Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA KLIEN DENGAN DEMENSIA DI


BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT
ABIYOSO YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi


Ners Stase Keperawatan Gerontik 

Disusun Oleh :

Andi Prai!
n" #$%&'%$

PROGRAM STUDI PRO(ESI NERS ANGKATAN )II


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
*ENDERAL A+HMAD
YANI YOGYAKARTA
 $'%&

TEORI TENTANG LANSIA

A, DE(INISI LANSIA
Gerontologi berasal dari bahasa Latin, aitu geros berarti usia lan!ut dan logos
 berarti ilmu" Gerontologi merupakan #abang ilmu ang mempela!ari proses menua dan
masalah ang ter!adi pada lan!ut usia" Geriatri berasal dari bahasa Latin, aitu geros
 berarti lan!ut usia dan eatriea berarti kesehatan atau medis" Geriatri merupakan #abang
ilmu kedokteran ang berfokus pada masalah kedokteran, aitu penakit ang timbul
 pada usia lan!ut $Kushariadi, %&'&("
Lansia adalah tahap akhir siklus hidup manusia, merupakan bagian dari proses
kehidupan ang tak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap indi)indu" Lansia
adalah orang ang berusia *& tahun atau lebih" Lansia merupakan kelompok orang
lan!ut usia ang mengalami proses penuaan ang ter!adi se#ara bertahap
dan merupakan proses alami ang tidak dapat dihindarkan $+rnawati, %&&*("
Sedangkan menurut Praitno $%&&%(, mengatakan bahwa lan!ut usia adalah orang
ang berusia * tahun ke atas,tidak mempunai penghasilan dan tidak berdaa
men#ari nafkah untuk keperluanpokok bagi kehidupanna sehari-hari"
Di .ndonesia, dalam Undang-Undang Nomor '/ Tahun '001
tentang Kese!ahteraan Lan!ut Usia pada 2ab ' Pasal ' 3at $%(, $/(, $4(,
mengatakan bahwa lan!ut usia adalah seseorang ang men#apai usia & tahun ke
atas, baik pria maupun wanita"
Penduduk lansia adalah penduduk ang mengalami proses penuaan se#ara terus
menerus, ditandai dengan penurunan daa tahan fisik dan rentan terhadap penakit
ang mengakibatkan kematian" Se#ara ekonomi lansia dianggap sebagai beban
sumber daa" Lansia merupakan kelompok umur ang mengalami berbagai
penurunan daa tahan tubuh dan berbagai tekanan psikologis $Saparinah,
%&&1(" Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lansia adalah kelompok orang
ang berumur lebih dari *& tahun ang se#ara fisiologis mengalami kemunduran baik
dari segi biologis, ekonomi maupun sosial se#ara bertahap hingga akhirna sampai
pada kematian"
 

B, BATASAN LANSIA
Usia ang di!adikan patokan untuk lan!ut usia berbeda-beda, umumna berkisar
antara &-* tahun" 2eberapa pendapat para ahli tentang batasan usia adalah sebagai
 berikut5
'" Menurut 6rganisasi Kesehatan Dunia $786(, menggolongkan lan!ut usia
men!adi 4 aitu5
a" Usia pertengahan $middle age) 4*-*0 tahun
 b" Lan!ut usia $elderly) &-94
tahun #" Lan!ut usia tua $old( 
9*-0& tahun
d" Usia sangat tua $very old) usia : 0& tahun
%" Menurut Prof" D;" Koesoemanto Setonegoro, Sp"K!", batasan usia dewasa
sampai lan!ut usia dikelompokkan men!adi5
a" Usia dewasa muda $elderl adulthood( usia '1<%&-%* tahun
 b" Usia dewasa penuh $middle ears( usia %*-&<* tahun
#" Lan!ut usia $geriatri# age( usia :*<9& tahun
/" Menurut 8urlo#k, perbedaan lan!ut usia ada dua tahap,
aitu5 a" +arl old age $usia &-9& tahun(
 b" 3d)an#ed old age $usia :9& tahun(
4" Menurut 2urnsie, ada empat tahap lan!ut usia,
aitu5 a" =oung old $usia &-0 tahun(
 b" Middle age old $usia 9&-90 tahun(
#" 6ld-old $usia 1&-10 tahun(
d" >er old-old $usia : 0& tahun(
+, PERUBAHAN PADA LANSIA
Perubahan ang ter!adi pada lansia dapat meliputi perubahan fisik, psikososial
dan mental" Perubahan penampilan fisik sebagian dari proses penuan normal, seperti
rambut ang memulai memutih, kerut-kerut ketuan diwa!ah, berkurangna keta!aman
 pan#a indera, serta kemunduran daa tahan tubuh" Lansia !uga harus
berhadapan dengan kehilangan-kehilangan peran diri, kedudukan sosial, serta
perpisahan dengan orang-orang ang di#intai" Semua hal tersebut menuntut
kemampuan beradaptasi ang #ukup besar untuk dapat menikapi kehidupan se#ara
bi!ak $Soe!ono, %&&9("

'" Perubahan ?
isik a"
Sel
 @umlah sel otak menurun
 Ukuranna lebih besar 
 b" Sistem Persarafan
 2erat otak menurun '&A-%&A
 ;espon dan waktu untuk bereaksi men!adi lambat
 Kurang sensitif terhadap sentuhan
#" Sisitem Pendengaran
 Pendengaran bertambah menurun
d" Sistem Penglihatan
 Lensa lebih suram ang menebabkan katarak 
 8ilangna daa akomodasi mata
 Lapang pandang menurun
e" Sisitem Kardio)askuler 
 Kemampuan !antung memompa darah menurun 'A setiap tahun
 Tekanan darah #enderung tinggi
 Kehilangan elastisitas pembuluh
darah f" Sistem ;espirasi
 +lastisitas paru berkurang
 6tot-otot pernapasan menurun
g" Sistem Genitouria
 6tot-otot )esika urinaria melemah
 Prostat membesar h"

Sistem Gastrointestinal
 Kehilangan gigi
 .ndra penge#apan menurun
 Daa absorbsi terganggu
i" Sistem ;eproduksi
 Menge#ilna o)ari dan uterus
 3tropi paudara

 !" Sistem +ndokrin


 Produksi hormon menurun
 Menurunna akti)itas tiroid
k" Sistem .ntegumentum
 Kulit keriput
 Permukaan kulit kasar dan bersisik 
 Kulit kepala dan rambut menipis
 ;ambut dalam hidung dan telinga menebal
 Kuku !ari men!adi keras
 Kelen!ar keringat berkurang
l" Sistem Muskuloskeletal
 Tulang telinga makin rapuh
 Pergerakan pinggang, lutut dan !ari pergelangan terbatas
 Persendian membesar dan kaku
 6tot-otot kram dan tremor 
%" Perubahan Psikososial
a" Pensiun" 3kan lebih sering dialami oleh para lan!ut usia dengan
masa habisna akan beker!a ang dipengaruhi oleh perubahan pada
produkti)itas dan identitas di lingkunganna"
 b" Sadar akan kematian
#" Perubahan dalam #ara hidup
d" Penakit kronis dan ketidakmampuan
e" 8ilangna kekuatan dan ketegapan fisik 
/" Perubahan Mental
a" Perubahan
fisik 
 b" Kesehatan umum
#" Lingkungan
D, PENYAKIT PADA LANSIA
Masalah ang sering ditemukan pada Lansia, antara
lain5 '" Mudah !atuh
%" Mudah lelah
/" Keka#auan mental
akut 4" Neri dada
*" Sesak nafas saat melakukan akti)itas fisik
" Palpitasi
9" Pembengkakan kaki bagian bawah
1" Neri pinggang B punggung
0" Neri sendi pinggul
'&" 2erat badan
menurun
''" Sukar menahan 23K $sering ngompol( B 232
'%" Gangguan keta!aman penglihatan
'/" Gangguan pendengaran
'4" Gangguan tidur
'*" Keluhan pusing-pusing" Disebabkan oleh gangguan lokal, penakit sistemis,
 psikologik5 #emas, depresi, kurang tidur"
'" Keluhan perasaan dingin-dingin B kesemutan pd anggota badan" Disebabkan
karena gangguan sirkulasi darah lokal, gangguan persarafan umum"
'9" Mudah gatal-gatal" Disebabkan oleh kelainan kulit ang kering, keadaan alergi"
'1" Gangguan sirkulasi darah seperti hipertensi, kelainan pembuluh darah,
gangguan pada pembuluh darah koroner dan gin!al"
'0" Ganguan metabolisme hormonal, seperti5 DM, ketidakseimbangan tiroid"
%&" Gangguan pada persendian, seperti5 osteoartritis, gout artritis"
TEORI DEMENSIA

A, DE(INISI
Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori ang dapat
mempengaruhi aktifitas sehari-hari" Penderita demensia seringkali menun!
ukkan
 beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian $behavioral symptom(
ang mengganggu $disruptive( ataupun tidak menganggu $non-disruptive( $>oli#er, L",
8urle, 3"C", Mahone, +" %&&1(" Grason $%&&*( menebutkan bahwa
demensia
 bukanlah sekedar penakit biasa, melainkan kumpulan ge!ala ang disebabkan

 beberapa penakit atau kondisi tertentu sehingga ter!adi perubahan kepribadian


dan tingkah laku"
Demensia ialah kondisi keruntuhan kemampuan intelek ang progresif setelah
men#apai pertumbuhan B perkembangan tertinggi $umur '* tahun( karena gangguan
otak organik, diikuti keruntuhan perilaku dan kepribadian, dimanifestasikan
dalam
 bentuk gangguan fungsi kognitif seperti memori, orientasi, rasa hati dan pembentukan
 pikiran konseptual $ http 5<<askep-askeb- kita"blogspot"#om< (
Dimensia merupakan sindroma ang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi

kognitif tanpa gangguan kesadaran $ Kusuma, %&&9(" Demensia dapat


diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori ang dapat mempengaruhi akti)itas
sehari-hari" Penderita demensia seringkali menun!ukkan beberapa gangguan dan
perubahan pada tingkah laku harian $ 2eha)ioral Smptom( ang mengganggu $
destruptif ( ataupun tidak mengganggu $ non destruptif( $
http5<<www"komnaslansia"or"id<   mengenal demensia pada lan!ut usia, %&&9("
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat dikemukakan bahwa demensia

adalah suatu keadaan dimana seorang indi)idu mengalami penurunan daa


ingat sehingga meebabkan disfungsi hidup sehari-hari"
Demensia adalah istilah umum ang digunakan untuk menggambarkan
kerusakan fungsi kognitif global ang biasana bersifat progresif dan mempengaruhi
akti)itas so#ial dan okupasi ang normal !uga akti)itas kehidupan sehari-hari $3KS("
$Mi#ke Stanle, %&&(

Sindrom demensia dapat didefinisikan sebagai deteriorasi kapasitas intelektual


dapat diakibatkan oleh pnakit di otak" Sindrom ini ditandai olah gangguan kognitif,
emosional, dan psikomotor" $Lumbantobing, %&&(
Demensia tipe alhimer adalah proses degenerati)e ang ter!adi pertama-tama
 pada sel ang terletak pada dasar otak depan ang mengirim informasi ke
korteks serebral dan hipokampus" Sel ang terpengaruh pertama kali
kehilangan kemampuanna untuk mengeluarkan asetilkolin lalu ter!adi
degenerasi" @ika degenerasi ini mulai berlangsung, dewasa ini tidak ada tindakan
ang dapat dilakukan untuk menghidupkan kembali sel-sel atau
menggantikanna"$Kushariadi, %&'&(
Demensia adalah penurunan kemampuan mental ang biasana berkembang
se#ara perlahan, dimana ter!adi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan
kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa
ter!adi kemunduran kepribadian"
$http5<<medi#astore"#om<penakit<00<Demensia"html(
A, +tiologi
Penebab demensia menurut $ http5<<www"mitrakeluarga"#om<  demensia,
%&&1( aitu 5
'" Penurunan fungsi otak 
%" Parkinson
/" Tumor 
4"
Stroke
*" 3lheimer 
" Penakit pada !aringan pembuluh
otak Menurut Darmo!o $'000( penebab demensia
aitu 5
'" Keadaan ang se#ara potensial re)ersible atau bisa
dihentikan a" .ntoksikasi $ obat, termasuk alkohol dan
lain-lain(
 b" .nfeksi susunan saraf pusat
#" Gangguan metabolik 
d" Gangguan nutrisi
e" Gangguan )
askuler f"
Lesi desak ruang
g" 8idrosefalus bertekanan normal
h" Depresi

%" Penakit degeneratif progesif 


a" Tanpa ge!ala neurologik
lain '( Penakit
3lheimer 
%( Penakit Pi#k 
 b" Dengan gangguan neurologik ang
prominen '( Penakit Parkinson
%( Penakit 8untington
/( Kelumpuhan supranuklear progesif 
4( Penakit degeneratif lain ang !arang didapat
Menurut =atim $ %&&/(, penebab pikun antara lain5
'" Tumor  
%" Trauma
/" .nfeksi kronis
4" Kelainan !antung dan pembuluh darah
*" Kelainan kongenital
" Penakit
Psikiatri 9"
Kelainan faali
1" Kelainan metabolik 
0" Kerusakan sel-sel
otak '&" 6bat-obatan dan
ra#un
B, Manifestasi Klinis
'" Tanda
Tanda dari demensia menurut $h
http
ttp5<<www
5<<www""mitr
itrakeluarga"#om<  demensia,
%&&1( antara lain5
a" 2i#ara tidak nambung
 b" Daa ingat menurun
#" Pengetahuan tentang diri dan lingkungan
menurun d" +mosi labil $ #epat marah dan #epat
berubah(
Dengan bertambahna usia, kemampuan memori menurun se#ara
wa!ar"
Ciri-#iri mudah lupa antara lain 5
a" Mudah lupa nama benda, nama orang dan sebagaina
 b" Terdapat gangguan dalam mengingat kembali atau re#all
#" Terdapat gangguan dalam mengambil kembali informasi ang
telah
tersimpan dalam memori
d" Tidak ada gangguan dalam mengenal kembali sesuatu, apabila diberi
isarat" e" Lebih sering men!abarkan bentuk atau fungsi daripada
menebutkan
namana
%" Ge!ala
Ge!ala demensia menurut Christopher $ %&&%( aitu
5 a" Kehilangan ingatan
Ge!ala ini merupakan ge!ala umum dari demensia, dan ingatan
mengenai

ke!adian-ke!adian baru ang pertama-tama terkena dampakna" Kemampuan


untuk menimpan informasi baru mengalami kemunduran karena perubahan
dalam otak ang ter!adi
 b" Disorientasi
8ilangna kemampuan untuk mengarahkan diri pada tu!uan atau
waktu

tertentu" 2anak penderita demensia menun!ukkan tanda disorientasi, dimana


mereka berada dan kadang keluuran keluar rumah dan tersesat"
#" Perubahan kepribadian dan perilaku
Kepribadian pada sebagian penderita tampak tetap sama tapi ang lainna
menun!ukkan perubahan ang menolok" Penarikan diri se#ara sosial dan
hilangna minat terhadap kegiatan merupakan hal biasa" Mereka
#enderung men!adi pendengki dan #emas"
d" Kehilangan kemampuan praktis
Sulit berkonsentrasi adalah salah satu #iri demensia" Para penderita
mengalami kesulitan dalam melakukan tindakan ang sebelumna
dapat
dilakukan dengan
mudah" e" Kesulitan
berkomunikasi
Pada tahap awal demensia orang mengalami kesulitan menemukan kata ang

tepat untuk diu#apkan" Kemampuan non)erbal seperti sentuhan dan ekspresi


wa!ah sangat penting untuk merawat orang ang mengalami demensia"
 

Pada umumna ge!ala ang tampak pada demensia menurut$ http5<<www"e-


 psikologi"#om< gangguan psikologi dan perilaku pada dimensia, %&&%( aitu 5
a" Tergangguna fungsi daa ingat ang makin berat terutama daa ingat !angka
 pendek" .ngatan masa lalu masih tetep baik dan bertahap"
 b" Tergangguna fungsi berpikir antara lain5 afasia, apraksia, aknosia, atau
gangguan fungsi eksekutif"
#" Penurunan fungsi daa ingat dan daa pikir menimbulkan gangguan
fungsi
kehidupan sehari-hari"
d" Makin lama gangguan ang ter!adi semakin berat
+, Patofisiologi Dimensia
Demensia #ukup sering di!umpai dalam lansia" Gangguan demensia
dimanifestasikan dengan defisit kognitif multipel seperti gangguan memori, afasia
$ kehilangan kemampuan berbi#ara, kemampuan menulis atau pemahaman
bahasa akibat penakit pada otak (" Gangguan memori mungkin pertama kali
disadari ketika kehilangan atau salah menempatkan barang-barang pribadi" @ika
gangguan memori

memburuk, seseorang dapat melupakan namana sendiri, hari ulang tahun, atau nama-
nama anggota keluargana" Kemampuan dalam memahami pembi#araan atau
bahasa
tertulis men!adi menurun" Pada demensia tahap lan!ut, indi)idu dapat men!adi bisu
atau membentuk pola pembi#araan, kesulitan dalam melaksanakan akti)itas motorik"
$ Lumbantobing, %&&'("
Demensia ada beberapa ma#am diantarana demensia 3lheimer
dan demensia multi infark" Pada demensia 3lheimer terdapat penurunan
neurotransmiter tertentu terutema a#etilkolin" 3rea otak ang terkena adalah
korteks #erebral dan hipotalamus, keduana merupakan bagian penting dalam
fungsi kognitif dan memori" 3#etilkolin dan neurotransmiter merupakan at kimia
ang diperlukan untuk mengirim
 pesan melalui sistem saraf" Defisit neurotransmiter menebabkan peme#ahan
proses
komunikasi ang kompleks diantara sel-sel pada sistem saraf" Sedangkan demensia
multi infark ter!adi pada pasien ang menderita penakit #erebro)askuler $ Standle,
%&&("
Gangguan fungsi luhur terlihat dalam bentuk kehilangan kemampuan untuk 
 berpikir abstrak" Terdapat ketidakmampuan dalam meren#anakan,
mengurutkan, dan menghentikanperilaku ang kompleks" .ndi)idu demensia
mengalami disorientasi tempat, waktu, dan orang atau menun!ukkan penurunan
daa nilai dan keterbatasan atau sama sekali tidak memiliki pemahaman sehingga
dapat ter!adi perubahan proses
 pikir"
Pasien demensia seringkali terdapat gangguan ber!alan ang
menebabkan
klien ter!atuh" Dan hal ini dapat memun#ulkan masalah resiko trauma atau
#edera" 2eberapa orang menun!ukkan #emas, depresi, atau mengalami
gangguan tidur"
.ndi)idu ang mengalami demensia sangat rentan terhadap stresor fisik dan stresor 
 psikososial ang memperburuk defisit kognitif serta masalah-masalah lain"
D, Pathwa
Lansia Parkinson 3lheimer  

Degeneratif  Termor  Kematian sel neuron


   Strok
Penurunan fungsi otak  e
Perubahan #ara ber!
 Melemah alan  
na fungsi
Penurunan neurotrnsmiter 
6rganik   Kelemaha
n
MK 5 ;esiko  
;esiko ter!atuh
Cedera
Kemunduran Disintegrasi Defisit
.ntelektual kepribadian neurotransmiter dan
 Defisi  Perubaha 3#etilkolin
t n  Peme#ah
Kognitif   perilaku an proses
Multipel komunikasi antara sel

Gg" Depresi Demensia


Memori

Sulit Lebih Disorientas Penurunan daa


mengingat i ingat
kembali, sensitif Menari
mengambil Tidak mampu
keputusan, k diri
 bertindak le  berpikir abstrak 
8alusinasi
MK 5 Penurunan
bih lamban .solasi Sosial
Ganggua n Persepsi Sensoridaa nilai
 
Tidak dapat MK 5
2erkurangna melakukan Gangguan
kemampuan akti)itas Proses
fungsi mandiri
sehari- hari Pikir 

MK 5 Defisit Perawatan Diri


 

Pathwa Demensia dikembangkan dari 5 Copel $ %&&9(, Towsend $ '001( ,


$ www"
www"kom
komnaslansia"#o"id(
E, Pena!ala-sanaan
2eberapa kasus demensia dianggap dapat diobati karena !aringan otak ang
disfungsional dapat menahan kemampuan untuk pemulihan !ika pengobatan dilakukan
tepat pada waktuna" ;iwaat medis ang lengkap, pemeriksaan fisik,
dan tes laboratorium, termasuk pen#itraan otak ang tepat, harus dilakukan
segera setelah diagnosis di#urigai" @ika pasien menderita akibat suatu penebab
demensia ang dapat
diobati, terapi diarahkan untuk mengobati gangguan dasar"
Pendekatan pengobatan umum pada pasien demensia adalah
untuk memberikan perawatan medis suportif, bantuan emosional untuk
pasien dan keluargana, dan pengobatan farmakologis untuk ge!ala
spesifik, termasuk ge!ala
 perilaku ang mengganggu" Pemeliharaan kesehatan fisik pasien, lingkungan
ang mendukung, dan pengobatan farmakologis simptomatik
diindikasikan dalam
 pengobatan sebagian besar !enis demensia" Pengobatan simptomatik termasuk 
 pemeliharaan diet gii, latihan ang tepat, terapi rekreasi dan akti)itas,
perhatian

terhadap masalah )isual dan audiotoris, dan pengobatan masalah medis


ang menertai, seperti infeksi saluran kemih, ulkus dekubitus, dan
disfungsi
kardiopulmonal" Perhatian khusus karena diberikan pada pengasuh atau
anggota keluarga ang menghadapi frustasi, kesedihan, dan masalah psikologis
saat mereka merawat pasien selama periode waktu ang lama"
@ika diagnosis demensia )askular dibuat, faktor risiko ang berperan pada
 penakit kardio)askular harus diidentifikasi dan ditanggulangi se#ara terapetik"
?aktor-faktor tersebut adalah hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, penakit !antung,
diabetes dan ketergantungan alkohol" Pasien dengan merokok harus diminta
untuk 
 berhenti, karena penghentian merokok disertai dengan perbaikan perfusi serebral dan
fungsi kognitif"
6bat untuk demensia5
'" Cholinergi#-enhan#ing agents
Untuk terapi demensia !enis 3lheimer, telah banak dilakukan
penelitian" Pemberian #holinergi#-enhan#ing agents menun!ukkan hasil ang
lumaan pada
 beberapa penderitaE namun demikian se#ara keseluruhan tidak menun!
ukkan keberhasilan sama sekali" 8al ini disebabkan oleh kenataan
bahwa demensia alheimerntidak semata-mata disebabkan oleh defisiensi
kolinergikE demensia ini
 !uga disebabkan oleh defisiensi neurotransmitter lainna" Sementara itu,
kombinasi kolinergik dan noradrenergi# ternata bersifat kompleksE pemberian
obat kombinasi ini harus hati-hati karena dapat ter!adi interaksi
ang mengganggu sistem kardio)askular"
%" Cholinedan le#ithin
Defisit asetilkolin di korteks dan hipokampus pada demensia
3lheimer dan hipotesis tentang sebab dan hubunganna dengan memori
mendorong peneliti untuk mengarahkan perhatianna pada neurotransmitter"
Pemberian prekursor, #holinedan le#ithin merupakan salah satu pilihan dan
memberi hasil lumaan, namun demikian tidak memperlihatkan hal ang
istimewa" Dengan#holine ada sedikit perbaikan terutama dalam fungsi )
erbal dan )isual" Denganle#ith in hasilna #enderung negatif, walaupun
dengan dosis ang berlebih sehingga kadar dalam serum men#apai '%& persen
dan dalam #airan serebrospinal naik sampai *1
 persen"
/" Neuropeptide, )asopressin dan 3CT8
Pemberian neuropetida, )asopressin dan 3CT8 perlu memperoleh
perhatian"
 Neuropeptida dapat memperbaiki daa ingat semantik ang berkaitan
dengan informasi dan kata-kata" Pada lansia tanpa gangguan psiko-organik,
pemberian 3CT8 dapat memperbaiki daa konsentrasi dan memperbaiki
keadaan umum"
4" Nootropi# agents
Dari golongan nootropi# substan#es ada dua !enis obat ang sering digunakan
dalam terapi demensia, ialahni#er goline dan #o-dergo#rine meslate" Keduana
 berpengaruh terhadap katekolamin" Co-dergo#rine meslate memperbaiki perfusi
serebral dengan #ara mengurangi tahanan )askular dan meningkatkan konsumsi
oksigen otak" 6bat ini memperbaiki perilaku, akti)itas, dan mengurangi bingung,
serta memperbaiki kognisi" Disisi lain,ni#ergoline tampak bermanfaat
untuk memperbaiki perasaan hati dan perilaku"
*" Dihdropridine
Pada lansia dengan perubahan mikro)askular dan neuronal, L-tpe
#al#ium #hannels menun!ukkan pengaruh ang kuat" Lipophili#
dihdropridine
 bermanfaat untuk mengatasi kerusakan susunan saraf pusat pada lansia"
 Nimodipin bermanfaat untuk mengembalikan fungsi kognitif ang menurun pada
lansia dan demensia !enis 3lheimer" Nimodipin memelihara
sel-sel endothelial<kondisi mikro)askular tanpa dampak hipotensifE dengan
demikian
sangat dian!urkan sebagai terapi alternatif untuk lansia terutama ang mengidap
hipertensi esensial
(, Pen#egahan dan Perawatan
8al ang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko ter!adina demensia diantarana
adalah men!aga keta!aman daa ingat dan senantiasa mengoptimalkan fungsi
otak, seperti 5
'" Men#egah masukna at-at ang dapat merusak sel-sel otak seperti alkohol dan
at adiktif ang berlebihan
%" Memba#a buku ang merangsang otak untuk berpikir hendakna dilakukan
setiap hari"
/" Melakukan kegiatan ang dapat membuat mental kita sehat dan
aktif a"
Kegiatan rohani B memperdalam ilmu agama"
 b" Tetap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman
ang memiliki persamaan minat atau hobi
4" Mengurangi stress dalam peker!aan dan berusaha untuk tetap relaks
dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat"
G, Pengka!ian ?okus
'" Pengka!ian ;iwaat Kesehatan
a" .dentitas<Data 2iografis Klien
 b" ;iwaat Keluarga
#" ;iwaat Peker!
aan
d" ;iwaat Lingkungan
8idup e" ;iwaat ;ekreasi
f" Sistem
Pendukung g"
Kebiasaan ;itual
h" Status Kesehatan Saat .ni
i" Status Kesehatan Masa Lalu
 !" Tin!auan Sistem
Ka!i ada tidakna tanda-tanda<setiap ge!ala berikut ini5
'( Keadaan Umum
Kelelahan, perubahan 22 setahun lalu, perubahan nafsu makan, demam,
keringat malam, kesulitan tidur, sering pilek dan infeksi, penilaian diri
terhadap status kesehatan, kemampuan melakukan 3DL,
tingkat kesadaran$kualitatif,kuntitatif(, TT>"
%( .ntegument
Lesi<luka, perubahan pigmentasi, perubahan tekstur, perubahan
ne)i,
sering memar, perubahan rambut, perubahan kuku, katimumul pada !ari
kaki dan kallus, pola penembuhan lesi dan memar, elastisitas<turgor"
/( 8emopoetik 
Perdarahan<memar abnormal, pembengkakan kelen!ar limfe, anemia,
riwaat transfusi darah"
4( Kepala
Sakit kepala, trauma pada masa lalu, pusing, gatal kulit kepala, lesi<luka"
*( Mata
Perubahan penglihatan, pemakaian ka#a mata<lensa kontak, neri,
air mata berlebihan, pruritus, bengkak sekitar mata, floater, diplopia,
kabur,
fotofobia, riwaat infeksi, tanggal pemeriksaan paling akhir,
dampak 
 pada penampilan 3DL:
( Telinga
Perubahan pendengaran, rabas, titinus, )ertigo, sensiti)itas pendegaran,
alat-alat protesa, riwaat infeksi, tanggal pemeriksaan paling
akhir,
kebiasaan perawatan telinga, dampak penampilan pada 3DL"
9( 8idung dan Sinus
;inorea, rabas, epistaksis, obstruksi, mendengkur, neri pada
sinus,
alergi, riwaat infeksi, penilaian diri pada kemampuan olfaktorius"
1( Mulut dan Tenggorok 
Sakit tenggorakan, lesi<ulkus, serak, perubahan suara, kesulitan menelan,
 perdarahan gusi, karies, alat-alat protesa, riwaat infeksi, tanggal
 pemeriksaan akhir, pola menggosok gigi, pola flossing, masalah
dan kebiasaan membersihkan gigi palsu"
0( Leher  
Kekakuan, neri<neri tekan, ben!olan<massa, keterbatasan gerak,
 pembesaran kelen!ar throid"

'&( Paudara
2en!olan<massa, neri<neri tekan, bengkak, keluar #airan dari puting
susu, perubahan pada puting susu, pola pemeriksaan paudara, tanggal
momografi paling akhir"
''( Pernapasan
2atuk, sesak napas, hemoptisis, sputum, mengi, asma<alergi pernapasan,
frekuensi, auskultasi, palpasi, perkusi, wheeing"
'%( Kardio)askuler 
 Neri<ketidaknamanan dada, palpitasi, sesak napas, dispnea pada
akti)itas, ortopnea, murmur, edema, )arises, kaki timpang, parestesia,
 perubahan warna kaki"
'/( Gastrointestinal
Disfagia, tak dapat men#erna, neri ulu hati, pembesaran hepar,
mual<muntah, hematesis, perubahan nafsu makan, intoleransi makanan,
ulkus, neri, ikterik, ben!olan<massa, perubahan kebiasaan
defekasi, diare, kontipasi, melena, hemoroid, perdarahan rektum,
pola defekasi
 biasana"
'4( Perkemiha
n
Disuria, frekuensi, menetes, ragu-ragu, dorongan, hematuria, poliuria,

oliguria, nokturia, inkontinensia, neri saat berkemih, batu, infeksi"


'*( Genitor ;eproduksi - Pria
Lesi, rabas, neri tekstuler, masalah prostat, penakit kelamin, perubahan
hasrat seksual, impotensi, masalah akti)itas seksual"
'( Genitor ;eproduksi F 7anita
Lesi rabas, dispareunia, perubahan pas#a senggama, neri
pel)ik,

 penakit kelamin, infeksi, maslah akti)itas seksual, riwaat menstruasi,


tanggal dan hasil papsmear terakhir"
'9( Muskuloskeletal
 Neri persendian, kekakuan, pembengkakan sendi, deformitas,
spasme,
kram, kelemahan otot, maslah #ara ber!alan, neri punggung, protesa,

 pola kebiasaan latihan, dampak pada penampilan 3DL"

'1( Sistem Saraf Pusat


Sakit kepala, ke!ang, sinkope, paralisis, paresis, masalah
koordinasi,
ti#<tremor<spasme, parestesia, #edera kepala, maslah memori"
'0( Sistem +ndokrin
.ntoleransi panas<dingin, goiter, pigmentasi kulit, perubahan
rambut,
 polifagia, poliuria, polidpsia"
%&( Sistem .mun
Kerentanan dan seringna terkena penakit, imunisasi"
%'( Sistem Penge#apan
2erkurangna rasa asin dan panas"
%%( Sistem Pen#iuman
Peningkatan sistem
pen#iuman"
%/( Psikososial
Cemas, depresi, insomnia, menangis, gugup, takut, masalah
dalam mengambil keputusan, kesulitan berkonsentrasi, pernataan
perasaan umum mengenai keputusan<frustasi mekanisme koping ang
biasa, stres saat ini, masalah tentang kematian dan kehilangan, dampak
penampilan
3DL"
%" Pengka!ian Status ?ungsional, Kognitif, 3fektif dan
Sosial a" Pengka!ian Status ?ungsional
.ndeks kemandirian pada akti)itas kehidupan sehari-hari berdasarkan pada
e)aluasi fungsi mandiri atau tergantung dari klien dalam mandi, berpakaian,
 pergi ke kamar mandi, berpindah, kontinen dan makan"
INDEKS KAT.
SK6;+ K;.T+;.3

3Kdaenm mananddiri"an dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar ke#il, berpakaian
2Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, ke#uali satu dari fungsi tersebut"
Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, ke#uali mandi dan satu fungsi tambahan"
Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, ke#uali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan"
+Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, ke#ali mandi, berpakaian, ke kamar ke#il dan satu fungsi tambahan"
?Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, ke#uali mandi,
 berpakaian, berpindah dan satu fungsi tambahan" GKetergantungan pada enam fungsi tersebut"
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitna dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai C, D, +, ? dan G"

 b" Pengka!ian Status Kognitif dan 3fektif 


'( Menggunakan Short Portable Mental Status uestionnaire
$SPMS( untuk mendeteksi adana dan tingkat
kerusakan intelektual, terdiri dari '& hal ang mengetes
orientasi, memori dalam hubunganna dengan kemampuan
perawatan diri, memori
 !auh, kemampuan matematis"
%( Menggunakan Mini Mental State +Ham $MMS+( untuk
mengu!i aspek-aspek kognitif dari fungsi mental meliputi
orientasi,
registrasi, perhatian, kalkulasi, mengingat kembali dan bahasa"
/( Menggunakan .n)entaris Depresi 2e#k untuk membedakan !
enis
depresi serius ang mempengaruhi fungsi-fungsi dari suasana hati
rendah umum pada banak orang"
4( Mengguanakan Skala Depresi Geriatrik =esa)age untuk
menilai
depresi lansia"

H, Dia/n"sa -e0era1a!an
'" Kerusakan memori berhubungan dengan neorologis
%" ;esiko !atuh berhubungan dengan lingkungan
/" Perubahan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada sensori ditandai dengan
keluhan )erbal tentang kesulitan tidur, terus-menerus ter!aga, tidak
mampu menentukan kebutuhan< waktu tidur"
4" Kurang perawatan diri berhubungan dengan penurunan kognitif, frustasi
atas kehilangan kemandirianna ditandai dengan penurunan kemampuan
melakukan
 perawatan diri"
*" 8ambatan komunikasi )erbal berhubungan dengan perubahan persepsi
ditandai dengan disorientasi tempat, orang dan waktu"
" ;isiko terhadap #edera berhubungan dengan kesulitan keseimbangan,
kelemahan, otot tidak terkoordinasi, akti)itas ke!ang"

Anda mungkin juga menyukai