Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KELOMPOK LANSIA DENGAN

HIPERTENSI DI RW
RW 03 DESA GENUK BARAT
BARAT KELURAHAN GENUK 
KECAMATAN UNGARAN BARAT, KABUPATEN SEMARANG

OLEH :

KELOMPOK 3

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWA


KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2017
BAB I
KONSEP TEORI

1. L!"#
. P$!%$&'#! L!"#
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Dimana seseorang akan
mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap. Seseorang dikatan
lansia apabila usianya sudah mencapai diatas 60 tahun (Aiah, !0""#.
$asa de%asa tua (lansia# merupakan masa dimana seseorang telah pensiun, biasanya
diantara usia 6& dan '& tahun. Seseorang akan menjadi lanjut usia seiring bertambahnya
usia (otter ) erry, !00&#.
Lanjut usia adalah seseorang yang memiliki tiga macam usia yaitu usia kronologis
dimana seseorang berusia 60 tahun keatas, usia biologis dimana seseorang dalam
kondisi pematangan jaringan, dan usia psikologis dimana kemampuan seseorang untuk 
dapat menyesuaikan terhadap setiap situasi yang dihadapi (*oorkasiani, !00+#.
(. P&)"$" M$!*
roses menua merupakan proses yang terusmenerus atau berkelanjutan secara
alamiah dan secara perlahan mengalami perubahan yang terkait %aktu, bersifat
uni-ersal, intrinsik, progresif, dan destrimental. eadaan tersebut dapat menyebabkan
 berkurangnya kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan untuk dapat bertahan hidup
(*ugroho, !00/#.
roses menua atau ageing proses adalah proses menghilangnya atau menurunnya
fungsifungsi dalam diri yang dilatarbelakangi oleh aspek psikologis, bilogis, dan sosial
sehingga terjadi perubahan yang dapat mempengaruhi kehidupan (*oorkasiani, !00+#.
roses menua (ageing process# adalah suatu proses menghilang secara perlahan
lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya. roses penuaan secara progresif terjadi perubahan
fisiologis dan anatomis organ tubuh yang berlangsung seiring berlalunya %aktu (Aiah,
!0""#.

+. T$)&# T$)&# P&)"$" M$!*


$enurut *ugroho (!00/# dan Aiah (!0""# teoriteori proses penuaan terdiri dari 
"# 1eori 2isiologi
1eori ini merupakan teori intrinsik dan ekstrinsik. 1erdiri atas teori oksidasi stress,
dan teori dipakaiaus (wear and tear theory#. Di sini terjadi kelebihan usaha dan
stress yang menyebabkan sel tubuh lelah terpakai (regenerasi jaringan tidak dapat
mempertahankan kestabilan lingkungan internal#.
!# 1eori Sosialisasi
a# 1eori 3nteraksi Sosial
1eori ini menjelaskan bah%a kemampuan lansia untuk terus menjalin interaksi
sosial merupakan kunci mempertahankan status sosial berdasarkan kemampuan
 bersosialisasi. okokpokok social exchange theory antara lain
("# $asyarakat terdiri atas aktor sosial yang berupa mencapai tujuannya
masingmasing.
(!# 1erjadi interaksi sosial yang memerlukan %aktu dan biaya.
(4# 5ntuk mencapai tujuan yang hendak dicapai seseorang aktor mengeluarkan
 biaya.
 b# 1eori Akti-itas atau egiatan
("# etentuan tentang semakin menurunnya jumlah kegiatan secara langsung.
1eori ini menyatakan bah%a lansia yang sukses adalah mereka yang aktif 
dan banyak ikut serta dalam kegiatan sosial.
(!# Lanjut usia akan merasakan kepuasan bila dapat melakukan aktifitas dan
mempertahankan akti-itas tersebut selama mungkin
(4# 5kuran optimum (pola hidup# dilanjutkan pada cara hidup lanjut usia.
(# $empertahankan hubungan antara sistem sosial dan indi-idu agar tetap
stabil dari usia pertengahan sampai lanjut usia.
c# 1eori epribadian Lanjut (continuity theory)
1eori ini menyatakan bah%a perubahan yang terjadi pada lanjut usia sangat
dipengaruhi oleh tipe personalitas yang dimilikinya. 1eori ini mengemukakan
adanya kesinambunhgan dalam siklus kehidupan lanjut usia. 7al ini dapat dilihat
dari gaya hidup, perilaku, dan harapan seseorang ternyata tidak berubah, %alau
ia telah lanjut usia.
d# 1eori embebasan atau enarikan Diri (disengagement theory#
1eori ini membahas putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat
dan kemunduran indi-idu dengan indi-idu lain. 1eori ini juga menyatakan
 bah%a bertambahnya usia, seseorang secara perlahan mulai melepaskan diri dari
kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya keadaan ini
mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun
kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda (triple loss) yaitu 
("# ehilangan peran (loss role)

(!# ehilangan kontak sosial (restriction of contacts and relationship)

(4# 8erkurangnya komitmen ( reduced commitment to social more and values)

2. H#-$&'$!"#
. P$!%$&'#! H#-$&'$!"#
9ndang 1riyono (!0"# menuliskandlam bukunya tentang definisi hipertensi,
yaitu suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas
normal yang mengakibatkan angka kesakitan (morbiditas# dan angka kematian
(mortalitas#. 1ekanan darah "0:+0 mm7g didasarkan pada ! fase dalam setiap
denyut jantung yaitu fase sistolik menunjukan fase darah yang sedang dipompa oleh
 jantung dan fase diastolik menunjukan fase darah yang kembali ke jantung.
$enurut 8lack (!0"# hipertensi didefnisikan sebagai ele-asi persisten dari
tekanan darah sistolik pada le-el "0 mm7g atau lebih dan tekanan darah diastolik 
 pada le-el +0 mm7g atau lebih.
(. E'#))%#
7ipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi ! golongan
 besar yaitu 
a. 7ipertensi essensial ( hipertensi primer # yaitu hipertensi yang tidak diketahui

 penyebabnya.
b. 7ipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.
7ipertensi primer terdapat pada lebih dari +0 ; penderita hipertensi, sedangkan
"0 ; sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. $eskipun hipertensi primer 
 belum diketahui dengan pasti penyebabnya, datadata p enelitian telah menemukan
 beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.
ada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. 7ipertensi
terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer.
 *amun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi
a. <enetik =espon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport

 *a.
 b. >besitas terkait dengan le-el insulin yang tinggi yang mengakibatkantekanan
darah meningkat.
c. Stress Lingkungan
d. 7ilangnya 9lastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua
sertapelabaran pembuluh darah.
enyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
 perubahanperubahan pada 
a. 9lastisitas dinding aorta menurun
b. atub jantung menebal dan menjadi kaku
c. emampuan jantung memompa darah menurun. "; setiap tahun sesudah

 berumur !0 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun


menyebabkan menurunnya kontraksi dan -olumenya.
d. ehilangan elastisitas pembuluh darah. 7al ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi.
e. $eningkatnya resistensi pembuluh darah perifer. $eskipun hipertensi primer 
 belum diketahui dengan pasti penyebabnya, datadata penelitian telah
menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.
2aktor tersebut adalah sebagai berikut 
a. 2aktor keturunan. Dari data statistik terbukti bah%a seseorang akan memiliki

kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya


adalah penderita hipertensi. ?iri perseorangan. ?iri perseorangan yang
mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah 5mur ( jika umur bertambah
maka 1D meningkat #, @enis kelamin ( lakilaki lebih tinggi dari perempuan #,
=as ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih#.
b. ebiasaan hidup. ebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya
hipertensi adalah  onsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 40 gr#,
egemukan atau makan berlebihan, Stress, $erokok, $inum alkohol,
$inum obatobatan (ephedrine, prednison, epineprin#.
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah 
a. <injal  <lomerulonefritis, ielonefritis, *ekrosis tubular akut, 1umor 
b. ascular  Aterosklerosis, 7iperplasia, 1rombosis, Aneurisma, 9mboli
kolestrol, askulitis.
c. elainan endokrin  D$, 7ipertiroidisme, 7ipotiroidisme.
d. Saraf  Stroke, 9nsepalitis, S<8.
e. >bat B obatan  ontrasepsi oral, ortikosteroid
+. P')/#"#))%#
. $ekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak 
dipusat -asomotor, pada medulla diotak. Dari pusat -asomotor ini bermula jaras saraf 
simpatis, yang berlanjut ke ba%ah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla
spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. =angsangan pusat -asomotor 
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke ba%ah melalui system saraf simpatis
ke ganglia simpatis. ada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang
akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.
8erbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhirespon
 pembuluh darah terhadap rangsang -asokonstriksi. 3ndi-idu dengan hipertensi sangat
sensiti-e terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal
tersebut bisa terjadi. ada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang
 pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang,
mengakibatkan tambahan akti-itas -asokonstriksi. $edulla adrenal mensekresi
epinefrin, yang menyebabkan -asokonstriksi. orteks adrenal mensekresi kortisol dan
steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons -asokonstriktor pembuluh darah.
asokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan
rennin. =ennin merangsang pembentukan angiotensin 3 yang kemudian diubah menjadi
angiotensin 33, suatu -asokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi
aldosteron oleh korteks adrenal. 7ormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh
tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan -olume intra -askuler. Semua faktor ini
cenderung mencetuskan keadaan hipertensi untuk pertimbangan gerontology.
erubahan structural dan fungsional pada system pembuluh perifer 
 bertanggungja%ab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut.
erubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan
 penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya
menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. onsekuensinya,
aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi -olume darah
yang dipompa oleh jantung ( -olume sekuncup #, mengakibatkan penurunan curang
 jantung dan peningkatan tahanan perifer.

. K"#/#"#
$enurut Suiraoka (!0"!#, hipertensi dikelompokkan dalam dua kelompok besar,
yaitu hipertensi essensial (primer# dan sekunder. 7ipertensi essensial atau hipertensi
 primer adalah hipertensi yang belum diketahui penyebabnya secara jelas. Sedangkan
hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang penyebabnya sudah diketahui dengan pasti.
T($ 2.1 K"#/#"# '$!! &
K'$%)&# T$!! "#"')#   T$!!
44H%5 #"')# 
44H%5
 *ormal C "!0 Dan C /0
rehipertensi "!0 B "4+ Atau /0 B /+
7ipertensi, stage " "0 B "&+ Atau +0 B ++
7ipertensi, stage !  "60 Atau  "00

$. M!#/$"'"# K#!#"
1anda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi 
a. 1idak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan

tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. 7al
ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri
tidak terukur.
b. <ejala yang laim Sering dikatakan bah%a gejala terlaim yang menyertai
hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini
merupakan gejala terlaim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari
 pertolongan medis.
$anifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu 
a. $engeluh sakit kepala, pusing.
 b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas.
d. <elisah
e. $ual muntah.
f. 9pistaksis
g. esadaran menurun
/. P$!'"!!
engelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas
akibat komplikasi kardio-askuler yang berhubungan dengan pencapaian dan
 pemeliharaan tekanan darah diba%ah "0:+0 mm7g. rinsip penanggulangan
hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis penatalaksanaan
a. enatalaksanaan *on 2armakologis.
a# Diet
embatasan atau pengurangan konsumsi garam. enurunan 88 dapat
menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan akti-itas rennin
dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
 b# Akti-itas.
lien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan
 batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, senam ringan.
 b. enatalaksanaan 2armakologis.
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian
atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu
a# $empunyai efekti-itas yang tinggi.
 b# $empunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
c# $emungkinkan penggunaan obat secara oral.
d# 1idak menimbulakn intoleransi.
e# 7arga obat relati-e murah sehingga terjangkau oleh klien.
f# $emungkinkan penggunaan jangka panjang.
<olongan obat B obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti
golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,
golongan penghambat kon-ersi rennin angitensin.
%. K)4-#"#
1. Stroke, dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak, atau akibat embolus

yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi. Stroke dapat
terjadi pada hipertensi kronik apabila arteriarteri yang memperdarahi otak 
mengalami hipertropi dn menebal, sehingga aliran darah ke daerahdaerah yang
diperdarahinya berkurang. Arteriarteri otak mengalami arterosklerosis dapat
menjadi lemah, sehingga meningkatkan kemungkinan terbentuknya aneurisma.
<ejala terkena stroke adalah sakit kepala secara tibatiba, seperti orang bingung,
limbung atau bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu bagian tubuh terasa
lemah atau sulit digerakkan (misalnya %ajah, mulut, atau lengan terasa kaku, tidak 
dapat berbicara secara jelas# serta tidak sadarkan diri secara mendadak.
2. 3nfark miokard, dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerosis tidak dapat
menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk trombus yang
menghambat aliaran darah melalui pembuluh darah tersebut. hipertensi kronik dan
hipertensi -entrikel, maka kebutuhan oksigen miokardium mungkin tidak dapat
terpenuhi dn dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark. Demikian
 juga hipertropi -entrikel dapat menimbulkan perubahanperubahan %aktu hantaran
listrik melintasi -entrikel sehingga terjadi disritmia, hipoksia jantung, dan
 peningkatan risiko pembentukan bekuan.
3. <agal ginjal, dapat terjadi karena kerusakan progesif akibat tekanan tinggi pada
kapilerkapiler ginjal, glomerolus. Dengan rusaknya glomerolus, darah akan
mengalir ke unitunit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan dapat berlanjut
menjadi hipoksia dan kematian. Dengan rusaknya membran glomerolus, protein
akan keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang,
menyebabkan edema yang sering dijumpai pada hipertensi kronik.
4. 9nsefalopati, ketidakmampuan jantung dalam memompa darah yang kembalinya ke
 jantung dengan cepat mengakibatkan cairan terkumpul di paru, kaki dan jaringan
lain sering disebut edema. ?airan didalam paruparu menyebabkan sesak napas,
timbunan cairan di tungkai menyebabkan kaki bengkak atau sering dikatakan
edema. 9nsefalopati dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna (hipertensi yang
cepat#. 1ekanan yang tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan
kapiler dan mendorong cairan kedalam ruang intersisium diseluruh susunan saraf 
 pusat. *euronneuron disekitarnya kolap dan terjadi koma (1riyanto, !0"#.
8A8 33

AS57A* 99=AEA1A*

A. engkajian komunitas kelompok lansia


". Distribusi lansia
@umlah lansia di desa <enuk 8arat =E 04, elurahan <enuk, sejumlah '"
orang lansia. egiatan yang sering di lakukan lansia adalah menyapu, memasak,
 bertani, dan mengikuti acara pengajian rutin.
!. =i%ayat masalah kesehatan yang dialami
1abel "."

 *> @9*3S 9*FA31 2 ;


". Asam 5rat "/ "/,!& ;
!. 7ipertensi 4! 4!,& ;
4. olesterol / /,"" ;
. 3SA  ,6 ;
&. Stroke 4 4, ;
6. D$  ,6 ;
'. 1idak bermasalah ! !,4 ;
@5$LA7 '" "00 ;

8erdasarkan gambar diagram "." bah%a masalah kesehatan tertinggi yang terjadi di
desa <enuk 8arat (=E 4# adalah hipertensi.
4. 5paya yang sering dilakukan lansia dalam mengatasi gejala yang sering muncul.
1abel ".4

 *> 5AFA FA*< D3LA5A* 2 ;


". Dibiarkan saja "/ !& ;
!. Dikompres 4 ;
4. ergi kelayanan kesehatan 4! & ;
. Dipijat "" "6 ;
&. 8eli obat di %arung ' "0 ;
@5$LA7 '" "00;

8erdasarkan diagram ".4 bah%a upaya yang sering dilakukan dalam mengatasi
gejala yang sering muncul adalah dengan cara pergi ke pelayanan kesehatan, namun
masih tinggi jumlah masyarakat yang hanya membiarkan saja dalam mengatasi
gejala yang sering muncul.

4. egiatan posyandu lansia


Tabel 1.4

 *o >SFA*D5 2rekuensi ersentase


LA*S3A
". Aktif !+ &! ;
!. 1idak aktif ! / ;
@umlah '" "00

8erdasarkan diagram ". bah%a lebih banyak lansia yang tidak aktif mengikuti
 jad%al posyandu lansia di desa <enuk 8arat (=E 4#.

&. Lansia yang mengetahui jad%al posyandu


Tabel 1.5

 *o Alasan tidak mengikuti jad%al 2rekuensi ersentase


 posyandu
". 1ahu jad%al posyandu !+ 6" ;
!. 1idak tahu jad%al posyandu ! 4+ ;
@umlah '" "00 ;

8erdasarkan diagram ".& bah%a sebagian besar lansia mengetahui jad%al posyandu

6. 1ingkat akti-itas dan kegiatan seharihari lansia


Tabel 1.6

 *o egiatan seharihari lansia 2rekuensi ersentase


". $andiri / 6/ ;
!. 8antuan $inimal !4 4! ;
@umlah '" "00 ;

1abel "."

8. Analisa Data
NO DATA MASALAH KEPERAWATAN
". Data Angket 
". 8erdasarkan instrument yang Defisiensi kesehatan komunitas
disebarkan ke lansia dari total '"  berhubungan dengan ketidakcukupan
lansia di =E 04 Desa <enuk 8arat akses pada pemberi layanan
elurahan <enuk bah%a kesehatan.
sebanyak &+ lansia tidak mengikuti
kegiatan posyandu lansia di
elurahan <enuk.
!. 8erdasarkan instrument yang
disebarkan ke lansia di =E 04
Defisiensi pengetahuan berhubungan
<enuk 8arat elurahan <enuk 
dengan kurang sumber pengetahuan
hanya ada !+ lansia yang aktif 
mengikuti kegiatan senam lansia.
4. 8erdasarkan instrument yag
disebarkan ke lansia di =E 04
<enuk 8arat elurahan <enuk 
 bah%a sebanyak !" lansia
menderita hipertensi lebih dari &
tahun.
. 8erdasarkan instrument yang
disebarkan ke lansia di =E 04
<enuk 8arat elurahan <enuk 
 bah%a sebanyak 0 ; lansia jika
sakit pergi ke pelayanan kesehatan
terdekat yaitu di posbindu.
Data Ea%ancara 
". 8erdasarkan %a%ancara yang
dilakukan kepada lansia di =E 04
<enuk 8arat elurahan <enuk 
 bah%a sebanyak &+ ; lansia tidak 
aktif melakukan kegiatan senam
lansia.
!. 8erdasarkan %a%ancara yang
dilakukan kepada lansia di =E 04
<enuk 8arat elurahan <enuk 
didapatkan & ; lasia yang
menderita hipertensi lebih dari &
tahun.
4. 8erdasarkan %a%ancara yang
dilakukan kepada lansia di =E 04
<enuk 8arat elurahan <enuk 
 bah%a sebanyak !& ; lansia jika
sakit hanya membiarkannya saja.
. 8erdasarkan %a%ancara yang
dilakukan kepada lansia di =E 04
<enuk 8arat elurahan <enuk 
 bah%a sebanyak &; lansia jika
sakit pergi ke pelayanan kesehatan
(uskesmas ) posbindu#
&. 8erdasarkan %a%ancara yang
dilakukan di =E 04 <enuk 8arat
elurahan <enuk bah%a "' lansia
 belum mengetahui lebih mendalam
mengenai penyakit hipertensi.
Data >bser-asi 
". 8erdasarkan hasil obser-asi yang
dilakukan kepada lansia di =E 04
<enuk 8arat elurahan <enuk 
 bah%a sebanyak &+ ; lansia tidak 
mengikuti kegiatan lansia di
elurahan <enuk seperti senam
lansia ataupun posbindu. Lansia
hanya dating ke posbindu apabila
merasa gejala yang dirasakan dari
 penyakitnya sudah benarbenar 
 parah dan mempengaruhi
aktifitasnya.
!. 8erdasarkan hasil obser-asi yang
dilakukan kepada lansia di =E 04
<enuk 8arat elurahan <enuk 
 bah%a sebanyak & lansia memiliki
aktifitas terbatas dan sisanya masih
dapat beraktifitas seperti biasa.
Data Sekunder 
". ader lansia di =E 04 desa <enuk 
8arat elurahan <enuk  
mengatakan bah%a banyak lansia
yang menderita hipertensi.

?. Diagnosa epera%atan
1. Defisiensi kesehatan komunitas lansia di =E 04 <enuk 8arat elurahan <enuk

 berhubungan dengan ketidakcukupan akses pada pemberi layanan kesehatan (Domain


" elas ! ($anajemen esehatan# 00!"&#
2. Defisiensi pengetahuan lansia di =E 04 <enuk 8arat elurahan <enuk berhubungan
dengan kurangnya sumber pengetahuan (Domain & elas  (ognisi# 00"!6#

DA21A= 5S1AA

Aiah, Lilik $aGrifatul. !0"". Keperawatan Lanjut Usia. Fogyakarta  <raha 3lmu

8ulechek, <loria $. 9t all.!0"&. Nursing Interventions Classification (NIC) edition


th!Singapore  9lse-ier 

8lack, @oyce $ ) 7a%ks, @ane 7okanson. !0".  Keperawatan "edi#al $edah


 "anajemen Klinis Untu# %asil &ang 'iharap#an disi  $u#u *. Singapore 
9lse-ier.
7erdman, 1. 7eather ) Shigemi amitsuru.!0"&. Nanda International Inc! 'iagnosis
 Keperawatan + 'efinisi , Klasifi#asi -.*/0-.*1 edisi *.!@akarta  9<?.

arolina, $S. !00+.  %u2ungan 3engetahuan 'an 3encegahan 4steoporosis &ang 


 'ila#u#an Lansia 'i Kecamatan "edan 5elayang . 5ni-ersitas Sumatera
5tara.

$itchel, =ichard *. !00+. $u#u 5a#u 'asar 3atologis 3enya#it . @akarta  9<?.

$oorhead, Sue, et al.!0"&. Nursing 4utcomes Classification (N4C) "easurement of 


 %ealth 4utcomes edition /th!Singapore  9lse-ier.

otter, atricia A. ) Anne <. erry. !0"0.  6undamental 4f Nursing7 1th dition.
enerjemah oleh Adrina 2erderika. Singapore  9lse-ier.

=aharyani, Loetfia D%i. !00/. $u#u 8jar 8suhan Keperawatan Klien 9angguan 5istem
 Integumen. @akarta  9<?.

Stanley, $ickey dan articia <. 8eare. !006. $u#u 8jar Keperawatan 9eronti# . @akarta 
9<?
Suiraoka, 3. !0"!. 3enya#it 'engeneratif! Fogyakarta *uha $edika.

1riyanto, 9ndang. !0".  3elayanan Keperawatan $agi 3enderita %ipertensi 5ecara


:erpadu! Fogyakarta  <raha 3lmu

Anda mungkin juga menyukai