Anda di halaman 1dari 6

PROFIL INDIKATOR MUTU INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

RSU GRHA BHAKTI MEDIKA

Judul Indikator Angka Kegagalan Pemasangan IV Line Pada Bayi Dan Anak
Dasar Pemikiran a. Undang-Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
b. Standar Prosedur Operasional (SPO) tindakan keperawatan

Dimensi Mutu Keselamatan, Efektifitas dan Efisiensi


Tujuan Mengurangi kejadian traumatik pada bayi dan anak dan meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan terutama pada tindakan pemasangan IV line pada bayi dan
anak
Definisi Pemasangan IV Line atau terapi intravena adalah proses memasukkan jarum
Operasional abocath ke dalam pembuluh darah vena yang kemudian disambungkan dengan
selang infus dan di alirkan cairan infus (Rosyidi, 2013)
Angka kegagalan pemasangan IV line pada bayi dan anak adalah jumlah
kejadian gagal dalam proses pemasangan akses intravena pada pasien bayi dan
anak sesuai kriteria kegagalan pemasangan infus.
Kriteria kegagalan pemasangan infus pada bayi dan anak di RSU Grha Bhakti
Medika disepakati dikatakan gagal jika tidak berhasil setelah 5 kali mencoba.
Jenis Indikator Struktur, proses, outcome
Satuan Presentase
Pengukuran
Numerator Jumlah kejadian gagal pemasangan IV line pada bayi dan anak sesuai kriteria
Denominator Jumlah total pasien bayi dan anak yang dipasang IV line dirawat inap/ IGD dalam
1 bulan
Target 100%
Kriteria Inklusi Inklusi: Semua pasien bayi dan anak yang menjalani prosedur pemasangan IV line
Dan Eksklusi di IGD dan rawat inap
Eksklusi: Semua pasien bayi dan anak yang tidak menjalani prosedur pemasangan
IV line di rawat jalan dan rawat inap serta IGD.
Formula

Metode Sensus harian


Pengumpulan
Data
Sumber Data Pasien Anak dan bayi yang masuk lewat IGD
Intrumen Angka Kegagalan Pemasangan IV Line
Pengambilan
Data
Sampel Medical Record
Periode Satu bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan
Penyajian Data statistik
Penanggung Kepala IGD
Jawab
PROFIL INDIKATOR MUTU INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RSU GRHA BHAKTI MEDIKA

Judul Indikator Emergency Respon Time di IGD < 5 menit


Dasar Emergency respon time merupakan indikator dari mutu pelayanan rumah sakit. IGD
Pemikiran sebagai instalasi pertama yang menerima pasien harus memiliki standar yang
kompeten guna tercapainya response time yang cepat dan mutu pelayanan yang baik
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan pasien emergency sehingga mampu
menyelamatkan pasien gawat darurat.
Definisi Emergency respon time adalah waktu tanggap yang dibutuhkan sejak pasien datang
Operasional hingga mendapat pelayanan dokter jaga IGD
Jenis Indikator Struktur, proses, hasil (outcome)
Satuan Presentase
Pengukuran
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak kedatangan semua pasien yang
disampling secara acak sampai dilayani dokter
Denominator Jumlah seluruh pasien yang disampling (minimal N=50)
Target < 5 menit
Pencapaian
Kriteria Inklusi Inklusi Semua pasien yang datang melalui pintu IGD
dan Eksklusi Ekslusi Pasien transfer dari Poli rawat jalan
Formula Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak kedatangan semua pasien
yang disampling secara acak sampai dilayani dokter
x 100 %
Jumlah seluruh pasien yang disampling (minimal N=50)

Metode Sensus harian


Pengumpulan
Data
Sumber Data Sampel
Intrumen
Emergency respon
Pengambilan TGL NO NO.RM DIAGNOSA Time
Data
<5 > 5 menit
menit

Sampel Medical record


Periode Analisa Tiga bulan
Periode Satu bulan
Pengumpulan
Data
Penyajian data statistik
Penanggung Kepala IGD
Jawab

PROFIL INDIKATOR MUTU INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)


RSU GRHA BHAKTI MEDIKA

Judul Indikator Angka kepatuhan pemasangan infus 1 (satu) kali penusukan pada pasien dewasa ( ≥
17 tahun )
Dasar a. Undang-Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
Pemikiran b. Standar Prosedur Operasional (SPO) tindakan keperawatan
c. Mengevaluasi ketepatan penusukan infus pada pasien di IGD
Dimensi Mutu Efisiensi, keselamatan dan keamanan, berorientasi pada pasien
Tujuan Mengetahui frekuensi pelaksanaan penusukan infus pada pasien dewasa di IGD
Definisi Merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk memunksi vena secara transcutan
Operasional menggunakan teknik steril memakai jarum yang disambungkan ke set infus untuk
memasukkan obat atau cairan yang tidak lebih dari 1 (satu) kali penusukan pada
pasien dewasa ( ≥ 17 tahun )
Jenis Indikator Struktur, proses, hasil (outcome)
Satuan presentase
Pengukuran
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan penusukan jarum infus 1 (satu) kali insersi di IGD
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan penusukan jarum infus di IGD

Target 90%
Kriteria Inklusi Inklusi: Semua pasien dewasa (≥ 17 tahun) yang menjalani prosedur pemasangan
Dan Eksklusi infus

Eksklusi: Semua pasien dewasa yang tidak menjalani prosedur pemasangan infus di
IGD, Semua pasien igd yang di baha umur 17 tahun

Formula Jumlah pasien yang dilakukan penusukan jarum infus 1 (satu) kali insersi di
IGD x100%

Jumlah seluruh pasien yang dilakukan penusukan jarum infus di IGD (minimal
N=50)

Metode Sensus harian


Pengumpulan
Data
Sumber Data Data Sekunder ( sensus harian )
Instrument Sensus harian
Pengumpulan
Data
Sampel Medical Record
Periode Tiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Tiap tiga bulan
Penyajian Data Statistik
Intrumen Formulir angka kejadian kegagalan pemasangan IV line
Pengambilan
Data
Penanggung Kepala IGD
Jawab

Anda mungkin juga menyukai