PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Nama : Rela Amallya
NIM : K6420066 Kelas :D Mata Kuliah. : Media Pembelajaran PKn
LEMBAR KERJA
Lembar Kerja 3 . Rancangan Media Pembelajaran dengan Model ASSURE
Kompetensi Dasar: Indikator: Tujuan Pembelajaran:
3.4 Merumuskan 3.4.1 Menjelaskan 1. Peserta didik dapat
hubungan pengertian pemerintah menjelaskan pengertian pemerintah pusat pusat dan daerah menurut pemerintah pusat dan dan daerah menurut Undang-Undang Dasar daerah menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Undang-Undang Dasar Dasar Negara Tahun 1945 Negara Republik Republik Indonesia Indonesia Tahun 1945 Tahun 1945 3.4.2 Menunjukkan dengan baik dan benar hubungan desentraslisasi setelah guru memberi dan Otonomi daerah dalam instruksi untuk membaca konteks NKRI materi. 2. Peserta didik dapat 3.4.3 Menguraikan menunjukkan hubungan kedudukan dan peran desengtralisasi dan pemerintah pusat otonomi daerah dalam konteks NKRI dengan 3.4.4 Menguraikan baik dan benar Setelah kedudukan dan peran guru memberi instruksi pemerintah daerah untuk membaca materi. 3. Peserta didik dapat 3.4.5 Membuktikan adanya menguraikan kedudukan hubungan struktural dan dan peran pemerintah fungsional pemerintah pusat dengan baik dan pusat dan daerah benar setelah peserta didik melakukan diskusi 3.4.6 Membuat makalah kelompok. mengenai hubungan 4. Peserta didik dapat pemerintah pusat dan menguraikan kedudukan daerah menurut Undang- dan peran pemerintah Undang Dasar Negara daerah dengan baik dan Republik Indonesia Tahun benar setelah peserta 1945 didik melakukan diskusi kelompok. 5. Peserta didik dapat membuktikan adanya hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah dengan baik dan benar setelah UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
peserta didik melakukan
diskusi kelompok. 6. Peserta didik dapat membuat makalah mengenai hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan baik dan benar setelah peserta didik melakukan diskusi kelompok. A (ANALYZE Peserta belajar yang akan dijadikan obyek studi kasus ini LEARNERS merupakan peserta didik Kelas X SMA/MA/SMK/MAK (menganalisis A. Karakteristik Umum : peserta belajar)) Usia = 15-16 tahun Kelas = X SMA/MA/SMK/MAK Etnis= Populasi etnik yang pada umumnya dijumpai oleh masyarakat kota dan desa. Biasanya, Peserta didik kelas X sangat kompetitif dalam melakukan kegiatan, antusias dalam pembelajaran, dan disiplin dalam pengerjaan dan pengumpulan tugas, karena masih awal memasuki jenjang sekolah menengah atas. Pada tahapan ini, peserta didik lebih banyak melakukan observasi yang mana akan membuat peserta didik mampu mengembangkan kemampuannya dalam menangkap sumber informasi-informasi yang ada di sekitarnya. B. Kompetensi Dasar Spesifik : Secara umum, peserta didik kelas X SMA/MA/SMK/MAK dapat : a. Membuat peragaan sederhana terkait materi pembelajaran dan menjabarkannya. b. Mampu memahami materi dengan cepat dan efektif melalui pemanfaatan media pembelajaran yang menarik. c. Mampu berselancar di internet untuk mendapatkan data-data yang kredibel. d. Mampu berdiskusi via daring untuk memecahkan masalah yang disajikan. C. Gaya Belajar : Gaya belajar peserta didik kelas X sangat bervariasi, tetapi lebih cenderung bertipe audio dan visual. Bagi peserta didik dengan gaya belajar visual, guru dapat memanfaatkan media PPT yang menampilkan gambar atau ilustrasi mengenai suatu pokok bahasan. Bagi peserta didik dengan gaya belajar auditori, guru bisa memanfaatkan media podcast dalam menjelaskan suatu materi. Hal ini akan lebih efektif bagi proses pembelajaran karena podcast dapat didengarkan berulang kali, sehingga peserta didik dapat dimanapun dan kapanpun mendengarkan podcast tersebut guna UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
mengulang materi pembelajaran. Dari kedua gaya
belajar diatas, peserta didik dapat mudah memahami dan lebih antusias dalam menerima materi pembelajaran.
S (STATE Tujuan Pembelajaran mengacu pada rumusan sebagai
OBJECTIVES berikut (diambil dari tujuan pembelajaran pada indikator (merumuskan tujuan 3.4.1) : pembelajaran atau A (Audience) = Merujuk pada peserta belajar. (Peserta kompetensi)) didik) B (Behaviour) = Kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan yang akan dicapai setelah pembelajaran. (Menjelaskan) C (Conditions)= Pernyataan tujuan yang meliputi kondisi di mana untuk kerja itu diamati. (setelah guru memberi intruksi untuk membaca materi) D (Degree) = Pernyataan tujuan yang mengindikasikan standar atau kreteria yang akan memutuskan sejauh mana keberhasilan untuk kerja itu dapat diterima. (dengan baik dan benar) Sesuai rumusan di atas, Tujuan Pembelajaran dapat ditulis seperti berikut : “Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan baik dan benar setelah guru memberi instruksi untuk membaca materi”.
S (SELECT Metode : Metode yang dapat digunakan ialah ceramah,
METHODS, MEDIA diskusi, dan tanya jawab. Metode ceramah adalah suatu AND MATERIALS bentuk penyajian bahan pengajaran melalui (memilih metode, penerangan dan penuturan lisan oleh guru kepada media dan bahan peserta didik tentang suatu topik materi yang ajar)) disampaikan. Metode diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. Metode tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab dari guru kepada siswa atau dari siswa kepada guru tentang pemahaman terhadap materi yang sedang dibahas. Pertimbangan pemilihan metode tersebut didasarkan pada peserta belajar dan materi pembelajaran itu sendiri. Selain itu metode diskusi dan tanya jawab ini sangat sesuai dengan materi pembelajaran terkait (sesuai KD) yang membutuhkan pradigma belajar kontruktivisme. Yang mana metode belajar kontruktivisme ini merupakan model pembelajaran yang mengedepankan aktivitas siswa dalam setiap interaksi ekukatif untuk dapat melakukan eksplorasi dan menemukan pengetahuannya sendiri. UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Media : Media yang dapat digunakan yaitu PPT, Peta
Konsep, dan Video. PPT merupakan salah satu media pembelajaran yang sering digunakan serta salah satu media pembelajaran yang mengkombinasikan gambar dan grafik yang mana mampu menjadi obyek yang ditayangkan dapat dipahami secara mudah dan terstruktur. Sedangkan, peta konsep merupakan suatu bagan sekmatis atau ilustrasi grafis untuk mewakili hubungan yang bermakna antara satu konsep dengan konsep lainnya sehingga menjelaskan suatu pengertian konseptual seseorang dalam suatu rangkaian pernyataan. Video merupakan salah satu media pembelajaran yang di dalamnya menampilkan gambar dan suara yang mana mampu menjadikan obyek serasa lebih hidup. Penggunaan media video ini bisa melalui tayangan video YouTube maupun video yang dibuat sendiri oleh guru. Tayangan video tersebut disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan pada KD 3.4 ini. Misal tayang video tersebut mengambil pada indikator “Menguraikan kedudukan dan peran pemerintah pusat”. Pertimbangan pemilihan PPT berbasis peta konsep sebagai media pembelajaran dalam KD 3.4 ini didasarkan atas kelebihan dari penggunaan PPT sendiri diantaranya Dapat menyajikan obyek secara detail, Dapat digunakan secara berulang, dan Dapat digunakan untuk kelompok atau individual. Sedangkan kelebihan dari peta konsep itu sendiri adalah Informasi yang dipelajari secara bermakna akan lebih lama diingat, Melatih diri memahami informasi-informasi penting, dan Meningkatkan produktivitas. Bahan Ajar : Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. a. Buku Teks : Memuat materi pembelajaran secara terstruktur sesuai dengan silabus pembelajaran yang sudah disesuaikan dengan kurikulum yang telah tersedia. b. Modul : Memuat gambaran ringkas materi pembelajaran disertai dengan latihan-latihan soal sebagai tolak ukur pemahaman siswa tiap bab. c. Lembar Kegiatan Siswa : Memuat soal-soal latihan terhadap materi pembelajaran yang sudah disampaikan guru dan juga sebagai bahan evaluasi hasil belajar siswa. Dapat berbentuk angket, kuesioner, pilihan ganda, isian singkat, dan esai sesuai dengan ranah kemampuan siswa yang ingin diukur oleh guru terhadap siswa. d. PPT Tayang : Memuat gambaran-gambaran materi yang disajikan secara ringkas dan terstruktur yang dilengkapi dengan visualisasi yang menarik agar peserta didik dapat memahami dengan mudah UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
bahan ajar yang disampaikan. Dapat berbentuk
peta konsep, mind mapping, alur kerangka, dan lain sebagainya. U (UTILIZE MEDIA Penggunaan Media dan Bahan Ajar, dilakukan dengan AND MATERIALS beberapa tahapan yaitu : (menggunakan 1. Mengkaji Bahan Ajar (Review materi sebelumnya) media dan bahan Misal : Pada pertemuan kali ini membahas mengenai ajar) Bab materi “Menguraikan kedudukan dan peran pemerintah pusat”, maka sebelum membahas materi tersebut, guru mereview terlebih dahulu materi Bab sebelumnya tentang “pengertian pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945” Dapat melalui pre- test atau sekedar bertanya kepada siswa untuk mengingat kembali apa yang sudah dipelajari sebelumnya. 2. Menyiapkan Bahan Ajar (Materi dan Media dipersiapkan) Misal : Pada pertemuan kali ini akan membahas tentang “Membuktikan adanya hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah.” Maka, guru sebelum menyampaikan materi kepada peserta didik, guru sudah menyiapkan materi “Konsep hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan daerah.”, termasuk urutan penyampaian materi tersebut serta menyalakan LCD proyektor untuk menampilkan materi pembelajaran melalui tayangan PPT berbasis peta konsep. 3. Menyiapkan Lingkungan (Mengondisikan Tempat Belajar) Misal : Sebelum guru dan peserta didik memulai pembelajaran, dipastikan kondisi ruang kelas bersih tidak ada sampah, sirkulasi udara yang baik, pencahayaan lampu yang baik, pengaturan listrik yang baik dan siswa sudah duduk dengan nyaman dan tenang dalam kondisi yang kondusif siap menerima pelajaran agar dapat menyerap materi yang disampaikan. 4. Menyiapkan Pembelajaran Peserta Didik (Berfokus pada kondisi Peserta Belajar) Misal : Pada saat pembelajaran berlangsung dipastikan bahwa seluruh siswa fokus terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Guru bisa menggunakan alat bantu media pembelajaran seperti tampilan presentasi untuk menampilkan materi pembelajaran “Merumuskan hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945” baik berupa tulisan paragraf di dokumen (word), berupa bagan-bagan peta konsep melalui Microsoft Visio maupun tayangan PPT agar menarik perhatian dan meningkatkan UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
motivasi peserta belajar. Siswa juga dapat diminta
untuk menyiapkan buku, modul dan perlengkapan alat tulis lainnya. 5. Menyajikan Pengalaman Belajar (Kondisi Belajar yang ingin Diciptakan Guru untuk Didapat oleh Peserta Belajar) Misal : Guru pada pertemuan ini ingin menciptakan kondisi belajar agar siswa aktif dalam pembelajaran. Lalu, guru memilih metode diskusi. Selanjutnya, guru membagi peserta belajar ke dalam beberapa kelompok, kemudian setiap kelompok diberikan satu permasalahan tentang “Kedudukan dan peran pemerintahan pusat” melalui materi video di Youtube, masing-masing kelompok diminta memberi gambaran maupun peta konsep yang tepat terkait masalah yang disajikan tersebut, kemudian hasil diskusi dipresentasikan melalui tayangan PPT. Setelah itu, Guru juga dapat mengembangkan alternatif lain untuk membuat peserta didik lebih aktif dan persuasif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, dapat menggunakan aplikasi kuis online yang dapat diakses melalui gawai peserta didik. Misal, penggunaan aplikasi maupun website Quizizz untuk menjawab kuis selepas kegiatan presentasi PPT. Hal ini dapat membuat peserta didik dapat mengingat lebih lama materi-materi yang sudah diberikan agar tidak mudah lupa. Namun dengan catatan bahwa dalam penggunaan aplikasi tersebut tidak terkesan rumit bagi guru maupun peserta didik dalam mengaplikasikannya. Pada pengalaman belajar ini, guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing yang membantu peserta belajar mulai dari menggali topik dari sumber belajar, mendiskusikan isi materi, hingga menyajikan informasi kepada teman sekelas. Sedangkan, peserta didik berperan sebagai sekelompok subjek yang berusaha mendapatkan kemampuan dan kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.
R (REQUIRE Setelah melakukan diskusi kelompok, peserta
LEARNER belajar setiap kelompok secara bergiliran PARTICIPATION mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya (mengembangkan masing-masing, dengan pembagian tugas sesuai peran serta peserta kesepakatan kelompok, ada yang berperan sebagai belajar)) moderator, notulen, penyaji, dan penjawab soal. Kemudian setelah sesi presentasi dilanjutkan sesi tanya jawab ( saran, tanggapan, komentar, kritik, dan sebagainya) dan kemudian dilanjutkan dengan sesi terakhir yaitu sesi penarikan kesimpulan dan sesi penutup. UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Tenaga Pengajar (Guru) hanya berperan sebagai
fasilitator yang memberikan penilaian dan evaluasi keberlangsungan presentasi kelompok. Setelah melakukan presentasi PPT kelompok, guru dapat menggunakan kriteria penugasan untuk menelaah portofolio setiap siswa, setiap siswa diberi instruksi untuk menyusun ringkasan materi yang disampaikan saat melakukan presentasi kelompok dan dapat menambahkan komentar maupun sanggahan untuk setiap berkas portofolio yang telah diringkas. Hal ini dilakukan sebagai bentuk umpan balik/feedback dari materi yang disampaikan. E (EVALUATE AND Dalam melakukan evaluasi penilaian, ada dua hal umum REVISE (menilai dan yang biasa digunakan dalam instrumen penilaian memperbaiki)) perkembangan pembelajaran, yaitu : 1. Penilaian Umum : Penilaian ini didasarkan atas hasil kemampuan belajar peserta didik yang selama ini ditempuh sepanjang masa studi, dapat melalui Pre- test/Post-test, Penugasan, Latihan-latihan/Lembar kerja, keaktifan peserta didik dalam pembelajaran di kelas, Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). 2. Perbaikan : Guru melakukan evaluasi, apabila dalam penggunaan media pembelajaran yang telah digunakan tidak mencapai standar kompetensi yang ditargetkan, maka tenaga pendidik dapat melakukan wawancara maupun pengisian angket penilaian kepada para peserta didik dari keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan sepanjang masa studi. Jika sudah mengetahui letak titik kesalahan dalam penggunaan media pembelajaran, maka perlu dicari solusi untuk memperbaiki letak kesalahan tersebut agar penggunaan media pembelajaran ke depannya agar berjalan dengan optimal dan stabil.