Anda di halaman 1dari 19

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Programa penyuluh pertanian merupakan rencana yang disusun secara sistematis

untuk memberikan arahan dan pedoman sebagai alat pengendali untuk pencapaian

tujuan penyuluhan, programa penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang

disusun setiap tahun, memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya. Dengan

memperhatikan siklus anggaran pada masing-masing tingkatan dengan cakupan

pengorganisasian, pengelolaan sumber daya sebagai pelaksanaan penyuluhan.

Undang-undang No. 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan (SP3K) juga mengamanatkan bahwa programa penyuluhan pertanian

terdiri atas programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten / kota,

programa penyuluhan propinsi dan programa penyuluhan nasional.

Programa penyuluhan pertanian disusun dengan memperhatikan keterpaduan dan

kesinergian programa penyuluhan pada setiap tingkatan. Keterpaduan mengandung

maksud bahwa programa penyuluhan pertanian disusun dengan memperhatikan

programa penyuluhan pertanian tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, tingkat propinsi

dan tingkat nasional. Dengan berdasarkan kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha,

sedang yang dimaksud dengan kesinergian yaitu bahwa programa penyuluhan pertanian

pada tiap tingkat mempunyai hubungan yang bersifat saling mendukung dengan

demikian semua programa penyuluhan pertanian selaras dan tidak bertentangan antar

programa penyuluhan pertanian dalam berbagai tingkatan.

Dengan demikian kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam programa penyuluhan

pertanian ini akan mampu merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dan

memberikan dukungan terhadap program-program dinas atau instansi terkait.

1
B. Tujuan

Tujuan yang dapat diperoeh dengan tersusunnya Programa dan Rencana Kerja Penyuluh

Pertanian antara lain :

1. Memberikan arahan atau pedoman dan tujuan yang kondusif dalam

penyelenggaraan penyuluhan pertanian diwilayah binaannya.

2. Memberikan acuan bagi penyuluh pertanian dalam menyusun rencana-

rencana kegiatan penyuluhan pertanian tahun berikutnya.

3. Menyediakan alat kendali dalam pelaksanaan evaluasi pencapaian tingkat

kemampuan perubahan perilaku para pelaku utama, pelaku usaha dan kinerja

bagi penyuluh pertanian itu sendiri.

C. Sasaran

Sasaran kegiatan penyuluh pertanian adalah petani sebagai pelaku utama dan

keluarganya dan pelaku usaha pertanian yang tergabung dalam kelompok tani yang ada

di wilayah binaan penyuluh pertanian sehingga para petani dan keluarganya kehidupan

dan pendapatannya dapat meningkat sehingga kesejahteraannya lebih baik.

2
II. KEADAAN UMUM WILAYAH

A. Keadaan Umum

1. Administrasi wilayah

Wilayah binaan Penyuluh Pertanian Desa Bumi Agung termasuk pada wilayah

Kecamatan Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir Propinsi Sumatera Selatan dengan

luas wilayah + 935 Ha yang terbagi menjadi 5 dusun:

- Dusun I terdiri dari 4 kelompok tani.

- Dusun II terdiri dari 3 kelompok tani.

- Dusun III terdiri dari 3 kelompok tani.

- Dusun IV terdiri dari 1 kelompok tani.

- Dusun V terdiri dari 5 kelompok tani.

2. Batas wilayah

Desa Bumi Agung berada dan terletak diantara dengan batas-batas wilayah desa sebagai

berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sindang Sari / Tugu Agung.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cahaya Maju / Cahaya Tani.

- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tugu Mulyo / Desa Karang Anyar.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sumber Agung / Tebing Suluh.

3. Letak dan orbitasi wilayah

Adapun jarak wilayah Desa Bumi Agung adalah sebagai berikut :

- Jarak terdekat dengan kantor camat + 2,5 Km

- Jarak terdekat dengan ibu kota kabupaten + 75 Km

- Jarak terdekat dengan ibu kota propinsi + 140 Km

3
4. Karakteristik tanah dan iklim

a. Topografi

Topografi tanah wilayah Desa Bumi Agung adalah 90 % datar dan 5 %

bergelombaang. Berada pada ketinggian 8 – 16 M diatas permukaan laut dengan

kemiringan antara 4 – 10 derajat.

b. Jenis dan kesuburan tanah

- Jenis tanah aluvial dan podsolid merah kuning

- PH tanah antara 4,5 sampai 5,5

- Tekstur tanah lempung, pasir dan debu

- Struktur tanah merah, liat dan padat

- Kesuburan tanah berkisar 30% kurang subur, 70% sedang

c. Iklim

Desa Bumi Agung termasuk tipe basah yang mempunyai 2 musim dalam setiap

tahunnya dengan kelembapan rata-rata........%

- Musim hujan berkisar antara bulan Oktober s/d bulan April.

- Musim kemarau berkisar antara bulan Mei s/d bulan September.

- Suhu rata-rata berkisar 28o C dengan suhu minimum 20o C.

d. Curah hujan

Curah hujan rata-rata selama 10 tahun terakhir berkisar antara........ mm/tahun,

dengan.......... hari hujan, sedangkan curah hujan selama tahun 2014 adalah .......... mm

dengan ......... hari hujan.

B. Sumber Daya Alam

1. Luas lahan menurut ekosistem

1.1. Sawah irigasi teknis = Ha

1.2. Sawah tadah hujan = 935 Ha

1.3. Lahan kering, ladang kebun = 240 Ha

4
1.4. Perairan umum sungai dan rawa = Ha

1.5. Belukar / lahan tidur = Ha

1.6. Pekarangan = 100 Ha

2. Luas lahan menurut penggunaan

2.1. Sawah tadah hujan = 935 Ha

2.2. Perkebunan rakyat

- Kelapa dalam = 10 Ha

- Karet = 15 Ha

2.3. Pekarangan = 100 Ha

2.4. Kolam / empang = 4.5 Ha

2.5. Bangunan umum = 6,5 Ha

2.6. Pemakaman = 1,5 Ha

2.7. Jalan dan lainnya = 7,5 Ha

3.Data usaha tani komoditi utama menurut sub.sektor pertanian tahun 2014.

Tabel 1 : Usaha Tani Tanaman Pangan dan Holtikultura

Luas tanam Luas panen Produksi


No Jenis Komoditi
(Ha/btg/rump) (Ha) (Ton)
Padi
1 935 Ha 853 Ha 8.145 Ton GKP
a. Padi sawah
Palawija
a. Jagung 5 Ha 5 Ha 10 Ton
b. Kedele 3 Ha 3 Ha 3,5 Ton
2 c. Kacang tanah 2,5 Ha 2,5 Ha 2 Ton
d. Kacang hijau 3,5 Ha 3,5 Ha 3 Ton
e. Ubi kayu 1,5 Ha 1,5 Ha 15 Ton
f. Ubi jalar 2 Ha 2 Ha 14 Ton
Sayuran
a. Cabe 5 Ha 5 Ha 7,5 Ton
b. Kacang panjang 4,5 Ha 4,5 Ha 11,5 Ton
c. Terong 2,5 Ha 2,5 Ha 5,0 Ton
d. Ranggem 3 Ha 3 Ha 6 Ton
3 2,5 Ha 2,5 Ha 13,75 Ton
e. Timun
f. Kangkung 2 Ha 2 Ha 3,0 Ton
g. Bayam 2,5 Ha 2,5 Ha 3,5 Ton
h. Sawi 1 Ha 1 Ha 1,5 Ton
i. Gambas 2,5 Ha 2,5 Ha 4,0 Ton

5
Buah-buahan
a. Rambutan 727 btg 422 btg 11,5 Ton
b. Pisang 1.625 btg 1000 btg 15,5 Ton
c. Mangga 211 btg 115 btg 5,5 Ton
4 85 btg 45 btg 4,0 Ton
d. Sawo
e. Nangka 132 btg 96 btg 10,5 Ton
f. Sukun 40 btg 15 btg 4,0 Ton
g. Jambu Air 425 btg 380 btg 3,0 Ton

Tabel 2 : Data Usaha Tani Komoditi Perkebunan

Luas Lahan Luas Panen Produksi


No Jenis Tanaman
(Ha) (Ha) (Ton)
1 Kelapa Dalam 10 Ha 10 Ha 150,5 Ton
2 Karet 15 Ha 15 Ha 450 Ton
3 Kakao 1,5 Ha 1,5 Ha -
4 Kopi 0,5 Ha 0,5 Ha -
5 Lada/Merica 0,25 Ha 0,25 Ha -

Tabel 3 : Data Usaha Tani Peternakan

Populasi Produksi
No Jenis Peternakan
(Ekor) Daging Telur Anak
1 Ternak besar
- Sapi 320 - - 160
- Kerbau 2 - - -
2 Ternak kecil
- Kambing 240 - - 100
- Babi - - - -
3 Ternak unggas
- Ayam buras 2470 - - 2175
- Ayam Ras - - - -
- Itik 560 - 220/Hari 280
- Mentok 640 - - 320
- Angsa 25 - - 7
- Burung Walet 21 - - -
- Kelinci - - - -

Tabel 4 : Data Usaha Tani Perikanan

Luas / Populasi Produksi


No Uraian Jenis Ikan
(Ha / ekor) (Ton)
1 Usaha budidaya
- Ikan patin 5.000 ekor 0,8 Ton
- Ikan lele 15.000 ekor 0,5 Ton
- Ikan nila 5.000 ekor 0,4 Ton
- Ikan mujaer 10.000 ekor 0,2 Ton

6
2 Usaha penangkapan - Sepat siam 0,2 Ton
di perariran umum / - Lele 0,4 Ton
sungai - Lainnya 0,3 Ton

3. Bagan pola tanam pada lahan sawah tadah hujan dalam 1 tahun

Tabel 5 : Bagan Pola Tanam Dalam 1 Tahun

Bulan dalam 1 tahun Keter


No Uraian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 angan

1 Padi rendengan

2 Padi gadu

3 Sayuran / palawija

4. Data pola usaha tani dalam 1 tahun dan potensi lahan dan potensi hasil yang sudah

ditetapkan oleh petani pada lahan sawah tadah hujan.

Tabel 6 : Pola usaha tani / pola tanam dalam 1 tahun

Produksi Potensi
Luas
No Uraian Rata-rata Produksi rata-rata
(Ha) Luas (Ha)
(Ton/Ha) (Ton/Ha)
1 MH 1 padi rendengan 935 8 Ton GKP 935 10,5 Ton/Ha

2 MH II padi gadu 740 5 Ton GKP 740 8 Ton/Ha

3 MH III kemarau
a. Palawija
- Jagung 5 2,5 Ton 5 4,5 Ton
- Kacang tanah 2,5 0,5 Ton 15 1 Ton
- Kacang hijau 3,5 0,6 Ton 10 0,9 Ton
- Kedele 3 0,7 Ton 15 1,5 Ton

b. Sayuran/hortikultura
- Cabe 5 2 15 2,5 Ton
- Kacang panjang 4,5 2,5 10 3 Ton
- Terong 2,5 2 5 2,5 Ton
- Ranggem 3 2,5 5 2,5 Ton
- Timun 2,5 5 4 4,0 Ton
- Kangkung 2 1 4 1,5 Ton
- Bayam 2,5 1,5 5 2,0 Ton

7
Produksi Potensi
Luas
No Uraian Rata-rata Produksi rata-rata
(Ha) Luas (Ha)
(Ton/Ha) (Ton/Ha)
- Sawi 1,5 1 2 2,0 Ton
- Gambas 2,5 2 4,5 2,5 Ton

C. Sumber Daya Manusia

1. Penduduk

Berdasarkan data terakhir jumlah penduduk di desa Bumi Agung tercatat sebagai

berikut :

a. Jumlah KK = 1.267 KK

b. Penduduk laki-laki = 2.581 orang

c. Penduduk perempuan = 2.797 orang

d. Jumlah jiwa = 5.378 orang

Tabel 7 : Jumlah penduduk menurut golongan umur/usia

Jenis kelamin Presentase


No Golongan umur Jumlah jiwa
L P (%)
1 0 – 9 Tahun 247 265 512
2 10 – 19 Tahun 439 512 951
3 20 – 29 Tahun 523 572 1095
4 30 – 39 Tahun 488 485 973
5 40 – 49 Tahun 387 449 836
6 50 – 60 Tahun 290 323 613
7 61 – 70 Tahun 178 166 344
8 71 – 75 Tahun 29 25 54
9 76 - Lansia - - -
Jumlah 2.581 2.797 5.378 100%

Tabel 8 : Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

No Uraian Jumlah Jiwa Prosentase (%)


1 Belum sekolah 674
2 Tidak pernah sekolah 580
3 Tidak tamat SD 565
4 Tamat SD sederajat 1018
5 Tidak Tamat SLTP 694

8
6 Tamat SLTP sederajat 601
7 Tidak Tamat SLTA 607
8 Tamat SLTA sederajat 440
9 Tamat D1 83
Tamat D2 49
Tamat D3 45
Tamat S1 22
Jumlah 5.378 100 %

Tabel 9 : Jumlah penduduk menurut agama / kepercayaan

No Uraian Jumlah Jiwa Prosentase (%)


1 Islam 5.020 96 %
2 KristenProtestan/ 358 4%
3 Katolik - -
4 Hindu - -
Budha

Jumlah 5.378 100 %

Tabel 10 : Jumlah penduduk menurut golongan pekerjaan

No Uraian Jumlah Jiwa Prosentase (%)


1 Petani 2.475
2 Buruh tani 335
3 PNS 75
4 TNI 3
5 Pedagang 315
6 Tukang 35
7 Belum/tidak bekerja 2.140
Jumlah 5.378 100 %

Tabel 11 : Tingkat penerapan teknologi pertanian di tingkat petani

Prosentase Tingkat Penerapan


No Uraian Teknologi Usaha Tani (%)
KT TM TB Rata-rata
1 Petani tanaman pangan
A. Padi
1. Pemakaian benih unggul berlabel 70 70 60 66,66 %
2. Pengolahan tanah 75 75 70 73,33 %
3. Pemupukan berimbang 70 70 60 66,66 %
4. Pengairan 60 60 50 56,66 %
5. PHT 60 50 40 50 %
6. Panen dan pasca panen 70 70 65 68,33 %
7. Pemasaran hasil 50 50 40 46,66 %

9
Prosentase Tingkat Penerapan
No Uraian Teknologi Usaha Tani (%)
KT TM TB Rata-rata
B. Palawija
1. Pemakaian benih unggul berlabel 60 60 50 56,66 %
2. Pengolahan tanah 75 75 70 73,33 %
3. Pemupukan berimbang 60 60 50 56,66 %
4. Pengairan 60 60 40 66,66 %
5. PHT 50 50 40 46,66 %
6. Panen dan pasca panen 70 70 60 66,66 %
7. Pemasaran hasil 60 50 40 50 %
C. Sayuran
1. Pemakaian benih unggul berlabel 85 80 70 78,33 %
2. Pengolahan tanah 70 70 60 66,66 %
3. Pemupukan berimbang 65 60 50 58,33 %
4. Pengairan 70 70 60 66,66 %
5. PHT 60 60 40 53,33 %
6. Panen dan pasca panen 60 50 40 50 %
7. Pemasaran hasil 70 60 50 60 %

D. Kelembagaan

1. Kelembagaan petani

Data kelembagaan petani di wilayah desa Bumi Agung sampai akhir tahun 2014

adalah sebagai berikut :

1.1 Jumlah Gapoktan = 1 Kelompok

1.2 Jumlah Kelompok Tani = 16 Kelompok

1.3 Jumlah Kelompok Wanita Tani = 1 Kelompok

1.4 Jumlah Kelompok Lumbung = 4 Kelompok

1.5 PosLuhDes = 1 Unit

1.6 Jumlah P3A = 3 Unit

2. Lembaga pemerintahan desa

2.1 Kepala Desa = 1 Orang

2.2 Sekretaris Desa = 1 Orang

2.3 Kaur Desa = 2 Orang

2.4 BPD = Orang

10
2.5 Kepala Dusun = 5 Orang

2.6 RT = 11 Orang

2.7 P3N = 1 Orang

2.8 Poskamling = 12 Unit

2.9 Puskesmas Pembantu = 1 Unit

2.10 Posyandu = 4 Unit

2.11 Badan Perwakilan Rakyat = Unit

2.12 Lembaga Desa = 1 Unit

2.13 PKK Desa = 1 Unit

3. Lembaga pendidikan

a. TKA / TK TPA = 1 Unit

b. SD / Sederajat = 4 Unit

c. SMP / Sederajat = 1 Unit

d. SLTA / Sederajat = 1 Unit

e. PON-PES = 1 Unit

4. Lembaga perekonomian

1. Kelompok simpan pinjam = 1 Unit

2. Koperasi / KUD = 1 Unit

3. Pasar = Unit

4. Kelompok arisan = 2 Unit

5. LKMA = Unit

E. Data penunjang

1. Data sarana dan prasarana

a. Sarana dan prasarana pertanian

11
Tabel 12 : Sarana / fasilitas usaha pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan

Status Kepemilikan
No Jenis Sarana Ket
Gapoktan Kelompok Perorangan Jumlah
1 Hand Traktor - - - 18
2 Cangkul - - - 655
3 Garu - - - 26
4 Sumur Bor - - - 57
5 Pompa Air - - - 53
6 Hand Sprayer - - - 430
7 Emposan / Belder Tikus - - - 3
8 Arit Biasa - - - 625
9 Arit Gergaji - - - 320
10 Power Treser - - - 5
11 Rmu - - - 22
12 Peralatan Ib - - - -
13 Lantai Jemur - - - 22
14 Pedal Treser - - - 25
15 Terpal - - - 451
16 Triper/ Pemotong Padi - - - -
17 Box Drayer - - - -
18 Vertikal Drayer - - - -
19 Alat Tanam Padi - - - -
20 Komben(Alat panen - - - -
Padi)

b. Sarana prasarana transportasi

- Jalan Propinsi = 150 KM

- Jalan Kabupaten = 60 KM

- Jalan Desa = 15 KM

- Jalan usaha tani = KM

- Jembatan Beton = 1 Unit

- Jembatan Kayu = Unit

- Gorong-Gorong = Unit

- Mobil Truk = 6 Unit

- Mobil Pribadi = 15 Unit

- Sepeda Motor = 643 Unit

- Sepeda biasa = 42 Unit

12
c. Sarana komunikasi

- Telephon Rumah = Unit

- HP = 1.575 Unit

- Radio = 30 Unit

- TV = 415 Unit

d. Sarana peribadatan

- Masjid = 2 Unit

- Mushola / Langgar = 12 Unit

- Pura = - Unit

- Gereja = 1 Unit

- Vihara = - Unit

e. Sarana prasarana kesehatan

- Puskesmas = - Unit

- Posyandu = 4 Unit

- Pus-Tu = 1 Buah

- Mantri kesehatan = 1 Orang

- Bidan Desa = 2 Orang

- Dokter = 1 Orang

f. Catur sarana

- Penyuluh pertanian = 1 Orang

- Kios saprodi = 3 Unit

13
F. Data Kebijakan Pemerintah

Tabel 13 : Data kebijakan pemerintah tahun 2014 dan rencana

program tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Tahun 2014 Tahun 2015


No Jenis Program
Rencana Realisasi Rencana Realisasi
1 Program SL-PTT Padi 700 Ha 700 Ha 500 Ha 500 Ha
2 Program SLI - - - -
3 Program BLBU - - - -
4 BLP - - - -
5 PUAP - - - -
6 Program LDPM - - - -
7 Jalan Usaha Tani (JUT) -m -m -m -m
8 Bantuan Sumur Bor - - 2 unit unit
9 Bantuan Benih Jagung - - 100 Ha 100 Ha
10 Bantuan Benih Kedelai 200 Ha 150 Ha 100 Ha 100 Ha
11 Bantuan Bibit Ikan - Ekor - Ekor - Ekor - Ekor
12 Bantuan Fisik Lumbung - - - -
13 Bansos Tanaman Cabe - - 10 Ha Ha

14
III. TUJUAN

A. Tujuan Umum

1. Tercapainya penyebaran informasi teknologi pertanian secara merata.

2. Tumbuh kembangnya tingkat kemampuan dan kemandirian kelompok tani dan

Gapoktan.

3. Terwujudnya kemitraan usaha para pelaku utama dan pelaku usaha yang

menguntungkan.

4. Tercapainya peningkatan produktivitas dan defersifikasi pangan.

5. Terwujudnya akses pelaku utama dan pelaku usaha kelembagaan keuangan.

6. Tercapainya tingkat pendapatan dan kesejahteraan para pelaku utama dan pelaku

usaha.

B. Tujuan Khusus

Tujuan adalah pernyataan pemecahan masalah atau pernyataan apa yang ingin

dicapai

1. Agar rata-rata 70 % petani dan keluarganya tahu dan terampil menentukan lahan

persemaian padi untuk satuan luas areal

2. Diharapkan rata-rata 60 % petani pelaku utama tahu dan terampil tentang fungsi

dan manfaat cara tanam jajar legowo

3. Agar rata-rata menjadi 75 % petani tahu dan mau menggunakan pupuk organik

4. Agar 70 % petani maju dan 60 % petani biasa tahu dan terampil melakukan

pengamatan agroekosistem sesuai konsep PHT

5. Diharapkan 75 % petani mau dan yakin akan manfaat penggunaan pupuk Kalium

(Kcl)

6. Agar 70 % petani tahu dan terampil sistem penyadapan karet yang baik dan benar

15
7. Diharapkan menjadi rata-rata 70 % petani tahu tentang penyakit menular pada

ternak

8. Diharapkan 65 % petani tahu dan terampil cara budidaya ikan sesuai anjuran

9. Diharapkan menjadi 80 % pengurus dan anggota Poktan / Gapoktan menjalankan

fungsi dan kewajibannya masing-masing

10. Diharapkan rata-rata 60 % wanita tani ikut partisipasi dalam kegiatan

kelembagaan kelompok tani

11. Diharapkan 70 % Poktan dan Gapoktan mampu mengembangkan modal usaha

12. Diharapkan agar 50 % anggota kelompok tani yang ada mau dan tertarik untuk

menabung di Gapoktan / kelompok taninya masing-masing

16
IV. MASALAH

A. Masalah Teknis / Perilaku

Masalah adalah faktor penyebab keadaan tidak memuaskan dan bersifat perilaku

antara lain :

1. Sebagian besar 40 % petani belum tahu dan terampil menentukan luas lahan

persemaian padi dari satuan luas areal yang akan ditanami sesuai dengan anjuran.

2. Hanya 45 % petani / wanita yang tahu dan terampil tentang fungsi dan manfaat

sistem tanam padi jajar legowo.

3. Hanya 60 % petani yang mau dan yakin akan manfaat penggunaan pupuk organik /

kompos.

4. Hanya 55 % petani maju dan 45 % petani biasa yang tahu dan terampil melakukan

pengamatan agroekosistem sesuai konsep PHT.

5. 50 % petani belum tahu dan yakin tentang fungsi dan manfaat pupuk Kalium / Kcl.

6. Masih 50 % petani yang belum tahu dan terampil sistem penyadapan karet sesuai

anjuran.

7. 40 % petani belum tahu cara pengendalian penyakit menular pada ternak.

8. 50 % petani belum tahu cara budi daya ikan sesuai anjuran.

B. Masalah Sosial

1. 40 % pengurus dan anggota kelompok tani belum memahami dan menjalankan tugas

dan fungsinya masing-masing.

2. Masih sebagian besar 80 % wanita tani belum tahu mau dan tertarik dalam kegiatan

kelompok tani

17
C. Masalah Ekonomi

1. 50 % Gapoktan dan Poktan yang ada yang mampu mengembangkan modal usaha

kelompoknya.

2. Sebagian besar petani 70 % belum mau dan tertarik untuk melakukan pemasaran

hasil melalui kelompok tani.

3. Hanya sebagian kecil 20 % anggota kelompok tani yang merasa tertarik untuk

menabung pada kelompok taninya masing-masing.

D. Masalah Non Teknis

1. Sebagian lahan yang ada 30 % tingkat kesuburan / kurus sehingga produktivitas

rendah.

2. Hanya sekitar 50 % pada lahan sawah yang sudah diusahakan secara optimal.

3. Pengadaan sarana produksi ditingkat petani sering mengalami keterlambatan / tidak

tepat waktu.

4. Sarana prasarana transportasi (jalan) mengalami kerusakan yang berakibat harga

yang diterima petani relatif rendah.

5. Pengairan tergantung pada curah hujan.

6. Adanya perubahan iklim yang ekstrim sehingga terjadi penurunan produksi padi dan

tanaman pangan lainnya.

18
V. CARA MENCAPAI TUJUAN

Lampiran-Lampiran :

19

Anda mungkin juga menyukai