150,000.00
Juta US$
400000
300000 100,000.00
200000
50,000.00
100000
0 0.00
2017 2018 2019 2020 2021
Tahun
Ekspor non migas primer Indonesia berasal dari hasil sektor Industri
Pengolahan dengan rata-rata kontribusi 80,78% pada tahun 2021 dengan nilai
FOB US$ 177.204,4 Juta. Angka tersebut naik signifikan 35,18% dari tahun 2020
yang tercatat pada angka US$ 131.087,0 Juta. [Note: Dapat dilanjukan nanti jika
kekurangan kata]
Sektor kedua disusul oleh sektor pertambangan yang menopang total
ekspor dengan nilai US$ 37,9 miliar. [Note: Dapat dilanjukan nanti jika
kekurangan kata] Dengan angka ini sektor non migas berkontribusi sebesar
17,28% pada tahun 2021. Komoditas ekspor pertambangan Indonesia merupakan
hasil dari ekspor komoditas yang mencakup Batu bara, lignit, tembaga, bijih
logam lainnya; bijih zirconium, nobium dan tantalum; batu kerikil; bahan mineral
lainnya; serta tanah dan tanah liat. Sementara itu sektor pertanian mengisi sektor
dengan kontribusi 1,94% [Note: Dapat dilanjukan nanti jika kekurangan kata].
Komoditas Batu bara merupakan bahan bakar yang berasal dari fosil flora
di masa lampau yang kemudian mengendap di tanah, lalu lama-kelamaan menjadi
padat dan menghasilkan batuan organik yang terdiri dari karbon, hidrogen dan
oksigen. Menurut data Badan Pusat Statistik ekspor batu bara merupakan salah
satu komoditas utama yang mencapai penghasilan ekspor terbesar ketiga setelah
kopi dan minyak kelapa sawit. Terhitung pada tahun 2021 nilai ekspor batu bara
mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tingkat 82,56% dibandingkan
tahun 2020 yang disebabkan oleh krisis energi di sebagian negara di benua eropa.
[C:13] Dari total ekspor batu bara tercatat negara-negara tujuan ekspor terbesar
adalah Tiongkok, Jepang, Malaysia, dan Filipina. Dari total batu bara yang
tersebar di seluruh dunia sekitar 39% digunakan untuk bahan bakar pembangkit
listrik tenaga uap karena harganya yang relatif rendah. Selain itu batu bara juga
pada umumnya digunakan di pabrik baja, dan pabrik semen di seluruh dunia.
Tabel 1.1
Ekspor Batu Bara dari Tahun 2017 sampai 2021.
Berat Bersih Nilai (miliar Perkembangan
Tahun (Juta Ton) US$) Nilai
2017 319,1 17,9 38,42%
2018 343,1 20,6 15,41%
2019 374,9 19 -8,12%
2020 341,5 14,5 -23,33%
2021 345,5 26,5 82,56%
Pada tahun 2021 Badan Pusat Statistik mencatat total ekspor batu bara
Indonesia seberat 345,5 juta ton dengan nilai $26,5 juta dolar amerika. Nilai batu
bara naik signifikan 82,56% setelah adanya krisis energi di eropa akibat blokade
ekonomi dari negara-negara yang terhimpun aliansi NATO ke negara Rusia. Hal
ini menjadikan Indonesia sebagai negara eksportir kedua terbesar setelah Australia
Grafik 1.3