Geliat Peternak Ulat Hongkong Di Dusun Kembang
Geliat Peternak Ulat Hongkong Di Dusun Kembang
Pandemi covid-19 yang sudah mewabah hampir 2 tahun lebih ini memang berdampak
luar biasa terhadap perekonomian nasional maupun global. Pada awal kemunculannya,
pemerintah Indonesia membuat sejumlah kebijakan guna mengendalikan penyebaran wabah
tersebut agar tak semakin meluas. Di antaranya dengan pemberlakuan PSBB, Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan PPKM Makro.
Sekedar diketahui, peternakan ulat hongkong yang dimiliki oleh bapak Rohani ini
sudah berdiri hampir 6 tahun lamanya, keuntungan nya pun sangat bagus, namun semenjak
wabah corona ini datang, membuat penurunan keuntungan yang sangat terlihat.
“Semenjak corona datang, kerugian yang saya alami cukup lumayan mas, dulu
seminggu itu bias mengirim sampai 2 3 kali, totalnya bias 2 ton ulat, tapi sekarang 1 kali
seminggu saja masih cari konsumen lain untuk menghabiskan stock” ujar salah satu
pegawainya.
“Pegawai saya itu dulunya banyak mas, tapi karena omset yang terus menerus
menurun iya saya kurangi, dulu itu sopir ada 3, 1 sopir pokok lalu 2 nya tambahan, yang
nurun-nurunin kotakan itu dulu ada 5 orang, tapi sekarang tinggal 1 itu mas” ujar bapak
Rohani pemilik peternakan ulat hongkong tersebut.
“Tapi sekarang udah agak mendingan mas, udah bisa ngirim-ngirim lagi, dulukan
sama sekali nggak boleh masuk ke lokasi yang ngirim, ya mau nggak mau kita bawa pulang
terus dijual dirumah, ujar salah seorang sopir bapak rohani.