Modul Pelatihan Buku Informasi 06072021
Modul Pelatihan Buku Informasi 06072021
1|Page
Cover Dalam
2|Page
Judul Buku
PROGRAM PELATIHAN SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION AND
DISASTER RISK REDUCTION BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR
BIASA (SMALB)
Kontributor
Leo Pattiasina Fransesca
Rofi Nurwasih Rofiah Sakti Endang
Mahfud dr. Abdul Muri,im
Catur Inne Kharisma
Doddy Alfitra Hanny
Safira dr. Eny
Nurista dr. Luthvi
Andri Meiske
Teguh Wibowo Herry Firmansyah
Dwi Handoko Wibisono R. Endro Teguh K
Editor
Denok Rahayu
Leo Pattiasina
Penerbit
Palang Merah Indonesia
Didukung oleh
Lambang PMI – Lambang SoIna
Ilustrasi/Desain
Cetakan ke
ISBN
3|Page
KATA PENGANTAR PMI
4|Page
KATA PENGANTAR SOINA
5|Page
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 6
DAFTAR GAMBAR 7
PROGRAM PELATIHAN SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION DAN DISASTER RISK
REDUCTION BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA (SMALB) 8
MENGAPLIKASIKAN KEPEMIMPINAN DASAR SEBAGAI DUTA PMI DAN SOIna DALAM MENGAJAK
ORANG LAIN UNTUK TERLIBAT DI SETIAP KEGIATAN PMI DAN SOIna 75
6|Page
DAFTAR GAMBAR
7|Page
PROGRAM PELATIHAN SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION AND
DISASTER RISK REDUCTION BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR
BIASA (SMALB)
A. PENDAHULUAN
Modul ini merupakan perankat pelatihan sebagai panduan instruksional
yang terutama digunakan bagi para penyelenggara sebagai acuan
persiapan dan penyelenggaraan pelatihan dan pelatih/fasilitator sebagai
acuan untuk proses belajar mengajar langkah demi langkah dan peserta
baik dalam pelatihan formal maupun belajar mandiri untuk membantu
menjadi kompeten untuk mencapai kualifikasi siswa SMALB sebagai duta
PMI dan SOIna. Duta PMI/SOIna adalah orang yang mempunyai
kompetensi (mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
sesuia dengan standar yang telah ditetapkan), memiliki sertifikat
pelatihan dan mendapat penugasan resmi sebagai duta PMI/SOIna
untuk melaksanakan tugas – tugas sebgaia duta PMI – SOIna.
Ruang LIngkup MOdul ini terdiri dari Buku Informasi, Buku Kerja dan
Buku Penilaian yang ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan
B. ACUAN NORMATIF
KKNI Level 2
1. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat,
dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta
menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah
pengawasan langsung atasannya
2. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual
bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih penyelesaian
yang tersedia terhadap masalah yang lazim timbul
3. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab membimbing orang lain.
8|Page
2. Mengaplikasikan cara menjaga kebersihan dan kesehatan diri
3. Mengaplikasikan cara menjaga kebersihan dan kesehatan alat
reproduksi dengan berperilaku aman
4. Mengaplikasikan cara-cara mitigasi bencana dan mengikuti petunjuk
dalam melakukan tindakan dini pada saat kejadian
bencana/kedaruratan
5. Mengaplikasikan kepemimpinan dasar sebagai duta PMI dan SOIna
dalam aksi sport for inclusion, health promotion & disaster risk
reduction
9|Page
MODUL PELATIHAN
SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION
AND DISASTER RISK REDUCTION BAGI SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA (SMALB)
MENGAPLIKASIKAN PERILAKU
HIDUP BERSIH DAN SEHAT
10 | P a g e
MENGAPLIKASIKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
A. PENDAHULUAN
Unit Kompetensi ini berhubungan dnegan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
kerja yang dibutuhkan dalam mengaplikasikan hidup bersih dan sehat.
Unit ini dapat digunakan dalam mengaplikasikan hidup bersih dan sehat pada
penyelenggara pelatihan. Keterampilan dan sikap kerja dalam unit sudah
menjadi bagian dari kriteria unjuk kerja atau indikator capain pembelajaran.
11 | P a g e
I. MENJELASKAN PENTINGNYA MENJAGA KEBERSIHAN DAN KESEHATAN DIRI
12 | P a g e
Dengan menjaga Kesehatan dan Kesehatan diri akan terhindar dari
berbagai macam penyakit. Kurangnya kepedulian dalam menjaga
kebersihan dan Kesehatan diri akan mengakibatkan seseorang menjadi
mudah terserang penyakit dan merasa tidak nyaman untuk memulai
aktivitas. Dengan semakin banyak mengetahui manfaat menjaga
kebersihan dan kesehatan, serta akibat yang ditimbulkan dari kurang
pedulinya kita menjaga kebersihan dan kesehatan, perubahan yang
diharapkan terjadi adalah adanya karakter positif remaja dalam menjaga
kebersihan dan kesehatan yang juga memberikan dampak kepada
keluarga, sekolah dan masyarakat.
13 | P a g e
A. Pengertian penyakit Infeksi
Penyakit infeksi adalah penyakit yang bisa ditularkan dari satu orang ke
orang lain. Infeksi disebabkan oleh berbagai jenis kuman.
Ada banyak jenis infeksi, yang menyebabkan berbagai macam penyakit,
termasuk diare, infeksi pernapasan, demam berdarah banyak lagi yang
lainnya.
14 | P a g e
Gambar xx. Orang Sakit Demam Berdarah
15 | P a g e
Kuman adalah organisme sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang.
1. Diare
Diare adalah ketika seorang anak (atau orang dewasa) mengalami
buang air besar (BAB) dengan tekstur lebih lunak atau lebih cair dari
biasanya sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari. Ini dapat
menyebabkan anak kehilangan begitu banyak cairan tubuh dan
mineral sehingga dia menjadi dehidrasi.
16 | P a g e
• Hanya minum air yang bersih dan aman – Ini berarti air
masak, menyaring atau mengolah air dengan klorin serta
menyimpannya dalam penampungan yang bersih.
• Makan makanan yang aman – mengkonsumsi makanan
serta jajanan yang bersih dan sehat
17 | P a g e
Melalui 3M Plus
1) Menguras : membersihkan/menguras tempat yang sering
menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air,
drum dan tempat penampungan air lainnya
2) Menutup : menutup rapat tempat-tempat penampungan air
seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat
diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam
tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor
3) Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai
ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk
memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang
bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk demam berdarah.
3. Covid-19
18 | P a g e
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus
penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2
a) Bagaimana Covid-19 ditularkan
1) Kontak langsung - melalui percikan ludah (droplet) penderita
saat bersin dan batuk
2) Kontak tindak langsung – melalui Permukaan atau barang yang
sudah terkontaminsasi oleh virus
3) Melalui Udara/aerosol (partikel virus berukuran kecil
melayang-layang di udara selama beberapa jam) dimungkinkan
dalam keadaan khusus dimana prosedur atau perawatan
suportif yang menghasilkan aerosol.
4) Riwayat kontak erat dengan pasien positif Covid-19 maupun
pasien probable
b) Apa saja Tanda dan Gejala Covid - 19
Gejala Umum:
1) Demam
2) Kelelahan
3) Batuk kering
4) Sesak napas
Gejala lainnya
1) Demam
2) Kelelahan
3) Batuk kering
4) Sesak napas
5) Hilang penciuman dan pembauan
6) Sakit tenggorokan
7) Rasa nyeri otot atau tubuh
8) hidung tersumbat/pilek
9) Nyeri kepala
10) Mual atau muntah
11) Diare
19 | P a g e
1) Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir atau
menggunakan hand sanitizer
2) Gunakan masker ketika sakit (masker bedah dianjurkan) serta
melakukan Isolasi mandiri di rumah sampai benar-benar
sembuh
3) Menerapkan etika batuk & bersin (Tutup mulut dan hidung
dengan lengan bagian dalam atau tisu ketika batuk/bersin)
4) Hindari menyentuh hidung, mata, dan mulut sebelum mencuci
tangan
5) Hindari kerumunan orang dengan menjaga jarak fisik (1-2
meter)
6) Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
7) Jaga kebugaran fisik dengan berolahraga
8) Usahakan terpapar sinar matahari pagi (jam 9-10) setiap hari ±
15 menit
9) Hindari konsumsi rokok dan alkohol
10) Hindari kontak dengan hewan tanpa menggunakan APD
(minimal gunakan sarung tangan dan masker)
4. Infeksi pernapasan
Infeksi pernapasan adalah penyakit yang menyerang dada (paru-
paru).
20 | P a g e
petugas Kesehatan. Namun, beberapa hal bisa dilakukan, seperti
makanan yang
baik, bergizi dan minum banyak cairan seperti air, jus dan sup
sangat bermanfaat bagi anak-anak yang menderita sakit karena
infeksi pernapasan
21 | P a g e
- Gosok telapak tangan dengan jari saling terkait
- Telapak tangan saling mengunci
- Gosok jempol tangan memutar kiri dan kanan
- Gosok kuku-kuku jari memutar di telapak tangan kiri dan kanan
- Bilas dengan air bersih dan mengalir
- Keringkan dengan lap tangan sekali pakai atau tissue
22 | P a g e
Gambar xx. Gigi yang bersih
23 | P a g e
Gambar xx. Upaya memelihara kesehatan gigi dan mulut
24 | P a g e
2. Tuangkan pasta gigi Sebesar kacang Polong
3. Arahkan bulu sikat gigi ke garis gusi dengan miring 45 derajat
4. Lakukan gerakan lembut dengan sikat gigi. Usahakan untuk tidak
menekan terlalu keras saat menyikat gigi karena dapat
menyebabkan gusi turun
5. Gerakkan sikat maju mundur per 2 gigi. Lalu lanjutkan menyikat
permukaan gigi bagian luar (kanan, kiri, depan dan belakang).
6. Arahkan bulu sikat gigi ke garis gusi, lakukan sama seperti
sebelumnya.
7. Lalu terakhir sikat bagian permukaan kunyah gigi.
8. Sikat seluruh permukaan gigi selama 2 menit, dan berkumur cukup
1- 2 kali.
1. Melakukan olahraga
• Dengan senam di kamarmu atau berjalan kaki di komplek
perumahanmu selama 30 menit kamu sudah melakukan olahraga.
• Lakukan kegiatan tersebut secara rutin setidaknya 3 hari dalam
seminggu. Atau kalau kamu berminat dengan salah satu cabang
25 | P a g e
olahraga (misalnya; renang, bulutangkis, sepakbola), kamu dapat
berkonsentrasi dengan cabang olahraga tersebut.
Manfaat olahraga teratur:
a) Meningkatkan daya tahan dan sistem kekebalan tubuh
b) Memperkuat otot dan sendi
c) Mengendalikan berat badan
d) Memperbaiki postur tubuh
e) Mengendalikan stress
Saat berdiri:
26 | P a g e
2) Punggung harus lurus dengan bahu ke belakang dan dagu ke
atas.
3) Kepala, bahu, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki semuanya
harus berada dalam satu garis lurus.
27 | P a g e
dipergunakan bersama, tidak menjadi masalah, karena yang penting
adalah bagaimana kamu dan masyarakat yang mempergunakannya
selalu menjaga fasilitas umum tersebut. Selain fasilitas umum yang
ada, terkadang masyarakat sekitar bantaran sungai seringkali
mempergunakan sungai sebagai fasilitas MCK bersama. Kebiasaan
tersebut sangat tidak baik, karena menyebabkan sungai menjadi
kotor dan tercemar. Selain itu, lingkungan tempat tinggalmu menjadi
tidak sehat dan pada akhirnya beresiko menimbulkan bibit penyakit.
28 | P a g e
Apabila kamu membawa sampah, simpan dulu samapai
menemukan tempat sampah disekitar. Agar tidak mencemari
lingkungan konsekuensi dari Membuang Sampah Sembarangan
c) Sampah yang dibuang sembarangan akan menimbulkan najir dan
bau yang tidak sedap, sehingga kita perlu membuang sampah
pada temaptnya
29 | P a g e
a. Periksalah bak mandi/WC, tempayan, drum dan tempat-tempat
penampungan air lainnya.
30 | P a g e
c) Basahi tanah sekitar tanaman bukan daun maupun batang
tanamannya
d) Siram tanaman hingga tanah sudah lembab
air yang disiram tidak terlalu meluber kesekitar tanaman
31 | P a g e
● Sumber tenaga/kalori adalah kelompok hidrat arang, terdapat
dalam beras, jagung, kentang, ubi, singkong
● Sumber protein dapat berupa protein hewani (daging, ikan) dan
nabati (tahu, tempe)
● Sumber lemak berupa lemak hewani dan lemak nabati
● Sumber vitamin terdapat pada buah dan sayur
● Sumber mineral
● Sumber air
D. Contoh makanan tidak bergizi seimbangang
● Makanan instan
● Gorengan dan makanan lain yang digoreng dan dipanggang.
● Daging olahan.
● Junk food atau makanan cepat saji
● Kue dan makanan yang terlalu manis lainnya
32 | P a g e
Gambar xx. Porsi piring makanku
33 | P a g e
MODUL PELATIHAN
SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION
AND DISASTER RISK REDUCTION BAGI SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA (SMALB)
MENGAPLIKASIKAN CARA
MENJAGA KEBERSIHAN DAN
KESEHATAN ALAT
34 | P a g e
REPRODUKSI DENGAN
BERPERILAKU AMAN
MENGAPLIKASIKAN CARA MENJAGA KEBERSIHAN DAN KESEHATAN ALAT
REPRODUKSI DENGAN BERPERILAKU AMAN
A. PENDAHULUAN
Unit Kompetensi ini berhubungan dnegan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengaplikasikan cara menjaga
kebersihan dan kesehatan alat reproduksi dengan berperilaku aman .
35 | P a g e
I. MENJELASKAN ALAT DAN SISTEM REPRODUKSI
36 | P a g e
Gambar xx Alat Reproduksi Laki – Laki
37 | P a g e
3) Indung Telur (Ovarium) : tempat berkembangnya sel telur
4) Saluran Telur (Tuba Falopii) : untuk membawa telur dari
indung telur ke rahim
A. PUBERTAS
1) APA YANG DIMAKSUD DENGAN PUBERTAS ?
Pubertas adalah perkembangan manusia yang ditandai dengan
perubahan fisik, emosi, dan perilaku.
38 | P a g e
o pinggul dan paha menjadi lebih lebar
o payudara membesar
o sensasi seksual dan tertarik pada laki-laki
o menstruasi (haid)
B. MENSTRUASI
39 | P a g e
mengganti pembalut saat darah keluar banyak
mencuci pembalut dengan air sampai bersih, kemudian
bungkus dengan kertas dan dibuang ke tempat sampah
mandi teratur dan membersihkan alat kelamin
olahraga teratur untuk melancarkan aliran darah dan
mengurangi nyeri haid
bila rasa nyeri pada saat menstruasi mengganggu
sebaiknya tanyakan ke pendamping, orang tua, guru
atau dokter
40 | P a g e
sedangkan untuk pembalut yang menggunakan sayap,
bagian belakangnya (dekat dubur) lebih lebar.
(4) Rekatkan semua bagian yang lengket agar tidak
bergeser saat digunakan.
(5) Pastikan pembalut menempel semuanya pada celana
dalam, dari ujung ke ujung
(6) Untuk pembalut bersayap (wings), lepaskan lapisan
pelindung perekat yang ada pada sayap pembalut, lalu
lipat sayap ke sisi luar dan tempelkan ke samping
bawah bagian tengah celana dalam
(7) Saat pembalut sudah merekat sempurna ke celana
dalam, gunakan celana dalam seperti biasa.
C. MIMPI BASAH
41 | P a g e
a) ketika bangun setelah mimpi basah, segera bersihkan alat
kelamin dengan air
b) ganti celana dalam yang kering
c) mandi teratur dan bersihkan alat kelamin
d) olahraga teratur
42 | P a g e
Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi yang terbuat
dari bahan sejenis karet yang dipakaikan pada alat kelamin,
sebagai pelindung saat berhubungan seksual
43 | P a g e
(6) Gunakan kondom tiap kali ingin berhubungan intim, kecuali
jika sedang menjalani program kehamilan
44 | P a g e
Pembuahan terjadi 24 jam setelah sel telur dihasilkan. Setelah salah
satu sperma berhasil menembus sel telur, maka sel telur akan berubah
bentuk dan membentuk lapisan sehingga sperma lain tidak bisa
menembus masuk. Inilah yang disebut proses pembuahan, dan akan
berlanjut menjadi proses kehamilan.
Implantasi dalam proses pembentukan janin dalam tubuh ditandai
dengan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin). Tes kehamilan
dapat dilakukan untuk mendeteksi hormon HCG dengan test pack,
minimal setelah terlambat haid 1 minggu.
Jika hasilnya masih samar dapat diulang dalam 1-2 minggu.
46 | P a g e
Sentuhan yang tidak membuatmu takut atau merasa tidak
nyaman.
2) Sentuhan buruk
Membuatmu takut/malu
Dipaksakan atau menyakitkan
Diminta untuk merahasiakan
Memegang atau meraba-raba bagian terlarang
Mencium bibir
Memukul pantat
Memukul, menampar, meludah, mendorongatau
menempeleng
47 | P a g e
lain untuk dapat bertahan hidup. Terlebih lagi, masa remaja
merupakan masa di mana lingkungan sosial individu meluas dan
terjadi pergeseran peran dalam masyarakat. Contohnya remaja
merasa lebih nyaman di kelompok pertemanan dari pada keluarga;
remaja lebih mendengar nasihat dari teman sebaya; atau remaja
telah memiliki tuntutan tertentu dari masyarakat.
Relasi dengan orang lain menjadi hal yang penting untuk dibangun,
dijaga dan dikembangkan. Akan tetapi hambatan yang dimiliki oleh
remaja dengan diabilitas intelektual mensyaratkan orang
tua/pengasuh untuk membantu mereka dalam berlasi dengan
orang-orang di sekitarnya.
48 | P a g e
Salah satu hal yang perlu dilakukan orang tua/pengasuh utama
remaja dengan disabilitas intelektual adalah melatih hal-hal dasar
dalam membangun relasi seperti; mengucap salam, maaf, permisi,
terima kasih, memperkenalkan diri dan kebutuhan khusus.
49 | P a g e
D. Tekanan Teman Sebaya
Pernahkah kamu merasa tidak mampu menolak suatu ajakan atau tidak
tahu bagaimana caranya? Melakukan sesuatu yang tidak kamu sukai
dikarenakan tekanan dari lingkungan pertemananmu dan
melakukannya hanya agar kamu bias diterima adalah bentuk dari peer
pressure atau biasa disebut tekanan teman sebaya. Situasi ini bias
membuatmu merasa bersalah, menyesal, malu bahkan takut.
50 | P a g e
mau, atau melampaui batasan yang kamu miliki, dia sedang tidak
menghargai pandangan serta batasan dirimu dan kamu tidak perlu
melakukan sesuatu hanya untuk menyenangkan dia.
Pertemanan yang sehat adalah pertemanan yang menghargai
keputusan atau pilihan satu sama lain walaupun berbeda dengan
keputusan atau pilihannya.
3) Coba sesuatu yang baru
Coba sesuatu yang lain, memiliki teman di luar sekolah , tempat les
atau tempat lainnya. Coba hobi dan kegiatan baru. Kalau kamu
punya sesuatu yang baru di luar lingkaran pertemananmu yang
biasa, kamu bisa mengasah bakatmu sendiri dan belajar jadi lebih
percaya diri. Kamu akan paham bahwa hal-hal yang kamu sukai itu
juga keren dan kamu tidak harus selalu mengikuti kemauan orang
lain.
4) Ganti topik atau cari alasan untuk pergi
Jika kamu tidak enak untuk menolak, ganti topik. Dengan demikian,
kamu bisa menunda sampai siap merespon atau tidak merespon
sama sekali. Menghindar juga merupakan isyarat bahwa kamu tidak
tertarik dan enggan menghadapi. Pilihan lain adalah meninggalkan
penekan dan situasinya. Cari alas an yang membuatmu segera pergi.
Minta maaf dan tinggalkan tempat itu secepatnya.
5) Katakan tidak, karena kamu memilih demikian
Cara paling mendasar untuk menanggapi tekanan teman sebaya
adalah mengatakan “tidak”. Kemampuan melawan akan
menyelamatkanmu dari tekanan lain di kemudian hari karena
mereka paham bahwa kamu tidak tertarik. Kalua kamu sulit berkata
tdak, di saat itu kamu bisa memilih untuk pergi dari tempat tersebut.
51 | P a g e
Yang paling penting di sini adalah kamu sebagai pihak yang
menentukan pilihan atas dirimu sendiri bukan karena tekanan dari
siapapun.
6) Jangan takut kehilangan teman
Teman yang baik akan menghormati pendapatmu, menghormati
prinsip dan batasanmu, bukan memaksamu melakukan sesuatu yang
nggak kamu mau. Memiliki teman yang baik akan membuatmu jauh
lebih bahagia daripada memiliki teman yang suka memaksamu.
Jangan takut memperluas jaringan pertemananmu, bertemu orag
baru dan menemukan teman baru yang lebih bisa memahami kamu
dan menghormati kamu.
A. Kekerasan
Kekerasan bisa menimpa semua orang, terutama anggota masyarakat
yang dianggap lemah dan tidak berkuasa, yatu anak dan penyandang
disabilitas.
1) Jenis-jenis kekerasan:
a) Kekerasan Fisik
Memukul, menendang, melempar, mencubit, menggigit,
menarik rambut, meninju.
b) Kekerasan psikologis
Menghina, mengancam, menghina, memberi rasa takut,
menertawakan, mempermalukan.
c) Kekerasan seksual
52 | P a g e
Menyentuh tubuh tanpa izin, melontarkan canaan seksual.
d) Perundungan
e) Menyisihkan seseorang dari pergaulan
f) Menyebarkan gossip
g) Membuat julukan yang bersifat ejekan
h) Melukai fisik
i) Pemalakan
B. Komunikasi Asertif
53 | P a g e
1) Langkah-langkah komunikasi Asertif
Bersikaplah empati kepada orang yang kita ajak bicara. Jika ia
mengutarakan pendapatnya, cobalah kamu pahami perasaan,
pikiran atau harapannya. Akan tetapi, kamu mampu
mengungkapkan kepadanya jika kamu tidak bisa mengikuti
segala keinginan, pendapat atau permintaannya jika kamu
tidak setuju.
Jika kamu ingin menyatakan sesuatu, nyatakan masalah
tersebut dengan jelas dengan menggunakan cara yang tidak
merendahkan teman bicara. Nyatakanlah fakta-fakta yang
sudah kamu kumpulkan, bukan berdasarkan asumsi saja.
Jika kamu ingin meminta sesuatu, mintalah dengan spesifik.
Jangan membuat bingung orang yang kamu ajak bicara
dengan permintaanmu yang tidak jelas. Akan lebih baik jika
kamu menyatakan permintaanmu dengan menambahkan kata
“tolong”.
C. Layanan
Kamu harus berani dan yakin untuk mengakses layanan. jangan takut
dan malu untuk meceritakan apa yang terjadi.
Jika ada perlakuan kasar dan tidak nyaman yang kamu terima dari
orang lain, kamu dapat bertindak dan melindungi dirimu.
1) Mengatakan kata penolakan (tidak) secara tegas
2) Menghindari Pelaku kekerasan
54 | P a g e
3) Berteriak dan meminta bantuan
4) Mengadukan/ bercerita kepada orang yang dipercaya atau
layanan, perihal perlakuan kasar yang kamu dapatkan.
55 | P a g e
Jelasnyatakan tanggal dan waktu pada saat itu
Memegang kamera dengan stabildan rekam kejadian
penting untuksetidaknya 10 detik.
c) Selalu bertanya padaorang yang dilecehkan tentang apayang
ingin dilakukan dengan rekaman itu. JANGAN PERNAH
unggah secara daring atau menggunakan seizin mereka.
56 | P a g e
MODUL PELATIHAN
SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION
AND DISASTER RISK REDUCTION BAGI SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA (SMALB)
MENGAPLIKASIKAN
CARA/TEKNIK PERTOLONGAN
PERTAMA
57 | P a g e
MENGAPLIKASIKAN CARA/TEKNIK PERTOLONGAN PERTAMA
A. PENDAHULUAN
Unit Kompetensi ini berhubungan dnegan pengetahuan, ketrampila dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengaplikasikan cara/teknik
penanganan luka.
58 | P a g e
I. MENJELASKAN LANGKAH AWAL DALAM HAL TERJADI KEADAAN
DARURAT
A. Pengertian pertolongan pertama
Pertolongan Pertama atau disingkat PP adalah pertolongan awal
(dengan cepat) yang kita berikan kepada orang yang sakit atau
cedera / kecelakaan sebelum orang tersebut dibawa ke tempat
rujukan (puskesmas / rumah sakit terdekat).
59 | P a g e
D. Fungsi alat dan bahan PP
Selain APD, dalam melakukan PP kita juga memerlukan beberapa
peralatan.
1) Kasa Steril,
Kasa Steril digunakan untuk menutupi
luka yang telah dibersihkan. Lipat Kasa
Steril untuk menyesuaikan ukuran lebar
Kasa dengan ukuran luka, tutup luka
tersebut dan rekatkan dengan menggunakan Plester
Gambar xx. Kasa
steril
60 | P a g e
5) Kapas, berfungsi untuk membersihkan luka dan
juga sebagai bantalan luka. Setelah membersihkan
luka dengan kapas, harus dipastikan tidak ada
Kapas yang tersisa pada luka.
61 | P a g e
9. Menjelaskan kronologis kejadian kepada
teman atau guru
A. Pengertian luka
Luka adalah rusaknya jaringan lunak baik di dalam maupun luar
bagian tubuh. Luka paling jelas terjadi pada kulit.
B. Klasifikasi luka
Luka dapat dikelompokan menjadi 2 (dua), yakni :
1. Luka terbuka
Umumnya kerusakan jaringan lunak ini darah keluar dari
pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan. Luka terbuka
terjadi bila kulit rusak dan terlihatnya darah.
Contoh:
Luka lecet
Luka sayat
Luka robek
Luka tusuk
Luka sobek
GAmbar xx. Contoh luka terbuka
2. Luka tertutup
Luka tertutup yaitu bila darah tidak terlihat.Misalnya memar
saat kita terbentur bendan keras.
62 | P a g e
C. Penutup luka dan Pembalut luka
1) Penutup Luka
2) Pembalut luka
Agar penutup luka tidak terlepas dari tempatnya, maka
gunakan pembalut luka untuk menahannya. Kegunaan
pembalut untuk membantu menghentikan perdarahan. Fungsi
pembalut luka : - Penekan untuk menghentikan perdarahan -
Mempertahankan penutup luka pada tempatnya - Menjadi
penopang bagian tubuh yang cedera
63 | P a g e
Khusus pada anggota gerak pembalutan dilakukan dari
bawah keatas (ke arah jantung )
Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan
64 | P a g e
1) Panas, contoh : api, uap panas, benda panas
2) Listrik, contoh : aliran listrik dirumah, petir
3) Kimia, contoh : soda api, air aki (zuur) 4. Radiasi, contoh : sinar
matahari (ultra violet), bahan radioaktif
65 | P a g e
MODUL PELATIHAN
SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION
AND DISASTER RISK REDUCTION BAGI SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA (SMALB)
MENGAPLIKASIKAN CARA _
CARA MITIGASI BENCANA
DAN MENGIKUTI PETUNJUK
DALAM MELAKUKAN
TINDAKAN DINI PADA SAAT
KEJADIAN
BECANA/KEDARURATAN
66 | P a g e
MENGAPLIKIASIKAN CARA _ CARA MITIGASI BENCANA DAN MENGIKUTI
PETUNJUK DALAM MELAKUKAN TINDAKAN DINI PADA SAAT KEJADIAN
BENCANA/KEDARURATAN
A. PENDAHULUAN
Unit Kompetensi ini berhubungan dnegan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam mitigasi bencana dan mengikuti
petunjuk dalam melakukan tindakan dini pada saat kejadian bencana
/kedaruratan.
Unit ini dapat digunakan dalam mitigasi bencana dan mengikuti petunjuk
dalam melakukan tindakan dini pada saat kejadian bencana /kedaruratan.
Keterampilan dan sikap kerja dalam unit sudah menjadi bagian dari kriteria
unjuk kerja atau indikator capain pembelajaran.
67 | P a g e
I. MENJELASKAN DASAR – DASAR RESPON DAN MITIGASI BENCANA
A. Kerantanan adalah karakteristik dan situasi sebuah masyarakat, sistem, atau aset
yang membuat mereka mudah terkena dampak merugikan dari sebuah bahaya atau
dampak.
D. Pengertian Resiko
Resiko adalah bahaya, akibat, atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat
sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam
bidang asuransi, resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di
mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan
suatu kerugian.
68 | P a g e
F. Dampak dan resiko bencana:
Bencana membawa banyak kerugian bagi kita. Secara fisik kita mungkin menjadi
sakit, terluka, ataupun merasa cemas dan takut.
Selain dampak terhadap fisik, kita juga mengalami dampak sosial. Misalnya,
bencana membuat kita sulit bertemu dengan orang lain, atau membuat
pertemanan menjadi renggang.
Bencana juga membawa dampak yang berkaitan dengan orang dan kebendaan.
Sebagai contoh, seringkali kita melihat orang kehilangan rumah dan isinya, atau
kehilangan benda berharga lainnya, bahkan kehilangan nyawa orang yang disayangi.
Lingkungan juga terdampak oleh bencana. Hal yang sering kita lihat adalah tanah
longsor menyebabkan jalan terpecah, atau gempa bumi meruntuhkan banyak
bangunan.
Ketika hendak menyelamatkan diri, kita tidak boleh membawa banyak barang atau
harta benda. Prioritas adalah pada keselamatan diri dan bukan harta benda.
Demikian juga, jika dalam situasi bencana kita melihat ada orang lain yang perlu
ditolong, maka kita perlu memastikan dulu bahwa kondisi kita aman. Hendaknya
kita menolong diri sendiri dulu, baru menolong orang lain.
Selain itu, kita juga perlu menunjukkan sikap tertib dalam menyelamatkan diri
sedapat mungkin. Misalnya jika kita berada dalam ruangan kecil dan terbatas, jika
kita berada di tangga, maka kita harus menjaga keselamatan kita dan orang lain,
dengan cara bersikap tertib dan tidak mencelakakan orang lain (contoh: tidak
saling mendorong di tangga karena berdesak-desakan, tidak berkelahi di pintu
karena ingin segera keluar).
69 | P a g e
H. Tanda Bahaya dan Tanda Peringatan dini
70 | P a g e
Gambar xx. Jalur Evakuasi
71 | P a g e
II. MELAKUKAN AKSI MITIGASI BENCANA DI SEKOLAH
A. Pengertian Resiko
Resiko adalah bahaya, akibat, atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat
sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam
bidang asuransi, resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di
mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan
suatu kerugian.
72 | P a g e
Resiko Bencana
73 | P a g e
Gambar xxx tanda bahaya/risiko
a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Kesepakatan
d. Peta jalur evakuasi
74 | P a g e
MODUL PELATIHAN
SPORTS FOR INCLUSION, HEALTH PROMOTION
AND DISASTER RISK REDUCTION BAGI SISWA
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA (SMALB)
MENGAPLIKASIKAN
KEPEMIMPINAN DASAR
SEBAGAI DUTA PMI DAN
SOIna DALAM MENGAJAK
ORANG LAIN UNTUK TERLIBAT
DI SETIAP KEGIATAN PMI DAN
SOIna
75 | P a g e
MENGAPLIKASIKAN CARA MENJAGA KEBERSIHAN DAN KESEHATAN ALAT
REPRODUKSI DENGAN BERPERILAKU AMAN
A. PENDAHULUAN
Unit Kompetensi ini berhubungan dnegan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengaplikasikan kepemimpinan dasara
sebagai duta PMI dan SOIna dalam mengajak orag lain untuk terlubat di
setiap kegiatan PMI dan SOIna.
Unit ini dapat digunakan dalam kepemimpinan dasara sebagai duta PMI dan
SOIna dalam mengajak orag lain untuk terlubat di setiap kegiatan PMI dan
SOIna. Keterampilan dan sikap kerja dalam unit sudah menjadi bagian dari
kriteria unjuk kerja atau indikator capain pembelajaran.
76 | P a g e
I. MENJELASKAN PERAN PMI DAN SOIna
1) Visi PMI:
2) Misi PMI:
a) Menjaga Reputasi Organisasi PMI di tingkat nasional dan
internasional
b) Menjadi organisasi kemanusiaan terdepan yang
memberikan layanan berkualitas kepada masyarakat
c) Meningkatkan integritas dan kemadirian organisasi melalui
Kerjasama strategis yang berkesinambungan dengan
pemerintah, swasta, mitra gerakan, masyarakat, dan
pemangku kepentingan lainnya di semua tingkatan
77 | P a g e
Gambar xxx. 7 Prinsip Dasar
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah
78 | P a g e
d) Melaksanakan Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan
dengan Kepalangmerahan
e) Menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan
kegiatan Kepalangmerahan
f) Membantu dalam penanganan musibah dan/atau bencana
di dalam dan di luar negri;
g) Membantu pemberian pelayanan Kesehatan dan social;
serta
h) Melaksanakan tugas kemanusiaan lainnya yang diberikan
oleh Pemerintah;
B. SOIna
1) Visi SOIna
2) Misi SOIna:
79 | P a g e
d) Menumbuh-kembangkan dan membina klub-klub olahraga
khusus Penyandang Disabilitas Intelektual di kabupaten dan
kota, di seluruh Indonesia;
e) Meningkatkan pemahaman dan peran keluarga, relawan,
masyarakat, dunia usaha dan pemerintah guna menjamin
kesinambungan dan perkembangan SOIna.
80 | P a g e
pelatih, mentor, relawan dan keluarga di SOIna kabupaten/
kota se-Indonesia;
d) Menyelenggarakan Pekan Special Olympics Nasional
(PeSONas), dengan peserta para Atlet dari SOIna provinsi
dan SOIna kab/ kota yang terakreditasi oleh SOIna Pusat
e) Mengikuti SO World Winter Games di Kazan, RUSIA, dan SO
World Summer Games di Berlin, JERMAN serta
menyelenggarakan PELATNAS terkait
f) Menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) SOIna
2020 serta Musyawarah Nasional (MUNAS) SOIna Ke-7
81 | P a g e
10) Menjadi relawan/Duta PMI dan Soina
82 | P a g e
Fokus kegiatan PMR bersifat pengembangan dan pembinaan
karakter untuk mendorong remaja menjadi agen perubahan bagi
teman-teman sebaya dan lingkungannya.
B. Apa Kriteria menjadi Anggota PMR ?
1) Remaja berusia 10 – 12 tahun atau setingkat SD/MI/SDLB
sederajat disebut PMR Mula.
2) Remaja berusia 12 – 15 tahun atau setingkat SMP/MTS/SMPLB
sederajat disebut PMR Madya
3) Remaja berusia 15 – 17 tahun atau setingkat
SMU/SMK/MA/SMALB sederajat dapat disebut PMR Wira
83 | P a g e
6) Berbakti kepada masyarakat baik di lingkungan sekolah
maupun lingkungan tempat tinggal
a. Mempererat persahabatan nasional dan internasional
A. Perekrutan
1) Tujuan Perekrutan :
a) Meningkatkan jumlah unit PMR dan jumlah anggota PMR
b) Memastikan Sekolah yang akan dituju memiliki guru
pembina
B. Pelatihan
1) Tujuan :
84 | P a g e
Proses pelatihan bertujuan untuk meningkatan kualitas dan
mengembangkan karakter kepalangmerahan anggota PMR
dengan pendekatan sebaya sehingga dapat melaksanakan Tri
Bakti PMR. Selain itu menguatkan karakter (kualitas positif)
anggota PMR untuk meningkatkan ketrampilan hidup sehat
dan menjadi calon relawan. Sehingga sebelum mereka terlibat
dalam kegiatan Tri Bakti PMR, setiap anggota PMR
mendapatkan pelatihan terlebih dahulu.
2) Materi Pelatihan PMR yang akan diberikan
85 | P a g e
efektif. Tentunya bervariasi untuk masing-masing tingkatan,
menyesuaikan dengan kalender pendidikan, berintegrasi
dengan kegiatan-kegiatan tertentu, maupun waktu-waktu
yang telah disepakati bersama antara PMI Kabupaten/Kota
dengan unit PMR
86 | P a g e
PMR Mayda berfungsi sebagai peer support, yaitu
memberikan dukungan, bantuan, semangat kepada teman
sebaya agar meningkatkan ketrampilan hidup sehat,
keselamatan di jalan raya, sekolah aman, dan cinta kasih
serta perdamaian
PMR Wira berfungsi sebagai peer educator, yaitu pendidik
sebaya ketrampilan hidup sehat, keselamatan di jalan raya,
sekolah aman, dan cinta kasih serta perdamaian
a. Anggota PMR
Anggota PMR yang terlibat adalah Anggota PMR Unit
Tersebut dan Unit PMR lainnya yang berada pada tahun
pertama keanggotaan PMR.
b. Warga Sekolah
Adalah orang yang ada di sekolah dengan memiliki tujuan
tertentu. Contoh : Guru, kepala sekolah dan seksi-
seksinya, siswa, karyawan, komite sekolah
c. Masyarakat
Adalah orang-orang yang ada di sekitar lingkungan sekolah
diluar sistem sekolah seperti masyarakat di sekitar
lingkungan sekolah
VI. MELAKUKAN TUGAS YANG DIBERIKAN SEBAGAI DUTA PMI DAN SOIna
A. Tugas Relawan PMI dan SOIna
11) Meminta bantuan dan tahu siapa yang harus dihubungi saat
terjadi kecelakaan atau keadaan darurat baik di lingkungan
sekolah maupun rumah
12) Dapat mengobati luka ringan menggunakan alat baik karena
benda tajam atau paparan panas
13) Mempraktikan cara menjaga kebersihan dan kesehatan diri
melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) diantaranya
mencuci tangan dengan benar sebelum dan setelah
beraktivitas, menggosok gigi dan mengkonsumsi makanan
bernutrisi dan bergizi seimbang
87 | P a g e
14) Mengenali alat reproduksi dan fungsinya, mengenali
perubahan fisik saat pubertas dan menjaga kebersihan alat
kelamin
15) mengetahui penyakit infeksi seksual
16) Memahami sentuhan aman dan tidak aman
17) dapat menolong teman terdekatnya jika terjadi kondisi
kedaruratan / situasi krisis
18) membawa alat peringatan sederhana (eq. pluit, senter)
sebagai penanda ketika merasa terancam atau melihat akan
terjadinya bahaya
19) dapat melakukan tindakan dini dan mengikuti petunjuk
pada saat kejadian bencana/kedarurataan terjadi
20) Menjadi relawan/Duta PMI dan Soina
B. KERJASAMA
1) Pengertian Kerjasama
Kerjasama adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan
bersama
2) Manfaat kerjasama
a) Kita bisa menyelesaikan tugas dengan waktu yang lebih
cepat
b) Pekerjaan yang berat menjadi lebih ringan
c) Kita bisa menjadi lebih akrab dengan teman
89 | P a g e
yang akan dicapai, tentu saja perlu seorang yang akan
mengkoordinir dan mengarahkan kita ke tujuan yang sudah kita
sepakati. Nah orang itu adalah pemimpin kita. Kelompok yaitu
kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi kearah tujuan bersama.
C. KOMUNIKASI
1) Pengertian komunikasi
Komunikasi adalah menyampaikan pesan dari seseorang
kepada orang lain
90 | P a g e
Gambar xxx. Komunikasi kekerasan
D. MENDENGARKAN AKTIF
Mendengarkan aktif adalah mengabdikan perhatian penuh kepada
pembicara dan memberikan respon yang bijaksana terhadap apa
yang mereka katakan sesudahnya
a) Hadapi pembicara
Jangan melihat ponsel, jam tangan, atau orang lain.
Lihatlah siapa pun yang berbicara, bahkan jika mereka
tidak melihat anda seperti dalam kasus kuliah atau
seminar.
c) Tahan Putusan
Terkadang, orang hanya mendengarkan untuk membantu
mereka merumuskan respons. Itu tidak aktif
mendengarkan. Mendengarkan dengan penuh perhatian
91 | P a g e
berarti tetap netral, dan tidak membentuk pendapat apa
pun tentang apa yang disampaikan pembicara sampai
mereka selesai berbicara.
Tidak dapat dihindari untuk merasa negatif terhadap ide
orang lain dari waktu ke waktu, tetapi jangan terlalu lama
merenungkan perasaan ini. Jangan mengeluh dalam hati
dan berkata, "Tentu saja, itu tidak akan berhasil!" Karena
perhatian dan pemahaman anda tentang ide pembicara
akan dikompromikan segera setelah anda menuruti
sentimen negatif ini. Ingat, pendengar yang baik terbuka
untuk gagasan baru bahkan yang bertentangan dengan
keyakinan mereka.
d) Jangan Mengganggu
Menginterupsi orang yang berbicara dengan anda tidak
hanya membuat anda kasar, tetapi juga membatasi anda
menyerap informasi yang disampaikan kepada anda.
Jangan menyelesaikan kalimat orang lain, bahkan jika anda
pikir anda tahu apa yang akan mereka katakan. Pencabut
kalimat sering membuat kesalahan karena mereka
mengikuti jalan pikiran mereka sendiri — bukan pembicara.
Simpan pertanyaan dan argumen balik anda untuk nanti,
bahkan jika pembicara sedang membahas subjek yang
tepat dari pertanyaan anda. Menginterupsi seseorang di
tengah-tengah penjelasan dapat menyebabkan mereka
kehilangan pemikiran, dan di samping itu, ada
kemungkinan bahwa pertanyaan atau kontra-argumen
anda akan dibahas nanti dalam penjelasan mereka
sehingga anda tidak perlu menyela mereka terlebih dahulu.
92 | P a g e
berarti mengajukan pertanyaan yang menyelidik untuk
menjernihkan kesalahpahaman potensial. Kedua teknik
bekerja bahu membahu untuk membuat pembicara
merasa didengar, dan memastikan bahwa tidak ada yang
hilang dalam terjemahan.
f) Ringkaslah
Meringkas mirip dengan merefleksikan, kecuali bahwa
ketika anda meringkas anda membuat jelas bahwa anda
akan pindah dari topik anda saat ini. Ketika anda
merangkum, anda hanya menjelaskan poin utama dari
keseluruhan topik pembicara, detail menit yang mungkin
harus anda perjelas sebelumnya tidak lagi penting di
bagian percakapan ini.
g) Memberi tanggapan
Setelah memahami pembicaraan, berikan tanggapan
E. BINA DIRI
1) Pemahaman bina diri
Bina Diri bagi anak tuna grahita adalah Activity of Daily
Living (ADL) atau aktivitas kegiatan harian yang lebih
familiar dalam dunia Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK) dikenal dengan istilah “Bina Diri”. Bina Diri mengacu
pada suatu kegiatan yang bersifat pribadi, tetapi memiliki
dampak dan berkaitan dengan human relationship. Disebut
pribadi karena mengandung pengertian bahwa
keterampilan-keterampilan yang diajarkan atau dilatihkan
menyangkut kebutuhan individu yang harus dilakukan
sendiri tanpa dibantu oleh orang lain bila kondisinya
memungkinkan. Beberapa istilah yang biasa digunakan
93 | P a g e
untuk menggantikan istilah Bina Diri yaitu “Self Care”, “Self
Help Skill”, atau “Personal Management”.
Bila ditinjau lebih jauh, istilah Bina Diri lebih luas dari istilah
mengurus diri, menolong diri, dan merawat diri, karena
kemampuan bina diri akan mengantarkan siswa
berkebutuhan khusus dapat menyesuaikan diri dan
mencapai kemandirian.
94 | P a g e
3) Bina Diri Bagi Anak Tunagrahita
a) Kemampuan mengurus diri sendiri: menggosok gigi,
mandi, keramas, ke kamar kecil, vulva hygiene,
berpakaian, menyisir rambut, berhias, mencuci
pakaian, menyeterika, melipat, dan menggantung,
makan, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
memakai dan merawat sepatu
b) Kemampuan membersihkan lingkungan sekitar:
Membersihkan lingkungan dalam rumah:
membersihkan debu, menyapu lantai, mengepel lantai,
membersihkan alat-alat rumah tangga.
c) Membersihkan lingkungan sekitar rumah:
membersihkan halaman rumah, membuang sampah,
memelihara kebun, memetik hasil panen.
d) Tata cara bergaul dan bersikap dalam masyarakat: cara
mengucapkan salam dan ucapan terima kasih, cara
meminta maaf, memasuki/meninggalkan rumah orang
lain, meminta dan memberi bantuan orang lain,
berbicara dan mendengar bicara orang lain.
96 | P a g e
c) Ciri-ciri pembelajaran ini adalah:
a. Siswa belajar dengan sebaik-baiknya apabila
kebutuhan fisiknya terpenuhi, serta merasakan
aman dan tentram secara psikologis.
b. Siklus belajar siswa berulang, dimulai dari
membangun kesadaran, melakukan penjelajahan
(eksplorasi), memperoleh penemuan untuk
selanjutnya anak dapat menggunakannya.
c. Siswa belajar melalui interaksi sosial dengan orang
dewasa dan teman sebayanya.
d. Minat siswa dan keingintahuannya memotivasi
belajarnya.
e. Perkembangan dan belajar siswa harus
memperhatikan perbedaan individual.
f. Siswa belajar dengan cara dari sederhana ke yang
rumit, dan tingkat yang termudah ke yang sulit.
e) Penilaian
Penilaiannya berbentuk perbuatan karena yang dinilai
adalah kemampuan dalam praktek melakukan kegiatan
menolong diri sendiri, dan lisan karena sebelum
praktek siswa perlu mengenal alat, bahan, dan tempat
yang digunakan
F. PROBLEM SOLVING
Problem solving bagi anak berkebutuhan khusus/ tuna rungu
Setiap siswa berkebutuhan khusus terdapat perbedaan
individu yang memiliki keunikan tertentu demi tercapainya
tujuan perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial,
97 | P a g e
belajar (akademik) dan karir. Untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan dalam:
1) Mengenal dan memahami potensi dan kekuatan, dan
tugas perkembangannya
2) Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang
ada di lingkungannya
3) Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidup
dan pencapaian tujuan tersebut.
4) memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan
sendiri
5) Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan
dirinya, lembaga tempat bekerja dan masyarakat
6) Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari
lingkungannya
7) Mengembangkan seoptimal mungkin segala
potensi/kekuatannya yang dimilikinya secara tepat dan
teratur.
98 | P a g e
aktivitas, mereka mendapat perlakuan yang tidak semestinya
dari orangtua atau lingkungan masyarakat sekitarnya, dan
sebagainya.
Perlakuan-perlakuan yang diterima siswa berpeluang
menimbulkan rasa frustrasi pada diri siswa sehingga
rentetan frustrasi yang berkepanjangan tersebut akan
menjadi ancaman bagi seluruh perkembangan kepribadian
anak.
Berikut ini beberapa permasalahan siswa yaitu:
1. Pendidikan/akademik dalam mengikuti pendidikan, anak
berkebutuhan khusus banyak yang mengalami kesulitan
dalam menggunakan waktu, memahami kemampuan
akademik dasar (membaca, menulis dan berhitung),
perencanaan pendidikan lanjutan, cara belajar,
penyelesaian tugas-tugas, penggunaan sumber belajar, dan
pengembangan kreativitas.
2. Sosial Pribadi Masalah yang sering muncul dalam diri
siswa adalah hubungan dengan sesama teman,
penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan
masyarakat, penyelesaian konflik, pemahaman sikap dan
penerimaan diri (memahami kelebihan dan kekurangan),
penetapan pilihan dan pengambilan keputusan.
3. Permadalahan yg terkait dg motivasi yang rendah,
pemahaman kondisi lingkungan kerja, perencanaan dan
pengembangan ditempat kerja.
4. Keluarga Sebagai faktor eksternal, ada banyak
permasalahan pada siswa yang disebabkan pola atau
bentuk perlakuan yang tidak sesuai/semestinya dari
orang tua. Masalah yang muncul sebagai kurangnya
pemahaman dan penerimaan orangtua terhadap kondisi
anak adalah perilaku menolak, membatasi kesempatan
anak, membiarkan atau mengasingkan, terlalu melindungi,
dan permisif. Permasalahan-permasalahan tersebut di
atas membentuk dan mengkondisikan Anak
Berkebutuhan Khusus memanifestasikannya melalui
perilaku-perilaku yang tidak sesuai (maladaptif) dengan
99 | P a g e
tuntutan situasi yang ada (masyarakat normal). Perilaku
yang nampak pada siswa diakibatkan sebagai hasil
belajar yang keliru serta pengkondisian lingkungan
belajar yang tidak mendukung. Oleh karena itu
memungkinkan pendamping untuk berfokus pada tingkah
laku yang tampak, ketepatan dalam menyusun tujuan-
tujuan treatment, pengembangan rencana-rencana
treatment yang spesifik, dan evaluasi objektif atas hasil-
hasil terapi. Dengan harapan bahwa perilaku siswa
dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi
kondisi-kondisi belajar, dengan kata lain menghapus pola
pola tingkah laku maladaptif dan membantu klien
dalam mempelajari pola-pola tingkah laku yang
konstruktif dengan menggunakan prinsip penguatan
(reinforcement) sebagai suatu kreasi dalam upaya
memperkuat atau mendukung suatu perilaku yang
dikehendaki.
A. Peduli diri
Mengenali diri sendiri
101 | P a g e
Yang perlu dikenali :
1) Hal-hal apa yang paling disukai (menimbulkan emosi
positif)
2) Hal-hal apa yang paling tidak disukai (menimbulkan emosi
negatif)
3) Hal-hal apa yang dianggap sebagai kekuatan
4) Hal-hal apa yang dianggap kelemahan
5) Hal-hal apa yang dianggap paling penting dalam hidup
102 | P a g e
Peserta perlu mengetahui tipe-tipe dan contoh-contoh
situasi yang genting atau darurat yang mungkin mereka alami
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa termasuk bencana
alam, kecelakaan kecil, kecelakaan serius, sakit, dan
sebagainya.
Peserta perlu diberikan pemahaman bahwa ada hal yang
dapat (atau perlu) mereka lakukan dalam situasi-situasi
tersebut, terutama dalam hal menghubungi orang lain untuk
meminta bantuan. Jenis-jenis bantuan (dan pihak-pihak
pemberi bantuan) dapat berbeda-beda sesuai situasi yang
terjadi.
103 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
104 | P a g e