Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI EKONOMI DAN INDUSTRI

ACARA IV
MENGUKUR KARAKTERISTIK SEKTOR EKONOMI (LOCATION
QUTIENT)/LQ

Dosen Pengampu :
Nirma Lila Anggani, S.Si, M.Sc

Asisten :
Aditya pradipta
Nisa Pajriah Oktavia
safa Berliana Taqiyyah
Lungid Hanan
Disusun Oleh :
Yoga Pristya Pramudya
E100200244
(Rabu , 11-12)

FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2023
ACARA IV

MENGUKUR KARAKTERISTIK SEKTOR EKONOMI (LOCATION


QUTIENT)/LQ

I. TUJUAN
Mengidentifikasi sector basis dan non basis dari suatu wilayah
II. LANDASAN TEORI

Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan


dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang di produksikan
dalam masyarakat bertambah (Sukirno, 2010). Menurut Adam Smith,
pertumbuhan ekonomi memiliki dua aspek utama melihat dalam pertumbuhan
output terdiri dari tiga unsur pokok sistem produksi suatu negara yaitu :
sumber –sumber manusia (penduduk), stok barang kapital dan sumber –sumber
alam yang tersedia (produksi tanah), yang ada (Santika, 2014).Schumpeter
menjelaskan pendekatan pertumbuhan ekonomi adam smith adalah dengan
menganggap benar faktor-faktor kelembagaan, politik dan alam, dengan asumsi
bahwa suatu kelompok sosial (atau suatu bangsa) akan mengalami laju
pertumbuhan ekonomi tertentu yang tercipta karena naiknya jumlah merekadan
melalui tabungan.. (Jhingan, 2016). Prof. Schultz berpendapat bahwa untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup berarti, maka negara seperti
itu di dalam mengalokasikan modal dan usahanya harus melakukan tiga hal
: meningkatkan kuantitas barang yangdapat direproduksi, memperbaiki kualitas
manusia sebagai agen produksi, dan meningkatkan kadar seni produksinya
(Jhingan, 2016).

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)Produk Domestik Regional Bruto


(PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah (value added) yang
dihasilkan oleh seluruh unit produksi dalam suatu periode tertentu, atau
merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit produksi di suatu daerah dalam satu periode tertentu (BPS, 2016)
.PDRB dapat dijadikan sebagai indikator laju pertumbuhan ekonomi sektoral
agar dapat diketahui sektor-sektor mana saja yang menyebabkan perubahan pada
pertumbuhan ekonomi.

Pembangunan EkonomiMenurut Malthus pembangunan ekonomi dapat


dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan suatu negara .Kesejahteraan suatu
negara sebagian bergantung pada kuantitas produk yang dihasilkan oleh tenaga
kerjanya, dan sebagian lagi pada nilai atas produk tersebut. (Jhingan 2016).
John Stuart Mill menganggap pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah,
tenaga kerja, dan modal.Sementara tanah dan tenaga kerja adalah dua faktor
produksi yang asli, modal adalah “persediaan yang dikumpulkan dari produk-
produk tenaga kerja sebelumnya”. (Jhingan, 2016)Tujuan pembangun ada dua
tahap.Tahap pertama, pada hakikatnya pembangunan bertujuan untuk
menghapuskan kemiskinan.Apabila tujuan ini sudah mulai dirasakan hasilnya
maka tahap kedua adalah menciptakan kesempatan-kesempatan bagi
warganya untuk dapat hidup bahagia dan terpenuhi segala
kebutuhannya. (Sirojuzilam, 2010).

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah


daerah dan masyarakaat mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan
membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor
swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang
perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah
tersebut. Setiap daerah memiliki potensi yang berbeda-beda, untuk mampu
meningkatkan perekonomian daerah dan dapatdikelola dengan baik, sehingga
setiap daerah/wilayah harus memilih sektor ekonomi unggulan/ potensial (Devi,
2014).

Sektor basis adalah yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah


karena mempunyai keuntungan kompetitif (Competitive Adventage) yang
cukup tinggi. Sedangkan sektor non basis adalah sektor-sektor lainya yang
kurang potensial tetapi berfungsi sebagai penunjang sektor basis atau service
industries(Sjafrizal, dalam Sapriadi dan Hasbiullah 2015).Teori basis ekonomi
ini pada intinya membedakan sektor basis dan aktifitas sektor non basis.
Pertumbuhan industri-industri yang menggunakan sumber daya lokal, termasuk
tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor, akan menghasilkan kekayaan
daerah dan penciptaan peluang kerja (job creation). Teori basis ekonomi ini
didasarkan pada pemikiran bahwa suatu wilayah harus meningkatkan arus atau
aliran langsung dari luar wilayah agar bisa tumbuh secara efektif, yaitu dengan
cara meningkatkan ekspor.
III. HASIL PRAKTIKUM

Kab Jember Provinsi Jawa Timur LQ


No Lapangan Usaha
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 pertanian 13127470,5 13559725,6 13841697,6 13845119,7 14046579,4 13895893,6 160889,4 164762,91 167360,57 163799,94 165951,23 167630,2 1,57 2,49 2,51 2,57 2,58 2,54
2 pertambangan 2187310,8 2296421,73 2427179,88 2564804,27 2588326,81 2417337,1 65707,01 75024,89 80636,38 82573,56 83847,02 80895,86 0,64 0,92 0,91 0,95 0,94 0,92
3 industri 9317537,31 9713591,62 10258479,7 10888408,3 11656829,5 10867314,5 393272,95 410741,31 434114,16 466908,04 498740,3 488444,6 0,46 0,71 0,72 0,71 0,71 0,68
4 pengadaan listrik 23769,2 25370,18 26576,75 27878,63 29322,93 29477,8 4455,27 4483,93 4599,54 4499 4561,03 4451,89 0,10 0,17 0,18 0,19 0,20 0,20
5 pengadaan air 28063,37 29531,22 31448,02 33435,53 35575,41 37023,3 1299,27 1366,67 1454,64 1515,43 1586,73 1666,53 0,42 0,65 0,66 0,67 0,68 0,68
6 konstruksi 2959754,42 3164711,82 3404782,96 3667654,9 3994998,45 3725622,9 120688,27 127334,64 136136,39 145140,2 153689,59 148652,44 0,47 0,75 1,00 0,77 0,79 0,77
7 perdagangan besar 5495561,51 5887738,16 6344248,12 6875844,02 7410804,46 6990664,1 243014,66 257126,66 273213,4 290136,3 307440,92 289706,7 0,43 0,28 0,27 0,28 0,73 0,74
8 transportasi 662760,03 711966,99 764707,66 822185,6 892766,94 838740,6 38895,67 41115,33 43835,33 46712,45 48471,4 43466,26 0,33 0,58 0,56 0,57 0,62 0,59
9 penyediaan akomodasi 916444,02 1002088,94 1092506,07 1191208,45 1309024,09 1135417,4 67657,04 73397,92 79202,19 85237,5 91659,39 83548,62 0,26 0,58 0,59 0,60 0,43 0,42
10 informasi 3059776,7 3318203,72 3574299,51 3864890,06 4225313,81 4648802 73639,96 79216,96 84699,18 90416,22 97070,64 106612,55 0,80 1,27 1,28 1,30 1,33 1,34
11 jasa keuangan 966128,4 1035181,35 1078944,48 1138422,32 1189960,28 1188495,6 34730,26 37158,62 38064,5 39859,92 41374,53 41449,26 0,53 1,29 1,28 1,27 1,29 0,88
12 real estate 620481,29 658883,04 694383,41 739377,6 788620,15 808538 23092,64 24298,54 25247,6 26823,05 28441,5 29565,69 0,52 1,08 1,09 1,06 1,11 0,84
13 jasa perusahaan 142131,52 150888,02 160824,13 172458,1 185237,25 176379,2 10349,05 10884,7 11486,87 12308,51 13128,02 12180,02 0,26 0,60 0,59 0,58 0,58 0,44
14 administrasi pemerintahan 1572491,57 1654959,61 1699563,94 1816493,34 1872518,23 1830945,7 30236,25 31668,14 32369,74 33730,19 34984,34 34848,51 1,00 1,58 2,98 1,64 1,63 1,61
15 jasa pendidikan 2293649,15 2426108,3 2558469,32 2717985,77 2903624,2 2976291,3 35330,67 37438,7 38931,65 41036,23 44018,96 45760 1,25 1,96 1,99 2,02 2,01 1,99
16 jasa kesehatan 324698,64 348242,56 371952,57 398486,59 429050,51 468925,6 8743,34 9245,38 9743,84 10485,66 11277,8 12239,46 0,71 0,89 0,89 0,87 0,87 1,17
17 jasa lainnya 524535,96 549947,11 572895,67 605864 641488,8 550689,1 19374,39 20298,2 21203,59 22259,62 23652,24 20389,19 0,52 0,96 0,95 0,95 0,95 0,83
total 44222564.36 46533560 48912959,8 51370517,2 54200041,3 52586557,7 1331376.10 1405563,51 1482299,58 1563441,82 1649895,64 1611507,78
1. Diagram LQ Kabupaten Jember
IV. ANALISIS

Menurut lapangan usahanya struktur lapangan pekerjaan di Kabupaten Jember


dibagi menjadi 3 sektor yaitu sektor agriculture , manufactur dan service. Sektor
Agriculture meliputi Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan. Jumlah
penduduk yang bekerja pada sektor pertanian yaitu 505.050 ribu jiwa dengan
nilai LQ dalam waktu 5 tahun terakhir meningkat yang dulunya 1,57 menjadi 2,54.

Sektor manufacture terdiri dari Pertambangan dan Penggalian, Industri


Pengolahan, Pengadaan Listrik dan Gas, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah, dan Daur Ulang, Konstruksi. Jumlah keseluruhan penduduk yang bekerja
pada sektor manufactur yaitu 251.934 ribu jiwa dalam waktu 5 tahun terakhir
meningkat yang dulunya 0,64 menjadi 0,92 LQ. Sedangkan sektor service terdiri
dari Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda
Motor, Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum, Informasi dan Komunikasi, Jasa Keuangan dan Asuransi, Real Estat,
Jasa Perusahaan, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, Jasa Lainnya.
Jumlah penduduk yang bekerja pada sektor serviceyaitu 458.146 ribu jiwa dengan
nilai LQ yang di tahun 2016 0,43 naik menjadi 0,74 di tahun 2020..

Dari keseluruhan sektor ekonomi yang menyerap tenaga kerja paling banyak
yaitu sektor pertanian. Di Kabupaten Jember lapangan usaha yang paling besar
dalam nilai LQ ysng stabil atau masuk dalam sector Basis adalah Pertanian, Jasa
Pendidikan, Jasa Kesehatan dan informasi. Sedangkan dalam sector non basis
adalah pertambangan, industry, pengadaan listrik, pengadaan air,kontruksi,
perdagangan besar,transportasi, penyediaan akomodasi, jasa keuangan, real estate,
jasa perusahaan dan jasa lainnya. Untuk tingkat specialisasi terletak di sector
administrasi pemerintah ,informasi.
V. KESIMPULAN
1. Dapat membedakan antara sector basis dan non basis di Kabupaten
Jember
2. Dapat mengetahui nilai LQ 5 tahun terakhir di Kabupaten Jember
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, (2010). Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten.


Kabupaten Jember2016-2021.Jember: Badan Pusat Statistik.

Dewi, Agustin Susyatna. (2015). Analisis Potensi Relatif Perekonomian Wilayah


Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. Eko-Regional, 10 (1).

Jhingan, M.L. (2016). Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan. Jakarta :


Rajawali Pers

Saerofi, Mujib. (2005). Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengembangan


Sektor Potensial Di Kabupaten Semarang (Pendekatan Model Basis
Ekonomi Dan Swot). Skripsi. Universitas Negeri Semarang

Sapriadi,. &Hasbiullah. (2015). Analisis Penentuan Sektor Unggulan


Perekonomian Kabupaten Bulukumba. Iqtisaduna. 1 (1): 71-86.

Anda mungkin juga menyukai