Anda di halaman 1dari 5

PERANCANGAN PEMANAS DAN ISOLASI PADA MESIN HIGH

PRESSURE DIE CASTING DI BAGIAN CHAMBER.

Muhamad Sukis
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus
Jl Gondangmanis, Bae, Kudus, Jawa tengah 59321, Telp +62291438229
Email: muhamad_sukis@yahoo.com

Sugeng Slamet
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus
Jl Gondangmanis, Bae, Kudus, Jawa tengah 59321, Telp +62291438229
Email: sugeng.slamet@umk.ac.id

Rochmad Winarso
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus
Jl Gondangmanis, Bae, Kudus, Jawa tengah 59321, Telp +62291438229
Email: rochmad.winarso@umk.ac.id

ABSTRACK
Electrical Heating Element (elemen Pemanas listrik) banyak dipakai dalam kehidupan sehari-
hari, baik didalam rumah tangga ataupun peralatan dan mesin industri. Panas yang dihasilkan oleh
elemen pemanas listrik ini bersumber dari kawat ataupun pita bertahanan listrik tinggi (Resistance
Wire) biasanya bahan yang digunakan adalah niklin yang dialiri arus listrik pada kedua ujungnya dan
dilapisi oleh isolator listrik yang mampu meneruskan panas dengan baik hingga aman jika digunakan.
Isolasi didefinisikan sebagai bahan atau kombinasi bahan yang menghambat aliran panas. Bahan dapat
disesuaikan dengan setiap bentuk, ukuran atau permukaan. Berbagai isolasi digunakan untuk
melindungi dari kerusakan mekanik dan lingkungan.Untuk merancang pemanas diperlukan energi
listrik yang relatif kecil tergantung suhu yang di inginakn. Alat ini mampu menghasilkan arus AC dan
dengan daya 220 volt. Rangkaian ini terdiri dari kawat nikelin, pembugkus nikelin dan isolator dimensi
dari heater itu sendiri adalah 11,5mm panjang 200mm dengan daya 1000 Watt. Untuk isolasi yang
dipakai yaitu rockwool dengan ketebalan 8,6 inch.

Kata kunci : Heater, Isolasi, HPDC.

ABSTRACK
Electrical Heating Element is widely used in daily life, either within the household or industrial
equipment and machinery. Heat generated by this electric heating element. It comes from an electric
wire or ribbon high persistence (Resistance Wire). It usually that material used niklin that were
electrified at both ends and covered by electrical insulator heat that well able to continue until safe if
it used.Isolation defined as a material or combination of materials that impede the flow of heat.
Materials can adapt to any shape, size or surface. Various isolations used to protect from mechanical
and environmental damage.To design the heating required electrical energy is relatively small
depending on the temperature which are desired. This tool is capable of generating AC current and
with 220 volt power. It consists of a wire Nikelin, wrapping Nikelin and dimensions isolator of the
heater itself. It is long 11,5mm 200mm to power 1000 Watt. For rockwool insulation is used with a
thickness of 8.6 inch.

Keywords: Heater, Isolation, HPDC.


1. PENDAHULUAN
Dalam dunia industri khususnya di pengecoran logam pada dewasa ini masih sangat tradisional
yaitu dengan cara cor tuang ke dalam cetakan pasir sehingga proses produksi sangat lama, dengan
adanya inovasi baru dengan cor cetak tekanan tinggi atau sering disebut die casting sangat membantu
dari segi waktu dan logam yang sangat rumit dapat dicetak dengan baik.Tapi pada saat proses
penuangan logam ke dalam chamber tidak terkontrol suhunya sehingga berpengaruh terhadap
karakteristik bahan yang akan dicetak dan umur dari chamber itu sendiri akan cepat rusak karena
mendapat suhu kejut pada saat penuangan logam cair ke daam chamber.
Terjadinya proses perpindahan panas yang terjadi dari logam cair yang akan di tuang ke
chamber akan sangat berbahaya pada sifat dan karakteristik bahan chamber karena dalam keadaan
suhu ruangan apabila logam cair secara langsung di tuangkan ke dalam chamber tanpa menstabilkan
suhu degan bahan yang akan di tuang akan mengakibatkan pemanasan secara tiba tiba dan suhu
panas dalam chamber kalau tanpa di isolasi hingga menuju proses produksi gamelan ke lingkungan
sangat merugikan, karena suhu di chamber itu sendiri sangat tinggi.Salah satu metode yang dapat
digunakan untuk tetap menaikkan dan mempertahankan suhu pada chamber yaitu dengan memasang
heater atau pemanas pada chamber kemudian membugkus dengan isolasi. Berkurangnya suhu pada
chamber dari mulai proses penuangan logam cair sampai ke proses produksi gamelan akan berakibat
pada lamanya proses produksi karena suhu pada chamber tidak bisa di naikkan dan dipertahankan
sehingga akan berpengaruh pada sifat material yang akan di cetak.
Pemilihan material heater yang bagus dapat mempercepat pemanasan pada chamber sehingga
pada saat pemanasan tidak membutuhkan waktu yang lama suhu chamber semakin cepat homogen
terhadap suhu logam yang akan di tuang. Dan untuk memperkecil terjadinya kehilangan atau rugi
panas ke lingkungan maka pemilihan material isolasi sangat diperlukan karena semakin baik material
isolasi yang di gunakan akan dapat memperkecil kehilangan panas yang terjadi sehingga berdampak
pada proses produksi bahan yang akan dicetak.
Untuk menghindari kehilangan panas yang berlebih pipa alir uap harus slalu diinsulasi. Material
yang digunakan sebagai bahan insulasi sangat eragam baik bentuk, ukuran, ketebalan dan jenis
material. Material yang banyak tersedia adalah:
1. Mineral fibrous atau cellular: Alumina, asbestos, glass, parlite, rock,silica.
2. Organik fibrous atau cellular: Cane, cotton, wood, cork.
3. Cellular organik plastics: Elastomer, polystyrene.
4. Cements: Insulating and/or finishing.
5. Heat-reflecting metals: Aluminium, nikel, stainless steel.
Bentuknya bisa berupa lembaran, block, cement, loose fill foil. Ketebalan dan konduktivitasnya juga
beragam, tergantung jenis materialnya. [1].

Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan dan perhitungan heater dan tebal isolasi yang diperlukan
untuk menaikkan dan mempertahankan suhu pada mesin high pressure die casting sehingga
didapatkan proses produksi cetak yang cepat dan efisien.

2. METODOLOGI
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan survey ke IKM pengecoran di Juana, Pati, Jawa Tengah.
b. Melakukan survey mesin injeksi HPDC di MTM UNDIP. Semarang
c. Melakukan studi literatur tentang proses pengecoran HPDC.
d. Merancang heater dan isolasi
e. Me heater
f. Menghitung isolasi pada suhu 600C

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Perhitungan Heater
Pada proses perencanaan heater ini rencana suhu yang di inginkan yaitu dapat mencapai
suhu 6000C.
Tahanan jenis kawat diketahui:[3]
Kawat yang digunakan = Nikelin
Konstanta (resitivitas) = 9,6 /m
Diameter kawat = 0,0004 m
Luas penampang nikelin = 0,002 m
Panjang kawat =5m
Massa aluminium = 431,494 gr = 0,43 Kg
Kalor jenis zat = 0,896 kJ/kgoC
(t2 t1) 600 32 Co
= 568 oC
Volt = 220 Volt
a. Menghitung konsumsi daya:
2
P= (ohm)
R
Dimana,
R = Konstanta resistensi ( /m)
P = Daya (Watt)
V = Volt ( volt)
Maka:
P = 2202/48,4 = 1000 watt
b. Menghitung kuat arus:
P
I = A (Ampere)
V
Dimana:
I = Kuat arus
P = daya
Maka:
1000
I=
220
I = 4,5 A
c. Menghitung Konsumsi pemakaian listrik
= (Joule)
Dimana,
Q = Kalor yang di terima suatu zat (J/s)
m = massa zat (kg)
c = Kalor jenis zat (Joule/kilogramoC)
= Perubahan suhu (oC) (t2 t1)
Maka:
= (Joule)
= 0,43 x 0,896 x 569
= 219200 J/s
d. Menghitung daya yang di butuhkan untuk memanaskan sampai 600 oC
J
P=
S
Dimana,
J = Konsumsi listrik = 219200 Joule
S = Waktu = 900 (detik)
Maka:
219200
P=
900
= 243 watt
Maka kesimpulanya untuk memanaskan alumuinium hingga 600oC, dibutuhkan waktu 15
menit dengan daya 243 Watt.
3.2. Perhitungan tebal isolasi pada volume silinder tuang
Rencana pemakaian isolasi dengan menggunakan bahan glass wool untuk mengurangi
rugi panas di rencanakan 100%, maka sebelum mencari ketebalan isolasi yang di inginkan harus
mencari perpindahan kalor yang terjadi pada logam cor aluminium ke luar tabung tanpa isolasi
dengan menggunakan rumus:
Menghitung kehilangan panas tanpa menggunakan isolasi menggunakan rumus:[2]
=
Dimana :
A =xl
= 3,14 x 0,07 x 0,2
= 0,04396 m2
= 1
= 600 oC 32 oC
= 568 oC
h dicari menggunakan rumus rumus bilangan Nusselt, Grashof, Reyleigh dan Prandlt.[2]
a. Menentukan nilai Tf (suhu rata-rata) yang didapatkan dari rata-rata suhu operasional dan suhu
lingkungan.
+
Tf = 1
2
600o C + 320C
=
2
= 316 oC
b. Berdasarkan nilai Tf diatas maka didapatkan nilai (koefisien jumlah ekspansi)
1
=

1
=
316 0
= 0,00316
c. Berdasarkan nilai Tf diatas maka didapatkan nilai k, Pr dan v dengan cara melihat tabel. [2]
K = 0,04659 W/m.K
Pr = 0,680
v = 51,34 x 10 -6 m2/s
d. Dari nilai nilai diatas maka dapat dihitung nilai Ra, Nu dan sebagai berikut:
1 2 3
= .
2
9,81 0,00316 (600 32) 0,023
= 0,680
0,000051342
0,0001408621824
= 0,680
0,0000000026357956
= 053441,997 0,680
= 36340,558
2

1
0,378 6
= 0,06 + 8
9 27
0,559 16
(1 + ( ) )
( )
2

1
0,378 36340,558 6
= 0,06 + 8
9 27
0,559 16
(1 + ( ) )
( 0,680 )
2,160 2
= 0,06 + ( )
1,208
= 0,06 + 3,196944
= 3,256
.
=

3,256 0,04659
=
0,2
= 0,758 W/m2.K
e. Sehingga analisa heat loss secara konveksi yang terjadi pada permukaan pipa adalah:
=
= 0,758 x 0,04396 x 568
= 18,92 W
f. Maka untuk menentukan tebal isolasi menggunakan rumus:
T
=
1 2 3
+ +
1 . 1 2 . 2 3 . 3
Dimana:
Q = Rugi kalor (Joule/s)
T = Perubahan suhu (oC) (t1 t3)
K = Konduktivitas thermal bahan (m2.Co/W)
L = Panjang bahan (m)
X = Tebal dinding bahan (m)
Maka,
568
18,92 =
0,05 0,015 3
+ +
202 . 0,2 43. 0,2 0,038. 0,2
568
18,92 =
3
0,00123 + 0,00174 +
0,0076
3
18,92 x 0,00297 + = 568
0,0076
0,056 + 2489,473 2 568
2489,529 3 = 568
3 = 0,22
Sehingga tebal isolator yang efektif untuk mengisolasi suhu 600 oC adalah 8,6 inchi.

4. KESIMPULAN
Dibutuhkan Waktu 15 menit untuk membangkitkan heater 1000 watt dengan daya 242 watt
untuk mencapai suhu 600C.Tebal isolasi untuk untuk mrnguragi rugi panas yang keluar 8,6
inch.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Isnani, 2005, Optimasi Ketebalan Insulator Pada Jaringan Pipa Geothermal, Jurnal
Matematika, No.1, Vol.8, Hal. 18-25.

[2] Holman, J.P., Heat Transfer, sixth edition, McGraw Hill, Ltd., New York, 1986

[3] Frederick. J Bueche, Ph. D. dan Eugene. Hecht, Ph.D., 2012 Fisika Universitas edisi
ke 10.

Anda mungkin juga menyukai