Anda di halaman 1dari 1

Ide Penelitian : Tentang Minat Ibu dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) diwilayah

Kerja Puskesmas Sungai Jambak

Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Minat Ibu dalam penggunaan Alat Kontrasepsi
dalam Rahim diWilayah Kerja Puskesmas Sungai Jambak

Rumusan Masalah :

Secara global, pengguna kontrasepsi modern seperti pil KB, suntik KB, implan/norplant/susuk,
AKDR/IUD/spiral, vasektomi dan tubektomi telah meningkat tidak signifikan dari 54% pada tahun 1990
menjadi 57,4% pada tahun 2014. Secara regional, proporsi Wanita Usia Subur (WUS) 15-49 tahun
melaporkan penggunaan metode kontrasepsi modern telah meningkat minimal 6 tahun terakhir. Di
Afrika dari 23,6% menjadi 27,6%, di Asia telah meningkat dari 60,9% menjadi 61,6%, sedangkan Amerika
latin dan Karibia naik sedikit dari 66,7% menjadi 67,0%. Diperkirakan 225 juta perempuan di negara-
negara berkembang ingin menunda atau menghentikan kesuburan tapi tidak menggunakan metode
kontrasepsi apapun dengan alasan sebagai berikut: terbatas pilihan metode kontrasepsi dan
pengalaman efek samping. Kebutuhan yang belum terpenuhi untuk kontrasepsi juga masih terlalu tinggi.
Ketidakadilan ini didorong oleh pertumbuhan populasi (WHO, 2014).

Badan Perencanaan Pembangunan (2018) mendapatkan jumlah penduduk Indonesia yaitu


sebanyak 265 juta jiwa dengan rincian 133,17 juta jiwa adalah penduduk berjenis kelamin laki-laki dan
131,88 juta jiwa adalah penduduk perempuan. Angka tersebut merupakan hasil perhitungan yang
dilakukan oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan dengan bimbingan dari Badan Pusat
Statistik (BPS, 2017) dengan menggunakan metode geometrik.

Tingginya laju pertumbuhan penduduk yang tidak diiringi dengan peningkatan kualitas
penduduk, maka dilakukan upaya penanganan yaitu dengan program Keluarga Berencana.

Gerakan KB Nasional selama ini telah berhasil mendorong peningkatan peran serta masyarakat
dalam membangun keluarga kecil yang makin mandiri. Keberhasilan ini mutlak harus diperhatikan
bahkan terus ditingkatkan karena pencapaian tersebut belum merata. Sementara ini, kegiatan Keluarga
Berencana masih kurangnya dalam penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), Implant, Medis Operatif Pria (MOP), Medis Operatif Wanita (MOW)
(BKKBN, 2013). Berdasarkan Data Dari BKKBN 2014 , Peserta KB Indonesia yang menggunakan Alat
Kontrasepsi , Pengguna Pil Sebanyak 26 ,6 %, Suntik 48,56 %, Implan 9, 23 %, IUD 7,75 %. Dan
berdasrkan data dari Puskesmas Sungai Jambat tahun 2019 dari 714 Pasangan Usia Subur, yang
menggunakan Pil 278 orang , Suntik 283 orang , Implan 52 orang dan IUD 8 orang Dilihat dari data
tersebut menunjukan bahwa proporsi penggunaan Alat Kontraseps IUD rendah. Dengan data tersebut
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang minat Pasangan Usia Subur dalam
penggunaan alat Kontrasepsi dalam Rahim ( AKDR).

Anda mungkin juga menyukai