Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA

DALAM PERSFEKTIF “ BANTUAN SOSIAL ( BANSOS )” DESA


MARGAJAYA KEC. CIMARGA

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir


Semester (UAS) Semester V (Lima)

Disusun oleh :

Nama : Anggi Septiani

Nim : 63201021041

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SETIA BUDHI RANGKASBITUNG

TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN

PERSFEKTIF BANTUAN SOSIAL ( BANSOS ) DI DESA MARGAJAYA


KECAMATAN CIMARGA

Oleh :

ANGGI SEPTIANI

NIM. 63201021041

Makalah ini telah disetujui untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian
Akhir Semester V ( Lima) mata kuliah Administrasi Pemerintahan Desa.

Mahasiswa Dosen pengampu

Anggi Septiani Ahmad Hapid TA, S.IP., MA


NIM : 63201021041 NIDN :

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat ALLAH SWT, karena berkat
Limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai perspektif “BANTUAN SOSIAL ( BANSOS ) DESA GIRIMUKTI KEC.
CIMARGA”. Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada Bapak Kaswadi
sebagai Sekdes desa Girimukti dan terimakasih juga kepada bapak Ahmad
Hapid TA, S.Ip., MA sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Administrasi
Pemerintahan Desa. saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun saya. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita sekalian.

Rangkasbitung, November 2023

Anggi Septiani

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN (MAHASISWA DAN DOSEN PENGAMPU)..............................i

KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii

BIODATA................................................................................................................... iii

BAB I (PENDAHULUAN)

1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................ 1

1.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................................................2

1.3 TUJUAN DAN KEGUNAAN MAKALAH...................................................................3

1.4 SISTEMATIKA PENYUSUNAN MAKALAH...............................................................4

BAB II (KAJIAN
PUSTAKA)...................................................................................................................5

2.1 TEORI ILMU ADMINISTRASI NEGARA..................................................................6

2.2 TEORI PEMERINTAHAN DESA (PERSFEKTIF APAPUN BOLEH).............................7

BAB III
(PEMBAHASAN)..........................................................................................................8

3.1 KONDISI REAL PEMERINTAHAN DESA (PERSFEKTIF HASIL KAJIAN DAN


TEMUAN DILAPANGAN) .............................................................................................9

TERUTAMA YANG BERHUBUNGAN DENGAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN


DESA

3.2 REKOMENDASI PENULIS...................................................................................10

BAB IV (PENUTUP)...................................................................................................11

4.1 KESIMPULAN.....................................................................................................12

4.2 SARAN................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................14

LAMPIRAN................................................................................................................15

BIODATA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bantuan sosial adalah pemberian bantuan dari Pemerintah


Daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau
masyarakat. Sifat bantuan ini, tidak secara terus menerus dan
selektif. Bantuan ini berupa uang atau barang yang pemberiannya
disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Tujuannya
untuk menunjang pencapaian sasaran program dan kegiatan
pemerintah daerah dengan memperhatikan asas keadilan,
kepatutan, rasionalitas dan manfaat untuk masyarakat. Jaminan
sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang
diselenggarakan oleh negara guna menjamin warga negaranya
untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak. Jaminan ini
tercantum pada Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional. Utamanya merupakan sebuah
bidang kesejahteraan sosial yang memperhatikan perlindungan
sosial yang di dalamnya termasuk kemiskinan,usia lanjut,
kecacatan, pengangguran, keluarga dan anak-anak. Hubungan
bantuan sosial dengan jaminan sosial sangat berkaitan karena
sangat mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk di Indonesia.
Salah satu penyebabnya peningkatan penduduk yang
menyandang kecacatan yang diakibatkan dari ekonomi yang tidak
memadai sehingga membuat para penyandang cacat berat menjadi
bingung bagaimana bertahan hidup.

Laporan ini dibuat agar para pembaca mengetahui bahwa


penerimaan bantuan pada lansia serta anak-anak cacat berat
dapat diberikan jaminan hidup yang lebih dari pemerintah.
Dengan penjelasan pada beberapa paragraf di atas, penulis akan
menjelaskan bagaimana prosedur penyaluran dana bantuan sosial
dan jaminan sosial yang diberikan pemerintah.

Dari sinilah penulis termotivasi dengan pembuatan Makalah


tugas Uas Administrasi Pemerintahan Desa bahwa bagaimana
peran dan tanggungjawab pemerintah di bidang sosial. Penulis
berharap dengan pelaksanaan penelitian yang menghasilkan
sebuah laporan rinci tentang bantuan dana jaminan sosial ini ada
manfaatnya bagi masyarakat setempat dan lainnya agar
mengetahui bagaimana prosedur dana yang telah direncanakan
pemerintah sesuai kesepakatan pengurus-pengurus Negara
Indonesia. Dengan demikian, penulis menyimpulkan agar
melakukan penelitian pada salah satu Kantor Desa yang sangat
berkaitan dengan teori ini yaitu dengan judul “Prosedur
Penyaluran Bantuan Sosial di Desa Girimukti Kecamatan
Cimarga.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut terdapat 3 (tiga) rumusan


masalah yang akan dibahas dalam laporan magang, yaitu sebagai
berikut :

1. Bagaimana prosedur seleksi calon penerima bantuan sosial


pada “Desa Girimukti Kecamatan Cimarga”.?

2. Bagaimana mekanisme penyaluran bantuan sosial di “Desa


Girimukti Kecamatan Cimarga”.?

3. Metode apa yang digunakan dalam pengumpulan data


penyaluran bantuan sosial pada “Desa Girimukti Kecamatan
Cimarga”.?

1.3 Tujuan dan Kegunaan makalah

Magang merupakan mata kuliah wajib yang diikuti oleh seluruh


mahasiswa/I Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas dengan beberapa tujuan yang hendak dicapai
dalam laporan magang yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui prosedur seleksi calon penerima bantuan


sosial yang telah dilaksanakan di Kota Padang.
Untuk mengetahui mekanisme penyaluran bantuan dana jaminan
sosial bagi penyandang cacat berat pada “Desa Girimukti
Kecamatan Cimarga”.

Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam penyaluran


bantuan dana jaminan sosial pada “Desa Girimukti Kecamatan
Cimarga”.

1.4 Sistematika Penulisan Makalah

Agar penulisan laporan lebih detail dan dapat dimengerti, berikut


beberapa penjelasan sistematika penulisan laporan yang penulis
lakukan :

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan


masalah dan sistematika penyusunan.

BAB II Kajian Pustaka

Bab ini merupakan berisi tentang teori ilmu administrasi negara


dan teori pemerintahan desa.

BAB III Pembahasan


Bab ini menguraikan tentang kondisi real pemerintahan “Desa
Girimukti Kecamatan Cimarga”.

BAB IV Penutup

Bab ini berisikan kesimpulan dari keseluruhan kajian dan


dilengkapi dengan saransaran yang sifatnya membangun, yang
berguna untuk masyarakat dan para pembaca laporan ini serta
berisikan beberapa saran.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pelayanan Publik terhadap masyarakat sangat penting demi


untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Masyarakat
khususnya di lingkup Kelurahan. (Sinambela.2010:3) Mengatakan
bahwa Pelayanan yang berarti menolong menyediakan segala apa
yang diperlukan orang lain untuk perbuatan melayani, yang dalam
hal ini Pemerintah adalah sebagai Pelayan demi memenuhi
kebutuhan Masyarakat khususnya masyarakat di tingkat
Kelurahan. Hal ini sejalan dengan Pendapat Sinambela (2010: 6)
bahwa tujuan dari suatu pelayanan Publik adalah untuk
memberikan kepuasan kepada masyarakat. Oleh sebab itu
Pemerintah dituntut untuk dapat memberikan Kualitas Pelayanan
yang baik kepada masyarakat. Menurut Wyckcof dan Lovelock
dalam Tjiptono (2001) ada dua factor utama yang mempengaruhi
kualitas pelayanan yaitu respected service dan perceived service.
Yaitu apabila jasa/pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai
dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dianggap sebagai
kualitas yang baik atau ideal. Sebaliknya jika jasa yang kelurahan
3. Sitti Persepsi Masyarakat Persepsi Masyarakat Rusnani,2013
Tentang Pelayanan tentang Pelayanan Publik Di Kantor Publik di
Kantor Kelurahan Handil Bakti Kelurahan Handil Kecamatan
Palaran Kota Bakti Kecamatan Samarinda Palaran Kota Samarinda
ditemukan berbagai kendala dan upaya yang dilakukan 10
diterima tidak sesuai harapan , maka kualitas jasa/ pelayanan
dianggap tidak baik. Definisi konsep dalam penelitian digunakan
untuk aagar tidak terjadi kesalahan persepsi dalam pemahaman
terhadap tulisan, dimana ditulis batasan – batasan pengertian
konsep yang digunakan untuk pembahasannya, antara lain :

2.1 TEORI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Teori Administrasi publik Istilah Administrasi secara etimologi


berasal dari bahasa latin (Yunani) yang terdiri dari dua kata yaitu
“ad” dan “ministrate” yang berarti “to serve” yang dalam bahasa
indonesia mempunyai arti melayani atau memenuhi
(Pasolong,2011: 10). Dikutip dari Keban (2008:2) Administrasi
merupakan suatu arahan, pemerintahan, kegiatan implementasi,
kegiatan pengarahan, penciptaan prinsip – prinsip implementasi
kebijakan publik implementasi kebijakan publik, kegiatan
melakukan analisis, menyeimbangkan dan mempresentasikan
keputusan, pertimbangan – pertimbangan kebijakan, sebagai
pekerjaan individual dan kelompok dalam menghasilkan barang
dan jasa publik, dan sebagai arena bidang kerja akademik dan
teoritik (Keban, 2008:2). Pengertian publik adalah sejumlah
manusia yang memiliki kesamaan berpikir perasaan harapan
sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai – nilai
norma yang merea miliki ( Syafi’ie dkk dalam Pasolong, 2011:6).
Pengertian dari Publik adalah sejumlah Manusia yang memiliki
kesamaan berpikir, berperasaan, harapan, sikap dan tindakan
yang bendar 11 dan baik berdasarkan nilai – nilai norma yang
mereka miliki (Syafi’ie dkk Pasolong, 2011:6). Menurut Chandler
dan Plano dalam Keban (2008:4). Administrasi Publik adalah
suatu proses dimana sumberdaya dan personel publik diorganisir
dan dikoordinasikan untuk memformulasikan,
mengimplementasikan, dan mengelola (manage) keputusan –
keputusan dalam kebijakan publik.

2.1 TEORI PEMERINTAHAN DESA


Dari segi etimologi, kata Desa berasal dari bahasa sansekerta yaitu
berasal dari kata Deshi yang artinya “Tanah Kelahiran” atau
“Tanah Tumpah Darah”. Selanjutnya dari kata Deshi itu terbentuk
kata Desa (Kartohadikusumo, 1988 : 16) Desa adalah sebagai
tempat tinggal kelompok atau sebagai masyarakat hukum dan
wilayah daerah kesatuan administratif, wujud sebagai kediaman
beserta tanah pertanian, daerah perikanan, tanah sawah, tanah
pangonan, hutan blukar, dapat juga wilayah yang berlokasi ditepi
lautan/danau/sungai/irigasi/ pegunugan, yang keseluruhannya
merupakan wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Hak Ulayat
Masyarakat Desa ( Kartohadikusumo, 1988 : 16 ). Dalam Undang-
undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 menegaskan bahwa Desa tidak lagi merupakan
wilayah administratif, bahkan tidak lagi menjadi bawahan atau
unsur pelaksanaan daerah, tetapi menjadi daerah yang istimewa
dan bersifat mandiri yang berada dalam wilayah Kabupaten
sehingga setiap warga Desa berhak berbicara atas kepentingan
sendiri sesuai kondisi sosial budaya yang hidup dilingkungan
masyarakatnya. Pemerintah Desa menurut Dra. Sumber Saparin
dalam bukunya “Tata Pemerintahan dan Administrasi
Pemerintahan Desa”, menyatakan bahwa: “Pemerintah Desa ialah
merupakan simbol formal daripada kesatuan masyarakat desa.
Pemerintah desa diselengarakan di bawah pimpinan seorang
kepala desa beserta para pembantunya (Perangkat Desa), mewakili
masyarakat desa guna hubungan ke luar maupun ke dalam
masyarakat yang bersangkutan”. UNIVERSITAS MEDAN AREA 9
Sedangkan pengertian Pemerintah Desa menurut Peraturan
Daerah tentang Pedoman Organisasi Pemerintah Desa, yang
menyatakan bahwa Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan
Perangkat Desa. Sedangkan secara terminologis desa sebagai
entitas sosial sangat beragam, yaitu sesuai dengan maksud dan
sudut pandang yang hendak digunakan. Sebutan desa dapat
berupa konsep tanpa makna politik, namun juga dapat berarti
suatu posisi politik dan sekaligus kualitas posisi dihadapan pihak
atau kekuatan lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
disebutkan, bahwa desa adalah : (1) sekelompok rumah di luar
kota yang merupakan kesatuan kampung, dusun; (2) udik atau
dusun, dalam arti daerah pedalaman sebagai lawan kota; (3)
tempat, tanah, daerah.
BAB III

PEMBAHASAN

Sistem penyaluran bantuan sosial desa merupakan program


pemerintah yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada
masyarakat kurang mampu di desa. Program ini dilakukan
sebagai bentuk upaya pemerintah dalam mengurangi kesenjangan
sosial dan ekonomi di masyarakat. Bantuan yang diberikan dapat
berupa bahan pokok, sembako, atau uang tunai yang disalurkan
langsung ke rekening penerima bantuan.
Penyaluran bantuan sosial desa dilaksanakan oleh pemerintah
melalui Badan Keuangan Daerah (BKD) dan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) setiap tahunnya. Proses
penyaluran bantuan sosial desa dilakukan dengan cara
melakukan survey terlebih dahulu untuk menentukan penerima
bantuan yang layak. Penerima bantuan yang telah ditetapkan
kemudian akan diberikan kartu bantuan sosial sebagai tanda
bahwa mereka telah terdaftar sebagai penerima bantuan.

Selain itu, sistem penyaluran bantuan sosial desa juga melibatkan


peran dari kepala desa dan perangkat desa lainnya sebagai
pelaksana program. Mereka bertanggung jawab dalam melakukan
pendataan dan verifikasi data penerima bantuan, serta melakukan
pengawasan terhadap proses penyaluran bantuan sosial agar
berjalan tepat waktu dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Implementasi sistem penyaluran bantuan sosial desa diharapkan


dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat kurang
mampu di desa. Dengan adanya bantuan sosial yang tepat
sasaran, diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan
pokok mereka dan meningkatkan kesejahteraan hidup. Oleh
karena itu, peran serta seluruh pihak dalam menjalankan program
ini sangat penting guna mencapai tujuan yang diharapkan.

3.1 KONDISI REAL PEMERINTAHAN DESA


3.1.1 Bagaimana prosedur seleksi calon penerima bantuan sosial
pada “Desa Girimukti Kecamatan Cimarga”.?

1. Pendapatan rendah atau tidak mencukupi

2. Kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian khusus


3. Tingkat pendidikan rendah atau tidak memiliki akses
pendidikan yang memadai

4. Kondisi sosial seperti orang tua tunggal, anak jalanan,


atau penyandang disabilitas

5. Kondisi lingkungan yang tidak sehat atau tidak layak huni

3.1.2 Bagaimana mekanisme penyaluran bantuan sosial di


“Desa Girimukti Kecamatan Cimarga”.?

Mekanisme penyaluran bantuan sosial di Desa Girimukti


Kecamatan Cimarga dilakukan untuk membantu masyarakat
yang membutuhkan. Bantuan sosial dapat berupa bantuan
tunai maupun non-tunai, dan disalurkan melalui berbagai
program yang telah ditentukan. Pemerintah Indonesia terus
berupaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
penyaluran bantuan sosial agar tepat sasaran dan dapat
memberikan manfaat yang maksimal bagi penerimanya.

Ada dua jenis bantuan sosial yaitu bantuan sosial tunai dan
bantuan sosial non-tunai Bantuan sosial tunai adalah bantuan
yang diberikan dalam bentuk uang, sementara bantuan sosial
non-tunai dapat berupa bahan pangan, bantuan pendidikan,
kesehatan, dan lain sebagainya.

3.1.3 Metode apa yang digunakan dalam pengumpulan data


penyaluran bantuan sosial pada “Desa Girimukti Kecamatan
Cimarga”.?

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data penerima bantuan bisa dilakukan


dengan beberapa cara, seperti:
1. Survei langsung ke lapangan untuk mendapatkan data
penerima bantuan secara langsung.

2. Pengumpulan data dari pemerintah atau lembaga


sosial yang memegang data penerima bantuan.

3. Penggunaan teknologi informasi dan data mining


untuk mengumpulkan data penerima
bantuan.

3.2 REKOMENDASI PENULIS

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

4.2 SARAN

 DOKUMENTASI PLANG DESA

 DOKUMENTASI KEPALA DESA/SEKDES

 DOKUMENTASI PERANGKAT DESA

Anda mungkin juga menyukai