Proposal Bantuan Tesis Adhi SN
Proposal Bantuan Tesis Adhi SN
Dosen Pembimbing :
(1). Dr. Ir. Aditianto Ramelan
(2). Ir. Firmansyah Sasmita, S.T, M.T, IPM
1
Taufiqullah. 2020. Private Communication. Bandung: ITB.
Untuk mengantisipasi fenomena tersebut, perlu dilakukan riset pelapisan
hexavalent hard chromium dengan target supaya bisa menghasilkan lapisan chromium
yang keras, tebal, dan bebas dari macrocrack. Penulis melakukan studi literatur bahwa
penambahan asam format pada larutan Sargent konvensional dapat menghasilkan lapisan
chrome-carbon dengan kekerasan sekitar 1000 VHN, dan setelah diberi perlakuan panas
akan menghasilkan kekerasan hingga 1200-1500 VHN. Metode pelapisan tersebut di
beberapa literartur dikenal sebagai metode ABCD (Amorphous Bright Chromium
Deposition). Penulis mengambil hipotesis bahwa metode ABCD dapat menjadi
pertimbangan solusi dari permasalahan ini.
Tujuan
1. Mengkarakterisasi dan menganalisis sifat lapisan hard chromium menggunakan
larutan hexavalent chromium dengan metode Sargent konvensional dan metode
ABCD (Amorphous Bright Chromium Deposition).
2. Mengkarakterisasi dan menganalisis ketebalan lapisan hard chromium versus waktu
pelapisan menggunakan larutan hexavalent chromium dengan metode ABCD
(Amorphous Bright Chromium Deposition).
3. Mengkarakterisasi dan menganalisis sifat lapisan hard chromium setelah proses heat
treatment pada temperatur 300 °C dan 500 °C.
Kesimpulan
1. Nilai kekerasan lapisan Cr yang diperoleh menggunakan larutan hexavalent
chromium dengan metode Sargent adalah 1073 81,22 VHN. Hasil pengamatan
SEM menunjukkan bahwa lapisan Cr yang diperoleh memiliki macrocrack yang
besar. Nilai kekerasan lapisan Cr-C yang diperoleh menggunakan larutan hexavalent
chromium dengan metode ABCD adalah 1064 85,21 VHN. Hasil pengamatan SEM
menunjukkan bahwa lapisan Cr-C yang diperoleh tidak memiliki macrocrack.
2. Ketebalan lapisan Cr-C setelah proses electroplating selama 30, 60, dan 120 menit
berturut-turut adalah 16,83 0,99 m; 22,95 1,94 m; dan 48,02 3,93 m. Selain
itu, nilai kekerasan lapisannya menurun berturut-turut dari 1060,40 74,88 VHN
menjadi 663,50 96,09 VHN dan 621,00 76,38 VHN.
3. Pada lapisan Cr, setelah proses heat treatment pada temperatur 300 °C dan 500 °C,
terjadi penurunan nilai kekerasan yang signifikan berturut-turut dari 1073 81,22
VHN ke 820 46,32 VHN dan 792 48,80 VHN. Hasil pengamatan SEM
menunjukkan bahwa ukuran macrocrack membesar dan jumlah crack bertambah.
Sedangkan pada lapisan Cr-C, setelah proses heat treatment pada temperatur 300 °C
dan 500 °C, terjadi peningkatan nilai kekerasan yang cukup signifikan berturut-turut
dari 1064 85,21 VHN ke 1207 94,93 VHN dan 1315 71,38 VHN. Di samping
itu, hasil pengamatan SEM menunjukkan bahwa tidak terbentuk crack.