data-data diketahui :
H = 6m
L = 35 m
α = 12.5 o
selasar = 1.5 m
jarak gading-gading kap baja = 6m
tegangan baja yang diijinkan :
mutu baja BJ (σ profil) : BJ 50
fy = 290 MPa
fu = 500 MPa
mutu baut (σ baut) : A 325
fy = 1225 MPa
fu = 3080 MPa
Diminta :
1. dimensionering gording
2. hitung gaya-gaya dalam (software SAP2000 atau ETABS)
3. dimensionering kolom dan rafter serta sambungan
4. perletakan dan pondasi
5. gambar kerja lengkap serta ikatan angin
6. hitung daftar bahan
C
y2 = 3,88 m
B 12,5°
D y1 = 0,33 m
A
1,5 m 17,5 m
H = 6 m
L = 35 m
α = 12.5 o
Selasar = 1.5 m
Jarak gading-gading kap baja = 6 m
y2 = arctan (α)*L/2 = 3.88 m
y1 = arctan (α)*L/2 = 0.33 m
Panjang kuda-kuda, L
LAB = sqrt(y1^2+lebar selasar^2) = 1.54 m
LBC = sqrt(y2^2+(L/2)^2) = 17.92 m
DIMENSIONERING GORDING
C
y2 = 3,88 m
B 12,5°
D y1 = 0,33 m
A
1,5 m 17,5 m
B
12,5°
A
1,5 m
q.s in a
q.s in a
q
a q.cos a
α = 12.5 °
cos α = 0.976296007
sin α = 0.216439614
a. Berat atap Lysaght (t = 0.4 mm)+10%berat atap = 4.312 kg/m²
Sehingga berat sendiri atap = 5.17 kg/m
b. Berat gording (q) = 11 kg/m
Beban hidup Atap (Live Load Roof) pada perencanaan ini adalah :
Beban hidup pada atap : 96.00 kg/m2
Dengan mengaplikasikan reduksi sebesar 0,6 dan dibulatkan, maka dapat diambil :
Beban hidup min : 60 kg/m2
BEBAN ANGIN
Berdasarkan SNI 1727:2013 Psl 26 - Persyaratan Umum beban Angin, untuk perhitungan
kecepatan beban angin diperlukan pertimbangan dan parameter sebagai berikut :
a) Kategori Resiko Bangunan Gedung
b) Kecepatan Angin Dasar, V = 39.9 m/s
c) Faktor Arah Angin, KD
d) Kategori Eksposur
e) Faktor Topografi, KZT
f) Faktor efek Tiupan Angin, G = 0.85
g) Klasifikasi Ketertutupan
h) Koefisien Tekanan Internal, GCPI
i) Koefisien Eksposur Tekanan Velositas, KZ atau KH
j) Faktor Elevasi, Ke
k) Tekanan Velositas, q atau qh
l) Koefisien Tekanan Eksternal, Cp atau CN
m) Tekanan Angin, p
D. KATEGORI EKSPOSUR
1. Eksposur B : Untuk bangunan gedung dengan tinggi atap rata-rata kurang dari atau sama
dengan 30 ft (9,1 m), Eksposur B berlaku bilamana kekasaran permukaan tanah, sebagaimana
ditentukan oleh Kekasaran Permukaan B, berlaku diarah lawan angin untuk jarak yang lebih besar
dari 1.500 ft (457 m). Untuk bangunan dengan tinggi atap rata-rata lebih besar dari 30 ft (9,1 m),
Eksposur B berlaku bilamana Kekasaran Permukaan B berada dalam arah lawan angin untuk jarak
lebih besar dari 2.600 ft (792 m) atau 20 kali tinggi bangunan, pilih yang terbesar.
2. Eksposur C : Eksposur C berlaku untuk semua kasus saat Eksposur B atau D tidak berlaku.
3. Eksposur D : Eksposur D berlaku bilamana kekasaran permukaan tanah, ditentukan oleh
Kekasaran Permukaan D, berlaku diarah lawan angin untuk jarak yang lebih besar dari 5.000 ft
(1.524 m) atau 20 kali tinggi bangunan, pilih yang terbesar. Eksposur D juga berlaku bilamana
kekasaran permukaan tanah lawan angin dari situs B atau C, dan situs yang berada dalam jarak
600 ft (183 m) atau20 kali tinggi bangunan, mana yang terbesar, dari kondisi Eksposur D
sebagaimana ditentukan dalam kalimat sebelumnya.
Pada kasus ini, diambil nilai konservatif yang paling mewakili, sehingga digunakan:
Kategori Eksposur = B, untuk h = 7.94 m < 9,1 m
(ref. SNI 1727:2013, Pasal 26.7.3)
Pada kondisi bangunan pabrik diambil nilai Faktor Arah Angin, Kzt = 1.00
(ref. SNI 1727-2013, Pasal 26.8.2)
F. EFEK TIUPAN ANGIN, G
Faktor efek tiupan angin untuk suatu bangunan gedung dan struktur lain yang kaku boleh
diambil sebesar 0,85. (ref. SNI 1727:2013, Pasal 26.9.1)
Faktor Efek Tiupan Angin, G = 0.85
G. KLASIFIKASI KETERTUTUPAN
L= 35 m
B= 36 m
L/B = 0.97
Koefisien tekanan dinding di sisi angin tekan = 0.8
Koefisien tekanan dinding di sisi angin hisap = -0.5
Tekanan angin tekan pada dinding
P tekan = qh * G * Cp -qh * GCPi
= 277.50 N/m2 = 27.75 kg/m2
Tekanan angin hisap pada dinding
P hisap = qh * G * Cp -qh * GCPi
= -135.97 N/m2 = -13.60 kg/m2
Beban Kerja
1. Beban Mati Tambahan = 16.17 Kg/m
2. Beban Hidup
2.1. Beban Hidup Minimum = 60.00 Kg/m2
2.2. Beban Pekerja = 89 Kg
3. Beban Angin Pada Dinding
Angin Tekan = 77.00 Kg/m2
Angin Hisap = -13.60 Kg/m2
4. Beban Angin Pada Atap
Angin Tekan = -38.29 Kg/m2
Angin Hisap = -8.88 Kg/m2
ANALISA STATIKA
1. Akibat beban Mati (D)
qbs gording + berat atap = 16.17 kg/m
Beban diuraikan menjadi ;
qx = (qbs gording + berat atap) * cos α = 15.79 kg/m
qy = (qbs gording + berat atap) * sin α = 3.50 kg/m
Sehingga momen yg bekerja pada gording ;
Mx = 1/8*qx*(L₁)² = 71.06 kg.m
My = 1/8*qy*(L2)² = 15.75 kg.m
KOMBINASI BEBAN
Struktur, komponen, dan fondasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga kekuatan desainnya
sama atau melebihi efek dari beban terfaktor dalam kombinasi berikut :
1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6L + 0,5 (Lr atau S atau R)
3. 1,2D + 1,6 (Lr atau S atau R) + (L atau 0,5W)
4. 1,2D + 1,0W + L + 0,5 (Lr atau S atau R)
5. 1,2D + 1,0E + L + 0,2S
6. 0,9D + 1,0W
7. 0,9D + 1,0E
Cek Tekuk Lokal (SNI 1729:2015 - Tabel B4.1b kasus 10 & 15)
1. Terhadap Sayap
Syarat, λ = B/t
= 16.667 mm
Syarat, λp = 0,83*√E/fy
= 21.797 mm
λ < λp = Sayap Kompak
2. Terhadap Badan
Syarat, λ = h/tw
= 33.333 mm
Syarat, λp = 3,76*√E/fy
= 98.742
λ < λp = Badan Kompak
KONTROL LENDUTAN
Berdasarkan SNI 1727:2013
α = 12.5 Lx = L1 Ly = L2
cos α = 0.976296007 mm mm
sin α = 0.216439614 6000 6000
α = 12.5 Lx = L1 Ly = L2
cos α = 0.976296007 mm mm
sin α = 0.216439614 6000 2000
ANALISA STATIKA
1. Akibat beban Mati (D)
qbs gording + berat atap = 11.93 kg/m
Beban diuraikan menjadi ;
qx = (qbs gording + berat atap) * cos α = 11.65 kg/m
qy = (qbs gording + berat atap) * sin α = 2.58 kg/m
Sehingga momen yg bekerja pada gording ;
Mx = 1/8*qx*(L₁)² = 52.43 kg.m
My = 1/8*qy*(L2)² = 1.29 kg.m
KOMBINASI BEBAN
Struktur, komponen, dan fondasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga kekuatan desainnya
sama atau melebihi efek dari beban terfaktor dalam kombinasi berikut :
1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6L + 0,5 (Lr atau S atau R)
3. 1,2D + 1,6 (Lr atau S atau R) + (L atau 0,5W)
4. 1,2D + 1,0W + L + 0,5 (Lr atau S atau R)
5. 1,2D + 1,0E + L + 0,2S
6. 0,9D + 1,0W
7. 0,9D + 1,0E
Cek Tekuk Lokal (SNI 1729:2015 - Tabel B4.1b kasus 10 & 15)
1. Terhadap Sayap
Syarat, λ = B/t
= 15.625 mm
Syarat, λp = 0,83*√E/fy
= 21.797 mm
λ < λp = Sayap Kompak
2. Terhadap Badan
Syarat, λ = h/tw
= 46.875 mm
Syarat, λp = 3,76*√E/fy
= 98.742
λ < λp = Badan Kompak
KONTROL LENDUTAN
Berdasarkan SNI 1727:2013
α = 12.5 Lx = L1 Ly = L2
cos α = 0.976296007 mm mm
sin α = 0.216439614 6000 2000
DIMENSI ZAGROD
KUDA-KUDA GORDING
ZAGROD
2 X
X'
1,24 0,98 Y
P1
P2
P3
P4
X
X'
α = 12.5 Lx = L1 Ly = L2
cos α = 0.976296007 m m
sin α = 0.216439614 6000 2000
Beban yang dipikul oleh Zagrod :
QP1 = berat sendiri atap + berat gording = 20.15 kg
QP1x = QP1 * sin α = 4.36 kg
Beban Hidup
Px = P * sin α
Pxtotal = jumlah gording * PL * sin α = 385.26 kg
X = 2 m
Y = 1.200 m
tan α' = y / x = 0.60 m
α' = arc tan (y/x) = 30.96 o
kontrol
Pu/A ≤ Ф * fy
8684.30 ≤ 261
113.10
76.79 ≤ 261 MPa OK
PERENCANAAN KUDA-KUDA
12,5°
6m
35 m
Tetapi berdasarkan SNI 1727:2013, beban hidup minimum yang terjadi pada atap ditentukan sebagai berikut :
(ref. SNI 1727:2013, Tabel 4-1 Lanjutan)
Beban hidup Atap (Live Load Roof) pada perencanaan ini adalah :
Beban hidup pada atap : 96.00 kg/m2
Dengan mengaplikasikan reduksi sebesar 0,6 dan dibulatkan, maka dapat diambil :
Beban hidup min : 60 kg/m2
c. Beban Angin
Berdasarkan SNI 1727:2013 Psl 26 - Persyaratan Umum beban Angin, untuk perhitungan
kecepatan beban angin diperlukan pertimbangan dan parameter sebagai berikut :
a) Kategori Resiko Bangunan Gedung
b) Kecepatan Angin Dasar, V = 39.9 m/s
c) Faktor Arah Angin, KD
d) Kategori Eksposur
e) Faktor Topografi, KZT
f) Faktor efek Tiupan Angin, G = 0.85
g) Klasifikasi Ketertutupan
h) Koefisien Tekanan Internal, GCPI
i) Koefisien Eksposur Tekanan Velositas, KZ atau KH
j) Faktor Elevasi, Ke
k) Tekanan Velositas, q atau qh
l) Koefisien Tekanan Eksternal, Cp atau CN
m) Tekanan Angin, p
D. KATEGORI EKSPOSUR
1. Eksposur B : Untuk bangunan gedung dengan tinggi atap rata-rata kurang dari atau sama
dengan 30 ft (9,1 m), Eksposur B berlaku bilamana kekasaran permukaan tanah, sebagaimana
ditentukan oleh Kekasaran Permukaan B, berlaku diarah lawan angin untuk jarak yang lebih besar
dari 1.500 ft (457 m). Untuk bangunan dengan tinggi atap rata-rata lebih besar dari 30 ft (9,1 m),
Eksposur B berlaku bilamana Kekasaran Permukaan B berada dalam arah lawan angin untuk jarak
lebih besar dari 2.600 ft (792 m) atau 20 kali tinggi bangunan, pilih yang terbesar.
2. Eksposur C : Eksposur C berlaku untuk semua kasus saat Eksposur B atau D tidak berlaku.
3. Eksposur D : Eksposur D berlaku bilamana kekasaran permukaan tanah, ditentukan oleh
Kekasaran Permukaan D, berlaku diarah lawan angin untuk jarak yang lebih besar dari 5.000 ft
(1.524 m) atau 20 kali tinggi bangunan, pilih yang terbesar. Eksposur D juga berlaku bilamana
kekasaran permukaan tanah lawan angin dari situs B atau C, dan situs yang berada dalam jarak
600 ft (183 m) atau20 kali tinggi bangunan, mana yang terbesar, dari kondisi Eksposur D
sebagaimana ditentukan dalam kalimat sebelumnya.
Pada kasus ini, diambil nilai konservatif yang paling mewakili, sehingga digunakan:
Kategori Eksposur = B, untuk h = 7.94 m < 9,1 m
(ref. SNI 1727:2013, Pasal 26.7.3)
Pada kondisi bangunan pabrik diambil nilai Faktor Arah Angin, Kzt = 1.00
(ref. SNI 1727-2013, Pasal 26.8.2)
G. KLASIFIKASI KETERTUTUPAN
(ref SNI 1727:2013 - Tabel 26.11-1)
L= 35 m
B= 36 m
L/B = 0.97
Koefisien tekanan dinding di sisi angin tekan = 0.8
Koefisien tekanan dinding di sisi angin hisap = -0.5
Tekanan angin tekan pada dinding
P tekan = qh * G * Cp -qh * GCPi
= 277.50 N/m2 = 27.75 kg/m2
Tekanan angin hisap pada dinding
P hisap = qh * G * Cp -qh * GCPi
= -135.97 N/m2 = -13.60 kg/m2
m
m
m
m
m
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg/m2
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg/m2
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg/m
Kg/m
Kg/m2
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg/m
Kg/m
HASIL OUTPUT GAYA-GAYA DALAM ANALISIS STRUKTUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN SOF
TANPA KOMBINASI PEMBEBANAN
CEK KELANGSINGAN :
Penampang Kompak :
- Pelat Sayap
b/(2*tf) ≤ λp = 170/(fy)^1/2
8.29 < 9.98
- Pelat Badan
Tinggi badan, hw = h - 2*tf hw=
hw/tw ≤ λp = 1680/(fy)^1/2
52.75 < 98.65
Pemasangan Stifner (Penahan Lateral) pada ujung balok dan pada tiap jarak 1,00 m :
r = (L/19)/L r=
Lateral Buckling, Lb = r*L Lb =
Panjang Tekuk (Lk) batang tekan sangat tergantung kepda jenis perletakannya seperti
kolom dengan tumpuan jepit dapat mengekang ujungnya dari berotasi dan translasi,
sehingga mampu menahan beban yang lebih besar dibandingkan dengan tumpuan sendi.
panjang tekuk dihitung seperti berikut :
maka ; Ѡ = 1,43/(1,6-0,67*λc) Ѡ=
tegangan kritis, fcr = Fy/Ѡ Fcr =
Kekuatan Nominal Tekan, Pn = Ag*fcr Pn =
Kekuatan Nominal Terfaktor, Pu = Фb*Pn Pu =
2065150.98 < 113791.39 aman
Perhitungan Momen
Xa = 1/4*Lb Xa =
Xb = 1/2*Lb Xb =
Xc = 3/4*Lb Xc =
Mmaks Mmaks =
Mc Mc =
Mb Mb =
Ma Ma =
Cb = (12,5*Mmaks)/(2,5*Mmaks+3*Ma+4*Mb+3*Mc) Cb =
Cb ≤ 2.3
1.12 < 2.3 memenuhi
Mn = Cb*[Mr+(Mp-mr)*{(Lr-Lb)/(Lr-Lp)}] ≤ Mp Mn =
Mn ≤ Mp
502643616.34 > 403842400.00
TAHANAN GESER
hw/tw
(hw/ tw) ≤ 260, maka Kn Kn =
batas bawah......... 1,1*((Kn/E)/fy)^1/2
batas atas......... 1,37*((Kn/E)/fy)^1/2
Luas Bidang, Aw = h*tw Aw =
syarat :
(hw/ tw) ≤ 1,1*((Kn/E)/fy)^1/2
1,1*((Kn/E)/fy)^1/2 ≤ (hw/ tw) ≤ 1,37*((Kn/E)/fy)^1/2
(hw/ tw) ≥ 1,37*((Kn/E)/fy)^1/2
terpenuhi syarat : (hw/ tw) ≤ 1,1*((Kn/E)/fy)^1/2
52.75 < 64.59
tahanan geser nominal, Vn = 0,6*fy*Aw Vn =
tahanan geser, Vu = Фf*Vn Vu =
Rasio gaya Geser, Du/(Фf*Vn)
544690442.00 N.mm
98920.85 N
113791.39 N
18.12 m
446 mm 0.446
199 mm 0.199
8 mm 0.008
12 mm 0.012
8430 mm² 8.43
66.2 kg/m 0.0662
287000000 mm⁴ 287000
15800000 mm⁴ 15800
1290000 mm³ 1290
159000 mm³ 159
185 mm 0.185
43.3 mm 0.0433
18 mm 0.018
sayap kompak
422.00 mm
badan kompak
0.05
953.54 mm
1.00
0.2669
1.01
288.21 Mpa
2429589.39 N
2065150.98 N
301800.75 mm4
742179052622.00 mm6
422.00 mm
1392560.00 mm3
403842400.00 N.mm
225750000.00 N.mm
10773.64 Mpa
0.000580 mm4/N2
175.00 Mpa
2001.32 mm
6155.46 mm
238.39 mm
476.77 mm
715.16 mm
544690442.00 N.mm
450103097.00 N.mm
471704114.00 N.mm
493304225.00 N.mm
1.12
502643616.34 N.mm
403842400.00 N.mm
52.75
5.00
64.59
80.45
3568.00 mm2
620832.00 N
558748.80 N
0.177
113791.39 N
0.85
0.0551
34312453.17 N
0.60
1.00
544690442.00 N.mm
363458160.00 N.mm
1.499
1.526
0.913
0.613