Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

JANJI KAMPANYE PERWAL HELDY&SANUJI SOAL PROGRAM KARTU


CILEGON SEJAHTERA (KCS) SUDAHKAH BERJALAN DENGAN BAIK

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebijakan Teori Politik


Dosen Pengampu
Bpk Eli Apud Saepudin,M.A.P

Disusun Oleh :
Adi Nur Fajri NIM : 15012100015
Muhamad Rendiyani NIM : 15012100027

UNIVERSITAS BINA BANGSA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang sudah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-nya sehingga saya bisa menyusun tugas mata kuliah Teori Politik ini dengan baik serta
tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu “Kebijakan Sektor Publik” itu sangat berpengarhu bagi
masa depan pemerintah di Indonesia semua di mulai dari diri anak bangsa perlu di bahas pada
makalah ini kenapa Teori Politik, di perlukan tugas yang akan saya bahas pada makalah ini
adalah janji kampanye perwal heldi&sanuji soal program kartu cilegon sejaahtera (KCS). Mudah
mudahan makalah yang saya buat ini bisa mendorong program program pemerintahan di kota
cilegon agar lebih baik lagi, saya menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini. Oleh sebab, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
guna kesempurnaan makalah ini, saya mengucapkan terimakasih kepada Bpk Eli Apud
Saepudin,M.A.P Sebagai dosen Mata kuliah Teori Politik Kepada pihak yang sudah memberikan
tugas dalam makalah ini. Atas perhatian serta waktu nya, saya sampaikan banyak terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Walikota Cilegon - Banten periode 2019-2024,  telah mencanangkan  10 program janji
kampanye yang harus direalisasikan  yakni: Pemberian Bantuan UMKM, beasiswa full sarjana
kepada 5000 mahasiswa, Pemberian honor RT/RW Rp.1 juta perbulan, 50% kenaikan honor
guru honorer dan guru madrasah dan 25% kenaikan tunjagan kinerja ASN, 25.000 lapangan
pekerjaan, Rp. 10 juta dana stimulan operasional DKM, Rp. 100 juta  untuk pembangunan per
RW, Pembangunan 43 ruang terbuka publik dan 8 pembangunan youth center, Pembangunan
Puskesmas dengan fasilitas memadai , Bantuan kesehatan melalui BPJS Empat diantaranya janji
itu disebut program Kartu Cilegon Sejahtera (KCS)  yakni Program Penyerapan Tenaga Kerja,
Bantuan UMKM, Bantuan Pendidikan dan Bantuan kesehatan. Program KCS sebagaimana
dimaksud, terangkum dalam  Peraturan Walikota Cilegon Nomor 11 tahun 2021 Tentang
Program Kartu Cilegon Sejahtera (KCS). Peraturan Walikota (Perwal) No.11 Tahun 2021,
merupakan payung hukum dalam melaksanakan program  Kartu Cilegon Sejahtera (KCS),
diundangkan bulan April 2021, tiga bulan setelah pelantikan Walikota. Dalam Perwal ini,
disebutkan bahwa Kartu KCS adalah  kartu yang dimiliki oleh penerima manfaat sebagai bukti
untuk dapat menerima manfaat program. Penerima manfaat adalah  penduduk daerah yang telah
ditetapkan sebagai penerima satu jenis manfaat program dan terdaftar dalam basis data program
Program KCS. Jika ditelaah secara seksama, aturan ini telah membatasi hak masyarakat umum
untuk menerima program Bantuan Pendidikan, Bantuan UMKM, Penyerapan Tenaga Kerja dan
Bantuan Kesehatan lantaran di batasi dengan Kartu.  Artinya bagi warga  Cilegon yang tidak
memiliki  Kartu KCS, maka tidak berhak atau tidak bisa menerima empat program diatas.
Kesimpulannya adalah penerima program  KCS adalah orang yang memiliki Kartu KCS. Aturan
ini jelas  menunjukkan adanya diskriminasi terhadap warga  kota Cilegon, terdapat dikotomi
antara warga yang memiliki Kartu KCS dan warga yang tidak memiliki Kartu KCS. Adanya
dikotomi ini berdampak pada soal hak warga. Yang punya Kartu KCS disebut penerima manfaat,
artinya merekalah yang punya hak untuk menerima bantuan, sedangkan yang tidak punya Kartu
KCS, bukan penerima manfaat program sehingga tidak punya hak untuk menerima bantuan
apapun dari program KCS. Ketentuan sebagaimana disebut diatas, menunjukkan adanya
privillage, mengistimewakan kelompok tertentu (warga yang punya Kartu KCS) untuk
memperoleh hak bantuan program KCS, sebaliknya meniadakan hak memperoleh bantuan
program KCS terhadap kelompok lainnya (warga yang tidak memiliki Kartu KCS). Begitupun
pada pasal pasal dalam Perwal yang mengatur empat program  KCS ( Bantuan Pendidikan,
Bantuan UMKM, Penyerapan Tenaga Kerja dan Bantuan Kesehatan), tercermin juga adanya
kebijakan yang diskrimintatif bukan hanya terhadap masyarakat tetapi juga terhadap institusi --
akan dibahas pada ronde berikutnya--, intinya Perwal ini secara umum bertentangan dengan
prinsip keadilan masyarakat serta  melanggar persamaan hak warga negara sebagaimana diatur
dalam UUD  1945. Hal lain yang menjadi pertanyaan adalah soal waktu penerbitan Perwal atau
waktu diundangkannya. Perwal ini diundangkan bulan April 2021 tiga bulan setelah Pelantikan
Walikota Cilegon. Materi yang diatur dalam Perwal ini adalah soal Program Kartu Cilegon
1.2 Rumusan Masalah
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak di bahas dalam makalah ini. Ada
pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
 Apa masyarakat kota cilegon sudah merasakan program kartu cilegon sejahtera (KCS)
 Apakah bantuan kartu cilegon sejahtera bisa di cairkan tunai
1.3 Tujuan Masalah
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas hingga tujuan dalam
penyusunan makalah ini merupakan bagian berikut:
 Untuk mengetahui sudahkah masyarakat kota cilegon merasakan manfaat dari kartu
cilegon sejahtera (KCS)
 Untuk mengetahui apakah dana bantuan kartu cilegon sejahtera (KCS) bisa di cairkan
tunai sebab masyarakat sangat butuh untuk memenuhi kebutuhan pokok dan lainnya
BAB II
PEMBAHASAN
1.4 Apa masyarakat kota cilegon sudah merasakan program kartu cilegon sejahtera (KCS)
Warga Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon kecewa dan mempertanyakan
janji Wali Kota-Wakil Wali Kota Cilegon terpilih, Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta soal Kartu
Cilegon Sejahtera (KCS). Salah satu warga Kelurahan Rawa Arum, Ibu Hadariah (59) mengaku,
sebelum pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2019 lalu, dirinya dan warga Rawa Arum diiming-
imingi program Kartu Cilegon Sejahtera dari pasangan Helldy-Sanuji. “Sebelum Pilkada, tim
sukses dan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon, Helldy-Sanuji, mereka
menawarkan banyak program di KCS. Bahkan nominalnya mencapai Rp25 juta. Program
tersebut ada bantuan permodalan, bantuan pendidikan dan ketenagakerjaan. Tapi sekarang
kenapa tidak bisa dicairkan. Padahal Pilkada sudah lewat,”ujar Ibu Hadariah. Ibu Roiyah (46)
menambahkan, sangat berharap sekali dengan adanya KCS, sehingga program didalamnya
berbentuk bantuan tidak berbentuk pinjaman “Ibu Huresa adalah merupakan salah satu tim
sukses Heldy – Sanuji saat pertamakali datang meminta warga Rawa Arum untuk memenangkan
pasangan Heldy – Sanuji, kami dijanjikan program KCS yang serba gratis, makanya saat Pilkada
kami warga Rawa Arum memilih Helldy-Sanuji. Anehnya, kenapa KCS yang diucapkan dulu
waktu pilkada jadi berbeda,” tegas Ibu Roiyah. Ditanya kenapa warga Desa Rawa Arum tidak
menemui langsung Walikota Cilegon, Heldy Agustian, kok malah mendatangi Posko Pengaduan
Program Kartu Cilegon Sejahtera (KCS), Ibu Roiyah mengaku atas dasar kemauan sendiri.
“Kami datang sendiri ke tempat Pak Husen Saidan, dan tidak ada paksaan untuk mengadukan
permasalahan KCS. Pak Husen kan tokoh masyarakat. Jadi wajar kalau kami mengadukan
permasalahan kami,”Ibu Roiyah menambahkan. Sebelumnya, menurut Ibu Rohiyah, dirinya
pernah menanyakan kepada pihak Disnaker dan Disperindag. Namun sampai sekarang tidak bisa
dicairkan. “Dulu katanya dikasih modal, tapi sekarang berubah jadi pinjaman. Ini jadi beban buat
kami. Terus di KCS itu katqnya hanya bantuan permodalan usaha UMKM. Kemudian lapangan
pekerjaan juga tidak ada,” terang Rohiyah. Sementara itu, terkait kedatangan warga Rawa Arum
yang umumnya kaum Ibu – Ibu, Husen Saidan mengatakan, puluhan Ibu-Ibu tersebut datang atas
kemauan sendiri dengan tujuan minta bantuan. “Mereka tiba-tiba datang ke sekretariat saya di
Rawa Arum. Mereka mengadukan terkait program KCS,”ujar Husen. Atas kejadian ini, Husen
akan menemui wakil rakyat dan menyampaikan keluhan masyarakat terkait KCS. “Warga yang
datang ketempat saya bukan baru hari ini saja, tapi sejak kemarin, dan jumlahnya puluhan orang.
Bahkan tidak menutup kemungkinan, masih ada juga didaerah lain. Saya akan menyampaikan
permasalahan ini kepada wakil rakyat. Sehingga nanti, akan ada audiensi antara wakil rakyat,
masyarakat dan lainnya. Sehingga permasalahan KCS ini, clear dan jelas. Saya tidak punya
kepentingan apapun atas permasalahan ini,”ujar Husen. (Daeng Yus).
1.5 Apakah bantuan kartu cilegon sejahtera bisa di cairkan tunai
Tokoh Muda Cilegon yang juga merupakan Ketua Harian PECI (Persatuan Cilegon), Firmansyah
CJDW ketika dikonfirmasi menyatakan bahwa program Kartu Cilegon Sejahtera KCS memang
betul adalah program bantuan modal usaha, bukan pemberian modal usaha. “Awas jangan
dipelintir dan dipolitisir, sehingga menimbulkan persepsi yang memperkeruh kondisi di
masyarakat. Program Kartu Cilegon Sejahtera atau KCS adalah janji kampanye Helldy-Sanuji
dan akan segera direalisasikan,” katanya, Senin, 14 Juni 2021. “Artinya jika itu pemberian cuma-
cuma, sudah barang tentu Helldy-Sanuji melanggar Undang-Undang Pemilu dan jadi temuan
oleh Bawaslu ataupun KPU. Karena dugaan penyalahgunaan Money Politic,” ujarnya. Jika itu
pemberian cuma-cuma, kata dia, semestinya ada mekanisme hibah. Ia meyakini, semua
memahami proses dan mekanisme dana hibah tersebut. “Saya kira, tuduhan program KCS
dengan pembohongan publik tersebut adalah tidak benar. Program KCS bisa dicairkan dan tepat
sasaran. KCS adalah program yang direalisasikan bukan sayembara,” Ia menambahkan, jika
orang-orang yang mampu dan tidak memiliki KCS, bersikaplah bijak dan tidak perlu mengurusi
hingga memprovokasi masyarakat yang memiliki KCS. “Sehingga membuat kegaduhan
ditengah-tengah masyarakat. Biarkan saja seperti air yang mengalir dan berikan pihak eksekutif
untuk mewujudkannya,” ucapnya. Untuk diketahui, salah satu janji kampanye Wali Kota dan
Wakil Wali Kota Cilegon terpilih Helldy-Sanuji, menjanjikan Kartu Cilegon Sejahtera (KCS).
Dalam janji kampanye tersebut, KCS diberikan kepada masyarakat Cilegon. Dalam kartu
tersebut, berisi sejumlah program, di antaranya lapangan pekerjaan, bantuan kesehatan, beasiswa
dan UMKM bantuan modal usaha. Namun, banyak penerima kartu tersebut mengeluh karena
belum bisa dicairkan.
BAB III
PENUTUP
2.0 Kesimpulan

Mulai direalisasikannya program Kartu Cilegon Sejahtera (KCS) oleh Walikota dan Wakil
Walikota Cilegon Helldy- Sanuji yang merupakan janji politik yang ampuh dalam
pencalonannya di Pilkada lalu, mendapat acungan jempol dari elemen masyarakat.

Diketahui, realisasi KCS yang sudah mulai direalisasikan berupa bantuan modal kepada
pelaku UMKM yang dilaunching Jum’at (20/8) kemarin, dan selanjutnya berupa
beasiswa kepada para sarjana di Kota Cilegon yang bulan ini rencananya berjalan
secara bertahap.

“Program KCS ini jelas sangat membantu dan bermanfaat bagi masyarakat Cilegon,
tentunya kami sebagai elemen masyarakat mendukung dan memberikan apresiasi
kepada Walikota dan Wakil Walikota Cilegon,” kata Sekretaris Gerakan Pemuda Ansor
Kota Cilegon, Asep Awaludin, Senin (23/8/2021).

Soal direalisasikannya program KCS ini, Lanjut Asep menunjukan komitmen dari sosok
Helldy Agustian dan Sanuji sebagai politisi sekaligus pemimpin, yang membuatnya
optimis mampu membawa perubahan dan Kota Cilegon lebih baik ke depan.

“Meskipun di awal kepemimpinan Pak Wali sempat di kritik dan dianggap tidak akan
mampu merealisasikan program KCS, disindir anggaran dari mana, bahkan dianggap
bualan politik semata. Namun beliau mampu menunjukan ketenangannya sebagai
pemimipin. Dan melalui kebijakannya yang stratgis akhirnya bisa terealisasikan,”
jelasnya.

Untuk itu, GP Ansor Cilegon akan terus mendukung program KCS di realisasikan oleh
Pemkot Cilegon, karena besarnya manfaat bagi masyarakat, khususnya di sektor
ekonomi dan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai