Kulit bawang merah (Allium cepa L.

) mengandung senyawa flavonoid dan tanin sehingga dapat

dimanfaatkan sebagai bahan aktif pembuatan sediaan tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ekstrak etanol kulit bawang merah dalam bentuk sediaan emulgel memiliki mutu fisik
dan stabilitas yang baik, nilai SPF dan aktivitas perlindungan tabir surya.Ekstrak etanol kulit bawang
merah diperoleh dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 50%. Emulgel ekstrak etanol kulit
bawang merah dibuat 4 formula dengan variasi konsentrasi ekstrak yaitu 0,05% ; 0,1% dan 0,2%.
Sediaan emulgel dilakukan uji mutu fisik, stabilitas, penentuan nilai SPF (Sun Protection Factor)
secara in vitro menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Nilai SPF dihitung dengan persamaan
Mansyur. Uji in vivo menggunakan kelinci jantan (New Zealand) yang diradiasi lampu exoterra UV B
selama 24 jam untuk melihat efek eritema yang dihasilkan.Hasil penelitian menunjukkan sediaan
emulgel ekstrak etanol kulit bawang merah memiliki mutu dan stabilitas yang baik. Uji perlindungan
tabir surya secara in vitro dan in vivo menunjukkan adanya aktivitas perlindungan tabir surya yang
memenuhi syarat keefektifan tabir surya dengan nilai SPF sediaan emulgel konsentrasi 0,05% ; 0,1%
dan 0,2% sebesar 9,59 tergolong dalam proteksi ekstra, 21,14 dan 35,85 tergolong dalam proteksi
ultra dan skor eritema setelah 24 jam pemaparan sinar UV adalah 0.

Jambu bol (Syzygium malaccense) merupakan tanaman yang tumbuh di Indonesia, daun jambu bol
mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, saponin, tanin, dan steroid. Senyawa
flavonoid dan tanin berkhasiat sebagai antioksidan dan tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas antioksidan, nilai SPF dan hubungan aktivitas antioksidan dan nilai SPF ekstrak
etanol daun jambu bol. Ekstrak etanol daun jambu bol diperoleh dengan metode maserasi
menggunakan pelarut etanol 70%, 95%, dan absolut. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan
dengan metode ABTS (2,2-azinobis-(3-etilbenzotiazolin-6-asam sulfonat) dan penentuan nilai SPF
dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian diperoleh nilai IC50 ekstrak etanol
daun jambu bol dengan pelarut etanol 70%, 95%, dan absolut yaitu 4,7921 ppm, 3,5312 ppm, dan
1,4934 ppm, sehingga seluruh ekstrak dikategorikan sebagai antioksidan sangat kuat karena memiliki
nilai IC50 kurang dari 50 ppm. Nilai SPF ekstrak etanol daun jambu bol dengan pelarut etanol 70%,
95%, dan absolut pada konsentrasi 1000 ppm yaitu 18,1877; 10,1487; dan 13,6285. Ekstrak dengan
etanol 70% dan absolut termasuk dalam kategori proteksi sedang dan ekstrak etanol 95% termasuk
dalam kategori proteksi rendah. Hubungan aktivitas antioksidan dan nilai SPF ekstrak etanol daun
jambu bol berdasarkan nilai koefisien korelasi termasuk dalam kategori rendah karena memiliki nilai
r sebesar 0,3273.

Jambu bol (Syzygium malaccense) is a plant that grows in Indonesia, jambu bol leaves contain
secondary metabolite compounds such as flavonoids, saponins, tannins, and steroids. Flavonoid
compounds and tannins are efficacious as antioxidants and sunscreens. This study aims to determine
the antioxidant activity, SPF value and the relationship between antioxidant activity and SPF value of
jambu bol leaves ethanol extract. The ethanol extract of jambu bol leaves was obtained by the
maceration method using 70%, 95%, and absolute ethanol as solvents. Antioxidant activity was
tested using the ABTS method (2,2-azinobis-(3-ethylbenzothiazolin-6-sulphonic acid) and the SPF
value was determined using UV-Vis spectrophotometry. The results showed that the IC50 values of
jambu bol leaves ethanol extract with 70%, 95%, and absolute ethanol solvents were 4.7921 ppm,
3.5312 ppm, and 1.4934 ppm, so all extracts were categorized as very strong antioxidants because
they had IC50 values less than 50 ppm. The SPF value of jambu bol leaves ethanol extract with 70%,
95%, and absolute ethanol solvents at a concentration of 1000 ppm was 18.1877; 10.1487; and
13.6285. Extracts with 70% and absolute ethanol were included in the moderate protection category
and 95% ethanol extracts were included in the low protection category. The relationship between
antioxidant activity and SPF value of jambu bol leaves ethanol

extract based on the correlation coefficient value is included in the low category because it has an r
value of 0.3273.

SPF (Sun Protection Factor) adalah indikator universal yang digunakan untuk menentukan
keefektifan zat tabir surya sebagai UV protektor. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian
eksperimental. Objek yang diteliti adalah aktivitas antioksidan dan aktivitas tabir surya ekstrak
etanol daun jambu bol berdasarkan variasi bentuk simplisia dan konsentrasi pelarut. Sampel yang
digunakan adalah daun jambu bol yang sudah tua dan diambil pada pagi hari. Pengujian aktivitas
antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode penangkal radikal bebas ABTS (2,2-azinobis-(3-
etilbenzotiazolin-6-asam sulfonat). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan koefisien korelasi
dan disajikan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai IC50 ekstrak E1 (serbuk,
etanol 70%), E2 (rajangan, etanol 70%), E3 (serbuk, etanol 95%), E4 (rajangan, etanol 95%), E5
(serbuk, etanol 99,9%) dan E6 (rajangan, etanol 99,9%) berturut-turut yaitu 4,7921 ppm; 1,8694
ppm; 3,5312 ppm; 1,3103 ppm; 1,4934 ppm; dan 1,0545 ppm sehingga seluruh ekstrak
dikategorikan sebagai antioksidan sangat kuat karena memiliki nilai IC50 kurang dari 50 ppm. Nilai
SPF ekstrak E1 (serbuk, etanol 70%), E2 (rajangan, etanol 70%), E3 (serbuk, etanol 95%), E4
(rajangan, etanol 95%), E5 (serbuk, etanol 99,9%) dan E6 (rajangan, etanol 99,9%) pada konsentrasi
1000 ppm berturut-turut yaitu 18,1877; 30,4719; 10,1487; 17,2535; 13,6285 dan 23,8612. Ekstrak
E1, E4, E5 dan E6 termasuk dalam kategori proteksi sedang, ekstrak E2 termasuk dalam kategori
proteksi tinggi dan ekstrak E3 termasuk dalam kategori proteksi rendah. Hubungan aktivitas
antioksidan dan nilai SPF ekstrak etanol daun jambu bol termasuk dalam kategori rendah karena
memiliki nilai r sebesar 0,3273.