TKJ-Networkers
SMK NEGERI 6 PALU
2016 GAGAR
PROFIL
Gagar merupakan salah seorang tenaga pendidik pada jurusan Teknik
Komputer dan Jaringan (TKJ) dan juga sebagai pembimbing TKJ-
Networkers pada SMK Negeri 6 Palu, pada tahun 2014 menyelesaikan
pendidikan strata satu (S1) pada Sekolah Tinggi Manjemen dan Informatika
(STMIK) Adhi Guna Palu – Sulawesi Tengah, dan juga baru saja selesai
mengikuti Training Mikrotik MTCRA, MTCRE, CCNA dan NMS (Network
Manajemen System) yang diadakan pada tanggal 12 – 20 April 2016 di
Cileungsi, Kab. Bogor Oleh PT. Integrasi Data Nusantara (IDN) dan telah
mendapatkan Certificat MTCNA dan MTCRE.
Lahir di Kaliburu, Kab. Donggala tanggal 22 Oktober 1991, dan mulai bergelut di dunia IT pada tahun
2010 dan mendalami pengetahuan di bidang Networking pada tahun 2012 sampai dengan saat ini.
Tlpn/ HP : 085340027010
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
B. MEMBANGUN DNS SERVER, DHCP SERVER, WEB SERVER dan MAIL SERVER ................. 8
MODE ROUTER
Router> Mode user
Router# Mode privileged (dikenal juga sebagai EXEC-level
mode)
Router(config)# Mode global Configurasi
Router(config-if)# Mode interface
Router(config-subif)# Mode subinterface
Router(config-line)# Mode line
Router(config-router)# Mode Configurasi router
CONFIGURASI PASSWORD
Router(config)#enable password cisco Setting enable password
Router(config)#enable secret class Setting enable secret password
Router(config)#line console 0 Memasuki mode console line
Router(config-line)#password console Setting mode console line password dengan console
Router(config-line)#login Mengaktifkan pengecekan password saat login
Router(config)#line vty 0 4 Memasuki mode vty line untuk 5 vty line
Router(config-line)#password telnet Setting vty password dengan telnet
Router(config-line)#login Mengaktifkan pengecekan password saat login
Catatan : enable secret password secara default terenkripsi, namun enable password tidak. Dalam
praktiknya tidak direkomendasikan menggunakan enable password, selalu gunakan enable secret
password untuk keamanan.
ENKRIPSI PASSWORD
Router(config)#service password-encryption Menerapkan enkripsi password (enkripsi lemah)
Router(config)#enable password cisco Mengubah enable password menjadi cisco
CONFIGURASI INTERFACES
Router(config)#interface serial 0/0/0 Memasuki mode Configurasi interface serial
Router(config-if)#description Link ke ISP Menambah deskripsi interface (optional)
Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 Configurasi IP address dan subnetmask pada
255.255.255.0 interface
Router(config-if)#clock rate 64000 Configurasi clock rate (berlaku untuk DCE
interface)
Router(config-if)#no shutdown Menghidupkan interface secara administrative
Catatan : perintah clock rate hanya digunakan untuk serial interface yang dicolokan kabel serial DCE
saja. Clock rate harus selalu diConfigurasi di salah satu serial antara kedua Router yang memakai
kabel serial.
Router(config)#interface fastehternet 0/0 Memasuki Configurasi fastehternet interface
Router(config-if)#description LAN LOKAL Menentukan deskripsi interface dengan LAN
LOKAL
Router(config-if)#ip address 192.168.1.10 Configurasi IP address dan subnetmask
255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown Menghidupkan interface secara administratif
Router(config-if)#interface serial 0/0/0 Berpindah secara langsung ke interface ke serial
Router(config-if)#exit Keluar dari mode interface/kembali ke mode
sebelumnya
BANNER
Router(config)#banner motd # isi pesan # Menambah pesan login (message of the day)
Router(config)#banner login # isi pesan # Menambah banner ketika login
Source : Scott Empson. 2008. CCNA Portable Command Guide, Second Edition. Indiannapolis :
Cisco Press
Selanjutnya adalah menconfigurasi DNS server yang akan dibagikan pada setiap komputer client atau
server lainya, disini yangn digunakan sebagai DNS Server adalah IP Address dari Komputer DNS Server
Kemudian silahkan pilih menu Services dan pada bagian ini yang akan diconfigurasi adalah DNS, pada
bagian DNS silakan ON kan DNS Service dan kemudian tambahkan alamat domain, Address dan type
menggunakan A Record, dimana domain yang ditambahkan disini adalah domain untuk web server dengan
alamat domain www.localnet.net dengan Address 192.168.254.2 dimana Address tersebut merupakan
Alamat IP Address dari WEB Server dan menggunakan Type A Record, kemudian tambahkan lagi satu
domain tanpa “www” yaitu localnet.net dengan Address yang sama dengan www.localnet.net dengan type
A Record, kedua domain ini akan digunakan sebagai alamat Web Server, setelah kedua domain tersebut
sudah ditambahkan selanjutnya menambahkan alamat domain untuk Mail Server local.net dengan Address
192.168.254.254 dan Address ini juga merupakan alamat IP Address dari Mail Server.
Selanjutnya adalah menconfigurasi DHCP Server pada bagian DHCP, pada bagian ini yang akan
diconfigurasi adalah boleh menambahkan boleh tinggal mengedit file dhcp yang sudah ada, pada bagian ini
Setelah itu masuk kemenu setting pada menu config dan masukan gateway dan DNS Server dimana DNS
dan Gateway adalah alamat IP Address dari DNS Server yang akan dimasukan dengan Gateway
192.168.254.1 dan DNS Server 192.168.254.1
10 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Selanjutnya silahkan pilih menu Service dan kemudian Pilih Menu HTTP. Pada menu HTTP pastikan
HTTP dan HTTPS dalam keadaan ON kemudian silahkan Edit file index.html
Pada file index.html yang di Edit hanya pada baris kedua dengan di Edit menjadi SERVER LOCAL hal ini
hanya digunakan untuk membuktikan bahwa web server tersebut yang akan terakses nantinya dari client
dan kemudian Tekan tombol save.
11 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
3. Configurasi MAIL Server
Pada Mail Server yanga akan diconfigurasi pertama adalah ip address , pada server ini IP Address yang
akan digunakan adalah 192.168.254.254 dengan netmask 255.255.255.0
Setelah itu masuk kemenu seting pada menu config dan masukan gateway dan DNS Server dimana DNS
dan Gateway adalah alamat IP Address dari DNS Server yang akan dimasukan dengan Gateway
192.168.254.1 dan DNS Server 192.168.254.1
Setelah itu pilih menu services dan pilih menu MAIL pada menu ini SMTP Service dan POP3 Service harus
dalam Keadaan ON kemudian pada bagian domain name masukan domain yang telah didaftarkan pada
DNS Server sebelumnya dengan alamat local.net setelah itu klik tombol set kemudian silahkan masukan
user dan password untuk setiap user yang akan digunakan..
12 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
4. Pengujian DHCP Server
Client 0
Client 1
Client 2
13 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Client 3
14 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Setelah itu silahkan uji coba mengirimkan pesan email dari client0 ke client3 begitu pula sebaliknya.
Client 0
Client 3
15 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
C. CONFIGURASI TELNET PADA ROUTER CISCO
Telnet atau Telecommunications Network Protocol adalah perangkat lunak yang digunakan untuk
melakukan kontrol jarak jauh pada sistem komputer.
Pengertian dari Telnet bisa dijabarkan sebagai remote login yang yang terjadi pada jaringan komputer yang
memungkinkan penggunaannya dapat melakukan login dan bekerja dari jarak yang jauh melalui jaringan
internet. Penggunaan dapat mengakses dan menjalankan komputer dari jarak yang jauh melalui service dari
protokol telnet.
Pada modul ini akan membahas cara untuk menconfigurasi telnet pada router cisco agar dapat diremote
menggunakan komputer client dan komputer clientpun dapat menconfigurasi router tersebut akan tetapi
untuk configurasi awal akan dilakukan langsung pada router menggunakan port consol yang ada pada router
cisco dan dihubungkan pada computer yang akan menconfigurasinya.
Adapun topologi yang akan dibahas dalam configurasi ini adalah sebagai berikut:
Dimana nantinya IP Address 192.168.1.1 akan digunakan sebagai alamat router agar komputer client dapat
terhubung pada router tersebut. Berikut configurasi awal yang dilakukan.
Configurasi Router R1
Yang akan diconfigurasi petama adalah ip address dan pada bagian ini akan menjelaskan bagaimana cara
menconfigurasi ip address pada router cisco.
16 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
conf t atau configure terminal = digunakan untuk masuk kemode configurasi pada router cisco
int f1/0 atau interface fastEthernet 1/0 = untuk masuk pada interface yang akan diberi ip address.
no shut atau no shutdown = untuk mengaktifkan interface yang telah di configurasi
do wr atau do write = untuk menyimpan configurasi pada router cisco
Setelah selesai menconfigurasi IP Address pada router cisco sekarang waktunya untuk menconfigurasi
telnet pada router tersebut. Line vty 0 4 itu berarti ada 5 komputer yang dapat mengakses telnet sekaligus
password merupakan kata kunci yang digunakan untuk masuk pada telnet router dari komputer client.
Jika telah selesai menconfigurasi telnet sepeti gambar diatas sekarang waktunya untuk menguji telnet
tersebut dari komputer client. Pada komputer client harus dilakukan configurasi ip terlebih dahulu dan nip
address terebut di seuaikan dengan ip address router yang akan di remote.
17 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Dan kemudian menguji koneksi telnet dari komputer client
Masukkan password yang telah dibuat tadi. Dan password yang dimasukkan adalah uji coba telnet
Ini merupakan tampilan apabila telnetnya telah berhasil dimasuki dan akan muncul tampilan mode user
18 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
D. CONFIGURASI ROUTER CISCO DENGAN 2 CLIENT BERBEDA
NETWORK
Dalam modul kali ini akan membahas Configurasi dasar Router Cisco untuk Mengkoneksikan dua client
dengan alamat network yang berbeda. Adapun topologi yang akan digunakan dalam kasus ini adalah
sebagai berikut:
Dari topolgi diatas sebuah Router Cisco Memiliki dua buah komputer Client dimana kedua client tersebut
memiliki Network yang berbeda dengan alamat Network untuk client 1 = 10.10.10.0/24 dan client 2 =
20.20.20.0/24
Jika sudah selesai menconfigurasi IP Address untuk client 1, yang dilakukan selanjutnya adalah configurasi
IP Address yang akan menuju Client 2, untuk client 2 port yang digunakan adalah port fastEthernet 1/0
dengan IP Address 20.20.20.1/24
19 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
2. Configurasi Komputer Client
Selanjutnya adalah configurasi yang dilakukan adalah memasukkan IP Address pada setiap komputer client
dan disesuaikan dengan Alamat IP Address dari port masing-masing dari router menuju client.
Komputer Client 1
Komputer Client 2
20 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
3. Pengujian
Tahap selanjutnya adalah pengujian, pengujian ini akan dilakukan dengan melakukan ping dari masing-
masing komputer Client 1 ke Client 2 begitu pula sebaliknya. Jika sudah dilakukan ping silahkan amati
hasilnya.
Client 1
Client 2
21 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
E. DHCP SERVER PADA ROUTER CISCO
Sesui dengan Judul dari modul ini adalah configurasi DHCP Server pada router cisco makah yang akan
dibagas adalah bagai mana cara untuk membuat DHCP server menggunakan router Cisco
Adapun topologi untuk dibahas kali ini adalah sebagai berikur
1. Configurasi Raouter
Seperti Biasa yang harus diconfigurasi terlebih dahulu adalah IP Address, silakan menconfigurasi IP
Address Seperti Berikut Ini
22 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Selanjutnya silakan melakukan konfigurasi DHCP Server dengan cara sebagai berikut
2. Configurasi Client
Pada client cukup merubag ip Static menjadi DHCP seperti pada gambar berikut ini dan amati hasilnya
Laptop0
Laptop1
Laptop2
23 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
F. INTERNET GATEWAY ROUTER CISCO
Pada modul ini akan membahas bagaimana menconfigurasi Router Cisco sebagai Gateway internet.
Tujuanya adalah agar komputer client yang terkoneksi pada router tersebut dapat menggunakan jaringan
Internet.
Adapun topologi yang digunakan dalam jaringan ini adalah sebagai berikut:
Dalam topologi diatas, sebuah Router Cisco memiliki satu komputer client yang akan digunakan untuk
menguji coba apakah client dapat terkoneksi dengan internet atau tidak. Dalam modul ini akan
menunjukkan cara konfigurasi pada Router Cisco tersebut.
Setelah selesai mengubah nama atau hostname router tersebut selanjutnya adalah menconfigurasi IP
Address yang menuju ke Internet dengan IP Address 192.168.137.2
24 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Selajutnya adalah mengconfigurasi ip yang menuju ke komputer client dengan IP Address 192.168.1.1/24
Selanjutnya adalah perintah untuk melihat hasil dari configurasi IP Address yang telah dilakukan tadi
Setelah semua IP Address telah diconfigurasi, sekarang tinggal memasukkan IP Route yang dijadikan
sebagai Gateway menuju internet pada Router Cisco dengan alamat Gateway 192.168.137.1
25 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Selanjutnya adalah memasukkan IP DNS dimana IP DNS yang digunakan kali ini adalah DNS dari Telkom
yaitu 202.134.0.155 hal ini dilakukan agar router cisco memiliki IP DNS dari internet agar dapat terhubung
dengan jaringan internet.
Selanjutnya adalah configurasi Network Address Translation (NAT). hal ini bertujuan agar setiap Interface
dari client yang ingin mengakses jaringan internet maka semua trafict datanya akan di arahkan menuju port
gateway atau menuju port yang terhubung ke internet.
Setelah selesai menconfigurasi NAT yang selanjutnya dilakukan adalah mengconfigurasi DHCP Server
dimana tujuannya agar komputer client bisa mendapatkan IP Address secara otomatis dari Router Cisco
yang telah diconfigurasi menjadi Internet Gateway.
Dan jangan lupa melakukan perintah do wr atau do write fungsinya agar setiap configurasi yang
dimasukkan tadi tidak akan terhapus apabila sewaktu-waktu routernya mati akibat pemadaman listrik atau
secara tidak sengaja routernya mati.
26 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
IP Address pada komputer client tidak menggunakan IP Static. Atau tidak masalah IP static tapi harus di
Sesuaikan dengan IP Address Milik dari port yang terhubung ke client dari Router Cisco.
27 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
G. MEMBAGUN VLAN PADA ROUTER dan SWITCH CISCO
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini
mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik
peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat
dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada
lokasi workstation.
Pada Lab Kali ini akan membahas tentang VLAN atau Virtual Local Area Network, adapun topologi yang
akan dibahas kali ini adalah sebagai berikut, dimana sebuah switch akan diconfigurasi menggunakan 3 vlan
dengan ID masing-masing.
1. Configurasi Switch
Sesuai dengan topologi jaringan diatas, maka dalam jaringan vlan tersebut terdapat 3 VLAN dimana
masing- masing vlan memiliki ID yang berbeda dengan ID VLAN10, VLAN20, dan VLAN30 sebagai
contoh dan memiliki tiga network.
Pada Switch yang pertama dilakukan adalah membuat VLAN ID pada Switch dengan perintah seperti pada
gambar dibawah ini:
28 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Dimana vlan yang dibuat adalah VLAN10 utuk LAB1,VALAN20 untuk LAB2 dan VLAN30 untuk LAB3
Setelah selesai membuat VLAN ID langkah selanjutnya adalah menconfigurasi port Trunking dengan Port
Access. Sebuah Port pada Switch Cisco Catalyst mempunyai beberapa mode trunk. Mode trunking tersebut
didefinisikan untuk negosiasi antar port yang saling berhubungan dengan menggunakan Dynamic Trunking
Protocol (DTP). DTP merupakan sebuah protokol keluaran Cisco. Switch dari vendor lain tidak mendukung
DTP. DTP mengatur negosiasi mode trunk hanya jika port switch dikonfigurasi dalam mode trunk yang
mendukung DTP. DTP mendukung baik ISL maupun 802.1Q. Ada tiga mode trunk pada DTP, yaitu: Trunk,
Access, Dynamic Auto dan Dynamic Desirable.
Adapun cara menconfigurasi seperti pada gambar dibawah ini:
29 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Dimana yang dijadikan contoh adalah port fa0/1 sebagai mode trunk yang akan terhubung pada router cisco
dan port fa0/2 sebagai access VLAN10, port fa0/3 sebagai Access VLAN20 dan port fa0/4 sebagai Access
VLAN30. Kemudian setelah selesai menconfigurasi setiap port yang harus dilakukan adalah menyimpan
hasil configurasi tersebut agar ketika perangkat jaringannya mati configurasinya tidak hilang dengan
perintah do write sperti pada configursi diatas.
Sub Inteface untuk VLAN10 dan encapsulation dot1Q dan kemudian masukkan ip address sebagai contoh
seperti pada gambar adalah 192.168.1.1 /24
Sub Inteface untuk VLAN20 dan encapsulation dot1Q dan kemudian masukkan ip address sebagai contoh
seperti pada gambar adalah 192.168.2.1 /24
Sub Inteface untuk VLAN30 dan encapsulation dot1Q dan kemudian masukkan ip address sebagai contoh
seperti pada gambar adalah 192.168.3.1 /24
30 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
3. Confiurasi pada Komputer Client
Configurasi IP Address untuk client VLAN10
31 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
4. Pengujian
Tes Coneksi dengan cara ngeping dari Komputer Client1 Ke Komputer Client Lainnya
Tes Coneksi dengan cara ngeping dari Komputer Client2 Ke Komputer Client Lainnya
Tes Coneksi dengan cara ngeping dari Komputer Client3 Ke Komputer Client Lainnya
32 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
H. CONFIGURASI VTP (Virtual Trunking Protocol) PADA SWITCH CISCO
VTP adalah suatu protokol untuk mengenalkan suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada agar dapat
berkomunikasi dengan jaringan. Atau menurut sumber lain mengatakan suatu metode dalam hubungan
jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN,
khususnya ke VLAN. VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran
switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar yang meliputi
beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).
Adapun topologi dari pembahasan ini adalah sebagai berikut. Dimana dalam topologi tersebut terdapat 3
buah Switch Cisco dimana 1 Switch akan menjadi VTP Server dan dua Switch Lainnya akan menjadi VTP
Client.
Didalam jaringan ini terdapat dua buah VLAN ID yaitu VLAN 10 dan VLAN 20 dimana nantinya masing-
masing komputer hanya dapat terhubung pada VLAN ID yang sama seperti Computer VLAN 10 hanya
dapat terhubung dengan VLAN 10 dan begitu pula VLAN 20 hanya dapat terhubung ke VLAN 20..
33 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
fastEthernet 0/2 trunking Port:
Setelah membuat port Trunk yang harus dilakukan adalah membuat VLAN ID dengan ID dan nama VLAN
adalah VLAN 10 dengan Nama siswa dan VLAN 20 dengan nama guru.
Langkah selanjutnya adalah membuat mengconfigurasi VTP Server pada Switch0 yang akan dijadikan
sebagai server dari Switch1 dan Switch2
Pada bagian VTP Server Membutuhkan nama domain untuk koneksi antar Switch dimana sebagai contoh
nama domain yang digunakan adalah siswa dan passwordnya adalah siswa.
34 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Kemudian setelah itu yang dilakukan adalah membuat VTP client pada Switch1, pada switch1 juga
ditambahkan domain dan password pada VTP clientnya. dimana domain dan password untuk VTP client
harus sama dengan domain dan password pada Switch0 yang menjadi VTP Server yaitu domain siswa dan
password siswa
Kemudian mengubah mode access fastEthernet0/2 ke VLAN10 atau memasukkan port tersebut ke
VLAN10 hal ini dilakukan agar port tersebut dapat terhubung pada VLAN10
Kemudian setelah itu mengubah mode access fastEthernet0/3 ke VLAN20 atau memasukkan port tersebut
ke VLAN20 hal ini dilakukan agar port tersebut dapat terhubung pada VLAN20
Selanjutnya membuat atau menconfigurasi VTP Client pada Switch2 dimana pada VTP client harus
dimasukkan domain dan password VTP Server yaitu domain siswa dan password siswa..
35 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Kemudian mengubah mode access fastEthernet0/2 ke VLAN10 atau memasukkan port tersebut ke
VLAN10 hal ini dilakukan agar port tersebut dapat terhubung pada VLAN10
Kemudian setelah itu mengubah mode access fastEthernet0/3 ke VLAN20 atau memasukkan port tersebut
ke VLAN20 hal ini dilakukan agar port tersebut dapat terhubung pada VLAN20
4. Configurasi Client
Configurasi client VLAN10 pad Switch1
36 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Configurasi client VLAN10 pad Switch2
1. Selajutnya adalah silahkan lakukan ping dari client VLAN 10 Switch1 ke Client VLAN10 yang ada
pada Switch2 begitu pula sebaliknya.
2. Begitu pula pada Client VLAN20 silahkan Ping dari Client VLAN20 Switch1 ke Client VLAN20
Switch2 dan sebaliknya.
37 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
I. CONFIGURASI VOIP CISCO
VOIP singkatan dari Voice Over Internet Protocol atau biasa disebut digital phone merupakan salah satu
bagian dari teknologi transmisi untuk mentransmisikan komunikasi suara melalui IP, seperti internet
ataupun packet-switched networks. Dengan menggunakan VoIP, kita dapat melakukan panggilan telepon
melalui koneksi internet, tidak lagi menggunakan saluran telepon konvensional yang melakukan transmisi
secara analog. Beberapa layanan VoIP hanya bisa di gunakan untuk melakukan panggilan ke orang lain
yang menggunakan layanan yang sama. Tetapi ada juga layanan VoIP yang dapat melakukan panggilan
kepada siapa saja melalui nomor telepon, lokal, jarak jauh, mobile phone bahkan nomor internasional.
Dalam modul ini akan membahas tentang configurasi dasar Voip pada Cisco dengan menggunakan topologi
sebagai berikut ini
Adapun cara untuk penyelesaian topologi untuk voip di atas adalah sebagai berikut
1. Configurasi Router
Yang harus dilakukan pertama kali adalah menconfigurasi IP Address yang akan digunakan dalam jaringan
VOIP diatas, sebagai contoh IP Address yang akan digunakan adalah 192.168.1.1/24 .
Silakan configurasi IP Address tersebut pada Router yang menjadi server VOIP tersebut seperti pada
gambar berikut ini
38 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Setelah selesai mengconfigurasi IP Address, selanjutnya adalah menconfigurasi dhcp server untuk menuju
IP Phone Voip seperti berikut ini
Selanjutnya adalah menconfigurasi server VOIP pada Router Cisco. Sesui dengan topologi diatas IP Phone
yang digunakan hanyalah 3 buah maka kali ini komfigurasi yang digunakan juga hanya untuk 3 IP Phone
dan configurasinya dapat dilihat pada gambar berikut
39 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
2. Configurasi Switch Cisco
Selanjutnya adalah mengconfigurasi Vlan yang aakan digunakan untuk VOIP sebagai contoh ada 3 port
yang akan digunakan sebagai port VOIP Menju IP Phone
3. Configurasi IP Phone
Pada bagian IP Phone karena Pada Router yang dijadikan Server Voip sudah di configurasi DHCP Server
makah pada IP Phon Cukup menghidupkan IP Phonennya saja dengan memasang kabel Power IP Phone
saja maka IP Phone Akan secara otomatis akan mendapatkan Configurasi dari Router yang bertindak
sebagai server
40 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
J. CONFIGURASI ROUTING STATIC
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting
secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang
dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti
mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut
Untuk Routing Static topologi yang digunakan adalah sebagai berikut ini topologinya cukup sederhana saja
dengan menggunakan r router
41 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
1. Configurasi Router 0 dan client
Untuk konfigurasi pertama adalah konfigurasi IP address silakan configurasi IP Address Seperti Berikut ini
42 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
2. Configurasi Router 1 dan Client
Sama halnya pada Router 0 yang harus dilakukan pada Router1 iyalah menconfigurasi IP Address sebagai
Berikut ini
3. Pengujia
Silakan lakukan Ping dari Client satu Ke Client Lainnya dan amati hasilnya
43 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
K. CONFIGURASI ROUTING EIGRP
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh
router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa
digunakan sesama router cisco saja. bagaimana bila router cisco digunakan dengan router lain seperti
Juniper, Hwawei, dll menggunakan EIGRP??? Seperti saya bilang diatas, EIGRP hanya bisa digunakan
sesama router cisco saja. EIGRP ini sangat cocok digunakan untuk midsize dan large company. Karena
Kelebihan Kekurangan
- melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. - Hanya untuk Router Cisco
Adapun topolgi yang akan dibahas pada modul ini adalah sebagai berikut, dimana didalam topologi tersebut
terdapat 3 raouter yang akan di routing dan masing-masing router memiliki computer client
44 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Table Keterangan Interface , Ip Address dan Network Yang akan digunakan
Table di atasa merupakan table configurasi IP Address dari setiap router dan Komputer Clientnya. Adapun
cara untuk menconfigurasi setiap router dan clientnya adalah sebagai berikut ini
Configurasi yang pertama kali adalah menconfigurasi ip address pada router R1 sesuai dengan Ip Address
Router R1 yang terdaftar pada table IP Address di atas, adapun perintah configurasi yang digunakan untuk
45 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Setelah selesai pada configurasi IP Address dari Router R1 selanjutnya adalah mengconfigurasi routing
EIGRP pada Router R1, dalam tahap ini yang dilakukan adalah memasukan semua network yang ada pada
Selanjutnya adalah configurasi IP Addess pada Komputer Client LAN R1 dimana Komputer ini akan
46 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
2. Configurasi Router R2 dan Client
Seperti halnya pada router R1 pada router R2 ini juga yang harus dilakukan pertama kali adalah
meconfigurasi IP Address pada router tersebut dengan mengikuti IP Address R2 yang ada Pada table
Selanjutnya adalah menconfigurasi Routing EIGRP Pada router R2 seperti pada Router R1
Setelah configurasi IP Address dan Routing EIGRP pada Router R2 selesai, Selanjutnya adalah
47 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
3. Configurasi Router R3 dan Client
Pada router R3 Yang Harus Diconfigurasi Terlebih dahulu sama pada Router R1 dan R2, yaitu
48 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Setelah configurasi pada router R3 semuanya telah selesai selanjutnya adalah menconfigurasi IP Address
Coba Lakukan Ping dari Setiap Client ke client lainya dan amati hasilnya apakah sama seperti pada gambar
49 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Ping dari Client R2
50 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
L. CONFIGURASI ROUTING BGP
Border Gateway Protocol (BGP) adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol. Sistem
autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan dengan
kebijakan routing umum. BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk Internet dan merupakan
protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet (ISP). Pelanggan jaringan, seperti perguruan
tinggi dan perusahaan, biasanya menggunakan sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) seperti RIP atau
OSPF untuk pertukaran informasi routing dalam jaringan mereka. Pelanggan menyambung ke ISP, dan ISP
menggunakan BGP untuk bertukar pelanggan dan rute ISP . Ketika BGP digunakan antar Autonom System
(AS), protokol ini disebut sebagai External BGP (EBGP). Jika penyedia layanan menggunakan BGP untuk
bertukar rute dalam suatu AS, maka protokol disebut sebagai Interior BGP (IBGP).
Kelebihan Kekurangan
Adapun topologi yang akan dibahas dalam configurasi routing BGP Kali ini adalah sebagai berikut:
Dalam Routing BGP Setiap Router Memiliki Wilayah AS Tersendiri dimana setiap router memiliki wilayah
AS tersendiri dan tidak sama dengan wilayah AS dari router lain misal sesuai dengan topologi diatas
51 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
terdapat 3 Router. Apabila ketiga router tersebut akan dirouting menggunakan Routing BGP maka router
R1 memiliki Wilayah AS 100 dan Router R2 wilayahnya 200 dan R3 wilayah AS nya 300 jadi masing-
masing router memiliki wilayah AS sendiri dan setiap 1 Router hanya memiliki 1 AS saja dan tidak lebih.
Table Keterangan AS, Interface , Ip Address dan Network Yang akan digunakan
Configurasi yang pertama adalah meconfigurasi IP Address pada router R1 dimana setiap IP Yang
dimasukan disini disesuaikan dengan Keterangan Pada table diatas untuk Mempermudah Configurasi.
52 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Setelah IP Address Selesai Di Configurasi Selanjutnya adalah Mengconfigurasi Routing BGP pada router
R1. Kemudian buat Alamat AS dengan Wilayah 100, dan untuk Network yang diconfigurasi kedalam
routing BGP kali ini hanyalah Network yang berada pada router R1 saja, setelah itu memasukan alamat IP
Address dari router tetangganya sebagai Remote-as pada Neighboar Routing BGP Pada Router R1 beserta
53 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
2. Configurasi Router R2 dan Client
Sama halnya pada router R1 yang pertama dilakukan pada router R2 adalah memasukan IP Address untuk
setiap interface yang akan terhubung pada router lainnya atau Komputer client dan IP Addressnya
Kemudian Menconfigurasi Routing BGP dengan Cara membuat Wilayah AS dulu pada router R2 dengan
wilayah 200 kemudian memasukan Network yang ada pada router R2 dan memasukan IP Address dari
setiap Router tetangganya Pada Neighboard sebagai remote-as pada Router R2.
54 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Setelah itu menconfigurasi IP Address dari Client R2
Silahkan masukan IP Address pada router R3 pada Setiap Interface yang akan digunakan sesuai dengan IP
Silahkan lakukan configurasi Routing BGP pada router dengan Wilayah AS nya adalah 300 dan silakan
masukan Network dan Alamat Router Tetangga Sebagai Remote-as pada Neighboar Router R3.
55 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Dan kemudian silahkan configurasi Alamat IP Address pada Komputer Client Router R3
Selanjutnya silahkan melakukan uji coba dari setiap Client Ke Client Lainya dengan cara mengeping setiap
56 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Ping dari Client R2
57 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
M. CONFIGURASI ROUTING OSPF
OSPF (Open Shortest Path First ) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP (interior gateway routing
protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu organisasi atau perusahaan. Jaringan
internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan
memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut.
Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat
dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang
berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan
demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di
manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang
menggunakan konsep hierarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan.
1. Routing table
Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest cost untuk
mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing table yang berbeda-
beda.
2. Adjecency database
Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang berbeda-
beda.
3. Topological database
Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.
58 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Kelebihan Kekurangan
Adapun topologi yang akan dibahas dalam modul kali ini adalah sebagai berikut:
Kali ini yang akan dibahas pada modul ini hanyalah konfigurasi dasar dari Routing OSPF dengan
59 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
R2 Serial0/0/0 10.10.10.2/29 10.10.10.0/29
Silakan mengconfigurasi IP Address pada router R2 sesui dengan table di atas dan perintahnya dapat dilihat
Selanjutnya adalah configurasi Routing OSPF pada Router R1, configurasi ini dilakukan dengan
memasukan setiap network yang terdapat pada router R1 kedalam configurasi OSPF dengan area 0 seperti
60 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Selanjutnya menconfigurasi IP Address Pada Client LAN R1
2. Configurasi Router R2
Seperti pada Router R1 pada router R2 silakan menconfigurasi IP Address Terlebih dahulu seperti pada
gambar berikut ini dan ingat IP Address yang digunakan disesuaikan dengan IP Address R2 pada table di
atas.
Setelah selesai menconfigurasi IP Address selanjutnya adalah mengconfigurasi OSPF pada router R2
dengan Area yang sama pada router R1 yaitu area 0, dimana yang dimasukan kedalam configurasi kali ini
61 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
3. Configurasi Router R3 dan Client
Selanjutnya adalah mengconfigurasi IP Adress Pada Router R3 sesuai table keterangan IP Address
Selanjutnya adalah menconfigurasi OSPF pada Router R3 dengan cara memasukkan semua Network yang
ada pada router R3 ke dalam configurasi Routing OSPF pada Router R3 dengan area 0.
Setelah selesai mengconfigurasi IP Address dan Routing OSPF pada Router R3, selanjutnya adalah
62 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
4. Pengujian
Silahkan lakukan ping dari client LAN R1 ke clienl LAN R2 begitu pula sebaliknya dan amati hasilnya.
Hasil Pengujian:
Client LAN R1
Client LAN R2
63 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
N. CONFIGURASI ROUTING RIP
Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama
kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi
awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan
nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang
RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop
(count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap
RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop
routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling
Kelebihan Kekurangan
- RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan - RIP tidak memiliki informasi tentang subnet
timer belum habis, router tetap harus - Ketika pertama kali dijalankan hanya
mengirimkan informasi routing karena dipicu mengetahui cara routing ke dirinya sendiri
oleh perubahan tersebut (triggered update). (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi
link jaringan.
64 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Adapun topologi yang akan digunakan dalam modul ini adalah sebagai berikut:
65 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
1. Configurasi Router R1 dan Client
Silahkan konfigurasi IP Address pada Router R1 sesuaikan dengan port interface dan IP Address pada table
Setelah configurasi IP Address selesai, selanjutnya adalah mengconfigurasi Routing RIP Dengan cara
memasukan seluruh Network yang berada dalam Router R1 Kedalam Configurasi Routing RIP.
66 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
2. Configurasi Router R2
Pada router R2 silakan configurasi IP Addressnya dengan cara memasukan semua IP Address yang
disediakan untuk Router R2 pada table diatas dengan perintah sebagai berikut:
Setelah mengconfigurasi IP Address selanjutnya silahkan lanjutkan dengan configurasi Routing RIP seperti
berikut ini:
Selanjutnya pada router R3 sama halnya pada router R1 dan R2, yang harus dilakukan adalah
menconfigurasi IP Address Terlebih dahulu, silahkan mengconfigurasi IP Address Pada router R3 Sesuai
dengan IP yang ada pada table keterangan diatas dan lakukan configurasi seperti berikut ini:
67 | L A B C I S C O TKJ-Networkers
Selanjutinya silakan melanjutkan configurasi Routing RIP dengan Configurasi sebagai berikut ini:
Setelah selesai mengconfigurasi IP Address dan Routing RIP dilakukan, silahkan menconfigurasi IP
68 | L A B C I S C O TKJ-Networkers