Anda di halaman 1dari 3

Pendidikan sebagai konsumsi atau pendidikan sebagai investasi

Apa yang terjadi di masyarakat saat ini: Pendidikan sebagai Konsumsi atau
Pendidikan sebagai Investasi?"
Pendidikan sebagai konsumsi atau pendidikan sebagai investasi tergantung kepada
cara pandang masyarakat itu sendiri.

Pendidikan sebagai konsumsi atau pendidikan sebagaiinvestasi tergantung kepada


cara pandang masayrakat itu sendiri.

Saat ini masyarakat memandang pendidikan sebagai konsumsi dan juga pendidikan
sebagai investasi karena pendidikan merupakan hak dasar dan hak demokrasi
sebagi warga negara sebagaimana UUD 1945 pasal 31 menyebutkan “Setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan”. dan “Setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Pendidikan sebagai
konsumsi ini juga dimotivasi oleh keinginan untuk memuaskan kebutuhan akan
pengembangan kepribadian, kebutuhan sosial, serta kebutuhan akan pengetahuan
dan pemahaman sekaligus mendapat manfaat moneter dan nonmoneter yang
semakin baik bagi seseorang yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu,
sehingga semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tinggi pula manfaat yang
didapatkan. Manfaat non-meneter dari pendidikan adalah diperolehnya kondisi kerja
yang lebih baik, kepuasan kerja, efisiensi konsumsi, kepuasan menikmati masa
pensiun, dan manfaat hidup yang lebih lama karena peningkatan gizi dan kesehatan.
Manfaat moneter adalah manfaat ekonomis yaitu berupa tambahan pendapatan
seseorang yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu dibandingkan
dengan pendapatan lulusan pendidikan di bawahnya (McMahon dan Geske, 1982).

Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, bahasa Inggris consumption, ialah


suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu
benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
secara langsung ( Wikipedia ).

Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, bahasa Inggris consumption, ialah


suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu
benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
secara langsung ( Wikipedia ).Konsumsi ( KBBI ) : 1. Pemakaian barang hasil
produksi (bahan pakaian, makanan, dan sebagainya)  2. Barang-barang yang
langsung memenuhi keperluan hidup kita.

Pendidikan dipandang sebagai konsumsi karena pendidikan dianggap sebagai


hak dasar manusia karena dianggap perlu untuk memenuhi kebutuhan dan
keperluan hidup. Pendidikan dibutuhkan dan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan kepribadian, moral dan etika, kebutuhan sosial, serta kebutuhan
pengetahuan dan pemahaman. Karena pendidikan dianggap sebagai hak dasar dan
hak demokrasi dari warga negara maka UUD 1945 hasil perubahan
mengamanatkan hal tersebut dalam pasal 31 ayat (1) Setiap warga berhak
mendapat pendidikan; ayat (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan
dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Sebagai konsekuensi dari pasal tersebut
pendidikan bagi warga negara selain sebagai hak juga sebagai kewajiban pada
tingkat umur tertentu yang penyelengaraannya dilakukan oleh pemerintah.Terlepas
bahwa pendidikan dasar 9 tahun sebagai suatu kewajiban saat ini di masyarakat
sudah ada kesadaran bahwa pendidikan adalah kebutuhan yang sangat diperlukan.
Sehingga saat ini banyak masyarakat yang menginginkan anaknya bisa sekolah ke
jenjang yang lebih tinggi minimal SMA sederajat. Ini bisa dilihat dari semakin
banyaknya sekolah-sekolah SMA atau SMK swasta dengan jumlah murid yang
sangat banyak. Hal ini menandakan bahwa permintaan akan pasar pendidikan
semakin meningkat.

Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk


mendapatkan hasil laba atau keuntungan di masa yang akan datang ( Mulyadi,
2001). Investasi secara umum dimaksudkan untuk meningkatkan nilai ekonomis di
masa mendatang dari barang atau jasa yang diinvestasikan melalui berbagai upaya
dan pengorbanan yang dilaksanakan pada masa sekarang ( Halilul Khairi, 2016).

Konsep pendidikan sebagai sebuah investasi (education as investement) telah


berkembang secara pesat dan semakin diyakini oleh setiap negara bahwa
pembangunan sektor pendidikan merupakan prasyarat kunci bagi pertumbuhan
sektor-sektor pembangunan lainya. Sumber daya manusia yang berpendidikan akan
menjadi modal utama pembangunan Nasional terutama perkembangan ekonomi.
Karenanya pemerintah mengamanatkan hal itu dalam UUD 1945 pasal 4 yang
bunyinya : “Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20
persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional”. Pemerintah berupaya berinvestasi sekarang dalam pendidikan
dengan maksud agar mutu pendidikan bagus sehingga kelak di masa mendatang
diperoleh SDM yang mampu menguasai keterampilan, bekerja secara profesional
serta menghasilkan karya yang bermutu dan memberikan peranan dalam
pembangunan nasional. Seiring peningkatan pendidikan masyarakat juga terjadi
peningkatan kesadaran pendidikan sebagai investasi. Hal ini bisa dilihat sudah
semakin banyaknya orang tua menginvestasikan harta mereka untuk pendidikan
anak mereka yang lebih tinggi. Dengan kesadaran bahwa dengan pendidikan yang
tinggi maka kelak anak mereka akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik,
produktivitas individu dan penghasilannya lebih tinggi dibandingkan yang
berpendidikan rendah dan manfaat ekonomisnya berupa tambahan pendapatan
seseorang yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu dibandingkan
dengan pendapatan lulusan pendidikan di bawahnya (McMahon dan Geske, 1982).
Selain itu kehidupan di masyarakat akan semakin tertata sehingga ketertiban,
keamanan, dan kesejahteraan masyarakat akan terwujud.

Anda mungkin juga menyukai