Anda di halaman 1dari 15

MOBILITAS PENDUDUK

 Mobilitas pddk vertikal (status )

horizontal (geografis)

Permanen Non Permanen


(migrasi)
Ulangalik Nginap/
(commuting) mondok
. KONSEP DAN DEFINISI MIGRASI

 Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam


demografi.
 Migrasi bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran
dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di
suatu wilayah
 Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan
terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk
yang tidak merata
 Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan
untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati
batas administratif (migrasi internal) atau batas
politik/negara (migrasi internasional).
 Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan
yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke
daerah (negara) lain.
 Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu
dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
 migrasi internasional, yaitu perpindahan penduduk dari
suatu negara ke negara lain
 migrasi internal perpindahan yang terjadi dalam satu
negara, misalnya antarpropinsi, antar kota/kabupaten,
migrasi perdesaan ke perkotaan atau satuan administratif
lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten,
seperti kecamatan, kelurahan dan seterusnya. Jenis migrasi
yang terjadi antar unit administratif selama masih dalam
satu negara
 Perhitungan angka migrasi biasanya didasarkan pada tiga kriteria;
 Pertama, life time migration (migrasi seumur hidup) yang
menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat
tinggal waktu survei berbeda dengan tempa tinggal waktu lahir
 Kedua, recent migration yang menyatakan bahwa seseorang
dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal waktu survei berbeda
dengan tempat tinggal lima tahun sebelum survei.
 Ketiga, total migration (migrasi total), yang menyatakan bahwa
seseorang dikatakan sebagai migran bila dia pernah bertempat
tinggal di tempat yang berbeda dengan tempat tinggal waktu
survei.
 Kriteria migrasi yang digunakan dalam modul adalah angka migasi risen
(recent migration), karena lebih mencerminkan dinamika spasial penduduk
antara daerah daripada migrasi seumur hidup (life time migration), yang
relatif statis
 Sedangkan migrasi total tidak dibahas karena definisinya tidak
memasukkan batasan waktu antara tempat tinggal sekarang (waktu
pencacahan) dan tempat tinggal terakhir sebelum tempat tinggal sekarang
 Faktor-faktor penarik (pull factor);
 Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk
memperbaikan taraf hidup.
 Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih
baik.
 Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan,
misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik
lainnya.
 Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan,
pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah
lain untuk bermukim di kota besar tersebut.
 Everett S Lee (1966) mengajukan empat faktor yang
menyebabkan orang mengambil keputusan untuk
melakukan migrasi yaitu:
 Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
 Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan
 Rintangan-rintangan yang menghambat
 Faktor-faktor pribadi
 Robert Norris
 Migrasi kembali
 Migrasi paksaan
 Kesempatan Antara

 Penduduk migran  bi local population


UKURAN MIGRASI

Angka Mobilitas (m)


rasio dari banyaknya penduduk yang pindah secara
lokal dalam suatu jangka waktu tertentu dengan
banyaknya penduduk

Angka migrasi masuk (mi),


yang menunjukkan banyaknya migran yang masuk
per 1000 penduduk di suatu kabupaten/kota tujuan
dalam satu tahun.
Angka migrasi keluar (mo),
yang menunjukkan banyaknya migran yang keluar
dari suatu kabupaten/kota per 1000 penduduk di
kabupaten/kota asal dalam satu tahun.
Angka migrasi neto (mn),
yaitu selisih banyaknya migran masuk dan keluar
ke dan dari suatu kabupaten/kota per 1000
penduduk dalam satu tahun.
JENIS JENIS MIGRASI
 Migrasi masuk
 Migrasi keluar
 Migrasi Netto
 Migrasi Brutto
 Urbanisasi
 Transmigrasi
 Migrasi semasa hidup
Migrasi berdasarkan tempat kelahiran
 Migrasi Parsial
jumlah migran dari daerah asal
 Arus migrasi
jumlah perpindahan yang terjadi dari daerah asal
dlm jangka waktu tertentu
Tabel 2. Distribusi Persentase Migrasi Risen Masuk dan Keluar Antarpropinsi di
Indonesia: SP 1980, SP 1990, SUPAS 1995, dan SP 2000.
Propinsi SP 1980 SP 1990 SUPAS 1995 SP 2000
Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar
NAD 1,37 0,79 1,07 0,96 0,67 1,16 0,19 1,96
Sumatera Utara 2,57 4,98 2,05 5,38 2,42 4,77 1,69 4,35
Sumatera Barat 2,50 4,30 2,46 3,35 3,25 3,47 1,29 2,84
Riau 2,65 1,51 4,67 1,80 3,46 3,03 6,34 1,11
Jambi 2,88 1,02 2,60 1,24 1,34 1,26 1,32 1,01
Sumatera Selatan 5,94 3,71 4,04 3,85 3,00 4,49 1,98 1,84
Bengkulu 1,80 0,45 1,58 0,55 1,55 0,86 0,83 0,43
Lampung 13,63 1,28 4,04 2,63 2,68 3,98 1,81 35,82
Kep. Bangka Belitung -- -- -- -- -- -- 34,46 0,41
DKI Jakarta 20,58 10,73 15,86 19,24 13,95 19,75 8,40 10,31
Jawa Barat 14,82 13,15 25,72 9,60 26,23 10,77 13,28 7,66
Jawa Tengah 4,93 25,50 7,33 22,46 8,26 17,57 4,24 12,34
DI Yogyakarta 2,65 2,05 3,08 2,34 3,88 2,66 2,36 1,57
Jawa Timur 5,46 16,02 6,26 12,54 10,29 9,85 2,16 6,42
Banten -- -- -- -- -- -- 7,52 2,52
Bali 1,00 1,47 1,26 1,09 1,37 1,09 1,03 0,57
Nusa Tenggara Barat 0,70 1,09 0,71 0,71 1,08 0,84 0,68 0,62
Nusa Tenggara Timur 0,70 0,97 0,52 0,88 0,77 1,04 0,33 0,67
Timor Timur 0,00 0,11 0,50 0,26 0,50 0,30 * *
Kalimantan Barat 1,06 0,80 0,83 0,87 1,05 0,82 0,59 0,55
Kalimantan Tengah 1,33 0,45 1,50 0,72 0,86 1,03 1,51 0,30
Kalimantan Selatan 1,66 1,29 1,87 1,48 1,62 1,35 1,07 0,76
Kalimantan Timur 3,02 0,57 3,70 1,32 3,25 1,82 1,86 0,52
Sulawesi Utara 1,22 1,07 0,66 0,99 0,51 1,16 0,65 0,47
Sulawesi Tengah 2,24 0,49 1,33 0,54 1,66 0,67 0,91 0,37
Sulawesi Selatan 1,75 4,15 2,27 3,12 3,22 3,58 0,92 2,06
Sulawesi Tenggara 1,37 0,83 1,35 0,71 1,34 0,93 1,30 0,27
Gorontalo -- -- -- -- -- -- 0,11 0,41
Maluku 1,26 0,76 1,31 0,75 0,54 1,10 0,22 1,13
Maluku Utara -- -- -- -- -- -- 0,18 0,35
Papua 0,26 0,45 1,40 0,61 1,25 0,64 0,77 0,37
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Keterangan : -- Propinsi baru dan * sudah bukan merupakan bagian dari Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai