Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN PELAYANAN

KOMITE ETIK DAN HUKUM

Disusun oleh:
Rumah sakit Universitas Muhammadiyah Malang

RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


Alamat : Jl. Raya Tlogomas No. 45 Malang 65144
Telp. (0341) 561666, 561627
hospital@umm.ac.id
2018
DAFTAR ISI

Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang | i


Halaman Judul.............................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................................ ii
BAB I DEFINISI.......................................................................................................... 1
BAB II RUANG LINGKUP....................................................................................... 2
BAB III TATA LAKSANA PELAYANAN.............................................................. 3
BAB IV PENUTUP...................................................................................................... 5

Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang | ii


BAB I
DEFINISI

Kode Etik Rumah Sakit Indonesia memuat rangkaian nilai-nilai


dan norma-norma moral perumahsakitan Indonesia untuk dijadikan
pedoman dan pegangan bagi setiap insan perumahsakitan yang terlibat
dalam penyelenggaraan dan pengelolaan rumah sakit di Indonesia.
KODERSI merupakan kewajiban moral yang harus ditaati oleh setiap
rumah sakit di Indonesia agar tercapai pelayanan rumah sakit yang baik,
bermutu, profesional dan sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur
profesi kedokteran. KODERSI pertama kali disahkan dalam Kongres VI
PERSI pada tahun 1993 di Jakarta. Dalam perjalannya telah mengalami
perbaikan dan penyempurnaan. Pada umumnya pedoman yang termuat
dalam KODERSI berupa garis besar atau nilai-nilai pokok yang masih
memerlukan penjabaran yang lebih rinci dan teknis. Untuk menjabarkan
KODERSI dan menerapkannya dalam kebijakan rumah sakit maka
setiap rumah sakit dianjurkan membentuk Komite Etik Rumah Sakit
(KERS).

Komite Etik Rumah Sakit (KERS) merupakan perangkat


organisasi rumah sakit di bentuk di Rumah Sakit dalam rangka
membantu pimpinan rumah sakit menerapkan Kode Etik Rumah Sakit
di rumah sakit. Dalam rangka melaksanakan tugas KERS sebagai suatu
komite yang menaungi insan perumahsakitan maka perlu adanya suatu
panduan pelayanan dalam pelaksaan KODERSI yang akhirnya
dituangkan ke dalam bentuk standar operasional prosedur dalam
pelaksanaannya.

Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang | 1


Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang | 2
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari pelayanan komite etik dan hukum rumah


sakit yaitu melingkupi seluruh karyawan yang memiliki kode etik yang
telah di atur oleh masing-masing keprofesian maupun pihak yang terkait
dengan rumah sakit dalam hal ini yaitu pasien atau pun pengguna
pelayanan rumah sakit dengan hak sebagai konsumen yang menerima
pelayanan dari rumah sakit. Perwujudan dari pelaksanaan pelayanan
komite etik dan hukum berupa tugan, wewenang dan tanggung jawab,
yaitu :
1. Melakukan pembinaan insan perumahsakitan secara komprehensif
dan berkesinambungan, agar setiap orang menghayati dan
mengamalkan KODERSI sesuai dengan peran dan tanggung jawab
masing-masing di rumah sakit. Pembinaan ini merupakan upaya
preventif, persuasif, edukatif, dan korektif terhadap kemungkinan
terjadinya penyimpangan atau pelanggaran KODERSI. Pembinaan
dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, diskusi kasus, dan
seminar.
2. Memberi nasehat, saran, dan pertimbangan terhadap setiap kebijakan
atau keputusan yang dibuat oleh pimpinan atau pemilik rumah sakit
3. Membuat pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit
yang terkait dengan etika rumah sakit.
4. Menangani masalah-masalah etik yang muncul di dalam rumah sakit
5. Memberi nasehat, saran, dan pertimbangan etik kepada pihak-pihak
yang membutuhkan
6. Membantu menyelesaikan perselisihan/sengketa medik yang terjadi
di lingkungan rumah sakit
7. Menyelenggarakan pelbagai kegiatan lain yang dipandang dapat
membantu terwujudnya kode etik rumah sakit

Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang | 3


BAB III
TATA LAKSANA PELAYANAN

Pelayanan Penanganan Masalah Etik dan Hukum Rumah Sakit


1. Informasi pelanggaran etik dan pelanggaran hukum dapat diterima oleh
komite etik dan hukum dari:
 Media massa
 Kotak Saran
 Keluhan Pasien
 Laporan Staf
 Telepon pengaduan
 Somasi pasien/kuasa hukum
 Tokoh masyarakat
 LSM
2. Selanjutnya Komite Etik dan Hukum melakukan hal-hal:
a) Memecahkan struktur masalah yang sudah teridentifikasi ke dalam
komponen-komponennya, menganalisis komponen-komponen itu
sehingga ditemukan akar masalah. Akar masalah adalah penyebab
paling dasar dari masalah etika yang terjadi. Ia dapat berupa
kelemahan pada manusia, kepemimpinan, manajemen, budaya
organisasi, sarana, alat, sistem, prosedur, atau faktor-faktor lain.
b) Melakukan analisis lebih dalam tentang akar masalah yang sudah
ditemukan (root cause analysis), untuk menetapkan arah
pemecahannya.
c) Menetapkan beberapa alternatif untuk pemecahan akar masalah.
d) Memilih alternatif yang situasional terbaik untuk pemecahan
masalah itu.
e) Mengajukan rekomendasi alternatif pemecahan kepada Direktur.
f) Memantau dan mengevaluasi penerapan upaya pemecahan yang
sudah ditetapkan oleh Direktur.

Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang | 4


g) Tindakan koreksi dilakukan sesuai peraturan dan kebijakan yang
berlaku di RSU UMM.

Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang | 5


BAB IV
PENUTUP

Panduan pelayanan Komite etik dan hukum ini semoga bisa


menjadi acuan dalam pembuatan standar operasional prosedur,
program kerja dan kebijakan.
Demikian harapan kami semoga Panduan pelayanan Komite etik
dan hukum ini dapat menjadi panduan bagi Komite etik dan hukum
dalam menyusun standar operasional prosedur, program kerja dan
kebijakan.

Malang, Desember 2018


Direktur,

Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD, KPTI

Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang | 6

Anda mungkin juga menyukai