Anda di halaman 1dari 3

MEKANIKA TANAH

KUAT GESER TANAH

DOSEN PENGAMPU : ( Ir. Fauzi Lebang, ST.,MT. )

NAMA: SHAZHUKA S. PUTRA

NIM :4521041031

KELAS : A

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK 2022


Kuat Geser Tanah

Kuat geser tanah merupakan sebuah faktor yang sangat penting dalam
menyelesaikan masalah-masalah tentang tanah seperti mendesain pondasi,
perhitungan tekanan tanah lateral, analisis kesatabilan lereng dan lainnya. Kuat
geser tanah adalah kemampuan tanah melawan tegangan geser yang terbebani
(gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah terhadap desakan atau
tarikan). Jika suatu tanah tidak memiliki kekuatan geser yang cukup untuk
menahan atau memikul tegangan geser yang terjadi, maka akan timbul pergeseran
tanah (keruntuhan pada tanah). Keruntuhan geser tanah terjadi bukan disebabkan
karena hancurnya butir- butir tanah tersebut tetapi karena adanya gerak relatif
antara butir-butir tanah tersebut. Pada peristiwa kelongsoran suatu lereng berarti
telah terjadi pergeseran dalam butir-butir tanah tersebut. Kekuatan geser yang
dimiliki oleh suatu tanah disebabkan oleh:

 Pada tanah berbutir halus (kohesif) misalnya lempung, kekuatan geser


yang dimiliki tanah disebabkan karena adanya kohesi atau lekatan antara
butir-butir tanah (c tanah).
 Pada tanah berbutir kasar (non kohesif), kekuatan geser disebabkan karena
adanya gesekan antara butir-butir tanah sehingga sering disebut sudut
gesek dalam (Ø tanah).
 Pada tanah yang merupakan campuran antara tanah halus dan tanah
kasar(c, Ø tanah), kekuatan geser disebabkan karena adanya lekatan
(karena kohesi) dan gesekan antara butir-butir tanah(karena Ø).

Kekuatan geser tanah (soil shear strength) dapat didefinisikan sebagai


kemampuan maksimum tanah untuk bertahan terhadap usaha perubahan bentuk
pada kondisi tekanan (pressure) dan kelembapan tertentu (Head, 1982). Kekuatan
geser tanah dapat diukur di lapangan maupun di laboratorium. Pengukuran di
lapangan antara lain menggunakan vane-shear, plate load, dan test penetrasi.
Pengukuran di laboratorium meliputi penggunaan miniatur vane shear, direct
shear, triaxial compression, dan unconfined compression (Sallberg, 1965) dan
fall-cone soil shear strength.

Data kekuatan geser tanah, pada awalnya hanya digunakan untuk


keperluan teknik bangunan dalam mengevaluasi kemampuan tanah menopang
konstruksi bangunan, seperti gedung dan bendungan. Penggunaannya dalam
bidang pertanian dikaitkan dengan waktu dan teknik yang tepat dalam pengolahan
tanah, waktu penyebaran benih, dan memperkirakan kepekaan tanah terhadap
erosi (erodibilitas). Chorley (1959), Cruse dan Larson (1977), dan Rachman et al.
(2003) menemukan adanya hubungan yang erat antara kekuatan geser tanah dan
erodibilitas.
Rumus Umum

s = c’ + (σ-u) tan ϕ’

atau
s = c’ + σ’ tan ϕ’
 
Keterangan :
S = kuat geser tanah 
σ = tegangan normal total pada bidang geser 
u = tekanan air pori pada bidang geser 
σ’= tegangan normal efektif pada bidang geser 
c’ = kohesi menurut keadaan tegangan efektif 
ϕ’ = sudut ketahanan geser (sudut gesekan) menu
rut keadaan tegangan efektif.
 
Parameter c’ dan ϕ’ biasanya dinamakan parameter kekuatan 
geser tanah menurut tegangan efektif. Kekuatan geser menurut  persamaan tersebu
t dianggap terdiri dari dua bagian :

a. Komponen kohesif (c’), yang disebabkan oleh ikatan ant
ara  butiran tanah dan nilainya dapat dianggap tetap pada jenis tanah tertentu.

b. Komponen gesekan (σ ‘ tan ϕ’), yang bergantung pada tegangan 
normal efektif yang bekerja tegak lurus pada bidang geser.

Anda mungkin juga menyukai