Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kota Tanjungpinang merupakan Ibu Kota dari Provinsi Kepulauan

Riau yang terletak di sisi selatan Pulau Bintan, dan berseberangan dengan

Negara Singapura, Kota Tanjungpinang terletak di 0º5’ Lintang Utara dan

104º27’ Bujur Timur. Kota Tanjungpinang merupakan daerah tropis dengan

suhu rata-rata berkisar antara 23º Celsius hingga 34º Celcius dengan

Tekanan udaranya berkisar antara 1.010,2 mbs dan 1.013,7 mbs. Secara

resmi Kota Tanjungpinang memiliki musim kemarau dan musim penghujan.

Tidak ada perbedaan musim yang mencolok di daerah ini. Hujan dapat turun

sepanjang tahun. Namun setiap akhir sampai dengan awal tahun terjadi

"Angin Utara" yang sangat berbahaya dengan gelombang yang sangat kuat.

(tanjungpinang.go.id).

Pada umumnya daerah Kota Tanjungpinang beriklim tropis basah,

dengan temperatur berkisar antara 18 – 30 derajat celcius. Rata-rata

kelembaban udara sekitar 86%, sedangkan yang tertinggi mencapai sekitar

99% dan terendah sekitar 58%. Gugusan kepulauan di Kota Tanjungpinang

mempunyai curah hujan cukup dengan iklim basah, berkisar antara 2000 –

2500 mm/tahun. Rata-rata curah hujan per hari sekitar 17,0 milimeter

dengan jumlah hari hujan sekitar 16 hari per bulan. Curah hujan tertinggi

umumnya terjadi pada bulan Maret dan Desember sekitar 472,5 milimeter,

sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Mei sekitar 135,2

1
2

milimeter. Temperatur terendah 22,5o C dengan kelembaban udara 83 –

89%. Kota Tanjungpinang memiliki 4 macam perubahan angin, yaitu :

 Bulan Desember – Febuari : Angin Utara

 Bulan Maret – Mei : Angin Timur

 Bulan Juni – Agustus : Angin Selatan

 Bulan September – November : Angin Barat

(https://tanjungpinangkota.go.id/pages/profil)

Untuk menuju ke Tanjungpinang, terdapat tiga pintu masuk yaitu

Pelabuhan Sri Bintan Pura, Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah dah melalui

jalur darat dari Kabupaten Bintan. Bandar Udara Internasional Raja Haji

Fisabilillah merupakan satu – satunya Bandar udara yang terdapat di Kota

Tanjungpinang, sebelumnya Bandara ini bernama Bandar Udara Kijang dan

dikelola oleh PT.Angkasa Pura II, namun sejak tahun 2004 Bandar Udara ini

mengalami perubahan nama menjadi Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah.

Nama bandara diambil dari nama Raja Haji Fisabilillah, pahlawan nasional

yang juga memperoleh Bintang Maha Putra Adi Pratana.

Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah hingga saat ini

melayani 6 (enam) Maskapai antara lain ,Garuda Indonesia, Lion

Air,Sriwijaya Air, Susi Air, Wings Air dan Express Air. Dengan dimensi

landasan 2256 m x 45 m, bandara ini mampu menampung 610.000

penumpang pertahun (rajahajifisabilillah-airport.co.id), untuk itu

dibutuhkannya sistem drainase atau pengairan yang baik untuk menunjang

agar tidak mengganggu seluruh aktifitas bandara.


3

Drainase memiliki arti mengalirkan, menguras, membuang, atau

mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian

bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang

kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat

difungsikan secara optimal. Dalam bidang teknik sipil, drainase secara

umum dapat didefinisikan sebagai salah satu tindakan teknis untuk

mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari air hujan, rembesan,

maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan atau lahan tidak terganggu.

Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah

dalam kaitannya dengan salinitas. Jadi, drainase menyangkut tidak hanya air

permukaan tapi juga air tanah.

Sistem drainase Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang saat

ini sudah ada namun drainase terputus. Apabila hujan dalam intensitas

tinggi terjadi di kawasan ini, air akan meluap melebihi kapasitas saluran,

yang berdampak ke lingkungan sekitar bandara maupun lingkungan di luar

kawasan bandara, penyebab terjadinya luapan atau banjir adalah tidak lain

karena kurangnya kapasitas drainase saat ini. Dengan melihat luasnya

kawasan di Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah, maka untuk

pembangunan saluran drainase akan dibagi menjadi beberapa bagian

mencakup drainase sisi runway 22, drainase sisi belakang dan drainase sisi

kiri. Saluran drainase di Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah yang

akan dianalisa ini adalah sepanjang 980,4 meter, saluran drainase ini terbuat

dari pasangan batu miring dengan ukuran lebar 3 meter dan tinggi 1,70

meter.
4

Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “PERENCANAAN DRAINASE PERIMETER

DI BANDAR UDARA RAJA HAJI FISABILILLAH -

TANJUNGPINANG”.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang dapat dirumuskan dari latar belakang diatas

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana menghitung debit rencana saluran drainase dikawasan Bandar

Udara Raja Haji Fisabilillah.?

2. Bagaimana mendesain saluran drainase yang sesuai kapasitas dikawasan

Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah untuk 10 tahun kedepan.?

1.3 BATASAN MASALAH

Untuk menghindari meluasnya permasalahan, maka perlu adanya

pembatasan masalah, yaitu :

1. Perhitungan desain saluran hanya sepanjang 980,4 meter, perhitungan

difokuskan untuk design saluran.

2. Debit air yang dihitung berasal dari air hujan.


5

1.4 TUJUAN

Beberapa tujuan yang diharapkan dalam penyusunan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui debit saluran drainase pada kawasan Bandar Udara

Raja Haji Fisabilillah untuk 10 tahun kedepan.

2. Untuk mendesain dimensi saluran drainase pada kawasan Bandar Udara

Raja Haji Fisabilillah untuk 10 tahun kedepan

1.5 MANFAAT

Beberapa manfaat yang diharapkan dari penyusunan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dibidang teknik sipil

sesuai dengan teori yang didapat di Universitas khususnya mengenai

permasalahan drainase dan solusi atas permasalahan tersebut.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian tugas akhir ini diharapkan memberi tambahan informasi

kepada masyarakat dan PT. Angkasa Pura II – Bandara Raja Haji

Fisabilillah Tanjungpinang dalam hal perencanaan sistem drainase di

lingkungan bandara.

Anda mungkin juga menyukai