Anda di halaman 1dari 8

NAMA :NADIA AULIA MASYHUDI

KELAS : 4E
NIM : 200721100027

Manajemen Likuiditas,Profitablitas, Rentabilitas dan Solvabilitas pada perbankan


syariah

1. Pengertian Manajemen Likuiditas,Profitablitas, Rentabilitas dan Solvabilitas


a) Manajemen likuiditas

Merupakan bagian dari kerangka manajemen risiko industri keuangan yang lebih
besar, yang berhubungan dengan seluruh lembaga keuangan baik konvensional maupun
syariah. Pada kenyataannya, sebagian besar kegagalan bank disebabkan kesulitan
mengelola masalah-masalah likuiditasnya. Setiap bank umum, baik konvensional atau
Islam, diperlukan untuk selalu mengontrol dan mengelola posisi likuiditas secara efektif
dan hati-hati1. Likuiditas pada umumnya didefinisikan sebagai kepemilikian sumber dana
yang memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan kewajiban yang akan jatuh tempo.
Atau dengan kata lain kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat
ditagih baik yang dapat diduga ataupun yang tidak terduga.

Sedangkan manajemen liuiditas sendiri memiliki banyak pengertian, beberapa


diantaranya adalah menurut :

1. Duane B Graddy : Manajemen likuiditas melibatkan perkiraan permintaan dana oleh


masyarakat dan penyediaan cadangan untuk memenuhi semua kebutuhan

2. Oliver G Wood : Manajemen likuiditas melibatkan perkiraan kebutuhan dan


penyediaan kas secara terus menerus baik kebutuhan jangka pendek atau musiman atau
kebutuhan jangka panjang.

Manajemen likuidits bank Syariah diartikan sebagai suatu program pengendalian alat-
alat likuid yang mudah ditunaikan guna memenuhi semua kewajiban bank yang segera
harus di bayar.2
1
Islam, M. Muzahidul, et.al, A Comparative Study of Liquidity Management of an Islamic Bank and a
Conventional Bank: The Evidence from Bangladesh. Journal of Islamic Economics, Banking and Finance, 2007
Vol. 5, No.1, h.55
2
Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia 2004), h.63
b) Manajemen profitabilitas

Menurut Irham Fahmi, dalam bukunya Analisa kinerja keuangan, mengungkapkan


bahwa : “Rasio Profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang
ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya
dengan penjualan maupun investasi, semakin baik rasio Profitabilitas maka semakin baik
menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan”.

Menurut Kasmir, dalam bukunya Analisis Laporan Keuangan, mengungkapkan


bahwa “Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan”. Selanjutnya menurut Warner R Murhadi, dalam bukunya
Analisis Laporan Keuangan, mengungkapkan bahwa “Rasio Profitabilitas (Profitability
Ratio) menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan”.

c) Manajemen rentabilitas

Rentabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mencapai laba tertentu


sebagai hasil dari penggunaan sejumlah dana atau modal perusahaan. rentabilitas
mencerminkan kemampuan modal perusahaan dalam menghasilkan laba, artinya tingkat
rentabilitas yang tinggi mencerminkan efektivitas yang tinggi pula. Kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan modal sendiri disebut “rentabilitas
modal sendiri”. Sedangkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari keseluruhan
modal, baik menggunakan modal sendiri maupun modal asing disebut “rentabilitas
ekonomi”

d) Manajemen solvabilitas

Dalam menjalankan operasinya setiap perusahaan memiliki berbagai kebutuhan,


terutama yang berkaitan dengan dana agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Dana selalu dibutuhkan untuk menutupi seluruh atau sebagian dari baiya yang
diperlukan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dana juga dibutuhkan untuk
melakukan ekspansi atau perluasan usaha atau investasi baru3. Artinya, di dalam
perusahaan harus selalu tersedia dana dalam jumlah tertentu, sehingga tersedia pada saat
dibutuhkan. Dalam hal ini, tugas manajer keuanganlah yang bertugas memenuhi
kebutuhan tersebut. Dana tersebut dapat bersumber dari modal sendiri dan pinjaman.

3
Imelda R. Purba, Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Earning Per Share Pada
Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal RAK, 2015, Vol.
1, No. 1, h. 38
Perusahaan dapat memilih dana dari salah satu sumber tersebut atau kombinasi dari
keduanya.

Rasio solvabilitas (leverage) merupakan rasio yang membandingkan beban utang


perusahaan terhadap aktiva atau ekuitas dan digunakan untuk menilai kemapuan
perusahaan dalam melunasi semua kewajibannya dengan menggunakan aktiva atau
kekayaan. Rasio ini menjelaskan jumlah asset perusahaan yang dimiliki pemegang
saham dibandingkan dengan asset yang dimiliki kreditur. Laverage terjadi jika asset
perusahaan lebih banyak dimiliki pemegang saham, perusahaan tersebut kurang. Jika
kreditur memiliki asset secara dominan, maka terjadi laverage yang tinggi.

2. Perbedaan dan peran dari masing-masing manajemen terhadap perbankan


syariah
1) Likuiditas: memiliki peran menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan
yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti
perusahaan tersebut dalam keadaan ikuid. Selain itu, apabila perusahaan
mempunyai aset lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya.
2) Solvabilitas: memiliki peran menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi baik
kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu perusahaan
dikatakan solvable apabila perusahaan tersebut mempunyai aset yang cukup untuk
membayar semua hutangnya4.
3) Profitabilitas: menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan
dan kemampuan perusahaan menggunakan asetnya secara produktif. Dengan
demikian profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan
antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aset atau jumlah
modal perusahaan tersebut.
4) Rasio rentabilitas: memiliki peran untuk mengukur kemampuan dari suatu
perusahaan dalam menghasilkan laba dalam waktu periode tertentu.
4
Lia Dahlia Iryani dan Herlina, Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Dan Profitabilitas Dalam Mendukung
Pembiayaan Pada Pt Bank Danamon Indonesia, Tbk., Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi, 2015, Vol. 1,
No. 2, h.34
3. Strategi perbankan syariah dalam menjaga keempat manajemen tersebut agar
stabil dan balance

Untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah likuiditas dikaitkan dengan upaya


pengembangan bank syariah, tuntutan deposan, profesionalitas, tingkat profitabilitas dan
kepatuhan terhadap sistem syariah, bank syariah harus melakukan strategi antara lain
berikut ini5:

1) Menggiatkan pendidikan dan sosialisasi bank Islam khususnya menjelaskan


tentang aspek-aspek ekonomi dan sistem nilai keislaman kepada masyarakat.
Diharapkan dengan cara ini akan memberikan dampak positif berikut :
a) Deposan/investor baru akan datang mendeposit dananya ke bank Islam,
b) Peningkatan dana baru yang masuk akan meningkatkan kemampuan
ekspansi bisnis Bank Islam dan suatu saat diharapkan mampu mewarnai
industri perbankan.
c) Deposan tidak terpengaruh dengan Return tinggi yang tidak halal yang
ditawarkan oleh Lembaga keuangan konvensional.
2) Terus memperbaiki dan meningkatkan kinerja bank Islam. Mengintensifkan
dan fokus pada equity based financing daripada debt based financing akan
menyebabkan meningkatnya profit jangka pendek dan panjang. Saat ini terbuka
kesempatan untuk menyalurkan equity based financing seperti joint financing
untuk membiayai proyek-proyek pemerintah dan swasta, membeli sukuk
pemerintah atau perusahaan, dll. Menawarkan return tinggi dan kompetitif
adalah salah satu cara memelihara loyalitas segmen deposan rasional juga
untuk menarik deposan baru.
3) Memperkuat koordinasi, komunikasi dan pengertian dengan deposan/investor
dan patner bisnis. Terkait dengan pendekatan syariah terhadap risiko likuiditas,
proses mobilisasi dana dan proses penyaluran dana menyangkut tiga komponen
penting yaitu :
a) Tingkah laku masyarakat karena operasional bank syariah didasarkan pada
amanah dan berbagi risiko dengan patner bisnis
b) Harmonisasi asset dan liability
c) Pengukuran dan monitoring dana
5
Nurul Ichsan, Pengelolaan Likuiditas Bank Syariah. thesis, 2013, h.100
4) Mengidentifikasi berapa banyak deposan rational yang dimiliki bank. Salah
satu cara untuk mengidentifikasi rational deposan adalah dengan mengamati
berapa banyak dari mereka yang menarik dananya dan memindahkan ke Bank
Konvensional ketika tingkat suku bunga dari bank konvensional lebih tinggi
dari return yang dihasilkan oleh bank Islam.
5) Membentuk satuan tugas atau team khusus untuk memonitor, mengevaluasi
dan mendeteksi kemungkinan terjadinya kesulitan likuiditas yang akan
menimpa bank. Hal pertama yang harus dilakukan adalah meneliti aliran dana
untuk mengantisipasi mismatch asset – likuiditas, menetapkan kebijakan
internal mengenai ukuran default dari partner bisnis, mendesain strategi
menghadapi masalah likuiditas sekaligus struktur birokrasi pengambilan
keputusan di dalam memenuhi kebutuhan likuiditas yang mendesak.
6) Menyiapkan kas dan cadangan likuiditas untuk kondisi tertentu. Bank
membutuhkan likuiditas untuk transaksi reguler maupun irreguler. Transaksi
reguler adalah operasional sehari-hari, sementara transaksi irreguler terdiri dari
2 hal ;
a) Irreguler tetapi dapat diprediksi
b) Irreguler dan tidak dapat diprediksi,

Kebutuhan likuiditas irreguler yang dapat diprediksi diantaranya adalah


kewajiban menyediakan dana untuk kebutuhan keuangan untuk operasional
pemerintah yang biasanya sangat besar. Tetapi kebutuhan likuiditas irreguler
adalah penarikan yang tiba-tiba oleh deposan dalam jumlah besar yang
disebabkan keadaan tertentu.

7) Mendisain portofolio bank termasuk instrumen yang likuid. Likuid instrumen


tersebut siap setiap saat untuk dicairkan kapanpun dibutuhkan. Alternatif lain
adalah dengan mencari likuiditas dari pasar uang syariah atau didalam keadaan
yang sangat mendesak bank dapat memohon bantuan likuiditas dari bank
sentral

4. Permasalahan global terhadap keempat manajemen tersebut

Rasio solvabilitas mengukur sejauhmana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang, baik
hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Rasio solvabilitas diukur dari debt
ratio. Semakin tinggi rasio solvabilitas, ada kecenderungan bahwa aktiva perusahaan
lebih besar didanai oleh hutang dari pada modal sendiri. Penambahan hutang untuk
tujuan penambahan aktiva perusahaan, dapat meningkatkan laba perusahaan, sehingga
earning per share akan naik.

Bank BRI melakukan kegiatan seperti menghimpunan dana dari masyarakat berupa
tabungan dan deposito sedangkan untuk penyaluran dana berupa kredit seperti kredit
modal kerja dan kredit konsumtif. Masalah yang terjadi di Bank BRI adalah terjadinya
peningkatan jumlah utang pertahunnya yaitu dari periode tahun 2012 s/d 2015 yang
dapat mengakibatkan perusahaan akan sulit menutupi utang-utangnya6

5. Implementasi dari masing-masing keempat manajemen melalui contoh


berdasarkan pengamatan

Contoh implementasi manajemen rasio keuangan kinerja keuangan PT Lamicitra


Nusantara Tbk selama tiga periode periode (tahun 2010-2012)sebagai berikut:

1. Perusahaan dalam posisi likuiditas, dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012
yaitu mampu untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya pada
saat jatuh tempo. Baik current ratio, quick ratio, dan cash ratio, selama tiga
periode mengalami kenaikkan
2. Perusahaan selama tiga periode dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012
dalam posisi solvabel, perusahaan mampu membayar semua kewajibannya
pada saat di tagih. Debt ratio dan debt to equity ratio selama tiga periode
mengalami penurunan.
3. Selama tiga periode (tahun 2010-2012) rasio aktivitasnya masih dalam posisi
lambat. Rasio total asset turnover berfluktuasi tahun 2010 ke tahun 2011 naik
kemudian tahun 2011 ke tahun 2012 menurun dan penurunnya sangat besar,
receivable turnover juga berfluktuasi naik kemudian menurun dan penurunnya
juga sangat besar, meskipun piutang turun dan pendapat naik pada tahun 2011,
tetapi pendapatan pada tahun 2012 mengalami penurunan yang pengelolaan
piutang untuk menjadi uang kas masih lambat, inventory turnover juga
berfluktuasi naik kemudian menurun danpenurunnya juga sangat besar, hal ini
6
Novi Shintia, Analisis Rasio Solvabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Terhadap Asset Dan Equity Pada
Pt Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012 - 2015. Jurnal Ilmiah Manajemen, 2017, Vol. I, No. 1, h.
60
karena baik persediaan dan harga pokok penjualan menurun tetapi penurunan
harga pokok lebih besar dari pada penurunan persediaan.Tetapi karena
perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan, jasa dan pengelolaan
propert, maka untuk pendapatan dari penjualan membutuhkan waktu yang
lama7.
4. Dari rasio profitabilitasnya selama tiga periode dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2012 masih rendah, kemampuan dalam menghasilkan laba bersihnya
baik dari harta dan modal sendiri yang dimiliknya masih rendah. Return on
Investmen(ROI) Retrun on Equity (ROE) selama tiga priode (tahun 2010-
2012) berfluktuasi setelah naik turun.

7
Ninik Lukiana, Implementasi Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada Pt.
Lamicitra Nusantara, Tbk Periode 2010-2012), Jurnal WIGA, 2013, Vol. 3 No. 2, h. 66
Daftar Pustaka

Imelda R. Purba, Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Earning Per
Share Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal RAK, Vol. 1, No. 1, 2015.
Islam, M. Muzahidul, et.al, A Comparative Study of Liquidity Management of an Islamic
Bank and a Conventional Bank: The Evidence from Bangladesh. Journal of Islamic
Economics, Banking and Finance, Vol. 5, No.1, 2007.
Lia Dahlia Iryani dan Herlina, Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Dan Profitabilitas
Dalam Mendukung Pembiayaan Pada Pt Bank Danamon Indonesia, Tbk., Jurnal
Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi, Vol. 1, No. 2, 2015.
Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, 2004.
Ninik Lukiana, Implementasi Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan (Studi
Kasus Pada Pt. Lamicitra Nusantara, Tbk Periode 2010-2012), Jurnal WIGA, Vol. 3
No. 2, 2013.
Novi Shintia, Analisis Rasio Solvabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Terhadap Asset
Dan Equity Pada Pt Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Periode 2012 - 2015.
Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. I, No. 1, 2017.
Nurul Ichsan, Pengelolaan Likuiditas Bank Syariah. thesis, 2013.

Anda mungkin juga menyukai