah satu keputusan dewan Nasional republik Korea tahun 1948 adalah
menyusun undang-undang pendidikan. Sehubungan dengan hal ini, maka tujuan
pendidikan Korea Selatan adalah untuk menanamkan pada setiap orang rasa identitas
nasional dan penghargaan terhadap kedaulatan nasional; menyempurnakan
kepribadian setiap warga negara, mengemban cita-cita persaudaraan yang
universal,mengembangkan kemampuan untuk hidup mandiri dan berbuat untuk
negara yang demokratis dan kemakmuran seluruh umat manusia dan menanamkan
sifat patriotisme.8 .

c. Kebijakan Pendidikan di Korea Selatan

Pendidikan Korea Selatan sangat terbatas saat ditaklukan Jepang, berdasarkan


statistik pemerintahan Korea angka partisipasi sekolah dasar 64%, sekolah menengah
3,2%, dan pendidikan tinggi 0, 18. Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk
menghapus ujian masuk dengan memberikan kesempatan maju siswa ke perguruan

8
Ismail Eka Wijaya, studi komparatif di kawasan Asia RRC Korea Selatan Jepang,
Bandung 2007 volume 5 nomor 1
tinggi dan mempelajari pengetahuan lebih banyak. Dengan itu, pendaftaran di Korea
Selatan perlahan meningkat sampai 90%.tingkat pendidikan dasar dan pendidikan
tinggi tingkat pendaftaran mencapai 50%. pemerintah Korea telah memperbaiki dan
mengatasi ekonomi dan tingkat pendidikan rendah dengan menekan pada pendidikan
lebih tinggi untuk mengubah pertumbuhan ekonomi.Korea Selatan membuat
kebijakan kunci untuk mencapai perkembangan pendidikan dan pertumbuhan
ekonomi secara bersamaan ( Lim,2018).

Kebijakanpendidikan di Korea Selatan dilakukan melalui dua hal utama yakni


kurikulum dan metode pengajaran yang menggabungkan guru dan siswa sebagai pusat
pembelajaran yang didukung oleh kepercayaan dan faktor sosial budayapembelajaran
berpusat pada siswa tercermin pada kebijakan terhadap pendidikan progresif. Selain
itu,para pembuat kebijakan memiliki kepercayaan dan praktis konfusianisme yang
merupakan warisan dari Jepang, Cina daratan dan Vietnam dengan memprioritaskan
belajar, mengajar kredensialisme, dan inversitas orang tua untuk membimbing pribadi
anak sekaligus kewajiban anak belajar ( Yang&Tan, 2019).

d. Sistem pendidikan

Pendidikan Korea Selatan pada tahun 1945 sampai akhir 1950-an bertugas
untuk mengembalikan pendidikan pada jalurnya.otoritas pendidikan mencari dan
mempekerjakan guru dan pejabat yang menggantikan para guru dan pejabat di masa
kolonial Jepang.pemerintah Korea mendistribusikan buku tes baru sekaligus
menggantikan buku masa pendudukan Jepang.Korea Selatan meluncurkan sistem
pendidikan bangsa pada pemerintahan baru tahun 1948.Selanjutnya pada undang-
undang pendidikan Korea Selatan tahun 1949 sistem sekolah didasarkan pada sistem
tangga jalur tunggal yakni 6334 yang berarti bahwa Sekolah Dasar 6 tahun di Sekolah
menengah 3 tahun Sekolah menengah Atas 3 tahun dan Universitas 4 tahun.namun
akhirnya terjadi perubahan pada jenjang pendidikan menengah di mana siswa
diizinkan memilih jalur akademisi atau vokasi.pada awal ini juga disepakati
pendidikan gratis pada tingkat pendidikan dasar ( Mee-Ryang & Woojin,2018).

Sistem sekolah di Korea Selatan terdiri dari pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan menengah atas,pendidikan tinggi
dan pendidikan seumur hidup.sistem pendidikan mewajibkan masyarakat untuk
mengikuti wajib belajar 9 tahun yakni pendidikan dasar sampai pendidikan
menengah.Pada tahun 2019 jumlah taman kanak-kanak sebanyak 8837 dan SD
sebanyak 6087 dengan jumlah SD swasta 74 atau 1,2%.pada pendidikan menengah
jumlah 5570 sekolah dengan jumlah Sekolah menengah swasta sebanyak 1581
sekolah atau 28,4%.Sekolah menengah ini terdiri dari sekolah menengah pertama
yakni sebanyak 3214 dan Sekolah menengah Atas sebanyak 2356.Selanjutnya total
keseluruhan jumlah siswa dari taman kanak-kanak SD SMP dan SMA berjumlah
6136794.ada manajemen pendidikan di Korea Selatan bersifat gabungan antara
sentralistik dan desentralisasi, sifat kesentralistiknya hanya terbatas pada penyusunan
panduan dan pedoman semata, sedangkan operasionalnya secara penuh diserahkan
kepada komite atau dewan sekolah secara mandiri untuk mengkaji proses pendidikan
secara keseluruhan ( Korea Educational Development Institute,2000). Pemerintah
menganggarkanpengelolaan sistem pendidikan nasional yang berasal dari alokasi dan
APBN.Anggaran pendidikan di Korea Selatan berasal dari anggaran negara, dengan
total anggaran 18,9%. Mulai tahun 1995 ada kebijakan wajib belajar 9 tahun, adapun
sumber biaya pendidikan, bersumber dari GNP untuk pendidikan, pajak pendidikan,
keuangan pendidikan daerah, dunia industri khusus bagi pendidikan kejuruan.
( Chung, 1998.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

Perbandingan pendidikan dapat dinyatakan sebagai suatu bidang pengetahuan

yang mengkaji berbagai teori dan praktek dalam bidang pendidikan di berbagai negara

serta membandingkan, sehingga melalui proses pembandingan terhadap berbagai

penerapan kegiatan pendidikan di berbagai negara tersebut diperoleh pandangan dan

pengetahuan yang luas tentang penerapan kegiatan pendidikan oleh suatu negara termasuk

sejarah pendidikan itu dari masa ke masa.


Pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan

bangsa Indonesia dan berdasar kepada pencapaian tujuan pembangunan nasional

Indonesia. Kebudayaan tersebut sarat dengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang

melalui sejarah sehingga mewarnai seluruh gerak hidup suatu bangsa.

Pendidikan internasional (International Education) dikenal sebagai usaha dalam

forum internasional untuk mewujudkan harmoni dan perdamaian dunia melalui

pendidikan. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut selanjutnya muncul beberapa lembaga

yang dikenal sebagai lembaga pendidikan internasional.

B.Saran

Setelah menulis makalah yang berjudul Perabandingan Pendidikan, Pendidikan

Nasional dan Pendidikan Internasional, kami sebagai penyusun mengharapkan para

pembaca dapat memahami isi daripada makalah kami ini. Dan kami menyarankan

mengetahui bahwa tujuan dari pendidikan nasional dan internasional itu sama dan sudah

tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Kami juga memohon kritik dan saran dari

pembaca dan dosen pengampu agar makalah kami dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Carter V. Good.1959. Dictionary of Education, New Yoric, Mc. Graw Hill.

Ch. W. Haris ed. 1960.Encylopedia of Education Research, New York :Macmillan.

Prof.Dr.Soedijiarto, Mengkritisi Peraturan Perundangan undangan dibidang

pendidikan dan hak yayasan yang terancam bubar, Jakarta, T.T., hal 2

BAPPENAS, Peraturan Presiden RI No.20 Tahun 2009 tentang rencana kerja

pemerintah tahun 2010, buku II, Jakarta,2010 hal 11.1.9.


John Hart..2017.The big lesson from the world’s best school system? Trust your
teachers.

The Guardian (dalam bahasa Inggris).

Anda mungkin juga menyukai

  • Lestari Aryani Akhyar
    Lestari Aryani Akhyar
    Dokumen3 halaman
    Lestari Aryani Akhyar
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Muhammad Andrian
    Muhammad Andrian
    Dokumen3 halaman
    Muhammad Andrian
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Rizka Ramadhanti
    Rizka Ramadhanti
    Dokumen3 halaman
    Rizka Ramadhanti
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Artikel Aprri
    Artikel Aprri
    Dokumen11 halaman
    Artikel Aprri
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Marimar Dongoran
    Marimar Dongoran
    Dokumen2 halaman
    Marimar Dongoran
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Mardiah BR - Lubis
    Mardiah BR - Lubis
    Dokumen3 halaman
    Mardiah BR - Lubis
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Sahfitri
    Sahfitri
    Dokumen3 halaman
    Sahfitri
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Khadijah
    Khadijah
    Dokumen3 halaman
    Khadijah
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Samsidar
    Samsidar
    Dokumen3 halaman
    Samsidar
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Nurlailan
    Nurlailan
    Dokumen3 halaman
    Nurlailan
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Siti Aisyah Harahap
    Siti Aisyah Harahap
    Dokumen3 halaman
    Siti Aisyah Harahap
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Risdiana
    Risdiana
    Dokumen2 halaman
    Risdiana
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Raihana Jannati
    Raihana Jannati
    Dokumen3 halaman
    Raihana Jannati
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Nur Hasanah
    Nur Hasanah
    Dokumen2 halaman
    Nur Hasanah
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Muliana Sari
    Muliana Sari
    Dokumen4 halaman
    Muliana Sari
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Sri Lestari
    Sri Lestari
    Dokumen2 halaman
    Sri Lestari
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Nurhayati
    Nurhayati
    Dokumen3 halaman
    Nurhayati
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Zakiah
    Zakiah
    Dokumen5 halaman
    Zakiah
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Nikmatur Rada Saufi
    Nikmatur Rada Saufi
    Dokumen3 halaman
    Nikmatur Rada Saufi
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Ezar Wani
    Ezar Wani
    Dokumen2 halaman
    Ezar Wani
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Cara Membuat Halaman Berbeda Dalam Satu File Di MS Word
    Cara Membuat Halaman Berbeda Dalam Satu File Di MS Word
    Dokumen5 halaman
    Cara Membuat Halaman Berbeda Dalam Satu File Di MS Word
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Mukhlisa
    Mukhlisa
    Dokumen2 halaman
    Mukhlisa
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Suryani Tarigan
    Suryani Tarigan
    Dokumen3 halaman
    Suryani Tarigan
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Yusrah
    Yusrah
    Dokumen4 halaman
    Yusrah
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Indah Liya
    Indah Liya
    Dokumen3 halaman
    Indah Liya
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Indana Zulfa
    Indana Zulfa
    Dokumen3 halaman
    Indana Zulfa
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Harists Muslim
    Harists Muslim
    Dokumen3 halaman
    Harists Muslim
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Yulia
    Yulia
    Dokumen3 halaman
    Yulia
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Zakaria
    Zakaria
    Dokumen3 halaman
    Zakaria
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat
  • Diana Tri Wulandari
    Diana Tri Wulandari
    Dokumen3 halaman
    Diana Tri Wulandari
    Andre Andrian
    Belum ada peringkat