PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
PDRB provinsi jambi periode tahun 1998-2015 atas dasar harga konstan
1. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan
dan wawasan peneliti tentang pengaruh faktor pengangguran dan pertumbuhan
ekonomi terhadap kemiskinan.
2. Bagi dunia ilmu pengetahuan, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
melengkapi kajian tentang tingkat kemiskinan dan faktor apa saja yang
mempengaruhinya.
3. Bagi instansi terkait embuat kebijakan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kinformasi yang berguna untuk memahami faktor-faktor penyebab jemiskinan
sehingga diperoleh kebijakan untuk menekan angka kemiskinan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Kemiskinan
Menurut Sumodiningrat (1999) dalam Nurhayati (2007), klasifikasi kemiskinan ada lima
kelas, yaitu :
a) Kemiskinan absolut selain dilihat dari pemenuhan kebutuhan dasar minimum yang
memungkinkan seseorang dapat hidup layak, juga ditentukan oleh tingkat pendapatannya
untuk memenuhi kebutuhan. Dengan demikian, tingkat pendapatan minimum merupakan
pembatas antara keadaan yang disebut miskin atau sering disebut dengan istilah garis
kemiskinan. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada
di bawah garis kemiskinan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, seperti
pangan, sandang, kesehatan, papan dan pendidikan.
b) Kemiskinan Relatif yakni Sekelompok orang dalam masyarakat dikatakan mengalami
kemiskinan relatif apabila pendapatannya lebih rendah dibanding kelompok lain tanpa
memperhatikan apakah mereka masuk dalam kategori miskin absolute atau tidak. Penekanan
dalam kemiskinan relatif adalah adanya ketimpangan pendapatan dalam masyarakat antara
yang kaya dan yang miskin atau dikenal dengan istilah ketimpangan distribusi pendapatan.
c) Kemiskinan Struktural mengacu pada sikap seseorang atau masyarakat yang disebabkan
oleh faktor budaya yang tidak mau berusaha untuk memperbaiki tingkat kehidupan meskipun
ada usaha dari pihak luar untuk membantunya.
d) Kemiskinan Kronis disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
a) Kondisi social budaya yang mendorong sikap dan kebiasaan hidup masyarakat yang
tidak produktif;
b) Keterbatasan sumberdaya dan keterisolasian (daerah-daerah kritis sumberdaya alam
dan daerah terpencil);
c) Rendahnya pendidikan dan derajat perawatan kesehatan, terbatasnya lapangan kerja
dan ketidakberdayaan masyarakat dalam mengikuti ekonomi pasar.
d) Kemiskinan Sementara terjadi akibat adanya (i) perubahan siklus ekonomi dari
kondisi normal menjadi krisis ekonomi; (ii) perubahan yang bersifat musiman dan
(iii) bencana alam atau dampak dari suatu yang menyebabkan menurunnya tingkat
kesejahteraan suatu masyarakat.
2.1.2 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Kuznets dalam Jhingan (2004) mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan
jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis
barangbarang ekonomi kepada penduduknya; kemampuan ini tumbuh sesuai dengan
kemajuan tehnologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukannya.
Definisi ini memiliki tiga komponen :
Pertama, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-
menerus persediaan barang.
Kedua, tehnologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang
menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada
penduduk.
Ketiga, penggunaan tehnologi secara luas dan efisien memerlukan adanya penyesuaian
di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
secara tepat.
Menurut pandangan ekonom klasik, Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus
dan John Straurt Mill, maupun ekonom neo klasik, Robert Solow dan Trevor Swan,
mengemukakan bahwa pada dasarnya ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi yaitu (1) jumlah penduduk, (2) jumlah stok barang modal, (3) luas tanah dan
kekayaan alam, dan
(4) tingkat teknologi yang digunakan. Suatu perekonomian dikatakan mengalami
pertumbuhan atau berkembang apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi dari pada apa
yang dicapai pada masa sebelumnya (Mudrajad Kuncoro, 2003).
2.1.3 pengertian pengangguran
Pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara
aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat
memperoleh pekerjaan yang diinginkan (Sukirno, 2004)
2.1.4
2.1.4.1. Tenaga Kerja
Menurut Simanjuntak (1998), tenaga kerja mencakup penduduk yang sudahatau
sedang bekerja,yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan kegiatan lain seperti
bersekolah dan mengurus rumah tangga. Pencari kerja, bersekolah, dan mengurus rumah
tangga walaupun tidak bekerja, tetapi mereka secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat
ikut bekerja. Mulyadi (2003) menyatakan bahwa tenaga kerja adalah penduduk dalam usia
kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah penduduk dalam suatu negara yang dapat
memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga kerja mereka dan jika
mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas tersebut.
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berumur didalam batas usia kerja. Tenaga
kerja dibagi dalam dua kelompok yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan
kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam
kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa. Angkatan kerja terdiri dari golongan
bekerja serta golongan menganggur dan mencari pekerjaan. Bukan angkatan kerja adalah
penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak
mencari pekerjaan.
Bukan angkatan kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus
rumah tangga dan golongan lain-lain atau penerima pendapatan. Ketiga golongan dalam
kelompok ini sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya untuk bekerja. Oleh sebab itu,
kelompok ini sering juga dinamakan sebagai angkatan kerja potensial (potensial labor force).
PENGANGGURAN
KEMISKINAN PERTUMBUHAN
EKONOMI
2.4 Hipotesis Penelitian
Dari uraian masalah yang ada, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
BAB III
METODE PENELITIAN
TAHU
N KM UN PDRB
702,2 51,4 2,994,53
1998 00 47 9
677,0 35,2 3,181,31
1999 00 96 4
504,9 38,4 3,354,14
2000 00 00 6
480,4 60,2 10,205,59
2001 00 40 2
326,9 67,0 10,803,42
2002 00 92 3
327,3 76,6 11,343,27
2003 00 59 9
325,1 73,1 11,953,88
2004 00 08 5
317,8 133,9 12,619,97
2005 00 64 2
304,6 78,2 13,363,62
2006 00 64 0
281,9 76,0 14,275,16
2007 00 90 1
261,2 66,3 15,297,77
2008 00 71 0
245,0 73,9 16,274,90
2009 00 04 7
260,5 72,7 90,618,41
2010 00 92 1
251,9 60,1 97,740,87
2011 00 69 4
270,2 42,2 104,615,08
2012 00 96 2
268,5 70,3 111,766,13
2013 00 61 1
281,7 79,7 119,984,71
2014 50 84 6
300,7 70,3 125,038,71
2015 10 49 2
Data diatas didapat dari metode pengumpulan yang dilakukan oleh badan pusat statistic
provinsi jambi (BPS). Melalui data sekunder diatas peneliti melihat perkembangan secara
fluktuatif baik variabel terikat (dependent) dan variabel bebas (independent).
Data penduduk miskin diprovinsi jambi cendrung mengalami penurunan yang cukup
signifikan 702.200 ribu jiwa penduduk miskin ditahun 1998 tetapi mengalamin penurunan
menjadi 677.000 ribu jiwa ditahun 1999 dan terus mengalami penurunan yang cukup
signifikan sampai dengan tahun 2011 yaitu dengan jumlah 251.900 ribu jiwa, tetapi
mengalami kenaikan sebesar 270.200 ribu jiwa pada tahun 2012, menurun kembali sampai
angka 268.500 ribu jiwa pada tahun 2013 dan terus naik didua tahun berikutnya yaitu pada
tahun 2015 jumlah penduduk miskin diprovinsi jambi sebesar 300.710 ribu jiwa. Kondisi naik
turunnya jumlah penduduk miskin diprovinsi jambi dapat disebabkan oleh beberapa kendala
termasuk nantinya tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi diprovinsi jambi. Untuk
variabel bebas sendiri juga mengalami naik turun , untuk data pengangguran Diprovinsi jambi
sendiri tingkat pengangguran terjadi fluktuatif yaitu pada tahun 1998 tingkat pengangguran
mencapai 51.447 ribu jiwa, dan terus menurun sampai pada tahun 2000 yaitu sebesar 38.400
ribu jiwa. Tetapi mengalami peningkatan yang cukup besar pada tahun 2001 sebesar 60.240
ribu jiwa. Serta untuk pertumbuhan ekonomi ditunjukkan oleh nilai produk domestic regional
bruto atas harga konstan tahun 2000 pada provinsi jambi tahun 2012 mencapai 104.615.082
juta rupiah dan meningkat pada tahun 2013 mencapai 111.766.131 juta rupiah, pada tahun
2014 mencapai 119.984.716 jiwa, dan pada tahun 2015 mencapai 125.038.712 juta rupiah.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
TAHU
N KM UN PDRB
702,2 51,4 2,994,53
1998 00 47 9
677,0 35,2 3,181,31
1999 00 96 4
504,9 38,4 3,354,14
2000 00 00 6
480,4 60,2 10,205,59
2001 00 40 2
326,9 67,0 10,803,42
2002 00 92 3
327,3 76,6 11,343,27
2003 00 59 9
325,1 73,1 11,953,88
2004 00 08 5
317,8 133,9 12,619,97
2005 00 64 2
304,6 78,2 13,363,62
2006 00 64 0
281,9 76,0 14,275,16
2007 00 90 1
261,2 66,3 15,297,77
2008 00 71 0
245,0 73,9 16,274,90
2009 00 04 7
260,5 72,7 90,618,41
2010 00 92 1
251,9 60,1 97,740,87
2011 00 69 4
270,2 42,2 104,615,08
2012 00 96 2
268,5 70,3 111,766,13
2013 00 61 1
281,7 79,7 119,984,71
2014 50 84 6
300,7 70,3 125,038,71
2015 10 49 2
Dimana :
KM = jumlah penduduk miskin (ribu jiwa)
UN = jumlah penduduk yang menganggur (ribu jiwa)
PDRB = produk domestic bruto ( juta rupiah)
Tanda parameter yang diharapkan : kemiskinan berhubungan/bertanda negative
dengan variabel pengangguran dan variabel produk domestic bruto (Pertumbuhan ekonomi).
Dependent Variable: KM
Method: Least Squares
Date: 12/14/16 Time: 06:31
Sample: 1998 2015
Included observations: 18
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
Estimation Command:
=========================
LS KM C UN PDRB
Estimation Equation:
=========================
KM = C(1) + C(2)*UN + C(3)*PDRB
Substituted Coefficients:
=========================
KM = 633652.820028 - 3.19537344575*UN - 0.00141661820419*PDRB
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan perangkat lunak pengolah data kuantitatif
EViews 8.0, diperoleh estimasi analisis regresi linier berganda sebagai berikut :
KMt = 633652.820 - 3.195UNt - 0.001PDRBt
Se = 91634.79 1.238 0,000
Ts = 6.914 -2.580 -2.564
Probts = 0.000 0.020 0.021
Fs = 6.548
Probtfs = 0.009
R2 = 0.946
DW2 = 0.871
Dari perolehan model analisis regresi berganda diatas, dapat dilihat dari sisi tanda, koefisien
estimasi ((1dan 2) bertanda negative.
Dengan mengasumsikan bahwa rata-rata jumlah penduduk mengangggur dan produk
domestic bruto selama periode penelitian tahun 1998-2015 tetap, maka setiap kenaikan
jumlah penduduk miskin rata-rata adalah 633652.8 ribu jiwa.
Dengan mengasumsikan rata-rata produk domestic bruto selama periode penelitian tahun
1998-2015 tetap, maka setiap kenaikan seribu jiwa penduduk yang menganggur akan
mengakibatkan penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 3,195 ribu jiwa
Dengan mengasumsikan bahwa jumlah pendududuk menganggur selama periode penelitian
tahun 1998-2015 tetap, maka setiap kenaikan satu juta produk domestic bruto akan
mengakibatkan penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 0,001 ribu jiwa.
Rumusan hipotesis:
Uji t
Variabel UN
1. Uji multikoliniearitas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan terdapat problem Multikolinieritas
Dapat disimpulkan model diatas bebas dari multikoliniearitas, karena nilainya lebih kecil dari
0.99
2. Uji autokorelasi
Sebuah observasi data satu dengan yang lain berkorelasi, quick look
melalui nilai Durbin-Watson. Dari hasil estimasi di[eroleh besarab DWs
sebesar 0,87. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi korelasi antar data,
dengan perbandingan 2.
BAB VI
Kesimpulan
2. variabel pertumbuhan ekonomi atau PDRRB berpengaruh negative dan signifikan terhadap
jumlah penduduk miskin di provinsi jambi periode tahun 1998-2015
Saran
Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalan penelitian ini terutama dalam penyajian
hasil, untuk uji autokorelasi terdapat kesalahan. Untuk itu penulis berharap pihak pembaca
atau yang ingin melakukan penelitian selanjutnya dapat menjadikan penelitian ini sebagai
acuan .
Daftar pustaka
Ananta, Aris. 1990. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Lembaga Demografi FEUI. Jakarta
Oktaviana Dwi Saputri dan Tri Wahyu Rejekiningsih. 2008. analisis penyerapan tenaga
Tugas Ekonometrika I
Di Provinsi Jambi
DISUSUN OLEH:
NIM: C1A014069
UNIVERSITAS JAMBI
TA 2016/2017