Anda di halaman 1dari 1

ANALISA PARAMETER GESER TANAH BERDASARKAN PENDEKATAN CRACKED SOIL MENGGUNAKAN

ALAT UJI GESER YANG DIMODIFIKASI.


Slamet Rohadi Budi Prasetyo
Dosen Pembimbing
Prof.Ir.Indrasurya B.Mochtar,M.Sc.,Ph.D.
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil Perencanaan Dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Mochtar (2011) mengemukakan bahwa kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukan longsor selalu terjadi pada musim hujan baik saat terjadi hujan lebat maupun
sesaat setelah terjadinya hujan. Kelongsoran juga terjadi pada lokasi-lokasi yang memiliki parameter tanah yang baik dari hasil pengujian laboratorium standart yang
seharusnya dengan kondisi tanah yang baik tanah tidak akan longsor. Kelongsoran di lapangan disebabkan oleh adanya retak-retak pada tanah. Retak pada tanah
menyebabkan perbedaan parameter tanah yang tidak dapat dihasilkan dari pengujian laboratorium standard uji geser langsung. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi
alat uji geser tanah untuk memperoleh parameter tanah retak yang telah dikembangkan sejak tahun 2014 dan hingga saat ini masih digunakan. Penelitian ini
merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya untuk mengetahui nilai sudut-geser-dalam pada tanah dengan konsistensi stiff dengan plastisitas yang berbeda serta
mempelajari pengaruh kekasaran pada bidang retah pada tanah konsistensi very stiff-hard.

INTRODUCTION RESULTS
Menurut Mochtar (2011) kelongsoran yang terjadi Analisa parameter geser dilakukan saat tegangan geser maksimum/peak, displacement mencapai 10% dan 20%
dilapangan selalu terjadi pada musim hujan lebat diameter benda uji. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sudut geser dalam saat kondisi peak (tegangan geser
maupun setelahnya. Kelongsoran dilapangan maksimum), displacement 10%D dan 20%D menunjukkan perilaku yang sama yaitu terjadi penurunan sudut geser
diyakini terjadi akibat adanya retak-retak pada akibat peningkatan harga platisitas tanah (Grafik 1). Sedangkan Variasi kekasaran dilakukan pada tanah konsistnsi
tanah. Retak pada tanah menyebabkan perbedaan Very Stiff dan Hard, didapatkan hasil seperti yang terlihat pada Grafik 2 dan Grafik 3. Dimana kekasaran sangat
parameter geser tanah yang tidak dapat dihasilkan berpengaruh terhadap Parameter gser tanah retak. Perlu diketahui bahwa kekasaran untuk tanah very stiff
dari pengujian laboratorium standart. Oleh menggunakan pasir sedangkan tanah Keras menggunakan guratan. Kepadatan tanah memiliki pengaruh yang
karenanya, pengujian dilakukan menggunakan alat signifikan terhadap kekuatan geser apabila tanah sangat padat (angka pori sangat kecil) dan tidak mudah hancur ketika
diberi tegangan .Dapat dilihat pengujian tanah konsistensi Hard yang memiliki parameter geser yang besar (Grafik 4).
uji geser yang dimodifikasi. Penelitian ini
merupakan lanjutan serangkaian penelitian untuk
mengetahui parameter geser tanah retak (Cracked
soil).
METHODS

Grafik 1. Pengaruh plastisitas terhadap parameter geser Grafik 2. Pengaruh kekasaran permukaan bidang
tanah retak parameter geser tanah retak konsistensi Very Stiff

Grafik 3. . Pengaruh kekasaran permukaan bidang Grafik 4. Hubungan Angka Pori (e) dengan Sudut
parameter geser tanah retak tanah Keras geser dalam (Фcrack)

CONCLUSION
Plastisitas tanah memiliki pengaruh terhadap besar
parameter geser tanah saat kondisi cracked.
Parameter geser tanah saat retak terutama sudut
geser dalam sangat dipengaruhi oleh kekasaran
permukaan bidang gesernya.
Material kekasaran sangat berpengaruh terhadapa
besar kekuatan geser yang terjadi meliputi bentuk,
ukuran dan tekstur permukaan itu sendiri.
Kepadatan tanah memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kekuatan geser apabila tanah sangat padat
(angka pori sangat kecil) dan tidak mudah hancur
Alat Uji Geser Modifikasi untuk Cracked Soil ketika diberi tegangan. Hal ini dibuktikan pada
(Sumber : Hutagamissufardal & Mochtar,2018) pengujian tanah konsistensi Hard yang memiliki
parameter geser yang besar.

Anda mungkin juga menyukai