Anda di halaman 1dari 22

Alat dan Bahan

Repair Robekan Perineum

Divisi Uroginekologi dan Bedah Rekonstruksi


Departemen Obstetri Ginekologi
FKKMK UGM-RSUP Dr. Sardjito
Ruang Tindakan
• Sterilitas harus terjaga
• Meja operasi/ meja ginekologi yang dapat disesuaikan
• Instrumen yang lengkap, siap pakai dalam kondisi steril
• Pencahayaan harus baik (adekuat)

→ kasus robekan perineum darajat III dan IV


Alat yang dibutuhkan
• Retraktor, spekulum (3)
• Forsep bergigi (2)
• Needle holder (1)
• Forsep Allis (4)
• Forsep arteri (6)
• Gunting Mitzenbaum (1)
• Gunting benang/pemotong jahitan (1)
• Forsep pemegang kassa (1)
Bahan yang dibutuhkan
• Sarung tangan steril
• Kassa steril
• Povidon iodine
• Lidocain 0,5-1% → robekan perineum derajat I dan II
• Benang
• Jarum
JARUM
→ jarum bedah
Karakteristik jarum bedah ideal
• Kekuatan
• Stabilitas
posisi tepat → stabilitas maksimal
• Ketajaman
Taper ratio → perbandingan antara panjang badan jarum yang
meruncing dengan diameter jarum (lebih besar, berarti lebih tajam)
Untuk meningkatkan kemampuan penetrasi, ujung jarum dilapisi silikon
• Kelenturan (ductility)
kemampuan jarum untuk tidak patah bila terbebani/dibengkokkan
• Harus dirancang secara khusus untuk menimbulkan trauma jaringan
seminimal mungkin
BENANG
→ benang bedah
Benang adalah materi
yang digunakan untuk
ligasi pembuluh darah
dan aproksimasi
jaringan
Benang bedah ideal

• Steril
• Mudah digunakan
• Reaksi/trauma jaringan minimal
• Tensile strength (kekuatan menahan jaringan luka) memadai
• Simpul aman
• Diserap tubuh setelah tidak berfungsi
• Dapat digunakan untuk segala jenis operasi
Klasifikasi benang bedah

• Absorbable/Non-absorbable
(Diserap/Tidak diserap)
• Natural/Synthetic
(Bahan alami/Sintetis)
• Braided/Monofilament
(Multifilament/Monofilament)
Absorbable/Non-absorbable
(Diserap/Tidak diserap) • Lama waktu yang dibutuhkan
sehelai benang bedah untuk diserap
• Konsep penting: tubuh
• Tidak selalu berhubungan dengan
– Absorption rate kekuatan benang bedah untuk
merapatkan luka
– Tensile strenght retention in vivo • Ahli bedah perlu mengetahui
absorption rate benang bedah karena
benang tersebut merupakan benda
• Kekuatan yang dimiliki benang bedah untuk
asing dalam tubuh pasien
diregangkan (dalam pounds), hingga benang
tersebut putus, setelah implantasi di dalam tubuh
• Sangat penting → menentukan apakah benang
tersebut cukup kuat untuk merapatkan luka, hingga
luka tersebut sembuh
BENANG
YANG DAPAT
DISERAP
BENANG YANG
TIDAK DAPAT DISERAP
Natural/Synthetic
(Bahan alami dan sintetis)
• Natural/alami
dibuat dari bahan-bahan yang dapat ditemukan di alam:
gut (usus) sapi atau kambing, silk (sutera), stainless steel

• Sintetis
benang sintetis diciptakan karena adanya beberapa
kekurangan yang dimiliki benang bedah alami, khususnya
reaksi jaringan dan absoption rate yang tidak dapat
diprediksi
Braided/Monofilament
(Multifilament dan Monofilament)
• Monofilament
Benang monofilament dibuat dari satu helai bahan yang
memungkinkan benang tersebut:
-memberikan trauma minimal terhadap jaringan
-mencegah berkembang biaknya bakteri yang dapat
menyebabkan infeksi pada jaringan

• Multifilament
Benang multifilament dibuat dari beberapa helai benang yang
dipilin/dikepang bersama-sama. Hal ini menyebabkan
meningkatnya kekuatan tarik benang dan fleksibilitas lebih baik
Seleksi ukuran benang bedah
• Ukuran dimulai dari No. 7 (diameter terbesar) terbuat dari
stainless steel, hingga No. 11/0 (diameter terkecil) untuk bedah
mata.

• Seleksi ukuran diameter benang dilakukan berdasarkan reaksi


jaringan yang minimal dengan ukuran benang yang terkecil yang
memungkinkan, untuk meminimalkan risiko atas penolakan tubuh
terhadap benang tersebut, tapi cukup besar untuk menahan luka
jaringan untuk menghindari dehisensi (terbukanya luka).
Pemilihan Benang Berdasarkan Jaringan
Rekomendasi Benang
(Evidence Based Medicine)
Rekomendasi Pilihan Benang
Jaringan Benang No
Mukosa Anus Polyglactin 910 atau Polydioxanone 3-0

Sfingter Ani Interna Polyglactin 910 atau Polydioxanone 3-0

Sfingter Ani Eksterna Polyglactin 910 atau Polydioxanone 2-0

Otot Perineum Polyglactin 910 atau Polydioxanone 3-0

Mukosa Vagina dan Polyglactin 910 atau Polyglycolic acid 3-0


Perineum absorbsi cepat
Nuring Pangastuti
Muhammad Nurhadi Rahman
Anis Widyasari
Akbar Novan Dwi Saputra

project uroginjogja TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai