Anda di halaman 1dari 69

LAB PRAKTIKUM

TKJ-Networkers
SMK NEGERI 6 PALU
2016 GAGAR
PROFIL
Gagar merupakan salah seorang tenaga pendidik pada jurusan Teknik
Komputer dan Jaringan (TKJ) dan juga sebagai pembimbing TKJ-
Networkers pada SMK Negeri 6 Palu, pada tahun 2014 menyelesaikan
pendidikan strata satu (S1) pada Sekolah Tinggi Manjemen dan Informatika
(STMIK) Adhi Guna Palu – Sulawesi Tengah, dan juga baru saja selesai
mengikuti Training Mikrotik MTCRA, MTCRE, CCNA dan NMS (Network
Manajemen System) yang diadakan pada tanggal 12 – 20 April 2016 di
Cileungsi, Kab. Bogor Oleh PT. Integrasi Data Nusantara (IDN) dan telah
mendapatkan Certificat MTCNA dan MTCRE.
Lahir di Kaliburu, Kab. Donggala tanggal 22 Oktober 1991, dan mulai bergelut di dunia IT pada tahun
2010 dan mendalami pengetahuan di bidang Networking pada tahun 2012 sampai dengan saat ini.

Tlpn/ HP : 085340027010

E-Mail : gagar.cyberlaw@gmail.com , gagar.simple@gmail.com

Alamat : Jl. Lasapandi No.37 RT.001/RW005 Kel.Taipa Kec.Palu Utara

1|LAB CISCO TKJ-Networkers


DAFTAR ISI
PROFIL ................................................................................................................................................. 1

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2

A. PERINTAH DASAR PADA CISCO ................................................................................................. 3

B. MEMBANGUN DNS SERVER, DHCP SERVER, WEB SERVER dan MAIL SERVER ................. 8

C. CONFIGURASI TELNET PADA ROUTER CISCO ........................................................................ 16

D. CONFIGURASI ROUTER CISCO DENGAN 2 CLIENT BERBEDA NETWORK ........................... 19

E. DHCP SERVER PADA ROUTER CISCO ...................................................................................... 22

F. INTERNET GATEWAY ROUTER CISCO ...................................................................................... 24

G. MEMBAGUN VLAN PADA ROUTER dan SWITCH CISCO .......................................................... 28

H. CONFIGURASI VTP (Virtual Trunking Protocol) PADA SWITCH CISCO ..................................... 33

I. CONFIGURASI VOIP CISCO ......................................................................................................... 38

J. CONFIGURASI ROUTING STATIC ............................................................................................... 41

K. CONFIGURASI ROUTING EIGRP ................................................................................................. 44

L. CONFIGURASI ROUTING BGP .................................................................................................... 51

M. CONFIGURASI ROUTING OSPF .................................................................................................. 58

N. CONFIGURASI ROUTING RIP ...................................................................................................... 64

2|LAB CISCO TKJ-Networkers


A. PERINTAH DASAR PADA CISCO
Berikut ini adalah perintah-perintah dasar yang digunakan pada perangkat Cisco Router atau Switch
Mode Router.
Memasuki mode Configurasi global (Global Configuration Mode)
Configurasi router :
a. Nama router
b. Password
c. Password terenkripsi
d. Nama interfaces
e. Perpindahan antar interfaces
f. Configurasi interfaces Serial
g. Configurasi interfaces Fast Ethernet
h. Membuat banner pesan MOTD (Message of the Day)
i. Membuat banner login
j. Menempatkan local host domain ke IP address
k. Perintah no ip domain-lookup
l. Perintah exec-timeout
m. Menyimpan Configurasi
n. MenghapusConfigurasi
o. Perintah show untuk memverifikasi Configurasi router

Menjalankan perintah EXEC di mode Configurasi dengan perintah do

MODE ROUTER
Router> Mode user
Router# Mode privileged (dikenal juga sebagai EXEC-level
mode)
Router(config)# Mode global Configurasi
Router(config-if)# Mode interface
Router(config-subif)# Mode subinterface
Router(config-line)# Mode line
Router(config-router)# Mode Configurasi router

3|LAB CISCO TKJ-Networkers


Catatan : masih ada mode yang lain selain mode diatas. Perintah pada tiap mode berbeda, misal jika
kita mengetikan perintah show running-config di mode interface akan error.

MEMASUKI MODE CONFIGURASI GLOBAL


Router> Melihat Configurasi dengan terbatas dan tidak bisa
mengConfigurasi apapun dalam mode ini
Router>enable Perintah untuk masuk mode privileged
Router# Mode ini sudah bisa melihat seluruh Configurasi
router dan berpindah ke mode Configurasi global
Router#configure terminal Perintah untuk masuk ke global Configurasi
Router(config)# Pada prompt ini kita sudah bisa memulai Configurasi

CONFIGURASI NAMA ROUTER


Router(config)#hostname Cisco Mengganti nama router dengan cisco (penamaan
router bebas)
Cisco(config)#

CONFIGURASI PASSWORD
Router(config)#enable password cisco Setting enable password
Router(config)#enable secret class Setting enable secret password
Router(config)#line console 0 Memasuki mode console line
Router(config-line)#password console Setting mode console line password dengan console
Router(config-line)#login Mengaktifkan pengecekan password saat login
Router(config)#line vty 0 4 Memasuki mode vty line untuk 5 vty line
Router(config-line)#password telnet Setting vty password dengan telnet
Router(config-line)#login Mengaktifkan pengecekan password saat login
Catatan : enable secret password secara default terenkripsi, namun enable password tidak. Dalam
praktiknya tidak direkomendasikan menggunakan enable password, selalu gunakan enable secret
password untuk keamanan.

ENKRIPSI PASSWORD
Router(config)#service password-encryption Menerapkan enkripsi password (enkripsi lemah)
Router(config)#enable password cisco Mengubah enable password menjadi cisco

4|LAB CISCO TKJ-Networkers


Router(config)#line console 0 Berpindah ke mode line console
Router(config-line)#password cisco Meneruskan settingan password seperti diatas
Router(config-line)#exit Keluar dari mode line console
Router(config)#no service password- Mematikan enkripsi password
encryption
Catatan : jika kita menghidupkan service password-encryption, menggunakannya, lalu
mematikannya, maka password yang sudah terenkripsi sebelumnya akan tetap terenkripsi. Password
yang diketikan selanjutnya tidak terenkripsi.

CONFIGURASI INTERFACES
Router(config)#interface serial 0/0/0 Memasuki mode Configurasi interface serial
Router(config-if)#description Link ke ISP Menambah deskripsi interface (optional)
Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 Configurasi IP address dan subnetmask pada
255.255.255.0 interface
Router(config-if)#clock rate 64000 Configurasi clock rate (berlaku untuk DCE
interface)
Router(config-if)#no shutdown Menghidupkan interface secara administrative
Catatan : perintah clock rate hanya digunakan untuk serial interface yang dicolokan kabel serial DCE
saja. Clock rate harus selalu diConfigurasi di salah satu serial antara kedua Router yang memakai
kabel serial.
Router(config)#interface fastehternet 0/0 Memasuki Configurasi fastehternet interface
Router(config-if)#description LAN LOKAL Menentukan deskripsi interface dengan LAN
LOKAL
Router(config-if)#ip address 192.168.1.10 Configurasi IP address dan subnetmask
255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown Menghidupkan interface secara administratif
Router(config-if)#interface serial 0/0/0 Berpindah secara langsung ke interface ke serial
Router(config-if)#exit Keluar dari mode interface/kembali ke mode
sebelumnya

BANNER
Router(config)#banner motd # isi pesan # Menambah pesan login (message of the day)
Router(config)#banner login # isi pesan # Menambah banner ketika login

5|LAB CISCO TKJ-Networkers


Router(config)#no banner login Perintah untuk membatalkan banner login

MEMETAKAN LOCAL HOST KE IP ADDRESS


Router(config)#ip host sukabumi 192.168.2.5 Mendaftarkan ip 192.168.2.5 ke local host name
sukabumi
Router#ping sukabumi Kedua perintah tersebut dieksekusi ke objek yang
= sama : mengirim pesan echo (ping) ke alamat
Router#ping 192.168.2.5 192.168.2.5
Catatan : secara default no port perintah ip host adalah 23 (telnet). Host name tersebut bisa dipakai
untuk telnet.
Router#sukabumi = Router#telnet sukabumi = Router#telnet 192.168.2.5
Router(config)#no ip domain-lookup Mematikan fitur otomatis translasi perintah yang
tidak diketahui ke domain atau local host name
Catatan : semua perintah salah (tidak diketahui) yang diketikan, maka router akan menunggu selama
beberapa menit untuk mentranslasikan / me-resolve perintah tersebut ke domain server
255.255.255.255? secara default router akan mencoba menerjemahkan setiap perintah salah yang kita
ketikan ke DNS server pada alamat 255.255.255.255. Jika kita tidak akan menConfigurasi server
DNS, sebaiknya matikan saja fitur ini untuk menghemat waktu jika kita sering salah dalam mengetik
perintah pada CLI.

LOGIN TIME OUT


Router(config)#line console 0 Memasuki mode console line
Router(config-line)#exec-timeout 0 0 Menyetting batas waktu log off otomatis ke 0 0
(menit detik). Value ini dimaksudkan router tidak
pernah log off

MENYIMPAN DAN MENGHAPUS CONFIGURASI


Router#copy running-config startup-config Menyimpan Configurasi yang sedang berjalan di
NVRAM
Router#copy running-config tftp Menyimpan Configurasi yang sedang berjalan di
TFTP server secara remote.
Router#erase startup-config Menghapus file Configurasi dari VNRAM

6|LAB CISCO TKJ-Networkers


PERINTAH “SHOW”
Router#show ? Melihat semua perintah yang tersedia
Router#show interfaces Melihat statistik semua interface
Router#show interface serial 0/0/0 Melihat statistik sebuah interface
Router#show ip interface brief Melihat semua interface dengan informasi yang
ringkas, termasuk status dan Configurasi IP pada
tiap interface
Router#show controllers serial 0/0/0 Melihat statistik hardware sebuah interface.
Informasi yang terlihat adalah clock rate dan kabel
DCE atau DTE yang terhubung atau tidak ada kabel
yang terhubung.
Router#show host Melihat local host cache
Router#show users Melihat user yang sedang koneksi
Router#show history Melihat history dari perintah yang sudah diketikan
Router#show flash Melihat info memory flash
Router#show version Melihat versi IOS
Router#show arp Melihat arp tabel
Router#show protocols Melihat status protocol layer 3 yang telah
diConfigurasi
Router#show startup-config Melihat Configurasi yang tersimpan di NVRAM
Router#show running-config Melihat Configurasi yang sedang berjalan di RAM

Perintah EXEC pada mode Configurasi global : perintah “DO”


Router(config)#do show running-config Mengeksekusi perintah level privileged show
running-config ketika sedang berada pada mode
Configurasi global
Router(config)# Router akan tetap pada mode Configurasi global
setelah mengetikkan perintah do
Catatan : perintah do sangat bermanfaat ketika kita ingin mengetikan perintah level EXEC ketika
sedang berada pada mode Configurasi global atau submode apapun.

Source : Scott Empson. 2008. CCNA Portable Command Guide, Second Edition. Indiannapolis :
Cisco Press

7|LAB CISCO TKJ-Networkers


B. MEMBANGUN DNS SERVER, DHCP SERVER, WEB SERVER dan
MAIL SERVER
Pada bagian ini akan membahas configurasi DNS,DHCP,WEB dan MAIL Server menggunakan Cisco
Packet Tracert, dalam modul ini DNS dan DHCP Server akan dibuat pada satu server sedangkan WEB
server dan MAIL Server Menggunakan Server masing-masing pada jaringan yang sama atau Network yang
sama. Dan adapun topologi yang akan dibahas pada modul ini adalah sebagai berikut:

1. Configurasi DNS dan DHCP Server


Pada bagian ini yang akan diconfigurasi adalah IP Address dari server DNS dan DHCP, dimana server ini
akan menjadi induk dari Web Server, Mail server dan semua client, dimana IP Address dari server tersebut
sebagai contoh adalah 192.168.254.1 dengan netmask 255.255.255.0

Selanjutnya adalah menconfigurasi DNS server yang akan dibagikan pada setiap komputer client atau
server lainya, disini yangn digunakan sebagai DNS Server adalah IP Address dari Komputer DNS Server

8|LAB CISCO TKJ-Networkers


tersebut yaitu 192.168.1254.2, karena server ini menjadi induk untuk semua server dan client lainya maka,
Gatewaynya dikosongkan saja.

Kemudian silahkan pilih menu Services dan pada bagian ini yang akan diconfigurasi adalah DNS, pada
bagian DNS silakan ON kan DNS Service dan kemudian tambahkan alamat domain, Address dan type
menggunakan A Record, dimana domain yang ditambahkan disini adalah domain untuk web server dengan
alamat domain www.localnet.net dengan Address 192.168.254.2 dimana Address tersebut merupakan
Alamat IP Address dari WEB Server dan menggunakan Type A Record, kemudian tambahkan lagi satu
domain tanpa “www” yaitu localnet.net dengan Address yang sama dengan www.localnet.net dengan type
A Record, kedua domain ini akan digunakan sebagai alamat Web Server, setelah kedua domain tersebut
sudah ditambahkan selanjutnya menambahkan alamat domain untuk Mail Server local.net dengan Address
192.168.254.254 dan Address ini juga merupakan alamat IP Address dari Mail Server.

Selanjutnya adalah menconfigurasi DHCP Server pada bagian DHCP, pada bagian ini yang akan
diconfigurasi adalah boleh menambahkan boleh tinggal mengedit file dhcp yang sudah ada, pada bagian ini

9|LAB CISCO TKJ-Networkers


yang dilakukan adalah mengedit configurasi DHCP yang sudah ada, caranya cukup mengeclik configurasi
DHCP yang sudah ada pada table DHCP kemudian masukan default gateway dengan IP Address DNS
Server yaitu 192.168.254.1 dan DNS Servernya sama dengan Gateway karena IP Address tersebut dijadikan
DNS Server untuk digunakan Server lain dan client yang lainya, kemudian Start IP Address untuk IP
Address Awal yang akan diberikan kepada client dan netmask disesuaikan dengan subnetting IP Tersebut
maksimum number adalah jumlah client yang akan menerima IP secara Otomatis dari DHCP Server.

2. Configurasi WEB Server


Pada WEB Server yanga akan diconfigurasi pertama adalah ip address , pada server ini IP Address yang
akan digunakan adalah 192.168.254.2 dengan netmask 255.255.255.0

Setelah itu masuk kemenu setting pada menu config dan masukan gateway dan DNS Server dimana DNS
dan Gateway adalah alamat IP Address dari DNS Server yang akan dimasukan dengan Gateway
192.168.254.1 dan DNS Server 192.168.254.1

10 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Selanjutnya silahkan pilih menu Service dan kemudian Pilih Menu HTTP. Pada menu HTTP pastikan
HTTP dan HTTPS dalam keadaan ON kemudian silahkan Edit file index.html

Pada file index.html yang di Edit hanya pada baris kedua dengan di Edit menjadi SERVER LOCAL hal ini
hanya digunakan untuk membuktikan bahwa web server tersebut yang akan terakses nantinya dari client
dan kemudian Tekan tombol save.

11 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
3. Configurasi MAIL Server
Pada Mail Server yanga akan diconfigurasi pertama adalah ip address , pada server ini IP Address yang
akan digunakan adalah 192.168.254.254 dengan netmask 255.255.255.0

Setelah itu masuk kemenu seting pada menu config dan masukan gateway dan DNS Server dimana DNS
dan Gateway adalah alamat IP Address dari DNS Server yang akan dimasukan dengan Gateway
192.168.254.1 dan DNS Server 192.168.254.1

Setelah itu pilih menu services dan pilih menu MAIL pada menu ini SMTP Service dan POP3 Service harus
dalam Keadaan ON kemudian pada bagian domain name masukan domain yang telah didaftarkan pada
DNS Server sebelumnya dengan alamat local.net setelah itu klik tombol set kemudian silahkan masukan
user dan password untuk setiap user yang akan digunakan..

12 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
4. Pengujian DHCP Server
Client 0

Client 1

Client 2

13 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Client 3

5. Pengujian Web Mail


Pada bagian ini pengujian menggunakan sample saja menggunakan 2 Client yaitu client 0 dan 4
Silahkan buka client 0 dan masuk pada menu Email dan silahkan masukkan Konfigurasi seperti berikut
sesuai dengan User dan Password dan alamat domain dari Mail Server yang telah diconfigurasi sebelumnya.

Kemudian begitu pula pada client 3

14 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Setelah itu silahkan uji coba mengirimkan pesan email dari client0 ke client3 begitu pula sebaliknya.
Client 0

Client 3

15 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
C. CONFIGURASI TELNET PADA ROUTER CISCO
Telnet atau Telecommunications Network Protocol adalah perangkat lunak yang digunakan untuk
melakukan kontrol jarak jauh pada sistem komputer.

Pengertian dari Telnet bisa dijabarkan sebagai remote login yang yang terjadi pada jaringan komputer yang
memungkinkan penggunaannya dapat melakukan login dan bekerja dari jarak yang jauh melalui jaringan
internet. Penggunaan dapat mengakses dan menjalankan komputer dari jarak yang jauh melalui service dari
protokol telnet.

Pada modul ini akan membahas cara untuk menconfigurasi telnet pada router cisco agar dapat diremote
menggunakan komputer client dan komputer clientpun dapat menconfigurasi router tersebut akan tetapi
untuk configurasi awal akan dilakukan langsung pada router menggunakan port consol yang ada pada router
cisco dan dihubungkan pada computer yang akan menconfigurasinya.

Adapun topologi yang akan dibahas dalam configurasi ini adalah sebagai berikut:

Dimana nantinya IP Address 192.168.1.1 akan digunakan sebagai alamat router agar komputer client dapat
terhubung pada router tersebut. Berikut configurasi awal yang dilakukan.

Configurasi Router R1
Yang akan diconfigurasi petama adalah ip address dan pada bagian ini akan menjelaskan bagaimana cara
menconfigurasi ip address pada router cisco.

16 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
conf t atau configure terminal = digunakan untuk masuk kemode configurasi pada router cisco
int f1/0 atau interface fastEthernet 1/0 = untuk masuk pada interface yang akan diberi ip address.
no shut atau no shutdown = untuk mengaktifkan interface yang telah di configurasi
do wr atau do write = untuk menyimpan configurasi pada router cisco

Setelah selesai menconfigurasi IP Address pada router cisco sekarang waktunya untuk menconfigurasi
telnet pada router tersebut. Line vty 0 4 itu berarti ada 5 komputer yang dapat mengakses telnet sekaligus
password merupakan kata kunci yang digunakan untuk masuk pada telnet router dari komputer client.

Jika telah selesai menconfigurasi telnet sepeti gambar diatas sekarang waktunya untuk menguji telnet
tersebut dari komputer client. Pada komputer client harus dilakukan configurasi ip terlebih dahulu dan nip
address terebut di seuaikan dengan ip address router yang akan di remote.

17 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Dan kemudian menguji koneksi telnet dari komputer client

Masukkan password yang telah dibuat tadi. Dan password yang dimasukkan adalah uji coba telnet

Ini merupakan tampilan apabila telnetnya telah berhasil dimasuki dan akan muncul tampilan mode user

18 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
D. CONFIGURASI ROUTER CISCO DENGAN 2 CLIENT BERBEDA
NETWORK
Dalam modul kali ini akan membahas Configurasi dasar Router Cisco untuk Mengkoneksikan dua client
dengan alamat network yang berbeda. Adapun topologi yang akan digunakan dalam kasus ini adalah
sebagai berikut:

Dari topolgi diatas sebuah Router Cisco Memiliki dua buah komputer Client dimana kedua client tersebut
memiliki Network yang berbeda dengan alamat Network untuk client 1 = 10.10.10.0/24 dan client 2 =
20.20.20.0/24

1. Configurasi Pada Router Cisco


Pada Router Cisco yang perlu di configurasi adalah memasukkan ip address pada masing-masing port
Ethernet yang akan menghubungkan masing-masing client pada router cisco tersebut. Untuk konfigurasi ip
address dapat dilakukan sebagai berikut, dan berikut ini adalah configurasi untuk IP Address yang akan
menuju client 1 disini port yang akan digunakan untuk client 1 adalah fastEthernet 0/0 dengan IP Address
10.10.10.1/24

Jika sudah selesai menconfigurasi IP Address untuk client 1, yang dilakukan selanjutnya adalah configurasi
IP Address yang akan menuju Client 2, untuk client 2 port yang digunakan adalah port fastEthernet 1/0
dengan IP Address 20.20.20.1/24

19 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
2. Configurasi Komputer Client
Selanjutnya adalah configurasi yang dilakukan adalah memasukkan IP Address pada setiap komputer client
dan disesuaikan dengan Alamat IP Address dari port masing-masing dari router menuju client.

Komputer Client 1

Komputer Client 2

20 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
3. Pengujian
Tahap selanjutnya adalah pengujian, pengujian ini akan dilakukan dengan melakukan ping dari masing-
masing komputer Client 1 ke Client 2 begitu pula sebaliknya. Jika sudah dilakukan ping silahkan amati
hasilnya.

Client 1

Client 2

21 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
E. DHCP SERVER PADA ROUTER CISCO
Sesui dengan Judul dari modul ini adalah configurasi DHCP Server pada router cisco makah yang akan
dibagas adalah bagai mana cara untuk membuat DHCP server menggunakan router Cisco
Adapun topologi untuk dibahas kali ini adalah sebagai berikur

1. Configurasi Raouter
Seperti Biasa yang harus diconfigurasi terlebih dahulu adalah IP Address, silakan menconfigurasi IP
Address Seperti Berikut Ini

22 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Selanjutnya silakan melakukan konfigurasi DHCP Server dengan cara sebagai berikut

2. Configurasi Client
Pada client cukup merubag ip Static menjadi DHCP seperti pada gambar berikut ini dan amati hasilnya
Laptop0

Laptop1

Laptop2

23 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
F. INTERNET GATEWAY ROUTER CISCO
Pada modul ini akan membahas bagaimana menconfigurasi Router Cisco sebagai Gateway internet.
Tujuanya adalah agar komputer client yang terkoneksi pada router tersebut dapat menggunakan jaringan
Internet.
Adapun topologi yang digunakan dalam jaringan ini adalah sebagai berikut:

Dalam topologi diatas, sebuah Router Cisco memiliki satu komputer client yang akan digunakan untuk
menguji coba apakah client dapat terkoneksi dengan internet atau tidak. Dalam modul ini akan
menunjukkan cara konfigurasi pada Router Cisco tersebut.

1. Configurasi Router Cisco


Yang harus dilakukan pertama untuk membuat Gateway internet pada router Cisco adalah menconfigurasi
IP Address pada router tersebut entahkan IP Address yang menuju ke komputer client ataupun yang menuju
internet. Dalam topologi diatas dapat dilihat bahwa IP Gateway dari internet adalah 192.168.137.1/24 maka
pada interface fa0/0 yang menuju internet menggunakan IP Address 192.168.137.2/24 dan IP Address yang
menuju client adalah 192.168.1.1/24.
Configurasi yang akan dilakukan adalah sebgai berikut. Configurasi ini untuk mengubah nama hostname
dari router cisco

Setelah selesai mengubah nama atau hostname router tersebut selanjutnya adalah menconfigurasi IP
Address yang menuju ke Internet dengan IP Address 192.168.137.2

24 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Selajutnya adalah mengconfigurasi ip yang menuju ke komputer client dengan IP Address 192.168.1.1/24

Selanjutnya adalah perintah untuk melihat hasil dari configurasi IP Address yang telah dilakukan tadi

Setelah semua IP Address telah diconfigurasi, sekarang tinggal memasukkan IP Route yang dijadikan
sebagai Gateway menuju internet pada Router Cisco dengan alamat Gateway 192.168.137.1

Perintah selanjutnya adalah melihat ip route yang telah di configurasi sebelumnya

25 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Selanjutnya adalah memasukkan IP DNS dimana IP DNS yang digunakan kali ini adalah DNS dari Telkom
yaitu 202.134.0.155 hal ini dilakukan agar router cisco memiliki IP DNS dari internet agar dapat terhubung
dengan jaringan internet.

Selanjutnya adalah configurasi Network Address Translation (NAT). hal ini bertujuan agar setiap Interface
dari client yang ingin mengakses jaringan internet maka semua trafict datanya akan di arahkan menuju port
gateway atau menuju port yang terhubung ke internet.

Setelah selesai menconfigurasi NAT yang selanjutnya dilakukan adalah mengconfigurasi DHCP Server
dimana tujuannya agar komputer client bisa mendapatkan IP Address secara otomatis dari Router Cisco
yang telah diconfigurasi menjadi Internet Gateway.

Dan jangan lupa melakukan perintah do wr atau do write fungsinya agar setiap configurasi yang
dimasukkan tadi tidak akan terhapus apabila sewaktu-waktu routernya mati akibat pemadaman listrik atau
secara tidak sengaja routernya mati.

2. Pengujian pada Komputer Client


Karena pada Router tadi sudah diconfigurasi DHCP server maka seharusnya komputer Client sudah dapat
terkoneksi dengan router dan dengan internet karena Komputer client telah mendapatkan IP Address dan
DNS server dari Router tersebut. Apabila client tidak dapat terconeksi ke router atau intenet pastikan dulu

26 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
IP Address pada komputer client tidak menggunakan IP Static. Atau tidak masalah IP static tapi harus di
Sesuaikan dengan IP Address Milik dari port yang terhubung ke client dari Router Cisco.

Memastikan komputer client sudah mendapatkan Access Internet atau belum

Uji coba menggunakan Web Browser dari client

27 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
G. MEMBAGUN VLAN PADA ROUTER dan SWITCH CISCO
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini
mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik
peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat
dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada
lokasi workstation.

Pada Lab Kali ini akan membahas tentang VLAN atau Virtual Local Area Network, adapun topologi yang
akan dibahas kali ini adalah sebagai berikut, dimana sebuah switch akan diconfigurasi menggunakan 3 vlan
dengan ID masing-masing.

1. Configurasi Switch
Sesuai dengan topologi jaringan diatas, maka dalam jaringan vlan tersebut terdapat 3 VLAN dimana
masing- masing vlan memiliki ID yang berbeda dengan ID VLAN10, VLAN20, dan VLAN30 sebagai
contoh dan memiliki tiga network.
Pada Switch yang pertama dilakukan adalah membuat VLAN ID pada Switch dengan perintah seperti pada
gambar dibawah ini:

28 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Dimana vlan yang dibuat adalah VLAN10 utuk LAB1,VALAN20 untuk LAB2 dan VLAN30 untuk LAB3

Setelah selesai membuat VLAN ID langkah selanjutnya adalah menconfigurasi port Trunking dengan Port
Access. Sebuah Port pada Switch Cisco Catalyst mempunyai beberapa mode trunk. Mode trunking tersebut
didefinisikan untuk negosiasi antar port yang saling berhubungan dengan menggunakan Dynamic Trunking
Protocol (DTP). DTP merupakan sebuah protokol keluaran Cisco. Switch dari vendor lain tidak mendukung
DTP. DTP mengatur negosiasi mode trunk hanya jika port switch dikonfigurasi dalam mode trunk yang
mendukung DTP. DTP mendukung baik ISL maupun 802.1Q. Ada tiga mode trunk pada DTP, yaitu: Trunk,
Access, Dynamic Auto dan Dynamic Desirable.
Adapun cara menconfigurasi seperti pada gambar dibawah ini:

29 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Dimana yang dijadikan contoh adalah port fa0/1 sebagai mode trunk yang akan terhubung pada router cisco
dan port fa0/2 sebagai access VLAN10, port fa0/3 sebagai Access VLAN20 dan port fa0/4 sebagai Access
VLAN30. Kemudian setelah selesai menconfigurasi setiap port yang harus dilakukan adalah menyimpan
hasil configurasi tersebut agar ketika perangkat jaringannya mati configurasinya tidak hilang dengan
perintah do write sperti pada configursi diatas.

2. Configuasi Router Cisco


Pada bagian router yang harus diconfigurasi adalah membuat sub interface pada interface router yang
terhubung pada port trunking yang ada pada switch, sub interface ini kemudian diconfigurasi lagi dengan
menggunakan encapsulation dot1Q dan menambahkan ID Vlan pada bagian akhirnya seperti pada gambar
dibawah. Pada router cisco port yang terhubung dengan port trunking adalah port fa0/0 maka setiap
encapsulation dot1Q untuk sub interfacenya dibuat pada interface tesebut. Dimana dalan satu interface akan
dibuat 3 buah sub interface untuk masing-masing VLAN dan disetiap sub interface dimasukan IP Address
untuk masing masing VLAN seperti pada gambar dibawah ini:

Sub Inteface untuk VLAN10 dan encapsulation dot1Q dan kemudian masukkan ip address sebagai contoh
seperti pada gambar adalah 192.168.1.1 /24

Sub Inteface untuk VLAN20 dan encapsulation dot1Q dan kemudian masukkan ip address sebagai contoh
seperti pada gambar adalah 192.168.2.1 /24

Sub Inteface untuk VLAN30 dan encapsulation dot1Q dan kemudian masukkan ip address sebagai contoh
seperti pada gambar adalah 192.168.3.1 /24

30 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
3. Confiurasi pada Komputer Client
Configurasi IP Address untuk client VLAN10

Configurasi IP Address untuk client VLAN10

Configurasi IP Address untuk client VLAN10

31 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
4. Pengujian
Tes Coneksi dengan cara ngeping dari Komputer Client1 Ke Komputer Client Lainnya

Tes Coneksi dengan cara ngeping dari Komputer Client2 Ke Komputer Client Lainnya

Tes Coneksi dengan cara ngeping dari Komputer Client3 Ke Komputer Client Lainnya

32 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
H. CONFIGURASI VTP (Virtual Trunking Protocol) PADA SWITCH CISCO
VTP adalah suatu protokol untuk mengenalkan suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada agar dapat
berkomunikasi dengan jaringan. Atau menurut sumber lain mengatakan suatu metode dalam hubungan
jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN,
khususnya ke VLAN. VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran
switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi
beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).

Adapun topologi dari pembahasan ini adalah sebagai berikut. Dimana dalam topologi tersebut terdapat 3
buah Switch Cisco dimana 1 Switch akan menjadi VTP Server dan dua Switch Lainnya akan menjadi VTP
Client.

Didalam jaringan ini terdapat dua buah VLAN ID yaitu VLAN 10 dan VLAN 20 dimana nantinya masing-
masing komputer hanya dapat terhubung pada VLAN ID yang sama seperti Computer VLAN 10 hanya
dapat terhubung dengan VLAN 10 dan begitu pula VLAN 20 hanya dapat terhubung ke VLAN 20..

1. Configurasi Pada Switch0 Sebagai VTP Server


Pada bagian pertama yang diconfigurasi pada Switch0 adalah membuat port trunking, dimana port yang
akan dijadikan mode trunk adalah port yang akan menuju pada setiap Switch client, pada bagian ini port
yang akan menjadi port trunk adalah fastEthernet 0/1 dan port fastEthernet 0/2. Port fastEthernet 0/1 kan
terhubung pada Switch1 dan Port fastEthernet 0/2 akan terhubung pada Switch2.

fastEthernet 0/1 trunking Port:

33 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
fastEthernet 0/2 trunking Port:

Setelah membuat port Trunk yang harus dilakukan adalah membuat VLAN ID dengan ID dan nama VLAN
adalah VLAN 10 dengan Nama siswa dan VLAN 20 dengan nama guru.

Langkah selanjutnya adalah membuat mengconfigurasi VTP Server pada Switch0 yang akan dijadikan
sebagai server dari Switch1 dan Switch2

Pada bagian VTP Server Membutuhkan nama domain untuk koneksi antar Switch dimana sebagai contoh
nama domain yang digunakan adalah siswa dan passwordnya adalah siswa.

2. Configuasi Switch1 Sebagai VTP Client


Selajutnya pada Switch1 yang akan diconfigurai terlebih dahulu adalah port trunking yang akan
dihubungkan dengan port trunking dari Switch0 atau Switch yang menjadi VTP Server. Pada Switch1 yang
akan dijadikan Port Trunking adalah Port fastEthernet0/1

34 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Kemudian setelah itu yang dilakukan adalah membuat VTP client pada Switch1, pada switch1 juga
ditambahkan domain dan password pada VTP clientnya. dimana domain dan password untuk VTP client
harus sama dengan domain dan password pada Switch0 yang menjadi VTP Server yaitu domain siswa dan
password siswa

Kemudian mengubah mode access fastEthernet0/2 ke VLAN10 atau memasukkan port tersebut ke
VLAN10 hal ini dilakukan agar port tersebut dapat terhubung pada VLAN10

Kemudian setelah itu mengubah mode access fastEthernet0/3 ke VLAN20 atau memasukkan port tersebut
ke VLAN20 hal ini dilakukan agar port tersebut dapat terhubung pada VLAN20

3. Configurasi Switch2 Sebagai VTP Client


Pada Switch2 ini congfigurasinya sama pada Switch1 dimana yang akan diconfigurasi terlebih dahulu
adalah menconfigurasi port Trunking dimana port trunk sama dengan Switch1 yaitu port fastEthernet0/1

Selanjutnya membuat atau menconfigurasi VTP Client pada Switch2 dimana pada VTP client harus
dimasukkan domain dan password VTP Server yaitu domain siswa dan password siswa..

35 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Kemudian mengubah mode access fastEthernet0/2 ke VLAN10 atau memasukkan port tersebut ke
VLAN10 hal ini dilakukan agar port tersebut dapat terhubung pada VLAN10

Kemudian setelah itu mengubah mode access fastEthernet0/3 ke VLAN20 atau memasukkan port tersebut
ke VLAN20 hal ini dilakukan agar port tersebut dapat terhubung pada VLAN20

4. Configurasi Client
Configurasi client VLAN10 pad Switch1

Configurasi client VLAN20 pad Switch1

36 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Configurasi client VLAN10 pad Switch2

Configurasi client VLAN20 pad Switch2

1. Selajutnya adalah silahkan lakukan ping dari client VLAN 10 Switch1 ke Client VLAN10 yang ada
pada Switch2 begitu pula sebaliknya.
2. Begitu pula pada Client VLAN20 silahkan Ping dari Client VLAN20 Switch1 ke Client VLAN20
Switch2 dan sebaliknya.

37 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
I. CONFIGURASI VOIP CISCO
VOIP singkatan dari Voice Over Internet Protocol atau biasa disebut digital phone merupakan salah satu
bagian dari teknologi transmisi untuk mentransmisikan komunikasi suara melalui IP, seperti internet
ataupun packet-switched networks. Dengan menggunakan VoIP, kita dapat melakukan panggilan telepon
melalui koneksi internet, tidak lagi menggunakan saluran telepon konvensional yang melakukan transmisi
secara analog. Beberapa layanan VoIP hanya bisa di gunakan untuk melakukan panggilan ke orang lain
yang menggunakan layanan yang sama. Tetapi ada juga layanan VoIP yang dapat melakukan panggilan
kepada siapa saja melalui nomor telepon, lokal, jarak jauh, mobile phone bahkan nomor internasional.

Dalam modul ini akan membahas tentang configurasi dasar Voip pada Cisco dengan menggunakan topologi
sebagai berikut ini

Adapun cara untuk penyelesaian topologi untuk voip di atas adalah sebagai berikut

1. Configurasi Router
Yang harus dilakukan pertama kali adalah menconfigurasi IP Address yang akan digunakan dalam jaringan
VOIP diatas, sebagai contoh IP Address yang akan digunakan adalah 192.168.1.1/24 .
Silakan configurasi IP Address tersebut pada Router yang menjadi server VOIP tersebut seperti pada
gambar berikut ini

38 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Setelah selesai mengconfigurasi IP Address, selanjutnya adalah menconfigurasi dhcp server untuk menuju
IP Phone Voip seperti berikut ini

Selanjutnya adalah menconfigurasi server VOIP pada Router Cisco. Sesui dengan topologi diatas IP Phone
yang digunakan hanyalah 3 buah maka kali ini komfigurasi yang digunakan juga hanya untuk 3 IP Phone
dan configurasinya dapat dilihat pada gambar berikut

39 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
2. Configurasi Switch Cisco
Selanjutnya adalah mengconfigurasi Vlan yang aakan digunakan untuk VOIP sebagai contoh ada 3 port
yang akan digunakan sebagai port VOIP Menju IP Phone

3. Configurasi IP Phone
Pada bagian IP Phone karena Pada Router yang dijadikan Server Voip sudah di configurasi DHCP Server
makah pada IP Phon Cukup menghidupkan IP Phonennya saja dengan memasang kabel Power IP Phone
saja maka IP Phone Akan secara otomatis akan mendapatkan Configurasi dari Router yang bertindak
sebagai server

40 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
J. CONFIGURASI ROUTING STATIC
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting
secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang
dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti
mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut

Untuk Routing Static topologi yang digunakan adalah sebagai berikut ini topologinya cukup sederhana saja
dengan menggunakan r router

Nama Perangkat Interface IP Address Network Gateway


Router 0 fastEthernet0/0 10.10.10.1/29 10.10.10.0/29
fastEthernet0/1 192.168.1.1/24 192.168.1.0/24
Laptop0 fastEthernet0 192.168.1.2/24 192.168.1.0./24 192.168.1.1
Router 1 fastEthernet0/0 10.10.10.2/29 10.10.10.0/29
fastEthernet0/1 192.168.2.1/24 192.168.2.0/24
Laptop1 fastEthernet0 192.168.2.2/24 192.168.2.0./24 192.168.2.1

41 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
1. Configurasi Router 0 dan client
Untuk konfigurasi pertama adalah konfigurasi IP address silakan configurasi IP Address Seperti Berikut ini

Kemudian silakan configurasi Routing static seperti berikut ini

Selanjutnya silakan configurasi IP Address Pada client Laptop0 seperti berikut

42 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
2. Configurasi Router 1 dan Client
Sama halnya pada Router 0 yang harus dilakukan pada Router1 iyalah menconfigurasi IP Address sebagai
Berikut ini

Selanjutnya melakukan configurasi routing static pada Router 1 seperti berikut

Selanjutnya silakan configurasi IP Address Pada client Laptop0 seperti berikut

3. Pengujia
Silakan lakukan Ping dari Client satu Ke Client Lainnya dan amati hasilnya

43 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
K. CONFIGURASI ROUTING EIGRP

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh

router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa

digunakan sesama router cisco saja. bagaimana bila router cisco digunakan dengan router lain seperti

Juniper, Hwawei, dll menggunakan EIGRP??? Seperti saya bilang diatas, EIGRP hanya bisa digunakan

sesama router cisco saja. EIGRP ini sangat cocok digunakan untuk midsize dan large company. Karena

banyak sekali fasilitas2 yang diberikan pada protocol ini.

Kelebihan Kekurangan

- melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. - Hanya untuk Router Cisco

- memerlukan lebih sedikit memori dan proses

- memerlukan fitur loopavoidance

Adapun topolgi yang akan dibahas pada modul ini adalah sebagai berikut, dimana didalam topologi tersebut

terdapat 3 raouter yang akan di routing dan masing-masing router memiliki computer client

44 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Table Keterangan Interface , Ip Address dan Network Yang akan digunakan

Nama Perangkat Iinterface IP Address Network Gateway

R1 Serial0/0/0 10.10.10.1/29 10.10.10.0/28

Serial0/0/1 20.20.20.1/28 20.20.20.0/28

fastEthernet0/0 192.168.1.1/24 192.168.1.0/24

Client LAN R1 fastEthernet0 192.168.1.2/24 192.168.1.0/24 192.168.1.1

R2 Serial0/0/0 10.10.10.2/29 10.10.10.0/29

Serial0/0/1 30.30.30.1/30 30.30.30.0/30

fastEthernet0/0 192.168.2.1/24 192.168.2.0/24

Clent LAN R2 fastEthernet0 192.168.2.2/24 192.168.2.0/24 192.168.2.1

R3 Serial0/0/0 20.20.20.2/28 20.20.20.0/28

Serial0/0/1 30.30.30.2/30 30.30.30.0/30

fastEthernet0/0 192.168.3.1/24 192.168.3.0/24

Client LAN R3 fastEthernet0 192.168.3.2/24 192.168.3.0/24 192.168.3.1

Table di atasa merupakan table configurasi IP Address dari setiap router dan Komputer Clientnya. Adapun

cara untuk menconfigurasi setiap router dan clientnya adalah sebagai berikut ini

1. Configurasi Router R1 dan Client

Configurasi yang pertama kali adalah menconfigurasi ip address pada router R1 sesuai dengan Ip Address

Router R1 yang terdaftar pada table IP Address di atas, adapun perintah configurasi yang digunakan untuk

menconfigurasi ip address tersebut adalah seperti pada gambar berikut ini.

45 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Setelah selesai pada configurasi IP Address dari Router R1 selanjutnya adalah mengconfigurasi routing

EIGRP pada Router R1, dalam tahap ini yang dilakukan adalah memasukan semua network yang ada pada

setiap router R1 seperti gambar berikut ini.

Selanjutnya adalah configurasi IP Addess pada Komputer Client LAN R1 dimana Komputer ini akan

digunakan sebagai penguji jaringan yang dibuat

46 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
2. Configurasi Router R2 dan Client

Seperti halnya pada router R1 pada router R2 ini juga yang harus dilakukan pertama kali adalah

meconfigurasi IP Address pada router tersebut dengan mengikuti IP Address R2 yang ada Pada table

Keterangan IP Address Sebelumnya.

Selanjutnya adalah menconfigurasi Routing EIGRP Pada router R2 seperti pada Router R1

Setelah configurasi IP Address dan Routing EIGRP pada Router R2 selesai, Selanjutnya adalah

menconfigurasi IP Address Pada Client LAN R2.

47 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
3. Configurasi Router R3 dan Client

Pada router R3 Yang Harus Diconfigurasi Terlebih dahulu sama pada Router R1 dan R2, yaitu

menconfigurasi IP Address pada Router R3 sesuai Table IP Address Sebelumnya.

Kemudian Selanjutnya configurasi Routing EIGRP Pada Router R3.

48 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Setelah configurasi pada router R3 semuanya telah selesai selanjutnya adalah menconfigurasi IP Address

Pada Komputer Cliet LAN R3.

4. Uji Coba Dengan Melakukan Ping

Coba Lakukan Ping dari Setiap Client ke client lainya dan amati hasilnya apakah sama seperti pada gambar

di bawa ini atau tidak.

Ping Dari Client R1

49 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Ping dari Client R2

Ping dari Client R3

50 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
L. CONFIGURASI ROUTING BGP

Border Gateway Protocol (BGP) adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol. Sistem

autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan dengan

kebijakan routing umum. BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan merupakan

protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet (ISP). Pelanggan jaringan, seperti perguruan

tinggi dan perusahaan, biasanya menggunakan sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) seperti RIP atau

OSPF untuk pertukaran informasi routing dalam jaringan mereka. Pelanggan menyambung ke ISP, dan ISP

menggunakan BGP untuk bertukar pelanggan dan rute ISP . Ketika BGP digunakan antar Autonom System

(AS), protokol ini disebut sebagai External BGP (EBGP). Jika penyedia layanan menggunakan BGP untuk

bertukar rute dalam suatu AS, maka protokol disebut sebagai Interior BGP (IBGP).

Kelebihan Kekurangan

- Sangat sederhana dalam instalasi - Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.

Adapun topologi yang akan dibahas dalam configurasi routing BGP Kali ini adalah sebagai berikut:

Dalam Routing BGP Setiap Router Memiliki Wilayah AS Tersendiri dimana setiap router memiliki wilayah

AS tersendiri dan tidak sama dengan wilayah AS dari router lain misal sesuai dengan topologi diatas

51 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
terdapat 3 Router. Apabila ketiga router tersebut akan dirouting menggunakan Routing BGP maka router

R1 memiliki Wilayah AS 100 dan Router R2 wilayahnya 200 dan R3 wilayah AS nya 300 jadi masing-

masing router memiliki wilayah AS sendiri dan setiap 1 Router hanya memiliki 1 AS saja dan tidak lebih.

Table Keterangan AS, Interface , Ip Address dan Network Yang akan digunakan

Nama Autonomous Interface IP Address Network Gateway

Perangkat System (AS)

R1 100 Serial0/0/0 10.10.10.1/29 10.10.10.0/29

FastEthernet0/0 192.168.1.1/24 192.168.1.0/24

Client 0 FastEthernet0 192.168.1.2/24 192.168.1.0/24 192.168.1.1

R2 200 Serial0/0/0 10.10.10.2/29 10.10.10.0/29

Serial0/0/1 20.20.20.1/30 20.20.20.0/30

FastEthernet0/0 192.168.2.1/24 192.168.2.0/24

Client 1 FastEthernet0 192.168.2.2/24 192.168.2.0/24 192.168.2.1

R3 300 Serial0/0/0 20.20.20.2/30 20.20.20.0/30

FastEthernet0/0 192.168.3.1/24 192.168.3.0/24

Client 2 FastEthernet0 192.168.3.2/24 192.168.3.0/24 192.168.3.1

1. Configurasi Router R1 dan Client

Configurasi yang pertama adalah meconfigurasi IP Address pada router R1 dimana setiap IP Yang

dimasukan disini disesuaikan dengan Keterangan Pada table diatas untuk Mempermudah Configurasi.

52 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Setelah IP Address Selesai Di Configurasi Selanjutnya adalah Mengconfigurasi Routing BGP pada router

R1. Kemudian buat Alamat AS dengan Wilayah 100, dan untuk Network yang diconfigurasi kedalam

routing BGP kali ini hanyalah Network yang berada pada router R1 saja, setelah itu memasukan alamat IP

Address dari router tetangganya sebagai Remote-as pada Neighboar Routing BGP Pada Router R1 beserta

wilayah AS Router Tetangganya.

Selanjutnya adalah menconfigurasi IP Address pada Komputer Client pada router R1

53 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
2. Configurasi Router R2 dan Client

Sama halnya pada router R1 yang pertama dilakukan pada router R2 adalah memasukan IP Address untuk

setiap interface yang akan terhubung pada router lainnya atau Komputer client dan IP Addressnya

Disesuaikan lagi pada table di atas.

Kemudian Menconfigurasi Routing BGP dengan Cara membuat Wilayah AS dulu pada router R2 dengan

wilayah 200 kemudian memasukan Network yang ada pada router R2 dan memasukan IP Address dari

setiap Router tetangganya Pada Neighboard sebagai remote-as pada Router R2.

54 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Setelah itu menconfigurasi IP Address dari Client R2

3. Configurasi Router R3 dan Client

Silahkan masukan IP Address pada router R3 pada Setiap Interface yang akan digunakan sesuai dengan IP

Address dan Interface yanga ada pada table keterangan di atas.

Silahkan lakukan configurasi Routing BGP pada router dengan Wilayah AS nya adalah 300 dan silakan

masukan Network dan Alamat Router Tetangga Sebagai Remote-as pada Neighboar Router R3.

55 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Dan kemudian silahkan configurasi Alamat IP Address pada Komputer Client Router R3

4. Pengujian Dengan Ping

Selanjutnya silahkan melakukan uji coba dari setiap Client Ke Client Lainya dengan cara mengeping setiap

alamat IP dari Komputer client.

Ping Dari Client R1

56 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Ping dari Client R2

Ping dari Client R3

57 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
M. CONFIGURASI ROUTING OSPF

OSPF (Open Shortest Path First ) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP (interior gateway routing

protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu organisasi atau perusahaan. Jaringan

internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan

memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut.

Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat

dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang

berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan

demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di

manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang

menggunakan konsep hierarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan.

Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.

OSPF memiliki 3 table di dalam router :

1. Routing table

Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk

mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-

beda.

2. Adjecency database

Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-

beda.

3. Topological database

Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.

58 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Kelebihan Kekurangan

- tidak menghasilkan routing loop - Membutuhkan basis data yang besar

- mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus - Lebih rumit

- dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan

- membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.

- waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat

Adapun topologi yang akan dibahas dalam modul kali ini adalah sebagai berikut:

Kali ini yang akan dibahas pada modul ini hanyalah konfigurasi dasar dari Routing OSPF dengan

menggunakan area 0 saja.

Table Keterangan Interface , Ip Address dan Network Yang akan digunakan

Nama Perangkat Interface IP Address Network Gateway

R1 Serial0/0/0 10.10.10.1/29 10.10.10.0/29

fastEthernet0/0 192.168.1.1/24 192.168.1.0/24

Client LAN R1 fastEthernet0 192.168.1.2/24 192.168.1.0/24 192.168.1.1

59 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
R2 Serial0/0/0 10.10.10.2/29 10.10.10.0/29

Serial0/0/1 20.20.20.1/30 20.20.20.0/30

R3 Serial0/0/0 20.20.20.2/30 20.20.20.0/30

fastEthernet0/0 192.168.2.1/24 192.168.2.0/24

Client LAN R3 fastEthernet0 192.168.2.2/24 192.168.2.0/24 192.168.2.1

1. Configurasi Router R1 dan Client

Silakan mengconfigurasi IP Address pada router R2 sesui dengan table di atas dan perintahnya dapat dilihat

pada gabar berikut ini:

Selanjutnya adalah configurasi Routing OSPF pada Router R1, configurasi ini dilakukan dengan

memasukan setiap network yang terdapat pada router R1 kedalam configurasi OSPF dengan area 0 seperti

pada gambar berikut ini:

60 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Selanjutnya menconfigurasi IP Address Pada Client LAN R1

2. Configurasi Router R2

Seperti pada Router R1 pada router R2 silakan menconfigurasi IP Address Terlebih dahulu seperti pada

gambar berikut ini dan ingat IP Address yang digunakan disesuaikan dengan IP Address R2 pada table di

atas.

Setelah selesai menconfigurasi IP Address selanjutnya adalah mengconfigurasi OSPF pada router R2

dengan Area yang sama pada router R1 yaitu area 0, dimana yang dimasukan kedalam configurasi kali ini

adalah semua network yang ada pada Router R2.

61 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
3. Configurasi Router R3 dan Client

Selanjutnya adalah mengconfigurasi IP Adress Pada Router R3 sesuai table keterangan IP Address

Sebelumnya seperti pada gambar berikut ini:

Selanjutnya adalah menconfigurasi OSPF pada Router R3 dengan cara memasukkan semua Network yang

ada pada router R3 ke dalam configurasi Routing OSPF pada Router R3 dengan area 0.

Setelah selesai mengconfigurasi IP Address dan Routing OSPF pada Router R3, selanjutnya adalah

mengconfigurasi IP Address pada client LAN R3.

62 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
4. Pengujian
Silahkan lakukan ping dari client LAN R1 ke clienl LAN R2 begitu pula sebaliknya dan amati hasilnya.
Hasil Pengujian:
Client LAN R1

Client LAN R2

63 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
N. CONFIGURASI ROUTING RIP

Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama

kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi

awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan

nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang

merupakan bagian Xerox network Services.

RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop

(count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap

RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop

routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling

mudah untuk di konfigurasi.

RIP memiliki 3 versi yaitu : RIPv1, RIPv2, dan RIPng

Kelebihan Kekurangan

- Menggunakan metode Triggered Update. - Jumlah host Terbatas

- RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan - RIP tidak memiliki informasi tentang subnet

router harus kembali memberikan informasi setiap route.

routing. - RIP tidak mendukung Variable Length Subnet

- Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara Masking (VLSM).

timer belum habis, router tetap harus - Ketika pertama kali dijalankan hanya

mengirimkan informasi routing karena dipicu mengetahui cara routing ke dirinya sendiri

oleh perubahan tersebut (triggered update). (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi

- Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit jaringan tempatnya berada

dan memberikan hasil yang cukup dapat

diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan

link jaringan.

64 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Adapun topologi yang akan digunakan dalam modul ini adalah sebagai berikut:

Table Keterangan Interface , Ip Address dan Network Yang akan digunakan

Nama Perangkat Interface IP Address Network Gateway

R1 fastEthernet0/0 10.10.10.1/29 10.10.10.0/29

fastEthernet0/1 192.168.10.1/24 192.168.10.0/24

Client LAN R1 fastEthernet0 192.168.10.2/24 192.168.10.0/24 192.168.10.1

R2 fastEthernet0/0 10.10.10.2/29 10.10.10.0/29

fastEthernet0/1 10.10.10.9/29 10.10.10.8/29

R3 fastEthernet0/0 10.10.10.10/29 10.10.10.8/29

fastEthernet0/1 192.168.20.1/24 192.168.20.0/24

Client LAN R2 fastEthernet0 192.168.20.2/24 192.168.20.0/24 192.168.20.1

65 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
1. Configurasi Router R1 dan Client

Silahkan konfigurasi IP Address pada Router R1 sesuaikan dengan port interface dan IP Address pada table

keterangan diatas dan lakukan perintah seperti berikut:

Setelah configurasi IP Address selesai, selanjutnya adalah mengconfigurasi Routing RIP Dengan cara

memasukan seluruh Network yang berada dalam Router R1 Kedalam Configurasi Routing RIP.

Kemudian silahkan konfigurasi IP Address Pada client LAN R1

66 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
2. Configurasi Router R2

Pada router R2 silakan configurasi IP Addressnya dengan cara memasukan semua IP Address yang

disediakan untuk Router R2 pada table diatas dengan perintah sebagai berikut:

Setelah mengconfigurasi IP Address selanjutnya silahkan lanjutkan dengan configurasi Routing RIP seperti

berikut ini:

3. Configurasi Router R3 dan Client

Selanjutnya pada router R3 sama halnya pada router R1 dan R2, yang harus dilakukan adalah

menconfigurasi IP Address Terlebih dahulu, silahkan mengconfigurasi IP Address Pada router R3 Sesuai

dengan IP yang ada pada table keterangan diatas dan lakukan configurasi seperti berikut ini:

67 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Selanjutinya silakan melanjutkan configurasi Routing RIP dengan Configurasi sebagai berikut ini:

Setelah selesai mengconfigurasi IP Address dan Routing RIP dilakukan, silahkan menconfigurasi IP

Address Pada Client LAN R3.

68 | L A B C I S C O TKJ-Networkers

Anda mungkin juga menyukai