Diagnosa Sdki
Diagnosa Sdki
PENYEBAB
a. Kurang aktifitas fisik harian
b. Kelebihan konsumsi gula
c. Gangguan kebiasaan makan
d. Gangguan persepsi makan
e. Kelebihan konsumsi alkohol
f. Penggunaan energi kurang dari asupan
g. Sering mengemil
h. Sering memakan makanan berminyak/berlemak
i. Faktor keturunan (mis. Distribusi jaringan adiposa, pengelua
ran energi, aktivitas lipase lipoprotein, sintesis lipid,
lipolysis)
j. Penggunaan makanan formula
atau makanan campuran (pada bayi)
k. Asupan kalsium rendah (pada anak-anak)
l. Berat badan bertambah cepat (selama masa anak-anak,
selama masa bayi, termasuk minggu pertama,
4 bulan pertama, dan tahun pertama)
m. Makanan padat sebagai sumber makanan utama pada usia
<5 bulan
a. Mengungkapkan flatus tida a. Suara peristaltik berubah (tidak ada, hi
k ada poaktif, atau hiperaktif
b. Nyeri/kram abdomen
DEFINISI
Pola ekuilibrium antara volume cairan dan komposisi kimia cairan tubuh y
ang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik dan dapat ditingkatkan
c. Turgor jaringan baik
d. Tidak ada tanda edema atau d
ehidrasi
Tidak tersedia a. Urin berwarna kuning bening dengan berat jenis
dalam rentang normal
b. Haluaran urin sesuai dengan asupan
c. Berat badan stabil
DEFINISI
Pola asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme dan d
apat ditingkatkan
a. Mengekspresikan keninginan untuk meningka a. Makan teratur dan a
tkan nutrisi dekuat
a. Mengekspresikan pengetahuan tent a. Penyiapan dan penyimpana
angn pilihan makanan dan cairan y n makanan dan minuman y
ang sehat ang aman
b. Mengikuti standar asupan nutrisi ya b. Sikap terhadap makanan d
ng tepat (mis. Piramida makanan, an minuman sesuai dengan
pedoman American Diabetic tujuan kesehatan
Association atau pedoman lainnya)
ANSIETAS
DEFINISI
Kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek yang tida
k jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu
melakukan tindakan untuk menhadapi ancaman
PENYEBAB
a. Krisis situasional
b. Kebutuhan tidak terpenuhi
c. Krisis maturasional
d. Ancaman terhadap konsep diri
e. Ancaman terhadap kematian
f. Kekhawatiran mengalami kegagalan
g. Disfungsi sistem keluarga
h. Hubungan orang tua-anak tidak memuaskan
i. Faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi sejak lahir
)
j. Penyalahgunaan zat
k. Terpapar bahaya lingkungan (mis. Toksin, polutan, dan lain-
lain)
l. Kurang terpapar informasi
GEJALA & TANDA MAYOR
Subjektif Objektif
a. Merasa bingung a. Tampak gelis
b. Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dih ah
adapi b. Tampak tega
c. Sulit berkonsentrasi ng
c. Sulit tidur
DEFINISI
Pola adaptasi anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami klien s
ecara efektif dan menunjukan keinginan serta kesiapan untuk meningkatkan
kesehatan dan keluarga
a. Anggota keluarga menetapkan tujuan untuk meningkatkan g (tidak terse
aya hidup sehat dia)
b. Anggota keluarga menetapkan sasaran untuk meningkatkan
kesehatan
a. Anggota keluarga mengidentifikasi pengalaman yang mengopt (tidak terse
imalkan kesejahteraan
b. Anggota keluarga berupaya menjelaskan dampak krisis terhad dia)
ap perkembangan
c. Anggota keluarga mengungkapkan minat dalam membuat kon
tak dengan orang lain yang mengalami situasi yang sama
KETIDAKBERDAYAAN
DEFINISI
Persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan mempengaruhi hasil secara si
gnifikan, persepsi kurang kontrol pada situasi saat ini atau yang akan datang
PENYEBAB
a. Program perawatan/pengobatan yang kompleks atau jangka
panjang
b. Lingkungan tidak mendukung perawatan/pengobatan
c. Ingteraksi interpersonal tidak memuaskan
a. Menyatakan frustasi atau tidak mampu melaksanakan a a. Bergantun
ktivitas sebelumnya g pada
orang lain
a. Merasa diasingkan a. Tidak berpartisipasi dalam per
b. Menyatakan keraguan tentang kinerj awatan
a peran b. Pengasingan
c. Menyatakan kurang kontrol
d. Menyatakan rasa malu
e. Merasa tertekan (depresi)
DEFINISI
Hambatan kemampuan dalam mengubah gaya hidup/perilaku untuk memper
baiki status kesehatan.
PENYEBAB
a. Kurang terpapar informasi
b. Ketidakadekuatan dukugan sosial
c. Self efficacy yang rendah
d. Status sosio-ekonomi rendah
e. Stresor berlebihan
f. Sikap negatif terhadap pelayanan kesehatan
g. Pemilihan gaya hidup tidak sehat (mis.merokok, konsumsi al
kohol berlebihan)
(tidak tersedia a. Menunjukkan penolakan terhadap perubahan status keseh
) atan
b. Gagal melakukan tindakan pencegahan masalah kesehatan
c. Menunjukkan upaya peningkatan status kesehatan yang
minimal
KONDISI KLINIS TERKAIT
a. Kondisi baru terdiagnosis penyakit
b. Kondisi perubahan gaya hidup baru akibat penyakit
c. Tumor otak
d. Penyalahgunaan zat
e. Gangguan kepribadian dan psikotik
f. Depresi/psikosis pasca persalinan
DEFINISI
Respon maladaptif yang berkelanjutan terhadap kejadian trauma.
PENYEBAB
a. Bencana
b. Peperangan
c. Riwayat korban perilaku kekerasan
d. Kecelakaan
e. Saksi pembunuhan
a. Mengungkapkan secara berlebihan atau mengh a. Memori masa lalu te
indari pembicaraan kejadian trauma rganggu
b. Merasa cemas b. Mimpi buruk berula
c. Teringat kembali kejadian traumatis ng
c. Ketakutan berulang
d. Menghindari aktivita
s,tempat atau orang
yang membangkitka
n kejadian trauma
DEFINISI
Disfungsi eliminasi urin
PENYEBAB
a. Penurunan kapasitas kandung kemih
b. Iritasi kandung kemih
c. Penurunan kemampuan menyadari tanda-tanda gangguan k
andung kemih
d. Efek tindakan medis dan diagnostic
(mis. Operasi ginjal, operasi saluran kemih, anestesi,
dan obat-obatan)
e. Kelemahan otot pelvis
f. Ketidakmampuan mengakses toilet (mis. Imobilisasi)
g. Hambatan lingkungan
h. Ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan eliminasi
urin
i. Outlet kandung kemih tidak lengkap (mis.
Anomaly saluran kemih kongenital)
j. Imaturitas (pada anak usia < 3 tahun)
a. Desakan berkemih (urgensi) a. Distensi kandung kemih
b. Urin menetes (dribbling) b. Berkemih tidak tuntas (hesitancy)
c. Sering buang air kecil c. Volume residu urin meningkat
d. Nokturia
e. Mengompol
f. Enuresis
INKONTINENSIA FEKAL
DEFINISI
Perubahan kebiasaan buang air besar dari pola normal yang ditandai dengan
pengeluaran feses secara involunter (tidak disadari)
PENYEBAB
a. Kerusakan susunan saraf motoric bawah
b. Penurunan tonus otot
c. Gangguan kognitif
d. Penyalahgunaan laksatif
e. Kehilangan fungsi pengendalian sfingter rectum
f. Pasca operasi pullthrough dan penutupan kolostomi
g. Ketidakmampuan mencapai kamar kecil
h. Diare kronis
i. Stress berlebihan
DEFINISI
Pengeluaran urin tidak terkendali dan terus-menerus tanpa distensi atau
perasaan penuh pada kandung kemih
PENYEBAB
a. Neuropati arkus refleks
b. Disfungsi neurologis
c. Kerusakan refleks kontraksi detrusor
d. Trauma
e. Kerusakan medulla spinalis
f. Kelainan anatomis (mis. Fistula)
DEFINISI
Pola fungsi sistem perkemihan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan eliminasi
yang dapat ditingkatkan
KONSTIPASI
DEFINISI
Penurunan defekasi normal yang disertai pengeluaran feses sulit dan tidak
tuntas serta feses kering dan banyak
PENYEBAB
Fisiologis
a. Konfusi
b. Depresi
c. Gangguan emosional
Situasional
b. Kelemahan umum
DEFINISI
Pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap
PENYEBAB
a. Peningkatan tekanan uretra
b. Kerusakan arkus refleks
c. Blok spingter
d. Disfungsi neurologis (mis. Trauma, penyakit saraf)
e. Efek agen farmakologis (mis. Atropine, belladonna,
psikotropik, antihistamin, opiate)
DEFINISI
Gangguan kesadaran, perhatian, kognitif, dan persepsi yang reversibel,
berlangsung tiba-tiba dan singkat
PENYEBAB
a. Delirium
b. Demensia
c. Fluktuasi siklus tidur bangun
d. Usia lebih dari 60 tahun
e. Penyalahgunaan zat
GEJALA & TANDA MAYOR
Subjektif Objektif
DEFINISI
Gangguan kesadaran, perhatian, kognitif, dan persepsi yang ireversibel,
berlangsung lama, dan atau progresif
PENYEBAB
a. Cedera otak (mis. Kerusakan serebrovaskuler, penyakit
neurologis, trauma, tumor)
b. Psikosis Korsakoff
c. Demensia multi infark
DEFINISI
Fungsi menelan abnormal akibat deficit struktur atau fungsi oral, faring, atau
esofagus
PENYEBAB
a. Gangguan serebrovaskuler
b. Gangguan saraf kranial
c. Paralisis serebral
d. Akalasia
e. Abnormalitas laring
f. Abnormalitas orofaring
g. Anomaly jalan napas atas
h. Defek anatomik kongenital
i. Defek laring
j. Defek nasal
k. Defek Rongga nasofaring
l. Defek trakea
m. Efluks gastroesofagus
n. Obstruksi mekanis
o. Prematuritas
Oral Oral
b. Refluks nasal
l. Mengiler
Faring
a. Muntah
c. Menelan berulang-ulang
Esofagus
a. Hematemesis
b. Gelisah
c. Regurgitasi
d. Odinofagia
e. Bruksisme
DEFINISI
Penurunan, perlambatan,
atau ketiadaan kemampuan untuk menerima, memproses, mengirim,
dan/atau menggunakan sistem simbol.
PENYEBAB
a. Penurunan sirkulasi serebral
b. Gangguan neuromuskuler
c. Gangguan pendengaran
d. Gangguan muskuloskeletal
e. Kelainan palatum
f. Hambatan fisik
(mis. terpasang trakheostomi, intubasi, krikotiroidektomi)
g. Hambatan individu (mis. ketakutan, kecemasan, merasa mal
u, emosional, kurang privasi)
h. Hambatan psikologis (miss gangguan psikotik, gangguan ko
nsep diri, harga diri rendah, gangguan emosi).
i. Hambatan lingkungan (mis. ketidakcukupan informasi, ketia
daan orang terdekat, ketidaksesuaian budaya, bahasa asing
)
(tidak tersedia) a. Tidak mampu berbicara atau mendengar
b. Menunjukkan respon tidak sesuai
KONDISI KLINIS TERKAIT
a. Stroke
b. Cedera kepala
c. Trauma wajah
d. Peningkatan tekanan intrakranial
e. Hipoksia kronis
f. Tumor
g. Miastenia gravis
h. Sklerosis multipel
i. Distropi muskuler
j. Penyakit Alzheimer
k. Kuadriplegia
l. Labiopalatoskizis
m. Infeksi laring
n. Fraktur rahang
o. Skizofrenia
p. Delusi
q. Paranoid
r. Autisme
GANGGUAN MOBILITAS FISIK
DEFINISI
Keterbatasan dalam gerak fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri
PENYEBAB
a. Kerusakan integritas struktur tulang
b. Perubahan metabolisme
c. Ketidakbugaran fisik
d. Penurunan kendali otot
e. Penurunan massa otot
f. Penurunan kekuatan otot
g. Keterlambatan perkembangan
h. Kekakuan sendi
i. Kontraktur
j. Malnutrisi
k. Gangguan muskuloskeletal
l. Gangguan neuromuskuler
m. Indeks masa tubuh diatas persentil ke-75 sesuai usia
n. Efek agen farmakologis
o. Program pembatasan gerak
p. Nyeri
q. Kurang terpapar informasi tentang aktivitas fisik
r. Kecemasan
s. Gangguan kognitif
t. Keengganan melakukan pergerakan
u. Gangguan sensoripersepsi
c. Gerakan terbatas
d. Fisik lemah
DEFINISI
Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
PENYEBAB
a. Hambatan lingkungan (mis. Kelembapan lingkungan sekitar,
suhu lingkungan, pencahayaan, kebisingan, bau tidak
sedap, Jadwal pemantauan/pemeriksaan/tindakan)
b. Kurang kontrol tidur
c. Kurang privasi
d. Restrain fisik
e. Ketiadaan teman tidur
f. Tidak familiar dengan peralatan tidur
PENYEBAB
a. Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
b. Tirah baring
c. Kelemahan
d. Imobilitas
e. Gaya hidup monoton
KELETIHAN
DEFINISI
Penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih dengan istirahat
PENYEBAB
a. Gangguan tidur
b. Gaya hidup monoton
c. Kondisi fisiologis (mis. Penyakit kronis, penyakit terminal,
anemia, malnutrisi, kehamilan)
d. Program perawatan/pengobatan jangka Panjang
e. Peristiwa hidup negatif
f. Stres berlebihan
g. Depresi
DEFINISI
Perubahan persepsi tentang penampilan, struktur, dan fungsi fisik individu
PENYEBAB
a. Perubahan struktur/bentuk tubuh (mis. Amputasi,
trauma, luka bakar, obsesitas, jerawat)
b. Perubahan fungsi tubuh (mis.
Proses penyakit, kehamilan, kelumpuhan)
c. Perubahan fungsi kognitif
d. Ketidaksesuaian budaya, keyakinan atau sistem nilai
e. Transisi perkembangan
f. Gangguan psikososial
g. Efek tindakan/pengobatan (mis. Pembedahan, kemoterapi, t
erapi radiasi)
a. Mengungkapkan kecacatan/kehilangan a. Kehilangan bagian tubuh
bagian tubuh b. Fungsi/struktur tubuh beru
bah/hilang
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI
DEFINISI
Perubahan persepsi terhadap stimulus baik internal maupun eksternal yang
disertai dengan respon yang berkurang, berlebihan atau terdistorsi
PENYEBAB
a. Gangguan penglihatan
b. Gangguan pendengaran
c. Gangguan penciuman
d. Gangguan perabaan
e. Hipoksia serebral
f. Penyalahgunaan zat
g. Usia lanjut
h. Pemajanan toksin lingkungan
DEFINISI
Evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan klien s
eperti tidak berarti, tidak berharga, tidak berdaya yang berlangsung dalam w
aktu yang lama dan terus-menerus
PENYEBAB
a. Terpapar situasi traumatis
b. Kegagalan berulang
c. Kurangnya pengakuan dari orang lain
d. Ketidakefektifan mengatasi masalah kehilangan
e. Gangguan psikiatri
f. Penguatan negatif berulang
g. Ketidaksesuaian budaya
a. Menilai diri negatif (mis. Tidak berguna, tid a. Enggan mencoba hal y
ak tertolong) ang baru
b. Merasa malu/bersalah b. Berjalan menunduk
c. Merasa tidak mampu melakukan apapun c. Postur tubuh
d. Meremehkan kemampuan mengatasi masal
ah
e. Merasa tidak memiliki kelebihan atau kema
mpuan positif
f. Melebih-lebihkan penilaian negatif tentang
diri sendiri
g. Meolak penilaian positif tentang diri sendiri
KONDISI KLINIS TERKAIT
a. Cedera traumatis
b. Pembedahan
c. Kehamilan
d. Stroke
e. Penyalahgunaan zat
f. Demensia
g. Penyakit kronis
h. Pengalaman tidak menyenangkan
DEFINISI
Evaluasi atau perrasaan negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan klien
sebagai respon terhadap situasi saat ini
PENYEBAB
a. Perubahan pada citra tubuh
b. Perubahan peran sosial
c. Ketidakadekuatan pemahaman
d. Perilaku tidak konsisten dengan nilai
e. Kegagalan hidup berulang
f. Riwayat kehilangan
g. Riwayat penolakan
h. Transisi perkembangan
a. Menilai diri negatif (mis. Tidak berguna, tida a. Berbicara pelan dan lir
k tertolong) ih
b. Merasa malu/bersalah b. Menolak berinteraksi
c. Melebih-lebihkan penilaian negatif tentang di dengan orang lain
ri sendiri c. Berjalan menunduk
d. Menolak penilaian positif tentang diri sendiri d. Postur tubuh menund
uk
DEFINISI
Kondisi individu yang memandang adanya keterbatasan atau tidak tersedian
ya alternative pemecahan pada masalah yang dihadapi
PENYEBAB
a. Stres jangka panjang
b. Penurunan kondisi fisiologis
c. Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual
d. Kehilangan kepercayaan terhadap nilai-nilai penting
e. Pembatasan aktivitas jangka panjang
f. Pengasingan
a. Mengungkapkan keputusasaan a. Berperilaku pasif
DEFINISI
Pola persepsi diri yang cukup untuk merasa sejahtera dan dapat ditingkatkan
a. Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan konsep diri
b. Mengekspresikan kepuasan dengan diri, harga diri, penampilan pera
n, citra tubuh dan identitas pribadi
KONDISI KLINIS TERKAIT
a. Perilaku upaya peningkatan kesehatan
a. Perencanaan aktif oleh komunitas me a. Terdapat sumber-sumber da
ngenai prediksi stressor ya yang adekuat untuk men
b. Pemecahan masalah aktif oleh komuni gatasi stresor
tas saat menghadapi masalah
KONDISI KLINIS TERKAIT
a. Penurunan tingkat penyakit, kecelakaan atau kekerasan
KETIDAKBERDAYAAN
DEFINISI
Persepsi bahwa tindakan seseorang tidak akan mempengaruhi hasil secara si
gnifikan, persepsi kurang kontrol pada situasi saat ini atau yang akan datang
PENYEBAB
a. Program perawatan/pengobatan yang kompleks atau jangka
panjang
b. Lingkungan tidak mendukung perawatan/pengobatan
c. Ingteraksi interpersonal tidak memuaskan
a. Menyatakan frustasi atau tidak mampu melaksanakan a a. Bergantun
ktivitas sebelumnya g pada
orang lain
KONDISI KLINIS TERKAIT
a. Diagnosis yang tidak terduga atau baru
b. Peristiwa traumatis
c. Diagnosis penyakit kronis
d. Diagnosis penyakit terminal
e. Rawat inap
GANGGUAN RASA NYAMAN
DEFINISI
Perasaan kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospirit
ual, lingkungan dan sosial
PENYEBAB
a. Gejala penyakit
b. Kurang pengendalian situasional/lingkungan
c. Ketidakadekuatan sumber daya (mis. Dukungan finansial, so
sial, dan pengetahuan)
d. Kurangnya privasi
e. Gangguan stimulus lingkungan
f. Efek samping terapi (mis. Medikasi, radiasi, kemoterapi)
g. Gangguan adaptasi kehamilan
a. Mengeluh tidak nyaman a. Gelisah
KONDISI KLINIS TERKAIT
a.
Penyakit kronis
b.
Keganasan
c.
Distres psikologis
d.
Kehamilan
e.
Keterangan
f.
Diagnosis gangguan rasa nyaman ditegakkan apabila rasa ti
dak nyaman muncul tanpa ada cedera jaringan. Apabila keti
daknyamanan muncul akibat kerusakan jaringan, maka diag
nosis yang disarankan ialah nyeri akut atau kronis
KETIDAKNYAMANAN PASCA PARTUM
DEFINISI
Perasaan tidak nyaman yang berhubungan dengan kondisi setelah melahirka
n
PENYEBAB
a. Trauma perineum selama peralinan dan kelahiran
b. Involusi uterus, proses pengembalian ukuran Rahim
le ukuran semula
c. Pembengkakan payudara dimana alveoli mulai terisi ASI
d. Kekurangan dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan
e. Ketidaktepatan posisi duduk
f. Faktor budaya
a. Mengeluh tidak nyaman a. Tampak meringis
b. Terdapat kontraksi uterus
c. Luka episiotomi
d. Payudara bengkak
KONDISI KLINIS TERKAIT
a. Kondisi pasca persalinan
NAUSEA
DEFINISI
Perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang
dapat mengakibatkan muntah
PENYEBAB
a. Gangguan biokimiawi (mis. Uremia, ketoasidosis diabetik)
b. Gangguan pada esofagus
c. Distensi lambung
d. Iritasi lambung
e. Gangguan pankreas
f. Peregangan kapsul limpa
g. Tumor terlokalisasi (mis.
Neuroma akustik, tumor otak primer atau sekunder,
metastasis tulang di dasar tengkorak)
h. Peningkatan tekanan intrabdominal
(mis. Keganasan intraabdomen)
i. Peningkatan tekanan intrakranial
j. Peningkatan tekanan intraorbital (mis. Glaukoma)
k. Mabuk perjalanan
l. Kehamilan
m. Aroma tidak sedap
n. Rasa makanan/minuman yang tidak enak
o. Stimulus penglihatan tidak menyenangkan
p. Faktor psikologis (mis. Kecemasan, ketakutan, stres)
q. Efek agen farmakologis
r. Efek toksin
a. Mengeluh mual (tidak tersedia)
b. Merasa ingin muntah
c. Tidak berminat makan
KONDISI KLINIS TERKAIT
a. Meningitis
b. Labirinitis
c. Uremia
d. Ketoasidosis diabetik
e. Ulkus peptikum
f. Penyakit esofagus
g. Tumor intraabdomen
h. Penyakit Meniere
i. Neuroma akustik
j. Tumor otak
k. Kanker
l. Glaukoma
GANGGUAN TUMBUH KEMBANG
DEFINISI
Kondisi individu mengalami gangguan kemampuan bertumbuh danberkemba
ng sesuai dengan kelompok usia.
PENYEBAB
a. Efek ketidakmampuan fisik
b. Keterbatasan lingkungan
c. Inkonsistensi respon
d. Pengabaian
e. Terpisah dari orang tua tua dan/atau orang terdekat
f. Defisiensi stimulus
(tidak ter a. Tidak mampu melakukan keterampilan atau perilaku khas sesua
sedia) i usia (fisik, bahasa, motorik, psikososial)
b. Pertumbuhan fisik terganggu
DEFINISI
Kulit dan membran mukosa neonatus menguning setelah 24
jam kelahiran akibat bilirubin tidak tekonjugasi masuk kedalam sirkulasi
PENYEBAB
a. Penurunan berat badan abnormal (> 7-8%
pada bayi baru lahir yang menyusui ASI, >15%
pada bayi cukup bulan)
b. Pola makan tidak tetapkan dengan baik
c. Kesulitasn transisi ke kehidupan ekstra uterin
d. Usia kurang dari 7 hari
e. Keterlambatan pengeluaran feses (mekonium)
b. Membran mukosa kuning
c. Kulit kuning
d. Sklera kuning
DEFINISI
Perkembangan informasi kognitif yang berhubungan dengan topik spesifik cu
kup untuk memenuhi tujuan kesehatan dan dapat ditingkatkan.
a. Mengungkapkan minat dalam belajar a. Perilaku sesua
b. Menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik Meng i dengan peng
gambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai de etahuan
ngan topik