-Wiji Thukul
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga
Kajian Student Loan Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Manajemen Bisnis Institut
Teknologi Sepuluh Nopember dapat diselesaikan. Kajian ini merupakan sebuah karya
dengan tujuan untuk mencerdaskan para pembaca khususnya KM ITS yang dapat
menjadi rujukan dalam menyikapi isu yang bergulir.
Demikian sedikit kata sambutan dan pengantar dari kami untuk para pembaca. Kami
mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun, sehingga kami dapat
menjadi semakin baik. Tentu saja, kami menyadari betul akan kekurangan di sana dan
sini karena kurangnya ilmu dan pengalaman kami.
Tim Kajian
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
1. Konstitusi
[1]
Pendidikan merupakan elemen dasar dari hak asasi manusia. Di dalam hak atas
pendidikan terkandung berbagai elemen yaitu hak ekonomi, sosial dan budaya serta
juga hak sipil dan politik. Hak atas pendidikan adalah hak asasi manusia dan sarana
yang mutlak diperlukan demi terpenuhinya hak-hak yang lain. Penyelenggaran
pendidikan hingga selesai merupakan prasyarat untuk mendapatkan hak atas
pekerjaan, dengan asumsi bahwa dengan pendidikan yang tinggi, maka akan mudah
mendapatkan pekerjaan. Bahkan pendidikan juga seringkali dikaitkan dengan isu hak
perempuan, dan pendidikan dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting untuk
pemberdayaan perempuan.
Hak atas pendidikan sebagai bagian dari hak asasi manusia di Indonesia, tidak
sekedar hak moral melainkan juga menjadi hak konstitusional. Hal ini sesuai dengan
ketentuan Pasal 28 C ayat (1) UUD 1945 (pasca perubahan), yang menyatakan:
“setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak memperoleh pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia”. Pasal 32 ayat (2) UUD 1945 (pasca perubahan) juga
merumuskan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar,
sedangkan pemerintah wajib membiayainya. Pasal 31 ayat (3) dan (4) menegaskan
bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk mengusahakan penyelenggaraan
pengajaran nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
memprioritaskan anggaran sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN dan APBD.
Salah satu cita-cita luhur bangsa Indonesia yang tertuang di dalam alinea keempat
Pembukaan UUD 1945 adalah "mencerdaskan kehidupan bangsa". Mengawal
pergerakan Indonesia untuk mensejajarkan diri dengan negara-negara maju seperti
Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Cina dan India, maka mencerdaskan kehidupan
bangsa yang diformulasi dalam bentuk pendidikan formal, merupakan prasyarat
utama. Bahkan dimensi mencerdaskan kehidupan bangsa memiliki pengaruh
resonansi yang ekskalaktif untuk berbagai sendi kehidupan. Baik ekonomi, sosial,
maupun politik.
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”
[2]
Lebih dari itu berdasarkan UU. No 12 Tahun 2012 pasal 76 yang berbunyi Pasal
76 yang berbunyi:
Pada pasal 76 ayat (2) c terdapatsistem student loan dalam pemenuhan hak
mahasiswa. Ini menjadi masalah tersendiri ketika opsi ini menjadi opsi prioritas yang
dilakukan PTN dalam rangka pemenuhan hak mahasiswa. Beban ekonomi berupa
hutang yang ditanggung ketika mereka lulus akan memberatkan mahasiswa yang
kurang mampu secara finansial.
2. Finansial
Hal yang menyebabkan mahalnya biaya Perguruan Tinggi adalah rendahnya
anggaran untuk pendidikan, yaitu hanya 20% dari APBN. Dan apabila dirasakan
setiap pergantian pejabat atau penguasa negara, regulasi pendidikan di Indonesia
selalu berubah-ubah baik dari segi fundamentalnya maupun sistem-sistemnya.
Perubahan perubahan inilah yang memperlambat kemajuan pendidikan di Indonesia,
karena untuk membangun sebuah sistem pendidikan yang baik, ialah dengan
menanam perlahan pada awal dan membuat master plan jangka panjang, dan tentunya
dilaksanakan dengan baik.
[1] “Tanggung Jawab Pemerintah Untuk Memberikan Pendidikan Kepada Anak Terlantar Dalam
Perspektif Undang-Undang Perlindungan Anak” diakses 07 April 2018
https://media.neliti.com/media/publications/176701-ID-tanggung-jawab-pemerintah-untuk-memberik.p
df (jurnal)
[2]
”Undang-Undang No.12 Tahun 2012” diakses 07 April 2018
http://diktis.kemenag.go.id/prodi/dokumen/UU-Nomor-12-Tahun-2012-ttg-Pendidikan-Tinggi.pdf
pendidikan, sementara itu akses terhadap pendidikan telah adil jika antarkelompok
bisa menikmati pendidikan secara sama. Artinya tidak ada kesenjangan antar mereka
yang memiliki uang dengan mereka yang tidak memiliki uang. Penerapan student loan
yang kini menjadi polemik menjadi fokusan utama yang mempertanyakan apakah
student loan ditujukan untuk orang-orang tertentu atau mewajibkan seluruh mahasiwa
yang sedang menempuh dan atau yang akan menempuh perkuliahan.
[3] “Pemerataan akses pendidikan bagi rakyat” diakses 07 April 2018
https://media.neliti.com/media/publications/54658-ID-pemerataan-akses-pendidikan-bagi-rakyat.pdf
https://pusattesis.com/tag/pemerataan-hak-pendidikan/
BAB II
ISI
II.1 Kondisi Pendidikan Indonesia
[7]
Tahun pertama kepemimpinan Jokowi menorehkan prestasi pada bidang
pendidikan dengan membangun sekolah baru sejumlah 231 unit, ruang kelas baru
sejumlah 5.983 ruang, SD/SMP di daerah 3T sejumlah 580 unit, dan lembaga PAUD
sejumlah 69.569 unit. Selain itu, pembinaan guru karakter dilakukan pada 3,6 juta
guru. Kartu Indonesia Pintar (KIP) juga telah dibagikan kepada 11 juta anak kurang
mampu untuk melanjutkan sekolah sampai tamat SMA/SMK.
[8]
Tahun kedua pemerintahan Jokowi lebih berpretasi dibidang pendidikan dengan
melakukan Peningkatan akses dan infrastuktur pendidikan dengan:
a) Merehabilitasi 11.663 ruang belajar pada jenjang SD, SMP, SMA/SMK, SLB
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
b) Membangun 14.223 ruang belajar baru pada jenjang SD, SMP, SMA/SMK,
SLB untuk meningkatkan daya tampung siswa.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa sejauh 3 tahun pencapaian Jokowi,
pemerintahan Jokowi memenuhi satu persatu Nawacita-nya secara perlahan dan
bertingkat tiap tahunnya. Mulai dari pendistribusian KIP, pembangunan dan
peningkatan infrastuktur pendidikan, hingga merevisi kurikulum di Indonesia.
Pada pemerintahan Jokowi juga terjadi peningkatan dalam Bidik Misi. Bidik Misi
adalah program pemerintah bagi calon mahasiswa yang tidak mampu dalam bidang
ekonomi dan memiliki potensi akademik untuk melanjutkan pendidikan di perguruan
tinggi.
[10]
Peningkatan kuota Bidik Misi dari tahun 2017 yang masih sejumlah 80 ribu
menjadi 90 ribu di tahun 2018. 5Peningkatan uang tunjangan per bulan Bidik Misi
pada tahun 2017, dari sebelumnya 600 ribu di 2016 menjadi 650 ribu di tahun 2017.
Peningkatan kuota maupun uang tunjangan bidikmisi diterapkan untuk memfasilitasi
bangsa Indonesia agar mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Serta mengurangi
jumlah buta huruf, pengangguran dan sebagainya dalam visi jangka panjangnya.
Adapun tujuannya meningkatkan produktivitas bangsa Indonesia agar dapat bersaing
dan tidak tertinggal dengan negara lain.
[7]
“Pencapaian 1 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK,” diakses 8 April 2018,
http://ksp.go.id/pencapaian-1-tahun-pemerintahan-Jokowi-jk/
[8]
“2 Tahun Jokowi-JK,” diakses 8 April 2018,
http://www.bkn.go.id/wp-content/uploads/2016/03/2-TAHUN-JOKOWI-JK-UPDATE-17-OKT-2016-KSP
.pdf
[9]
“17 Juta Kartu Indonesia Pintar Sudah Terdistribusi,” diakses 8 April 2018,
http://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2017/04/28/17-juta-kartu-indonesia-pintar-sudah-terdistrib
usi-400036
[10]
“Kuota Bidik Misi Meningkat,” diakses 8 April 2018,
https://nasional.sindonews.com/read/1272155/144/kuota-bidikmisi-tambah-jadi-90000-mahasiswa-1
515478705
Peningkatan pendidikan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi pihak
swasta juga ikut berkontribusi dalam meningkatkan pendidikan nasional. Pihak swasta
memberikan CSR (Corporate Social Responsibility) yang mana merupakan kontribusi
suatu perusahaan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan nya
baik dalam aspek operasional, sosial maupun lingkungan itu sendiri.
Sejumlah perusahaan besar yang memiliki CSR di bidang pendidikan adalah Astra
International, Telkom, Semen Indonesia, BRI, BCA dan sebagainya. CSR merupakan
salah satu bentuk tanggung jawab sosial dari perusahaan, dan dapat menjadi investasi
besar bagi perusahaan. 1Astra bahkan membangun SMK khusus sebagai program
CSR-nya, yakni SMKN 2 Gedangsari.
1. Bunga pinjaman
Kredit Tanpa Agunan (KTA) memberikan bunga pinjaman yang lebih besar daripada
pinjaman dengan agunan karena bank tidak mengetahui risiko.
2. Jumlah pinjaman
Pada kredit dengan agunan, jumlah pinjaman sangat beragam hingga mencapai
milyaran rupiah dan jumlah ini tergantung pada jenis jaminan yang diberikan.
Biasanya pinjaman yang diberikan berkisar antara 70% - 80% dari estimasi harga
jaminan. Oleh karena itu, semakin bernilai jaminan yang diberikan, semakin tinggi
pinjaman yang diperoleh.
Sedangkan pada KTA, peminjam hanya mendapatkan pinjaman yang terbatas, seperti
pada KTA Bank Mandiri, peminjam (debitur) hanya dapat memperoleh kredit mulai
lima juta rupiah hingga lima ratus juta rupiah. Batasan tersebut dibuat karena bank
tidak mengetahui estimasi kelayakan kondisi keuangan debitur.
3. Tenor pinjaman
Tenor pinjaman adalah jangka waktu yang diberikan untuk pelunasan kredit atau
dikenal sebagai plafon pinjaman. Pada KTA, tenor kredit biasanya sangat singkat (1-2
tahun). Sedangkan pada kredit dengan agunan, tenor kredit dapat mencapai 25 tahun,
Hal ini berkaitan dengan jumlah kredit yang diperoleh, semakin tinggi jumlah kredit
maka semakin lama pula tenor pinjaman.
4. Tujuan pinjaman
KTA sesuai dengan peminjam yang membutuhkan dana dengan jumlah yang tidak
seberapa tetapi bersifat segera. Biasanya, peminjam akan mengajukan kredit tanpa
agunan ini jika mempunyai kebutuhan yang bersifat mendesak, seperti biaya
perawatan rumah sakit atau biaya pendidikan.
[11]
“Perbedaan Kredit dengan Agunan dan Tanpa Agunan” diakses pada 9 April 2018,
https://www.suara.com/bisnis/2016/12/06/200300/perbedaan-kredit-dengan-agunan-dan-tanpa-agunan
II.2.2 Konsep SBI Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia yang selanjutnya disingkat SBI adalah surat berharga
dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan
utang berjangka waktu pendek.
Sama seperti T-Bills atau Treasury Bond yang dikeluarkan oleh pemerintah
Amerika. Karena dikeluarkan oleh pemerintah, SBI paling stabil, return paling
kompetitif dan risk-free dari gagal bayar. Maka dari itu, bunga yang diterapkan ke
SBI hanya berupa bunga yang sama dengan perkiraan inflasi (dengan margin sedikit).
Suku bunga SBI adalah suku bunga atas penempatan dana bank pada Bank
Indonesia. Suku bunga SBI ini merupakan alat bagi Bank Indonesia untuk
menerapkan operasi pasar terbuka. Pergerakan suku bunga SBI akan
mempengaruhi besarnya jumlah dana bank umum yang ditempatkan di Bank
Indonesia.
Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap penjualan SBI ditentukan oleh
mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang. Tingkat suku bunga SBI atau
seritifikat bank Indonesia sangatlah berpengaruh pada tingkat suku
bunga pada bank. Dengan semakin menurunnya suku bunga SBI perbankan
akan terdorong untuk menurunkan suku bunga kreditnya untuk pembiayaan pada
sektor riil dan diharapkan sektor tersebut dapat berkontribusi lebih pada
perkembangan ekonomi secara umum. Suku bunga kredit merupakan sumber
pendapatan terbesar bank, serta mempunyai peranan penting dalam
penentuan profitabilitas kegiatan pemberian kredit (Siswanto, 2008).
Kebijakan suku bunga SBI yang diumumkan oleh Bank Indonesia (BI) sebagai
pedoman bagi untuk bank - bank umum milik pemerintah dalam mengambil
kebijakan penyaluran kredit, walaupun kemudian dijadikan juga sebagai landasan
bagi bank- bank lainnya. Penetapan tingkat bunga ini selanjutnya dianggap sebagai
tingkat suku bunga dasar atau tingkat suku bunga acuan (Sinungan, 2000).
SBI diterbitkan oleh BI sebagaisalah satu piranti Operasi Pasar Terbuka, kegiatan
transaksi di pasar uang yangdilakukan oleh BI dengan bank dan pihak lain dalam
rangka pengendalian moneter.Tingkat suku bunga ini ditentukan oleh mekanisme
pasar berdasarkan sistem lelang.SBI merupakan instrumen yang menawarkan return
yang cukup kompetitif sertabebas risiko (risk free) gagal bayar. Fakta
mengungkapkan bahwa saat ini banyakinstitusi keuangan sudah menganggap SBI
sebagai salah satu instrumen investasiyang menarik (Ferdian, 2008). Suku bunga SBI
yang terlalu tinggi membuatperbankan betah menempatkan dananya di SBI
ketimbang menyalurkan kredit(Sugema, 2010).
[]Kade Purnama Dewi, I Wayan Ramantha, PENGARUH LOAN DEPOSIT RATIO, SUKU BUNGA SBI, DAN
BANK SIZE TERHADAP NONPERFORMING LOAN, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 11.3 (2015):
909-920 Bali
[] Agus Hariyanto, PENGARUH SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA DAN INFLASI TERHADAP
KREDIT PADA BANK UMUM DI INDONESIA, Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi 19.32 (2015)
(PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/ 12 /PBI/2016 TENTANG OPERASI MONETER)
II.2.3 Konsep BNI Fleksi
BNI Fleksi di ITS adalah fasilitas pinjaman yang dikhususkan bagi penerima
beasiswa yang difungsikan untuk menalangi dana mahasiswa sebelum beasiswa dapat
dicairkan. Semua mahasiswa penerima beasiswa dapat mengajukan pinjaman BNI
Fleksi tanpa dibedakan latar belakang dan status sosialnya. Mahasiswa yang dapat
memanfaatkan pinjaman ini diwajibkan untuk memiliki rekening BNI, baik yang
berupa KTM-BNI maupun rekening BNI regular. Nominal pinjaman maksimal yang
dapat dipinjam mahasiswa adalah sesuai dengan nominal beaasiswa yang diperoleh
mahasiswa tersebut. Persyaratan bagi mahasiswa penerima beasiswa yang ingin
mengajukan pinjaman adalah melampirkan surat keterangan menerima beasiswa dari
BAAK, fotokopi kartu tanda mahasiswa (KTM), dan fotokopi kartu tanda penduduk
(KTP).
[11]
Mahasiswa yang tidak memperoleh beasiswa dapat menerima pinjaman BNI
Fleksi regular. Program ini menargetkan orang tua mahasiswa sebagai peminjam.
Menurut pihak BNI, program BNI Fleksi hasil kerja sama BNI-ITS berbeda dengan
BNI Fleksi pada umumnya. Namun, bunga yang diterapkan pada kedua program
tersebut kemungkinan sama. BNI juga hanya bekerja sama dengan beberapa pihak
tertentu dan tidak diterapkan pada semua universitas.
[Wawancara CS BNI, 6 April 2018)
Produk BNI Fleksi
BNI Fleksi merupakan Fasilitas Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang ditujukan
untuk kegiatan pendidikan bagi mahasiswa serta dosen. Fasilitas ini dapat digunakan
untuk memenuhi biaya Pendidikan Sarjana (S1) hingga pendidikan doktoral (S3)baik
di luar negeri maupun dalam negeri. Produk ini dibuat untuk meningkatkan kualitas
pendidikan mahasiswa dan dosen di Indonesia.
Produk pinjaman khusus pendidikan ini dapat membantu mahasiswa dan dosen
dalam menyelesaikan masalah keuangannya serta menyelesaikan tugas pendidikan
dan proyek penelitian.
BNI Fleksi Program Biaya Penelitian Dosen adalah fasilitas pinjaman lunak yang
diperuntukkan bagi seluruh dosen ITS yang telah mendapatkan persetujuan dan
rekomendasi dari ITSuntuk dimanfaatkan sebagai dana penelitian.
Pola pemberian BNI Fleksi -Pendidikan bagi Dosen dan mahasiswa dibagi menjadi
dua,
Pertama, BNI Fleksi Mahasiswa Berprestasi yang merupakan Dosen dan Mahasiswa
Aktif S1/ S2/ S3 penerima beasiswa. Beberapa syarat yang perlu dipenuhi antara lain
adalah penyaluran beasiswanya tersebut dilakukan melalui BNI, melampirkan surat
rekomendasi dari ITS yang menjelaskan bahwa Dosen Penelitian adalah penerima
beasiswa, dan memiliki kontrak dengan pemberi beasiswa.
Kedua, Pola BNI Fleksi Mahasiswa dimana penerima BNI Fleksi merupakan Dosen
dan Mahasiswa Aktif S2 dan S3 yang telah bekerja dan menyalurkan gajinya melalui
BNI. Penerima pola pembiayaan ini dapat memperoleh skim grace period (skema
yang memungkinkan Dosen Peneliti hanya membayar bunga dalam kurun waktu
tertentu) atau skim reguler.
Persyaratan Keterangan
Suku Bunga
Jangka Waktu Suku Bunga
flat/bulan
5 tahun 0,78%
10 tahun 0,91%
Biaya-biaya
Biaya Asuransi Jiwa Premi dikenakan sesuai plafon, usia dan jangka waktu
kebijakan intern Bank yang akan diberitahukan secara umum melalui Kantor
Bank, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
• Pencairan fasilitas BNI Fleksi yang disetujui Bank akan dilakukan dengan cara
pengkreditan ke rekening tabungan atas nama Calon Debitur yang ada di Bank,
setelah sebelumnya dilakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada Calon
Debitur melalui telepon.
• Pembayaran angsuran fasilitas BNI Fleksi dilakukan dengan cara pendebetan
rekening tabungan Debitur yang ada di Bank.
• Angsuran kredit wajib dibayar secara teratur. Angsuran dimaksud harus telah
dilunaskan paling lambat pada akhir bulan.
• Apabila pada akhir bulan tersebut jatuh pada hari libur, yakni hari dimana
Bank tidak beroperasi untuk menjalankan usahanya dan pada saat itu Bank
Indonesia tidak buka untuk menyelenggarakan kliring antar bank, maka
angsuran kredit dibayar paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari libur
dimaksud.
• Calon Debitur/Debitur tidak diperbolehkan untuk memberikan imbalan dalam
bentuk apa pun kepada seluruh petugas Bank yang terkait dalam proses
pengajuan kredit ini.
[12]”
BNI Gandeng ITS Terbitkan Kredit Pendidikan” diakses pada 8 April 2018,
http://www.bni.co.id/id-id/beranda/berita/siaranpers/articleid/3869/bni%20gandeng%20its%20t
erbitkan%20kredit%20pendidikan
II.2.4 Konsep marketing student loan di Amerika Serikat
Student Loan Marketing Association (biasanya disebut Sallie Mae) didirikan pada
tahun 1972 sebagai perusahaan yang disponsori oleh pemerintah dan mulai
diswastanisasi pada tahun 1997 dan pada tahun 2004 ketika kongres mengakhiri
piagam federal, perusahaan ini resmi lepas dari pemerintah. Pada tahun 2005, Sallie
Mae membawahi 53 entitas yang berpenghasilan sebanyak $250,000 saat pelantikan
kedua Presiden George W. Bush.
Pada Agustus 2006, Sallie Mae mengakuisisi Upromise, sebuah perusahaan yang
memberikan diskon bagi konsumen merk tertentu, yang dapat diterapkan pada
rekening tabungan perguruan tinggi. Sallie Mae dan Upromise berencana memasarkan
paket keuangan komprehensif kepada orang tua dan mahasiswa, termasuk rencana
investasi, informasi bantuan keuangan, dan student loan.
Pada tanggal 17 September 2010, diumumkan bahwa Sallie Mae akan
memperoleh pinjaman yang diasuransikan secara federal dari penyedia student loan
milik citigroup senilai $ 28 miliar. Pada 25 Februari 2014, Sallie Mae mengumumkan
nama baru untuk produk student loannya yaitu “Navient”.[13]
Ketika Sallie Mae (SLM Corporation) diprivatisasi oleh pemerintah, perusahaan
tersebut berhasil memonopoli pasar dengan menguasai sepertiga dari pasar kredit
pendidikan di Amerika Serikat. Cara yang dilakukan Sallie Mae adalah menyuap
universitas di Amerika Serikat agar tidak menggunakan fasilitas kredit pendidikan
dari pemerintah dan menjadikan perusahaan tersebut sebagai satu-satunya perusahaan
yang bekerja sama dengan universitas untuk menyalurkan kredit pendidikan. Selain
itu, Sallie Mae juga menempatkan pegawainya sebagai customer service di universitas
yang menjawab pertanyaan-pertanyaan mahasiswa, sehingga mereka berpikir bahwa
saran yang diberikan adalah dari pegawai universitas.
Perusahaan tersebut juga menggelontorkan dana untuk mensponsori pelayaran
mewah (fancy cruise) bagi para pegawai bantuan pendidikan (financial aid) di
perguruan tinggi, yang tidak dapat dilakukan oleh pemerintah serta mengeluarkan
jutaan dolar untuk melakukan lobi-lobi di kongres, menghalangi ditegakkannya
"consumer protections rule"[14]
[13] “
Sallie Mae” diakses pada 10 April 2018, https://en.wikipedia.org/wiki/Sallie_Mae#History
[14]
“Who Got Rich off the Student Debt Crisis” diakses pada 9 April 2018,
https://www.revealnews.org/article/who-got-rich-off-the-student-debt-crisis/
II.2.5 Etika Student Loan di Amerika
Warga Amerika berhutang hampir 1,3 triliun dolar AS dalam utang pinjaman
mahasiswa yang tersebar di antara 43 juta peminjam. Untuk mengilustrasikan
besarnya krisis utang pinjaman mahasiswa, pertimbangkan hal-hal berikut. Rata-rata
kelas lulusan 2016 berhutang $ 37.172 dalam utang pinjaman mahasiswa, naik enam
persen dari tahun sebelumnya. Angka itu terus meningkat dengan setiap kelas
kelulusan yang menghasilkan lebih banyak utang daripada kelas sebelumnya (Student
Loan Hero) . Menurut Biro Perlindungan Finansial Konsumen Amerika, satu dari
empat peminjam pinjaman mahasiswa mengalami kenakalan atau gagal bayar atas
pinjaman merek (Market Watch).
Sumber: sevenpillarsinstitute.org
Perguruan tinggi nirlaba memainkan peran besar dalam krisis utang pinjaman
mahasiswa mengingat mereka mencapai 42% dari pertumbuhan pendaftaran
pendidikan postsecondary dalam dekade terakhir menurut National Bureau of
Economic Research. “Jumlah utang yang dimiliki oleh mereka yang menghadiri
perguruan tinggi nirlaba telah meningkat dari $ 39 miliar pada tahun 2000 menjadi
$ 229 miliar pada tahun 2014 — yang lebih disebabkan oleh peningkatan tingkat
pinjaman di sekolah-sekolah tersebut daripada peningkatan dalam pendaftaran” (The
Atlantic ). Perguruan tinggi nirlaba telah berada di bawah pengawasan para pembuat
undang-undang dan pendukung konsumen untuk menggelembungkan penempatan
kerja dan tingkat kelulusan untuk membujuk siswa yang rentan, biasanya orang
dewasa dengan keluarga yang tidak punya waktu atau uang untuk menghadiri
universitas tradisional, untuk mendaftar dan mengambil pinjaman besar.
Pada tahun 2015, Sekolah Tinggi Korintus yang bertanggung jawab atas Everest
Institute, Wyotech, dan Heald College, menghadapi tuntutan hukum $ 530 juta yang
diajukan oleh Biro Perlindungan Keuangan Konsumen (CFPB) untuk peminjaman
predator, memerangkap siswa menjadi pinjaman pribadi yang disebut sebagai
"Pinjaman Kejadian", dengan suku bunga setinggi 15%. CFPB juga menuduh
Korintus menetapkan uang sekolah dan biaya untuk program gelar sarjana mereka
dengan kisaran $ 60.000 - $ 75.000, untuk memaksa mahasiswa mengambil pinjaman
dari program di mana Corinthian memperoleh sebagian dari biaya pemberi pinjaman
itu. Sejak gugatan itu, Sekolah Tinggi Korintus telah menjual atau menutup sebagian
besar sekolahnya, meninggalkan sebagian besar siswa yang menghadiri salah satu
lembaga mereka untuk menanyakan tentang kelayakan mereka untuk pengampunan
pinjaman.
[15]
“ Ethics of US Student Loan Debt” diakses 11 April 2018
https://sevenpillarsinstitute.org/ethics-us-student-loan-debt-2/
Ketika di sekolah, Scott tidak harus mulai melunasi pinjamannya. Setelah lulus
dan mendapatkan sedikit jeda waktu, bagaimanapun, Scott perlu membayar kembali
uang itu - dengan bunga. Sebagian dari pinjaman itu berbunga saat dia bersekolah;
sebagian yang lain tidak. Rencana pembayaran standar adalah program 10 tahun
pembayaran bulanan tetap, tanpa memandang pendapatan. Jika Scott mendaftar di
sekolah pascasarjana atau tidak dapat menemukan pekerjaan, dia dapat menunda
pembayaran pinjaman langsung untuk sementara waktu. Penundaan penangguhan
habis setelah tiga tahun, dan pinjaman mahasiswa tidak bisa dilepaskan karena
kebangkrutan sehingga ia akan terus membawa hutang ditambah bunga sampai mati
atau sampai lunas.[16]
[16]
“Risky Business: Why Student Loans Are The Worst Way To Fund College” diakses pada 10 April
2018,
https://www.forbes.com/sites/joshfreedman/2014/02/10/risky-business-why-student-loans-are-the-wors
t-way-to-fund-college/#efa1c30447a0
[17]
“The economic side effects of the student loan crisis (in 3 charts)” diakses pada 10 April 2018,
https://www.blackrockblog.com/2017/06/28/student-loan-crisis/
[19]
” Pendidikan sebagai konsumsi dan investasi” diakses pada 11 April 2018,
https://massofa.wordpress.com/2008/01/28/pendidikan-sebagai-konsumsi-dan-investasi-ekonomi/
[20]
” Definisi Pertumbuhan Ekonomi”, diakses pada 10 April 2018,
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
[21]
” Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi”, diakses pada 10 April 2018,
https://www.scribd.com/doc/108544128/PENTINGNYA-PERTUMBUHAN-EKONOMI
II.3.3 Korelasi pemberian kredit sebagai “konsumsi”, dalam pertumbuhan ekonomi
Bagaimana peran kredit perbankan dalam pertumbuhan ekonomi? Tinggi
[22]
rendahnya kredit perbankan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suku bunga perbankan.
Jika suku bunga turun maka permintaan terhadap kredit meningkat, ceteris paribus
dan sebaliknya. Kenaikan permintaan kredit perbankan tersebut akan mendorong
investasi, khususnya investasi langsung, dan pada akhirnya dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Adanya investasi langsung tersebut,
misalnya pendirian pabrik, dapat menimbulkan efek pengganda berupa penyerapan
tenaga kerja, permintaan bahan baku, hasil produksi, dan pembayaran pajak. Proses
efek pengganda itulah yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada tingkatan
daerah maupun nasional. Di sisi lain, kredit perbankan tidak selalu mendorong
pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Kredit perbankan berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi dapat terjadi jika syarat tertentu dapat terpenuhi.
Syarat termaksud adalah terwujudnya kualitas modal fisik atau kualitas infrastruktur
sudah mencapai tingkat tertentu sehingga mampu mendorong produktivitas dan daya
saing di sektor riil. Selanjutnya beberapa kajian menunjukkan bahwa pertumbuhan
ekonomi justru yang mendorong pertumbuhan kredit perbankan. Hal tersebut
dimungkinkan terjadi karena pertumbuhan ekonomi saat ini dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi pada tahun selanjutnya. Kondisi tersebut dipastikan akan
cukup tinggi, Indonesia juga dihadapkan pada masalah lainnya yang sangat serius,
yaitu masih rendahnya pembangunan manusia. Rendahnya pembangunan manusia
tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau dikenal dengan Human
Development Index(HDI) yang dikeluarkan oleh United Nations Development
Programme (UNDP). Padahal pembangunan manusia merupakan salah satu indikator
bagi kemajuan suatu negara. Suatu negara dikatakan maju bukan saja dihitung dari
pendapatan domestic bruto saja tetapi juga mencakup aspek harapan hidup serta
pendidikan masyarakatnya.Hal ini sejalan dengan paradigma pembangunan yang
berkembang pada tahun 90-an yaitu paradigma pembangunan yang berpusat pada
manusia (Human Centered Development). Secara konsep, pembangunan manusia
adalah upaya yang dilakukan untuk memperluas peluang penduduk untuk mencapai
hidup layak, yang secara umum dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas dasar
dan daya beli. Pada tataran praktis peningkatan kapasitas dasar adalah upaya
meningkatkan produktivitas penduduk melalui peningkatan pengetahuan dan derajat
kesehatan. Pembangunan manusia didefinisikan tidak hanya dilihat dari aspek
peningkatan atau kesejahteraan saja tetapi didefinisikan sebagai “the process of
enlarging people’s choices”. Laporan tersebut juga menekankan pada prinsipnya the
choices yang tersedia bagi seseorang dapat berubah untuk periode-periode mendatang.
Pada esensinya laporan tersebut telah memuat tiga dimensi penting dalam
pembangunan yaitu terkait dengan aspek pemenuhan kebutuhan akan hidup panjang
umur (Longevity) dan hidup sehat (healthy lif), untuk mendapatkan pengetahuan (the
knowledge) dan mempunyai akses kepada sumber daya yang bisa memenuhi standar
hidup. Longevity diukur dari angka harapan hidup, knowledge direpresentasikan oleh
ukuran angka melek huruf dewasa dan rata-rata sekolah sementara akses terhadap
sumber daya diukur dari paritas kekuatan daya beli rill terhadap pendapatan perkapita.
[24]
”Konsep HDI” diakses pada 10 April 2018,
https://www.kompasiana.com/ianmursito/human-development-dan-kemiskinan_54f3cf657455137a2b6
c80b8
[26]
Dari total anggaran belanja sebesar Rp2.220 triliun pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2018, pemerintah sebagaimana tertuang dalam
Lampiran XIX Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 107 Tahun 2017 tentang Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2018 (tautan: Perpres
Nomor 107 Tahun 2017-Batang Tubuh) telah mengalokasikan Rp444,131 triliun untuk
pendidikan.
Anggaran tersebut terdiri atas: 1. Anggaran Pendidikan melalui belanja Pemerintah Pusat
sebesar Rp149,680 triliun; 2. Anggaran Pendidikan melalui Transfer ke Daerah dan Dana
Desa sebesar Rp279,450 triliun; dan 3. Anggaran Pendidikan melalui Pembiayaan sebesar
Rp15 triliun.
Dalam Lampiran XIX Perpres Nomor 107 Tahun 2017 itu disebutkan, Anggaran
Pendidikan melalui belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp149,680 triliun tersebar di 20
kementerian/lembaga (K/L) adalah Rp145,957 triliun. Sedangkan sisanya sebesar Rp3,723
triliun masuk di BA BUN.
Adapun Anggaran Pendidikan yang dialokasikan melalui Transfer ke Daerah dan Dana
Desa terdiri atas: 1. Dana Alokasi Umum (DAU) yang diperkirakan untuk anggaran
pendidikan sebesar Rp153,228 triliun; 2. Dana Transfer Khusus sebesar Rp121,404 triliun
dan 3. Otonomi Khusus (Otsus) yang diperkirakan untuk anggaran pendidikan sebesar
Rp4,817 triliun.
Mengenai Dana Transfer Khusus sebesar Rp121,404 triliun itu, terdiri atas: a. Dana
Alokasi Khusus (DAK) Fisik Rp9,137 triliun; b. DAK Pendidikan Rp9,137 triliun; cdan c.
DAK Non Fisik sebesar Rp112,266 triliun, yang terdidi atas: 1. Tunjangan Profesi Guru (TPG)
PNSD Rp58,293 triliun; 2. Dana Tambahan Penghasilan Guru (DTPG) PNSD Rp978,110
miliar; 3. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Rp46,695 triliun; 4. Bantuan Operasional
Penyelenggaraan (BOP) PAUD Rp4,070 triliun; 5. Dana Peningkatan Pengelolaan Koperasi,
UKM, dan Ketenagakerjaan Rp100 miliar; dan 6. Tunjangan Khusus Guru PNSD di Daerah
Khusus Rp2,129 triliun.
perekonomian akan berjalan dengan lancar. Sentimen positif ini dapat memicu
kenaikan nilai mata uang lokal.
Perhatikan juga Core GDP yaitu GDP yang telah dikoreksi dengan memasukkan
faktor inflasi didalamnya. Indikator Core GDP merupakan salah satu indikator kelas
A yang dapat mempengaruhi pergerakan mata uang.
Sumber: belajarforex.com/indikator-fundamental/gdp-gross-domestic
[27]
” Belajar GDP” diakses pada 10 April 2018,
http://belajarforex.com/indikator-fundamental/gdp-gross-domestic-product.html
[29]
Salah satu karakteristik yang menonjol dari Indonesia adalah bahwa bagian
barat negara ini memiliki kontribusi pertumbuhan GDP yang secara signifikan lebih
besar. Jawa (terutama area Jabodetabek) dan Sumatra, bersama-sama, berkontribusi
untuk lebih dari 80% total GDP Indonesia. Sektor Jasa atau services merupakan
salah satu sektor prioritas dalam perekonomian Indonesia, di mana setiap tahunnya
kontribusi sektor jasa terhadap PDB Nasional selalu mengalami peningkatan.
[28]
” Angka Ekonomi Makro dan PDB Indonesia” diakses pada 9 April 2018,
https://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-makro/produk-domestik-bruto-in
donesia/item253
[29]
” Indonesia fokus pada sektor jasa” diakses pada 10 April 2018,
http://www.beritasatu.com/ekonomi/353695-sudah-saatnya-indonesia-fokus-di-sektor-jasa.html
[31]
Bank Indonesia (BI) menyatakan, pertumbuhan kredit perbankan sepanjang
tahun 2017 hanya mencapai 8,1 persen. Akan tetapi, angka tersebut sejalan dengan
target pertumbuhan kredit yang telah dipatok bank sentral untuk tahun 2017, yakni
berkisar antara 8-10 persen. Masih ada kesempatan pertumbuhan kredit mencapai
double digit atau dua angka pada tahun 2017. Meski sudah memenuhi target yang ada,
akan tetapi realisasi pertumbuhan kredit lebih rendah dari target yang dicantumkan
dalam Rencana Bisnis Bank (RBB). Pertumbuhan kredit sangat pesat terjadi pada
akhir tahun 2017. Ini didorong oleh kredit konsumsi (KK) dan kredit modal kerja
(KMK). Masih ada kesempatan pertumbuhan kredit mencapai double digit atau dua
angka pada tahun 2017
[31]
” Pertumbuhan kredt tahun 2017” diakses pada 11 April 2018,
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/12/150750626/pertumbuhan-kredit-tahun-2017-capai-81-pe
rsen
http://keuangan.kontan.co.id/news/strategi-bi-untuk-capai-target-kredit-10-12-di-2018
BAB III
PENUTUP
Kasus Student Loan sesungguhnya cukup menarik untuk dibahas karena
pemerintah kali ini telah menempuh banyak hal untuk mensukseskan
program kerja mereka. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dari hal
ini. Kita ketahui semua bahwa Indonesia di era Presiden Jokowi memiliki
program yang banyak, terutama program pembangunan infrastruktur.
Meski demikian, program lain nampak masih perlu dikritik. Selain itu
pendapatan negara sedang dipompa melalui perpajakan negara dimana
pemerintah benar-benar mencari banyak celah dari pajak.
Selain itu juga, kenaikan harga merupakan cara lain pemerintah untuk
mendapatkan dana segar. Namun yang sangat mencengangkan adalah
pemerintah akan merambah ke sektor pendidikan dimana student loan akan
menjadi salah satu caranya. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa
pemerintah membutuhan dana yang sangat besar demi pembangunan negara
dengan memanfaatkan banyak cara.
DAFTAR PUSTAKA
[1]“Tanggung Jawab Pemerintah Untuk Memberikan Pendidikan Kepada Anak Terlantar Dalam
Perspektif Undang-Undang Perlindungan Anak” diakses 07 April 2018
https://media.neliti.com/media/publications/176701-ID-tanggung-jawab-pemerintah-untuk-memberik.p
df (jurnal)
[2]”Undang-Undang No.12 Tahun 2012” diakses 07 April 2018
http://diktis.kemenag.go.id/prodi/dokumen/UU-Nomor-12-Tahun-2012-ttg-Pendidikan-Tinggi.pdf
[3] “Pemerataan akses pendidikan bagi rakyat” diakses 07 April 2018
https://media.neliti.com/media/publications/54658-ID-pemerataan-akses-pendidikan-bagi-rakyat.pdf
https://pusattesis.com/tag/pemerataan-hak-pendidikan/
[4] “ Tingkat Pengangguran Terbuka” diakses 07 April 2018
https://www.bps.go.id/pressrelease/2017/11/06/1377/agustus-2017--tingkat-pengangguran-terbuka--tpt-
-sebesar-5-50-persen.html
[5] “PISA 2012 Results,” diakses 9 April 2018,
https://www.theguardian.com/news/datablog/2013/dec/03/pisa-results-country-best-reading-maths-sci
ence
[6] “Peringkat dan Capaian PISA Indonesia Mengalami Peningkatan,” diakses 9 April 2018,
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-dan-capaian-pisa-indonesia-mengalami-pe
ningkatan
[7]“Pencapaian 1 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK,” diakses 8 April 2018,
http://ksp.go.id/pencapaian-1-tahun-pemerintahan-Jokowi-jk/
[8]“2 Tahun Jokowi-JK,” diakses 8 April 2018,
http://www.bkn.go.id/wp-content/uploads/2016/03/2-TAHUN-JOKOWI-JK-UPDATE-17-OKT-2016-KSP
.pdf
[9]“17 Juta Kartu Indonesia Pintar Sudah Terdistribusi,” diakses 8 April 2018,
http://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2017/04/28/17-juta-kartu-indonesia-pintar-sudah-terdistrib
usi-400036
[10]“Kuota Bidik Misi Meningkat,” diakses 8 April 2018,
https://nasional.sindonews.com/read/1272155/144/kuota-bidikmisi-tambah-jadi-90000-mahasiswa-1
515478705
[11]
“Perbedaan Kredit dengan Agunan dan Tanpa Agunan” diakses pada 9 April 2018,
https://www.suara.com/bisnis/2016/12/06/200300/perbedaan-kredit-dengan-agunan-dan-tanpa-agunan
[12]”BNI Gandeng ITS Terbitkan Kredit Pendidikan” diakses pada 8 April 2018,
http://www.bni.co.id/id-id/beranda/berita/siaranpers/articleid/3869/bni%20gandeng%20its%20terbitka
n%20kredit%20pendidikan
[13] “Sallie Mae” diakses pada 10 April 2018, https://en.wikipedia.org/wiki/Sallie_Mae#History
[14]“Who Got Rich off the Student Debt Crisis” diakses pada 9 April 2018,
https://www.revealnews.org/article/who-got-rich-off-the-student-debt-crisis/
[16]“Risky Business: Why Student Loans Are The Worst Way To Fund College” diakses pada 10 April
2018,
https://www.forbes.com/sites/joshfreedman/2014/02/10/risky-business-why-student-loans-are-the-wors
t-way-to-fund-college/#efa1c30447a0
[17]“The economic side effects of the student loan crisis (in 3 charts)” diakses pada 10 April 2018,
https://www.blackrockblog.com/2017/06/28/student-loan-crisis/
[29]” Indonesia fokus pada sektor jasa” diakses pada 10 April 2018,
http://www.beritasatu.com/ekonomi/353695-sudah-saatnya-indonesia-fokus-di-sektor-jasa.html
[30]” Target kredit pemerintah 2017” diakses 11 April 2018,
http://keuangan.kontan.co.id/news/bank-harus-kerja-keras-penuhi-target-kredit-1189
[31]” Pertumbuhan kredt tahun 2017” diakses pada 11 April 2018,
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/12/150750626/pertumbuhan-kredit-tahun-2017-capai-81-pe
rsen
[32]” Target kredit pemerintah 2018” diakses pda 11 April 2018,
https://www.cnbcindonesia.com/market/20180221151455-17-5004/strategi-bi-agar-bank-bisa-capai-tar
get-kredit-12-di-2018
http://keuangan.kontan.co.id/news/strategi-bi-untuk-capai-target-kredit-10-12-di-2018