Anda di halaman 1dari 9

6.

Distribusi temperatur radial dalam reaktor (annular) kimia

Reaktor annular yang dilengkapi dengan unggun katalis antara dua silinder koaksial.
Silinder dalam dan luar masing-masing memiliki jari-jari r0 dan r1. Diasumsikan
bahwa tidak ada perpindahan panas melalui permukaan silinder bagian dalam (suhu
konstan pada T0). Reaksi katalitik melepaskan panas seragam pada laju alir
volumetrik (S) di seluruh reaktor, dimana efektif konduktivitas termal (k) dapat
dianggap konstan. Abaikan gradien temperatur dalam arah aksial.

a. Turunkan persamaan diferensial orde dua untuk menggambarkan distribusi


temperatur radial dalam reaktor annular dimulai dengan keseimbangan energi
termal shell.

b. Tentukan distribusi temperatur radial dengan menyelesaikan persamaan


diferensial.

c. Apakah masalah aliran viskos analog dengan masalah konduksi panas?

d. Turunkan persamaan untuk suhu rata-rata volumetrik dalam reaktor.

e. Nyatakan persamaan suhu pada dinding luar silinder reaktor. Apa yang akan
terjadi dengan temperatur dinding luar jika kedua jari-jari dalam dan luarnya
dilipatgandakan menjadi tiga kali lipat?

Penyelesaian.

a. Dari keseimbangan energi thermal melalui shell silinder yang tebalnya Δr dalam
reaktor annular, maka didapatkan

Laju alir panas masuk - Laju alir panas keluar + Generation = Accumulation

Pada keadaan mantap akumulasi = 0

(2 rLq r ) r  (2 rLq r ) r  r  S (2 rr L)  0 (1)

di mana S adalah laju pembangkit panas dengan reaksi kimia per satuan volume dan qr
adalah fluks panas dalam arah radial.

Bagikan dengan 2πΔr L dan ambil limit Δr mendekati nol,

(rq r ) r  r (rq r ) r
lim Sr (2)
r 0 r

d
(rq r )  S r (3)
dr

Transport Phenomena - Heat 18


Teknik Kimia
Jika efektiv konduktifitas thermal (k) reaktor bed dianggap konstan, dengan
dT
mensubstitusikan hukum Fourier ( qr   k ) maka didapat
dr
d dT
 k (r )Sr (4)
dr dr

Hasil integrasi memberikan

dT S r2 S r2
r   c1 atau T    c1 ln r  c2 (5)
dr 2k 4k

b. Konstanta integrasi ditentukan dengan menggunakan kondisi batas:

dT
KB 1: pada r = r0 dan q r   0 , maka
dr

S r02
c1   (6)
2k

KB 2: pada r = r0 dan T  T0 , maka

S r02 S r02
c2  T0   ln r0 (7)
4k 2k

Kondisi batas pertama menunjukkan tidak ada transfer panas melalui dinding silinder
bagian dalam anulus.

dengan menggantikan konstanta integrasi, profil suhu menjadi

S r02  r 2 r 
T  T0  1  ( )  2 ln( ) (8)
4k  r0 r0 

c. Profil kecepatan untuk film jatuh di luar dari tabung circular (lihat Gambar)
diberikan oleh:

Transport Phenomena - Heat 19


Teknik Kimia
Masukkan aR = r0 and R = r1,

gR 2  r 2 r 
vz  1  ( R )  2a ln( R )
2
(9)
4

Masukkan aR = r0 and R = r1,

gr12  r 2 r0 2 r 
vz  1  ( )  2( ) ln( ) (10)
4  r1 r1 r1 

Kecepatan maksimum terjadi pada r = r0 adalah

gr12  r0 2 r0 2 r0 
v z , mak  1  ( )  2( ) ln( ) (11)
4  r1 r1 r1 

Selisih dari kedua persamaan menghasilkan

gr12  r0 2 r 2 r0 2 r  gr02  r 2 r 
v z  v z , mak  ( )  ( )  2( ) ln( )  1  ( )  2 ln( ) (12)
4   r1 r1 r1 r0  4  r0 r0 

Persamaan (8) dan (12) hampir sama bentuknya. Dengan demikian, masalah aliran
larutan viscous adalah analog dengan aliran laminar dari film jatuh pada bagian dalam
sebuah tabung circular. Jadi kuantitas eqivalen-nya adalah

T  T0  v z  v z , mak ; S  g ; dan k   (13)

d. Temperatur rata-rata laju alir volumetrik dalam reaktor dapat didefinisikan


sebagai

r1 r1
2  T r dr 2  T r dr
T  
r0 r0
(14)
2  r dr
r1
 (r  r02 )
1
2

r0

Deangan menggantikan profil temperatur pada persamaan di atas dengan


 r ln rdr  (r 2) ln r  (r 4) dan diintegrasikan , maka didapat
2 2

S r02  2r12 r1 r12  r02 


T  T0   ln( )   (15)
4k  r12  r02 r0 2r02 

e. Temperatur pada dinding silinder bagian luar (r = r1) dari reaktor diberikan oleh

Transport Phenomena - Heat 20


Teknik Kimia
S r02  r1 2 r1 
Tdinding terluar  T0  1  ( )  2 ln( ) (16)
4k  r0 r0 

Jika kedua jari-jari dalam dan luar adalah n kali nilai aslinya, nilai dalam kurung
persegi akan dikalikan dengan n2 dan temperatur dinding bagian luar diberikan oleh
persamaan berikut.

S r02  r1 2 r1 
Tdinding terluar  T0  n 2 1  ( )  2 ln( ) (17)
4k  r0 r0 

Untuk kasus jika kedua jari-jari tersebut tiga kali lipat, maka masukkan nilai n = 3 ke
dalam persamaan (17). Sehingga persamaan (17) menjadi sebagai berikut;

S r02  r1 2 r1 
Tdinding terluar  T0  9 1  ( )  2 ln( ) (18)
4k  r0 r0 

Transport Phenomena - Heat 21


Teknik Kimia
7. Konduksi Panas pada sirip pendingin

Salah satu penerapan panas konduksi adalah dalam perhitungan efisiensi sirip
pendingin. Sirip seperti itu digunakan untuk meningkatkan luas perpindahan panas
yang tersedian antara dinding-dinding metal dan poorly conducting fluids seperti gas.
Misalnya sirip yang berbentuk persegi empat seperti yang terlihat pada gambar di
bawah ini.

L
Keluar karena konveksi
x Δz 2B

z W
Keluar karena konduksi
Masuk karena konduksi
Temperatur dinding, Tw

Gambar x.x sirip pendingin dengan B << L

Asumsi; 1. T hanya fungsi z, atat T = T(z)


2. Tidak ada panas yang hilang dari ujung atau dari sisi-sisi samping sirip
3. h adalah konstan

Neraca panas pada segmen ΔZ pada keadaan mantap (steady state)

{Laju energi thermal masuk} - {Laju energi thermal keluar} = 0

q z z 2 BW  q z 2 BW  h (2Wz )(T  Ta )
z  z
0
2 BWz

lim it qz z  qz h
z  z
 (T  Ta )
r  0 z B

dq z h
  (T  Ta )
dz B

dT
Dengan memasukkan hukum Fourier, q z   k , persamaan di atas menjadi
dz

d  dT  h
  k   (T  Ta )
dz  dz  B

Transport Phenomena - Heat 22


Teknik Kimia
d 2T h
 2
 (T  Ta ) (1)
dz kB

KB. 1 : pada z = 0; T = Tw
KB. 2 : pada z = L; qz = 0 (tidaka ada panas yang hilang pada ujung sirip/fin)

dT
 0
dz

Untuk menyederhanakan persamaan dimasukkan besaran-besaran tanpa dimensi.

Suhu tanpa dimensi

T  Ta
 (2)
TW  Ta

(TW  Ta )d 2  d 2T

Jarak tanpa dimensi

z
 (3)
L

L2 d 2  dz 2

Substitusikan besaran-besaran tanpa dimensi ini ke dalam persamaan (1)

(TW  Ta ) d 2 h
 (T  Ta )
L2
d 2
kB

d 2 h L2 T  Ta

d 2 k B TW  Ta

d 2
 N 2 (4)
d 2

Dimana

h L2
N (5)
kB

Transport Phenomena - Heat 23


Teknik Kimia
Kondisi-kondisi batasnya berubah menjadi
K.B. 1’ : pada ξ = 0; θ = 1
K.B. 2’ : pada ξ = 1; dθ/dξ = 0

Persamaan (4) adalah PDB orde dua, penyelesaiannya adalah sbb;

Persamaan karakteristik: m2 = N2 → m = ± N

Maka;

  C1e N  C 2 e  N

 e N  e  N   e N  e  N 
  (C1  C 2 )   (C1  C 2 ) 
 2   2 

  C3 cosh( N )  C 4 sinh( N ) (6)

Dari KB. 1’ dan persamaan (6) diperoleh:

1  C3 cosh(0)  C 4 sinh(0)
1  C3 (1)  C 4 (0)
C3  1

Persamaan (6) menjadi

  cosh( N )  C 4 sinh( N ) (7)

d
 N sinh( N )  NC 4 cosh( N ) (8)
d

Dari K.B. 2’ dan persamaan (8) diperoleh:

0  N sinh( N )  NC4 cosh( N )

sinh N
C4  
cosh N

Persamaan (7) menjadi

sinh N
  cosh( N )  sinh( N )
cosh N

cosh N cosh( N )  sinh N sinh( N )


 (9)
cosh N

Transport Phenomena - Heat 24


Teknik Kimia
INGAT!!!

cosh N cosh( N )  12 cosh( N  N )  12 cosh( N  N )


sinh N sinh( N )  12 cosh( N  N )  12 cosh( N  N )

cosh N cosh( N )  sinh N sinh( N )  cosh( N  N )

Persamaan (9) dapat ditulis dalam bentuk:

cosh( N  N )

cosh N

atau

cosh N (1   )
 (10)
cosh N

Effectiveness suatu sirip/fin didefinisaikan dengan:

Panas yang sebenarnya dipindahkan oleh sirip



 Panas yang dipindahkan jika temperatur seluruh sirip  (11)
 sama dengan temperatur dasar sirip 
 

Harga η teoritis untuk masalah ini adalah:

W L


  h (T  T )dzdy
0 0
a
W L
  h (T  T )dzdy
0 0
W a


 (T  T )dz
0
a
L
 (T  T )dz
0
W a


  dz
0
L
 dz 0

cosh N (1   )
1

0 cosh N
d
 1
 d 0

1
1  1 
   sinh N (1   ) 
cosh N  N 0

Transport Phenomena - Heat 25


Teknik Kimia
1  1
   sinh(0)  sinh N 
cosh N  N 

tgh N

hN

Transport Phenomena - Heat 26


Teknik Kimia

Anda mungkin juga menyukai