Anda di halaman 1dari 15

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM:

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS ) KESEHATAN


(Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Akun BPJS Kesehatan
Melalui Media Instsgram)

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

CANDRA DEWI JANUASIWI 362017103

ASEP INDRA MAULANA 362017052

MUHAMMAD FAIZ ANSORI 362017082

ROSYTA ELIZABETH ELLEN 362017093

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2019
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Kota Toleran (Analisis Komunikasi


Antarbudaya Masyarakat di Kota Salatiga)
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Candra Dewi Januasiwi
b. NIM : 362017103
c. Jurusan : Ilmu Komunikasi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perumahan Cindelaras No 437 RT : 05/08
Kel: Karangtengah, Kec: Tuntang Kabupaten Semarang. No HP 0896442944544
f. Email : Candradewi311@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Rizki Herendra Hasmara Ardi, M.Si
b. NIDN/NIDK :
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp.
b. Sumber Lain : Rp.
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan

Salatiga, 19 September 2019


Menyetujui
Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua Ketua Pelaksana Kegiatan,
Jurusan/Departemen/Program Studi/Pembimbing
Unit Kegiatan Mahasiswa

(__________________________) (________________________)
NIP/NIK. NIM

Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping


Kemahasiswaan/Direktur Politeknik/Ketua
Sekolah Tinggi,

(__________________________) (________________________)
NIP/NIK. NIDN/NIDK.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

RINGKASAN.................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang............................................................................................1
1.2 RumusanMasalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.4 Urgensi Penelitian......................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................2
1.6 Luaran Yang Diharapkan...........................................................................3

BAB II KAJIAN TEORI

Komunikasi Massa....................................................................................4

Instagram BPJS..........................................................................................6

Uses and Gratifications.............................................................................7

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 JenisPenelitian............................................................................................9
3.2 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................9
3.3 Teknik Analisis Data..................................................................................9
3.4 Lokasi Penelitian dan Responden/Sampel...............................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

iii
ABSTRAK

Pemerintah telah menghadirkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial


Kesehatan (BPJS Kesehatan) yang juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2011 sebagai bentuk sarana pemberian pelayanan akan terjaminnya
kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia. Melihat banyaknya masyarakat
Indonesia, telah didapat data bahwa peserta BPJS Kesehatantercatat mencapai
208.054.199 jiwa pada akhir tahun 2018 dan meningkat menjadi 221.580.743 per
Mei 2019, informasi mengenai layanan BPJS Kesehatan harus dilakukan dengan
baik dan teliti, termasuk dengan metode sosialisasi untuk menginformasikan
segala pemberitahuan terkait badan, bentuk pelayanan, syarat, ketentuan, serta
informasi penting lainnya agar dapat mengurangi adanya miss communication
hingga mengakibatkan kerugian antara pihak BPJS Kesehatan dan peserta BPJS
Kesehatan. BPJS menggunakan media instagram untuk mendukung penyampaian
informasi serta menyediakan ruang untuk tanya jawab antara BPJS Kesehatan
dengan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan
kuesioner yang ditujukan kepada pengikut akun BJS Kesehatan di Instagram.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan akun BPJS Kesehatan melalui media
Instagram

Kata Kunci : BPJS, Tingkat Kepuasan, Instagram

iv
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Sebagai sebuah negara yang berkembang, Indonesia perlu melakukan
berbagai pembangunan.Pembangunan ini bukan hanya dalam bentuk fisik, namun
juga sumber daya manusia yang dimiliki untuk menghasilkan sumber daya yang
berkualitas dan produktif.Karena hal inilah, maka kesehatan menjadi hal yang
sangat penting bagi tiap individu dan menjadi tanggung jawab bagi sebuah
negara.Kesehatan sendiri merupakan keadaan normal dan sejahtera anggota tubuh,
sosial dan jiwa pada seseorang untuk dapat melakukan aktifitas tanpa gangguan
yang berarti dimana ada kesinambungan antara kesehatan fisik, mental dan sosial
seseorang termasuk dalam melakukan interaksi dengan lingkungan.1
Sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang terdapat pada
alinea keempat, tujuan nasional yang dicetuskan oleh bangsa Indonesia salah
satunya adalah memajukan kesejahteraan umum. Kesejahteraan umum tersebut
digambarkan dalam bentuk Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 dimana di
dalamnya membahas tentang Pelayanan Publik, rangkaian kegiatan dalam rangka
memenuhi kebutuhan pelayanan oleh pemerintah, termasuk di dalamnya adalah
persoalan jaminan sosial terkhusus jaminan kesehatan yang diatur dalam Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2004 Bab VI Pasal 18.
Dalam perjalanannya, pemerintah telah menghadirkan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) yang juga diatur dalam Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2011 sebagai bentuk sarana pemberian pelayanan akan
terjaminnya kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia. Melihat banyaknya
masyarakat Indonesia, telah didapat data bahwa peserta BPJS Kesehatantercatat
mencapai 208.054.199 jiwa pada akhir tahun 2018 dan meningkat menjadi
221.580.743 per Mei 2019 lalu.2 Untuk melayani sebegitu banyaknya peserta,
tentu segala informasi mengenai layanan BPJS Kesehatanharus dilakukan dengan
baik dan teliti, termasuk dengan metode sosialisasi untuk menginformasikan
segala pemberitahuan terkait badan, bentuk pelayanan, syarat, ketentuan, serta
informasi penting lainnya agar dapat mengurangi adanya miss communication
hingga mengakibatkan kerugian antara pihak BPJS Kesehatanmaupun peserta
BPJS Kesehatan.
Metode sosialisasi yang digunakan pun tidak hanya terpaku pada sosialisasi
dengan tatap muka, namun juga berkembang sesuai dengan perkembangan jaman

1
Undang-Undang No.23 tahun 1992
2
Diakses dari https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4564006/bpjs-kesehatan-mei-2019-
peserta-meningkat-jadi-221580743-jiwa pada 30 September 2019 pkl. 17.24 WIB.
2

seperti halnya yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan.BPJS Kesehatanmemilih


Instagram sebagai salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan
informasinya. Sebagai platform dengan peringkat kedua yang paling sering
dikunjungi (Lampiran : Gambar 1)3, BPJS Kesehatanmemanfaatkan instagram
untuk berinteraksi secara aktif dan responsif kepada masyarakat dunia maya,
dalam hal ini pengguna BPJS Kesehatan, namun, apakah sosialisasi melalui media
sosial ini telah terlaksana dengan baik dan efektif, melihat masih terdapat
persoalan mewarnai badan kesehatan tersebut, seperti banyaknya keterlambatan
pembayaran iuran BPJS4Kesehatan yang berakibat pada defisit BPJS
Kesehatandan penunggakan klaim pembayaran ke rumah sakit. Bedasarkan
pembahasan diatas, penelitiingin mengetahui bagaimana efektivitas sosial media
Instagram sebagai sumber penyampaian informasi BPJS Kesehatan?, yang di
dalamnya mencangkup pemahaman akan sistem administrasi dan kesadaran
peserta BPJS Kesehatan untuk membayar iuran secara rutin.

1.2. Perumusan Masalah


Bagaimana tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan akun BPJS
Kesehatan melalui media Instagram?

1.3. Tujuan Khusus


Ingin mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan akun
BPJS Kesehatan melalui media Instagram?

1.4. Urgensi Penelitian


Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan edukasi kepada
masyarakat terutama peserta BPJS Kesehatan mengenai peraturan dan sistem
keuangan BPJS yang disosialisasikan melalui instagram, sehingga peserta BPJS
mampu bersikap tepat dan bijak terhadap segala peraturan dan sistem yang ada,
sehingga masyarakat puas dengan pelayanan BPJS .

1.5. Manfaat Penelitian


Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi kepada penelitian
selanjutnya mengenai pengaruh dan efektivitas media sosial.Selain itu, penelitian
ini juga diharapkan mampu memberikan informasi, referensi dan evaluasi kepada
BPJS Kesehatan mengenai efektivitas penggunaan instagram sebagai media
sosialisasi online berdasarkan penilaian masyarakat agar selanjutnya dapat
ditindaklanjuti.
3
Hasil survei “Penetrasi & Profil Perilaku Pengguna Internet Indonesia” oleh Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2018.
4
Diakses darihttps://m.detik.com/finance/moneter/d-4569410/berbagai-masalah-yang-bikin-bpjs-
kesehatan-nunggak-rp-9-t pada 9 Oktober 2019 pukul 16.58 WIB
3

1.6. Luaran
Penelitian mengenai tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan akun
BPJS Kesehatan melalui media Instagram, hadir untuk dapat menghasilkan
laporan analisis yang terstruktur mengenai tingkat kepuasan Instagram BPJS
Kesehatan, sehingga nantinya dapat memunculkan output berupa solusi
permasalahan yang kerap terjadi bagi pihak peserta BPJS Kesehatan yang sudah
terdaftar maupun akan mendaftar, serta pihak BPJS Kesehatan itu sendiri.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4

Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan hal yang sangat


penting.Komunikasi ini pun tidak hanya terbatas antar individu, melainkan juga
kepada masyarakat luas. Pada masyarakat luas sendiri, komunikasi yang sering
digunakan adalah komunikasi massa. Komunikasi massamerupakan proses yang
dilakukan melalui sebuah media massa dengan berbagai tujuan untuk
menyampaikan informasi ke khalayak luas. Dalam komunikasi massa terdapat
unsur penting, diantaranya adalah : komunikator, media massa, pesan, gate
keeper, khalayak, dan umpan balik.(Effendy, 2002 : 6). Komunikator, dalam
komunikasi adalah pihak yang mengandalkan media massa atau teknologi yang
dapat menyampaikan informasi ke publik atau khalayak luas secara cepat.
Komunikator ini mencoba membagikan wawasan informasi, pemahaman dan
solusi dengan khalayak luas. Komunikator juga bersifat sebagai sumber
pemberitaan yang mewakili sebuah institusi formal yang bertujuan untuk mencari
keuntungan dari penyebaran informasi ke khalayak luas. Menurut McQuail, (2000
:66) ada enam peran dari media massa :
1. Window on event and experience, media dipandang sebagai jendela yang
memungkinkan khalayak melihat apa yang sedang terjadi di luar sana.
Atau media merupakan sarana belajar untuk mengetahui berbagai
peristiwa.
2. A mirror of event in society and the world, implying a faithful reflection.
Media meruapakn cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan
dunia, yang merefleksikan apa adanya, media hanya sebagai refleksi fakta.
Angle, arah dan framing dari isi yang dianggap sebagai cermin realitas
tersebut diputuskan oleh para profesional media, dan khalayak tidak
sepenuhnya bebas untuk mengetahui apa yang mereka inginkan.
3. Gatekeeper, media senantiasa memilih isu, informasi atau bentuk content
berdasar standar para pengelolanya. Disini khalayak “dipilihkan,
diseleksikan” oleh media tentang apa-apa yang layak diketahui dan
mendapat perhatian.
4. Guide, media sebagai penunjuk jalan yang menerjemahkan dan
menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian, atau alternatif yang
beragam.
5. Media massa sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi
dan ide-ide kepada khalayak, sehingga memungkin terjadinya tanggapan
dan umpan balik.
6. Interlocutor, media tidak hanya sekadar tempat berlalu lalangnya
informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya
komunikasi interaktif.
5

Maka dari fungsi diatas, media massa diharapkan dapat lebih banyak
memberikan informasi dan pendidikan kepada masyarakat atau komunikatornya
dengan demikian diharapkan kehadiran media massa akan lebih banyak
memberikan manfaat kepada masyarakat luas

Sebuah komunikasi dikatakan efektif dan berhasil apabila menghasilkan efek-


efek atau perubahan yang sebagaimana diinginkan oleh komunikator. Bisa
dikatakan efek komunikasi menjadi indikator atau tolak ukur keberhasilan sebuah
komunikasi (Effendy, 2000: 319), dimana efek komunikasi terdiri dari ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Makmun (2005, 163-165 ), mengatakan,
perilaku memiliki tiga aspek yaitu ranah cipta (kognisi), ranah rasa (afeksi), dan
aspek keterampilan (psikomotorik).

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak) yaitu
kemampuan yang dimiliki oleh individu yang mencakup menghafal, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan membuat. Ranah kognitif dapat
membuat khalayak yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, tidak yakin menjadi
yakin, tidak paham menjadi paham, dan lain sebagainya setelah ia mendapatkan
sebuah pesan informasi.
Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap, nilai,
perasaan, emosi sertaderajat penerimaan atau penolakan suatu informasi atau
pesan. Kartwohl & Bloom (Dimyati & Mudjiono, 1994) membagi ranah
afektifmenjadi 5 kategori. Beberapa diantaranya yaitu :reciving/attending, yakni
semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulasi),
responding/menanggapi, adalah suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi
aktif untukmengikutsertakan individu dalam fenomena tertentu dan membuat
reaksi terhadapnya dengansalah satu cara dan valuing/penilaian berkenaan dengan
nilai dan kepercayaan terhadap suatu stimulus.

Sementara ranah psikomotorik merupakan ranah yang berkaitan dengan


keterampilan (skill) atau kemampuan melakukan pekerjaan dengan melibatkan
anggota badan sertakompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik)5.

Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, media sosial merupakan


sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi
dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-
generatedcontent. Menurutnya pula terdapat enam jenis media sosial diantaranya:
proyek kolaborasi (misalnya, wikipedia), blog dan microblogs (misalnya, twitter),
5
Diakses dari http://p3ai.polsri.ac.id dengan judul “Taksonomi Bloom (Penjelasan dalam
menuliskan kode ranah kognitif, afektif, atau psikomotorik pada Capaian Pembelajaran di RPS)”
pada 16 Oktober 2019 pukul 17.04 WIB
6

komunitas konten (misalnya, youtube), situs jaringan sosial (misalnya facebook,


instagram), virtual game (misalnya world of warcraft), dan virtual social
(misalnya, second life). Salah satu media sosial yang sedang diminati oleh banyak
orang dan mulai merambah lebih banyak pengguna saat ini adalah Instagram.
Instagram merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagi – bagikan
foto dan video.Instagram sendiri masih merupakan bagian dari Facebook yang
memungkinkan teman Facebook kita mem-follow akun Instagram kita. Makin
populernya Instagram sebagai aplikasi yang digunakan untuk membagi foto
membuat banyak pengguna yang terjun ke bisnis online turut mempromosikan
produk – produknya lewat Instagram (M. Nisrina, 2015 :137)

Tabel 2.1
Media Sosial Paling Sering Dikunjungi

Sumber : APJII 2018

BPJS Kesehatan tidak ketinggalan dalam menggunakan media sosial,


khususnya Instagram sebagai media promosi. Sampai tanggal 30 November 2019
pukul 15.00 WIB, Instagram BPJS Kesehatan sudah memiliki followers dengan
jumlah 233.000 dengan jumlah postingan 1.813. BPJS kesehatan mengunggah
konten secara rutin setiap 3 kali sehari. Konten yang di unggahpun bervariasi
setiap harinya, dengan setiap feedsyang berbeda, mulai dari testimoni, tips
kesehatan, dan inforgrafis mengenai info seputar BPJS Kesehatan.
Tabel 2.2
Tampilan Instagram BPJS Kesehatan
7

Sumber : Screenshoot pribadi peneliti

Pada Teori Uses and Gratifications yang digunakan oleh peneliti, terdapat
dua kata penting yaitu, motif dan kepuasan. Motif berarti dorongan, dan menurut
Katz dan Gurevitch, 1973 ( dalam Effendy, 1993:289) ada 5 kategori terkait
dengan motif penggunaan mdeia yang termasuk didalamnya adalah:

1) Cognitive needs (kebutuhan kognitif):


Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan
dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada
hasrat untuk memahami dan menguasai lingkugan; juga memuaskan rasa
penasaran kita dan dorongan untuk menyelidiki kita. Kebutuhan kognitif
adalah aspek intelektual, yang berkaitan dengan apa yang ingin diketahui
manusia.

2) Affective needs (kebutuhan afektif)


Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman
yang estetis, menyenangkan dan emosional.

3) Personal integrative needs (kebutuhan pribadi secara integratif)


Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan,
stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat
dan harga diri.
8

4) Social integrative needs (kebutuhan sosial secarai integratif)


Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga,
teman, dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk
berafiliasi.

5) Escapist needs (kebutuhan pelepasan)


Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan,
ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.

Menurut Syamsudin (2013:80) Gratification Sought (GS) adalah kepuasan


yang dibayangkan akan diperoleh seseorang jika mereka menggunakan media
massa tertentu. Sedangkan Gratification Obtain (GO) adalah kepuasan senyatanya
yang diperoleh setelah seseorang menggunakan media massa. Dalam hal yang
menyangkut GS dianggap tidak ada perbedaan antara bentuk dan jenis media
massa yang satu dengan bentuk dan jenis media massa yang lain. GS lebih banyak
dipengaruhi oleh harapan-harapan khalayak yang diabstrasikan dari
pengalamannya dengan berbagai bentuk media massa. Sedangkan dalam GO,
preferensi materi favorit yang disajikan media massa tertentu dianggap tidak
memiliki perbedaan dari individu yang satu dengan individu yang lainnya.

Dengan menggunakan Teori Uses and Gratifications membantu peneliti


dalam menjawab rumusan masalah penelitian. Apakah masyarakat sudah puas
dengan Informasi yang berkaitan dengan dunia medis maupun administrative
yang diberikan BPJS melalui Instagram? Apakah masyarakat merasa sedih,
senang, berempati mengenai kisah-kisah mengenai masyarakat yang terbantu
dengan kehadiran BPJS? Apakah masyarakat akan berbagi informasi dengan
keluarga, teman, mengenai informasi yang diberikan BPJS melalui Instagram?
dan apakah masyarakat

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dimana
menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubungan variable
penelitian, yaitu persoalan hubungan-hubungan, pengaruh, perbedaan, dan
9

identifikasi (Bungin, 2009:315). Dengan jenis penelitian yang digunakan


dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksplanatoris, yaitu
menggambarkan fakta atau objek yang peneliti amati. Jenis penelitian ini
diharapkan mampu mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap
penyampaian informasi BPJS Kesehatan melalui media sosial Instagram.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Dalam pnelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner atau angket,
angket sendiri adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden
yang bersedia memberi respon sesuai dengan permintaan peneliti
(Riduwan, 2008 : 6-7). Secara teknis kuesioner menggunakan Google
Form dan link dari Google Form akan disebar kepada followers Instagram
yang sesuai kriteria yang diperlukan melalui Direct Message.

3.3 Teknik Analisis Data


Teknis analisis data pada penelitian ini adalah tahap analisis data
nya adalah sebagai berikut: Masing-masing pertanyaan dari variabel yang
telah ada, baik dari Gratifications Sought maupun Gratifications Obtained
diberi skor dan dijumlahkan sehingga diperoleh hasil yang berupa skor
Gratifications Sought dan skor Gratifications Obtained . Kemudian
setelah itu melakukan deskripsi atau penggambaran sekumpulan data
secara visual dapat dilakukan dalam dua bagian yaitu dalam bentuk
gambar atau grafik dan dalam bentuk tulisan, yang dibantu dengan
program SPSS for windows version 17.0. Jika diketahui hasil dari uji
signifikansi, didapati bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
pasangan skor GS dan GO, langkah selanjutnya adalah membandingkan
kedua mean skor tersebut. Jika mean skor GS lebih besar dari mean skor
GO dapat dikatakan kebutuhan yang ada tidak terpuaskan. Sedangkan jika
mean skor GS lebih kecil atau sama dengan mean skor GO, maka dapat
dinyatakan bahwa kebutuhan yang ada terpenuhi. Jika mean skor GS sama
dengan mean skor GO (GS=GO), maka tidak terjadi kesenjangan kepuasan
karena jumlah kebutuhan yang diinginkan semuanya terpenuhi.

3.4 Responden/Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : subjek atau
objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:115-116).Jika populasi
terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk diteliti keseluruhan karena
10

berbagai keterbatasan maka peneliti dapat mengambil sampel dari populasi


tersebut.
Populasi pada penelitian adalah followers Instagram BPJS
Kesehatan yang menjadi peserta BPJS Kesehatan, sedangkan sampel dari
penelitian ini adalah followersInstagram sekaligus peserta BPJS
Kesehatan yang aktif menggunakan sosial media Instagram dan status
kartu BPJS Kesehatannya masih aktif. Peneliti akan bekerjasama dengan
admin Instagram BPJS Kesehatan untuk melakukan polling terhadap
followers aktif Instagram BPJS Kesehatan.
11

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. Prof. Dr. H.M. S.Sos. M.Si. 2006. Sosiologi Komunikasi.
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosda karya

Effendy, Onong Uchjana. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosda karya

Makmun, Abin S. 2005. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

McQuail, Denis, 1987, Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Erlangga

Nisrina. M. 2015. Bisnis Online, Manfaat Media Sosial Dalam Meraup Uang.
Yogyakarta : Kobis

Kaplan, Andreas. M. dan Haenlein, Michael. 2010. Users of the world unite! The
challenges and opportunities of Social Media.Business Horizon.

Riduwan. 2008. Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Syamsudin.2013. Metode Riset Kuantitatif Komunikasi. Yogyakarta :Pustaka


Pelajar

Anda mungkin juga menyukai