Anda di halaman 1dari 13

1) Pembobotan dan Skoring Analisis SWOT

No Data Pembobotan Skoring Bobot x Skor Jumlah


A. MAN (Kuantitas Sumber
Daya Manusia)
Internal Faktor (IFAS)

Strength (S) 2,2 – 2,1 = 0,1

Adanya perawat yang sudah ners 0,1 4 0,4


(2 orang)
Pendidikan perawat minimal D3 0,3 2 0,6

Kepala Ruangan sudah S1 dan 0,6 2 1,2


Ners
Total 1 2,2

Weakness (W)
Jumlah perawat tidak sesuai 0,5 2 1
dengan kebutuhan perawat
menurut Douglas
Jumlah perawat laki-laki hanya 3 0,4 2 0,8
Perawat laki-laki tidak selalu ada 0,1 3 0,3
ditiap shift
Total 1 2,1

Eksternal Faktor (EFAS)

Opportunity (O) 2,9 – 2 = 0,9

Adanya Sekolah Tinggi Kesehatan O,2 2 0,4


dan/ atau Universitas yang
membuka alih jenjangdari D3 ke S1
dan Ners
Adanya Sistem Rotasi Kerja 0,3 3 0,9
Tenaga Keperawatan di RSUD
BANGIL
Adanya mahasiswa praktek di 0,3 4 1,2
ruang Teratai RSUD Kanjuruhan
Adanya mahasiswa praktek 0,2 2 0,4
keperawatan yang berjenis kelamin
laki-laki yang pada umumnya
mampu menambah tenaga lebih
dibandingkan perempuan
Total 1 2,9

Threat (T)

Pasien dan/atau keluarga pasien 0,6 2 1,2


makin kritis tentang perawatan
yang mereka terima, termasuk
dengan tenaga kesehatan yang
merawat mereka
Adanya tuntukan untuk pelayanan 0,3 3 0,9
yang lebih professional
Persaingan dengan adanya 0,1 1 0,1
kebijakan masuknya perawat asing
(Meas)
Total 1 2

No Data Pembobotan Skoring Bobot x Skor Jumlah


B. MATERIAL (Penataan Gedung/
Lokasi dan Denah Ruangan)

Internal Faktor (IFAS)

Strength (S) 2,3 – 2,7 = - 0,4

Adanya nurse station 0,1 3 0,3

Ruang rawat inap nyaman dengan 0,4 2 0,8


ruang bertekanan negative,
ventilasi , dan pencahayaan yang
maksimal untuk menunjang
kebutuhan pasien selama di ruang
khusus TBC
Tersedianya tempat khusus linen 0,2 3 0,6

Banyak informasi kesehatan 0,1 2 0,2


tentang penyakit TB yang dapat di
baca oleh pengunjung atau
keluarga pasien
Tersedianya handrap pada setiap 0,2 2 0,4
bed pasien dan di setiap bagian
depan ruang rawat
Total 1 2,3

Weakness (W)
Kurangnya alkes 0,5 3 1,5
Kurangnya pengontrolan dan 0,1 2 0,2
perawatan alkes
Tidak danya lemari obat untuk 0,2 2 0,4
setiap pasien dengan penataan
yang berurutan
Tidak adanya ruang khusus 0,2 3 0,6
tindakan
Total 1 2,7

Eksternal Faktor (EFAS)

Opportunity (O) 2,4 – 2 = 0,4

Memiliki 7 ruangan O,6 2 1,2


Kerjasama dengan IPS medic 0,4 3 1,2
Total 1 2,4

Threat (T)

Meningkatkan kesadaran 1 2 2
masyarakat tentang fasilitas
rumah sakit yang lebih bagus
Total 1 2

No Data Pembobotan Skoring Bobot x Skor Jumlah


C. METHOD (Penerapan Model
MAKP)

Internal Faktor (IFAS)

Strength (S) 2,2 – 2,1 = 0,1

Bidang keperawatan mendukung 0,2 2 0,4


adany kegiatan timbangterima
Sertifikat perawat sesuai 0,1 2 0,2
keahlianya
SDM banyak mempunyai 0,1 2 0,2
pengalaman dalam bidang
keperawatan
Model MAKP menggunakan 0,1 2 0,2
MAKPtim-primer (modular)
Sentralisasi obat menggunakan 0,2 2 0,2
ODD (One Day Dose)
Supervisi terlaksana dengan baik 0,2 3 0,6

Pendomkumentasian di ruangan 0,1 3 0,3


sudah menggunakan format yang
baku di ruangan
Total 1 2,2

Weakness (W)
1. Timbang terima 0,2 2 0,4
a. Tidak dilakukan pre
dam post conference
setelah timbang
terima
b. Timbang terima ke
pasien hanya
dilakukan ketika
pergantian shift
malam ke pagi
2. Sentralisasi obat 0,1 3 0,3
a. Penggunaan alur
sentralisasi obat
b. Tidak ada surat
persetujuan
dilakukan sentralisasi
obat
c. Belum tersedia alur
atau SPO sentralisasi
obat

3. Ronde keperawatan 0,1 2 0,2


a. Ronde keperawaatan
belum dilakukan di
ruangan
4. Dischargeplanning O,6 2 1,2
a. Kurang edukasi
kepada asien atau
keluarga tentang diit
yang benar
b. Kurang edukasi
kepada pasien atau
keluarga tentang
pola aktivitas dan
istirahat
c. Kurang edukasi
kepada pasien atau
keluarga tentag
perawatan diri
Total 1 2,1

Eksternal Faktor (EFAS)

Opportunity (O) 2,5 – 2 = 0,5

Adanya mahasiswa praktik di 0,5 3 1,5


ruangan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara dini
pada pasien
Bekerja sama dengan DEPO 0,5 2 1
Farmasi dalam pemberian obat
setiap harian
Total 1 2,5

Threat (T)

Adanya tuntutan yang lebih tinggi 0,4 2 0,8


dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
Persaingan antar ruang semakin 0,6 2 1,2
kuat dalam pemberian pelayanan
Total 1 2

No Data Pembobotan Skoring Bobot x Skor Jumlah


D. MONEY (Sumber Pendapatan
Ruangan/ Pemasukan)

Internal Faktor (IFAS)

Strength (S) 2,7 – 2 = 0,7

Seluruh keuangan diatur oleh 0,3 2 0,6


rumah sakit
Pendapatan berasal dari 0,7 3 2,1
pembiayaan UMUM dan BPJS
Total 1 2,7

Weakness (W)
Kebutuhan yang dibutuhkan 1 2 2
dalam ruangan dipenuhi dalam
waktu yang lama
Total 1 2

Eksternal Faktor (EFAS)

Opportunity (O) 3 -2,4 = 0,6

Pendanaan RS berasal dari 1 3 3


Pemerintah Kabupaten
Total 1 3

Threat (T)

Banyaknya pasien yang 0,3 2 0,6


menggunakan BPJS, dimana
pasien BPJS memiliki batas
keuangan dalam setiap penyakit
yang berbeda-beda
Adanya tuntutan dari masyarakat 0,3 2 0,6
untuk pelayanan yang lebih
professional
Banyaknya persaingan rumah 0,4 3 1,2
sakit lainya
Total 1 2,4

No Data Pembobotan Skoring Bobot x Skor Jumlah


E. MARKET (Pasien Ditinjau
Dari Sistem Pembiayaan)

Internal Faktor (IFAS)

Strength (S) 3 – 2,6 = 0,4

Melayani pasien BPJS non 1 3 3


PBI, PBI dan UMUM.
Total 1 3

Weakness (W)
Tidak semua orang bisa 0,4 2 0,8
mengakses website.
Kurang updatenya kandungan 0,6 3 1,8
informasi di dalam website.
Total 1 2,6

Eksternal Faktor (EFAS)


Opportunity (O) 2,7 – 2 = 0,7

Semakin maraknya gadget 0,7 3 2,1


semakin besar pencapaian
promosi secara online.
Semakin banyaknya konsumen 0,3 2 0,6
menggunakan BPJS.
Total 1 2,7

Threat (T)

Semakin banyaknya RS lain 0,6 2 1,2


baik swasta maupun klinik
yang mengunakan pelayanan
BPJS.
Semakin modernnya era 0,4 2 0,8
globalisasi rumah sakit lain
juga marak menggunakan
pemasaran melalui website.
Total 1 2

2) Gambarlah Diagram Layang


MAN MONEY MATERIAL

Kurangnya
Kebutuhan tenaga kerja Sudah terlaksana Kurang alat kesehatan pengontrolan terhadap
sudah terpenuhi dengan dengan baik alat kesehatan
baik

Tidak adanya ruang


khusus tindakan

Pelayanan
kesehatan akan
terganggu

Sudah terlaksana
dengan baik

Tidak adanya ruang


khusus tindakan

METHOD
MARKET

3) Buatlah Identifikasi Masalah


no Rumusan masalah Mg Su Mn Nc Af Skor

1 Kurang alat kesehatan 4 3 3 5 5 20

2 Kurangnya pengontrolan dan perawatan alat kesehatan 3 4 3 4 5 19

3 Tidak adanya ruang tindakan 3 4 3 3 4 17

Dari tabel di atas maka prioritas masalah


1. Kurang alat kesehatan
2. Kurangnya pengontrolan dan perawatan alat kesehatan
3. Tidak adanya ruang tindakan

4) Perencanaan

Alternative Penyelesaian Masalah

No Alternative Penyelesaian Masalah C A R L Total

1. a. Pemenuhan alat kesehatan 4 4 3 4 194


b. mendorong penggunaan alat kesehatan yang rasional agar 4 3 4 3 144
tidak terjadi pemborosan sumber daya
2. a. pihak rumah sakit harus menetapkan petugas pengontrolan 4 4 3 2 96
alat kesehatan
b. alat kesehatan yang dapat di sterilkan bisa di pisahkan 3 4 3 4 144
dengan alat kesehatan sekali pakai, petugas juga harus
memilah alat kesehatan yang sudah tidak layak pakai
3 a. pembuatan ruangan khusus tindakan 3 3 2 4 72
b. pengalihan fungsi ruangan yang jarang terpakai menjadi 3 4 3 4 144
ruang tindakan

Dari tabel diatas maka dibuat prioritas penyelesaian masalah sebagai berikut:
1. Pemenuhan alat kesehatan
2. mendorong penggunaan alat kesehatan yang rasional agar tidak terjadi pemborosan sumber
daya
3. alat kesehatan yang dapat di sterilkan bisa di pisahkan dengan alat kesehatan sekali pakai,
petugas juga harus memilah alat kesehatan yang sudah tidak layak pakai
4. pengalihan fungsi ruangan yang jarang terpakai menjadi ruang tindakan
5. pihak rumah sakit harus menetapkan petugas pengontrolan alat kesehatan
6. pembuatan ruangan khusus tindakan

N Masalah Pokok Uraian Kegiatan Sasaran Target Pihat Waktu PJ


o. kegiatan terkait Pelaksana
an
1. Kurangny Pemenu 1. berkoordinasi Agar Supaya Karu, 14 mei Kar
han alat dengan karu dapat tidak KA. 2022 u
a alkes
kesehata & ka tim memenuh menghab Tim,
n mengenai i at pemimpi
pemenuhan kebutuha pelayana n,
alat n alat n yang anggota
kesehatan kesehata akan tim,
2. berkordinasi n diberikan pimpina
dengan n suplier
suplier alat alat
kesehatan kesehat
3. menyusun an
draf
kebutuhan
alat
kesehatan
4. mengkonsult
asikan draf
5. evaluasi
2. Kurangny alat 1. berkoordinasi Agar alat Supaya Karu, 15 mei Kar
kesehata dengan karu kesehata tidak KA. 2022 u
a
n yang & ka tim n semakit menghab Tim,
pengontro dapat di mengenai terkontrol at pemimpi
sterilkan pengontrolan dan pelayana n,
lan dan
bisa di dan terawat n yang anggota
perawata pisahkan perawatan akan tim,
dengan alat diberikan pimpina
n alat
alat kesehatan n suplier
kesehata kesehata 2. berkordinasi alat
n sekali dengan kesehat
n
pakai, suplier alat an
petugas kesehatan
juga mengenai
harus pengontrolan
memilah dan
alat perawatan
kesehata alat
n yang kesehatan.
sudah 3. menyusun
tidak cara
layak perawatan
pakai dan
pemeliharaan
alat
kesehatan
4. mengkonsult
asikan draf
5. evaluasi
3. Tidak pengalih 1. berkoordinasi Agar Supaya Karu, 16 mei Kar
adanya an dengan karu ruangan dapat KA. 2022 u
ruang fungsi & ka tim yang memperla Tim,
khusus ruangan mengenai kurang car pemimpi
tindakan yang pengalihan berfungsi pelayana n
jarang fungsi dengan n yang di anggota
terpakai ruangan maksimal berikan tim,
menjadi 2. berkordinasi dapat di pimpina
ruang dengan maksimal n suplier
tindakan tukang kan alat
mengenai kesehat
kebutuhan an,
untuk alih tukang,
fungsi petugas
ruangan kebersih
3. menyusun an
draf
kebutuhan
alat dan
bahan alih
fungsiruanga
n
4. mengkonsult
asikan draf
5. evaluasi

Anda mungkin juga menyukai