Kitab Allah
Kitab Allah
Shuhuf
Etimologi
Shuhuf yaitu wahyu Allah yang
Tulisan-tulisan firman Allah (Kitab disampaikan kepada para nabi, tetapi tidak
Allah) zaman dahulu dibuat menjadi 2 jenis, wajib disampaikan atau diajarkan kepada
yaitu bisa berupa shuhuf dan mushaf. manusia. Beberapa nabi yang dikatakan
memiliki shuhufadalah:
Kedua kalimat itu berasal dari akar Adam - 10 shuhuf
kalimat yang sama yaitu, "sahafa" Syits - 60 shuhuf, (pendapat lain
(menulis). Shuhuf ( ;صحيفةtunggal: sahifa) mengatakan 50 shuhuf)[1]
berarti sepenggal kalimat yang ditulis Khanukh - 30 shuhuf
dalam material Ibrahim - 30 shuhuf (10 shuhuf)[1]
seperti kertas, kulit, papirus dan media lain.
Musa - 10 shuhuf
Sedangkan mushaf (;مصحف
jamak: masahif) berarti kumpulan-
kumpulan shuhuf, yang dibundel menjadi Mushaf
satu, seperti 2 sampul dalam satu isi.
Beberapa shuhuf yang telah dicatat
dari firman Allah kemudian dijadikan satu
Dalam sejarah penulisan dari teks yang memiliki nama bermacam-macam,
Qur'an, shuhuf terdiri dari beberapa yang telah diberikan kepada para rasul-
lembaran yang pada akhirnya Qur'an Nya. Di antaranya adalah:
dikumpulkan pada masa Abu Bakar.
Injil
Bagi umat Islam, tidak disyariatkan
Injil pertama kali ditulis untuk mempelajari isi Taurat, Zabur, dan
menggunakan bahasa Suryani melalui Injil yang ada saat ini, karena menurut
murid-murid Isa untuk bangsa Israel ajaran Islam, dianggap telah mengandung
sebagai penggenap ajaran Musa. Injil berbagai tafsiran yang tidak benar[4] dan
diturunkan pada permulaan abad pertama karena isi kesemua kitab yang masih
masehi. Kata Injil sendiri berasal dari diperlukan, telah dimasukkan ke dalam
bahasa Yunani yaitu euangelion yang kitab Al-Qur`an. Namun tidak diperlukan
berarti "kabar gembira". Injil-injil tidak juga upaya untuk menyerang atau
mempunyai pembahasan sistematis menyalah-nyalahkan isi Taurat, Zabur, atau
mengenai satu tema atau tema-tema Injil, karena terdapat ayat-ayat Allah di
tertentu, meskipun di dalamnya banyak dalamnya.
membahas hal kerajaan Surga. Injil yang
ada saat ini mengandung firman Allah dan
riwayat Isa, yang semuanya ditulis oleh
generasi setelah Isa.