Semester : 4
Modul : Keterampilan Klinis 2
Minggu : 14
Waktu : 150 menit (100 menit synchronus, 50 menit asynchronus)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti skills lab ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mahasiswa mampu melakukan informed consent
2. Mahasiswa mampu melakukan anamnesis & pemeriksaan status lokalis luka
3. Mahasiswa mampu melakukan diagnosis luka
4. Mahasiswa mampu melakukan persiapan dan cara melakukan wound toilet
sebelum menutup luka
5. Mahasiswa mampu melakukan anestesi infiltrasi dengan benar
6. Mahasiswa mampu melakukan penutupan luka dan macam-macam tehnik
penutupan luka
7. Mahasiswa mampu memberikan edukasi sebelum penderita pulang
B. Rencana Pembelajaran
Durasi 100 menit synchronus dan 50 menit asynchronus
Panduan ➢ 10 menit pertama instruktur memberikan pretest terkait
Instruktur materi.
➢ Pada 60 menit pertama, mahasiswa dijelaskan oleh
instruktur tentang teknik wound toilet dan hecting.
➢ Pada 30 menit berikutnya, mahasiswa dibimbing
instruktur untuk melakukan berbagai macam teknik
wound toilet dan hecting.
➢ Tugas: mahasiswa wajib membuat video wound toilet dan
hecting, dikumpulkan ke Instruktur melalui WA/Email
maksimal hari Senin, 25 April 2022, pukul 12.00 WIB.
➢ Instruktur memberikan penilaian dan feedback sesuai
video yang dikumpulkan mahasiswa. Penilaian dilakukan
menggunakan iClass maksimal hari Selasa, 26 April 2022
pukul 12.00 WIB.
Tugas ➢ Menyimak penjelasan instruktur tentang wound toilet dan
Mahasiswa hecting.
➢ Melakukan prosedur wound toilet dan hecting.
➢ Mahasiswa menyiapkan peralatan sebagai berikut:
o Spuit 1cc dan/atau 3 cc
o Busa/sponge
o Benang jahit
o Minor surgery set.
➢ Setelah selesai skills lab mahasiswa wajib membuat video
wound toilet dan hecting, dikumpulkan ke Instruktur
melalui WA/Email maksimal hari Senin, 25 April 2022,
pukul 12.00 WIB.
C. PROSEDURAL
4. Dapat membuat diagnosis berdasarkan penalaran klinik : luka robek kotor / vulnus
laceratum
5. Mendemonstrasikan wound toilet pada luka robek / kotor dan sekitarnya (pada
manekin) dengan benar
− Melakukan wound toilet:
Membersihkan luka dengan dialiri cairan irigasi : Dillution is the best
solution for pollution dengan air / NaCl yang mengalir pada luka dan
sekitar luka
Menyikat daerah sekitar luka dengan menggunakan cairan
antiseptic/sabun (sabun, betadin) sekitar luka
− Melakukan tindakan aseptik (mengganti sarung tangan dengan sarung
tangan steril),
− disinfeksi luka dari dalam keluar secara melingkar (mulai dari tepi luka
kearah luar dan tidak kembali ke tengah),
− menutup dengan doek lubang steril
− Melakukan anestesi infiltrasi dengan lidokain dengan benar dari tepi luka
secara subkutis (bukan pada kulit sehat), lakukan aspirasi dan memastikan
tidak masuk/mengenai pembuluh darah, memasukkan obat anestesi serta
tunggu 2-3mnt hingga obat anestesi bekerja
− Debridement : mengirigasi dan menyikat luka, membuang benda asing,
menggunting jaringan mati dan meratakan tepi luka
6. Melakukan penjahitan dengan cara yang benar, pemilihan material dan alat yang
benar :
Memegang instrumen dengan benar (gunting, klem, needle holder memakai jari 1
dan 4; pinset seperti memegang pensil)
Memperlakukan jaringan dengan lembut
Mempergunakan instrumen dengan benar (pinset, needle holder, jarum)
Mempergunakan material penjahitan dengan benar (otot dan fascia dengan
chromic catgut, plain catgut untuk subkutis dan silk/benang sutera untuk kulit)
− Karena luka robek, penjahitan kulit dilakukan satu-satu (tidak boleh
subkutikuler) dengan jarak 1 sentimeter
Penjahitan Luka :
- Memasang jarum cutting pada ujung needle holder dengan benar
- Memasang benang dengan benar
- Memegang instrumen dengan benar; dengan ibu jari dan jari ke -4
- Memasukkan jarum kedalam jaringan dengan mengikuti arah
lengkungan jarum
- Membuat simpul 2-3 kali tiap jahitan
- Membuat simpul dengan arah simpul yang benar
- Melakukan suturing dengan gentle sebanyak 2 jahitan
- Melakukan penutupan luka dengan kassa dan plester
D. SKENARIO
Seorang penderita datang ke klinik 24 jam tempat sdr sedang jaga dengan luka robek
tungkai akibat terjatuh dari sepeda motor di jalan Kaligawe 10 menit yang lalu.
1. Lakukan anamnesis & pemeriksaan status lokalis!
2. Lakukan persiapan dan cara melakukan wound toilet!
3. Bagaimana sdr melakukan penutupan luka?
4. Berika edukasi sebelum penderita pulang!
E. CHECKLIST
Prosedur 1 2 3
Melakukan informed consent meliputi:
1 Introduksi a. Memperkenalkan diri
b. Menanyakan identitas penderita (nama, umur, tempat tinggal)
c. Menjelaskan maksud menangani luka dan meminta kerjasama
Memfasilitasi pasien untuk menceritakan kesakitannya dengan pertanyaan-pertanyaan
2 Melakukan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang relevan, akurat dan adekuat (8 poin)
anamnesis a. Menanyakan keluhan utama
b. Menanyakan onset (waktu kejadian)
c. Menanyakan lokasi luka
d. Menanyakan kronologis penyakit (coba ceritakan kapan terjadinya, saat sedang apa,
bagian yang terkena)
e. Menanyakan keluhan penyerta (Apakah darah yang keluar cukup banyak, luka terkena
serbuk kayu, apakah lengan/ tungkai masih bisa digerakkan, terasa sakit
→kemungkinan mengenai saraf, otot, tendo)
f. Menanyakan faktor yang memperberat keluhan (Jika digerakkan apakah darah yang
keluar semakin banyak? Semakin sakit ?)
g. Menanyakan faktor yang memperingan (Jika ditekan apakah darah berhenti)
h. Menanyakan riwayat pengobatan : apakah sudah di obati, sudah dibersihkan? Hal lain
yang sudah dilakukan ?(menekan dengan kain)
3 Melakukan Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, melakukan
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menerapkan prinsip sebagai
berikut:
a. Melakukan proteksi diri (memakai Handscoen)
b. Melakukan Pemeriksaan anggota gerak yang terluka meliputi
− ukuran luka,
− tepi luka,
− kebersihan luka,
− dalam luka,
− adakah perdarahan aktif
Prosedur 1 2 3
c. Melakukan pemeriksaan pada distal luka :meliputi,
− untuk mengetahui apakah terjadi kerusakan pembuluh darah,palpasi A. Radialis dan
A. Ulnaris untuk ekstremitas atas
− palpasi a dorsalis pedis untuk ekstremitas bawah
− meminta penderita untuk menggerakkan tangan secara aktif ( untuk mengetahui
keadaan tendo),
− melakukan pemeriksaan sensibilitas (meraba kulit-saraf) untuk mengetahui adakah
gangguan neurologis perifer
Melakukan a. Melakukan penjahitan dengan cara yang benar, pemilihan material dan alat yang benar
3 penatalaksanaan :
luka robek dengan b. Memegang instrumen dengan benar (gunting, klem, needle holder memakai jari 1 dan
persiapan alat 4; pinset seperti memegang pensil)
Prosedur 1 2 3
c. Memperlakukan jaringan dengan lembut
d. Mempergunakan instrumen dengan benar (pinset, needle holder, jarum)
e. Mempergunakan material penjahitan dengan benar (otot dan fascia dengan chromic
catgut, plain catgut untuk subkutis dan silk/benang sutera untuk kulit)
Penjahitan Luka a. Memasang jarum cutting pada ujung needle holder dengan benar
b. Memasang benang dengan benar
c. Memegang instrumen dengan benar; dengan ibu jari dan jari ke -4
d. Memasukkan jarum dengan mengikuti arah lengkungan jarum
e. Membuat simpul 2-3 kali tiap jahitan
f. Membuat simpul dengan arah simpul yang benar
g. Melakukan suturing dengan gentle sebanyak 2 jahitan
h. Melakukan penutupan luka dengan kassa dan plester
Perilaku profesional Meminta izin secara lisan dan melakukan di bawah ini secara lengkap:
1. melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak
membahayakan pasien dan diri sendiri
2. memperhatikan kenyamanan pasien
3. melakukan tindakan sesuai prioritas
4. menunjukan rasa hormat kepada pasien
Prosedur 1 2 3
5. mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan