Anda di halaman 1dari 2

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa :

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM :

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4314/PEREKONOMIAN INDONESIA

Kode/Nama UPBJJ :

Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Faktor Internal
Defisit transaksi berjalan indonesia yang cenderung membesar dari tahun ke tahun. Akibatnya,
tekanan terhadap rupiah menjadi semakin kuat manakala beban pembayaran terhadap impor dan
kewajiban terhadap perusahaan jasa-jasa asing semakin besar.
Tingkat akumulasi inflasi indonesia yang sangat tinggi. Selama kurun waktu empat tahun (1992-
1996) inflasi kumulatif sebesar 39,1%. di saat yang sama depresiasi kumulatif rupiah senantiasa
ditahan oleh otoritas moneter sebesar 15,57%. oleh karena itu rupiah sebenarnya overvaluasi
karena ditahan yakni 9,2%. pemegang otoritas moneter merasa sangat yakin fundamental ekonomi
indonesia sangat baik sehingga mereka tidak perlu melakukan kebijakan devaluasi.
Utang luar negeri yang terlalu banyak. Kebijakan utang luar negeri yang dilakukan sejak 1965
telah membuat pemerintah terlena dengan risiko yang harus ditanggung di masa depan. Utang
pokok dan cicilan yang harus dibayarkan setiap tahun lebih besar dari pada utang yang diterima
setiap tahun. Kebijakan utang negara ini ditiru oleh sektor swasta yang celakanya lagi tidak
dikontrol oleh pemerintah. Mereka berbodong-bondong membuat utang luar negeri karena banyak
modal negara maju yang menganggur tanpa membuat perhitungan cara pengembalian di
kemudian hari.
Faktor Eksternal
 Pergerakan finansial di tiga kutub dunia (AS, Eropa dan Jepang).
Institusi finansial berbentuk negara dan lembaga keuangan berkembang secara global mengalami
perkembangan luar biasa sehingga memiliki otoritas yang lebih besar dari pada negara dari pada
negara berkembang seperti indonesia.
Spekulasi yang mengiring gejolak finansial global.
2. Liberasi perberasan yang dilakukan IMF telah berdampak buruk yaitu:
 Subsidi pupuk dicabut pada tanggal 2 desember 1998.
 Monopoli impor beras oleh bulog dicabut akhir 1999, sehingga kini impor terbuka bagi siapa
saja dan tak terkontrol lagi.
 Bea masuk komoditas pangan dipatok 5%. bagi beras bea masuk 0%. akibatnya arus impor
beras, gula, bahkan bawang merah yang deras makin memukul petani indonesia.
3. Empat cara menyehatkan perbankan di Indonesia:
a) Likuidasi Bank. Kebijjakan pemerintah untuk melikuidasi 16 bank pada bulan November
1997 menimbulkan biaya sosial, yaitu anjloknya kepercayaan masyarakat terhadap bank.
b) Penggabungan Bank (Marger) adalah dengan menggabungkan beberapa bank yang dinilai
efektif untuk menghasilkan bank yang kuat dan tahan terhadap goncangan ekonomi.
c) Restrukturisasi Perbankan yaitu mengubah bank dari tidak sehat menjadi sehat dengan
berbagai strategi dari jangka.
d) Rekapitalisasi Bank, untuk tercapainya rekapitalisasi bank wajib dapat mencapai CAR tidak
kurang dari 25%.
4. Tingkat konsumsi yang lebih pasti dan tidak berfluktuasi, mengelola resiko dangan baik, secara
bertahap memiliki kesempatan untuk membangun aset, mengembangkan kegiatan usaha
mikronya, menguatkan kapasitas perolehan pendapatannya, dan dapat merasa tingkat hidup yang
lebih baik.
5. Dikarenakan target dalam anggaran pendapatan dan belanja perubahan (APBN-P) 2016 dibawah
11%.
Maka dengan Tax Amnesty sehingga mampu memberi tambahan pemasukan pajak sebesar 4,6%
atau senilai Rp107 triliun.

Anda mungkin juga menyukai