( Laporan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia )
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Septian Anugrah Saputra 213403037
Isma Nurmala 213403044
Silfa Nafilatullail 213403054
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
2022
A. KAJIAN TEORI
1. Pengertian pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara
secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Keberhasilan suatu negara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya diukur melalui
tingkat pertumbuhan ekonomi yang berhasil dicapai. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
stabil dari tahun ke tahun berarti kesejahteraan ekonomi meningkat, sedangkan pertumbuhan
ekonomi dengan nilai negatif berarti tingkat kesejahteraan disuatu negara juga menurun. Tinggi
rendah laju pertumbuhan ekonomi di suatu negara menunjukkan tingkat perubahan
kesejahteraaan ekonomi masyarakatnya (Boediono, 2013)
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi
1) Teori Klasik
Pada teori pertumbuhan ekonomi klasik, analisis di dasarkan pada kepercayaan dan
efektivitas mekanisme pasar bebas. Teori ini merupakan teori yang dicetuskan oleh para ahli
ekonom klasik antara lain Adam Smith, David Ricardo.
2) Teori Neoklasik
Aliran Neoklasik memusatkan teorinya pada tiga faktor yang berpengaruh pada
pertumbuhan ekonomi, yakni modal, tenaga kerja, dan perkembangan teknologi. Teori ini
meyakini bahwa peningkatan jumlah tenaga kerja dapat meningkatkan pendapatan per kapita.
Tokoh yang mengemukakannya adalah dua ekonom senior bernama Robert Solow dan T. W.
Swan
3) Teori Neokeynes
Dicetuskan oleh ahli ekonomi Roy F. Harrod serta Evsey D. Domar, teori Neokeynes
berpendapat jika pertumbuhan ekonomi nasional dipengaruhi oleh modal, permintaan, dan
investasi. Ketiganya berperan penting dalam peningkatan produksi nasional suatu negara yang
akan berpengaruh pula pada peningkatan ekonomi di negara tersebut.
4) Teori Ekonomi Baru
Teori pertumbuhan Ekonomi Baru dikembangkan oleh Robert Lucas dan Paul Romer.
Teori ini memusatkan siklusnya pada sumber daya manusia yang menjadi modal utama
peningkatan produksi dan ekonomi nasional.
5) Teori Historis
Beberapa ahli yang terkenal sebagai pengembang teori pertumbuhan ekonomi ini adalah
Karl Bucher, Werner Sombart, dan Frederich List. Karl Bucher mencetuskan teorinya bahwa
pertumbuhan ekonomi nasional dipengaruhi oleh hubungan antara produsen dan konsumen
melalui tingkatan rumah tangga tertutup, kota, kemasyarakatan, hingga dunia.
B. PEMBAHASAN
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam
suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Bruto (PDB), baik atas dasar harga berlaku
maupun atas dasar harga konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku
menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku
pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang
dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu
sebagai dasar. PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan
struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi
dari tahun ke tahun.
Tabel 1.1.
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi di Indonesia
Produk Domestik Regional Bruto (Milyar Rupiah)
Provinsi Harga Konstan 2010
2011 2012 2013 2014 2015
104874.21 108914.90 111755.83 113490.36 112665.53
ACEH
SUMATERA 353147.59 375924.14 398727.14 419573.31 440955.85
UTARA
SUMATERA 111679.49 118724.42 125940.63 133340.84 140719.47
BARAT
410215.84 425626.00 436187.51 447986.78 448991.96
RIAU
97740.87 104615.08 111766.13 119991.44 125037.40
JAMBI
SUMATERA 206360.70 220459.20 232175.05 243297.77 254044.88
SELATAN
30295.05 32363.04 34326.37 36207.15 38066.01
BENGKULU
160437.50 170769.21 180620.01 189797.49 199536.92
LAMPUNG
KEP. BANGKA 38013.99 40104.91 42190.86 44159.44 45962.30
BELITUNG
118961.42 128034.97 137263.85 146325.23 155131.35
KEP. RIAU
DKI JAKARTA 1147558.23 1222527.92 1296694.57 1373389.13 1454563.85
C. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan materi diatas, dapat penulis simpulkan beberapa hal, yaitu:
1. Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi ekonomi menuju
kapasitas yang lebih baik selama periode tertentu.
2. Banyak teori mengenai pertumbuhan ekonomi diantaranya adalah teori klasik,
neoklasik, neokeynes, ekonomi baru dan historis.
3. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan, dengan jumlah tertinggi
di tahun 2015 yaitu sebesar Rp 8.982.517,10 milyar dan jumlah terendah di tahun
2011 yaitu Rp 7.286.914,79 milyar. Adapun untuk rata-rata pertumbuhan ekonomi
Indonesia sebesar sebesar Rp 8.158.172,62 milyar.
4. Wujud dari pertumbuhan ekonomi ini adalah kenaikan pendapatan nasional, tingkat
pengangguran berkurang, PDB dan kesejahteraan penduduk.
5. Indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah pada periode
tertentu adalah dengan melihat data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
6. Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, dilihat dari PDRB-nya sumbangan terbesar
berasal dari sektor perdagangan, pertanian dan industri.
7. Faktor lainnya yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur adalah
inflansi, dimana harga cenderung naik secara umum dan terus-menerus. Kenaikan
harga yang signifikan yang awalnya di tahun 2009 sebesar 3,62% naik menjadi 7,59
% ditahun 2013. Penyebabnya yaitu adanya kenaikan permintaan agregat yang
sangat besar dibandingkan dengan jumlah yang ditawarkan.