Anda di halaman 1dari 104

MODUL PELATIHAN

SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION


AND DISASTER RISK REDUCTION BAGI SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA (SMALB)

Lambang PMI dan SOIna

1|Page
Cover Dalam

2|Page
Judul Buku
PROGRAM PELATIHAN SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION AND
DISASTER RISK REDUCTION BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR
BIASA (SMALB)

Kontributor
Leo Pattiasina Fransesca
Rofi Nurwasih Rofiah Sakti Endang
Mahfud dr. Abdul Muri,im
Catur Inne Kharisma
Doddy Alfitra Hanny
Safira dr. Eny
Nurista dr. Luthvi
Andri Meiske
Teguh Wibowo Herry Firmansyah
Dwi Handoko Wibisono R. Endro Teguh K

Editor
Denok Rahayu
Leo Pattiasina

Penerbit
Palang Merah Indonesia

Didukung oleh
Lambang PMI – Lambang SoIna

Ilustrasi/Desain
Cetakan ke
ISBN

3|Page
KATA PENGANTAR PMI

4|Page
KATA PENGANTAR SOINA

5|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR PMI 4

KATA PENGANTAR SOIna 5

DAFTAR ISI 6
DAFTAR GAMBAR 7

PROGRAM PELATIHAN SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION DAN DISASTER RISK
REDUCTION BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA (SMALB) 8

MENGAPLIKASIKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT 10

MENGAPLIKASIKAN CARA MENJAGA KEBERSIHAN DAN KESEHATAN ALAT REPRODUKSI DENGAN


BERPERILAKU AMAN 34

MENGAPLIKASIKAN CARA/TEKNIK PERTOLONGAN PERTAMA 57

MENGAPLIKASIKAN CARA – CARA MITIGASI BENCANA DAN MENGIKUTI PETUNJUK DALAM


MELAKUKAN TINDAKAN DINI PADA SAAT KEJADIAN BENCANA/KEDARURATAN 66

MENGAPLIKASIKAN KEPEMIMPINAN DASAR SEBAGAI DUTA PMI DAN SOIna DALAM MENGAJAK
ORANG LAIN UNTUK TERLIBAT DI SETIAP KEGIATAN PMI DAN SOIna 75

6|Page
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar xx. Lingkungan Bersih 12


2. Gambar xx. Lingkungan kotor 12
3. Gambar 3. Orang Sakit Perut 14
4. Gambar 4. Orang Sakit Diare 14
5. Gambar 5. Orang Sakit Demam Berdarah 15
6. Gambar 6. Orang Sehat 15
7. Gambar 7. Orang Sakit 15
8. Gambar xx. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan 21
9. Gambar 9. Langkah – langkah mencuci tangan dengan handsanitizer 22
10. Gambar xx. Gigi yang bersih 23
11. Gambar xx. Gigi yang kotor 23
12. Gambar xx. Upaya memelihara kesehatan gigi dan mulut 23
13. Gambar xx. Sikat gigi 24
14. Gambar xx. Cara menyikat gigi yang benar 25
15. Gambar xx. Dampak negative rokok 27
16. Gambar xx. Memisahkan sampah organik dan anorganik 29
17. Gambar xx. Jentik Nyamuk Aedes Aegypti penular penyakit DBD 29
18. Gambar xx. Tempat nyamuk bersarang dan bertelur 30
19. Gambar xx. Menyiram tanaman 31
20. Gambar xx. Makanan bergizi seimbang 32
21. Gambar xx. Porsi piring makanku 32
22. Gambar xx Alat Reproduksi Laki – Laki 37
23. Gambar xx. Alat Reproduksi Perempuan Bagian Luar 37
24. Gambar xx Alat Reproduksi Perempuan Bagian Dalam 38
25. Gambar xx, Alur Rujukan Pelayanan Konseling Remaja* 56
26. Gambar xx. ALat pelindung diri 59
27. Gambar xx. Kasa steril 60
28. Gambar xx. Pembalur gulung 60
29. Gambar xx. Pembalut perekat/plester 60
30. Gambar xx. Gunting Pembalut 60
31. Gambar xx. Kapas 61
32. GAmbar xx. Contoh luka terbuka 62
33. Gambar xx. Contoh Luka tertutup 62
34. GAmbar xx. Derajat luka bakar 65
35. Gambar xx. Gunung Meletus 67
36. Gambar xx. Bencana 67
37. Gambar xxx Kentongan 70
38. Gambar xx Sirine 70
39. Gambar xx Jalur evakuasi 71
40. Gambar xx titik kumpuL 71
41. Gambar xxx tanda bahaya/risiko 72
42. Gambar xxx. 7 Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah 78
43. Gambar xxx. Arti Lambang SOIna 80
44. Gambar xxx. Unsur – unsur dalam komunikasi 90
45. Gambar xx. Komunikasi kekerasan 91

7|Page
PROGRAM PELATIHAN SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION AND
DISASTER RISK REDUCTION BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR
BIASA (SMALB)
A. PENDAHULUAN
Modul ini merupakan perankat pelatihan sebagai panduan instruksional
yang terutama digunakan bagi para penyelenggara sebagai acuan
persiapan dan penyelenggaraan pelatihan dan pelatih/fasilitator sebagai
acuan untuk proses belajar mengajar langkah demi langkah dan peserta
baik dalam pelatihan formal maupun belajar mandiri untuk membantu
menjadi kompeten untuk mencapai kualifikasi siswa SMALB sebagai duta
PMI dan SOIna. Duta PMI/SOIna adalah orang yang mempunyai
kompetensi (mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
sesuia dengan standar yang telah ditetapkan), memiliki sertifikat
pelatihan dan mendapat penugasan resmi sebagai duta PMI/SOIna
untuk melaksanakan tugas – tugas sebgaia duta PMI – SOIna.

Ruang LIngkup MOdul ini terdiri dari Buku Informasi, Buku Kerja dan
Buku Penilaian yang ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan

B. ACUAN NORMATIF
KKNI Level 2
1. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat,
dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta
menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah
pengawasan langsung atasannya
2. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual
bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih penyelesaian
yang tersedia terhadap masalah yang lazim timbul
3. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab membimbing orang lain.

C. ISTILAH DAN DEFINISI


D. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Menghasilkan individu yang mampu:
1. Mengaplikasikan cara/teknis pertolongan pertama

8|Page
2. Mengaplikasikan cara menjaga kebersihan dan kesehatan diri
3. Mengaplikasikan cara menjaga kebersihan dan kesehatan alat
reproduksi dengan berperilaku aman
4. Mengaplikasikan cara-cara mitigasi bencana dan mengikuti petunjuk
dalam melakukan tindakan dini pada saat kejadian
bencana/kedaruratan
5. Mengaplikasikan kepemimpinan dasar sebagai duta PMI dan SOIna
dalam aksi sport for inclusion, health promotion & disaster risk
reduction

9|Page
MODUL PELATIHAN
SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION
AND DISASTER RISK REDUCTION BAGI SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA (SMALB)

MENGAPLIKASIKAN PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT

10 | P a g e
MENGAPLIKASIKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
A. PENDAHULUAN
Unit Kompetensi ini berhubungan dnegan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
kerja yang dibutuhkan dalam mengaplikasikan hidup bersih dan sehat.

Unit ini dapat digunakan dalam mengaplikasikan hidup bersih dan sehat pada
penyelenggara pelatihan. Keterampilan dan sikap kerja dalam unit sudah
menjadi bagian dari kriteria unjuk kerja atau indikator capain pembelajaran.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Berdasarkan kompetensi unit ini adalah peserta dapat:
1. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan diri
2. Menjelasakan penyakit infeksi
3. Melaksanakan cara mencuci tangan dengan benar
4. Melaksanakan cara menggosok gigi
5. Melaksanakan cara menjada kebersihan lingkungan sekolah
6. Menganalisa makanan yang bernutrisi dan bergizi seimbang

11 | P a g e
I. MENJELASKAN PENTINGNYA MENJAGA KEBERSIHAN DAN KESEHATAN DIRI

A. Pengertian Kebersihan dan Kesehatan diri


- KEBERSIHAN adalah Keadaan bebas dari kotoran, termasuk
diantaranya debu, sampah, dan bau.
- KESEHATAN adalah Keadaan sehat dan aman secara fisik, mental,
dan sosial.
Contoh gambar lingkungan yang bersih dan yang kotor:

Gambar xx. Lingkungan Bersih

Gambar xx. Lingkungan Kotor

B. Tujuan Kebersihan dan Kesehatan Diri

12 | P a g e
Dengan menjaga Kesehatan dan Kesehatan diri akan terhindar dari
berbagai macam penyakit. Kurangnya kepedulian dalam menjaga
kebersihan dan Kesehatan diri akan mengakibatkan seseorang menjadi
mudah terserang penyakit dan merasa tidak nyaman untuk memulai
aktivitas. Dengan semakin banyak mengetahui manfaat menjaga
kebersihan dan kesehatan, serta akibat yang ditimbulkan dari kurang
pedulinya kita menjaga kebersihan dan kesehatan, perubahan yang
diharapkan terjadi adalah adanya karakter positif remaja dalam menjaga
kebersihan dan kesehatan yang juga memberikan dampak kepada
keluarga, sekolah dan masyarakat.

C. Manfaat Menjaga Kebersihan Diri:


 Mencegah terserang penyakit
 Memiliki tubuh yang bersih dan sehat akan membuat banyak orang
senang bergaul denganmu
 Membuat diri lebih percaya diri dan nyaman

D. Kegiatan-kegiatan menjaga Kesehatan dan kebersihan diri


Kualitas diri sebagai remaja tercermin dari pengetahuan, sikap, dan
perilakumu dalam menjaga kebersihan dan kesehatan diri, antara lain
dengan:
● Mandi secara teratur setidaknya 2x setiap hari
● menyikat gigi minimal setelha bangun tidur dan sebelum tidur
● mencuci tangan apabila akan menggunakan tangan untuk mengambil
makanan dan setelah BAB dan BAK
● menggunakan pakaian yang bersih
● menjaga pola hidup bersih dan sehat
● tidak menyebarkan kotoran dan menularkan kuman penyakit bagi diri
sendiri maupun orang lain
● menjaga lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan tempat tinggal
agar tetap bersih dan sehat

II. MENJELASKAN PENYAKIT INFEKSI

13 | P a g e
A. Pengertian penyakit Infeksi
Penyakit infeksi adalah penyakit yang bisa ditularkan dari satu orang ke
orang lain. Infeksi disebabkan oleh berbagai jenis kuman.
Ada banyak jenis infeksi, yang menyebabkan berbagai macam penyakit,
termasuk diare, infeksi pernapasan, demam berdarah banyak lagi yang
lainnya.

Kita akan membicarakan tentang masing-masing penyakit ini pada


bahasan selanjutnya, kita juga akan mempelajari lebih lanjut mengenai
kuman, bagaimana mereka menyebabkan infeksi dan bagaimana mereka
berpindah dari satu orang ke orang lainnya.

1. Contoh gambar-gambar penyakit

Gambar xx. Orang Sakit Perut

Gambar xx. Orang Sakit Diare

14 | P a g e
Gambar xx. Orang Sakit Demam Berdarah

2. Contoh Gambar orang yang sehat dan yang sakit:

Gambar xx Orang Sehat

Gambar xx. Orang Sakit

B. Apakah kuman itu?

15 | P a g e
Kuman adalah organisme sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang.

Kuman ada dimana-mana disekitar kita. Mereka bisa ditemukan di


tanah, air, makanan, permukaan kulit tangan kita atau pada benda-
benda lain.

Infeksi disebabkan oleh kuman.


● Kuman menyebar dari orang sakit (dan terkadang dari binatang atau
vektor lain) ke orang lainnya.
Ada beberapa cara kuman menyebar ke orang lain:
● Secara langsung, melalui sentuhan, batuk, bersin
● Secara tidak langsung, melalui hewan perantara
● Secara tidak langsung, melalui kontak dengan lingkungan kita atau
sekitarnya, seperti air, makanan, udara, tanah, dsb.
● Melalui pembawa, yaitu orang yang membawa kuman tanpa
menderita sakit.

C. Apa itu penyakit infeksi DBD, Diare, dan Infeksi pernapasan?

1. Diare
Diare adalah ketika seorang anak (atau orang dewasa) mengalami
buang air besar (BAB) dengan tekstur lebih lunak atau lebih cair dari
biasanya sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari. Ini dapat
menyebabkan anak kehilangan begitu banyak cairan tubuh dan
mineral sehingga dia menjadi dehidrasi.

a) Bagaimana diare ditularkan?


Semua jenis diare ditularkan oleh kuman yang keluar bersama
tinja orang yang menderita diare dan biasanya menyebar ke
orang lain melalui air yang terkontaminasi. Diare dapat menular
dengan cara lain selain melalui air. Cara mudah untuk mengingat
ini adalah melalui MJL: Makanan, Jari jemari, Lalat.

b) Bagaimana kita mencegah diare?


Diare dapat dicegah dengan beberapa hal sederhana:
• Kebersihan diri – Hal ini termasuk mencuci tangan dengan
sabun pada saat-saat kritis, terutama setelah dari toilet,
sebelum makan dan sesudah makan

16 | P a g e
• Hanya minum air yang bersih dan aman – Ini berarti air
masak, menyaring atau mengolah air dengan klorin serta
menyimpannya dalam penampungan yang bersih.
• Makan makanan yang aman – mengkonsumsi makanan
serta jajanan yang bersih dan sehat

c) Bagaimana mengobati diare?


Poin paling penting yang harus diingat ketika menangani kasus
diare adalah untuk mengganti air dan mineral yang hilang
bersama tinja. Dengan kata lain, sangat penting untuk
mengobati dehidrasi. Hal ini dapat dilakukan dengan deteksi dini
diare dan memberi larutan gula garam kepada orang yang
terserang diare: ini bisa dalam bentuk larutan Oralit yang sudah
siap saji dalam kemasan, atau cairan buatan sendiri seperti air
beras atau sup.
d) Cara Menyiapkan Oralit:
Anak-anak yang terserang diare memerlukan pengganti cairan
tubuh yang hilang, beri mereka larutan oralit dan makanan yang
berkuah (kuah sup, air tajin).
a) Siapkan wadah bersih.
b) Masukkan 1/2 sendok teh garam dapur dan 8 sendok teh gula
pasir ke dalam wadah.
c) Tambahkan 1 liter air matang.
d) Aduk sampai rata dengan sendok selama 1 menit.
e) Oralit siap diminum.
f) Umur diatas 5 Tahun: 1 – 1½ gelas setiap kali anak mencret

2. Demam Berdarah (DBD)


DBD adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang
menyebabkan demam dan terkadang perdarahan pada gusi dan di
bawah kulit.

a) Bagaimana kita mencegah penyakit DBD?

17 | P a g e
Melalui 3M Plus
1) Menguras : membersihkan/menguras tempat yang sering
menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air,
drum dan tempat penampungan air lainnya
2) Menutup : menutup rapat tempat-tempat penampungan air
seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat
diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam
tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor
3) Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai
ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk
memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang
bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk demam berdarah.

Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan


tambahan seperti berikut:

1. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk


2. Menggunakan obat anti nyamuk
3. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
4. Gotong Royong membersihkan lingkungan
5. Periksa tempat-tempat penampungan air
6. Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
7. Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah
dikuras
8. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
9. Menanam tanaman pengusir nyamuk

b) Bagaimana kita mengobati penyakit DBD?


Ketika seseorang sakit akibat penyakit ini, Mereka memerlukan
perawatan petugas kesehatan di Puskesmas/ RS.

c) Cara penanganan Demam:


Menurunkan suhu tubuh dengan cara
1. Beri minum yang banyak
2. Kompres dengan air hangat di bagian dahi, lipatan ketiak, dan
lipatan paha

3. Covid-19

18 | P a g e
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus
penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2
a) Bagaimana Covid-19 ditularkan
1) Kontak langsung - melalui percikan ludah (droplet) penderita
saat bersin dan batuk
2) Kontak tindak langsung – melalui Permukaan atau barang yang
sudah terkontaminsasi oleh virus
3) Melalui Udara/aerosol (partikel virus berukuran kecil
melayang-layang di udara selama beberapa jam) dimungkinkan
dalam keadaan khusus dimana prosedur atau perawatan
suportif yang menghasilkan aerosol.
4) Riwayat kontak erat dengan pasien positif Covid-19 maupun
pasien probable
b) Apa saja Tanda dan Gejala Covid - 19
Gejala Umum:
1) Demam
2) Kelelahan
3) Batuk kering
4) Sesak napas
Gejala lainnya
1) Demam
2) Kelelahan
3) Batuk kering
4) Sesak napas
5) Hilang penciuman dan pembauan
6) Sakit tenggorokan
7) Rasa nyeri otot atau tubuh
8) hidung tersumbat/pilek
9) Nyeri kepala
10) Mual atau muntah
11) Diare

c) Bgaimana Kita Mencegah Covid - 19

19 | P a g e
1) Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir atau
menggunakan hand sanitizer
2) Gunakan masker ketika sakit (masker bedah dianjurkan) serta
melakukan Isolasi mandiri di rumah sampai benar-benar
sembuh
3) Menerapkan etika batuk & bersin (Tutup mulut dan hidung
dengan lengan bagian dalam atau tisu ketika batuk/bersin)
4) Hindari menyentuh hidung, mata, dan mulut sebelum mencuci
tangan
5) Hindari kerumunan orang dengan menjaga jarak fisik (1-2
meter)
6) Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
7) Jaga kebugaran fisik dengan berolahraga
8) Usahakan terpapar sinar matahari pagi (jam 9-10) setiap hari ±
15 menit
9) Hindari konsumsi rokok dan alkohol
10) Hindari kontak dengan hewan tanpa menggunakan APD
(minimal gunakan sarung tangan dan masker)

4. Infeksi pernapasan
Infeksi pernapasan adalah penyakit yang menyerang dada (paru-
paru).

a) Bagaimana infeksi pernapasan ditularkan?


Infeksi pernapasan ditularkan oleh percikan yang disebar ke
udara melalui batuk dan bersin.

b) Bagaimana kita mencegah penyebaran infeksi pernapasan?


Penyebaran infeksi pernapasan dapat dicegah dengan beberapa
hal sederhana:
• Memiliki kebiasaan baik, seperti etika batuk dan bersin
• Segera merawat atau merujuk anak yang batuk atau
mengalami sesak napas.
• Mengkonsumsi makanan yang bergizi

c) Bagaimana kita mengatasi kasus infeksi pernapasan?


Infeksi pernapasan sukar untuk ditangani, dan orang yang sakit
membutuhkan perawatan

20 | P a g e
petugas Kesehatan. Namun, beberapa hal bisa dilakukan, seperti
makanan yang
baik, bergizi dan minum banyak cairan seperti air, jus dan sup
sangat bermanfaat bagi anak-anak yang menderita sakit karena
infeksi pernapasan

III. MELAKSANAKAN CARA MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR

A. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan


1. Sebelum makan
2. Sesudah Makan
3. Setelah dari toilet
4. Setelah bermain

Gambar xx. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan

B. Langkah- Langkah cuci tangan dengan sabun


- Basuh tangan dengan air bersih yang mengalir
- Ambil sabun
- Gosok kedua belah telapak tangan
- Gosok Telapak tangan dan punggung tangan saling terkait

21 | P a g e
- Gosok telapak tangan dengan jari saling terkait
- Telapak tangan saling mengunci
- Gosok jempol tangan memutar kiri dan kanan
- Gosok kuku-kuku jari memutar di telapak tangan kiri dan kanan
- Bilas dengan air bersih dan mengalir
- Keringkan dengan lap tangan sekali pakai atau tissue

C. Langkah – Langkah cuci tangan dengan hand sanitizier

Gambar 9. Langkah – langkah mencuci tangan dengan handsanitizer

IV. MELAKSANAKAN CARA MENGGOSOK GIGI

A. MANFAAT MENGGOSOK GIGI


Memelihara kebersihan mulut ( menghilangkan plak dan bakteri ).
Memelihara kebersian mulut dapat dilakukan dengan berbagai cara
salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menggosok gigi secara
rutin, agar kita dapat memutus rantai penyebab terjadinya karies dan
berbagai penyakit mulut lainnya.
1. Contoh gambar gigi yang bersih dan yang kotor:

22 | P a g e
Gambar xx. Gigi yang bersih

Gambar xx. Gigi yang kotor

23 | P a g e
Gambar xx. Upaya memelihara kesehatan gigi dan mulut

B. Waktu yang tepat untuk menggosok gigi


Sikat gigi minimal 2 kali yaitu sesudah sarapan dan sebelum tidur
malam.
C. Alat dan bahan untuk menggosok gigi
 Sikat gigi:
- Berbulu sikat halus (soft)
- Sikat gigi kecil dan ujung sikat gigi mengerucut/mengecil,
sehingga sikat gigi dapat mencapai ke daerah gigi paling
belakang
- Gagang sikat gigi lurus
 Pasta gigi berflouride
 Air bersih
 Gelas
 Tissue

Gambar xx. Sikat gigi

D. Langkah- Langkah menyikat gigi


Metode yang digunakan adalah sirkular (bulat-bulat). Metode ini biasa
digunakan untuk anak-anak maupun orang dewasa yang memiliki
keterbatasan fisik untuk menyikat gigi, karena mudah dilakukan
1. Ambil sikat gigi

24 | P a g e
2. Tuangkan pasta gigi Sebesar kacang Polong
3. Arahkan bulu sikat gigi ke garis gusi dengan miring 45 derajat
4. Lakukan gerakan lembut dengan sikat gigi. Usahakan untuk tidak
menekan terlalu keras saat menyikat gigi karena dapat
menyebabkan gusi turun
5. Gerakkan sikat maju mundur per 2 gigi. Lalu lanjutkan menyikat
permukaan gigi bagian luar (kanan, kiri, depan dan belakang).
6. Arahkan bulu sikat gigi ke garis gusi, lakukan sama seperti
sebelumnya.
7. Lalu terakhir sikat bagian permukaan kunyah gigi.
8. Sikat seluruh permukaan gigi selama 2 menit, dan berkumur cukup
1- 2 kali.

Gambar xx. Cara menyikat gigi yang benar

V. MELAKSANAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI


LINGKUNGAN SEKOLAH

1. Melakukan olahraga
• Dengan senam di kamarmu atau berjalan kaki di komplek
perumahanmu selama 30 menit kamu sudah melakukan olahraga.
• Lakukan kegiatan tersebut secara rutin setidaknya 3 hari dalam
seminggu. Atau kalau kamu berminat dengan salah satu cabang

25 | P a g e
olahraga (misalnya; renang, bulutangkis, sepakbola), kamu dapat
berkonsentrasi dengan cabang olahraga tersebut.
Manfaat olahraga teratur:
a) Meningkatkan daya tahan dan sistem kekebalan tubuh
b) Memperkuat otot dan sendi
c) Mengendalikan berat badan
d) Memperbaiki postur tubuh
e) Mengendalikan stress

2. Menjaga Postur Tubuh


a) Adakah Cara Untuk Mencegah Postur Tubuh Bungkuk?
Tentunya lebih baik mencegah daripada mengobati, sehingga hal-
hal kecil berikut dapat dilakukan untuk mencegah postur tubuh
bungkuk, diantaranya adalah:
1) Jaga postur tubuh Anda tetap tegak saat berdiri dan berjalan
2) Duduklah dengan posisi yang benar dan tegak
3) Hindari menggendong tas ransel dengan berat berlebih
4) Olahraga secara rutin dan dengan cara yang benar. Terutama
olahraga yang dapat menguatkan otot-otot punggung
5) Konsumsi makan-makanan bergizi untuk meningkatkan
kesehatan tulang

b) Bagaimana postur tubuh yang tepat untuk anak?


Saat duduk:

1) punggung anak harus lurus dengan bahu ke belakang. 


2) Bokong harus berada jauh di belakang kursi. Posisi duduk ini
harus memungkinkan tulang belakang anak Anda duduk dalam
posisi S alami.
3)  Bagian atas punggung dan bahu akan melengkung ke depan
sementara punggung bawah membentuk kemiringan.

Saat berdiri:

1) Berat badan anak harus ditempatkan secara merata di atas


pinggul dan kaki. 

26 | P a g e
2) Punggung harus lurus dengan bahu ke belakang dan dagu ke
atas. 
3) Kepala, bahu, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki semuanya
harus berada dalam satu garis lurus.

3. Tidak merokok dan tidak minum minuman beralkohol


Memang benar bahwa seseorang tidak langsung mati atau sakit
setelah
menghisap sebatang rokok atau meneguk segelas minuman
beralkohol. Tetapi
dengan berjalannya waktu, akan kamu temukan bahwa tubuhmu,
teman temanmu,
dan keluargamu akan menerima dampak negatifnya. Ada banyak
cara untuk menjauhi rokok dan minuman keras, tapi hal pertama
yang dapat
kamu lakukan adalah mengatakan TIDAK apabila ada yang
menawarkannya
padamu.

Gambar xx. Dampak negative rokok

4. Menjaga kebersihan kamar mandi, tempat cuci dan toilet (MCK)


Setiap keluarga seharusnya punya kamar mandi, tempat cuci, dan
toilet. Bayangkan saja kalau di rumahmu tidak ada fasilitas MCK
tersebut, setiap harinya kamu akan merasa kesulitan untuk mandi
secara teratur, mencuci bajumu dan memenuhi hajatmu. Apabila di
lingkungan tempat tinggalmu hanya ada fasilitas MCK umum yang

27 | P a g e
dipergunakan bersama, tidak menjadi masalah, karena yang penting
adalah bagaimana kamu dan masyarakat yang mempergunakannya
selalu menjaga fasilitas umum tersebut. Selain fasilitas umum yang
ada, terkadang masyarakat sekitar bantaran sungai seringkali
mempergunakan sungai sebagai fasilitas MCK bersama. Kebiasaan
tersebut sangat tidak baik, karena menyebabkan sungai menjadi
kotor dan tercemar. Selain itu, lingkungan tempat tinggalmu menjadi
tidak sehat dan pada akhirnya beresiko menimbulkan bibit penyakit.

Cara memelihara jamban (MCK) agar bersih dan sehat


a) Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan
air.
b) Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam
keadaan bersih.
c) Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
d) Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus dan berkeliaran.
e) Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih).

5. Pembuangan sampah dan limbah keluarga


Sampah dan limbah keluarga, baik itu sampah maupun air bekas
mandi, mencuci piring atau pakaian, dapat mengotori lingkunganmu.
Sampah dan limbah keluarga dapat mengotori sumur, sungai, waduk,
danau, dan laut. Sehingga dapat berdampak pada terganggunya
kesehatanmu dan keluarga serta warga sekitar. Sampah dan limbah
keluarga juga dapat menimbulkan bau busuk, kotor, dan menjadi
sarang nyamuk dan lalat yang dapat menularkan penyakit. Agar
sampah dan limbah keluarga tidak mengganggu kenyamanan dan
menimbulkan penyakit, sebaiknya kamu membuang sampah pada
tempat sampah yang telah disediakan. Pembuangan limbah keluarga
harus dipastikan mengalir ke sistem drainase/penyaluran limbah di
komplek tempat tinggalmu.

Langkah-langkah membuang sampah dgn benar


a) Memisahkan Sampah Kering & Sampah Basah
b) Simpanlah sampah, sampai menemukan tempat sampah

28 | P a g e
Apabila kamu membawa sampah, simpan dulu samapai
menemukan tempat sampah disekitar. Agar tidak mencemari
lingkungan konsekuensi dari Membuang Sampah Sembarangan
c) Sampah yang dibuang sembarangan akan menimbulkan najir dan
bau yang tidak sedap, sehingga kita perlu membuang sampah
pada temaptnya

Gambar xx. Memisahkan sampah organik dan anorganik

6. Langkah-langkah memberantas jentik nyamuk


Upaya untuk memberantas jentik di lingkungan sekolah yang
dibuktikan dengan tidak ditemukan jentik nyamuk pada: tempat-
tempat penampungan air, bak mandi, gentong air, vas bunga, pot
bunga, dan barang-barang bekas/tempat yang bisa menampung air
yang ada di sekolah

Gambar xx. Jentik Nyamuk Aedes Aegypti penular penyakit DBD

Langkah –langkah meberantas jentik

29 | P a g e
a. Periksalah bak mandi/WC, tempayan, drum dan tempat-tempat
penampungan air lainnya.

Gambar xx. Tempat nyamuk bersarang dan bertelur

b. Jika tidak terlihat adanya jentik tunggu sampai kira-kira satu


menit, jika ada jentik pasti akan muncul ke permukaan air untuk
bernafas.
c. Gunakan senter apabila wadah air tersebut terlalu dalam dan
gelap.
d. Periksa juga tempat-tempat berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk misalnya vas bunga, tempat minum
burung, kaleng-kaleng bekas, botol plastik, ban bekas, tatakan
pot bunga, tatakan dispenser dan lain-lain.

7. Kerja bakti di sekolah


Kegiatan kerja bakti disekolah misalnya:
● Melaksanakan piket kelas
● Gotong royong Jum’at bersih
Melakukan operasi semut (gerakan 10 menit kerja bakti
membersihkan lingkungan sekolah memungut sampah dan
membuang pada tempat sampah)

Langkah – langkah menyiram tanaman


a) Ambil gayung atau alat penyiram tanaman
b) Isi dengan air secukupnya

30 | P a g e
c) Basahi tanah sekitar tanaman bukan daun maupun batang
tanamannya
d) Siram tanaman hingga tanah sudah lembab
air yang disiram tidak terlalu meluber kesekitar tanaman

Gambar xx. Menyiram tanaman

VI. MENGANALISA MAKANAN YANG BERNUTRISI DAN BERGIZI SEIMBANG

A. Konsumsi Jajanan Sehat


Makanlah Jajanan yang mengandung :
Protein = Sumber kecerdasan, kekebalan dan pertumbuhan
Lemak = Sumber kecerdasan dan kekebalan
Karbohidrat = Sumber energi, kekuatan, tenaga
Vitamin Mineral = Sumber kesehatan, kebugaran & kekebalan

B. Pengertian Makanan yang bergizi seimbang

Pengertian Makanan gizi seimbang adalah pilihan makanan keluarga


yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan masing-masing
anggota keluarga, dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan, dan
bebas dari pencemaran.

C. Contoh-makanan bergizi seimbang

Zat gizi merupakan kebutuhan sehari-hari, terdiri dari bahan-bahan


yang mengandung nutrisi tinggi Zat gizi:

31 | P a g e
● Sumber tenaga/kalori adalah kelompok hidrat arang, terdapat
dalam beras, jagung, kentang, ubi, singkong
● Sumber protein dapat berupa protein hewani (daging, ikan) dan
nabati (tahu, tempe)
● Sumber lemak berupa lemak hewani dan lemak nabati
● Sumber vitamin terdapat pada buah dan sayur
● Sumber mineral
● Sumber air
D. Contoh makanan tidak bergizi seimbangang
● Makanan instan
● Gorengan dan makanan lain yang digoreng dan dipanggang.
● Daging olahan.
● Junk food atau makanan cepat saji
● Kue dan makanan yang terlalu manis lainnya

Gambar xx. Makanan bergizi seimbang

E. Porsi piring makanku

32 | P a g e
Gambar xx. Porsi piring makanku

Dalam satu kali makan perlu mengandung karbohidrat seperti nasi,


kentang dan lainnya, di tambah dengan lauk berpotein seperti ikan
tahu dan tempe, di tambah porsi buah dan sayur yang disukai dan
segelas air putih

33 | P a g e
MODUL PELATIHAN
SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION
AND DISASTER RISK REDUCTION BAGI SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA (SMALB)

MENGAPLIKASIKAN CARA
MENJAGA KEBERSIHAN DAN
KESEHATAN ALAT

34 | P a g e
REPRODUKSI DENGAN
BERPERILAKU AMAN
MENGAPLIKASIKAN CARA MENJAGA KEBERSIHAN DAN KESEHATAN ALAT
REPRODUKSI DENGAN BERPERILAKU AMAN
A. PENDAHULUAN
Unit Kompetensi ini berhubungan dnegan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengaplikasikan cara menjaga
kebersihan dan kesehatan alat reproduksi dengan berperilaku aman .

Unit ini dapat digunakan dalam mengaplikasikan cara menjaga kebersihan


dan kesehatan alat reproduksi dengan berperilaku aman. Keterampilan dan
sikap kerja dalam unit sudah menjadi bagian dari kriteria unjuk kerja atau
indikator capain pembelajaran.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Berdasarkan kompetensi unit ini adalah peserta dapat:
1. Menjelaskan nama bentuk dan fungsi alat reproduksi laki – laki dan
perempuan/ SIstem dan alat reproduksi
2. Menjelaskan perubahan fisik pubertas pada laki-laki dan
perempuan/masa pubertas termasuk menstruasi dan mimpi basah
3. melaksanakan cara menjaga kebersihan dan kesehatan alat reproduksi
dengan berperilaku aman
4. Menjelaskan penyakit infeksi seksual menular dan berperilaku aman
untuk mencegahnya
5. Menjelaskan proses kehamilan dan pencegahannya
6. Menjelaskan sentuhan aman dan tidak aman baik dan buruk
7. Menjelaskan konsep relasi sehat
8. Menjelaskan perilaku asertif dan akses layanan

35 | P a g e
I. MENJELASKAN ALAT DAN SISTEM REPRODUKSI

A. APA YANG DIMAKSUD SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA ?


Reproduksi adalah kemampuan seseorang untuk memiliki keturunan
sebagai upaya pelestarian kehidupan manusia sesuai dengan
kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Untuk tujuan mulia itulah
manusia diberi alat-alat reproduksi.

B. APA YANG DIMAKSUD DENGAN ALAT REPRODUKSI ?


Alat reproduksi manusia terdiri dari bagian luar dan bagian dalam
Bagian luar alat reproduksi disebut alat kelamin

C. APA BEDANYA ALAT REPRODUKSI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN ?

1) Alat Reproduksi Laki-laki


a) Alat reproduksi laki-laki bagian luar (alat kelamin) :
(1) Penis : saluran bagian luar untuk keluar air kencing dan air
mani
(2) Kantung Zakar (skrotum): pembungkus testis
(3) Buah Zakar (testis) : untuk menghasilkan sel kelamin laki-
laki (sperma)

b) Alat reproduksi laki-laki bagian dalam:


(1) Saluran Kemih (Urethra) : saluran bagian dalam untuk
keluar air kencing dari kandung kemih dan air mani dari vas
deferens
(2) Saluran Reproduksi (Vas Deferens) : saluran bagian dalam
untuk keluar air mani dari kandung mani
(3) Kandung Kemih (Vesika Urinaria) : kantung tempat
menyimpan air kencing
(4) Kandung Mani (Vesika Seminalis) : kantung tempat
menyimpan air mani

36 | P a g e
Gambar xx Alat Reproduksi Laki – Laki

2) Alat Reproduski Perempuan


a) Alat reproduksi perempuan bagian luar (alat kelamin)
(1) Mons Veneris : bagian yang menggunung ditumbuhi
rambut kemaluan
(2) Vulva adalah celah paling luar alat kelamin perempuan
(3) Labium adalah bagian yang membatasi vulva.
Labium terdiri dari 2 :
- labium mayor (bibir besar kemaluan) : untuk melindungi
alat reproduksi bagian dalam
- labium minor (bibir kecil kemaluan) : adalah bagian
sensitif yang memicu kelenjar Bartholini untuk melumasi
vagina

Gambar xx. Alat Reproduksi Perempuan Bagian Luar

b) Alat reproduksi perempuan bagian dalam:


1) Saluran Senggama (Vagina) : saluran untuk mengeluarkan
darah menstruasi, alat bersenggama, alat lahir bayi
2) Rahim (Uterus) : tempat tumbuh kembang janin

37 | P a g e
3) Indung Telur (Ovarium) : tempat berkembangnya sel telur
4) Saluran Telur (Tuba Falopii) : untuk membawa telur dari
indung telur ke rahim

Gambar xx Alat Reproduksi Perempuan Bagian Dalam

II. MENJELASKAN MASA PUBERTAS TERMASUK MENSTRUASI DAN


MIMPI BASAH

A. PUBERTAS
1) APA YANG DIMAKSUD DENGAN PUBERTAS ?
Pubertas adalah perkembangan manusia yang ditandai dengan
perubahan fisik, emosi, dan perilaku.

2) SIAPA SAJA YANG MENGALAMI PUBERTAS ?


Pubertas akan dialami oleh anak laki-laki dan perempuan.

3) KAPAN TERJADINYA PUBERTAS ?


 Pubertas pada anak laki-laki dimulai usia 12-16 tahun
 Pubertas pada anak perempuan dimulai usia 10-15 tahun
 Pubertas pada laki-laki dan perempuan berakhir usia 20-28
tahun

4) APAKAH PERUBAHAN YANG TERJADI PADA PUBERTAS ?

Setelah mengalami pubertas, anak perempuan akan


mengalami:
o pertumbuhan cepat tinggi badan dan berat badan
o lebih sering berkeringat
o kulit berminyak
o muncul jerawat
o tumbuh bulu di ketiak dan kemaluan

38 | P a g e
o pinggul dan paha menjadi lebih lebar
o payudara membesar
o sensasi seksual dan tertarik pada laki-laki
o menstruasi (haid)

Setelah mengalami pubertas, anak laki-laki akan mengalami:


o pertumbuhan cepat tinggi badan dan berat badan
o lebih sering berkeringat
o kulit berminyak
o muncul jerawat
o tumbuh bulu di ketiak dan kemaluan
o bulu di badan bertambah dan menebal (kumis, jenggot,
cambang, lengan dan kaki)
o bahu melebar
o jakun membesar
o suara membesar
o otot dada, bahu dan lengan membesar
o sensasi seksual dan tertarik pada perempuan
o mimpi basah

B. MENSTRUASI

1) APA YANG DIMAKSUD DENGAN MENSTRUASI ?


Menstruasi (haid) adalah keluarnya darah dari vagina sebagai
proses alami pada tubuh perempuan.
2) KAPAN TERJADINYA MENSTRUASI ?
Menstruasi biasanya terjadi sebulan sekali (28-35 hari)

3) BAGAIMANA TERJADINYA MENSTRUASI ?


Menstruasi terjadi karena tidak ada sel telur yang dibuahi
sehingga dinding rahim yang telah menebal meluruh dan
menyebabkan darah menstruasi.

4) APA YANG HARUS DILAKUKAN PADA SAAT MENSTRUASI ?


Pada saat menstruasi perlu :
a) catat di kalender/hp setiap hari pertama menstruasi
b) memperhatikan kebersihan alat kelamin :
 menggunakan pembalut dengan benar untuk
menstruasi

39 | P a g e
 mengganti pembalut saat darah keluar banyak
 mencuci pembalut dengan air sampai bersih, kemudian
bungkus dengan kertas dan dibuang ke tempat sampah
 mandi teratur dan membersihkan alat kelamin
 olahraga teratur untuk melancarkan aliran darah dan
mengurangi nyeri haid
 bila rasa nyeri pada saat menstruasi mengganggu
sebaiknya tanyakan ke pendamping, orang tua, guru
atau dokter

5) PENGGUNAAN PEMBALUT DENGAN BENAR


Pembalut wanita adalah bantalan yang digunakan
oleh perempuan saat menstruasi yang berfungsi untuk
menyerap darah dari vagina
Pembalut ini juga digunakan setelah pembedahan vagina,
setelah melahirkan, sesudah aborsi, atau situasi lainnya yang
membutuhkan pembalut ini untuk menyerap
setiap cairan yang berupa pendarahan dari vagina.

a) BAGAIMANA CARA MEMILIH PEMBALUT ?


(1) Pastikan pada produk pembalut tercantum tulisan SNI
(2) Pastikan produk pembalut tidak kadaluwarsa
(3) Pilih ukuran dan ketebalan sesuai kebutuhan
(4) Ukuran untuk siang hari biasanya 20-25 cm, malam hari
29-42 cm, akhir masa menstruasi 17 cm
(5) Tipe bersayap menjaga pembalut tidak mudah
bergeser, sedangkan tipe tidak bersayap tidak terasa
kaku

b) BAGAIMANA CARA MEMAKAI PEMBALUT ?


(1) Pastikan tangan bersih sebelum membuka bungkus
pembalut
(2) Buka kemasan pembalut, termasuk lapisan yang
menutupi perekatnya di bagian bawah dan sayap (jika
menggunakan jenis bersayap).
(3) Letakkan sisi pembalut yang berperekat pada bagian
tengah celana dalam. Untuk pembalut tanpa sayap,
posisi depan dan belakangnya biasanya sama,

40 | P a g e
sedangkan untuk pembalut yang menggunakan sayap,
bagian belakangnya (dekat dubur) lebih lebar.
(4) Rekatkan semua bagian yang lengket agar tidak
bergeser saat digunakan.
(5) Pastikan pembalut menempel semuanya pada celana
dalam, dari ujung ke ujung
(6) Untuk pembalut bersayap (wings), lepaskan lapisan
pelindung perekat yang ada pada sayap pembalut, lalu
lipat sayap ke sisi luar dan tempelkan ke samping 
bawah bagian tengah celana dalam
(7) Saat pembalut sudah merekat sempurna ke celana
dalam, gunakan celana dalam seperti biasa.

c) BAGAIMANA CARA MENGGANTI PEMBALUT ?


1) Pembalut perlu diganti setiap 4-6 jam sekali,
tergantung dari kegiatan harian, jumlah darah yang
keluar, dan jenis pembalut yang digunakan
2) Lepaskan dulu perekatnya, lalu tarik pembalutnya
sampai lepas dari celana dalam
3) Gulung pembalut dengan rapih, kemudian bungkus
dengan plastik pembungkusnya
4) Bungkus rapi pembalut bekas tersebut dengan kertas
5) Masukkan pembalut ke dalam tempat sampah di
toilet.
6) Ingat! Jangan membuang pembalut ke dalam closet
di toilet !!

C. MIMPI BASAH

1) APA YANG DIMAKSUD DENGAN MIMPI BASAH ?


Mimpi basah adalah keluarnya air mani pada malam hari tanpa
sengaja yang merupakan tanda bahwa testis sudah
memproduksi sperma

2) KAPAN TERJADINYA MIMPI BASAH ?


Mimpi basah biasanya terjadi setelah masa pubertas karena
meningkatnya jumlah sel mani

3) APA YANG HARUS DILAKUKAN PADA SETELAH MIMPI


BASAH ?

41 | P a g e
a) ketika bangun setelah mimpi basah, segera bersihkan alat
kelamin dengan air
b) ganti celana dalam yang kering
c) mandi teratur dan bersihkan alat kelamin
d) olahraga teratur

III. MENJELASKAN PENYAKIT INEFKSI SEKSUAL MENULAR DAN BERPERILAKU


AMAN UNTUK MENCEGAHNYA

A. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENYAKIT INFEKSI SEKSUAL


MENULAR?
Penyakit infeksi seksual menular adalah penyakit yang ditularkan
melalui hubungan seks yang tidak aman

B. BAGAIMANA CARA PENULARAN PENYAKIT SEKSUAL ?


Penularan dapat terjadi melalui alat kelamin, dubur, dan mulut

C. APA GEJALA YANG DIRASAKAN PADA PENYAKIT INFEKSI SEKSUAL


MENULAR ?
Gejala yang dirasakan, antara lain :
1) vagina berbau khas
2) ada benjolan, luka, atau lepuh di sekita penis, vagina, dubur, atau
mulut
3) vagina atau penis terasa gatal dan panas
4) nyeri saat buang air kecil atau berhubungan intim
5) keluar cairan putih dari penis (nanah) atau vagina (keputihan)
6) nyeri perut bagian bawah
7) demam
8) ruam kulit (kemerahan) di badan, tangan, atau kaki
9) benjolan di selangkangan

D. BAGAIMANA CARA MENCEGAH PENULARAN PENYAKIT INFEKSI


SEKSUAL ?
Cara mencegah penularan penyakit infeksi seksual :
1) tidak melakukan seksual bebas dengan pasangan berbeda
2) tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan terinfeksi
3) setia pada 1 pasangan
4) menggunakan kondom

a) CARA PENGGUNAAN KONDOM DENGAN BENAR

42 | P a g e
Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi yang terbuat
dari bahan sejenis karet yang dipakaikan pada alat kelamin,
sebagai pelindung saat berhubungan seksual

b) CARA MEMAKAI KONDOM DENGAN BENAR


(1) Buka kemasan kondom dengan mengikuti petunjuk yang ada
pada kemasan. Jangan memakai gunting atau benda tajam
lain
(2) Sebelum merobek kemasan, dorong kondom ke sisi
berlawanan agar kondom tidak robek
(3) Keluarkan kondom perlahan dari kemasan, lalu jepit ujung
kondom yang terdapat di bagian tengah lingkaran dengan
jari, untuk mencegah udara masuk. Udara yang masuk ke
dalam kondom dapat menyebabkan kondom mudah pecah
(4) Sambil memegang ujung kondom, tempatkan kondom di atas
kepala penis
(5) Pastikan penis sudah ereksi sempurna saat memakai kondom.
(6) Buka gulungan kondom dengan lembut ke arah pangkal
penis.
(7) Jika gulungan kondom tidak bisa diturunkan, berarti
pemakaiannya tidak tepat atau terbalik
(8) Ganti dengan kondom baru jika hal tersebut terjadi
(9) Ketika selesai berhubungan intim dan telah
mengalami ejakulasi, segera cabut penis dari dalam vagina
sebelum ereksinya hilang untuk mencegah kebocoran
kondom di dalam vagina
(10) Usai penis sepenuhnya keluar, lepaskan kondom dari penis
secara perlahan agar sperma di dalamnya tidak keluar
(11) Bungkus kondom bekas dengan kertas/plastik
(12) Buang ke tempat sampah.

c) HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :


(1) Periksa tanggal kadaluwarsa yang tertera pada kemasan
kondom
(2) Pastikan kondom tidak dalam keadaan rusak
(3) Simpan kondom di tempat yang sejuk dan kering
(4) Gunakan kondom yang sudah terdaftar di Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM)
(5) Pilih kondom yang sudah dilengkapi pelumas berbasis air
untuk mencegah rusaknya kondom

43 | P a g e
(6) Gunakan kondom tiap kali ingin berhubungan intim, kecuali
jika sedang menjalani program kehamilan

d) HAL-HAL YANG PERLU DIHINDARI:


(1) Hindari menyimpan kondom dalam dompet, karena tekanan
dan gesekan dalam dompet serta suhu yang panas dapat
menyebabkan kondom mudah rusak
(2) Hindari kondom yang mengandung spermisida karena bisa
menyebabkan iritasi dan alergi pada sebagian orang
(3) Hindari memakai pelumas berbahan dasar minyak (body
lotion atau baby oil), karena dapat menyebabkan kondom
mudah sobek
(4) Jangan memakai 2 kondom sekaligus saat berhubungan intim
(5) Jangan memakai kondom lebih dari sekali
(6) Segera buang kondom yang sudah digunakan

Dengan mengetahui cara memakai kondom yang tepat, bisa


mencegah tertular penyakit seksual atau kehamilan yang tidak
diinginkan

IV. MENJELASKAN PROSES KEHAMILAN DAN PENCEGAHANNYA

A. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KEHAMILAN ?


Kehamilan adalah proses tumbuh kembangnya janin dalam rahim

WHO menyatakan bahwa kehamilan (pregnancy) adalah proses


seorang perempuan membawa embrio dan janin yang sedang
berkembang di dalam rahimnya selama 9 (sembilan) bulan atau lebih.

Departemen Kesehatan tahun 2007 menyebutkan kehamilan adalah


masa dimulai saat konsepsi (pembuahan) sampai lahirnya janin.
Lamanya kehamilan normal 280 hari (40 minggu/9 bulan 7 hari) yang
dihitung dari :
1) triwulan/trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan
2) triwulan/trimester ke-2 dari bulan ke-4 sampai 6 bulan
3) triwulan/trimester ke-3 dari bulan ke-7 sampai 9 bulan

B. BAGAIMANA TERJADINYA KEHAMILAN ?


Kehamilan terjadi akibat bertemunya sel telur dan sel mani dalam
rahim karena telah melakukan hubungan seksual

44 | P a g e
Pembuahan terjadi 24 jam setelah sel telur dihasilkan. Setelah salah
satu sperma berhasil menembus sel telur, maka sel telur akan berubah
bentuk dan membentuk lapisan sehingga sperma lain tidak bisa
menembus masuk. Inilah yang disebut proses pembuahan, dan akan
berlanjut menjadi proses kehamilan.
Implantasi dalam proses pembentukan janin dalam tubuh ditandai
dengan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin). Tes kehamilan
dapat dilakukan untuk mendeteksi hormon HCG dengan test pack,
minimal setelah terlambat haid 1 minggu.
Jika hasilnya masih samar dapat diulang dalam 1-2 minggu.

Pada minggu 5-6 kehamilan, jantung janin mulai berdetak, otak,


sumsum tulang belakang, dan organ lain mulai terbentuk.
Pada minggu ke-8 janin terus berkembang, panjangnya kurang lebih
mencapai 1 cm lebih. Janin terus tumbuh dan umumnya dilahirkan
pada minggu ke-40.
Selama kehamilan ibu hamil harus selalu menjaga kesehatan diri
sendiri dan janinnya.

C. APAKAH KEHAMILAN BISA DICEGAH ?


Kehamilan dapat dicegah dengan membatasi diri atau menghindari
hubungan seksual

D. MENGAPA KEHAMILAN HARUS DICEGAH ?


Kehamilan sebaiknya terjadi setelah adanya pernikahan
Pernikahan dilakukan dengan memperhatikan kesiapan kesehatan
reproduksi, psikologi, finansial, dll yang akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandung.

Pembatasan usia pernikahan yang diatur oleh pemerintah sangat


penting untuk mencegah kehamilan dini yang dapat meningkatkan
risiko kematian pada ibu hamil dan bayi.

Undang-Undang nomor 16 tahun 2019 tentang Perubahan atas


Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan yang
berlaku sejak 15 Oktober 2019 menyebutkan usia minimal pernikahan
di Indonesia 19 tahun.
BKKBN menyebutkan usia menikah Indonesia secara kesehatan untuk
perempuan minimal 21 tahun dan laki-laki 25 tahun.
Idealnya 25-32 tahun
45 | P a g e
E. BAGAIMANA CARA MENCEGAH KEHAMILAN ?
1) menghindari hubungan seksual sebelum waktunya
2) menggunakan kontasepsi, contoh : kondom
3) mengalihkan gairah seksual dengan olahraga atau kegiatan/aktivitas
lain

V. MEMBEDAKAN SENTUHAN BAIK DAN BURUK DAN MENGHARAGI


BATASAN TUBUH ORANG LAIN
A. Kesadaran Kepemilikan Tubuh
- Tubuhmu sepenuhnya adalah milikmu. Ada beberapa anggota
tubuhmu yang bersifat “Pribadi” sehingga tidak ada satu orang pun
yang boleh melihat atau menyentuhnya tanpa persetujuanmu.
- Katakan “Tidak”dengan segera dan secara tegas apabila kamu
mendapatkan sentuhan yang tidak pantas pada bagian “Pribadi”-
mu (area yang tertutup oleh pakaian dalam misalnya payudara,
penis/vagina, bokong).
- Apabila kamu tidak yakin sentuhan seseorang kepadamu pantas
atau tidak, kamu harus memberitahukannya pada orang tua atau
orang dewasa yang kamu percayai (Misal: Polisi,guru, atau dokter)

B. Sentuhan Baik dan Buruk


1) Sentuhan baik
 Pelukan dan ciuman dari orang tua
 Guru menyentuh kepalamu lalu mengatakan, “hebat
usahamu”.
 Pelukan hangat saudaramu karena keberhasilanmu
 Ciuman singkat di dahi atau pipi
 Bersalaman dan Tos/ high hive

46 | P a g e
 Sentuhan yang tidak membuatmu takut atau merasa tidak
nyaman.

2) Sentuhan buruk
 Membuatmu takut/malu
 Dipaksakan atau menyakitkan
 Diminta untuk merahasiakan
 Memegang atau meraba-raba bagian terlarang
 Mencium bibir
 Memukul pantat
 Memukul, menampar, meludah, mendorongatau
menempeleng

C. Bagian Tubuh Yang Tidak Boleh Disentuh Orang Lain


Bagian tubuh pribadimu yang tidak boleh dilihat dan disentuh
sembanrangan oleh orang lain:
1) Mulut
2) Dada
3) Kemaluan: Vagina atau Penis
4) Bokong/Pantat
5) Bagian lain di sekitar paha

VI. MENJELASKAN KONSEP RELASI SEHAT

A. Hal Dasar Dalam Membangun Relasi


Remaja dengan disabilitas intelektual merupakan makhluksosial,
sama dengan remaja pada umumnya. Mereka memerlukan orang

47 | P a g e
lain untuk dapat bertahan hidup. Terlebih lagi, masa remaja
merupakan masa di mana lingkungan sosial individu meluas dan
terjadi pergeseran peran dalam masyarakat. Contohnya remaja
merasa lebih nyaman di kelompok pertemanan dari pada keluarga;
remaja lebih mendengar nasihat dari teman sebaya; atau remaja
telah memiliki tuntutan tertentu dari masyarakat.

Remaja dengan disabilitas intelektual terkadang tidak memiliki ciri


fisik yang mudah diidentifikasi oleh masyarakat sehingga masyarakat
memiliki ekspektasi yang sama terhadap remaja dengan disabilitas
intelektual seperti remaja pada umumnya.

Saat remaja dengan disabilitas intelektual tidak mampu berperilaku


seperti yang diharapkan masyarakat, respons negative yang keluar
dari masyarakat dapat mempengaruhi kesejahteraan dan
perkembangan para remaja tersebut. Remaja dengan disabiitas
intelektuldapat mengalami stress dan enggan untuk berbaur di
masyarakat atau tidak dapat mencari pertolongan yang tepat jika
mengalami masalah di tempat umum.

Relasi dengan orang lain menjadi hal yang penting untuk dibangun,
dijaga dan dikembangkan. Akan tetapi hambatan yang dimiliki oleh
remaja dengan diabilitas intelektual mensyaratkan orang
tua/pengasuh untuk membantu mereka dalam berlasi dengan
orang-orang di sekitarnya.

48 | P a g e
Salah satu hal yang perlu dilakukan orang tua/pengasuh utama
remaja dengan disabilitas intelektual adalah melatih hal-hal dasar
dalam membangun relasi seperti; mengucap salam, maaf, permisi,
terima kasih, memperkenalkan diri dan kebutuhan khusus.

B. Orang yang berarti di sekitar kita


1) Keluarga
2) Guru
3) Teman-teman
4) Sahabat
5) Pacar

C. Relasi dengan teman sebaya


Teman sebaya adalah salah satu lingkungan sosial yang penting bagi
remaja. Teman bisa memberikan rasa nyaman, merasa diterima, bisa
terlibat Bersama dalam kegiatan dan percakapan yang disukai. Bentuk
hubungan remaja dengan sebayanya yang sehat antara lain:
1) Melakukan komunikasi yang baik dan terbuka tentang pikiran dan
perasaan
2) Mendengarkan dan mengerti perasaan dan pendapat teman
3) Memberikan dukungan kepada teman yang sedang mengalami
masalah
4) Melakukan negosiasi
5) Bekerja sama dan membagi tanggung jawab, misalnya dalam tugas-
tugas sekolah
6) Menerima dan menghargai perbedaan pendapat,kepercayaan dan
tidakan orang lain.

49 | P a g e
D. Tekanan Teman Sebaya
Pernahkah kamu merasa tidak mampu menolak suatu ajakan atau tidak
tahu bagaimana caranya? Melakukan sesuatu yang tidak kamu sukai
dikarenakan tekanan dari lingkungan pertemananmu dan
melakukannya hanya agar kamu bias diterima adalah bentuk dari peer
pressure atau biasa disebut tekanan teman sebaya. Situasi ini bias
membuatmu merasa bersalah, menyesal, malu bahkan takut.

Tekanan teman sebaya dapat mempengaruhi berbagai hal dari cara


kamu berpakaian, aktifitas yang kamu lakukan, minat yang kamu miliki,
dengan siapa kamu berteman atau berpacaran hingga keputusan untuk
mengkonsumsi alcohol dan narkoba.

Berikut cara menghadapi tekanan teman sebaya:


1) Percaya pada dirimu sendiri
Kamu pasti akan merasa tidak nyaman dan tidak enak kalua dipaksa
melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak kamu inginkan. kamu
perlu mendengarkan dan percaya padaapa yang kamu rasakan
secara priadi. Pendapat dan pemikiranmu itu penting dan perlu
menjadi dasar pertimbanganmu, walau pendapatmu tidak sejalan
dengan teman-temanmu.
2) Jangan berkorban demi untuk membahagiakan orang lain
Semua orang pasti punya hal yang ia sukai dan tak disukai. Semua
orang pasti punya batasannya masing-masing. Kalau ada orang lain
yang memaksa kamu untuk melakukan sesuatu yang kamu tidak

50 | P a g e
mau, atau melampaui batasan yang kamu miliki, dia sedang tidak
menghargai pandangan serta batasan dirimu dan kamu tidak perlu
melakukan sesuatu hanya untuk menyenangkan dia.
Pertemanan yang sehat adalah pertemanan yang menghargai
keputusan atau pilihan satu sama lain walaupun berbeda dengan
keputusan atau pilihannya.
3) Coba sesuatu yang baru
Coba sesuatu yang lain, memiliki teman di luar sekolah , tempat les
atau tempat lainnya. Coba hobi dan kegiatan baru. Kalau kamu
punya sesuatu yang baru di luar lingkaran pertemananmu yang
biasa, kamu bisa mengasah bakatmu sendiri dan belajar jadi lebih
percaya diri. Kamu akan paham bahwa hal-hal yang kamu sukai itu
juga keren dan kamu tidak harus selalu mengikuti kemauan orang
lain.
4) Ganti topik atau cari alasan untuk pergi
Jika kamu tidak enak untuk menolak, ganti topik. Dengan demikian,
kamu bisa menunda sampai siap merespon atau tidak merespon
sama sekali. Menghindar juga merupakan isyarat bahwa kamu tidak
tertarik dan enggan menghadapi. Pilihan lain adalah meninggalkan
penekan dan situasinya. Cari alas an yang membuatmu segera pergi.
Minta maaf dan tinggalkan tempat itu secepatnya.
5) Katakan tidak, karena kamu memilih demikian
Cara paling mendasar untuk menanggapi tekanan teman sebaya
adalah mengatakan “tidak”. Kemampuan melawan akan
menyelamatkanmu dari tekanan lain di kemudian hari karena
mereka paham bahwa kamu tidak tertarik. Kalua kamu sulit berkata
tdak, di saat itu kamu bisa memilih untuk pergi dari tempat tersebut.

51 | P a g e
Yang paling penting di sini adalah kamu sebagai pihak yang
menentukan pilihan atas dirimu sendiri bukan karena tekanan dari
siapapun.
6) Jangan takut kehilangan teman
Teman yang baik akan menghormati pendapatmu, menghormati
prinsip dan batasanmu, bukan memaksamu melakukan sesuatu yang
nggak kamu mau. Memiliki teman yang baik akan membuatmu jauh
lebih bahagia daripada memiliki teman yang suka memaksamu.
Jangan takut memperluas jaringan pertemananmu, bertemu orag
baru dan menemukan teman baru yang lebih bisa memahami kamu
dan menghormati kamu.

VII. MENJELASKAN PERILAKU ASERTIF DAN ASKES LAYANAN

A. Kekerasan
Kekerasan bisa menimpa semua orang, terutama anggota masyarakat
yang dianggap lemah dan tidak berkuasa, yatu anak dan penyandang
disabilitas.

1) Jenis-jenis kekerasan:
a) Kekerasan Fisik
Memukul, menendang, melempar, mencubit, menggigit,
menarik rambut, meninju.
b) Kekerasan psikologis
Menghina, mengancam, menghina, memberi rasa takut,
menertawakan, mempermalukan.
c) Kekerasan seksual

52 | P a g e
Menyentuh tubuh tanpa izin, melontarkan canaan seksual.
d) Perundungan
e) Menyisihkan seseorang dari pergaulan
f) Menyebarkan gossip
g) Membuat julukan yang bersifat ejekan
h) Melukai fisik
i) Pemalakan

B. Komunikasi Asertif

Dalam membangun sebuah relasi yang sehat, diperlukan komunikasi


asertif. Komunikasi asertif dijelaskan melalui poin-poin berikut ini:
 Komunikasi asertif adalah kemampuan seseorang untuk secara
jujur dan terbuka meyatakan pendapat, perasaan, sikap, atau hak
tanpa khawatir atau merusak dan mengambil hak orang lain.
 Hal yang perlu diingat, komunikasi asertif bukan tindakan
menyerang orang lain, tetapi pernyataan terus terang akan suatu
hal, seperti menolak hal yang tidak kamu suka, menyatakan tidak
setuju terhadap pendapat seseorang, menyatakan
ketidaksepakatan, atau berani bertanya tentang sesuatu yang
tidak kamu mengerti meskipun kamu adalah satu-satunya orang
yang belum mengerti.
 Bertindak asertif akan mempermudah orang di sekitarmu
memahami apa keinginanmu, posisimu, dan sikapmu secara jelas.
Dengan bersikap asertif, kamu tidak akan tertekan sehingga kamu
tidak akan berkata tidak jujur atau semata-mata hanya ingin
bersikap menyenangkan.

53 | P a g e
1) Langkah-langkah komunikasi Asertif
 Bersikaplah empati kepada orang yang kita ajak bicara. Jika ia
mengutarakan pendapatnya, cobalah kamu pahami perasaan,
pikiran atau harapannya. Akan tetapi, kamu mampu
mengungkapkan kepadanya jika kamu tidak bisa mengikuti
segala keinginan, pendapat atau permintaannya jika kamu
tidak setuju.
 Jika kamu ingin menyatakan sesuatu, nyatakan masalah
tersebut dengan jelas dengan menggunakan cara yang tidak
merendahkan teman bicara. Nyatakanlah fakta-fakta yang
sudah kamu kumpulkan, bukan berdasarkan asumsi saja.
 Jika kamu ingin meminta sesuatu, mintalah dengan spesifik.
Jangan membuat bingung orang yang kamu ajak bicara
dengan permintaanmu yang tidak jelas. Akan lebih baik jika
kamu menyatakan permintaanmu dengan menambahkan kata
“tolong”.

C. Layanan

Kamu harus berani dan yakin untuk mengakses layanan. jangan takut
dan malu untuk meceritakan apa yang terjadi.

Jika ada perlakuan kasar dan tidak nyaman yang kamu terima dari
orang lain, kamu dapat bertindak dan melindungi dirimu.
1) Mengatakan kata penolakan (tidak) secara tegas
2) Menghindari Pelaku kekerasan

54 | P a g e
3) Berteriak dan meminta bantuan
4) Mengadukan/ bercerita kepada orang yang dipercaya atau
layanan, perihal perlakuan kasar yang kamu dapatkan.

Jika kamu melihat perlakuan kasar pelecehan dan kekerasan


yang diterima orang lain kamu dapat:
5) Membantu secara langsung
Contoh: “Jangan begitu”, “Tidak Baik”, “Itu Namanya pelecehan
seksual”
6) Membantu secara tidak langsung
Contoh: Pura-pura mengenal korban dan mengajak pergi,
mendokumentasikan
7) Berteriak dan meminta bantuan orang lain
8) Mendokumentasikan
Merekam sebuah kejadian saat terjadi kekerasan pada
seseorang sangat membantu, namun ada beberapa hal yang
perlu diingat untuk mendokumentasikan pelecehan dengan
aman dan secara bertanggungjawab.
a) Apakah ada yang membantu orang yang dilecehkan?,jika
tidak ada yang menolong, gunakan cara membantu
sebelumnya.
b) Jika orang lain sudah membantu, nilailah keamananmu
sendiri. Jika kamu selamat/aman, teruskan dan mulai
merkam. Beberapatips:
 Pastikan untuk menjaga jarak yang aman
 Tandai landmark (misalnya tanda jalan atau tanda
platform kereta atau halte busway)

55 | P a g e
 Jelasnyatakan tanggal dan waktu pada saat itu
 Memegang kamera dengan stabildan rekam kejadian
penting untuksetidaknya 10 detik.
c) Selalu bertanya padaorang yang dilecehkan tentang apayang
ingin dilakukan dengan rekaman itu. JANGAN PERNAH
unggah secara daring atau menggunakan seizin mereka.

Gambar xx, Alur Rujukan Pelayanan Konseling Remaja*


*Sumber: Pedoman Teknik Konseling Kesehatan Remaja bagi Konselor Sebaya, Kemenkes RI
2010

56 | P a g e
MODUL PELATIHAN
SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION
AND DISASTER RISK REDUCTION BAGI SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA (SMALB)

MENGAPLIKASIKAN
CARA/TEKNIK PERTOLONGAN
PERTAMA

57 | P a g e
MENGAPLIKASIKAN CARA/TEKNIK PERTOLONGAN PERTAMA
A. PENDAHULUAN
Unit Kompetensi ini berhubungan dnegan pengetahuan, ketrampila dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengaplikasikan cara/teknik
penanganan luka.

Unit ini dapat digunakan dalam mengaplikasikan cara/teknik penanganan


luka. Keterampilan dan sikap kerja dalam unit sudah menjadi bagian dari
kriteria unjuk kerja atau indikator capain pembelajaran.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Berdasarkan kompetensi unit ini adalah peserta dapat:
1. Menjelaskan langkah awal dalam hal terjadi keadaaan darurat
2. Menjelaskan dasar hukum pertolongan pertama
3. Menjelaskan kewajiban penolong pertama
4. Mengidentifikasi lokasi aman ketika terjadi darurat
5. Melaporkan kepada orang terdekat dari lokasi kejadian
6. Menjelasakan teknik penanganan luka
7. Melaksanakan terknis penanganan luka

58 | P a g e
I. MENJELASKAN LANGKAH AWAL DALAM HAL TERJADI KEADAAN
DARURAT
A. Pengertian pertolongan pertama
Pertolongan Pertama atau disingkat PP adalah pertolongan awal
(dengan cepat) yang kita berikan kepada orang yang sakit atau
cedera / kecelakaan sebelum orang tersebut dibawa ke tempat
rujukan (puskesmas / rumah sakit terdekat).

B. Tujuan pertolongan pertama


Mengapa PP itu penting? PP menjadi penting karena bertujuan :
 Menyelamatkan jiwa penderita, agar tidak meninggal di tempat.
 Mencegah cacat, misalnya luka yang membekas.
 Memberikan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan.

C. Alat Pelindung Diri


Sebagai pelaku PP, kita harus mengutamakan keselamatan diri
sendiri. Jadi, kita memerlukan Alat Perlindungan Diri (APD).
APD adalah alat yang digunakan agar kita tidak tertular penyakit.
Alat perlindungan diri tidak perlu mahal. Contohnya :
- Sarung tangan lateks
- Masker penolong

Gambar xx. ALat pelindung diri

59 | P a g e
D. Fungsi alat dan bahan PP
Selain APD, dalam melakukan PP kita juga memerlukan beberapa
peralatan.

1) Kasa Steril,
Kasa Steril digunakan untuk menutupi
luka yang telah dibersihkan. Lipat Kasa
Steril untuk menyesuaikan ukuran lebar
Kasa dengan ukuran luka, tutup luka
tersebut dan rekatkan dengan menggunakan Plester
Gambar xx. Kasa
steril

2) Pembalut gulung / perban, Perban


berfungsi untuk membalut luka
yang sudah ditutup dengan Kasa
Steril dan juga sebagai bantalan menghentikan luka pendarahan.
Gambar xx. Pembalur gulung

3) Pembalut perekat / plester, Plester Cepat


digunakan untuk menutupi luka kecil.
Plester Cepat pada umunya sudah terdapat
Kasa bantalan yang diberi obat luka. 
Gambar xx. Pembalut
perekat/plester

4) Gunting pembalut, Gunting


adalah alat yang digunakan
untuk menggunting perban,
plester ataupun yang lainnya
agar sesuai dengan ukuran yang
diinginkan

Gambar xx. Gunting Pembalut

60 | P a g e
5) Kapas, berfungsi untuk membersihkan luka dan
juga sebagai bantalan luka. Setelah membersihkan
luka dengan kapas, harus dipastikan tidak ada
Kapas yang tersisa pada luka.

Gambar xx. Kapas

II. MENJELASKAN KEWAJIBAN PENOLONG PERTAMA

A. Apa saja kewajiban pelaku pertolongan pertama?


 Jangan sampai membahayakan diri sendiri dan orang lain
 Meminta bantuan kepada yang lebih ahli
 Memberi pertolongan yang sesuai dengan keadaan korban

III. MENGIDENTIFIKASI LOKASI AMAN KETIKA TERJADI DARURAT


A. Keamanan lokasi
 Mengetahui apa yang harus dilakukan Ketika melihat situasi
darurat dan mengidentifikasi keadaan yang aman atau tidak
aman bagi dirinya.
B. Tiba dilokasi
 Melaksanakan tindakan
C. Sumber informasi mengenai peristiwa yang terjadi
 Meminta bantuan kepada orang yang terdekat dilokasi.

D. Langkah – langkah memberikan bantuan kepada korban


1. Melakukan perkenalkan diri
2. Meminta izin untuk melakukan tindakan
3. Mengetahui keadaan lokasi aman
/tidak?
4. 3A (Aman diri, Aman lingkungan, Aman
korban)
5. Mengidentifikasi keadaan korban
6. Melakukan komunikasi dengan korban
7. Mengajak korban ke tempat yang aman
8. Meminta bantuan kepada teman atau
guru

61 | P a g e
9. Menjelaskan kronologis kejadian kepada
teman atau guru

IV. MELAKSANAKAN TEKNIK PENANGANAN LUKA

A. Pengertian luka
Luka adalah rusaknya jaringan lunak baik di dalam maupun luar
bagian tubuh. Luka paling jelas terjadi pada kulit.

B. Klasifikasi luka
Luka dapat dikelompokan menjadi 2 (dua), yakni :
1. Luka terbuka
Umumnya kerusakan jaringan lunak ini darah keluar dari
pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan. Luka terbuka
terjadi bila kulit rusak dan terlihatnya darah.
Contoh:
 Luka lecet
 Luka sayat
 Luka robek
 Luka tusuk
 Luka sobek
GAmbar xx. Contoh luka terbuka

2. Luka tertutup
Luka tertutup yaitu bila darah tidak terlihat.Misalnya memar
saat kita terbentur bendan keras.

Gambar xx. Contoh Luka tertutup

62 | P a g e
C. Penutup luka dan Pembalut luka
1) Penutup Luka

a) Mengapa Perlu Menggunakan Penutup Luka?


Bila ada luka yang berdarah, sebaiknya dibersihkan dengan
antiseptik kemudian ditutup. Penutup luka ini penting
karena mempunyai fungsi :
- Membantu menghentikan perdarahan
- Mencegah kuman masuk ke dalam luka
b) Apa saja yang bisa di gunakan untuk menutup luka?
 Kasa steril
 Plester
 Penutup buatan sendiri

2) Pembalut luka
Agar penutup luka tidak terlepas dari tempatnya, maka
gunakan pembalut luka untuk menahannya. Kegunaan
pembalut untuk membantu menghentikan perdarahan. Fungsi
pembalut luka : - Penekan untuk menghentikan perdarahan -
Mempertahankan penutup luka pada tempatnya - Menjadi
penopang bagian tubuh yang cedera

Beberapa contoh pembalut luka :


 Pembalut gulung (perban)
 Pembalut segitiga (mitela)
 Pembalut rekat (plester)

D. Pedoman dalam menutup dan membalut luka


a) Penutupan Luka
 Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka
 Bersihkan luka sebelum ditutup
b) Pembalutan Luka
 Jangan membalut terlalu kencang dan terlalu longgar
 Jangan biarkan ujung sisa pembalut terurai

63 | P a g e
 Khusus pada anggota gerak pembalutan dilakukan dari
bawah keatas (ke arah jantung )
 Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan

E. Langkah-langkah penanganan luka


Sebelum melakukan penanganan, kita pastikan dulu jenis
lukanya apakah terbuka atau tertutup. Untuk luka terbuka,
penanganan yang dilakukan:
1) Pastikan daerah luka terlihat
2) Bersihkan daerah sekitar luka
3) Cegah terjadinya infeksi
4) Lakukan penutupan luka dan pembalutan
5) Baringkan korban
6) Tenangkan korban
7) Rujuk ke fasilitas Kesehatan
Sedangkan untuk luka tertutup, khususnya memar
penanganannya yakni :
1) Beri kompres dingin pada memar
2) Tekan memar dengan menggunakan kompres dingin
3) Bila terjadi pada alat gerak, maka tinggikan lebih tinggi dari
jantung

V. MELAKSANAKAN LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN LUKA BAKAR

A. Pengertian luka bakar


Pada dasarnya manusia memerlukan panas untuk kehidupan
sehari-hari. Misalnya untuk memasak dan menyetrika. Terkadang
ketidak sengajaan, sumber panas itu secar langsung maupun tidak
langsung mengenai tubuh kita maka akan menimbulkan cedera.
Cedera inilah yang dinamakan luka bakar.
“Luka bakar yaitu semua cedera yang terjadi akibat paparan suhu
yang tinggi.”

B. Penyebab luka bakar


Penyebab Luka Bakar, antara lain :

64 | P a g e
1) Panas, contoh : api, uap panas, benda panas
2) Listrik, contoh : aliran listrik dirumah, petir
3) Kimia, contoh : soda api, air aki (zuur) 4. Radiasi, contoh : sinar
matahari (ultra violet), bahan radioaktif

C. Penggolongan luka bakar


Berdasarkan luas lapisan kulit yang mengalami cedera, luka bakar
dikelompokkan menjadi :
1) Luka bakar derajat satu (permukaan) meliputi permukaan kulit
yang paling atas (kulit ari/epidermis).
2) Luka bakar derajat dua. sedikit lebih dalam.
3) Luka bakar derajat tiga. lapisan yang terkena tidak terbatas
bahkan sampai kedalam tulang dan rongga dalam

GAmbar xx. Derajat luka bakar


D. Langkah-langkah penanganan luka bakar
1) Alirkan air biasa ke daerah yang luka, bila ada bahan kimia
alirkan air terus menerus selama 20 menit atau lebih
2) Lepaskan pakaian dan perhiasan, jika pakaian melekat pada luka
bakar gunting sekitarnya jangan memaksa untuk melepasnya
3) Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril ( kasa steril ),
jangan memecahkan gelembung.
4) Jangan gunakan mentega, odol, oli, kecap, kopi, air es.
5) Rujuk ke fasilitas kesehatan

65 | P a g e
MODUL PELATIHAN
SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION
AND DISASTER RISK REDUCTION BAGI SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA (SMALB)

MENGAPLIKASIKAN CARA _
CARA MITIGASI BENCANA
DAN MENGIKUTI PETUNJUK
DALAM MELAKUKAN
TINDAKAN DINI PADA SAAT
KEJADIAN
BECANA/KEDARURATAN

66 | P a g e
MENGAPLIKIASIKAN CARA _ CARA MITIGASI BENCANA DAN MENGIKUTI
PETUNJUK DALAM MELAKUKAN TINDAKAN DINI PADA SAAT KEJADIAN
BENCANA/KEDARURATAN
A. PENDAHULUAN
Unit Kompetensi ini berhubungan dnegan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam mitigasi bencana dan mengikuti
petunjuk dalam melakukan tindakan dini pada saat kejadian bencana
/kedaruratan.

Unit ini dapat digunakan dalam mitigasi bencana dan mengikuti petunjuk
dalam melakukan tindakan dini pada saat kejadian bencana /kedaruratan.
Keterampilan dan sikap kerja dalam unit sudah menjadi bagian dari kriteria
unjuk kerja atau indikator capain pembelajaran.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Berdasarkan kompetensi unit ini adalah peserta dapat:
1. Menjelaskan dasar-dasar respon dan mitigasi bencana
2. Mengidentifikasi alat peringatan dini
3. Menggunakan alat darurat yang dibawa
4. Menjelaskan potensi risiko yang akan muncul dari sebuah kejadian
bencana atau kedaruratan
5. Menggunakan rambu-rambu atau tanda peringatan dini dalam situasi
darurat
6. Menggunakan jalur evakuasi
7. Menjelaskan tata cara melakukan mitigasi bencana
8. Melakukan aksi mitigas bencana di sekolaj

67 | P a g e
I. MENJELASKAN DASAR – DASAR RESPON DAN MITIGASI BENCANA

A. Kerantanan adalah karakteristik dan situasi sebuah masyarakat, sistem, atau aset
yang membuat mereka mudah terkena dampak merugikan dari sebuah bahaya atau
dampak.

B. Kapasitas adalah kemampuan daerah dan masyarakat untuk melakukan tindakan


pengurangan ancaman dan potensi kerugian akibat bencana secara terstruktur,
terencana dan terpadu.

C. Ancaman adalah potensi mengalami bencana yang dapat berdampak pada korban


jiwa, cedera, atau kehilangan/kerusakan materi. Potensi bencana dikarakteristikkan
lokasi, intensitas, frekuensi, dan kemungkinan yang dapat terjadi.

D. Pengertian Resiko
Resiko adalah bahaya, akibat, atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat
sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam
bidang asuransi, resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di
mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan
suatu kerugian.

1. Apa saja macam macam resiko?


a. Resiko Banjir
b. Resiko Longsor
c. Resiko Gempa
d. Resiko Angin ribut
e. Resiko Tsunami.

2. Bagaimana mengenali resiko di sekitar kita ?


Kenali sekitar kita akan ancaman yang ada, misalnya banjir, longsor dll.
Dengan mengenali resiko di sekitar kita maka kita bisa membuat rencana
pengurangan resiko bencannya.

3. Bagaimana dalam mengurangi Resiko Bencananya ?


Setelah kita mengetahui ancaman dan resiko yang ada di sekitar kita maka
kita membuat perencanaan pengurangan resiko bencana dengan
meningkatkan kapasitas dan mengurangi kerentanan.

E. Jenis-jenis bencana: alam, non alam, dan sosial.


Bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh perubahan alam, jadi bersifat
alami. Contohnya: gunung meletus, tsunami.
Bencana non alam adalah bencana yang bukan disebabkan oleh perubahan alam,
misalnya adalah kebakaran, wabah penyakit menular. Sedangkan bencana sosial
adalah bencana yang disebabkan adanya pergesekan dalam hubungan sosial,
misalnya kekerasan yang terjadi saat demonstrasi berlangsung, konflik antar suku
dan agama.
Gambar xx Gunung Meletus Gambar xx. Bencana

68 | P a g e
F. Dampak dan resiko bencana:
Bencana membawa banyak kerugian bagi kita. Secara fisik kita mungkin menjadi
sakit, terluka, ataupun merasa cemas dan takut.

Selain dampak terhadap fisik, kita juga mengalami dampak sosial. Misalnya,
bencana membuat kita sulit bertemu dengan orang lain, atau membuat
pertemanan menjadi renggang.

Bencana juga membawa dampak yang berkaitan dengan orang dan kebendaan.
Sebagai contoh, seringkali kita melihat orang kehilangan rumah dan isinya, atau
kehilangan benda berharga lainnya, bahkan kehilangan nyawa orang yang disayangi.

Lingkungan juga terdampak oleh bencana. Hal yang sering kita lihat adalah tanah
longsor menyebabkan jalan terpecah, atau gempa bumi meruntuhkan banyak
bangunan.

G. Menyelamatkan diri saat bencana:


Saat terjadi bencana, kita harus berupaya menyelamatkan diri. Upaya-upaya
penyelamatan diri dapat bervariasi, mulai dari memberikan tanda bahwa kita
berada dalam bahaya sehingga orang lain datang menolong, bersembunyi di bawah
meja, mencari pegangan yang kokoh, ataupun bergegas menuju titik kumpul.

Ketika hendak menyelamatkan diri, kita tidak boleh membawa banyak barang atau
harta benda. Prioritas adalah pada keselamatan diri dan bukan harta benda.

Demikian juga, jika dalam situasi bencana kita melihat ada orang lain yang perlu
ditolong, maka kita perlu memastikan dulu bahwa kondisi kita aman. Hendaknya
kita menolong diri sendiri dulu, baru menolong orang lain.

Selain itu, kita juga perlu menunjukkan sikap tertib dalam menyelamatkan diri
sedapat mungkin. Misalnya jika kita berada dalam ruangan kecil dan terbatas, jika
kita berada di tangga, maka kita harus menjaga keselamatan kita dan orang lain,
dengan cara bersikap tertib dan tidak mencelakakan orang lain (contoh: tidak
saling mendorong di tangga karena berdesak-desakan, tidak berkelahi di pintu
karena ingin segera keluar).

69 | P a g e
H. Tanda Bahaya dan Tanda Peringatan dini

Gambar xxx. Ketongan

Gambar xx. SIrine

70 | P a g e
Gambar xx. Jalur Evakuasi

Gambar xx Titik Kumpul

71 | P a g e
II. MELAKUKAN AKSI MITIGASI BENCANA DI SEKOLAH

A. Pengertian Resiko
Resiko adalah bahaya, akibat, atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat
sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam
bidang asuransi, resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di
mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan
suatu kerugian.

B. Apa saja macam macam resiko?


1. Resiko Banjir
2. Resiko Longsor
3. Resiko Gempa
4. Resiko Angin ribut
5. Resiko Tsunami.

C. Bagaimana mengenali resiko di sekitar kita ?


Kenali sekitar kita akan ancaman yang ada, misalnya banjir, longsor dll. Dengan
mengenali resiko di sekitar kita maka kita bisa membuat rencana pengurangan
resiko bencannya.

Gambar xxx tanda bahaya/risiko

72 | P a g e
Resiko Bencana

Gambar xxx tanda bahaya/risiko

73 | P a g e
Gambar xxx tanda bahaya/risiko

D. Bagaimana dalam mengurangi Resiko Bencananya ?


Setelah kita mengetahui ancaman dan resiko yang ada di sekitar kita maka kita
membuat perencanaan pengurangan resiko bencana dengan meningkatkan
kapasitas dan mengurangi kerentanan.

E. Kerangka Perencanaan Pengurangan Risiko Bencana :

a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Kesepakatan
d. Peta jalur evakuasi

74 | P a g e
MODUL PELATIHAN
SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION
AND DISASTER RISK REDUCTION BAGI SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA (SMALB)

MENGAPLIKASIKAN
KEPEMIMPINAN DASAR
SEBAGAI DUTA PMI DAN
SOIna DALAM MENGAJAK
ORANG LAIN UNTUK TERLIBAT
DI SETIAP KEGIATAN PMI DAN
SOIna

75 | P a g e
MENGAPLIKASIKAN CARA MENJAGA KEBERSIHAN DAN KESEHATAN ALAT
REPRODUKSI DENGAN BERPERILAKU AMAN
A. PENDAHULUAN
Unit Kompetensi ini berhubungan dnegan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengaplikasikan kepemimpinan dasara
sebagai duta PMI dan SOIna dalam mengajak orag lain untuk terlubat di
setiap kegiatan PMI dan SOIna.
Unit ini dapat digunakan dalam kepemimpinan dasara sebagai duta PMI dan
SOIna dalam mengajak orag lain untuk terlubat di setiap kegiatan PMI dan
SOIna. Keterampilan dan sikap kerja dalam unit sudah menjadi bagian dari
kriteria unjuk kerja atau indikator capain pembelajaran.

B. TUJUAN ISNTRUKSIONAL KHUSUS


Berdasarkan kompetensi unit ini adalah peserta dapat:
1. Menjelasakan Peran PMI dan SOIna
2. Menjelaskan tugas sebagai Duta PMI dan SOIna
3. Menjelasakan cara menjad relawan saat sesi Olahraga rutin/Kompetisi
4. Menjelaskan Manajemen Pembinaan PMR dan Keanggotaan PMR
5. Menjelaskan pendekatan karater PMR dalam pelaksanaan Tri Bakti PMR
6. Melakukan tugas yang diberikan sebagai duta PMI dan SOIna
7. Dapat mengurus dirinya sendiri/ Mengaplikasikan bina diri dan
problem solving
Dapat melakukan pemecahan masalah yang dihadapi/
Mengaplikasikan bina diri dan problem solving
8. Dapat Mengindentifikasi situasi baik dan buruk Mampu memahami
situasi yang tidak baik, dan mengimplementasikan upaya peduli diri
Dapat Mengidentifikasi bantuan yang ada di sekitar/ Mampu memahami
situasi yang tidak baik, dan mengimplementasikan upaya peduli diri
9.

76 | P a g e
I. MENJELASKAN PERAN PMI DAN SOIna

A. PALANG MERAH INDONESIA

PMI adalah Organisasi kemanusiaan yang berstatus badan hukum


berbentuk perhimpunan nasional untuk menjalankan kegiatan
Kepalangmerahan sesuai dengan konvensi jenewa tahun 1949
yang diundangkan dengan undang-undang nomor 1 tahun 2018
tentang Kepalangmerahan (Lembaga Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6180) dan peraturan Pemerintah nomor 7 tahun
2019 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang nomor 1
tahun 2018 tentang Kepalangmerahan (Lembaga Negara Republik
Indonesia tahun 2019 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6317).

1) Visi PMI:

Terwujudnya PMI yang Profesional dan Berintegritas serta


Bergerak Bersama Masyarakat

2) Misi PMI:
a) Menjaga Reputasi Organisasi PMI di tingkat nasional dan
internasional
b) Menjadi organisasi kemanusiaan terdepan yang
memberikan layanan berkualitas kepada masyarakat
c) Meningkatkan integritas dan kemadirian organisasi melalui
Kerjasama strategis yang berkesinambungan dengan
pemerintah, swasta, mitra gerakan, masyarakat, dan
pemangku kepentingan lainnya di semua tingkatan

3) Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah

77 | P a g e
Gambar xxx. 7 Prinsip Dasar
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah

4) Tugas dan Fungsi PMI:


a) Memberikan bantuan
kepada korban Konflik
Bersenjata, kerusuhan,
dan gangguan
keamanan lainnya;
b) Memberikan
pelayanan darah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c) Melakukan pembinaan relawan

78 | P a g e
d) Melaksanakan Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan
dengan Kepalangmerahan
e) Menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan
kegiatan Kepalangmerahan
f) Membantu dalam penanganan musibah dan/atau bencana
di dalam dan di luar negri;
g) Membantu pemberian pelayanan Kesehatan dan social;
serta
h) Melaksanakan tugas kemanusiaan lainnya yang diberikan
oleh Pemerintah;

B. SOIna

SOIna adalah Perkumpulan nirlaba di bidang olahraga khusus bagi


Penyandang Disabilitas Intelektual yang bersifat independen,
terbuka, dan profesional.

1) Visi SOIna

Menjadikan Penyandang Disabilitas Intelektual sebagai warga


negara yang berguna dan produktif, diterima, dihargai dan
diakui sebagai bagian dari masyarakat

2) Misi SOIna:

a) Meningkatkan kebugaran fisik, melatih kedisiplinan dan


keberanian, menunjukkan kemampuan dan keahlian,
memperoleh persahabatan dan kegembiraan bagi para
Penyandang Disabilitas Intelektual di Indonesia;
b) Melaksanakan pelatihan dan kompetisi olahraga khusus
Penyandang Disabilitas Intelektual sepanjang tahun secara
profesional, sistematis, terdesentralisasi dan
berkesinambungan;
c) Mengembangkan kuantitas dan meningkatkan kualitas
pelatih, wasit dan juri di bidang olahraga khusus
Penyandang Disabilitas Intelektual;

79 | P a g e
d) Menumbuh-kembangkan dan membina klub-klub olahraga
khusus Penyandang Disabilitas Intelektual di kabupaten dan
kota, di seluruh Indonesia;
e) Meningkatkan pemahaman dan peran keluarga, relawan,
masyarakat, dunia usaha dan pemerintah guna menjamin
kesinambungan dan perkembangan SOIna.

3) Arti Lambang SOIna

Gambar xxx. Arti


Lambang SOIna

4) Tugas dan Fungsi


SOIna:
a)
Melaksanakan Sensus Anggota SOIna (Atlet/ Mentor/ Pelatih/
Relawan/ Orang Tua) di semua tingkatan kepengurusan
SOIna (pusat/ provinsi/ kabupaten/ kota & clubs), yang
telah berdiri dan terakreditasi (memiliki SK Pengukuhan) di
seluruh Indonesia
b) Mengukuhkan kembali kepengurusan SOIna provinsi
berstatus demisioner dan mengembangkan kepengurusan
SOIna kabupaten/ kota & clubs yang potensial, di seluruh
Indonesia secara bertahap, berjenjang dan berkelanjutan
c) Melakukan penyuluhan dan pelatihan (on line), strategi
mewujudkan Visi Global: Masyarakat yang Inklusif melalui
berbagai kegiatan olahraga/ non-olahraga, kepada para

80 | P a g e
pelatih, mentor, relawan dan keluarga di SOIna kabupaten/
kota se-Indonesia;
d) Menyelenggarakan Pekan Special Olympics Nasional
(PeSONas), dengan peserta para Atlet dari SOIna provinsi
dan SOIna kab/ kota yang terakreditasi oleh SOIna Pusat
e) Mengikuti SO World Winter Games di Kazan, RUSIA, dan SO
World Summer Games di Berlin, JERMAN serta
menyelenggarakan PELATNAS terkait
f) Menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) SOIna
2020 serta Musyawarah Nasional (MUNAS) SOIna Ke-7

II. MENJELASKAN TUGAS SEBAGAI DUTA PMI DAN SOIna

A. Tugas Relawan PMI dan SOIna


1) Meminta bantuan dan tahu siapa yang harus dihubungi saat
terjadi kecelakaan atau keadaan darurat baik di lingkungan
sekolah maupun rumah
2) Dapat mengobati luka ringan menggunakan alat baik karena
benda tajam atau paparan panas
3) Mempraktikan cara menjaga kebersihan dan kesehatan diri
melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) diantaranya
mencuci tangan dengan benar sebelum dan setelah
beraktivitas, menggosok gigi dan mengkonsumsi makanan
bernutrisi dan bergizi seimbang
4) Mengenali alat reproduksi dan fungsinya, mengenali
perubahan fisik saat pubertas dan menjaga kebersihan alat
kelamin
5) mengetahui penyakit infeksi seksual
6) Memahami sentuhan aman dan tidak aman
7) dapat menolong teman terdekatnya jika terjadi kondisi
kedaruratan / situasi krisis
8) membawa alat peringatan sederhana (eq. pluit, senter)
sebagai penanda ketika merasa terancam atau melihat akan
terjadinya bahaya
9) dapat melakukan tindakan dini dan mengikuti petunjuk pada
saat kejadian bencana/kedarurataan terjadi

81 | P a g e
10) Menjadi relawan/Duta PMI dan Soina

B. Kompetensi Relawan PMI dan SOIna


a) Mengaplikasikan cara/teknik pertolongan pertama
b) Mengaplikasikan cara menjaga kebersihan dan kesehatan
diri
c) Mengaplikasikan cara menjaga kebersihan dan kesehatan
alat reproduksi dengan berperilaku aman
d) Mengaplikasikan cara –cara mitigasi bencana dan mengikuti
petunjuk dalam melakukan tindakan dini pada saat kejadian
bencana/kedaruratan
e) Mengaplikasikan kepemimpinan dasar sebagai duta PMI dan
SOINa dalam aksi sport for inclusion, health promotion &
disaster risk reduction

III. MENJELASKAN CARA MENJADI RELAWAN SAAT SESI OLAHRAGA


RUTIN/KOMPETISI

IV. MENJELASKAN MANAJEMEN PEMBINAAN PMR DAN KEANGGOTAAN


PMR
A. Apa sih itu PMR (Palang Merah Remaja) ?
Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah pembinaan dan
pengembangan anggota remaja PMI, yang selanjutnya disebut
PMR.
Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang
kesehatan, siaga bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta
mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Kegiatan PMR merupakan kegiatan ekstrakurikuler, yang jika
dilaksanakan di sekolah berkoordinasi dengan OSIS, atau bagi
instasi/kelompok remaja di luar sekolah yang berminat untuk
membentuk unit PMR.

82 | P a g e
Fokus kegiatan PMR bersifat pengembangan dan pembinaan
karakter untuk mendorong remaja menjadi agen perubahan bagi
teman-teman sebaya dan lingkungannya.
B. Apa Kriteria menjadi Anggota PMR ?
1) Remaja berusia 10 – 12 tahun atau setingkat SD/MI/SDLB
sederajat disebut PMR Mula.
2) Remaja berusia 12 – 15 tahun atau setingkat SMP/MTS/SMPLB
sederajat disebut PMR Madya
3) Remaja berusia 15 – 17 tahun atau setingkat
SMU/SMK/MA/SMALB sederajat dapat disebut PMR Wira

C. Apa Kriteria menjadi Anggota PMR Berkebutuhan Khusus ?


1) Remaja berusia 10 - 18 tahun atau setingkat SDLB sederajat
disebut PMR Mula.
2) Remaja berusia 18 – 21 tahun atau setingkat SMPLB sederajat
disebut PMR Madya
3) Remaja berusia 21 - 25 tahun atau setingkat SMALB sederajat
dapat disebut PMR Wira
*untuk kriteria sebaiknya harus disesuaikan

D. Apa Syarat Menjadi Anggota PMR


1) Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing yang
sedang berdomisili di wilayah Indonesia
2) Terbuka untuk seluruh agama, ras, golongan, maupun mereka
yang mempunyai keterbatasan fisik
3) Berusia 10 tahun sampai dengan 17 tahun, belum menikah,
atau seusia siswa SD/MI s/d SMU/MA atau yang sederajat
4) Mendapatkan persetujuan orang tua/wali
5) Bersedia mengikuti orientasi, pelatihan, dan pelaksanaan
kegiatan kepalangmerahan

E. Peran dan Fungsi PMR

1) Mendiseminasikan nilai – nilai kepalangmerahan


2) Menjaga nama baik organisasi PMI
3) Memiliki peran sebagai pusat pembinaan remaja
sebaya/generasi muda
4) Sebagai agen perubahan
5) Meningkatkan keterampilan hidup aman dan sehat

83 | P a g e
6) Berbakti kepada masyarakat baik di lingkungan sekolah
maupun lingkungan tempat tinggal
a. Mempererat persahabatan nasional dan internasional

V. MENJELASKAN PENDEKATAN KARAKTER PMR DALAM PELAKSANAAN


TRI BAKTI PMR

A. Perekrutan
1) Tujuan Perekrutan :
a) Meningkatkan jumlah unit PMR dan jumlah anggota PMR
b) Memastikan Sekolah yang akan dituju memiliki guru
pembina

2) Syarat dan Ketentuan Perekrutan Anggota Baru PMR

a) Memenuhi pesryaratan Kriteria Aggota


b) Mengisi formulir pendaftaran dan mengumpukan foto 2 x
3cm sebanyak 3 lembar untuk KTA PMR. Formulir
diserahkan kepada Pembina PMR di unit PMR masing-
masing, untuk selanjutnya disampaikan kepada PMI
Kabupaten/Kota Palang Merah Indonesia setempat (format
formulir terlampir pada lampiran 5)
c) PMI Kabupaten/Kota melakukan kordinasi pendataan MIS
dengan PMI Provinsi
d) Calon anggota PMR mengikuti orientasi kepalangmerahan
dengan materi pengenalan PMI dan pengenalan PMR
e) Penetapan anggota PMR oleh PMI Kabupaten/Kota melalui
pengukuhan/pelantikan anggota.
f) Kegiatan pelantikan/pengukuhan dilakukan dengan
menjunjung tinggi norma, etika, menghindari eksploitasi
fisik, anti kekerasan, anti pelecehan, non diskriminasi dan
memperhatikan hak-hak perlindungan anak. Intinya adalah
kegiatan PMR menjadi tempat aman bagi anak dan remaja.
g) Anggota PMR mendapatkan KTA yang dikeluarkan oleh PMI
Kabupaten/kota

B. Pelatihan
1) Tujuan :

84 | P a g e
Proses pelatihan bertujuan untuk meningkatan kualitas dan
mengembangkan karakter kepalangmerahan anggota PMR
dengan pendekatan sebaya sehingga dapat melaksanakan Tri
Bakti PMR. Selain itu menguatkan karakter (kualitas positif)
anggota PMR untuk meningkatkan ketrampilan hidup sehat
dan menjadi calon relawan. Sehingga sebelum mereka terlibat
dalam kegiatan Tri Bakti PMR, setiap anggota PMR
mendapatkan pelatihan terlebih dahulu.
2) Materi Pelatihan PMR yang akan diberikan

Materi Pelatihan untuk setiap tingkatan secara garis besar


sebagaimana tercantum bawah ini, detail
a) Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional
b) Kepemimpinan, Non Diskriminasi dan Keberagaman
c) Kesehatan Remaja
d) Kesehatan Remaja
e) Perawatan Keluarga Bersih dan Sehat
f) Pertolongan Pertama
g) Donor Darah
h) Kesiapsiagaan Bencana

3) Waktu Pelaksanaan Pelatihan

a) Untuk PMR Mula


Proses pelatihan dimulai dari kelas I s/d kelas IV, dengan
penyesuaian materi bertahap untuk masing-masing
tahunnya. Ketika duduk di kelas V dan awal kelas VI adalah
implementasi kegiatan Tri Bakti.

b) PMR Madya dan Wira


Untuk tingkat Madya dan Wira pelatihan PMR dilaksanakan
di tahun pertama keanggotaan atau kelas 7 dan kelas 10.
Mengingat di tahun kedua dan sebagian dari tahun ketiga
keanggotaan PMR, anggota PMR berperan sebagai
peer/pendidik sebaya teman-temannya yang memasuki
masa tahun pertama menjadi anggota PMR, dan
mempersipakan serta melaksanakan Tri Bakti PMR. Estimasi
untuk melaksanakan pelatihan sesuai dengan kurikulum
dalam 1 (satu) tahun berjalan adalah antara 7 - 8 bulan

85 | P a g e
efektif. Tentunya bervariasi untuk masing-masing tingkatan,
menyesuaikan dengan kalender pendidikan, berintegrasi
dengan kegiatan-kegiatan tertentu, maupun waktu-waktu
yang telah disepakati bersama antara PMI Kabupaten/Kota
dengan unit PMR

c) Hari dan jam pelatihan rutin dalam setiap bulannya


menyesuaikan dengan kebijakan sekolah dan berkordinasi
dengan PMI Kabupaten/Kota

4) Sumber Daya Pelatihan


a) Fasilitator dari PMI
b) Guru Pembina Sekolah
c) Pelatih-2 Bidang
d) Narasumber terkait yang dibutuhkan

C. TRI BAKTI PMR


1) Tujuan :
Mengimplemtasikan Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang
Merah Dan Bulan Sabit Merah Internasional.
Membentuk remaja berkarakter dan berjatidiri pancasila
menjadi karakter positif bercirikan kepalangmerahan dan
menjadikan PMR sebagai peer atau pendidik sebaya dan agen
perubahan remaja dalam hal PHBS (Perlilaku Hidup Bersih dan
Sehat), keselamatan di jalan raya, sekolah aman, dan cinta
kasih serta perdamaian

2) Siapa Penyelenggaran TRI BAKTI PMR

Keterlibatan anggota remaja PMI dalam kegiatan Tri Bakti


PMR disesuaikan dengan kompetensi dan ketertarikan
mereka, serta kebutuhan PMI dan remaja. Dalam merancang
dan melaksanakan kegiatan, tentu saja mereka memerankan
fungsi yang berbeda-beda:

 PMR Mula berfungsi sebagai peer leadership, yaitu dapat


menjadi contoh/model ketrampilan hidup sehat,
keselamatan di jalan raya, sekolah aman, dan cinta kasih
serta perdamaian bagi teman sebaya

86 | P a g e
 PMR Mayda berfungsi sebagai peer support, yaitu
memberikan dukungan, bantuan, semangat kepada teman
sebaya agar meningkatkan ketrampilan hidup sehat,
keselamatan di jalan raya, sekolah aman, dan cinta kasih
serta perdamaian
 PMR Wira berfungsi sebagai peer educator, yaitu pendidik
sebaya ketrampilan hidup sehat, keselamatan di jalan raya,
sekolah aman, dan cinta kasih serta perdamaian

3) Sasaran TRI BAKTI

a. Anggota PMR
Anggota PMR yang terlibat adalah Anggota PMR Unit
Tersebut dan Unit PMR lainnya yang berada pada tahun
pertama keanggotaan PMR.
b. Warga Sekolah
Adalah orang yang ada di sekolah dengan memiliki tujuan
tertentu. Contoh : Guru, kepala sekolah dan seksi-
seksinya, siswa, karyawan, komite sekolah
c. Masyarakat
Adalah orang-orang yang ada di sekitar lingkungan sekolah
diluar sistem sekolah seperti masyarakat di sekitar
lingkungan sekolah

4) Contoh-2 Kegiatan TRI BAKTI

VI. MELAKUKAN TUGAS YANG DIBERIKAN SEBAGAI DUTA PMI DAN SOIna
A. Tugas Relawan PMI dan SOIna
11) Meminta bantuan dan tahu siapa yang harus dihubungi saat
terjadi kecelakaan atau keadaan darurat baik di lingkungan
sekolah maupun rumah
12) Dapat mengobati luka ringan menggunakan alat baik karena
benda tajam atau paparan panas
13) Mempraktikan cara menjaga kebersihan dan kesehatan diri
melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) diantaranya
mencuci tangan dengan benar sebelum dan setelah
beraktivitas, menggosok gigi dan mengkonsumsi makanan
bernutrisi dan bergizi seimbang

87 | P a g e
14) Mengenali alat reproduksi dan fungsinya, mengenali
perubahan fisik saat pubertas dan menjaga kebersihan alat
kelamin
15) mengetahui penyakit infeksi seksual
16) Memahami sentuhan aman dan tidak aman
17) dapat menolong teman terdekatnya jika terjadi kondisi
kedaruratan / situasi krisis
18) membawa alat peringatan sederhana (eq. pluit, senter)
sebagai penanda ketika merasa terancam atau melihat akan
terjadinya bahaya
19) dapat melakukan tindakan dini dan mengikuti petunjuk
pada saat kejadian bencana/kedarurataan terjadi
20) Menjadi relawan/Duta PMI dan Soina

B. Kompetensi Relawan PMI dan SOIna


f) Mengaplikasikan cara/teknik pertolongan pertama
g) Mengaplikasikan cara menjaga kebersihan dan kesehatan
diri
h) Mengaplikasikan cara menjaga kebersihan dan kesehatan
alat reproduksi dengan berperilaku aman
i) Mengaplikasikan cara –cara mitigasi bencana dan mengikuti
petunjuk dalam melakukan tindakan dini pada saat kejadian
bencana/kedaruratan
j) Mengaplikasikan kepemimpinan dasar sebagai duta PMI dan
SOINa dalam aksi sport for inclusion, health promotion &
disaster risk reduction

VII. MENGAPLIKASIKAN BINA DIRI DAN PROBLEM SOLVING


A. PEMIMPIN
1) Pengertian Pemimpin
Pemimpin adalah seseorang yang dapat memberikan
pengaruh dan motivasi kepada diri sendiri maupun orang lain.

2) Karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin


a) Peduli
b) Kreatif
c) Mau bekerjasama
88 | P a g e
d) Adil
e) Rela memaafkan
f) Jujur
g) Bersahabat dan ceria
h) Berkomunikasi
i) Bertanggung jawab
j) Mengutamakan keselamatan,kebersihan, dan kesehatan

B. KERJASAMA

1) Pengertian Kerjasama
Kerjasama adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan
bersama

2) Manfaat kerjasama
a) Kita bisa menyelesaikan tugas dengan waktu yang lebih
cepat
b) Pekerjaan yang berat menjadi lebih ringan
c) Kita bisa menjadi lebih akrab dengan teman

3) Faktor pendukung kerjasama


a) Masing-masing pihak menghargai kekurangan dan
kelebihan masing-masing
b) Sama-sama paham tujuan kerjasama
c) Terbuka
d) Ada yang mau jadi koordinator

4) Faktor penghambat kerjasama


a) Tidak bertanggungjawab
b) Mau menang sendiri atau egois
c) Curiga atau suka mencurigai
d) Tidak bisa membedakan antara kerjasama dengan sama-
sama kerja

Membentuk kelompok juga akan memudahkan kerja sama. Tapi


sebelum berkelompok, kita harus sepakati tujuan yang akan kita
capai bersama. Setelah masing-masing tau apa tujuan bersama

89 | P a g e
yang akan dicapai, tentu saja perlu seorang yang akan
mengkoordinir dan mengarahkan kita ke tujuan yang sudah kita
sepakati. Nah orang itu adalah pemimpin kita. Kelompok yaitu
kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi kearah tujuan bersama.

C. KOMUNIKASI

1) Pengertian komunikasi
Komunikasi adalah menyampaikan pesan dari seseorang
kepada orang lain

2) Unsur-unsur yang harus ada dalam komunikasi

Gambar xxx. Unsur – unsur dalam komunikasi

3) Hal yang mendukung komunikasi


a) Kenali diri sendiri.
b) Kenali orang lain
c) Mau mendengarkan.
d) Memberi pernyataan yang jelas.
e) Memberi umpan balik
f) Mau membuka diri

4) Hal yang menghambat komunikasi


a) Egois.
b) Pemarah.
c) Lingkungan yang buruk
d) Membeda-bedakan status sosial
e) Permusuhan

90 | P a g e
Gambar xxx. Komunikasi kekerasan

D. MENDENGARKAN AKTIF
Mendengarkan aktif adalah mengabdikan perhatian penuh kepada
pembicara dan memberikan respon yang bijaksana terhadap apa
yang mereka katakan sesudahnya

1) Cara meningkatkan ketrampilan mendengarkan aktif

a) Hadapi pembicara
Jangan melihat ponsel, jam tangan, atau orang lain.
Lihatlah siapa pun yang berbicara, bahkan jika mereka
tidak melihat anda seperti dalam kasus kuliah atau
seminar.

b) Gambar Apa yang Dikomunikasikan


Model visual dan mental terbentuk secara alami di pikiran
anda ketika anda mendengar informasi. Ini normal, dan
merupakan tanda bahwa semua indra anda terlibat dalam
menganalisis apa yang dikatakan orang lain. Ingat kata
kunci, tanggal, frasa, dan detail lainnya untuk membantu
membentuk gambar yang lebih jelas dari cerita orang lain.

c) Tahan Putusan
Terkadang, orang hanya mendengarkan untuk membantu
mereka merumuskan respons. Itu tidak aktif
mendengarkan. Mendengarkan dengan penuh perhatian
91 | P a g e
berarti tetap netral, dan tidak membentuk pendapat apa
pun tentang apa yang disampaikan pembicara sampai
mereka selesai berbicara.
Tidak dapat dihindari untuk merasa negatif terhadap ide
orang lain dari waktu ke waktu, tetapi jangan terlalu lama
merenungkan perasaan ini. Jangan mengeluh dalam hati
dan berkata, "Tentu saja, itu tidak akan berhasil!" Karena
perhatian dan pemahaman anda tentang ide pembicara
akan dikompromikan segera setelah anda menuruti
sentimen negatif ini. Ingat, pendengar yang baik terbuka
untuk gagasan baru bahkan yang bertentangan dengan
keyakinan mereka.

d) Jangan Mengganggu
Menginterupsi orang yang berbicara dengan anda tidak
hanya membuat anda kasar, tetapi juga membatasi anda
menyerap informasi yang disampaikan kepada anda.
Jangan menyelesaikan kalimat orang lain, bahkan jika anda
pikir anda tahu apa yang akan mereka katakan. Pencabut
kalimat sering membuat kesalahan karena mereka
mengikuti jalan pikiran mereka sendiri — bukan pembicara.
Simpan pertanyaan dan argumen balik anda untuk nanti,
bahkan jika pembicara sedang membahas subjek yang
tepat dari pertanyaan anda. Menginterupsi seseorang di
tengah-tengah penjelasan dapat menyebabkan mereka
kehilangan pemikiran, dan di samping itu, ada
kemungkinan bahwa pertanyaan atau kontra-argumen
anda akan dibahas nanti dalam penjelasan mereka
sehingga anda tidak perlu menyela mereka terlebih dahulu.

e) Refleksikan dan Klarifikasi


Mencerminkan dan mengklarifikasi adalah dua cara untuk
memastikan bahwa anda dan pembicara berada di
halaman yang sama.
berarti mengulangi apa yang orang lain katakan dengan
kata-kata anda sendiri untuk mengonfirmasi bahwa anda
memahami pesan mereka, sementara mengklarifikasi

92 | P a g e
berarti mengajukan pertanyaan yang menyelidik untuk
menjernihkan kesalahpahaman potensial. Kedua teknik
bekerja bahu membahu untuk membuat pembicara
merasa didengar, dan memastikan bahwa tidak ada yang
hilang dalam terjemahan.

Contoh pernyataan klarifikasi dan refleksi:


 "Jadi aku dengar kamu berkata ...."
 "Aku mengerti bahwa kamu merasakan ..."
 "Mundur satu detik, apa maksudmu dengan ...?"
 "Apa yang kamu anggap sebagai ...?"

f) Ringkaslah
Meringkas mirip dengan merefleksikan, kecuali bahwa
ketika anda meringkas anda membuat jelas bahwa anda
akan pindah dari topik anda saat ini. Ketika anda
merangkum, anda hanya menjelaskan poin utama dari
keseluruhan topik pembicara, detail menit yang mungkin
harus anda perjelas sebelumnya tidak lagi penting di
bagian percakapan ini.

g) Memberi tanggapan
Setelah memahami pembicaraan, berikan tanggapan

E. BINA DIRI
1) Pemahaman bina diri
Bina Diri bagi anak tuna grahita adalah Activity of Daily
Living (ADL) atau aktivitas kegiatan harian yang lebih
familiar dalam dunia Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK) dikenal dengan istilah “Bina Diri”. Bina Diri mengacu
pada suatu kegiatan yang bersifat pribadi, tetapi memiliki
dampak dan berkaitan dengan human relationship. Disebut
pribadi karena mengandung pengertian bahwa
keterampilan-keterampilan yang diajarkan atau dilatihkan
menyangkut kebutuhan individu yang harus dilakukan
sendiri tanpa dibantu oleh orang lain bila kondisinya
memungkinkan. Beberapa istilah yang biasa digunakan

93 | P a g e
untuk menggantikan istilah Bina Diri yaitu “Self Care”, “Self
Help Skill”, atau “Personal Management”.

Istilah-istilah tersebut memiliki esensi sama yaitu


membahas tentang mengurus diri sendiri berkaitan dengan
kegiatan rutin harian. Ditinjau dari arti kata: Bina berarti
membangun/proses penyempurnaan agar lebih baik, maka
Bina Diri adalah usaha membangun diri individu baik
sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial melalui
pendidikan di keluarga, di sekolah, dan di masyarakat
sehingga terwujutnya kemandirian dengan keterlibatannya
dalam kehidupan sehari-hari secara memadai.

Bila ditinjau lebih jauh, istilah Bina Diri lebih luas dari istilah
mengurus diri, menolong diri, dan merawat diri, karena
kemampuan bina diri akan mengantarkan siswa
berkebutuhan khusus dapat menyesuaikan diri dan
mencapai kemandirian.

2) Tujuan Bina Diri


Tujuan dari pada Bina Diri secara umum adalah agar siswa
berkebutuhan khusus dapat mandiri dengan tidak/kurang
bergantung pada orang lain dan mempunyai rasa tanggung
jawab. Sedangkan tujuan khususnya adalah:
 Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan siswa
dalam tatalaksana pribadi (mengurus diri, menolong
diri, merawat diri).
 Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan siswa
dalam berkomunikasi sehingga dapat
mengkomunikasikan keberadaan dirinya.
 Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan siswa
dalam hal sosialisasi.

94 | P a g e
3) Bina Diri Bagi Anak Tunagrahita
a) Kemampuan mengurus diri sendiri: menggosok gigi,
mandi, keramas, ke kamar kecil, vulva hygiene,
berpakaian, menyisir rambut, berhias, mencuci
pakaian, menyeterika, melipat, dan menggantung,
makan, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
memakai dan merawat sepatu
b) Kemampuan membersihkan lingkungan sekitar:
Membersihkan lingkungan dalam rumah:
membersihkan debu, menyapu lantai, mengepel lantai,
membersihkan alat-alat rumah tangga.
c) Membersihkan lingkungan sekitar rumah:
membersihkan halaman rumah, membuang sampah,
memelihara kebun, memetik hasil panen.
d) Tata cara bergaul dan bersikap dalam masyarakat: cara
mengucapkan salam dan ucapan terima kasih, cara
meminta maaf, memasuki/meninggalkan rumah orang
lain, meminta dan memberi bantuan orang lain,
berbicara dan mendengar bicara orang lain.

4) PEmbelajaran Bina Diri


Pembelajaran Bina Diri diajarkan atau dilatihkan pada
siswa mengingat dua aspek yang melatar belakanginya.
Latar belakang yang utama yaitu aspek kemandirian yang
berkaitan dengan aspek kesehatan, dan latar belakang
lainnya yaitu berkaitan dengan kematangan sosial budaya.

Beberapa kegiatan rutin harian yang perlu diajarkan


meliputi kegiatan atau keterampilan mandi, makan,
menggosok gigi, dan ke kamar kecil (toilet) merupakan
kegiatan yang sangat erat kaitannya dengan aspek
kesehatan seseorang. Kegiatan atau keterampilan
bermobilisasi (mobilitas), berpakaian dan merias diri
(grooming) selain berkaitan dengan aspek kesehatan juga
berkaitan dengan aspek sosial budaya.
a) Dalam menyusun rencana kegiatan pendidikan Bina
Diri diarahkan pada tiga hal yaitu :
95 | P a g e
 Pendidikan Bina Diri sebagai proses belajar dalam
diri. Anak harus diberikan kesempatan untuk belajar
secara optimal, kapan saja dan dimana saja.
Implikasinya terwujud dengan memberikan
kesempatan kepada anak untuk mendengarkan,
melihat, mengamati, dan melakukannya.
 Pendidikan Bina Diri sebagai proses sosialisasi.
Pendidikan Bina Diri bukan hanya untuk
mencerdaskan dan membuat anak terampil, tetapi
juga membuat anak menjadi manusia yang
bertanggung jawab.
 Pendidikan Bina Diri sebagai proses pembentukan
dan pengembangan diri anak kearah kemandirian.

b) Adapun strategi pelaksanaan program Bina Diri


didasarkan atas pendekatan pendekatan:
 Berorientasi pada kebutuhan anak dan
dilaksanakan secara integratif dan holistik.
 Lingkungan yang kondusif. Lingkungan harus
diciptakan sedemikian menarik dan
menyenangkan, dengan memperhatikan
keamanan dan kenyamanan anak dalam belajar.
 Menggunakan pembelajaran terpadu. Model
pembelajaran terpadu yang beranjak dari tema
yang menarik anak (centre of interest)
dimaksudkan agar anak mampu mengenal
berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi anak.
 Mengembangkan keterampilan hidup.
 Menggunakan berbagai media dan sumber belajar.
Media dan sumber belajar dapat berasal dari
lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang
sengaja disiapkan.
 Pembelajaran yang berorientasi pada prinsip-
prinsip perkembangan dan kemampuan anak.

96 | P a g e
c) Ciri-ciri pembelajaran ini adalah:
a. Siswa belajar dengan sebaik-baiknya apabila
kebutuhan fisiknya terpenuhi, serta merasakan
aman dan tentram secara psikologis.
b. Siklus belajar siswa berulang, dimulai dari
membangun kesadaran, melakukan penjelajahan
(eksplorasi), memperoleh penemuan untuk
selanjutnya anak dapat menggunakannya.
c. Siswa belajar melalui interaksi sosial dengan orang
dewasa dan teman sebayanya.
d. Minat siswa dan keingintahuannya memotivasi
belajarnya.
e. Perkembangan dan belajar siswa harus
memperhatikan perbedaan individual.
f. Siswa belajar dengan cara dari sederhana ke yang
rumit, dan tingkat yang termudah ke yang sulit.

d) Metode yang digunakan meliputi:


 Metode demonstrasi
 Pemberian tugas
 Simulasi
 Karyawisata

e) Penilaian
Penilaiannya berbentuk perbuatan karena yang dinilai
adalah kemampuan dalam praktek melakukan kegiatan
menolong diri sendiri, dan lisan karena sebelum
praktek siswa perlu mengenal alat, bahan, dan tempat
yang digunakan
F. PROBLEM SOLVING
Problem solving bagi anak berkebutuhan khusus/ tuna rungu
Setiap siswa berkebutuhan khusus terdapat perbedaan
individu yang memiliki keunikan tertentu demi tercapainya
tujuan perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial,

97 | P a g e
belajar (akademik) dan karir. Untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan dalam:
1) Mengenal dan memahami potensi dan kekuatan, dan
tugas perkembangannya
2) Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang
ada di lingkungannya
3) Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidup
dan pencapaian tujuan tersebut.
4) memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan
sendiri
5) Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan
dirinya, lembaga tempat bekerja dan masyarakat
6) Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari
lingkungannya
7) Mengembangkan seoptimal mungkin segala
potensi/kekuatannya yang dimilikinya secara tepat dan
teratur.

Seorang pembimbing siswa tuna grahita dalam menjalankan


tugasnya menuntut pemahaman secara utuh tentang
permasalahan dan kebutuhan siswa, pemahaman tentang
berbagai teori konseling sebagai dasar memahami individu
dari berbagai perspektif. Dan yang paling penting adalah
bagaimana pemahaman-pemahaman tersebut dapat
teraktualisasikan dan terinternalisasi dalam diri fasilitator
untuk diterapkan kepada siswa dalam hal ini adalah anak
berkebutuhan khusus.

Siswa seringkali mendapat masalah sebagai akibat langsung


kecacatan, tetapi disamping itu juga mereka mendapat
pula akibat tidak langsung. Dari kecacatannya, mereka
mendapat akibat langsung berupa hambatan aktivitas
perkembangannya.
Dari lingkungan, siswa terkadang mendapat pembatasan-
pembatasan, mereka juga dibatasi untuk melakukan aktivitas-

98 | P a g e
aktivitas, mereka mendapat perlakuan yang tidak semestinya
dari orangtua atau lingkungan masyarakat sekitarnya, dan
sebagainya.
Perlakuan-perlakuan yang diterima siswa berpeluang
menimbulkan rasa frustrasi pada diri siswa sehingga
rentetan frustrasi yang berkepanjangan tersebut akan
menjadi ancaman bagi seluruh perkembangan kepribadian
anak.
Berikut ini beberapa permasalahan siswa yaitu:
1. Pendidikan/akademik dalam mengikuti pendidikan, anak
berkebutuhan khusus banyak yang mengalami kesulitan
dalam menggunakan waktu, memahami kemampuan
akademik dasar (membaca, menulis dan berhitung),
perencanaan pendidikan lanjutan, cara belajar,
penyelesaian tugas-tugas, penggunaan sumber belajar, dan
pengembangan kreativitas.
2. Sosial Pribadi Masalah yang sering muncul dalam diri
siswa adalah hubungan dengan sesama teman,
penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan
masyarakat, penyelesaian konflik, pemahaman sikap dan
penerimaan diri (memahami kelebihan dan kekurangan),
penetapan pilihan dan pengambilan keputusan.
3. Permadalahan yg terkait dg motivasi yang rendah,
pemahaman kondisi lingkungan kerja, perencanaan dan
pengembangan ditempat kerja.
4. Keluarga Sebagai faktor eksternal, ada banyak
permasalahan pada siswa yang disebabkan pola atau
bentuk perlakuan yang tidak sesuai/semestinya dari
orang tua. Masalah yang muncul sebagai kurangnya
pemahaman dan penerimaan orangtua terhadap kondisi
anak adalah perilaku menolak, membatasi kesempatan
anak, membiarkan atau mengasingkan, terlalu melindungi,
dan permisif. Permasalahan-permasalahan tersebut di
atas membentuk dan mengkondisikan Anak
Berkebutuhan Khusus memanifestasikannya melalui
perilaku-perilaku yang tidak sesuai (maladaptif) dengan

99 | P a g e
tuntutan situasi yang ada (masyarakat normal). Perilaku
yang nampak pada siswa diakibatkan sebagai hasil
belajar yang keliru serta pengkondisian lingkungan
belajar yang tidak mendukung. Oleh karena itu
memungkinkan pendamping untuk berfokus pada tingkah
laku yang tampak, ketepatan dalam menyusun tujuan-
tujuan treatment, pengembangan rencana-rencana
treatment yang spesifik, dan evaluasi objektif atas hasil-
hasil terapi. Dengan harapan bahwa perilaku siswa
dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi
kondisi-kondisi belajar, dengan kata lain menghapus pola
pola tingkah laku maladaptif dan membantu klien
dalam mempelajari pola-pola tingkah laku yang
konstruktif dengan menggunakan prinsip penguatan
(reinforcement) sebagai suatu kreasi dalam upaya
memperkuat atau mendukung suatu perilaku yang
dikehendaki.

Filosopi yang berkembang pada pendidikan luar biasa


memandang siswa berkebutuhan khusus atau tuna rungu
sebagai individu yang berkembang secara utuh
sehingga pengoptimalan potensi mereka diarahkan
kepada upaya pemberian bantuan yang dirancang
dengan memfokuskan kepada kebutuhan, kekuatan, minat
dan issu-issu yang berkaitan dengan tahapan
perkembangan anak dan merupakan bagian penting dan
integral dari keseluruhan program pendidikan. Model
bimbingan konseling menempatkan anak sebagai target
layanan bimbingan konseling tidak hanya terbatas pada
perannya sebagai siswa di dalam organisasi sekolah, tetapi
dalam perannya sebagai anggota berbagai macam
organisasi kehidupan. Perubahan perilaku yang diharapkan
dan penyesuaian diri yang adaptif sebagai tujuan dari
perkembangan dapat tercapai jadi terjadi interaksi yang
sehat antara individu dan lingkungannya. Karenanya BK
seyogyanya diarahkan pada upaya-upaya untuk membantu
individu agar lebih menyadari dirinya dan caranya
100 | P a g e
merespon lingkungannya untuk mengembangkan makna
personal dari perilakunya bagi kehidupannya pada masa
kini dan mendatang.

VIII. MAMPU MEMAHAMI SITUASI YANG TIDAK BAIK DAN


MENGIMPLEMENTASIKAN UPAYA PEDULI DIRI

Siswa harus diberikan beberapa pemahaman tentang contoh


keadaan maupun situasi baik buruk yang akan mereka hadapi.
Beberapa anak tuna grahita menganggap hal-hal berbahaya
baginya tidak berpengaruh, karena mereka tidak bisa memahami
situasi baik dan buruk yang ada disekitarnya, sebagai contohnya
adalah mengekspresikan rasa bahagianyas dengan melukai orang
lain.

Pemahaman yang harus diberikan kepada siswa terkait hal ini


adalah dengan memberikan pengarahan secara langsung terkait
situasi yang dihadapi oleh mereka, hal ini juga bisa disampaikan
dengan beberapa contoh fisik misalnya membuang sampah pada
tempatnya, belajar kebiasaan antri, belajar mengendalikan diri
dengan tidak marah-marah ditempat umum dan sebagainya.

Siswa dinilai mampu mengerti situasi baik dan buruk terhadap


lingkungan sekitar jika:
 Siswa bisa mengatasi situasi dalam keadaan sedang bermasalah.
 Siswa tidak terpengaruh dengan situasi buruk disekitarnya.
 Siswa mampu mengendalikan dirinya dalam berbagai situasi
yang
terjadi disekitarnya.

A. Peduli diri
 Mengenali diri sendiri

Mengenali diri sendiri adalah langkah pertama untuk bisa


peduli pada diri sendiri.

101 | P a g e
 Yang perlu dikenali :
1) Hal-hal apa yang paling disukai (menimbulkan emosi
positif)
2) Hal-hal apa yang paling tidak disukai (menimbulkan emosi
negatif)
3) Hal-hal apa yang dianggap sebagai kekuatan
4) Hal-hal apa yang dianggap kelemahan
5) Hal-hal apa yang dianggap paling penting dalam hidup

Pengetahuan akan diri sendiri berfungsi sebagai “peta” dalam


diri, sehingga dapat diketahui mana area yang perlu didekati dan
mana area yang perlu dihindari.

Dalam hidup tidak terhindarkan ada saat-saatnya memasuki


bagian dari “peta” yang tidak disukai, namun dengan mengenali
diri dan tujuan diri maka kita tidak akan terperangkap dan
tersesat di area negatif dan dapat menuju tempat yang kita
inginkan dalam hidup.

B. Peduli diri sendiri


Peduli diri sendiri berarti menghargai dan menjaga keselamatan
dan kesehatan diri, juga memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
kita miliki agar dapat berfungsi dengan baik dan optimal.
Seringkali kali peduli diri sendiri juga memerlukan kedisiplinan
karena walau kita sudah menyadari batasan-batasan dan
kebutuhan-kebutuhan yang ada namun kita cenderung
mengabaikannya

1) Pengenalan Situasi Genting/Darurat:

102 | P a g e
 Peserta perlu mengetahui tipe-tipe dan contoh-contoh
situasi yang genting atau darurat yang mungkin mereka alami
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa termasuk bencana
alam, kecelakaan kecil, kecelakaan serius, sakit, dan
sebagainya.
 Peserta perlu diberikan pemahaman bahwa ada hal yang
dapat (atau perlu) mereka lakukan dalam situasi-situasi
tersebut, terutama dalam hal menghubungi orang lain untuk
meminta bantuan. Jenis-jenis bantuan (dan pihak-pihak
pemberi bantuan) dapat berbeda-beda sesuai situasi yang
terjadi.

2) Pengenalan prosedur yang dapat dilakukan dalam


menghadapi situasi genting/darurat
 Peserta perlu mengetahui orang-orang terdekat dengan
mereka yang dapat dihubungi dalam situasi-situasi ini,
maupun pihak-pihak di luar kehidupan keseharian mereka
yang dapat dihubungi sesuai situasinya (misalnya pihak
kepolisian, pemadam kebakaran, rumah sakit, dan
sebagainya, apabila memungkinkan).
 Peran yang dapat diambil oleh peserta dalam menghadapi
situasi-situasi ini dapat berbeda-beda, sesuai dengan
kemampuan masing-masing peserta.
Peserta perlu memahami bahwa hal pertama yang perlu
mereka perhatikan dalam menghadapi situasi-situasi darurat
adalah keselamatan mereka sendiri terlebih dahulu. Setelah
itu, sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta,
dikenalkan dengan hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk
membantu orang lain maupun untuk meminta bantuan dari
pihak lain, sesuai situasi yang dihadapi.

103 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

104 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai