KARBOHIDRAT
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
SEMINAR ONLINE INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Disampaikan oleh:
Srie Agustina
Plt. Direktur Jenderal
Perdagangan Luar Negeri
Outlook Pertumbuhan Ekonomi dan Perdagangan Global 2020
PROYEKSI
PERDAGANGAN
DUNIA (BARANG)
2020
*Ket:
• Skenario 1: Single-hit (Pandemi COVID-19 terjadi hanya
sekali)
• Skenario 2: Double-hit (Terjadi gelombang kedua pandemi
COVID-19)
Sumber: IMF (Juni 2020), World Bank (Juni 2020), OECD (Juni 2020) dan WTO
(April 2020)
1
Perkembangan Neraca Perdagangan Indonesia
4
Neraca 10 Komoditas Penyumbang Surplus dan Penyebab Defisit
PENYEBAB DEFISIT TERBESAR PENYUMBANG SURPLUS TERBESAR
Mesin-Mesin/Pesawat Mekanik
Mesin/peralatan listrik USD 2,0 miliar
USD 3,4 miliar (Turun 8,2% YoY)
(Naik 2,1% YoY)
Alas kaki
USD 2,1 miliar
Kendaraan dan Bagiannya (Naik 8,5% YoY)
USD 2,5 miliar
(Turun 20,5% YoY)
7
PERDAGANGAN PATI DUNIA
Negara Eksportir Pati Dunia (2019)
Pati karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, Thailand (31,73%), Vietnam (9,35%), Jerman (9,35%), RRT (7,77%), Belgia (5,33%)
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau.
Dapat diperoleh dari biji-bijian (jagung, padi, gandum), umbi-umbian
(ubi kayu, ubi jalar, kentang) dan batang (sagu)
Kegunaan Pati
Industri Pangan Industri Kosmetik & Farmasi
bahan pengental dan bahan Produksi bedak,
penguat tekstur (pembuatan bakso) pembuatan tablet
Indonesia peringkat ke-25 negara eksportir pati dunia
Industri Kertas & Papan Industri Tekstil Indonesia peringkat ke-3 negara importir pati dunia
Perekatan wood pulp Perekatan benang, kanji
Negara Importir Pati Dunia (2019)
Permintaan Pati Dunia (2019) USD 3,75 miliar 11,01%
RRT
23%
38,36% 24,95% 18,26% 8,17 % 5,21% 5,04% Amerika
Lainnya
52% Serikat
8%
Pati Ubi Pati Pati Pati Pati
Inulin
Kayu Jagung Kentang Gandum Lainnya HS Code Indonesia
HS Code HS Code HS Code HS Code (Sagu) 110820 8%
110813 110811 HS Code Taiwan Jerman
110814 110812
110819 4% 5%
-
2015 2016 2017 2018 2019 Jan - May Jan - May Komoditas Impor Pati 2019
Sumber: BPS, diolah Kemendag (2020) 2019 2020
Pati Jagung USD 146,41 juta (42%)
Tren ekspor pati Indonesia 2015 – 2019 : 9,42% USD 141.10 (43,35%)
Pati Ubi Kayu
Tren impor pati Indonesia 2015 – 2019 : 0,67%
Pati Gandum USD 21,84 juta (6,27%)
Negara Tujuan Ekspor Pati Indonesia (2019)
Filipina (48,47%), Taiwan (23,15%), Malaysia (8,61%), USD 15,16 juta (4,35%)
Jepang (7,48%), Vietnam (5,73%) Pati Kentang
- Akses pasar - Kompetensi Sumber Daya - Diversifikasi produk - Peningkatan biaya logistik
- Continuity & on-time Manusia olahan - Perubahan pola
delivery - Tingkat adopsi teknologi - Peningkatan nilai perdagangan global
- Sustainability - Akses pembiayaan tambah produk - Kerjasama perdagangan
- Traceability - Inovasi teknologi (sertifikasi, branding, tidak berjalan efektif selama
pengolahan packaging) pandemi
- Infrastruktur - Food safety
- Lamanya masa panen - Ancaman resesi ekonomi
global
▪ Food safety
▪ Pelatihan ekspor Penguatan Peningkatkan ▪ Penguatan protokol kesehatan
▪ Export coaching program Calon Daya Saing ▪ Sertifikasi (Halal, Organik,
(program pendampingan ekspor) Indikasi Geografis)
Eksportir Produk ▪ Desain & Branding Kemasan
Relaksasi
Ekspor dan Optimalisasi
Impor untuk E-commerce
Tujuan Ekspor
KEGIATAN PROMOSI
Promosi & Pameran Internasional Virtual Business Matching Webinar makanan olahan selama pandemi
makanan olahan pre-pandemi Mei – Juli 2020 ▪ Webinar Terobosan Meningkatkan Ekspor Pangan Olahan
▪ Webinar Akses Pasar Produk Pangan di Mesir, Jepang, Amerika Serikat, Australia
Biofach Jerman (Januari 2020) Produk : makanan olahan ▪ Webinar Diversifikasi & Adapatasi Makanan Olahan
▪ Webinar Diversifikasi & Adapatasi Produk Organik
Kementerian Perdagangan