VS
PERTANIAN
Sektor Pertanian terutama perkebunan
merupakan salah satu sub sektor yang dapat
berperan sebagai penyumbang devisa negara.
Biro Pusat Statistik (2014) menyatakan bahwa
pada triwulan ke III tahun 2013, sub sektor
perkebunan telah mampu menyumbang
perolehan devisa sebanyak US $ 21,4 M , di
antaranya bersumber dari kelapa sawit sebesar
US $ 11,5 M, karet US $ 2,27 M, kakao US $ 780
juta, dan kopi sebesar US $ 920 juta.
Nilai devisa dari sektor pertanian lainnya
misalnya tanaman pangan atau hortikultura
masih minus, artinya nilai impor bagi komoditas
tersebut masih lebih besar dibanding ekspor.
Salah satu tantangan dalam perdagangan lintas
batas (ekspor) termasuk untuk komoditas
pertanian adalah adanya beberapa regulasi yang
harus dipenuhi oleh pelaku perdagangan.
Isu lingkungan dan keamanan pangan (yang
seringkali juga berhubungan dengan isu
lingkungan) merupakan aspek yang seringkali
masuk dalam regulasi perdagangan lintas batas.
Isu lingkungan dan keamanan pangan kadang
digunakan sebagai kampanye “hitam”yang
dihembuskan oleh pesaing-pesaing produk yang
dipasarkan atau juga dijadikan sebagai bentuk
proteksi terhadap suatu komoditas.
Namun demikian ada aspek manfaat yang bisa
diambil, karena dengan adanya tuntutan tersebut
diharapkan dapat berdampak terhadap perbaikan
pengelolaan sumber daya alam, yakni akan mengarah
ke keseimbangan antara kepentingan dagang dan
upaya pelestrarian lingkungan.